BAB III METODOLOGI PENELITIAN
3.1
Metode Penelitian Metode pendekatan pada suatu penelitian digunakan untuk memecahkan
masalah yang akan diselidiki. Berdasarkan metode pendekatan ini, diharapkan dapat memberikan kemudahan, untuk menentukan metode yang paling cocok dalam teknik pengumpulan data. Pada dasarnya pendekatan yang digunakan dalam penelitian menurut Arikunto S, (2002 : 65), “Pada dasarnya metode yang digunakan dalam penelitian pendidikan ditinjau dari segi tujuan dapat dikelompokan kedalam tiga golongan yaitu, metode deskriptif, metode historik dan metode eksperimen”. Metode merupakan cara yang dilakukan oleh seseorang dalam mencapai tujuan. Metode penelitian ialah cara yang digunakan oleh peneliti, dalam pengumpulan data penelitiannya (Arikunto S, 1998 :151). Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif analisis korelasional. Metode penelitian deskriptif, yaitu jenis penelitian yang memberikan gambaran atau uraian atas suatu keadaan sejelas mungkin, tanpa adanya perlakuan. Mengutip pendapat Muhamad Ali (1992 : 120) tentang pengertian metode deskriptif, yaitu : Suatu metode penelitian yang digunakan untuk berupaya memecahkan atau menjawab permasalahan yang sedang dihadapi pada situasi sekarang, dengan tujuan utama untuk membuat penggambaran tentang sesuatu keadaan secara objektif dalam suatu deskripsi situasi. 69
70 Menurut Winarno Surakhmad (1989 : 140) metode deskriptif mempunyai ciri yaitu : a. Memusatkan diri pada pemecahan masalah yang ada pada masa sekarang, pada masalah-masalah yang aktual. b. Data yang dikumpulkan mula-mula disusun, dijelaskan kemudian dianalisa (karena itu metode ini disebut metode analitik)
Menurut Arikunto S, tujuan penelitian korelasional untuk mengemukakan ada atau tidaknya hubungan, apabila ada, seberapa eratnya serta berarti atau tidaknya hubungan itu. Kesimpulan yang didapat dari metode penelitian deskriptif secara umum hanya mendeskripsikan variabel yang diteliti, menghubungkan variabel yang satu dengan yang lain, membandingkan antara suatu gejala dengan gejala yang lain, serta menghubungkan antara peristiwa dengan gejala yang mungkin timbul. Metode ini sejalan dengan maksud penelitian, yaitu untuk melihat hubungan antara suatu variabel dengan variabel yang lain. Menurut Sudjana (1992:77), “Penelitian korelasional bertujuan untuk mengemukakan ada tidaknya hubungan antara dua variabel atau lebih, dan apabila ada, seberapa besar derajat hubungannya serta berarti tidaknya hubungan itu”. Metode korelasional yang digunakan pada penelitian ini, bertujuan untuk mengetahui seberapa besar kontribusi mata kuliah pendidikan teknologi sepeda motor, terhadap minat mahasiswa untuk berwirausaha bidang jasa perawatan dan perbaikan. Penulis berupaya memberikan gambaran keadaan nyata tentang posisi minat berwirausaha, mahasiswa Jurusan Pendidikan Teknik Mesin FPTK UPI, yang perlu adanya kontribusi dari mata kuliah teknologi sepeda motor, yang akan dipaparkan pada penelitian yang akan dilakukan.
71 3.2 3.2.1
Variabel dan Paradigma Penelitian Variabel Penelitian Variabel merupakan objek penelitian atau yang dijadikan objek dalam
penelitian. Penelitian yang akan dilakukan variabelnya dibedakan menjadi dua, yaitu Variabel Bebas (Variabel independent) dan Variabel Terikat (Variabel dependen). Variabel bebas adalah variabel perlakuan atau sengaja dimanipulasi untuk diketahui intensitasnya atau pengaruhnya terhadap variabel terikat diberi notasi (X). Variabel terikat adalah variabel yang timbul akibat variabel bebas, atau respon dari variabel bebas, dalam hal ini variabel terikat menjadi indikator keberhasilan variabel bebas, diberi notasi (Y). Sesuai dengan masalah yang diberikan di atas, variabel yang ada dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : a. Variabel Bebas (X) Variabel bebas (X) dalam penelitian yang akan dilakukan adalah Mata Kuliah Teknologi Sepeda Motor. b. Variabel Terikat (Y) Variabel terikat (Y) dalam penelitian yang akan dilakukan adalah Minat Mahasiswa untuk Berwirausaha Bidang Jasa Perawatan dan Perbaikan. Variabel (X) Mata Kuliah Teknologi Sepeda Motor
rxy
Variabel (Y) Minat Mahasiswa untuk Berwirausaha Bidang Jasa Perawatan dan Perbaikan
Gambar 3.1 Hubungan antara Variabel
72 3.2.2
Paradigma Penelitian Penelitian pada hakekatnya merupakan wahana untuk menemukan
kebenaran atau untuk lebih membenarkan kebenaran. Usaha untuk mengejar kebenaran yang dilakukan oleh para peneliti melalui model-model tertentu. Model tersebut biasanya dikenal dengan paradigma. Menurut Sugiyono (2009:8), paradigma penelitian dapat dijelaskan sebagai berikut : Paradigma penelitian dapat diartikan sebagai pola pikir yang menunjukkan hubungan antara variabel yang akan diteliti yang sekaligus mencerminkan jenis dan rumusan masalah yang perlu dijawab melalui penelitian, teori yang digunakn untuk merumuskan hipotesis, jenis dan jumlah hiptesis, dan teknik analisis statistic yang akan digunakan. Paradigma penelitian dibuat untuk memperjelas langkah, alur dan rancangan penelitian, yang akan diperjelas dengan alur penelitian sesuai dengan diagram alur, sebagai tahapan kegiatan penelitian secara keseluruhan. Secara umum paradigma penelitian dari penelitian yang akan saya lakukan, dapat digambarkan sebagai berikut:
73
74 3.2.3
Alur Penelitian Alur penelitian diperlukan dalam suatu penelitian, alur penelitian ini
dibuat sebagai penjelas setiap tahap penelitian yang sedang dilakukan. Secara keseluruhan, penelitian ini mengikuti alur yang dapat digambarkan sebagai berikut: Start
Latar Belakang Masalah Identifikasi Masalah Rumusan Masalah Tujuan Penelitian
Kisis-kisi Instrumen
Pemilihan dan Penggunaan Metode
Instrumen Penelitian
Populasi dan Sampel Pengumpulan Data Analisis Data Hasil dan Temuan Penelitian
Stop
Kesimpulan dan Saran
Gambar 3.3 Alur Penelitian
Pembahasan
75 3.3 3.3.1
Data dan Sumber Data Penelitian Data Penelitian Data merupakan hasil pencatatan penulis baik yang berupa angka ataupun
fakta, yang mendukung terhadap bahan dalam pengujian hipotesis yang telah dirumuskan. Dalam penelitian ini data-data yang diperlukan adalah sebagai berikut : a. Mata Kuliah Teknologi Sepeda Motor, program studi otomotif Jurusan Pendidikan Teknik Mesin FPTK UPI. b. Minat mahasiswa S1, program studi otomotif Jurusan Pendidikan Teknik Mesin FPTK UPI angkatan 2006 dan 2007, untuk berwirausaha bidang jasa perawatan dan perbaikan.
3.3.2
Sumber data Penelitian Sumber data adalah subjek darimana data itu diperoleh. Seperti yang
dikemukakan oleh Arikunto S (1998:102) bahwa: “Sumber data ini dapat berupa orang (responden), benda, gerak
atau proses sesuatu”. Penelitian yang akan
dilakukan menggunakan angket/kuesioner. Data yang digunakan, diperoleh dari sumber data (responden). Responden yaitu orang yang merespon atau menjawab pernyataan yang disediakan oleh peneliti, baik pernyataan tertulis maupun lisan. Responden dalam penelitian yang akan dilakukan adalah mahasiswa S1, program studi otomotif, Jurusan Pendidikan Teknik Mesin FPTK UPI angkatan 2006 dan 2007.
76 3.4
Populasi dan Sampel Penelitian
3.4.1
Populasi Penelitian Setiap penelitian akan memerlukan populasi sebagai sumber data, sebab
jika tidak ada populasi, maka peneliti tidak dapat mendapatkan data yang diperlukan untuk diolah. Pendapat tersebut didukung oleh pendapat Sugiyono (2009:61): “Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas: obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh penelitiuntuk dipelajarri dan kemudian ditarik kesimpulannya”. Arikunto S (1989:102) mengemukakan bahwa: “Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian”. Sudjana ( 1996:6) mengemukakan bahwa: Totalitas semua nilai yang mungkin, hasil menghitung ataupun pengukuran, kuantitatif maupun kualitatif mengenai karakteristik tertentu dari semua anggota kumpulan yang lengkap dan jelas yang ingin mempelajari sifatsifatnya dinamakan populasi. Populasi dalam penelitian ini adalah mahasiswa program studi otomotif, Jurusan Pendidikan Teknik Mesin FPTK UPI angkatan 2006 dan 2007 jenjang S1 yang memprogram mata kuliah teknologi sepeda motor dan minat mahasiswa untuk berwirausaha bidang jasa perawatan dan perbaikan.
3.4.2
Sampel Penelitian Sampel merupakan bagian dari populasi. Proses pengambilan data sistem
sampel ini dapat terjadi, jika penelitian dilakukan secara langsung dan bagian tersebut dianggap dapat mewakili sifat-sifat dari keseluruhan populasi. Pendapat Arikunto S (2002:109) mengemukakan, bahwa “sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti.”
77 Pengambilan sampel pada suatu penelitian, harus mengikuti aturan-aturan yang ada. Menurut Arikunto S (2002:111) mengemukakan, bahwa: Pengambilan sampel ini harus dilakukan sedemikian rupa sehingga diperoleh sampel (contoh) yang benar-benar dapat berfungsi sebagai contoh, atau dapat menggambarkan keadaan populasi yang sebenarnya. Dengan istilah lain, sampel harus representative. Arikunto S (2002:112) juga menambahkan, bahwa: Untuk sekedar ancer-ancer maka apabila subjeknya kurang dari 100, lebih baik diambil semua, sehingga penelitiannya merupakan penelitian populasi, selanjutnya apabila jumlah subjeknya besar dapat diambil antara 10-15 % atau 20-25% atau lebih. Berdasarkan pendapat di atas, maka sampel yang diambil dalam penelitian ini merupakan sampel random. Hal ini dilakukan dengan cara mengambil anggota sampel dari populasi yang dilakukan secara acak, untuk penelitian ini peneliti mengambil sampel dari kelas-kelas dengan cara diundi. Teknik ini biasanya dilakukan karena beberapa pertimbangan, misalnya alasan keterbatasan waktu, tenaga dan dana sehingga tidak dapat mengambil sampel yang besar. Menentukan sampel berdasarkan tujuan tertentu, penulis mengacu pada persyaratan yang diutarakan oleh Arikunto S (2001:117) mengemukakan, bahwa: 1) Pengambilan sampel harus didasarkan pada ciri-ciri, sifat-sifat atau karakteristik tertentu, yang merupakan ciri-ciri pokok populasi 2) Subjek yang diambil sebagai sampel benar-benar merupakan subjek yang paling banyak mengandung ciri-ciri yang terdapat pada populasi. 3) Penentuan karakteristik populasi dilakukan dengan cermat di dalam studi pendahuluan. Populasi penelitian sebanyak 28 orang, berarti 28≤100. Penulis mengambil sampel yaitu mahasiswa S1, Program studi otomotif Jurusan Pendidikan Teknik Mesin FPTK UPI angkatan 2006 dan 2007 yang mengontrak mata kuliah
78 teknologi sepeda motor berjumlah 28 mahasiswa, maka dari itu berdasarkan pendapat di atas akan diambil seluruhnya, dan sampel adalah populasi.
3.5
Teknik Pengumpulan Data dan Kisi-kisi Instrumen Penelitian
3.5.1
Teknik Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data adalah cara-cara yang ditempuh dan alat-alat
yang digunakan oleh peneliti di dalam mengumpulkan datanya. Penulis memilih teknik pengumpulan data berupa angket karena dianggap sesuai dengan permasalahan yang sedang diteliti dan jenis data yang diperlukan. Angket adalah daftar pertanyaan-pertanyaan atau pernyataan-pernyataan yang disusun secara tertulis untuk mengumpulkan data atau informasi yang diperlukan dari sumber data. Arikunto S (2002:128) mengungkapkan, “Kuesioner adalah sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan untuk memperoleh informasi dari reponden dalam arti laporan tentang pribadinya, atau hal-hal yang ia ketahui.” Alasan penulis menggunakan teknik pengumpulan data berupa angket adalah: a. Waktu yang digunakan penulis, untuk dapat menghimpun data yang diharapkan relatif singkat. b. Responden dapat lebih mudah dan leluasa dalam memberikan jawaban terhadap suatu pertanyaan. c. Penulis akan memperoleh jawaban seragam dari responden, sehingga hasil angket akan lebih mudah dikelompokkan sesuai masing-masing masalah dan memudahkan dalam pengolahan data.
79 Langkah – langkah yang diambil dalam penelitian ini adalah : a. Menginventarisir jumlah mahasiswa S1, Program studi otomotif Jurusan Pendidikan Teknik Mesin FPTK UPI angkatan 2006 dan 2007 yang mengontrak mata kuliah teknologi sepeda motor.. b. Mencari informasi
tentang waktu yang tepat untuk melaksanakan
penyebaran angket pada mahasiswa yang dijadikan sampel penelitian. c. Mengadakan penyebaran angket penelitian sesuai dengan waktu yang telah ditentukan. d. Mencatat nilai skor hasil pengisian angket yang telah diisi mahasiswa S1, Program studi otomotif Jurusan Pendidikan Teknik Mesin FPTK UPI angkatan 2006 dan 2007 yang mengontrak mata kuliah teknologi sepeda motor.
3.5.2
Kisi-kisi Instrumen Penelitian Menurut Arikunto S (2002:136), mengemukakan bahwa:
instrumen penelitian adalah alat atau fasilitas yang digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data agar pekerjaannya lebih mudah dan hasilnya lebih baik, dalam arti lebih cermat, lengkap, dan sistematis sehingga lebih mudah diolah. Kisi-kisi digunakan untuk menjabarkan konsep, yang
menjadi pusat
perhatian dalam lingkup masalah dan tujuan penelitian kedalam dimensi-dimensi yang dapat diukur, berupa variabel-variabel penelitian yang selanjutnya dituangkan pada instrument penelitian. Instrumen penelitian ini digunakan sebagai alat bantu dalam melaksanakan penelitian, adapun instrumen penelitian ini adalah
80 dengan instrumen angket sebagai instrumen utama dalam penelitian ini. Arikunto S (2002: 138), mengemukakan bahwa: Kisi-kisi adalah sebuah tabel menunjukan hubungan antara hal-hal yang disebutkan dalam baris dengan hal-hal yang disebutkan dalam kolom. Kisikisi penyusunan instrumen menunjukkan kaitan antara variabel yang diteliti dengan sumber data darimana data akan diambil. Aspek yang akan diukur adalah aspek kognitif, afektif, dan psikomotor untuk memperoleh data skor dari variabel X dan variabel Y sebagai data yang diperlukan dalam penelitian ini. Responden mengisi lembar jawaban (dengan tanda X) yang telah disediakan oleh peneliti.
3.6 3.6.1
Prosedur Pengumpulan Data Membuat Skor Pernyataan yang disusun dalam angket didasarkan pada aspek-aspek yang
berhubungan dengan variabel penelitian, yaitu: kontribusi mata kuliah Teknologi Sepeda Motor dan minat berwirausaha bidang jasa perawatan dan perbaikan. Kriteria penilaian angket adalah menggunakan skala Likert dengan menjabarkan variabel menjadi dimensi, dan dimensi dijabarkan menjadi sub variabel, kemudiaan sub variabel dijabarkan lagi menjadi indikator-indikator yang dapat diukur. Akhirnya indikator-indikator yang terukur, dapat dijadikan titik tolak membuat item instrumen berupa pentanyaan yang perlu dijawab oleh responden. Setiap jawaban dihubungkan dengan bentuk pertanyaan atau dukungan sikap yang diunngkapkan dalam kata-kata sebagai berikut:
81 1. Jawaban instrumen penelitian yang berkenaan dengan pernyataanpernyataan
kontribusi
mata
kuliah
teknologi
sepeda
motor,
menggunakan skala penilaian sebagai berikut: Tabel 3.1 Skala Penilaian Instrumen Kontribusi No 1 2 3 4 5
Pilihan Jawaban Sangat Setuju (SS) Setuju (S) Ragu-ragu (R) Tidak Setuju (TS) Sangat Tidak Setuju (STS)
Bobot Nilai Positif 5 4 3 2 1
Negatif 1 2 3 4 5
2. Jawaban instrumen penelitian yang berkenaan dengan pernyataanpernyataan minat mahasiswa untuk berwirausaha bidang jasa perawatan dan perbaikan, menggunakan skala penilaian sebagai berikut: Tabel 3.2 Skala Penilaian Instrumen Minat No 1 2 3 4 5
3.6.2
Pilihan Jawaban Sangat Setuju (SS) Setuju (S) Ragu-ragu (R) Tidak Setuju (TS) Sangat Tidak Setuju (STS)
Bobot Nilai Positif 5 4 3 2 1
Negatif 1 2 3 4 5
Pengujian Instrumen Penelitian Pengujian instrumen penelitian, bertujuan untuk menguji validitas dan
reliabilitas instrument angket, agar dapat memberikan gambaran atau hasil yang dapat dipercaya untuk memperoleh data yang dapat dipertanggungjawabkan.
82 Uji coba angket harus diadakan terlebih dahulu. Hal ini dilakukan untuk mengetahui dan kesesuaian isi angket sebagai alat ukur terhadap masalah yang sedang diteliti. Maksudnya adalah mengetahui tingkat validitas alat ukur tersebut, serta sampai sejauhmana tingkat reliabilitasnya agar dapat memberikan gambaran yang benar-benar dapat dipecahkan, untuk digunakan sebagai alat pengumpul data penelitian.
3.6.3
Uji Validitas Angket Penelitian Suatu instrumen pengumpulan data dikatakan valid atau sahih, jika
instrumen tersebut mampu mengukur apa yang hendak diukur, serta dapat mengungkap data dari variabel penelitian secara tepat. Sesuai dengan pendapat Arikunto S (1993:136), menjelaskan bahwa: “Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukan tingkat-tingkat kevalidan dan kesahihan suatu instrumen”. Rumus yang digunakan untuk mengukur validitas adalah rumus korelasi Product Moment sebagai berikut: =
∑ − ∑ ∑
∑ − ∑ ∑ − ∑
(Siregar S., 2004:215)
keterangan : rxy
= koefisien korelasi antar butir soal (x) dengan skor total (y) dari suatu variabel
n
= Jumlah responden
x
= Jumlah skor x
y
= Jumlah skor keseluruhan
83 Sehingga harga koefisien validitas (rxy) diketahui, lalu ditafsirkan pada indeks korelasi, sebagai berikut:
0,80 < rxy ≤ 1,00
: Sangat tinggi
0,60 < rxy ≤ 0,80
: Tinggi
0,40 < rxy ≤ 0,60
: Cukup
0,20 < rxy ≤ 0,40
: Rendah
0,00 < rxy ≤ 0,20
: Sangat rendah
(Siregar S., 2004:187)
Pengujian validitas dilakukan dengan cara analisis butir (anabut) sehingga perhitungan merupakan perhitungan setiap item. Hasil perhitungan Product Moment dengan taraf keberartian (signifikansi) pada tingkat kepercayaan 95% Taraf signifikan dapat diketahui, dengan melakukan uji t menggunakan rumus sebagai berikut : =
−2 1 −
(Siregar S., 2004:211)
keterangan : thitung
= Uji signifikan korelasi
r
= Koefisien korelasi yang telah dihitung
n
= Jumlah responden
Kriteria pengujian untuk mengetahui taraf signifikan tersebut untuk thitung > ttabel pada taraf signifikan α = 0,05. Ini berarti bahwa item tersebut signifikan dan jika tidak terpenuhi dianggap tidak signifikan.
84 3.6.4
Uji Reliabilitas Angket Penelitian Uji reliabilitas dilakukan untuk menunjukkan, bahwa suatu instrumen
dapat dipercaya sebagai alat pengumpul data. Pengujian reliabilitas untuk alat pengumpul data yang berupa angket, dapat menggunakan rumus alpha. Menurut Nana Sudjana dan Ibrahi (2001:120), bahwa : “Reliabilitas alat ukur adalah ketepatan atau keajegan alat tersebut dalam mengukur apa yang diukurnya. Artinya kapanpun alat tersebut digunakan akan memberikan hasil ukur yang sama”. Langkah-langkah untuk mencari reliabilitas tiap item alat ukur variabel, adalah sebagai berikut: Langkah-langkah perhitungannya sebagai berikut: a. Mencari harga varians tiap butir dengan rumus: =
∑
∑ −
keterangan: V
∑
= Varians tiap butir item
∑
= Jumlah kuadrat tiap item
n
= Jumlah responden
(Arikunto S., 2002:160)
= Jumlah skor dari tiap item dikuadratkan V =
b. Menjumlahkan butir varians seluruh item dengan rumus: = + + ! + ⋯ + keterangan:
= Varians tiap butir item ke-n
(Arikunto S., 2002:173)
85 c. Menentukan besar varians total dengan rumus: ∑
∑ −
=
keterangan:
∑ ∑
∑
n
(Arikunto S., 2002:173)
= Varians total = Jumlah kuadrat skor total = Jumlah skor total dikuadratkan = Jumlah responden
d. Menghitung koefisien reliabilitas dengan rumus:
∑ $ =# % &1 − ' ∑ $−1
(Arikunto S., 2002:171)
keterangan : r11
= Reliabilitas instrumen
k
= Banyaknya butir pertanyaan
∑
= Jumlah varians butir
∑
= Varians total
e. Menafsirkan harga r pada indeks korelasi, yakni: Tabel 3.3. Interprestasi nilai r Koefisien (r)
Interpretasi
0,80 < rxy ≤ 1,00
Sangat Tinggi
0,60 < rxy ≤ 0,80
Tinggi
0,40 < rxy ≤ 0,60
Cukup
0,20 < rxy ≤ 0,40
Rendah
0,00 < rxy ≤ 0,20
Sangat Rendah Siregar S. (2004:187)
86 Selanjutnya untuk menguji apakah tingkat reliabilitas alat pengumpul data tersebut signifikan atau tidak, digunakan rumus uji-t seperti yang dikemukakan oleh Siregar S. (2004:211), yaitu: −2 = 1 −
(Siregar S., 2004:211)
Hasil perhitungan dengan menggunakan uji-t tersebut, kemudian dikonsultasikan dengan menggunakan harga t dalam tabel (dk = n – 2). Jika thitung > ttabel pada tingkat kepercayaan 95% maka dinyatakan signifikan atau reliabel.
3.7
Teknik Analisis Data Penelitian Secara garis besar pekerjaan analisis data menurut Arikunto S (2002: 209-
212) meliputi tiga langkah, yaitu: 1) Persiapan a) Mengecek nama dan kelengkapan identitas pengisi tes. b) Mengecek kelengkapan data, artinya memeriksa isi dari soal tes tersebut. c) Menyebarkan soal tes tersebut kepada responden. d) Mengecek jumlah yang telah diisi oleh koresponden. e) Mengecek kelengkapan soal tes yang telah dikembalikan oleh responden, apakah ada pertanyaan yang belum terjawab. 2) Tabulasi Yang termasuk kedalam kegiatan tabulasi adalah: a) Memberi skor/nilai pada setiap item-item jawaban yang telah dijawab oleh responden. b) Menjumlahkan skor/nilai yang didapat dari setiap variabel. 3) Penerapan data sesuai pendekatan penelitian Adapun prosedur yang ditempuh dalam menganalisa data ini adalah: a) Memeriksa jumlah soal tes yang dikembalikan dan memeriksa jawabannya serta kebenaran pengisiannya. b) Member kode atau tanda agar mudah memeriksa lembar jawaban. c) Memberikan skor/nilai pada lembar jawaban tersebut. d) Mengolah data dengan uji statistic. e) Menguji hipotesis berdasarkan hasil pengolahan data.
87 Teknik analisis data diarahkan pada pengujian hipotesis yang diajukan. Uji statistik data yang digunakan dalam menganalisa data, terlebih dahulu harus diperhatikan apabila data itu berskala ordinal atau nominal. Jika data berskala ordinal atau normal, maka uji statistiknya adalah non parametrik. Sedangkan jika datanya berskala interval atau rasio, maka analisis datanya adalah analisis parametrik.
3.7.1
Konversi Z-skor dan T-skor Arikunto S (2007:268-273) menerangkan bahwa:
Standar skor atau Z-skor adalah angka yang menunjukkan perbandingan perbedaan skor seseorang dari mean dengan standar deviasinya. Angka-angka Z-skor yang diperoleh, maka kita bekerja angka-angka yang tidak bulat dan tanda-tanda plus-minus. Dengan demikian, untuk mempermudahnya dapat menggunakan T-skor. T-skor adalah angka skala yang menggunakan Mean = 50 dan SD = 10. Skala T-skor dapat dicari dengan cara mengalikan Z-skor dengan 10, kemudian ditambah 50. Tabel Z-skor dan dapat diambil gambaran responden yang menduduki rangking teratas.
Data yang telah diperoleh dari suatu objek berupa skor mentah, Hal ini harus dikonversikan kedalam Z skor dan T-skor dengan rumus sebagai berikut: (=
) − )* +,
T = 10 × Z + 50
(Arikunto S., 2007:268-272)
keterangan: Xi = Skor total responden
)- = Rata-rata skor yang diperoleh dari responden SD = Standar deviasi
88 3.7.2
Uji Normalitas Data variabel berdistrubusi normal atau tidak, dapat diketahui melalui uji
normalitas data, sehingga jenis statistik dapat ditentukan dengan langkah-langkah sebagai berikut: Perhitungan uji normalitas data hasil tes ini dilakukan dengan menggunakan uji Chi Kuadrat ( χ 2 ). Adapun langkah-langkahnya sebagai berikut: a. Menentukan rentang skor(r) r = skor terbesar – skor terkecil
(Sudjana, 2005:47)
b. Menentukan banyaknya kelas (i) i = 1 + 3.3 log n
(Sudjana, 2005:47)
c. Menentukan panjang kelas (p)
.=
/01 234/
1131 30512
(Sudjana, 2005:47)
d. Menyusun data dalam tabel distrubusi frekuensi e. Menghitung mean (̅ ) ̅ =
∑7 ∙ ∑ 7
(Sudjana, 2005:67)
f. Menghitung simpangan baku (SD) +, =
∑ 7 − ̅ −1
keterangan: fi = frekuensi kelas interval xi = tanda kelas interval
(Sudjana, 2005:95)
89 ̅ = nilai rata-rata kelas interval n = jumlah sampel g. Membuat tabel uji normalitas h. Menghitung nilai (z1) 9 =
− ̅ +,
(Sudjana, 2005:99)
i. Menghitung nilai Luas Batas (Lo) Nilai Lo diambil 0,5000 untuk z1 dan z7, sedangkan untuk z2 sampai dengan z6 nilai Lo sesuai dengan harga tabel statistik. j. Menghitung nilai (Li) Nilai Li dihitung dengan mengurangi nilai Lo atas dengan nilai Lo bawah. Nilai Li yang ada pergantian tanda pada nilai zi dihitung dengan menanbahkan Lo atas dengan Lo bawah. k. Menghitung nilai frekuensi harapan (ei) e1 = L1 . ∑ fi l. Menghitung nilai chi kuadrat ( χ 2 ) 7 − ; : = ;
Sudjana, 2005:273
keterangan fi = frekuensi pengamatan ei = frekuensi harapan m. Menghitung Pvalue dengan kriteria pengujiannya . − H = I − I − I #
J − J % J − J
Siregar S., 2004:131
90 keterangan: θ1
: parameter statistik diperoleh dari tabel
θh
: statistik hasil perhitungan
α1
: taraf nyata (peluang kesalahan) yang nilai θi nya berdekatan dengan nilai θh.
p-v
: peluang membuat kesalahan dalam menolak Ho, padahal Ho benar, pengujiannya berdasarkan sampel. Hasil analisis di atas, apabila data bisa menunjukkan berdistribusi normal,
maka analisis data yang digunakan adalah statistik parametrik, dalam penelitian ini menggunakan korelasi regresi, sebaliknya apabila data tidak berdistribusi normal, maka analisis data yang digunakan adalah statistik non parametrik.
3.8
Analisis Regresi Linear Perhitungan korelasi regresi linear dilakukan dengan langkah-langkah
sebagai berikut: 1) Menetukan persamaan regresi linear Mengacu pada variabel penelitian ini bentuk persamaan regresi linear untuk variabel bebas dan terikat adalah sebagai berikut: QR = S + T)
(Siregar S., 2004:197)
2) Menghitung jumlah kuadrat yang diperlukan UV = )
∑ = −
UV = Q = −
∑
(Siregar S., 2004:221)
(Siregar S., 2004:221)
91 UV = ) ∙ Q = ∙ −
∑ ∙ ∑
(Siregar S., 2004:221)
3) Menghitung nilai a dan b T=
∑ ∙ − ∑ ∙ ∑ ∑ − ∑
(Siregar S., 2004:199)
S = * − T ∙ ̅
(Siregar S., 2004:199)
4) Menyusun tabel bantuan perhitungan, untuk mempermudah mencari nilai-nilai yang diinginkan. Tabel 3.4. Tabel perhitungan “a” dan “b” No. 1 2 3 . . n .n
xi x1 x2 x3
yi y1 y2 y3
xi2 x1 2 x2 2 x3 2
.
.
.
.
.
xn ∑xi
yn ∑yi
.
yi2 y12 y22 y32
xn 2 2 ∑xi
xi.yi x1.y1 x2.y2 x3.y3 . . . . 2 yn Xn.yn 2 ∑yi ∑xi.yi (Siregar S., 2004:200)
5) Menghitung koefisien determinasi ∑ UV = −
UV/0 = W − * = T & ∙ − UV/02 = − W = UV − UV/0
(Siregar S., 2004:202) ∑ ∙ ∑ '
∑ − * − ∑ − W UV − UV/02 X = = ∑ − * UV
(Siregar S., 2004:204)
(Siregar S., 2004:206)
(Siregar S., 2004:202)
6) Menghitung jumlah kuadrat kekeliruan UVY = 3
3 3
(Siregar S., 2004:209)
92 7) Menghitung jumlah kuadrat ketidakcocokan UVZ[ = UV/02 − UVY
(Siregar S., 2004:208)
8) Membuat tabel bantu perhitungan ANAVA Tabel 3.5 Tabel Bantu Perhitungan ANAVA Sumber
dk
Regresi (a)
1
Regresi (a/b) Residu
k-1 n-k
Total
n
Tuna Cocok
K-2
JK
JKR
F
JKreg = b(∑xi.yi-((∑xi.∑yi)/n)) JKres = JKt - JKreg
S2reg = JKreg/(k-1) S2res = JKres/(n-k)
+ /0 + /02
∑yi2
-
-
STC2 = JKTC/(K-2)
+Z[
XUV =
1
JKTC = JKres - JKE
n-K UVY = 3 3 3
Galat (E)
SE2 = JKE/(n-K)
+Y
(Siregar S., 2004:208) keterangan : k
= Jumlah varabel dalam analisis regresi
K = Banyak kelompok data yi, karena nilai xi yang sama, jika tidak ada nilai xi yang sama, maka tidak ada galat (error sebab kelompok xi) 9) Menghitung varian koefisien regresi korelasi a dan b + /0 = + /02 =
UV/0 $ − 1
UV/02 − $
(Siregar S., 2004:208)
(Siregar S., 2004:208)
93 10) Pengujian keterkaitan antar variabel \=
+/0 +/02
=
UV/0 /^$/0 UV/0 /$ = UV/02 /^$/02 UV/0 / − $ − 1
(Siregar S., 2004:207)
Keterangan: k
= banyaknya variabel bebas, dan derajat pembilang kebebasan.
(n - k - 1)
= derajat kebebasan penyebut.
11) Pengujian keterikatan . − H = I − I − I #
J − J % J − J
Siregar S., 2004:131
keterangan: θ1
: parameter statistik diperoleh dari tabel
θh
: statistik hasil perhitungan
α1
: taraf nyata (peluang kesalahan) yang nilai θi nya berdekatan dengan nilai θh. : peluang membuat kesalahan dalam menolak Ho, padahal Ho
p-v
benar, pengujiannya berdasarkan sampel.
p-value didapat melalui dk1 dan dk2 tertentu. Kriteria pengujian, tolak Ho jika p-value < 0.05. 12) Pengujian Koefisien Regresi dan Korelasi + = +
1
UV/02 − 2
1 ̅ = + & + ' ∑ − ̅
(Siregar S., 2004:217)
(Siregar S., 2004:217)
94 + =
3.9
UV/02 ⁄ − 2 UV
(Siregar S., 2004:217)
Perhitungan Analisis Korelasi, Pengujian Hipotesis dan Determinasi Kontribusi
3.9.1
Perhitungan Analisis Korelasi Penganalisisan data yang digunakan untuk membuktikan hipotesis yang
telah dibuat, yaitu ada tidaknya dan seberapa besar kontribusi/korelasi antara mata kuliah Teknologi Sepeda Motor, dengan minat mahasiswa untuk berwirausaha bidang jasa perawatan dan perbaikan, dibuktikan dengan menghitung koefisien korelasi dan pengujian signifikansi korelasi. Koefisien korelasi untuk data yang berdistribusi normal, dapat dicari dengan menggunakan rumus product moment, yaitu: =
∑ − ∑ ∑
∑ − ∑ ∑ − ∑
(Siregar S., 2004:215)
Keterangan : rxy
= koefisien korelasi antara peubah x dan peubah y, dan peubah dikorelasikan.
∑xi
= jumlah skor – skor xi
∑yi
= jumlah skor – skor yi
n
= jumlah responden
∑xiyi = jumlah hasil kali skor xi dan skor yi yang dipasangkan.
95 Analisis koefisien korelasi untuk data yang tidak berdistribusi normal, dapat menggunakan analisis koefisien korelasi Rank Spearman. Langkah-langkah perhitungannya menurut Siregar S. (2004:299-307) adalah: 1) Membuat tabel ranking untuk kedua variabel. Ranking variabel bebas dan variabel terikat disusun sesuai keadaannya. Tabel 3.6. Tabel Ranking Dua Variabel No.
xi
yi
1 2 3 4 . . . n Jumlah
x1 x2 x3 x4
y1 y2 y3 y4
.
.
.
.
xn -
yn -
Rxi
Ryi
Rx1 Ry1 Rx2 Ry2 Rx3 Ry3 Rx4 Ry4 . . . . . . Rxn Ryn ∑Rxi ∑Ryi
bi (1-Ry1) (1-Ry2) (1-Ry3) 1-Ry4) . . . 1-Ryn -
bi 2 (Rx1-Ry1) (Rx2-Ry2) (Rx3-Ry3) (Rx4-Ry4) . . . (Rxn-Ryn) ∑(Rxn-Ryn) (Siregar S., 2004:300)
2) Menghitung selisih ranking T = X − X
(Siregar S., 2004:300)
3) Menghitung nilai koefisien korelasi (rs) a. Apabila tidak terdapat nilai yang sama, maka menggunakan rumus: 6 ∑ T 2 = 1 − − 1
(Siregar S., 2004:303)
b. Apabila terdapat nilai yang sama, maka menggunakan rumus: 2 =
∑ X + ∑ X − ∑ T 2a∑ X − ∑ X
(Siregar S., 2004:303
96 Dimana : X
b! − b = − c 12
X =
(Siregar S., 2004:303)
b! − b − c 12
(Siregar S., 2004:303)
! − c = & ' 12
(Siregar S., 2004:303)
Keterangan : t = banyaknya anggota beranking sama pada satu kelompok rangking. Harga koefisien korelasi (rs) yang diperoleh, diinterpretasikan pada indeks korelasi di bawah ini: Tabel 3.7. Pedoman Untuk Memberikan Interpretasi Koefisien Korelasi Interval Koefisien 0,00 – 0,199
Tingkat Hubungan Sangat Rendah
0,20 – 0,399
Rendah
0,40 – 0,599
Sedang
0,60 – 0,799
Kuat
0,80 – 1,000
Sangat Kuat (Sugiyono, 2009:231)
3.9.2
Pengujian Hipotesis Menguji kebenaran hipotesis yang telah diajukan, maka dapat diuji dengan
rumus sebagai berikut : −2 = 1 − Keterangan: r = kadar korelasi yang telah dihitung n = jumlah responden
(Siregar S., 2004:303)
97 Perumusan hipotesis diarahkan pada besaran-besaran statistik yang terukur, dan digunakan untuk menaksir parameter populasinya. Hipotesis penelitian ini disebut juga Ha. penerimaan Ha diperlukan hipotesis tandingan sebagai konsekuensi penerimaan Ha. Hipotesis tandingan ini adalah Ho. Pengujian hipotesis dilakukan dengan menghitung p-v melalui interpolasi dengan dk = n - 2 untuk harga t1 dan t2 dengan mengambil taraf kepercayaan α1 = 0,01 dan α2 = 0,005. I − I − = I − .H − kriteria pengujian adalah sebagai berikut : jika p-v < 0,05 maka tolak Ho dan Terima Ha jika p-v > 0,05 maka terima Ho dan Tolak Ha Ho : p-v > 0,05, (Hipotesis nol) artinya tidak terdapat kontribusi yang signifikan antara mata kuliah sepeda motor terhadap minat mahasiswa untuk berwirausaha bidang jasa perawatan dan perbaikan. Ha : p-v < 0,05, (Hipotesis alternatif) artinya terdapat kontribusi yang positif dan signifikan antara mata kuliah sepeda motor terhadap minat mahasiswa untuk berwirausaha bidang jasa perawatan dan perbaikan.
3.9.3
Determinasi Kontribusi Uji determinan dilakukan untuk mengetahui besarnya persentase
kontribusi antara variabel X dengan variabel Y, ditentukan oleh besarnya harga koefisien determinasi yang diperoleh dengan menggunakan persamaan berikut:
98 KD = r2 × 100%
(Siregar S., 2004:214)
Harga koefisien determinasi ini selanjutnya diinterpretasikan terhadap tabel indeks koefisien determinasi, dengan ketentuan sebagai berikut: Tabel 3.8. Pedoman Determinasi Untuk Pengaruh Antara Dua Variabel Nilai r2 r2 = 0% 0% < r2 < 4% 4% ≤ r2 < 16% 16% ≤ r2 < 36% 36% ≤ r2 < 64% r2 ≥ 64%
Keterangan Tidak ada pengaruh Pengaruh rendah sekali Pengaruh rendah Pengaruh sedang Pengaruh tinggi Pengaruh tinggi sekali (Nurgana, 1993:80)