BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A.
Waktu dan Tempat Penelitian PT Garudafood Putra Putri Jaya (PT GPPJ) , menjadi objek penelitian dalam meneliti Pengaruh Partisipasi Anggaran Terhadap Kinerja Manajerial Melalui Komitmen Tujuan Anggaran dan Job Relevant Information (JRI) Sebagai Variable Intervening . Penelitian ini dilakukan di PT GPPJ yang berlokasi di Jl.Bintaro Ry No.10A Tanah Kusir, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan. Penelitian ini dlakukan selama empat bulan terhitung dari bulan Maret 2011 sampai Juni 2011.
B.
Gambaran Umum Objek Penelitian PT GPPJ adalah perusahaan makanan dan minuman di bawah kelompok usaha Tudung (Tudung Group). Selain GarudaFood, Tudung Group juga menaungi SNS Group (PT Sinar Niaga Sejahtera, bergerak di bisnis distribusi dan logistik), PT Bumi Mekar Tani (BMT, plantations), PT Nirmala Tirta Agung (NTA, bisnis air minum dalam kemasan bermerek Mayo), PT Dairyland Indonesia (DLI, produk susu kemasan kaleng bermerek Prestine), Pharmawelll Indonesia (healthcare), dan Global Solution Institute (GSI, bergerak di bidang pelayanan jasa pelatihan, seminar, event-organizer, dan konsultasi manajemen). GarudaFood Group berawal dari PT Tudung, didirikan mendiang Darmo Putro (mantan pejuang yang memilih menekuni
1
2
dunia usaha setelah bangsa Indonesia merdeka) di Pati, Jawa Tengah, pada 1958. PT Tudung bergerak di bisnis tepung tapioka. Pada 1979 PT Tudung berganti nama menjadi PT Tudung Putrajaya (TPJ).
Pada awal 1987 TPJ mulai menjual hasil produksi kacangnya dengan merk Kacang Garing Garuda, yang belakangan dikenal dengan sebutan ringkas: Kacang Garuda. Kacang Garuda meraih pelbagai penghargaan sbb: Indonesian Customer Satisfaction Award (ICSA) kategori kacang bermerek delapan kali berturut-turut (2000-2007); Superbrands (2003); Top Brand for Kids (2004); Indonesian Best Brand Award (IBBA, 2004-2008); Top Brand (2007).
Disaat
perekonomian nasional tengah dihantam krisis, Desember
1997 GarudaFood mendirikan PT GarudaFood Jaya yang memroduksi biskuit bermerek Gery. Periode 2005-2008 Gery Saluut meriah Indonesian Best Brand Award (IBBA) dari MARS dan majalah SWA untuk kategori wafer salut. Pada 2007-2008 Gery Chocolatos meraih IBBA kategori wafer stick.
Pada 1998 GarudaFood mengakuisisi PT Triteguh Manunggal Sejati (TRMS), produsen jelly dan meluncurkan produk jelly bermerek Okky. Prestasi Okky Jelly dibuktikan dari keberhasilan meraih Top Brand for Kids (TBK) Award 2004 untuk kategori jelly. Di samping TBK, OKKY Jelly juga berhasil meraih IBBA (2004-2008), serta Top Brand 2007 dari majalah Marketing dan Frontier.
3
Pada akhir 2002 TRMS meluncurkan produk minuman jelly bermerek Okky Jelly Drink, sekaligus babak baru GarudaFood di bisnis minuman. GarudaFood kemudian juga meluncurkan Mountea, minuman teh rasa buah. Mountea meraih IBBA 2007-2008 kategori minuman teh dalam kemasan cup.
Pada tahun 2000 Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) sepakat menggabungkan TPJ, Garuda Putra Putri Jaya, dan GarudaFood Jaya dalam satu nama: PT GARUDAFOOD PUTRA PUTRI JAYA (GPPJ).
GarudaFood juga memproduksi snack bermerek Leo, untuk kategori produk kripik kentang, kripik pisang, kripik singkong, dan krupuk mulai akhir 2005. Pada 2007-2008 Leo meraih IBBA kategori snack kentang.
Di tingkat nasional, GarudaFood juga dipersepsi positif sebagai salah satu perusahaan makanan dan minuman idaman. Survey yang dilakukan Frontier dan majalah BusinessWeek Indonesia di Jakarta dan Surabaya pada 2006 dan 2007 menyebutkan GarudaFood berada di urutan ketiga “Indonesian Most Admired Company” (IMAC). GarudaFood juga aktif menjalankan program corporate social responsibility (CSR) di bawah bendera GarudaFood Sehati.
Tahun 2008, GarudaFood mengakuisisi Jesslyn K Cakes melalui PT Sukses Inti Boga yang didirikan bersama PT Kompas-Gramedia. Akuisisi aset ini sekaligus menandai masuknya GarudaFood ke bisnis roti.
4
Kini, seluruh potensi yang ditopang kekuatan sekitar 19 ribu karyawan Noble People menjadi modal utama GarudaFood dalam upaya menyongsong sukses sebagai sebuah sustainable enterprise.
C.
Metodologi Penelitian Penelitian ini menggunakan metode pengujian hipotesis berdasarkan hubungan kausal, dimana penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh antara satu variable atau lebih variable bebas (independent variable) terhadap variable terikat (dependent veriable), serta bagaimana pengaruh adanya Variable Intervening terhadap keduanya.
1. Variabel Independen dan Dependen Variabel independen (bebas) adalah variabel yang menjelaskan atau mempengaruhi variabel yang lain. Variabel dependen (tergantung) adalah variabel yang dijelaskan atau dipengaruhi oleh variabel independen. Variabel
independen
juga
disebut
sebagai
variabel
yang
mendahului (antecedent variable). Variabel dependen disebut juga sebagai variabel konsekuensi (consequent variable). Sesuai dengan fenomena sosial yang dijelaskan, bentuk hubungan antara variabel independen dan dependen dapat bersifat positif atau negatif.
2. Variabel Intervening Adalah variabel yang mempengaruhi hubungan langsung antara variabel independent dan dependen, sehingga terjadi hubungan yang tidak
5
langsung. Artinya, variabel intervening merupakan variabel yang secara teoretis mempengaruhi (memperkuat dan memperlemah) hubungan antara variabel independen dan dependen, tetapi tidak dapat diamati dan diukur.
D. Hipotesis Model penelitian mengenai pengaruh partisipasi anggaran sebagai variable dependen melalui kecukupan anggaran sebagai variable dependen melalui komitmen tujuan anggaran, dan Job Relevan Information sebagai variable Intervening.
1. Partisipasi Anggaran dan Kinerja Manajerial Penelitian mengenai partisipasi anggaran dan pengaruhnya terhadap kinerja manajerial merupakan suatu bidang penelitian yang masih dikatakan tidak konsisten hasilnya.). Anggaran partisipatif memungkinkan para manajer tingkat bawah untuk turut serta dalam pembuatan anggaran dari pada membebankan anggaran kepada para manajer tingkat bawah. Biasanya tujuan umum dikomunikasikan kepada manajer yang membantu mengambangkan anggaran yang akan memenuhi tujuan-tujuan ini. Penganggaran merupakan tahap keempat dalam sistem manajemen strategis. Tahap ini merupakan tahap terpendek jangka waktunya diantara tahap yang lain dlam proses perencanaan. Dimana proses perencanaan sebelum proses pengganggaran adalah perumusan strategi, perencanaan strategis, dan penyusunan program, yang memiliki jangka waktu kedepan
6
jauh lebih panjang dibandingkan dengan jangka waktu yang dibutuhkan oleh penganggaran. Berdasarkan uraian diatas sehingga hipotesis yang dapat diajukan untuk pengaruh pertisipasi anggaran terhadap kinerja manajerial dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: Ho1: β 1 = 0, tidak ada pengaruh yang signifikan secara statistik, antara partisipasi dalam penyusunan anggaran terhadap kinerja manajerial. Ha1: β 1 > 0, ada pengaruh signifikan secara statistic dan positif, antara partisipasi dalam penyusunan anggaran terhadap kinerja manajerial.
2. Pengaruh Partisipasi Anggaran Terhadap Kinerja Manajerial Melalui Komitmen Tujuan Anggraan Sebagai Variabel Intervening Komitmen tujuan anggaran yang dipergunakan sebagai variabel intervening dalam penelitian ini didefinisikan sebagai keinginan yang kuat untuk berusaha mencapaui tujuan anggaran tersebut. Lebih lanjut apabila tujuan anggaran tersebut tercapai maka hasil pencapaian anggaran tersebut dapat digunakan sebagai dasar penilaian kinerja manajerial. Oleh karena itu, hipotesis dalam penelitiam ini digambarkan sebagai berikut: Ho2: β
2 =
0, tidak ada pengaruh yang signifikan secara statistik, antara
partisipasi dalam penyusunan anggaran terhadap kinerja manajerial dengan komitmen tujuan anggaran sebagai variable intervening.
7
Ha2: β
2 >
0, ada pengaruh yang signifikan secara statistic dan positif,
antara partisipasi dalam penyusunan anggaran terhadap kinerja manajerial dengan komitmen tujuan anggaran sebagai variable intervening
3. Pengaruh Partisipasi Anggaran terhadap Kinerja Manajerial Dengan Job Relevant Information Sebagai Variable Intervening. Job – relevant Information yang pergunakan sebagai variable intervening dalam penelitian ini didefinisikan sebagai informasi yang memfasilitasi pembuatan keputusan yang berhubungan dengan tugas dimana pencapaian tugas yang didapatkan akan menjadi salah satu penilaian kinerja. Berdasarkan hasil pengamatan itu maka hipotesis dalam penelitian ini dirumuskan sebagai berikut : Ho3 : β
3 =
0, tidak ada pengaruh yang signifikan secara statistik, antara
partisipasi dalam penyusunan anggaran terhadap kinerja manajerial dengan job relevant information sebagai variable intervening. Ha3 : β
3 >
0, ada pengaruh yang signifikan secara statistic dan positif,
antara partisipasi dalam penyusunan anggaran terhadap kinerja manajerial dengan job relevant information sebagai variable intervening.
b. Penentuan taraf signifikasi (α) c. Kriteria Penerimaan Hipotesis 1) β 1 , β 2. β 3, β 4, β 5, β 6, β 7 menunjukkan hasil yang positif.
8
2) P-value β 1 , β 2. β 3, β 4, β 5, β 6, β 7 <α ; Ha diterima P-value β 1 , β 2. β 3, β 4, β 5, β 6, β 7 >α ; Ha ditolak 3) Menurut Moh Nazir (2005) Jika ada variable lain , yang dianggap berpengaruh terhadap variable dependen tersebut, tetapi dianggap tidak mempunyai pengaruh utama, maka variable ini dinamakan variable moderator / intervening. Variable intervening berfungsi sebagai moderator jika variable independen secara signifikan berhubungan dengan variable mediasi , variable mediasi secara signifikan berhubungan dengan variable dependen, dan hubungan antara variable independen dengan variable dependen menurun setelah dikontrol variable mediasi.
E.
Definisi Operasional Variable Definisi Operasional Variabel yaitu terdiri dari: 1.
Partisipasi Anggaran. Suatu proses yang individu – individu di dalamnya terlibat dan mempunyai pengaruh atas penyusunan target anggaran, yang kinerjanya akan dievaluasi, dan mungkin akan dihargai atas dasar pencapaian target anggaran mereka
2.
Kinerja Manajerial. Kinerja manajerial adalah ukuran seberapa efektif dan efisien manajer telah bekerja untuk mencapau tujuan organisasi
3.
Komitmen Tujuan Anggaran. Komitmen tujuan anggaran disini didefinisikan sebagai keinginan yang kuat untuk berusaha mencapai
9
tujuan anggaran dan ketekunan dalam melakukan pencapaian tujuan anggaran tersebut 4. Job Relevant Information (JRI). Job Relevant Information diartikan sebagai informasi yang memfasilitasi pembuatan keputusan yang relevan dengan tugas.
F.
Variable dan Pengukuran 1.
Partisipasi Anggaran Partisipasi
anggaran
sebagai
variable
independen
yang
dipergunakan dalam penelitian ini didefinisikan Anggaran partisipatif memugkinkan para manajer tingkat bawah untuk turut serta dalam pembuatan anggaran dari pada membebankan anggaran kepada para manajer tingkat bawah. Biasanya tujuan umum dikomunikasikan kepada manajer yang membantu mengambangkan anggaran
yang akan
memenuhi tujuan-tujuan ini. Seperti dalam penelitian – penelitian sebelumnya (Yusfaningrum,2005) instrument yang digunakan dalam penelitian ini adalah instrument dimana responden diminta untuk memberikan penilaian dengan memilik salah satu dari tujuah point skala likert. Skala likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena social (sugiyono,2010:93). Skor terendah menunjukan tingkat pertisipasi rendah sedangkan skor tertinggi menunjukan partisipasi tinggi.
10
2.
Komitmen Tujuan Anggaran Komitmen tujuan anggaran yang dipergunakan sebagai variabel
intervening dalam penelitian ini didefinisikan sebagai keinginan yang kuat untuk berusaha mencapaui tujuan anggaran tersebut. Seperti dalam penelitian sebelumnya (Yusfaningrum,2005) instrument yang digunakan untuk mengukur komitmen tujuan anggaran ini adalah instrument yang berisi 9 pertanyaan yang merefleksikan komitmen terhadap tujuan anggaran yang ditampilkan dalam sikap / pendirian ( seperti kognitif, effektif serta perilaku) dan pemeliharaan sikap / pendirian tersebut. Seperti variable yang lain, instrument ini juga menggunakan skala likert tujuh point.
3.
Job-Relevant Information Job – relevant Information yang pergunakan sebagai variable
intervening dalam penelitian ini didefinisikan sebagai informasi yang memfasilitasi pembuatan keputusan yang berhubungan dengan tugas. Variabel Job – Relevant Information disini diukur dengan instrument yang terdiri dari 3 pertanyaan yang disusun
dan disajikan dengan
menggunakan format skala Likert tujuh point.
4.
Kinerja Manajerial Kinerja manajerial mencakup kecakapan manajer dalam
melakukan
aktivitas
manajemen
yang
meliputi
perancanaan,
11
pengkoordinasian,
investigasi,
pengaturan,
negosiasi,
perwakilan.
pengawasan dan evaluasi. Pengukuran kinerja yang dipergunakan dalam penelitian ini menggunakan instrument Self-rating. Instrumen ini diukur dengan menggunakan skala likert 7 point, dimana angka 1 menunjukan kinerja yang paling rendah dan 7 menunjukan kinerja yang paling tinggi.
G. Metode Pengumpulan Data 1. Jenis Data Jenis data yang dikumpulkan dalam penelitian adalah data primer Data Primer merupakan sumber – sumber dasar yang merupakan bukti atau saksi utama kejadian yang lalu(Nazir,2005:50). Data penelitian ini diperoleh dengan menggunakan kuesioner yang dibagikan kepada responden yang menjadi sample penelitian.
2. Tehnik Pengumpulan Data Sesuai jenis datanya yaitu data primer, data penelitian diperoleh dengan tehnik pengumpulan data secara langsung yaitu dengan memberikan kuesioner atau seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawabnya (Sugiyono,2010:142). Peneliti yang juga karyawan PT GPPJ, secara langsung menyebarkan kuesioner tersebut ke PT GPPJ yang menjadi obyek penelitian dan meminta para manajer tingkat menengah untuk mengisi kuesioner.
12
3. Alat Pengumpulan Data Alat yang digunakan dalam pengumpulan data penelitian ini adalah kuesioner. “seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawabnya” (Sugiyono,2010:142). Kuesioner dapat berupa pertanyaan tertutup atau terbuka, dapat diberikan secara langsung atau dikirim melalui pos atau internet. Kuesioner memungkinkan tiap responden untuk membaca dan menjawab pertanyaan yang sama.
H. Populasi dan Sample 1. Populasi Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas: obyek/subyek yang mempunyai kualiatas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti
untuk
dipelajari
dan
kemudian
ditarik
kesimpulannya
(Sugiyanto,2010:80). Didalam penelitian ini yang menjadi populasi adalah Manager tingkat menengah hingga tingkat atas yang bekerja di PT Garudafood Putra Putri Jaya.
2. Sample Sample adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Dalam penelitian ini tehnik sampling yang digunakan dengan purposive sampling,adapun judgment yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah manajer tingkat menengah yang berada pada
13
perusahaan PT Garudafood Putra Putri Jaya yang bersedia untuk ikut serta dalam penelitian ini, dan telah menduduki jabatan manajer minimal 1 tahun. Populasi dari manager tingkat menengah hingga keatas berjumlah 140 orang, oleh karena itu peneliti memberikan daftar pertanyaan dalam bentuk kuesioner kepada manager tingkat menengah keatas. Dari 140 kuesioner
yang
disebar
sebanyak
115
kuesioner
kembali,
halini
menunjukkan respon rate yang cukup tinggi yaitu sebesar 82% dari total kuesioner yang disebar.setelah diproses lebih lanjutdengan melihat ketidak lengkapanjawaban responden, hanya 100 kuesioner ( respon rate 71%) yang lengkap pengisian datanya sehingga dapat dijadikan sebagai sample dari populasi. Proses penentuan sample ini dapat dilihat dalam tabel berikut. Tabel 3.1 Penentuan Sample Penelitian
I.
Metode Analisis Data Uji validitas dan reliabilitas digunakan untuk mengetahui apakah instrument indikator dari masing – masing variable penelitian dapat digunakan untuk mengukur variable penelitian. Setelah dilakukan uji validitas dan reliabilitas dan diketahui penggunaan instrument indikator
14
adalah adalah valid, maka data yang diperoleh dapat dianalisis. “Apabila terdapat instrument indikator yang tidak valid dan reliable, maka dilakukan perbaikan atas instrument yang bersangkutan agar valid dan reliable sebagai instrument indicator (Ghozali:2005).
1. Pengujian Validitas Validitas
mengacu
pada
lingkup
apa
yang
diukur
pada
kenyataannya. Peneliti ingin melakukan pengukuran dan apa yang diukur seharusnya berkaitan dengan masalah risetnya. Validitas ingin mengukur apakah dalam kuesioner yang telah dibuat betul- betul dapat mengukur apa yang hendak diukur. Pengujian validitas ini dilakukan dengan menggunakan metode Pearson Correlation Statistical Package for Social Science (SPSS).
2. Pengujian Reliabilitas Realibilitas berkaitan dengan apakah suatu teknik khusus jika digunakan dilapangan dan waktu yang berbeda akan menghasilkan sesuatu yang sama. Dalam hal ini, peneliti mengacu pada konsistensi dari suatu alat ukur. Peneliti bergantung pada ukuran keandalan tetapi tidak tergantung pada alat ukur yang tidak andal (Iksan dan Ishak, 2005). Reliabilitas adalah alat untuk mengukur suatu kuesioner. Suatu kuesioner dikatakan reliable atau handal jika jawaban seseorang terhadap pertanyaan adalah konsisten atau stabil dari waktu ke waktu (Ghozali,
15
2005). Pengujian reliabilitas akan dilakukan dengan bantuan program SPSS, dengan uji statistic Cronbach Alpha (α) ,dimana suatu variable dikatakanreliabel jika memberikan nilai Cronbach Alpha (α) dalam pengujian reliabilitas ini hanya dilakukan pada item –item yang telah valid. Pengujian reliabilitas menunjukkan pada derajat konsisten suatu alat pengukur dalam mengukur gejala yang sama. Suatu alat pengukur dikatakan reliable jika nilai koefisien alfa diatas 0.6 untuk setiap kuesioner.
3. Uji Asumsi Klasik a. Normalitas Uji normalitas digunakan untuk menguji apakah dalam model regresi, variable penggangu atau residual memiliki distribusi normal. Uji ini dilakukan dengan uji Kongmogorov –Smirnov.
Dimana
residual yang terdistribusi secara normal memiliki probabilitas signifikasi > α (Ghozali,2005,hal.110).
b.
Multikolinieritas Uji Multikolinieritas digunakan untuk menguji apakah model regresi ditemukan adanya korelasi antara variable bebas, dimana dalam model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi antara variable bebas. Uji ini dilakukan dengan menggunakan nilai
16
tolerance dan lawannya. Suatu model regresi dikatakan bebas dari Multikoliniearitas jika nilai tolerance > 0,1 (Ghozali,2005,hal.91).
c. Heteroskedastisitas Uji Heteroskedastisitas digunakan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual suatu pengamatan kepengamatan yang lain. Menggunakan Uji Glejser dan Scater Ploot (Ghozali,2005).
d. Autokorelasi Uji autokorelasi digunakan untuk untuk menguji apakah dalam metode regresi linier ada korelasi antara kesalahan penggangu pada periode t
dengan kesalahan penganggu pada periode t-1
(sebelumnya). Uji ini dilakukan dengan menggunakan uji Durbin Watson. Jika hasil uji Durbin Watson berada disekitar angka 1.102.90 maka dikatakan bebas autokorelasi.
4. Analisis Jalur ( Path Analysis ) Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui besarnya pengaruh langsung maupun tidak langsung antara partisipasi dalam penyusunan anggaran terhadap kinerja manajerial melalui komitmen tujuan anggaran dan job relevant information.
17
H1 : PA
β1
KM
H2: β3
KTA
β4 KM
PA β2
H3: JRI β6
β7 KM
PA β5
KM = β + β 1 PA+ ε ……………….(1) KTA = β 3 PA + ε …………………(2) KM = β 2PA + β 4KTA + ε ………(3) JRI = β 6 PA + ε …………………...(4) KM = β 5PA + β 7JRI + ε ………..(5) Dimana: PA
= Partisipasi dalam penyusunan anggaran
KTA
= Komitmen tujuan anggaran
JRI
= Job relevant information
β
= Konstanta
Partisipa Komitme Kinerja Job – si Manajeri nRelevant Tujuan Anggara Informat al n ion
18
β 1 , β 2. β 3, β 4, β 5, β 6, β 7 = Koefisien path ε
= Error