BAB III METODOLOGI PENELITIAN
3.1
Rancangan Penelitian Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Penelitian ini
merupakan penelitian yang bertujuan untuk meningkatkan atau memperbaiki mutu proses belajar mengajar dikelas. 3.2
Objek Penelitian Objek penelitian adalah siswa SMP Negeri 1 Tapa kelas VIII7 dengan
jumlah seluruh siswa 20 orang. Dimana ada 9 siswa laki-laki dan 11 siswa perempuan. Penelitian ini di lakukan selama 2 bulan dari mei-juni 2013. 3.3
Definisi Oprasional Variabel Variabel-variabel dalam penelitian ini adalah: 1) Variabel input, terkait dengan siswa dan guru 2) Variabel Proses, terkait dengan penggunaan model penemuan terbimbing 3) Variabel output, terkait dengan penalaran matematis siswa.
3.4
Prosedur Penelitian Penelitian ini Penelitian Tindakan Kelas bersiklus untuk melihat
peningkatan kemampuan penalaran matematis siswa khususnya pada sub materi volume kubus dan balok melalui model penemuan terbimbing. Proses penelitian mulai dari awal sampai akhir penelitian. Pelaksanaan tindakan penelitian ini terdiri dari empat tahapan dasar yang saling terkait dan berkesinambungan yaitu perancanaan, pelaksanaan, observasi, dan refleksi.
24
25
Penelitian ini berlangsung dalam siklus berulang dan banyaknya siklus yang dilaksanakan, disesuaikan dengan dampak pelaksanaan tindakan yaitu apabila pada akhir kegiatan pembelajaran, hasil evaluasi siswa belum tuntas, maka akan dilanjutkan pada siklus berikutnya atau siklus lanjutan, namun apabila pada akhir siklus telah memenuhi ketuntasan belajar, maka tidak perlu dilanjutkan ke siklus berikutnya. Menurut Mulyasa (2010: 73) “siklus PTK tersebut dapat digambarkan sebagai berikut”. Gambar 3.1 Bagan Siklus PTK Siklus Lanjutan 1. Perencanaan
Siklus I 1. Perencanaan 2. Tindakan
4. Refleksi 3. Observasi
2. Melaksanakan strategi penyempurnaan pelaksanaan tindakan
3. Pengamatan, yaitu melakukan pengamatan terhadap aktivitas pembelajaran
4. Refleksi, yaitu melakukan refleksi lanjutan. 3.4.1 Siklus I 1.
Perencanaan Perencanaan yaitu persiapan yang dilakukan untuk pelaksanaan
penelitian sebagai berikut:
26
a. Meminta izin kepada kepala sekolah b. Menyiapkan semua perangkat pembelajaran meliputi Silabus, Rencana
Pelaksanaan
Pembelajaran
(RPP)
dan
buku-buku
penunjang. c. Menyiapkan semua alat dan bahan yang diperlukan dalam pelaksanaan tindakan. d. Menetapkan waktu pelaksanaan tindakan. e. Menyusun instrumen pemantauan dan alat evaluasi. 2.
Pelaksanaan Pelaksanaan rencananya meliputi langkah – langkah sebagai berikut: 1) Pendahuluan - Menyiapkan siswa untuk belajar - Apresepsi;
dimana
guru
mengingatkan
kembali
materi
sebelumnya (kubus dan balok),yaitu dengan memakai gambar bermacam-macam bangun ruang, siswa diminta untuk menunjuk dan memilih mana bangun Kubus dan Balok. - Motivasi; Memberitahukan kepada siswa bahwa jika materi ini dikuasai maka mereka akan dapat menyelesaikan masalah yang berhubungan dengan volume kubus dan balok - Memberikan asosiasi terkait dengan kegunaan materi dalam kehidupan sehari-hari
27
2) Kegiatan Inti 1.
Membagi siswa menjadi beberapa kelompok kecil yang terdiri dari beberapa kelompok, dimana masing-masing kelompok beranggotakan 4-5 orang.
(Tahap: Pemberian task kriteria) 2.
Menanyakan bangun datar apa saja yang ada, sehingga membentuk bangun kubus dan balok.
3.
Menanyakan bagaimana cara menghitung luas permukaan dan volume kubus dan balok
(Tahap: Latihan Pengembangan) 4.
Membagi LKS yang telah disiapkan kepada masing-masing kelompok terkait dengan penemuan luas permukaan dan volume kubus dan balok.
5.
Setelah task kriteria dijawab, guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk melakukan eksperimen sesuai dengan langkah-langkah di LKS terkait dengan menemukan rumus luas permukaan dan volume kubus dan balok
6.
Berkeliling kelas untuk memantau siswa dalam melakukan kegiatan penemuan
(Tahap: Penyusunan Data) 7.
Memberitahukan kepada siswa untuk menyusun data yang telah didapatkan, terkait dengan rumus yang akan ditemukan
8.
Membimbing siswa yang mengalami kesulitan.
28
(Tahap: Prompting) 9.
Memberikan data tambahan di LKS agar siswa lebih terarah dalam menemukan suatu konsep yang terkait dengan materi.
(Tahap: Pengecekan Konsep/Prinsip yang Ditemukan) 10. Meminta perwakilan dari beberapa
kelompok untuk
mempresentasikan konsep/prinsip yang ditemukan 11. Kelompok lain menanggapi 12. Memperbaiki jawaban, apabila terdapat kekeliruan dalam jawaban yang dirumuskan (Tahap: Menggunakan Konsep yang Sudah Benar pada Task Kriteria) 13. Menanyakan berapa luas permukaan dan volume dari benda yang berbentuk kubus dan balok pada task kriteria dengan menggunakan konsep/prinsip yang telah ditemukan. (Tahap: Jawaban dari task criteria diperoleh) 14. Memberikan penguatan atas jawaban yang diperoleh. (Tahap: Latihan task ketangkasan) 15. Memberikan latihan soal kepada siswa secara individu 3) Kegiatan Penutup 1. Siswa diminta merangkum materi yang telah dipelajari hari ini 2. Guru memberikan PR untuk dikerjakan dirumah 3.
Pengamatan atau Observasi dan Evaluasi Observasi terhadap kegiatan pembelajaran dilakukan oleh guru yang
bertindak selaku observer menggunakan lembar observasi aktivitas guru
29
melakukan proses pembelajaran dan lembar observasi aktivitas siswa. Selanjutnya, evaluasi dilakukan pada akhir siklus pembelajaran guna mengetahui dampak dari penggunaan model penemuan terbimbing pada materi luas dan volume kubus dan balok. 4.
Analisis dan Refleksi Data yang diperoleh dari pelaksanaan tindakan berupa data hasil
observasi kegiatan guru dan kegiatan siswa serta data hasil belajar siswa dianalisis
secara
deskriptif
dan
kuantitatif.
Sedangkan
refleksi
dilaksanakan melalui diskusi dengan Guru Mitra setelah siklus pembelajaran selesai. Refleksi dimaksudkan untuk melihat/mengetahui apakah tindakan yang dilakukan telah mencapai indikator keberhasilan yang ditetapkan. Hasil refleksi tersebut menentukan apakah harus merencanakan kembali tindakan siklus berikutnya. 3.4.2 Siklus II Merupakan tindak lanjut dari siklus I yang bertujuan untuk mengupayakan perbaikan siklus I. Siklus lanjutan dilaksanakan dengan mempertimbangkan peningkatan yang telah dicapai pada siklus sebelumnya. Jika belum dicapai kondisi ideal, siklus akan terus dilanjutkan. Langkah-langkah siklus lanjutan meliputi: 1) Perencanaan tindakan 2) Melaksanakan strategi penyempurnaan pelaksanaan tindakan 3) Pengamatan, yaitu melakukan pengamatan terhadap aktivitas pembelajaran 4) Refleksi, yaitu melakukan refleksi lanjutan
30
3.5
Teknik dan Instrumen Pengumpulan Data
3.5.1 Teknik Pengumpulan Data Teknik yang digunakan dalam penelitian ini yakni: 1.
Tes Kemampuan Penalaran Matematis Digunakan untuk mengukur peningkatan kemampuan penalaran
matematis siswa setelah mengikuti pembelajaran matematika dengan Penemuan Terbimbing. Dalam hal ini adalah tes evaluasi berbentuk Essay. 2.
Observasi Dipergunakan untuk mengumpulkan data tentang aktivitas siswa dan
guru dalam proses belajar mengajar dan implementasi pembelajaran dengan penemuan terbimbing. Selengkapnya penyusunan instrumen tes kemampuan penalaran matematik dapat dijelaskan dibawah ini. a.
Definisi Konseptual Kemampuan penalaran matematis adalah kemampuan seseorang
dalam mengemukakan argumen logis berdasarkan fakta dan sumber yang relevan. Kemampuan penalaran matematis yang dimaksud penelitian ini meliputi kemampuan memperkirakan jawaban dan proses solusi serta kemampuan menyusun argumen yang valid. Kemampuan untuk bernalar menjadikan seseorang dapat memecahkan masalah dalam kehidupannya, baik di dalam maupun di luar sekolah. Kemampuan penalaran tersebut dapat ditunjukkan denngan menyelesaikan soal luas permukaan dan volume kubus dan balok berdasarkan indikator penalaran yaitu (1) Menyajikan pernyataan matematika secara lisan, tertulis, gambar, dan
31
diagram, (2) Melakukan manipulasi matematika, (3) Menyusun bukti, memberikan alasan atau bukti kebenaran solusi b. Definisi Operasional Kemampuan penalaran matematis adalah total skor kemampuan yang dimiliki siswa setelah mengalami proses interaksi pembelajaran matematika yang dapat diukur melalui tes kemampuan penalaran pada materi Kubus dan Balok dengan indikator (1) Menyajikan pernyataan matematika secara lisan, tertulis, gambar, dan diagram, (2) Melakukan manipulasi matematika, (3) Menyusun bukti, memberikan alasan atau bukti kebenaran solusi. KISI-KISI INSTRUMEN KEMAMPUAN PENALARAN MATEMATIS Standar Kompetensi : Memahami sifat-sifat kubus, balok, prisma, limas, dan bagian-bagiannya, serta menentukan ukurannya Kompetensi Dasar
: Menghitung luas permukaan dan volume kubus,balok, prisma dan limas Tabel 3.1
Kisi-kisi Instrumen Kemampuan Penalaran Matematis Indikator Kemampuan Penalaran Matematis
Indikator Materi
Menyajikan pernyataan matematika Menghitung luas permukaan secara lisan, tertulis, gambar, dan kubus diagram Menghitung luas permukaan balok Melakukan manipulasi matematika Menghitung volume kubus Menyusun bukti, memberikan Menghitung volume balok alasan atau bukti kebenaran solusi
No Soal 1a, 1b, 5a 2, 3, 4, 5b 6
32
3.6
Metode Analisis Data Data penelitian ini, ada dua jenis data yang dapat disimpulkan yakni: 1.
Data kuantitatif (nilai hasil belajar siswa) dapat dianalisis secara deskriptif. Dalam
menetapkan
tingkat
keberhasilan
siswa
menggunakan
penemuan terbimbing digunakkan rentang 0 – 100. Daya serap tertinggi yang dicapai siswa adalah 100. Sedangkan rumus yang digunakan adalah sebagai berikut:
Untuk menentukan keberhasilan siswa, peneliti mengacu pada criteria ketuntasan minimal 70, artinya setiap siswa dikatakan berhasil jika tingkat capaian hasil belajar mereka nilai minimal 70. 2.
Data kualitatif yaitu data yang akan memberi gambaran ekspresi guru dan siswa dalam pembelajaran. Aktivitas guru dan siswa akan diamati dan dinilai dari beberapa kompenen. Hasil observasi aktivitas guru dan siswa akan dianalisis secara kuantitatif.
3.7
Indikator Tindakan Untuk mengetahui tingkat keberhasilan pencapaian tindakan ini,
dirumuskan kriteria sebagai berikut : 1) Hasil observasi menunjukkan bahwa minimal 85% dari keseluruhan aspek kegiatan guru melaksanakan kegiatan proses pembelajaran mencapai kriteria minimal baik (B).
33
2) Hasil observasi menunjukkan bahwa minimal 85% dari keseluruhan aspek aktivitas belajar siswa dalam pembelajaran mencapai kriteria minimal baik (B). 3) Hasil penilaian menunjukkan bahwa minimal 85% dari seluruh siswa yang dikenakan tindakan mencapai nilai ketuntasan minimal 70 pada materi luas dan volume kubus dan balok.