BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A. Metode Penelitian Metode yang digunakan peneliti dalam melakukan penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas (PTK). Penelitian kelas adalah suatu penelitian dengan menggunakan tindakan-tindakan tertentu untuk memperbaiki dan meningkatkan proses pembelajaran kearah yang lebih baik sehingga anak dapat memperoleh hasil belajar yang lebih baik pula (Asrori,2007:6) Melalui penelitian tindakan kelas ini, diharapkan dapat memperbaiki dan meningkatkan praktek pembelajaran serta mengatasi permasalahan yang terjadi, khususnya dalam peningkatan keterampilan social melalui permainan tradisional oray-orayan yang terjadi di TK Bakti Asih. B. Penelitian Tindakan Kelas Prosedur PTK menurut Muslihuddin (2009:50) adalah sebagai berikut: Penelitian tindakan kelas secara berurutan dimulai dengan, rencana, tindakan, observasi, refleksi. Tahapan terus berulang sampai intervensi dilakukan dianggap berhasil atau terjadi perubahan perilaku. Penelitian ini dilakukan dengan harapan dapat memberikan efek langsung terhadap permasalahan yang terjadi di TK Bakti Asih, juga menjadi solusi dari permasalahan
yang dihadapi, melalui cara ini diharapkan dapat terjadi
peningkatan kemampuan keterampilan social anak TK melalui permainan tradisional oray-orayan. Nina Hernawati, 2013 Meningkatkan Keterampilan Sosial Anak Taman Kanak-Kanak Melalui Permainan Tradisional Oray-Orayan Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
31
C. Lokasi dan subjek penelitian Penelitian dilakukan di TK Bakti Asih, Jl. Padasuka atas no 233 kelurahan Padasuka kecamatan Cimenyan kabupaten Bandung jawa Barat. Subjek peneliti ini adalah seluruh anak kelompok A. TK Bakti Asih yang berjumlah 20 0rang anak dengan usia berkisar 4-5 didampingi 2 orang guru. Peneliti memilih TK Bakti Asih sebagai tempat penelitian dikarenakan keterampilan sosial anak di TK Bakti Asih di kelompok A masih dinilai kurang.
D. Desain Penelitian Pelaksanaan penelitian yang dilaksanakan menggunakan beberapa siklus secara bertahap. Tahapan dalam setiap siklus akann dievaluasi dan dianalisis untuk mengetahui sejauh mana dampak dan pemberian metode yang diberikan agar menjadi pembanding untuk siklus selanjutnya. Tahapan penelitian yang dilalui dalam penelitian tindakan kelas ini yaitu perencanaan, pelaksanaan, pengamatan dan refleksi. Hal ini sesuai dengan model yang dikembangkan oleh Kemmis & Mc Tanggar (Asrori, 2007:68) yang menyebutkan empat komponen penelitian tindakan kelas dengan model siklus, yaitu perencanaan (planning), tindakan (action), pengamatan (observasion) dan refleksi (refleksion). Berikut ini adalah siklus penelitian yang akan dilakukan oleh peneliti berdasarkan siklus model spiral (Kemmis & Taggart)
Nina Hernawati, 2013 Meningkatkan Keterampilan Sosial Anak Taman Kanak-Kanak Melalui Permainan Tradisional Oray-Orayan Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
32
ACT & OBSERVE
3
ACT & OBSERVE 2
1 6
REFLECT 5
RE PL AY
ACT & OBSERVE 4
9
REFLECT
RE PL AY
8 ACT & OBSERVE
7
Gambar Rancangan Penelitian Tindakan Model Kemmis & Taggart
Nina Hernawati, 2013 Meningkatkan Keterampilan Sosial Anak Taman Kanak-Kanak Melalui Permainan Tradisional Oray-Orayan Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
33
(Mubiar & Totoh 2010) E. Prosedur Penelitian Prosedur penelitian yang akan dilaksanakan melalui beberapa tahap. Menurut Asrori(2007:88) prosedur atau langkah-langkah dalam proses penelitian tindakan kelas yaitu tahap perumusan masalah, analisis masalah, persiapan penelitian tindakan kelas dan proses pelaksanaan penelitian yang dijelaskan sebagai berikut: 1.
Perumusan Masalah Kegiatan diawali dengan mengidentifikasi masalah melalui observasi secara langsung ditempat penelitian, yaitu: TK Bakti Asih. Melalui pengamatan tersebut ditemukan beberapa permsalahan terkait dengan keterampilan anak khususnya keterampilan dalam bersosial.Permsalahan tersebut kemudian dirumuskan kemudian dikembangkan menjadi tujuan penelitian sesuai dengan permasalahan di TK.
2.
Analisis Masalah Pada tahap ini peneliti melakukan analisis masalah yang didapat melalui observasi dilapangan yang terkait dengan perkembangan keterampilan sosial anak.Menurut Muslihuddin (2009:57) analisis penyebab masalah merupakan hal yang sangat penting dilakukan setelah mengetahui permasalahan yang terjadi dan dengan memahami berbagai kemungkinan penyebab masalah tersebut tindakan dapat dikembangkan.
3.
Persiapan Penelitian Tindakan Kelas Tahap awal peneliti menentukan subjek penelitian, yaitu TK Bakti Asih, yang kemudian dilanjutkan dengan mengidentifikasi masalah yang ada
Nina Hernawati, 2013 Meningkatkan Keterampilan Sosial Anak Taman Kanak-Kanak Melalui Permainan Tradisional Oray-Orayan Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
34
dilapangan setelah dilakukan observasi. Setelah itu peneliti dan guru merumuskan masalah dan menetapkan tehnik yang digunakan untuk meningkatkan keterampilan social anak melalui permaianan tradisional orayorayan. Tehnik pengumpulan data yang digunakan oleh peneliti dalam penelitian yang akan dilakukan adalah tehnik pengumpulan data kegiatan kuantitatif. Selanjutnya peneliti membuat skenario pembelajaran yang mengacu kepada rencana kegiatan harian (RKH) dan mempersiapkan jenis permainan yang akan digunakan dalam pelaksanaan penelitian. 4.
Proses Penelitian Tindakan Kelas Pada proses tindakan kelas, peneliti berkolaburasi dengan guru kelas yang ditunjukan dengan melakukan tindakan yang sudah direncanakan sebelum penelitian berlangsung. a. Tahap Perencanaan
Peneliti dan guru berkolaburasi membuat scenario yang mengacu kepada percenaan
tertulis
dalam
bentuk
SKH
(satuan
kegiatan
harian)
dan
mempersiapkan jenis permainan yang akan digunakan, yaitu kita akan bermain permainan tradisional dengan memberikan kesempatan kepada anak untuk bermain diluar sehingga bisa menggerakan seluruh anggota tubuhnya dengan leluasa, kegiatan permainan tradisional ini diberikan mengacu pada tema negara dengan tema budaya. Selanjutnya pada siklus satu terjadi kekurangan maka akan dilakukan tahap kedua (siklus 2) kegiatan permainan tradisional oray-orayan ini diberikan pada siklus
Nina Hernawati, 2013 Meningkatkan Keterampilan Sosial Anak Taman Kanak-Kanak Melalui Permainan Tradisional Oray-Orayan Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
35
dua dengan melakukan Tanya jawab terlebih dahulu mengenai macam-macam permainan tradisional yang dikenal. Adapun jika pada siklus 2 masih terlihat kekurangan maka yang signifikan maka akan dilaksanakan siklus ke 3(siklus 3) dengan rencana pembelajaran demontrasi. b. Pelaksanaan Penelitian berkolaburasi dengan guru kelas selama kegiatan berlangsung, guru membantu peneliti dalam mengarahkan dan memberi semangat dalam meningkatkan keterampilan social melalui permainan tradisional oray-orayan, selain sebagai observer peneliti juga berperen sebagai pelaksana tindakan yang berkolarasi dengan guru kelas. c. Pengamatan (observasi) Kegiatan pengamatan (observasi) dilakukan oleh peneliti selama kegiatan tindakan berlangsung dan setelah proses tindakan berlangsung dengan melihat hasil dari pembelajaran yang diberikan. Observasi dilakukan untuk mengetahui sejauh mana dampak tindakan yang diberikan telah mencapai sasaran. (Mulihuddin,2009:60) Apabila dalam pemberian tindakan ditemukan kekurangankekurangan maka hal tersebut menjadi perbaikan pada siklus berikutnya. Siklus penelitian akan berulang jika tindakan yang diberikan belum menunjukkan perubahan, khususnya pada keterampilan sosial anak. d. Catatan Lapangan Catatan lapangan merupakan alat pengumpulan data mengenai peristiwa atau kenyataan yang terjadi selama proses pembelajaran berlangsung. Lembar catatan
Nina Hernawati, 2013 Meningkatkan Keterampilan Sosial Anak Taman Kanak-Kanak Melalui Permainan Tradisional Oray-Orayan Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
36
lapangan diisi oleh observer dan hasilnya merupakan salah satu data yang harus diperoleh dalam penelitian tindakan kelas ini.
e. Refleksi Tahapan refleksi merupakan tahapan yang sangat penting dilaksanakan dalam penelitian tindakan kelas. Refleksi merupakan kegiatan analisis yang dilakukan untuk merenungkan kembali secara intensif kejadian-kejadian atau peristiwa yang menyebabkan munculnya sesuatu yang diharapkan atau tidak diharapkan (Wardani,2006:2.32) Berdasarkan pendapat tersebut, pada tahap ini peneliti dan guru juga melakukan analisis data terhadap hasil pelaksanaan yang terjadi selama proses dan mendiskusikan permasalahan – permasalahan yang terjadi selama proses dan setelah proses tindakan berlangsung. Refleksi dilakukan setelah tindakan diberikan dan melalui ini diharapkan dapat memperbaiki kekurangan pada penelitian selanjutnya. 5.
Instrument Penelitian
Instrument penelitian yang digunakan peneliti adalah pengamatan (observasi), wawancara, catatan lapangan dan dokumentasi. a. Pengamatan (obsevasi) Pengamatan (obervasi) untuk melihat sejauh mana proses pembelajaran berlangsung dan melihat dampak pembelajaran menggunakan permaianan tradisional oray-orayan dapat meningkatkan keterampilan social,
Nina Hernawati, 2013 Meningkatkan Keterampilan Sosial Anak Taman Kanak-Kanak Melalui Permainan Tradisional Oray-Orayan Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
37
Menurut Asrori (2007:69) pengamatan (observasion) merupakan kegiatan mengamati dampak atau hasil dari tindakan yang dilaksanakan terhadap anak. Observasi ini dilakukan pada setiap proses tindakan berlangsung sebagai perbaikan pada tindakan selanjutnya untuk mengantisipasi kekurangan pada tindakan selanjutnya. b. Wawancara Wawancara merupakan salah satu cara yang dilakukan oleh peneliti untuk memperoleh informasi secara jelas mengenai perkembangan keterampilan social anak dalam penggunaan alat permainan tradisional oray-orayan belangsung. Menurut Asrori (2007: 110) wawancara adalah salah satu cara pemantauan penelitian dan penggalian data yang diperoleh melalui ungkapan secara lisan oleh sumber yang terkait. Studi Dokumentasi dalam penelitian ini dilakukan untuk memperoleh data atau informasi selama proses pembelajaran berlangsung secara lebih jelas dan objektif serta dapat melengkapi data yang diperlukan. Dokumentasi yang diperlukan oleh peneliti dalam penelitian ini berupa foto serta data-data yang terkait. F. Definisi Operasional Definisi
operasional
merupakan
dari
variable
penelitian
yang
dapat
dioperasionalkan atau dapat menjadi arahan untuk pelaksanaan dalam penelitian. Definisi perasional variable dalam penelitian ini diantaranya: 1. Keterampilan Sosial Ahmad (2002) menyebutkan bahwa: “Keterampilan sosial adalah kemampuan anak untuk mereaksi secara efektif dan bermanfaat bagi lingkungan sosial yang Nina Hernawati, 2013 Meningkatkan Keterampilan Sosial Anak Taman Kanak-Kanak Melalui Permainan Tradisional Oray-Orayan Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
38
merupakan persyaratan bagi penyesuaian sosial yang baik, kehidupan yang memuaskan dan dapat diterima masyarakat.” Sejalan dengan pendapat Hurlock (1994) menjelaskan mengenai pola perilaku social anak yang meliputi:1) meniru; 2) persaiangan; 3) kerjasama; 4) simpati; 5) empati;6) dukungan social ;7) membagi; dan 8) perilaku akrab.atau sejalan dengan pendapat helms & Tuner 1.
Anak dapat bekerjasama (cooperating) dengan teman.
2.
Anak mampu menghargai (altrusim) teman, baik menghargai milik, pendapat, hasil karya teman atau kondisi-kondisi yang ada pada teman.
3.
Anak mampu berbagi (sharing) kepada teman
4.
Anak mampu membantu (helping other) kepada orang lain.
Sementara keterampilan sosial yang dimaksud peneliti adalah kemampuan anak taman kanak-kanak dalam bersoial dan berinteraksi dengan teman sebaya maupaun dengan orang yang lebih dewasa, untuk dapat diterima dilingkungannya, dengan demikian diharapkan anak taman kanak-kanak dapat lebih mandiri,tidak mudah emosi. Hal ini merupakan aspek penting dalam keterampilan sosial yang dimakssud. 2. Permainan Tradisional Oray-orayan G. Instrumen Penelitian Definisi instrument penelitian Arikunto (2010:203) yaitu “ suatu alat/ fasilitas yang digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data , agar pekerjaan lebih mudahdan hasilnya lebih baik ,dalam arti lebih cermat,lengkap dan sistematis sehingga lebih mudah diolah “. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan Nina Hernawati, 2013 Meningkatkan Keterampilan Sosial Anak Taman Kanak-Kanak Melalui Permainan Tradisional Oray-Orayan Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
39
pedoman observasi yang terdiri dari beberapa aspek keterampilan sosial anak yang harus diamati Hasil instrument penelitian diambil dari kisi-kisi yang terdiri dari variable, deskripsi dan indicator yang kemudian dijabarkan dalam pernyataan sebagai aspek penilaian,sebagaimana tergambar dalam table dibawah ini.
Table 3.1. KISI-KISI INSTRUMEN PENELITIAN PERMAINAN TRADISIONAL ORAY U-ORAYAN UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN SOSIALKELOMPOK A var iabel
Sub Variabel
Indicator
Keterampil an sosial
Empati,
Menunjukkan sikap toleran
Pernyataan
1. Mau berbagi kesempatan dalam permainan
Tehnik pengum pulan data Observas i
Instru ment
Sumber data
Daftar cek
Anak
2.mau menolong teman dalam bermain
Menyesuaik an diri
Senang melakukan permainan bersama-sama
3.Menunjukka n antusiasme dalam melakukan permainan
Interaksi
Bersikap menyenangka n
4. tidak pilihpilih teman 5.mau mengucapkan terimakasih 6. mau tersenyum pada teman
Percaya diri
Menujukkan
7.Menunjukka
Nina Hernawati, 2013 Meningkatkan Keterampilan Sosial Anak Taman Kanak-Kanak Melalui Permainan Tradisional Oray-Orayan Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
40
rasa percaya diri
n kemampuan untuk melakukan kegiatan 8. Berani mengungkapk an pendapat .
bekerjasama
Bekerjasama dalam permainan
9. mau bermain bersama 10. saling membantu dalam bermain
Table 3.2. Instrumen Penelitian Keterampilan Sosial Anak TK Pada Kelompok A Nama Hari/kegiatan
: :
No 1
Pernyataan Mau berbagi kesempatan dalam permainan
Ya
Tidak Skor 2
2
Mau menolong teman dalam bermain
2
3
Menunjukkan antusiasme dalam melakukan
2
permainan
4
3 Tidak pilih-pilih teman dalam bermain
5
Mau mengucapkan terimaksih bila di tolong
3
Nina Hernawati, 2013 Meningkatkan Keterampilan Sosial Anak Taman Kanak-Kanak Melalui Permainan Tradisional Oray-Orayan Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
41
6
Mau tersenyum pada teman
3
7
2 Menunjukkan kemampuan untuk melakukan kegiatan
8
4 Berani mengungkapkan pendapat
9
Mau bermain bersama
2
10
Saling membantu dalam bermain
2
Sumber : program semester 1&2 Kelompok A TK Bakti Asi , Kurikulum TK 2004.
Tabel 3.3 PEDOMAN OBSERVASI KETERAMPILAN SOSIAL GURU PADA WAKTU KEGIATAN
No
Alat Kegiatan BelajarMengajar
1
Program Tahunan
2
Program Semester
3
RKM
4
RKH
5
Media pembelajaran
6
Alat Penilaian
Ada
Tidak
Ket
Nina Hernawati, 2013 Meningkatkan Keterampilan Sosial Anak Taman Kanak-Kanak Melalui Permainan Tradisional Oray-Orayan Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
42
Table 3.4 Pedoman wawancara dengan guru 1. Bagaimana kemampuan keterampilan sosial anak kelompok A di TK Bakti Asih saat ini? Jawab:
2. Dalam meningkatkan keterampilan sosial anak- anak kelompok A metode apa saja yang di gunakan? Jawab :
3. Media apa saja yang sering digunakan dalam meningkatkan keterampilan sosial? Jawab:
4. Pernahkah metode permainan tradisional oray-orayan digunakan dalam meningkatkan keterampilan sosial anak kelompok A ? Jawab: Nina Hernawati, 2013 Meningkatkan Keterampilan Sosial Anak Taman Kanak-Kanak Melalui Permainan Tradisional Oray-Orayan Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
43
H. Tahap Pengelolaan Data Tahap pengumpulan data peneliti mengumpulkan data hasil observasi, wawancara, serta catatan lapangan dari tahap awal penelitian proses penelitian dan sampai akhir penelitian yang kemudian dianalisis sesuai dengan focus masalah.Tehnik atau pengolahan data yang digunakan adalah analiasis data kualitatif, yaitu data-data yang diperoleh dijelaskan dalam bentuk deskriptif atau dalam bentuk narasi dan diperjelas dengan bagan garfik dan table evaluasi yang dilakukan pada setiap refleksi pada tiap siklusnya. Melalui kegiatan refleksi, setiap indikator dicermati sehingga diperoleh kesimpulan untuk program perbaikan pada siklus selanjutnya. Data yang diperoleh melalui pengamatan, wawancara serta praktek langsung pada setiap pertemuan di persentasikan berapa siswa yang dapat aktif dan merespon dalam kegiatan permainan tradisional oray-orayan sehingga keterampilan sosial anak dapat tercapai. Data ini untuk mengetahui perkembangan anak secara umum. Untuk n mendapatkan data peningkatan kemampuan anak setiap individu peneliti membuat catatan khusus pencapaian anak setiap siklus, hal ini sesuai dengan satuan kegiatan Harian (SKH) dan Rencan Kegiatan Mingguan (RKM) adapun rencana pelaksanaan pembelajaran dalam meningkatkan keterampilan social anak TK
dengan permaianan tradisional oray-orayan dilakukan berhasil jika
pembelajaran itu mencapai jumlah minimal rata-rata kelas, yang berati (berkembang sesuai harapan) Nina Hernawati, 2013 Meningkatkan Keterampilan Sosial Anak Taman Kanak-Kanak Melalui Permainan Tradisional Oray-Orayan Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
44
Dari sejumlah anak yang ada dikelas yang dirumuskan dalam tiap keberhasilan pembelajaran dengan pedoman penilaian hasil kemampuan anak dalam partisipasi yang disampaikan oleh guru.
Nina Hernawati, 2013 Meningkatkan Keterampilan Sosial Anak Taman Kanak-Kanak Melalui Permainan Tradisional Oray-Orayan Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu