PENGARUH PARTISIPASI ANGGARAN TERHADAP KINERJA MANAJERIAL DENGAN PERSEPSI KEADILAN ANGGARAN DAN KOMITMEN TUJUAN ANGGARAN SEBAGAI VARIABEL INTERVENING (Studi Kasus pada Universitas Diponegoro) Hanifatuz Zahro Indira Januarti Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomika dan Bisnis, Universitas Diponegoro
ABSTRACT This study aims to examine the influence of budget participation to managerial performance. It also to examine whether perception of distribution budgetary fairness, perception of procedural budgetary fairness and goal commitment mediate the relationship of budget participation and managerial performance.This study used questionnaires and interview to collecting data. From 189 questionnaires were given to managers in Diponegoro University. The questionnaires that complete the answers were 72 questionnaires. Path analysis was utilized to examine the direct and indirect effects of budget participatio to managerial performance. The results of this study showed that budget participation has a direct effect to managerial performance. Budget participation also has a positive effect to perception of distribution budgetary fairness, perception of procedural budgetary fairness and goal commitment. But budget participation didn’t has indirect effect to managerial performance with perception of distribution budgetary fairness, perception of procedural budgetary fairness and goal commitment as intervening variables. Keywords: Budget participation, managerial performance, perception of distribution budgetary fairness, perception of procedural budgetary fairness, goal commitment
Untuk
PENDAHULUAN Banyaknya
perguruan
dapat
mencapai
hal
tersebut,
tinggi
maka perguruan tinggi perlu mengolah
saat ini, baik negeri maupun swasta
sumber daya dan menciptakan sistem
membuat
berlomba-lomba
manajerial yang baik. Dengan sumber
untuk mempromosikan dirinya bahwa
daya yang dimiliki, perguruan tinggi
mereka
dapat
mencetak
harus
terbaik
dan
juga
pelayanan
serta
mereka
fasilitas
lulusan
memberikan
memberikan
pendidikan
yang
maupun
baik.
terbaik tidak
jasa
pelayanan
secara
langsung
langsung.
Hal
Jurnal Akuntansi & Auditing Volume 13/No. 2 Tahun 2016 : 125-154
itu
125
menyebabkan
perlunya
manajerial
dan
fungsi keterampilan
tetapi
juga
meningkatkan
produktivitas,
dan
inovasi
(Qiftiyah,
menilai
apakah
manajemen yang baik terkait sumber
2015).
daya.
perguruan tinggi memiliki mutu yang Perbedaan
negeri
dan
perguruan
swasta
adalah
Untuk
mutu,
tinggi
baik,
pemerintah
menetapkan
perguruan
bagi
perguruan
tinggi
yang
biasa
tinggi negeri mendapatkan dana dari
disebut
pemerintah
Akreditasi merupakan pengakuan
APBN.
yang
Hal
perguruan
dianggarkan
tersebut tinggi
dalam
menyebabkan
negeri
sebagai
akreditasi
standar
penilaian
perguruan
mengenai
pendidikan
suatu
tentang
dan
lembaga
kelayakan
dalam penerapan
kinerja
anggarannya
berbasis
Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi
kinerja
sesuai dengan UU No 17 Tahun 2003
atau
tentang
Menurut
Keuangan
ditetapkan
secara
Negara
dan
bertahap
mulai
tahun anggaran 2005. Dalam dan
diperlukan
BAN-PT
kinerja
Pendidikan
salah
maka
gambaran
mengenai
yang
pendidikan
sebagai
pengembangan,
Kinerja
manajerial
mutu.
dilihat
indikatornya
manajer manajemen
baik
dapat
dari
bagaimana
menjalankan
fungsi
(Giri,
2014).
Menurut
Nomor
satu
tujuan
mendapatkan kinerja alat
dan
Terdapat penilaian
Menteri
adalah
baik (Sumadiyah dan Susanta, 2004). yang
2015).
Nasional
akreditasi
manajerial
Badan
(Qiftiyah,
efektivitas
organisasi,
oleh
Keputusan
087/U/2002,
mencapai
efisiensi
dilakukan
dan
instansi pemerintah harus
yang
tinggi.
lembaga
pembinaan, peningkatan
tujuh
akreditasi
standar
perguruan
tinggi.
Dari tujuh standar tersebut,
terdapat
Handoko (1996:34) fungsi manajemen
elemen yang dinilai seperti partisipasi
terdiri
investigasi,
pemangku
kepentingan
evaluasi,
menyusun
rencana
dari
perencanaan,
pengkoordinasian,
pengawasan, pemilihan staf, negosiasi,
melaksanakan
dan perwakilan.
manajemen,
Menjalankan
fungsi-fungsi
serta
dan
tinggi,
yang
126
dan
pembiayaan
yang
merupakan usaha dalam menyediakan, mengelola
efektivitas
strategis, fungsi-fungsi
manajemen yang baik oleh perguruan tidak
dalam
hanya
mencapai
anggaran
efisiensi
organisasi
mendukung
meningkatkan
mutu
memadai
untuk
penyelenggaraan
PENGARUH PARTISIPASI ANGGARAN TERHADAP KINERJA MANAJERIAL DENGAN PERSEPSI KEADILAN ANGGARAN DAN KOMITMEN TUJUAN ANGGARAN SEBAGAI VARIABEL INTERVENING Hanifatuz Zahro Indira Januarti Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomika dan Bisnis, Universitas Diponegoro
program-program
akademik
yang
prestasi
mereka
dan
kemungkinan
bermutu di perguruan tinggi sebagai
diberikan
lembaga
pencapaian
tujuan
anggaran
(Brownell,
1982).
Hal
nirlaba.
mendorong
Artinya,
perguruan
akreditasi
tinggi
untuk
penghargaan
meningkatkan kinerja manajerial salah
memberikan
satunya
dengan
cara
peningkatan
anggaran,
sehingga
perguruan
dapat
juga
partisipasi
meningkatkan
efektivitas,
efisiensi,
bahwa kinerja
mencapai
manajerial
partisipasi
kinerja
penyusunan
manajerial
dapat
efektivitas organisasi (Nor, 2007). Banyak
anggaran
penelitian
dengan
Hasil
diperlukan
selamanya
oleh
dari
yang partisipasi
kinerja
peneltian konsisten
Penelitian
yang
meningkatkan
hubungan
keefektifan
anggaran
terhadap
mutu,
berpendapat
dapat
dampak
meneliti
untuk
itu
akhirnya
produktivitas,
(2010)
mereka
tinggi
dan inovasi. Kurnia
dalam
yang
manajerial.
tersebut dan
tidak
bervariasi.
dilakukan
oleh
bawahan dan tujuan anggaran tercapai.
Kamilah et al (2012), Budiman et al
Dengan
bawahan
(2013),
akan
(2014)
keikutsertaannya
dalam
partisipasi
anggaran
meningkatkan
kinerja
karena
komunikasi
terdapat
bawahan
dapat
manajerial
memilih,
tersebut
merupakan
dalam
dirinya
sehingga pilihannya
tanggung
akibat
jawab
keterlibatan
Halik
partisipasi positif
yang (2013),
serta
anggaran
(Herimawati,
terhadap alasan
Dalam melibatkan langsung, tersebut
partisipasi individu-individu
dimana memliki
pengaruh
penyusunan
Bawahan
yang anggaran
secara
individu-individu
tujuan
menyusun
anggaran
bahwa
berpengaruh
kinerja
dilakukan
dan
2013).
al
manajerial.
Terdapat hasil penelitian yang berbeda
menguatkan
kinerja
et
hasil
anggaran
terhadap
Suardhana
meningkatkan
Putra
menemukan
dalam penyusunan anggaran sehingga komitmen
(2013),
oleh
Hafridebri
Medhayanti
(2015)
bahwa
dan
partisipasi
berpengaruh
negatif
kinerja
manajerial.
Terdapat
mengapa
partisipasi
anggaran
berpengaruh
secara
negatif,
perilaku
disfungsional
misalnya
penetapan
yaitu
partisipan, standar
yang
dalam
terlalu tinggi atau rendah, kesenjangan
anggaran.
anggaran (budgetary slack), partisipasi
dalam
semu, yaitu partisipasi yang dilakukan
dinilai
hanya partisipasi
terlibat akan
palsu
(Hansen dan
Jurnal Akuntansi & Auditing Volume 13/No. 2 Tahun 2016 : 125-154
127
Mowen,
2009).
Siegel
(1989)
menyatakan
semu
membuat
memiliki
dan
bahwa
Marconi
karyawan baik itu upah, hukuman atau
partisipasi
sumber daya telah adil didistribusikan
bawahan
motivasi
tidak
sesuai dengan kriteria tertentu. Folger
untuk
dan
Konovsky
melaksanakan tujuan organisasi secara
bahwa
maksimal.
keadilan
Anthony
dan
Govindarajan
(2005) mengemukakan bahwa terdapat faktor-faktor
lain
kontingensi tersebut.
atas
yang
Ketidakkonsistensian
penelitian
tersebut
hasil
memunculkan
keadilan
menjelaskan
distributif
yang
karyawan
adalah
dirasakan
oleh
berkaitan
dengan
kompensasi yang diterima.
bersifat
ketidakkonsistensian
(1986)
Keadilan keyakinan yang
adalah
mengenai
evaluasi
dapat
berdasarkan
adil
prosedur
prosedural
dimana
evaluasi
kinerja dari
ditentukan
kemungkinan bahwa terdapat variabel-
dan tidak ada hubungannya terhadap
variabel
peringkat yang diterima (Giri, 2014).
lain,
seperti
variabel
intervening atau moderasi yang dapat
Leventhal
mempengaruhi
keadilan
hubungan
variabel
(1980)
mendefinisikan
prosedural
sebagai
proses
daya
sudah
independen dengan variabel dependen
pengalokasian
(Nor,
dilakukan dengan tepat dan adil sesuai
2007).
terdahulu
Penelitian-penelitian
banyak
mengindikasikan
kriteria tertentu.
bahwa persepsi keadilan anggaran dan komitmen
terhadap
tujuan
anggaran
sebagai variabel pemediasi. Wentzel menggunakan sebagai partisipasi
telah
Variabel-variabel
variabel
pemediasi
menjelaskan
antara
tingkat
individu
untuk
dalam
teori
yang
Amerika Serikat yang pada saat itu
mencapai
sasaran
sedang
anggaran.
2014).
mendefinisikan
bahwa
terjadi
Leventhal keadilan
pemotongan
(1980) distributif
kepercayaan terhadap individu
sebagai bahwa
(1988)
komitmen
tujuan
dalam
mencapai
diri
tujuan
tertentu dan merupakan faktor utama
komitmen
sakit
al
komitmen
di
rumah
kinerja
bahwa
tujuan
pada
dengan
et
Komitmen
manajerial
angggaran
Locke
adalah
(2002)
sumber
komitmen
penetapan
tujuan.
anggaran
adalah
digunakan
untuk
atau
tujuan
(Giri,
Definisi tersebut mengartikan manajer tujuan
yang yang
memiliki
tinggi
dalam
dirinya memiliki keyakinan yang baik
segala sesuatu hal yang diterima oleh
128
PENGARUH PARTISIPASI ANGGARAN TERHADAP KINERJA MANAJERIAL DENGAN PERSEPSI KEADILAN ANGGARAN DAN KOMITMEN TUJUAN ANGGARAN SEBAGAI VARIABEL INTERVENING Hanifatuz Zahro Indira Januarti Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomika dan Bisnis, Universitas Diponegoro
dan berusaha untuk mencapai tujuan
memiliki
anggaran.
Diponegoro
Penelitian pengaruh terhadap
ini
menguji
partisipasi
anggaran
kinerja
pengaruh
manajerial,
keadilan
penganggaran,
keadilan
penganggaran, anggaran
dan
mengelola
hubungan
antara
dengan
kinerja
keuangan
sesuai
dengan Peraturan Pemerintah No 23 Tahun
2005
tentang
Dengan
Pengelolaan
diberikannya
fleksibilitas
pengelolaan
membuat
keuangan
Universitas menyusun
Diponegoro
pada
Universitas
dapat
Universitas
Diponegoro
dengan target yang ingin dicapai dan hal
negeri negeri terbaik di Indonesia dan
kinerja
manajerial.
memiliki
fleksibilitas
itu
akreditasi
yang
baik.
itu
akan
anggaran
merupakan salah satu perguruan tinggi
Universitas diponegoro juga salah satu
dipertanyakan
dari
distributif
sepuluh
Indonesia
fleksibilitas
peraturan pelaksanaannya.
terhadap
Diponegoro.
diberikan
prosedural tujuan
manajerial
Universitas
Keuangan Badan Layanan Umum dan
komitmen
anggaran
bahwa
distributif
dan
partisipasi
dalam
arti
perguruan
yang
masuk
tinggi ke
di
dalam
peringkat QS World. Diponegoro
berpengaruh
pula,
terhadap Dengan
maka
persepsi
penganggaran
prosedural yang
akan
penyusunan
anggaran
dengan kinerja manajerial yang pada
sebagai perguruan tinggi negeri yang
akhirnya
akan
mempengaruhi
menerapkan
sistem
dan
layanan
Pengelola
Keuangan
perlu keadilan
serta
mempengaruhi
Universitas
sesuai
mutu,
pendidikan
Badan Layanan Umum (PK – BLU)
Universitas
secara
Nomor
sistem, dan layanan kurang baik maka
bahwa
akan mempengaruhi akreditasi.
penuh.
Surat
85/MPN/KU/2008 Menteri
menjelaskan
Pendidikan
Nasional
mengajukan
permohonan
Kementerian
Pendidikan
agar
Universitas
kepada Nasional Diponegoro
ditetapkan sebagai instansi pemerintah yang
menerapkan
Penetapan sebagai
PK
Universitas PK
–
BLU
–
BLU.
Diponegoro secara
penuh
Diponegoro.
Jika
Berdasarkan
mutu,
keputusan
Direktur
Pembinaan
Keuangan
Badan
Pengelolaan
Layanan
Umum
(BLU), Kementrian Keuangan, Nomor KEP
201/PB.5/2013
penetapan Badan
hasil Layanan
pendidikan
tahun
tentang
penilaian
kinerja
Umum
bidang
2012
tanggal
Jurnal Akuntansi & Auditing Volume 13/No. 2 Tahun 2016 : 125-154
31
129
Desember
2013
Universitas
menempatkan
Diponegoro
peringkat
ke-2
dari
Tinggi
Negeri
Badan
Layanan
pada
keadilan
satu
menjelaskan
Pengelola
Keuangan
yang dilakukan oleh pekerja mengenai
Umum
(PK-BLU)
apa yang mereka peroleh dengan apa
dua
aspek,
aspek
penilaian
Definisi
Perguruan
terdiri
dan
1963.
22
yang
keuangan
tahun
dari teori keadilan adalah teori yang
bidang pendidikan. Penilaian PK-BLU dari
pada
dari
mengenai
mereka
perbandingan
berikan
terhadap
yaitu
aspek
organisasi (Robbins dan Judge, 2015).
layanan.
Salah
Teori
PK-BLU
adalah
keadilan
motivasi
menganggap
seseorang
bahwa
dikaitkan
dengan
aspek penyusunan Rencana Anggaran
ekuitas (equity), dan keadilan (fairness
dan
dan
Bisnis
(RBA),
penilaian
aspek
kualitas
pelayanan
sedangkan
layanan
meliputi
pendidikan,
justice)
yang
Ikhsan
dan
mutu,
berpendapat
aspek
membandingkan
sebesar
22.62,
oleh
atasan.
dan manfaat kepada masyarakat. Skor keuangan
diterapkan
bahwa
Iskhak
(2005)
teori
keadilan
masukan
dan
sedangkan skor aspek layanan sebesar
keluaran pekerjaan orang lain dengan
61.20, jadi total skor sebesar 83.82.
masukan dan pekerjaan dirinya sendiri
Total
skor
tersebut
membawa
dan setelah itu terciptalah persepsi adil
Diponegoro
mendapat
atau
tidaknya
dalam
predikat AA-Baik. Menurut Soedartho
Hal
senada
juga
(2014),
Universitas
prestasi
pengakuan
atas
dirinya
sendiri.
dituturkan
oleh
tersebut
merupakan
Adams yang menganggap bahwa teori
kinerja
manajemen,
keadilan berfokus kepada fokus relatif
khusunya pada bidang keuangan dan
outcome
layanan,
input
diharapkan
dengan
prestasi
yang yang
tersebut dapat terus mendorong bagian
perusahaan.
untuk
adalah
meningkatkan
kinerja
manajemen menjadi lebih baik.
didapatkan
dengan
diberikan
kepada
Input
segala
diberikan
yang
dimaksud
kontribusi
yang
indidividu
pekerjaannya
atau
memiliki
TINJAUAN PUSTAKA DAN
hubungan
PENGEMBANGAN HIPOTESIS
dapat berupa waktu, tenaga loyalitas,
Teori Keadilan
komitmen,
Adams merupakan orang yang pertama
130
kali
mengembangkan
teori
atasan, Sedangkan,
dengan
yang
dalam
pekerjaan.
kepercayaan toleransi,
dan
Input
kepada lainnya.
outcome merupakan hasil
PENGARUH PARTISIPASI ANGGARAN TERHADAP KINERJA MANAJERIAL DENGAN PERSEPSI KEADILAN ANGGARAN DAN KOMITMEN TUJUAN ANGGARAN SEBAGAI VARIABEL INTERVENING Hanifatuz Zahro Indira Januarti Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomika dan Bisnis, Universitas Diponegoro
yang
diterima
baik
oleh
karyawan
negatif
positif
maupun
akibat
input
tugas,
serta
sasaran
mengapa
tersebut
yang diberikan. Outcome dapat berupa
dilaksanakan
kompensasi, tanggung jawab, reputasi,
Sekaran
pengakuan,
penetapan
tujuan
dilakukan
oleh
promosi,
dan
lainnya
(Giri, 2014). Teori
keadilan
merupakan
yaitu keadilan prosedural dan keadilan
berpendapat
distributif
tujuan
(Hasniasari
et
al,
2014).
spesifik
prosedural mengacu
dan
outcome
Judge
bahwa
(2015:135)
teori
tujuan terdapat
penetapan yang
sulit,
umpan
balik
tinggi. Penentuan tujuan yang spesifik
mereka
organisasi
berikan
dengan
yang
outcome
mereka
karyawan
terima, mengenai
proses-proses
digunakan
kinerja.
karyawan
terbaik
kewajaran
dan
untuk
yang
mendistribusikan
organisasional
(Pareke,
2004).
menantang
kinerja
adalah
bagi
sesuatu
karyawan
yang untuk
Teori
penetapan
tujuan
menjelaskan
hubungan
tujuan
dengan
kinerja.
Semakin
tinggi
komitmen
yang
dimiliki untuk mencapai tujuan, maka semakin tinggi pula usaha seseorang sehingga dapat mempengaruhi kinerja.
Menurut
(2010)
teori
Teori Penetapan Tujuan Sekaran
(1992)
berpendapat
penetapan
mengikutsertakan
anggaran
dalam
mengikutsertakan atasan dan bawahan
harapan atas hasil yang diinginkan.
secara
bersama-sama
untuk
menentukan
atau
tujuan
bahwa
penetapan
sasaran
proses
perilaku
sasaran.
menetapkan
Tujuan
ditambahkan
atau
yang
manajer
partisipasi
Locke
bahwa
tujuan
penetapan tujuan adalah proses yang
dapat
yang
meningkatkan kinerja (Setiadi, 2013).
Soetrisno
atau
untuk
persepsi
yang
persepsi
yang
manajemen
menghasilkan
antara
serta
sasaran
mencapai
dan
bahwa
akan
dan
organisasional
2010).
distributif
terhadap kewajaran dan keseimbangan
kepada
untuk
keadilan
kepada
input
atau
adalah
Merujuk pada teori keadilan, keadilan
penting
menuturkan
keberhasilan Robbins
atau
(Soetrisno,
(1992)
konsep utama keadilan organisasional,
tujuan
mempengaruhi
(1981)
berpendapat
tujuan dari
merupakan
utilitas
praktis.
dengan
memberi
Artinya, keinginan dan tujuan individu
informasi
keapada
merupakan pengukuran
penjelasan
atau
bawahan
bagaimana
melaksanakan
utama.
Locke
juga
perilaku
yang
menggunakan
Jurnal Akuntansi & Auditing Volume 13/No. 2 Tahun 2016 : 125-154
131
keinginan
dan
mengusulkan penelitian
tujuan dan
bahwa
untuk
mendukung
jika
tujuan
dapat
diterima oleh individu, maka semakin
Kemungkinan partisipasi
Terdapat menjelaskan yang
beberapa bahwa
ditetapkan
partisipatif kinerja.
tujuan-tujuan dengan
akan
cara
meningkatkan
Kasus-kasus
menggambarkan
yang
lain
saat
juga manajer
pada
dari
peningkatan
bekerja. Syarat tujuan
kasus
berada
utama
penerimaan tujuan sebagai tujuan kita
kuat suatu tujuan akan menghasilkan kinerja yang tinggi (Locke, 1981)
keuntungan
yang
terjadinya efektif
penetapan
adalah
harus
adanya komitmen tujuan (Locke et al, 1988). Locke
(1980)
menggunakan
adanya keingininan dan tujuan untuk mengusulkan
dan
mendukung
penelitian bahwa semakin kuat tujuan yang
ingin
dicapai,
maka
akan
diberikan tujuan, maka mereka dapat
menghasilkan kinerja yang tinggi jika
bekerja dengan baik (Setiadi, 2013).
tujuan tersebut diterima oleh individu.
Gambar 1 Kerangka Pemikiran
Partisipasi
Anggaran
dan
Kinerja
tujuan. Menurut Sekaran (1992) penetapan
Manajerial Terdapat teori yang menjelaskan hubungan
kinerja manajerial, yaitu teori penetapan
partisipasi
anggaran
dengan
tujuan adalah proses yang mengikutsertakan atasan dan bawahan secara bersama-sama untuk penentuan atau penetapan tujuan atau
132
PENGARUH PARTISIPASI ANGGARAN TERHADAP KINERJA MANAJERIAL DENGAN PERSEPSI KEADILAN ANGGARAN DAN KOMITMEN TUJUAN ANGGARAN SEBAGAI VARIABEL INTERVENING Hanifatuz Zahro Indira Januarti Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomika dan Bisnis, Universitas Diponegoro
sasaran. Dalam penetapan tujuan atau sasaran
dan Sholihin, 2014), karena keterlibatannya
dapat diberikan penjelasan atau informasi
bawahan dalam penyusunan anggaran akan
kepada bawahan bagaimana melaksanakan
menghasilkan perturakaran infomasi yang
tugas tersebut, serta mengapa tujuan atau
efektif (Anthony dan Govindarajan, 2005).
sasaran tersebut penting untuk dilaksanakan (Sutrisno,
2010).
Hal
tersebut
Menurut Argyris (1952) jika bawahan terlibat dalam partisipasi anggaran maka
mengindikasikan bahwa adanya partisipasi
akan
bawahan dalam proses penganggaran. Dalam
anggaran
partisipasi anggaran, bawahan ikut bersama-
dihargai pendapatnya dan memiliki pengaruh
sama menentukan tujuan, sehingga ada rasa
dalam
tanggung jawab dalam diri bawahan untuk
menjadikan
mencapai tujuan tersebut dan diyakini dapat
bertanggung jawab, tetapi juga memiliki
meningkatkan kinerja.
konsekuensi moral yang dapat meningkatkan
Partisipasi
anggaran
meningkatkan
kinerja.
membuat
Partisipasi
seseorang
penyusunan
anggaran,
seseorang
merasa
sehingga
bukan
hanya
merupakan
kinerja sesuai dengan target anggaran (Halik,
gabungan dari pendekatan top down dan
2013). Hal yang senada juga dikemukakan
bottom up (Halik, 2013). Manajer puncak
oleh Giri (2014) bahwa partisipasi anggaran
tidak mengetahui dengan detail mengenai
diharapkan dapat meningkatkan kinerja,
aktivitas yang terjadi di lapangan, sehingga
karena suatu tujuan dirancang dan dalam
harus mendapatkan informasi anggaran dari
partisipasi disetujui bersama, maka atasan
bawahannya.
dan bawahan akan menggabungkan dirinya
Tetapi,
manajer
memiliki
pandangan
yang
mengenai
organisasi,
sehingga
puncak
lebih
luas
manajer
dengan tujuan tersebut dan memiliki rasa tanggung
jawab
dalam
dirinya
puncak mengetahui hal-hal vital untuk
mencapainya
menyusun
anggaran.
penyusunan anggaran. Greenberg dan Folger
tanggung
jawab
Setiap
tingkatan
manajemen
harus
(1983)
karena
menyatakan
terlibat
untuk
bahwa
dalam
partisipasi
memberikan informasi terbaik sesuai dengan
anggaran dapat meningkatkan kinerja, karena
bidangnya dalam suatu sistem kerjasama
partisipasi memberikan kesempatan dan
partisipasi
(Giri,
kemungkinan
dalam
mengkomunikasikan
2014).
penyusunan
Partisipasi
anggaran
bawahan
untuk apa
bawahan yang
mereka
penyusunan anggaran memiliki pengaruh
butuhkan kepada atasan. Berdasarkan uraian
yang positif terhadap motivasi manajerial
diatas, maka hipotesis hubungan antara
dan akhirnya dapat berpengaruh terhadap
partisipasi
peningkatan kinerja manajerial (Hasniasari
manajerial adalah:
anggaran
dengan
Jurnal Akuntansi & Auditing Volume 13/No. 2 Tahun 2016 : 125-154
kinerja
133
H1
:
Partisipasi
anggaran
manajerial
kesempatan untuk berpartisipasi karena dan
Persepsi
Keadilan Anggaran Proses kontrol (partisipasi) yang dipengaruhi oleh berbagai keputusan dan konsekuensi
dari
hasil
yang
merata
merupakan hal yang menentukan persepsi keadilan
anggaran
(Wentzel,
2002).
Hubungan antara partsipasi anggaran dengan persepsi keadilan anggaran dihubungkan dengan teori self interest dan teori nilai
Teori self interest menyatakan orang akan mencari keterlibatan dalam proses penganggaran karena mereka fokus terhadap keluaran mereka. Ketika bawahan diberikan kesempatan untuk berpartisipasi membuat mereka percaya bahwa masukan mereka memiliki peran untuk mencapai hasil yang diinginkan, oleh sebab itu persepsi keadilan meningkat. Sementara itu, Menurut teori nilai kelompok, orang akan menghargai jangka
panjang
dengan
kelompoknya serta prosedur-prosedur yang dapat meningkatkan solidaritas kelompok. Partisipasi akan meningkatkan persepsi keadilan
karena
mengekspresikan demikian
kontribusi
memungkinkan pandangan hal
hubungan
itu jangka
untuk
seseorang, merupakan panjang
seseorang dengan kelompok (Wentzel, 2002)
134
diberikan
mereka meyakini proses partisipasi tersebut penting
untuk
mencapai
tujuan
yang
diharapkan (Hasniasari dan Sholihin, 2014). Hanny
(2013)
mengemukakan
bahwa
informasi yang diterima oleh karyawan dapat mengarahkan mereka.
tingkat
Partisipasi
anggaran
dapat
persepsi dalam
keadilan
penyusunan
meningkatkan
persepsi
keadilan karena karyawan beranggapan bahwa anggaran yang disetujui merupakan kesepakatan bersama dari sistem partisipasi
kelompok (Wentzel, 2002).
hubungan
seseorang
keadilan
individu
Anggaran
saat
persepsi
berpengaruh positif terhadap kinerja
Partisipasi
dengan
Meningkatnya
anggaran (Hanny, 2013). Persepsi keadilan anggaran yang dimaksud adalah (1) keadilan distributif, yaitu yang melibatkan keadilan alokasi anggaran; (2) keadilan prosedural, yaitu yang melibatkan keadilan bagaimana alokasi
anggaran
yang
diterima
oleh
karyawan (Magner dan Johnson, 1995; Ivancevich et al, 2008) Menurut Yenti (2003), jika manajer terlibat dalam partisipasi anggaran, maka manajer terlibat dalam keputusan alokasi anggaran. Hal itu dapat disimpulkan bahwa partisipasi
manajer
dalam
proses
penganggaran dapat meningkatkan persepsi keadilan distributif serta prosedural. Hal itu dapat terjadi dikarenakan dalam proses penganggaran, manajer terlibat dalam proses penentuan
alokasi
anggaran,
termasuk
alokasi kompensasi dan cara bagaimana
PENGARUH PARTISIPASI ANGGARAN TERHADAP KINERJA MANAJERIAL DENGAN PERSEPSI KEADILAN ANGGARAN DAN KOMITMEN TUJUAN ANGGARAN SEBAGAI VARIABEL INTERVENING Hanifatuz Zahro Indira Januarti Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomika dan Bisnis, Universitas Diponegoro
penentuan alokasi kompensasi diberikan
Semakin banyak keterlibatan atau
kepada seluruh karyawan (Giri, 2014).
partisipasi dalam pembuatan keputusan
Berdasarkan uraian diatas, dapat ditarik
membuat seseorang menjadi lebih mengenali
hipotesis sebagai berikut:
organisasinya (Giri, 2014). Partisipasi dalam
H2a
:
Partisipasi
anggaran
berpengaruh positif terhadap keadilan
distributif
:
keputusan
mengintegrasikan
pekerja untuk berkomitmen pada keputusan organisasi (Hasniasari dan Sholihin, 2014). Partisipasi akan meningkatkan kepercayaan
penganggaran H2b
pembuatan
bawahan, pengendalian, dan keterlibatan diri
Partisipasi
anggaran
dengan organisasi, sehingga bawahan dapat
berpengaruh positif terhadap
menerima dan memiliki komitmen terhadap
keadilan
anggaran
prosedural
penganggaran
(Ayu
dan
Indarto,
2011).
Damayanti (2007) mengemukakan bahwa
Partisipasi Anggaran dan Komitmen
keterlibatan
bawahan
dalam
partisipasi
anggaran akan dapat memupuk sikap mau
Tujuan Anggaran
menerima, berkomitmen yang lebih pada Dalam hubungan antara partisipasi
tujuan yang telah ditetapkan. Partisipasi
anggaran dengan komitmen tujuan anggaran
membuat bawahan memiliki sikap mau
terdapat teori yang menjelaskan, yaitu teori
bekerja sama dikarenakan mereka merasakan
penetapan
adanya keterlibatan (rasa memiliki), serta
tujuan.
Sutrisno
(2010)
berpendapat bahwa penetapan tujuan yang
ikut
mengikutsertakan manajer dalam partisipasi
organisasi. Greenberg dan Folger (1983)
anggaran mempengaruhi harapan atas hasil
menyatakan
yang diingiinkan. Terdapat beberapa kasus
bawahan untuk memilih, dan dalam memilih
yang menjelaskan bahwa tujuan-tujuan yang
tersebut dapat membangun komitmen dan
ditetapkan dengan cara partisipatif akan
bertanggung jawab dengan apa yang dipilih.
merasakan
menjadi
partisipasi
bagian
dari
memungkinkan
meningkatkan kinerja. Kasus-kasus lain juga menggambarkan saat manajer diberikan tujuan, maka mereka dapat bekerja dengan baik
(Setiadi,
2013).
Kemungkinan
keuntungan utama dari partisipasi berada pada peningkatan penerimaan tujuan sebagai tujuan kita bekerja.
H2c
: Partisipasi anggaran berpengaruh
positif terhadap komitmen tujuan
anggaran
Persepsi Keadilan Anggaran dan Kinerja Manajerial Teori
keadilan
menjelaskan
hubungan antara persepsi keadilan anggaran
Jurnal Akuntansi & Auditing Volume 13/No. 2 Tahun 2016 : 125-154
135
dengan kinerja manajerial. Teori keadilan
untuk mencapai target anggaran (Hanny,
menganggap bahwa motivasi seseorang
2013). Berdasarkan uraian diatas, maka dapat
dikaitkan dengan apa yang akan diperoleh,
ditarik hipotesis sebagai berikut:
dan keadilan (fairness dan justice) yang
H3a
diterapkan oleh atasan. Adams menganggap
positif terhadap kinerja manajerial
bahwa teori keadilan berfokus kepada fokus relatif outcome yang didapatkan dengan input yang diberikan kepada perusahaan
H3b
: Keadilan distributif berpengaruh
: Keadilan prosedural berpengaruh
positif terhadap kinerja manajerial
(Giri, 2014). Input yang dimaksud adalah
Komitmen Tujuan Anggaran dan Kinerja
segala kontribusi yang diberikan indidividu
Manajerial
dalam pekerjaannya atau yang memiliki hubungan dengan pekerjaan. Input dapat berupa waktu, tenaga loyalitas, komitmen, kepercayaan kepada atasan, toleransi, dan lainnya. Sedangkan, outcome merupakan hasil yang diterima oleh karyawan akibat input yang diberikan. Outcome dapat berupa kompensasi,
tanggung
jawab,
reputasi,
pengakuan, promosi, dan lainnya (Giri, 2014). Hal tersebut jika dikaitkan dengan hubungan antara persepsi keadilan anggaran dengan kinerja manajerial adalah ketika persepsi keadilan anggaran sudah tercipta dalam diri bawahan, maka mereka akan memberikan
masukan
untuk
mencapai
target-target anggaran dengan harapan bahwa
Dalam hubungan komitmen tujuan anggaran dengan kinerja manajerial, terdapat teori pendukung yang dapat menjelaskan hal tersebut, yaitu teori penetapan tujuan. Teori penetapan tujuan menjelaskan hubungan tujuan dengan kinerja. Semakin tinggi komitmen yang dimiliki untuk mencapai tujuan, maka semakin tinggi pula usaha seseorang sehingga dapat mempengaruhi kinerja. Hal senada juga disampaikan oleh Locke bahwa penggunaan keinginan dan tujuan untuk mengusulkan dan mendukung penelitian bahwa jika tujuan dapat diterima oleh individu, maka semakin kuat suatu tujuan akan menghasilkan kinerja yang tinggi (Locke, 1981)
mereka akan menerima keluaran sebagai apresiasi Persepsi
perusahaan keadilan
kepada
dapat
mereka.
meningkatkan
kinerja karena para partisipan menganggap dan percaya bahwa anggaran telah disusun serasional mungkin, sehingga dorongan dan motivasi yang mereka miliki meningkat
136
Magner et al (1996) mengemukakan bahwa bawahan yang memiliki komitmen tinggi pada tujuan anggaran akan melakukan interaksi dengan orang-orang yang memiliki wawasan mengenai lingkungan kerja, tujuan kinerja, strategi tugas, masalah-masalah lain yang
memiliki
tujuan
pada
kinerja.
PENGARUH PARTISIPASI ANGGARAN TERHADAP KINERJA MANAJERIAL DENGAN PERSEPSI KEADILAN ANGGARAN DAN KOMITMEN TUJUAN ANGGARAN SEBAGAI VARIABEL INTERVENING Hanifatuz Zahro Indira Januarti Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomika dan Bisnis, Universitas Diponegoro
Tingginya
komitmen
penerimaan
anggaran
tujuan
terhadap
walaupun
sesulit
terlibat memiliki pengaruh didalamnya. Pengukuran
partisipasi
anggaran
apapun tujuan anggaran dicapai, dengan
menggunakan enam butir pertanyaan yang
demikian
kinerja
dikembangkan oleh Milani (1975) dan
(Indarto dan Ayu, 2011). Berdasarkan uraian
digunakan dalam penelitian Adrianto (2008),
diatas, maka dapat ditarik hipotesis sebagai
Giri (2014), dan Kohlmeyer (2014).
akan
meningkatkan
berikut: H3c
Kinerja manajerial adalah hasil dari
:
Kinerjaa
berpengaruh
tujuan
positif
anggaran
terhadap
kinerja
tindakan
perilaku
seseorang
atau
sekelompok didalam organisasi. Pengukuran kinerja manajerial menggunakan sepuluh
manajerial
butir pertanyaan yang Adrianto (2008),
METODE PENELITIAN
Sutrisno (2010), Giri (2014).
Populasi dan Sampel
Keadilan distributif penganggaran
Populasi pada penelitian ini adalah seluruh
dan
pejabat
penghasilan
atau
penghargaan dari perusahaan yang diberikan
lingkungan
kepada karyawan. Skala untuk keadilan
Universitas Diponegoro. Sample dipilih
distributif terdiri dari lima butir pertanyaan
dengan
purposive
yang menguji kewajaran anggaran dalam hal
sampling dengan responden kepala bagian,
memenuhi kebutuhan dan harapan manajer.
kepala sub bagian, ketua jurusan, ketua
Instrumen
program studi, sekretaris jurusan, dan
penelitian Magner dan Johnson (1995) dan
sekretaris program studi. Penelitian ini
digunakan dalam penelitian Kohlmeyer et al
menggunakan jenis data primer dengan
(2014), Giri (2014), Hasniasari dan Sholihin
metode kuesioner dan wawancara. Kuesioner
(2014).
anggaran
menggunakan
terlibat
sumber
dalam
penyusunan
yang
merupakan
di
teknik
pertanyaan
mengadopsi
dari
yang disebar sebanyak 189 buah tetapi hanya
Keadilan prosedural penganggaran
72 kuesioner yang dapat diolah dengan 12
adalah rasa percaya dalam diri individu
kuesioner merupakan data outlier.
bahwa proses penyusunan anggaran sudah dilakukan
Variabel Penelitian Definisi Operasional Variabel Partisipasi
secara
merupakan
keikutsertaan bawahan dalam menyusun rencana kegiatan organisasi yang diukur
Keadilan
yang
dirasakan dari sistem anggaran dinilai menggunakan
anggaran
adil.
pengukuran
yang
dikembangkan oleh Magner dan Johnson (1995) dan setelah itu dimodifikasi oleh Wentzel (2002) yang melaporkan kehandalan
dalam ukuran finansial serta mereka yang Jurnal Akuntansi & Auditing Volume 13/No. 2 Tahun 2016 : 125-154
137
2. Jika nilai probabilitas (sig) > α =
yang memuaskan dan validitas. Pengukuran tersebut
digunakan
dalam
penelitian
5 % maka hipotesis alternatif
diantaranya oleh Kohlmeyer et al (2014),
tidak didukung.
Giri (2014), Hasniasari dan Sholihin (2014).
Persamaan regresi untuk pengujian
Menurut Locke (1981) komitmen
menggunakan analisis jalur (path analysis)
tujuan aggaran adalah pengukuran seseorang
sebagai berikut:
untuk
tujuan.
YKD
= bo + bPAXPA + e1
Komitmen tujuan anggaran adalah motivasi,
YKP
= bo + bPAXPA + e2
dan bulatnya tekat serta banyaknya usaha
YKTA = bO + bPAXPA +e3
dalam mencapai tujuan. Terdapat tiga butir
YKM
pertanyaan Latham dan Steele (1983) untuk
bKTAXKTA + e4
mencapai
mengukur
sasaran
komitmen
atau
tujuan
= bo + bPAXPA + bKDXKD + bKPXKP +
anggaran.
Pertanyaan tersebut diadopsi oleh Wentzel
HASIL
(2002), Giri (2014), Hasniasari dan Sholihin
PEMBAHASAN
(2014).
Gambaran Umum Responden Setiap pertanyaan-pertanyaan dari
PENELITIAN
DAN
Objek dalam penelitian ini adalah
variabel independen diteliti menggunakan
institusi
pendidikan
yang
menerapkan
skala ordinal atau sering disebut skala likert
Pengelola Keuangan Badan Layanan Umum
(Ghozali, 2011), yaitu skala yang berisi tujuh
(PK-BLU) oleh pemerintah dan salah satu
tingkat preferensi jawaban (1 -7), nilai 1
dari sepuluh perguruan tinggi di Indonesia
diberikan apabila jawaban “sangat tidak
yang masuk kedalam peringkat QS World,
setuju” dan nilai 7 apabila jawaban yang
yaitu Universitas Diponegoro. Responden
diberikan “sangat setuju”.
dalam penelitian ini adalah kepala bagian, kepala subbagian, ketua serta sekretaris jurusan dan program studi. Dipilihnya kepala
Metode Analisis Pengujian
hipotesis
dilakukan
bagian,
kepala
subbagian,
ketua
serta
menggunakan teknik analisis jalur (path
sekretaris jurusan dan program studi sebagai
analysis) dengan menggunakan α = 5 %
responden adalah karena mereka memiliki
kaidah pengambilan keputusannya adalah :
peran penting dalam penyusunan anggaran.
1. Jika nilai probabilitas (sig) < α =
Rencana kegiatan yang disusun dalam
5 % maka hipotesis alternatif
anggaran akan berpengaruh pada kinerja
didukung.
manajerial. Penyebaran kuesioner dimulai dari tanggal 4 Januari 2016, sedangkan waktu
138
PENGARUH PARTISIPASI ANGGARAN TERHADAP KINERJA MANAJERIAL DENGAN PERSEPSI KEADILAN ANGGARAN DAN KOMITMEN TUJUAN ANGGARAN SEBAGAI VARIABEL INTERVENING Hanifatuz Zahro Indira Januarti Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomika dan Bisnis, Universitas Diponegoro
pengembalian dan pengumpulan kuesioner
bagian,
kepala
subbagian,
paling lambat tanggal 20 Januari 2016.
sekretaris jurusan dan program studi di
Dalam menyebarkan kuesioner, penulis
Universitas
mendatangi langsung objek dan responden
sebagai dan daftar kuesioner yang disebar:
Diponegoro
ketua
serta
yangdijadikan
penelitian. Berikut ini adalah daftar kepala Tabel 1 Daftar Unit Bagian No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16
Nama Unit Bagian Fakultas Ekonomika dan Bisnis Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Fakultas Psikologi Fakultas Hukum Fakultas Ilmu Budaya Fakultas Kedokteran Fakultas Kesehatan Masyarakat Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Fakultas Teknik Fakultas Sains dan Matematika Fakultas Peternakan dan Pertanian Program Pasca Sarjana Lembaga Pengembangan dan Penjamin Mutu Pendidikan Lembaga Pengembangan dan Penjamin Mutu Pendidikan Lembaga Pengadaan Secara Elektronik Biro Administrasi Perencanaan dan Sistem Informasi Biro Administrasi Akademik Biro Administrasi Kemahasiswaan Biro Administrasi Umum dan Keuangan UPT Pusat Komputer UPT Perpustakaan UPT Undip Inpress UPT Laboraturium Undip Career Center Rumah Susun Mahasiswa Rumah Sakit Nasional Diponegoro
17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 Total Jumlah Kuesioner yang tidak lengkap Jumlah Kuesioner yang dapat digunakan Sumber : Data primer yang diolah, 2016
Jumlah Kuesioner 21 21 5 7 5 5 7 11 12 15 9 3 3
Jumlah yang Kembali 6 6 4 4 3 3 4 7 3 5 4 1 3
8
3
2 8
2 3
8 8 11 2 2 2 2 1 3 8 189 -
4 6 8 2 2 1 1 85 (13) 72
Dapat dilihat pada tabel di atas
dikembalikan oleh para responden adalah
bahwa kuesioner yang dibagikan adalah
85 kuesioner ( 44,97%), kuesioner yang
189
tidak kembali sejumlah 104 kuesioner
kuesioner.
Kuesioner
yang
Jurnal Akuntansi & Auditing Volume 13/No. 2 Tahun 2016 : 125-154
139
(55,02%), kuesioner yang tidak lengkap
untuk penelitian ini sebanyak 60 kuesioner
sebanyak 13 kuesioner (6,87%). Dalam
(31,74%).
melakukan olah data, terdapat data outlier
Statistik Deskriptif
yang menyimpang terlalu jauh dari data
Tujuan penyajian statistik deskriptif
lainnya yang menjadikan hasil data menjadi
adalah
bias dan dapat mencerminkan hasil yang
untuk
menjelaskan
tidak sebenarnya sehingga data outlier
menggambarkan
karakter
sampel
dan dalam
penelitian serta memberikan deskripsi
tersebut tidak digunakan dalam analisis
variabel yang digunakan dalam penelitian
data. Terdapat 12 data outlier dalam
tersebut.Berikut ini adalah tabel hasil uji
penelitian ini sebesar atau sebesar 6,35%.
statistik:
Sehingga jumlah kuesioner yang digunakan
Tabel 2 Statistik Deskriptif Variabel Penelitian Variabel
Kisaran Teoritis
Mean
Min Max PA 6 42 24 KD 5 35 20 KP 8 56 32 KTA 3 21 12 KM 10 70 40 Sumber : Data primer yang diolah, 2016
Kisaran Sesungguhnya Min Max 6 42 7 35 16 53 6 21 38 67
Mean
Std. Dev
32,120 26,650 42,520 18,150 54,250
5,938 5,207 7,797 3,140 7,231
Pada tabel 2 menunjukkan bahwa
besar dibandingkan dengan nilai mean
hasil pengukuran statistik deskriptif terhadap
kisaran teoritis. Hal ini mengindikasikan
variabel
responden.Variabel
tingkat partisipasi anggaran yang relatif
partisipasi anggaran (PA) terdiri dari 6 buah
tinggi.Selain itu, standar deviasi yang relatif
pertanyaan pada skala likert 7 poin.Adapun
rendah yaitu sebesar 5,938 menunjukkan
kisaran
bahwa variasi jawaban yang diberikan oleh
dari
jawaban
60
responden
(kisaran
sesungguhnya) sebesar 6 sampai dengan 72
responden
untuk
pengukuran
dimana kisaran teoritisnya adalah 6 sampai
partisipasi anggaran relatif kecil.
variabel
dengan 30. Nilai mean partisipasi anggaran
Variabel persepsi keadilan distributif
sebesar 32,120 dan standar deviasi 5,938.
anggaran (KD) mempunyai nilai kisaran
Nilai mean jawaban variabel partisipasi
teoritis sebesar 5 sampai dengan 35 dengan
anggaran untuk kisaran sesungguhnya lebih
nilai mean 20. Sedangkan pada kisaran
140
PENGARUH PARTISIPASI ANGGARAN TERHADAP KINERJA MANAJERIAL DENGAN PERSEPSI KEADILAN ANGGARAN DAN KOMITMEN TUJUAN ANGGARAN SEBAGAI VARIABEL INTERVENING Hanifatuz Zahro Indira Januarti Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomika dan Bisnis, Universitas Diponegoro
sesungguhnya, persepsi keadilan distributif
Variabel komitmen tujuan anggaran
anggaran (KD) mempunyai nilai kisaran
(KTA) memiliki nilai kisaran teoritis sebesar
sesungguhnya sebesar 7 sampai 35 dengan
3 sampai dengan 21 dengan nilai mean 12.
nilai mean 26,650 dan standar deviasi sebesar
Sedangkan pada kisaran sesungguhnya,
5,207. Nilai mean atas jawaban persepsi
komitmen tujuan anggaran (KTA) memiliki
keadilan distributif anggaran (KD) untuk
nilai kisaran sesungguhnya sebesar 6 sampai
nilai kisaran sesungguhnya diatas nilai mean
dengan 21 dengan nilai mean 18,150 dan
kisaran teoritis. Hal itu mengindikasikan
nilai standar deviasi 3,140. Nilai mean atas
bahwa tingkat persepsi keadilan distributif
jawaban komitmen tujuan anggaran (KTA)
yang dimiliki relatif tinggi.Nilai standar
untuk nilai kisaran sesungguhnya diatas nilai
deviasi variabel persepsi keadilan distributif
mean
anggaran memiliki variasi jawaban yang
mengindikasikan bahwa tingkat komitmen
diberikan oleh responden relatif kecil.
tujuan
Variabel persepsi keadilan prosedural
kisaran
anggaran
tinggi.Nilai
teoritis.
yang
standar
Hal
dimiliki deviasi
itu
relatif variabel
anggaran (KP) memiliki nilai kisaran teoritis
komitmen tujuan anggaran memiliki variasi
sebesar 8 sampai dengan 56 dengan nilai
jawaban yang diberikan oleh responden
mean
relatif kecil.
32.
Sedangkan
pada
kisaran
sesungguhnya, persepsi keadilan prosedural
Variabel kinerja manajerial (KM)
anggaran (KP) mempunyai nilai kisaran
memiliki nilai kisaran teoritis sebesar 10
sesungguhnya sebesar 16 sampai dengan 53
sampai dengan 70 dengan nilai mean 40.
dengan nilai mean 42,520 dan nilai standar
Sedangkan pada kisaran sesungguhnya,
deviasi 7,797. Nilai mean atas jawaban
komitmen tujuan anggaran (KTA) memiliki
persepsi keadilan prosedural anggaran (KP)
nilai kisaran sesungguhnya sebesar 38
untuk nilai kisaran sesungguhnya diatas nilai
sampai dengan 67 dengan nilai mean 54,250
mean
itu
dan nilai standar deviasi 7,231. Nilai mean
mengindikasikan bahwa tingkat persepsi
atas jawaban kinerja manajerial (KM) untuk
keadilan prosedural yang dimiliki relatif
nilai kisaran sesungguhnya diatas nilai mean
tinggi. Nilai standar deviasi variabel persepsi
kisaran teoritis. Hal itu mengindikasikan
keadilan prosedural anggaran lebih tinggi
bahwa tingkat kinerja manajerial yang
dibandingkan dengan variabel lainnya, yaitu
dimiliki relatif tinggi.Nilai standar deviasi
sebesar 7,797 yang menunjukkan bahwa
variabel kinerja manaerial memiliki variasi
variasi jawaban yang diberikan responden
jawaban yang diberikan oleh responden
untuk pengukuran variabel ini relatif tinggi
relatif kecil.
kisaran
teoritis.
Hal
Jurnal Akuntansi & Auditing Volume 13/No. 2 Tahun 2016 : 125-154
141
Pada tabel 3 sampai dengan 6 akan
variabel independen terhadap variabel
ditunjukkan tabulasi silang dari setiap
dependen. Berikut hasilnya. Tabel 3
Tabulasi Silang Partisipasi Anggaran terhadap Keadilan Distributif, Keadilan Prosedural, Komitmen Tujuan Anggaran dan Kinerja Manajerial PA KM 0 49,150 1 57,885 Sumber : Data primer yang diolah, 2016
KD 24,120 28,457
KP 39,875 44,277
KTA 16,520 19,314
Berdasarkan tabel 3 dapat dilihat
rata-rata Keadilan Prosesural (KP) adalah
bahwa nilai rata-rata Partisipasi Anggaran
39,875. Kemudian, Nilai rata-rata Partisipasi
(PA)
Kinerja
Anggaran (PA) diatas nilai rata-rata Keadilan
Manajerial (KM) adalah 49,150. Sedangkan,
Prosedural (KP) adalah 44,277. Tabel 4.4
nilai rata-rata Partisipasi Anggaran (PA)
juga menunjukkan bahwa nilai rata-rata
diatas nilai rata-rata Kinerja Manajerial
Partisipasi Anggaran (PA) dibawah nilai
(KM) adalah 57,885. Selain itu, nilai rata-rata
rata-rata Komitmen Tujuan Anggaran (KTA)
responden
adalah 16,520. Nilai rata-rata Partisipasi
dibawah
yang
nilai
rata-rata
menjawab
Partisipasi
Anggaran (PA) dibawah nilai rata-rata
Anggaran
(PA)
diatas
nilai
rata-rata
Keadilan Distributif (KD) adalah 24,120.
Komitmen Tujuan Anggaran (KTA) adalah
Nilai rata-rata responden yang menjawab
19,314.
Partisipasi Anggaran (PA) diatas nilai ratarata Keadilan Distributif (KD) adalah 28,457. nilai rata-rata responden yang menjawab Partisipasi Anggaran (PA) dibawah nilai Tabel 4 Tabulasi Silang Keadilan Distributif terhadap Kinerja Manajerial KD 0 1 Sumber : Data Primer yang diolah, 2016
KM 50,480 56,942
Tabel 4 menunjukkan bahwa nilai
adalah 50,480. Sedangkan, nilai rata-rata
rata-rata Keadilan Distributif (KD) dibawah
Keadilan Distributif (KD) diatas nilai rata-
nilai rata-rata Kinerja Manajerial (KM)
rata Kinerja Manajerial (KM) adalah 56,942.
142
PENGARUH PARTISIPASI ANGGARAN TERHADAP KINERJA MANAJERIAL DENGAN PERSEPSI KEADILAN ANGGARAN DAN KOMITMEN TUJUAN ANGGARAN SEBAGAI VARIABEL INTERVENING Hanifatuz Zahro Indira Januarti Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomika dan Bisnis, Universitas Diponegoro
Tabel 5 Tabulasi Silang Keadilan Prosedural terhadap Kinerja Manajerial KP 0 1 Sumber : Data primer yang diolah, 2016
KM 50,681 56,315
Berdasarkan tabel 5 dapat dilihat
nilai rata-rata Keadilan Prosedural (KP)
bahwa nilai rata-rata Keadilan Prosedural
diatas nilai rata-rata Kinerja Manajerial
(KP)
(KM) adalah 56,315.
dibawah
nilai
rata-rata
Kinerja
Manajerial (KM) adalah 50,681. Sedangkan,
Tabel 6 Tabulasi Silang Komitmen Tujuan Anggaran terhadap Kinerja Manajerial KTA 0 1 Sumber : Data Primer yang diolah, 2016
Berdasarkan tabel 6 terlihat bahwa
KM 50,968 58,000
Pengujian Hipotesis
nilai rata-rata Komitmen Tujuan Anggaran
Penelitian ini terdiri dari 7 hipotesis
(KTA) dibawah nilai rata-rata Kinerja
yang diuji dengan menggunakan analisis
Manajerial (KM) adalah 50,968.
jalur (path analysis). Pengujian hipotesis
Sedangkan, nilai rata-rata Komitmen
dilakukan untuk menganalisis pengaruh
Tujuan Anggaran (KTA) diatas nilai rata-
partisipasi
anggaran
rata Kinerja Manajerial (KM) adalah
manajerial
dengan
58,000.
anggaran dan komitmen tujuan anggaran sebagai
variabel
terhadap persepsi
kinerja keadilan
intervening.
Hasil
pengujian adalah sebagai berikut :
Jurnal Akuntansi & Auditing Volume 13/No. 2 Tahun 2016 : 125-154
143
Tabel 7 Hasil Pengujian Hipotesis
Sumber : Data primer yang diolah, 2016 Pengaruh Partisipasi Anggaran terhadap
sesuai dengan target yang ingin dicapai.
Persepsi Keadilan Distributif Anggaran
Didalam
Pada tabel 7 dapat dilihat hasil uji
partisipasi
anggaran,
jika
pencapaian target anggaran merupakan hasil
persamaan regresi 1 yang digunakan untuk
yang
menganalisis pengaruh partisipasi anggaran
kemampuan untuk mencapai target anggaran
terhadap
distributif
merupakan masukan untuk mencapai hasil.
anggaran menunjukkan nilai adjusted R2
Saat kemampuan dan usaha dicocokan
sebesar
uji
dengan tingkat pencapaian anggaran, maka
pada
hal itu dapat terjadinya keadilan distributif.
menunjukkan nilai
Keterlibatan bawahan dalam penentuan
sebesar 5,928 dengan nilai signifikansi 0,000.
alokasi anggaran membuat peningkatkan
Hipotesis H2a pada persamaan regresi 1
persepsi
diterima. Keterlibatan aktif bawahan dalam
Pemberian alasan yang logis oleh atasan
penyusunan
para
mengenai anggaran yang direvisi serta
bawahan menerima alokasi anggaran yang
adanya diskusi yang dilakukan oleh bawahan
persepsi
0,367
signifikansi
keadilan
atau
parameter
persamaan regresi 1
144
36,7%.
anggaran
Hasil
(t-test)
membuat
akan
dicapai,
keadilan
dan
usaha
distributif
serta
anggaran.
PENGARUH PARTISIPASI ANGGARAN TERHADAP KINERJA MANAJERIAL DENGAN PERSEPSI KEADILAN ANGGARAN DAN KOMITMEN TUJUAN ANGGARAN SEBAGAI VARIABEL INTERVENING Hanifatuz Zahro Indira Januarti Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomika dan Bisnis, Universitas Diponegoro
kepada atasan dapat meningkatkan persepsi
sebesar
keadialan
signifikansi
distributif
anggaran
karena
0,204
atau
20,4%.
parameter
Hasil
(t-test)
uji pada
bawahan memiliki informasi bagaimana
persamaan regresi 2
anggaran tersebut didistribusikan. Hal ini
sebesar 4,017 dengan nilai signifikansi
sejalan
interest
0,000.Hipotesis H2b pada persamaan regresi
menyatakan orang akan mencari keterlibatan
2 diterima.Keterlibatan aktif para bawahan
dalam proses penganggaran karena mereka
dalam penyusunan anggaran dan diskusi
fokus terhadap keluaran atau target. Ketika
yang dilakukan oleh bawahan kepada atasan
bawahan
mengenai pengusulan anggaran membuat
dengan
Teori
diberikan
self
kesempatan
untuk
berpartisipasi membuat mereka percaya
keputusan
bahwa masukan mereka memiliki peran
informasi yang akurat dan pendapat yang
untuk mencapai hasil yang diinginkan,
diinformasikan dengan baik. Pemberian
sehingga
meningkat.
alasan yang logis oleh atasan mengenai
partisipasi
anggaran yang direvisi membuat atasan
anggaran tidak menjamin manajer akan
dalam mengambil keputusan anggaran tidak
mendapatkan anggaran yang diinginkan
berpihak kepada salah satu lingkup tanggung
terutama saat terjadinya kelangkaan sumber
jawab saja. Hal tersebut membuat prosedur-
daya, tetapi dengan terlibatnya manajer
prosedur dalam memutuskan anggaran yang
dalam
dialokasikan
persepsi
Terlibatnya
keadilan
manajer
partisipasi
dalam
anggaran
akan
meningkatkan tentang bagaimana anggaran
anggaran
menunjukkan nilai
didasarkan
dipersepsikan
pada
adil
oleh
bawahan.
didistribusikan. Hasil yang ditunjukkan pada
Hasil penelitian ini sesuai dengan
uji persamaan regresi 1 selaras dengan
teori nilai kelompok, orang akan menghargai
penelitian yang dilakukan oleh Wentzel
hubungan
(2002), Hanny (2013), Rofingatun et al
kelompoknya serta prosedur-prosedur yang
(2013), Giri (2014).
dapat meningkatkan solidaritas kelompok.
jangka
panjang
dengan
Partisipasi akan meningkatkan persepsi Pengaruh Partisipasi Anggaran terhadap
keadilan prosedural karena memungkinkan
Persepsi Keadilan Prosedural Anggaran
untuk
Pada tabel 7 dapat dilihat hasil uji
mengekspresikan
seseorang,
dengan
pandangan
demikian
hal
itu
persamaan regresi 2 yang digunakan untuk
merupakan kontribusi hubungan jangka
menganalisis pengaruh partisipasi anggaran
panjang seseorang dengan kelompok. Dari
terhadap
pengekspresian pandangan tersebut secara
persepsi
keadilan
prosedural
anggaran menunjukkan nilai adjusted R2
tidak
langsung
mereka
memberikan
Jurnal Akuntansi & Auditing Volume 13/No. 2 Tahun 2016 : 125-154
145
informasi kepada yang lainnya sehingga
(t-test)
penerimaan informasi yang diterima atau
menunjukkan nilai sebesar 6,328 dengan
diberikan
dapat
nilai signifikansi 0,000. Hipotesis H2c pada
meningkatkan persepsi keadilan prosedural.
persamaan regresi 3 diterima.Berdasarkan
Selain itu, Partisipasi dalam penyusunan
dari jawaban yang diberikan oleh responden,
anggaran
keterlibatan
kepada
dapat
karyawan
meningkatkan
persepsi
pada
persamaan
aktif
dalam
regresi
3
penyusunan
keadilan karena karyawan beranggapan
anggaran, pemberian alasan yang logis oleh
bahwa anggaran yang disetujui merupakan
atasan ketika anggaran direvisi dan adanya
kesepakatan bersama dari sistem partisipasi
diskusi yang dilakukan oleh bawahan kepada
anggaran.
yang
atasan mengenai anggaran yang diusulkan
disampaikan oleh karyawan saat proses
membuat karyawan merasa bahwa target
pengambilan keputusan dan/atau pada saat
anggaran
hasil
persepsi
jawabnya merupakan hal yang penting untuk
individu mengenai keadilan prosedural. Pada
dicapai dan mereka berusaha untuk mencapai
sudut pandang ini, proses partisipatif yang
target anggaran.
Pendapat
keputusan
atau
ide
meningkatkan
di
dalam
lingkup
tanggung
memberikan kesempatan kepada individu
Hal ini selaras dengan teori penetapan
untuk mengekspresikan pandangan mereka
tujuan. Semakin banyak keterlibatan atau
bahwa
karena
partisipasi dalam pembuatan keputusan
menunjukkan bahwa mereka dihormati di
membuat seseorang menjadi lebih mengenali
tempat kerja yang berarti mereka diterima di
organisasinya. Dengan mengetahui mengapa
kelompok sosial.Hasil yang ditunjukkan
anggaran direvisi oleh atasan dan diskusi
pada uji persamaan regresi 2 selaras dengan
mengenai usulan anggaran akan menambah
penelitian yang dilakukan oleh Wentzel
pengetahuan mereka mengenai apa yang
(2002), Hanny (2013), Rofingatun et al
sebenarnya terjadi dan hal tersebut membuat
(2013), Giri (2014).
karyawan mengenali organisasinya. Saat
Pengaruh Partisipasi Anggaran terhadap
seseorang mengenali organisasinya terdapat
Komitmen Tujuan Anggaran
faktor
hasil
keputusan
adil
psikis
rasa
memiliki
terhadap
Pada tabel 7 dapat dilihat hasil uji
organisasi sehingga timbul dalam diri
persamaan regresi 3 yang digunakan untuk
bawahan bahwa target anggaran merupakan
menganalisis pengaruh partisipasi anggaran
hal penting untuk dicapai dan berusaha keras
terhadap
untuk mencapainya. Selain itu, Partisipasi
komitmen
tujuan
anggaran
menunjukkan nilai adjusted R2 sebesar 0,398
dalam
atau 39,8%. Hasil uji signifikansi parameter
mengintegrasikan
146
pembuatan pekerja
keputusan untuk
PENGARUH PARTISIPASI ANGGARAN TERHADAP KINERJA MANAJERIAL DENGAN PERSEPSI KEADILAN ANGGARAN DAN KOMITMEN TUJUAN ANGGARAN SEBAGAI VARIABEL INTERVENING Hanifatuz Zahro Indira Januarti Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomika dan Bisnis, Universitas Diponegoro
berkomitmen pada keputusan organisasi.
yang
didapatkan
selama
Keterlibatan aktif para bawahan dalam
anggaran
penyusunan anggaran akan meningkatkan
mengkoordinasikan
kepercayaan bawahan, pengendalian, dan
mengarahkan,
keterlibatan diri dengan organisasi, sehingga
mengembangkan para bawahannya untuk
bawahan dapat menerima dan memiliki
bekerja
komitmen terhadap anggaran. Hasil yang
anggaran. Adanya keterlibatan aktif para
ditunjukkan pada uji persamaan regresi 3
karyawan dalam penyusunan anggaran serta
sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh
pemahaman informasi yang didapatkan dari
Damayanti (2007), Indarto (2011), Hanny
atasan dan diskusi membuat para karyawan
(2013), dan Giri (2014).
merealisasikan pekerjaannya sesuai dengan
digunakan
sama
penyusunan
bawahan
untuk
laporan
serta
memimpin,
dan
dalam
mencapai
target
tujuan anggaran dan disesuaikan dengan Pengaruh Partisipasi Anggaran terhadap
target yang ingin dicapai. Pemahaman
Kinerja Manajerial
informasi ini membuat para karyawan
Pada tabel 7 dapat dilihat hasil uji persamaan regresi 4 yang digunakan untuk
memahami mengapa mereka harus mencapai target dan tujuan anggaran.
menganalisis pengaruh partisipasi anggaran terhadap kinerja manajerial melalui persepsi keadilan
distributif
anggaran,
persepsi
keadilan prosedural anggaran, dan komitmen tujuan anggaran menunjukkan nilai adjusted R2 sebesar 0,505 atau 50,5%. Hasil uji signifikansi
parameter
persamaan regresi 4
(t-test)
pada
menunjukkan nilai
sebesar 3,976 dengan nilai signifikansi 0,000. Hipotesis H1 pada persamaan regresi 4 diterima.Berdasarkan dari jawaban yang diberikan responden keterlibatan aktif para karyawan dalam penyusunan anggaran, adanya alasan yang logis dari atasan mengenai anggaran yang direvisi serta diskusi yang dilakukan oleh karyawan saat pengusulan anggaran membuat informasi
Hasil penelitian ini sesuai denga teori penetapan tujuan menyatakan bahwa proses yang mengikutsertakan atasan dan bawahan secara bersama-sama untuk penentuan atau penetapan tujuan atau sasaran. Partisipasi anggaran
membuat
seseorang
merasa
dihargai pendapatnya dan memiliki pengaruh dalam
penyusunan
menjadikan
anggaran,
seseorang
sehingga
bukan
hanya
bertanggung jawab, tetapi juga memiliki konsekuensi moral yang dapat meningkatkan kinerja sesuai dengan target anggaran (Supomo dan Nur, 1998). Hal yang senada juga dikemukakan oleh Milani (1975) bahwa partisipasi
anggaran
diharapkan
dapat
meningkatkan kinerja, karena suatu tujuan dirancang dan dalam partisipasi disetujui Jurnal Akuntansi & Auditing Volume 13/No. 2 Tahun 2016 : 125-154
147
bersama, maka atasan dan bawahan akan
tidak banyak bergantung kepada hal tersebut
menggabungkan
tujuan
dan usaha serta yang mereka berikan lebih
tersebut dan memiliki rasa tanggung jawab
cenderung menyesuaikan atau mengikuti
dalam dirinya untuk mencapainya karena
distribusi dan prosedur yang ada. Disamping
terlibat dalam penyusunan anggaran. Hasil
itu juga, pemberian penghargaan atau reward
penelitian ini senada dengan hasil penelitian
belum optimal dilakukan di lingkungan
yang dilakukan oleh Frisilia (2007), Kamilah
Universitas Diponegoro. Hasil penelitan ini
et al (2012), Budiman et al (2012), Halik
tidak sesuai dengan teori keadilan yang
(2013), Putra et al (2014).
menyatakan jika persepsi keadilan anggaran
dirinya
dengan
sudah tercipta dalam diri bawahan, maka Pengaruh Persepsi Keadilan Anggaran
mereka akan memberikan tenaga dan waktu
terhadap Kinerja Manajerial
lebih untuk mencapai target-target anggaran
Pada tabel 7 terdapat hasil yang
dengan
harapan
bahwa
menerima
keadilan
yang
perusahaan
menunjukkan hasil uji signifikansi parameter
persamaan
(t-test)
penelitian yang dilakukan oleh Yenti (2003)
sebesar
anggaran
1,095
dengan
nilai
signifikansi 0,278. Hal ini berarti bahwa variabel
persepsi
keadilan
kepada regresi
sebagai
akan
berbeda ditunjukkan pada variabel persepsi distributif
reward
mereka
apresiasi
mereka.Hasil ini
selaras
uji
dengan
serta Khairan dan Ilham (2015).
distributif
anggaran tidak berpengaruh terhadap kinerja
Pengaruh Komitmen Tujuan Anggaran
manajerial dan hipotesis H3a ditolak.Hal
terhadap Kinerja Manajerial
yang sama juga ditemukan pada variabel
Tabel 7 pada persamaan regresi 4
persepsi keadilan prosedural anggaran yang
juga menunjukkan hasil yang berbeda pada
menunjukkan hasil uji signifikansi parameter
variabel komitmen tujuan anggaran yang
(t-test)
menunjukkan hasil uji signifikansi parameter
sebesar
-0,249
dengan
nilai
signifikansi 0,804. Hal itu menunjukkan
(t-test)
bahwa variabel persepsi keadilan prosedural
signifikansi 0,212. Hal itu menunjukkan
anggaran tidak berpengaruh terhadap kinerja
bahwa variabel komitmen tujuan anggaran
manajerial dan hipotesis H3b ditolak.
tidak
Ditolak hipotesis H3a dan H3b adalah karena
seluruh
responden
merupakan
sebesar
1,263
berpengaruh
manajerial
dan
dengan
terhadap
hipotesis
H3c
nilai
kinerja juga
mengalami penolakan.
Pegawai Negeri Sipil (PNS) sehingga gaji
Ditolaknya hipotesis H3c sesuai dengan teori
atau tunjangan yang diterima oleh karyawan
penguatan yang menyatakan bahwa perilaku
148
PENGARUH PARTISIPASI ANGGARAN TERHADAP KINERJA MANAJERIAL DENGAN PERSEPSI KEADILAN ANGGARAN DAN KOMITMEN TUJUAN ANGGARAN SEBAGAI VARIABEL INTERVENING Hanifatuz Zahro Indira Januarti Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomika dan Bisnis, Universitas Diponegoro
seseorang didasari oleh konsekuensi yang
Frisilia (2007), Kamilah et al (2012),
diberikan
dan
Budiman et al (2012), Halik (2013),
keadaan
dalam
cenderung
mengabaikan
dirinya.
Komitmen
merupakan hal yang ada didalam dirinya.
Putra et al (2014). 2. Partisipasi
anggaran
tidak
terhadap
kinerja
Prinsip dari teori penguatan adalah setiap
berpengaruh
perilaku yang diikuti dengan konsekuensi
manajerial melalui persepsi keadilan
positif atau menyenangkan akan ditingkatkan
distributif anggaran. Penelitian ini
dan diperkuat serta cenderung diulang.
menunjukkan
Sebagai contoh pujian yang diberikan oleh
anggaran
atasan
karena
terhadap persepsi keadilan distributif
sebelum
anggaran, tetapi persepsi keadilan
kepada
pengumpulan
karyawan
tugas
pekerjaan
bahwa
partisipasi
berpengaruh
positif
deadline dan hasil pekerjaannya baik atau
distributif
anggaran
tidak
pemberian hadiah jika perencanaan kerja
berpengaruh
terhadap
kinerja
direalisasikan semua dengan baik. Adanya
manajerial yang berarti H2a diterima,
konsekuensi terhadap perilaku karyawan
namun H3a ditolak. Hasil penelitian
menjadi
peningkatan
ini menunjukkan bahwa persepsi
kinerja.Hasil penelitian ini sejalan dengan
keadilan distributif anggaran tidak
peneltian yang dilakukan oleh Yenti (2003).
dapat memediasi hubungan antara
faktor
pengaruh
partisipasi anggaran dengan kinerja manajerial dan tidak sejalan dengan
KESIMPULAN DAN SARAN Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menguji
pengaruh
partisipasi
penelitian yang dilakukan Wentzel
anggaran
(2002) dan Giri (2014), tetapi sejalan
terhadap kinerja manajerial pada Universitas
dengan hasil penelitian Yenti (2003)
Diponegoro
serta Khairani dan Ilham (2015).
dengan
persepsi
keadilan
anggaran dan komitmen tujuan anggaran
3. Partisipasi
anggaran
tidak
terhadap
kinerja
sebagai variabel intervening. Berdasarkan
berpengaruh
hasil pengujian dan analisis data, dapat
manajerial melalui persepsi keadilan
diperoleh simpulan sebagai berikut:
prosedural anggaran. Penelitian ini
1. Partisipasi
anggaran
berpengaruh
menunjukkan
bahwa
partisipasi
positif terhadap kinerja manajerial
anggaran
yang berarti H1 diterima. Hasil
terhadap persepsi keadilan prosedural
penelitian
ini
anggaran, tetapi persepsi keadilan
penelitian
yang
selaras
dengan
dilakukan
oleh
prosedural
berpengaruh
anggaran
Jurnal Akuntansi & Auditing Volume 13/No. 2 Tahun 2016 : 125-154
positif
tidak
149
berpengaruh
terhadap
kinerja
Dalam melakukan penelitian ini terdapat
manajerial yang berarti H2b diterima,
keterbatasan yang dimiliki yang membatasi
namun H3b ditolak. Hasil penelitian
kesempurnaannya.
ini menunjukkan bahwa persepsi
penelitian ini antara lain:
keadilan prosedural anggaran tidak
dalam
1. Dalam penelitian ini menggunakan
dapat memediasi hubungan antara
tiga
partisipasi anggaran dengan kinerja
memediasi
manajerial dan tidak sejalan dengan
anggaran dan kinerja manajerial yaitu
penelitian yang dilakukan Rofingatun
persepsi
(2013) dan Giri (2014), tetapi sejalan
anggaran,
dengan hasil penelitian Yenti (2003)
prosedural anggaran, dan komitmen
serta Khairani dan Ilham (2015).
tujuan anggaran. Dari hasil penelitian
4. Partisipasi berpengaruh
anggaran
tidak
terhadap
kinerja
variabel
intervening
hubungan
yang
partisipasi
keadilan
distributif
persepsi
keadilan
yang menunjukkan bahwa variabelvariabel
tersebut
tidak
memediasi
anggaran.
Penelitian
ini
partisipasi anggaran dan kinerja
menunjukkan
bahwa
partisipasi
manajerial, maka diduga terdapat
positif
faktor-faktor lain yang memediasi
terhadap komitmen tujuan anggaran,
hubungan partisipasi anggaran dan
tetapi komitmen tujuan anggaran
kinerja manajerial khususnya pada
tidak berpengaruh terhadap kinerja
universitas.
berpengaruh
hubungan
bisa
manajerial melalui komitmen tujuan
anggaran
antara
manajerial yang berarti H2c diterima,
2. Peneliti hanya melakukan wawancara
namun H3c ditolak. Hasil penelitian
pada beberapa responden dari unit
ini menunjukkan bahwa komitmen
bagian yang berbeda, sehingga tidak
tujuan
dapat
bisa mengeneralisasikan kondisi yang
antara
sebenarnya terjadi pada semua unit
anggaran
memediasi
tidak
hubungan
partisipasi anggaran dengan kinerja
bagian di Universitas Diponegoro
manajerial dan tidak sejalan dengan
3. Dalam melakukan penyebaran dan
penelitian yang dilakukan
150
Keterbatasan
Indarto
pengambilan
kuesioner
terdapat
(2011) , Giri (2014), Oktivani (2014),
kendala untuk menemui responden,
serta Khairani dan Ilham (2015)
sehingga banyak data yang banyak
tetapi sejalan dengan hasil penelitian
terkumpul pada unit bagian tertentu
Yenti (2003).
saja.
PENGARUH PARTISIPASI ANGGARAN TERHADAP KINERJA MANAJERIAL DENGAN PERSEPSI KEADILAN ANGGARAN DAN KOMITMEN TUJUAN ANGGARAN SEBAGAI VARIABEL INTERVENING Hanifatuz Zahro Indira Januarti Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomika dan Bisnis, Universitas Diponegoro
Dengan beberapa keterbatasan yang sudah disebutkan sebelumnya, penelitian selanjutnya diharapkan dapat mengatasinya. Berikut ini
disampaikan beberapa saran
untuk penelitian selanjutnya: 1. Dalam penelitian selanjutnya diharapkan
dapat
juga
memperluas
variabel-variabel lain yang relevan dan baik terkait kinerja manajerial, misalnya ketersediaan sumber daya, motivasi,
budaya
organisasi,
kebijakan organisasi, dan perilaku kelompok kerja. 2. Penelitian selanjutnya diharapkan melakukan
wawancara
pada
responden di setiap bagian agar dapat mengeneralisasi
kondisi
yang
sebenarnya terjadi di Universitas Diponegoro. 3. Dalam melakukan penyebaran dan pengambilan kuesioner diharapkan dapat memilih waktu yang tepat agar dapat dituju.
menemui
responden
Membuat
janji
Anthony dan Govindarajan. 2005. Management Control System, Edisi 11, penerjemah: F.X. Kurniawan Tjakrawala, dan Krista. Penerbit Salemba Empat, Buku 2, Jakarta. Argyris. 1952. Organizational Leadership dan Participation management. The Journal of Business. Vol. XXVII (January): 1-7. Budiman et al. 2013. Pengaruh Partisipasi Penyusunan Anggaran terhadap Kinerja Manajerial dengan Gaya kepemimpinan, Motivasi, dan Job Relevant Information sebagai Variabel Intervening. Brownell, Peter. 1982. The Role Accounting Data in Performance
of
Evaluation, Budgetary Participation, and Organizational Effectiveness. Journal of Accounting Research, Vol.20, No.1. pp. 16-27. Chong, V.K. dan Chong, Kar Min. 2002. Budget Goal Commitment and Informational Effects of Budget Participation on Performance: A Structural Equation Modelling Approach. Behavioral Research in Accounting, Vol. 1, pp. 65-86.
yang atau
menghubungi melalui pesan pendek dapat dilakukan. DAFTAR PUSTAKA
Adrianto, Yogi. 2008. Analisis Pengaruh Partisipasi Penyusunan Anggaran Terhadap Kinerja Manajerial dengan Kepuasan Kerja, Job Relevant Information sebagai variabel Intervening. Tesis. Universitas Diponegoro.
Damayanti, Titien. 2007. Pengaruh Komitmen Anggaran dan Kultur Organisasional terhadap Hubungan Partisipasi Penganggaran dan Kinerja Manajerial pada Kondisi Stretch Target. Jurnal Akuntansi dan AuditingIndonesia, Vol.11, No.1, pp.81-101 Folger, R. dan Konovsky, M.A. 1989. Effect of Procedural and Distributive Justice on Reactions to Pay Raise Decisions. Academy ofManagement Journal, Vol.32, No.1, pp.115-130.
Jurnal Akuntansi & Auditing Volume 13/No. 2 Tahun 2016 : 125-154
151
Frisilia. 2007. Pengaruh Partisipasi Anggaran terhadap Kinerja Manajerial pada PT Cakra Compact Alumunium Industries.
Sektor Publik di Indonesia. Jurnal Akuntansi dan Keuangan, Vol. 16, No .
Ghozali, I. 2011. Aplikasi Analisis Multivariate dengan SPSS. Badan Penerbitan Universitas Diponegoro.
Halik, Maria. 2013. Pengaruh Penyusunan Anggaran Partisipatif terhadap Kinerja Manajerial pada Perguruan Tinggi Swasta (Studi Empirik pada Perurguruan Tinggi Swasta Kopertis Wilayah IX Sulawesi. Skripsi. Universitas Hasanudin.
Gibson, et al, 1995, Organisasi dan Manajemen, Edisi ke empat, Jakarta : Erlangga Giri, Made. 2014. Pengaruh Partisipasi Anggaran terhadap Kinerja Manajerial dengan Keadilan Distributif, Keadilan Prosedural dan Komitmen Tujuan Anggaran sebagai Variabel Pemediasi. Greenberg, J. 1986. Determinants of Perceived Fairness of Performance Evaluations. Journal of Applied Psychology, Vol.71, No.2, pp.340-342 Hafridebri. 2013. Pengaruh Partisipasi Anggaran terhadap Kinerja Manajerial melalui Komitmen Tujuan Anggaran dan Job Relevant Information sebagai Variabel Intervening pada Perusahaan Manufaktur di Pekanbaru. Handoko, T. Hani. 1996. Manajemen. Edisi 2. Yogyakarta: BPFE. Hanny. 2013. The Influence of Budgetary Participation on Managerial Performance at Banking Sector in Bandung and Cimahi City. InternationalConference on Business, Economics, and Accounting. BangkokThailand. Hansen dan Mowen. 2009. Akuntansi Manajemen Edisi 8. Jakarta : Salemba Empat. Hasniasari, R dan Sholihin, M. 2014. Analisis Hubungan Penganggaran Partisipatif dan Kinerja: Pengujian Efek Mediasi Keadilan Persepsian dan Komitmen pada Lembaga Hukum
152
Herimawati, Rissa. 2013. Pengaruh Partisipasi Anggaran, Komitmen Organisasi dan Gaya Kepemimpinan terhadap Kinerja Manajerial pada PT Kusuma Dipa Nugraha. Skripsi. Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur. Ikhsan, Arfan dan Muhammad Ishak. 2005. Akuntansi Keperilakuan. Jakarta : Salemba Empat. Indarto dan Ayu. 2011. Pengaruh Partisipasi dalam Penyusunan Anggaran terhadap Kinerja Manajerial Perusahaan melalui Kecukupan Anggaran, Komitmen Organisasi, Komitmen Tujuan Anggaran, dan Job RelevantInformation (JRI). Seri Kajian Ilmiah, Vol. 14, No.1. Kamilah et al. 2012. Pengaruh Partisipasi Anggaran Terhadap Kinerja Manajerial dengan Komitmen Organisasi dan Gaya Kepemimpinan sebagai Variabel Moderating. Jurnal Sorot, Vol. 8, No 2. Khairani dan Ilham. 2015. Pengaruh Partisipasi Anggaran terhadap Kinerja Manajerial dengan Keadilan Distributif, Keadilan Prosedural, Komitmen Tujuan Anggaran, dan Job Relevant Information sebagai Variabel Intervening (Studi Empiris pada Perbankan di Kota Pekanbaru).
PENGARUH PARTISIPASI ANGGARAN TERHADAP KINERJA MANAJERIAL DENGAN PERSEPSI KEADILAN ANGGARAN DAN KOMITMEN TUJUAN ANGGARAN SEBAGAI VARIABEL INTERVENING Hanifatuz Zahro Indira Januarti Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomika dan Bisnis, Universitas Diponegoro
Kohlmeyer et al. 2014. Leadership, Budget Participation, Budgetary Fairness, and Organizational Commitment. Advances in Accounting Behavioral Research, Vol 17, pp 95-118. Kurnia, Ratnawati. 2010. Pengaruh Budgetary Goal Characteristics terhadap Kinerja Managerial dengan Budaya Paternalistik dan Komitmen Organisasi sebagai Moderating Variabel. Ultima Accounting, Vol. 2, No.2. Latham dan Steele. 1983. The Motivational Effects of Participation Versus Goal Setting on Performance. Academy of Management. 406-417. Locke, E.A., et al. 1981. Goal Setting and Task Performance: 1969-1980. Psycological Bulletin. Vol.90, No.1, pp.125-152. Locke, E.A., G.P. Latham, dan M. Erez. 1988. The Determination of Goal Commitment. Academy of Management Review, Vol.13, No. 1, pp. 23-39. Locke, E.A., Shaw K.N., Saari, L.M. dan Latham, G.P. 1981. Goal Setting and Task Performance: 1969 – 1980. Psychological Bulletin. Vol. 90, pp. 125 –152.
Magner, N. dan Johnson, G.G. 1995. Municipal Official’s Reactions to Justice in Budgetary Resource. Public Administration Quarterly, Vol. 18, No.4, pp.439-456. Maria, D. dan Nahartyo, E. 2012. Influence of Fairness Perception and Trust on Budgetary Slack: Study Experiment on Participatory Budgeting Context.
Simposium Nasional Akuntansi XVI. Banjarmasin Medhayanti, N. dan Suardhana, K. 2015. Pengaruh Partisipasi Anggaran terhadap Kinerja Manajerial dengan Self Efficacy, Desentralisasi, dan Budaya Organisasi sebagai Variabel Pemoderasi. Milani, K. 1975. The Relationship of Participation in Budget-Setting on Industrial Supervisor Performance and Attitudes: A Field Study. The Accounting Review 50. April. pp.104123. Mulyadi. 2001. Konsep Manfaat dan Rekayasa. Akuntansi manajemen. Jakarta: Salemba Empat. Nor, Wahyudin. 2007. Desentralisasi dan Gaya Kepemimpinan Sebagai Variabel Moderating Dalam Hubungan Antara Partisipasi Penyusunan Anggaran dan Kinerja Manajerial. Simposium Nasional Akuntansi X. Makasar. Oktivani, Rani. 2014. Pengaruh Keadilan Distributif, Keadilan Prosedural, dan Komitmen Organisasi terhadap Kinerja Manajerial dalam Penyusunan Anggaran Pemerintah Kota Padang. Skripsi. Universitas Negeri Padang. Pareke, F.J. 2004. Hubungan Keadilan dan Kepuasan dengan Keinginan Berpindah: Peran Komitmen Organisasional sebagai Variabel Pemediasi. JurnalSiasat Bisnis, Vol. 2, No. 9, pp.157-178. Putra et al. 2014. Pengaruh Partisipasi dalam Penyusunan Anggaran terhadap Kinerja Manajerial pada SKPD Kabupaten Buleleng melalui Komitmen Organisasi, Kecukupan Jurnal Akuntansi & Auditing Volume 13/No. 2 Tahun 2016 : 125-154
153
Anggaran, Komitmen Tujuan Anggaran, Job Relevant Information sebagai Variabel Moderating. e-jurnal S1 Ak Universitas Pendidikan Ganesha, Vol. 2, N0.1. Qiftiyah, Mari’atul. Tujuan dan Manfaat Akreditasi Suatu Lembaga Pendidikan. 16 November 2015. http://blog.umy.ac.id/mariatulqiftiyah/ tujuan-dan-manfaat-akreditasi-suatulembaga-pendidikan. Republik Indonesia. 1945. Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia tahun 1945, pasal 31. Jakarta Robbins, Stephen P. dan Judge, T.A. 2008. Perilaku Organisasi (Organizational Behavior). Jakarta: Salemba Empat. Rofingatun, Siti, et al. 2013. Effect of Budgeting Participation to Justice Organization, Organizational Commitment, and Organizational Performance in Papua Hospital. IOSR Journal of Business and Management, Vol.8, Issue 2, pp.1-6.
Siegel, G. and Marconi, R. H. 1989. Behavioural Accounting. Ohio: SouthWestern Publishing Co.Cincinnati. Soetrisno. 2010. Pengaruh Partisipasi, Motivasi, dan Pelimpahan Wewenang dalam Penyusunan Anggaran terhadap Kinerja Manajerial (Studi Empiris pada Dinas Daerah dan Lembaga Teknis Daerah di Kabupaten Rembang. Tesis. Universitas Diponegoro. Sumadiyah dan Susanta. 2004. Job Relevant Information dan Ketidakpastian Lingkungan dalam Hubungan Partisipasi Penyusunan Anggaran dan Kinerja Manajerial. Simposium Nasional Akuntansi VII. Bali. Supomo, B., dan Nur, Indriantoro. 1998. Pengaruh Struktur dan Kultur Organisasi terhadap Keefektifan Partisipasi Anggaran dalam Peningkatan Kinerja Manajerial: Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur. No.18: 61-68.
Sekaran, U. 1992. Research Methods for business: A skill Approach, John Wiley. New York.
Wentzel, K. 2002. The Influence of Fairness Perceptions and Goal Commitment on Manager’s Performance in a Budget Setting. BehavioralResearch in Accounting, Vol 12, pp.247-271.
Setiadi, Hidayat. 2013. Pengaruh Partisipasi Anggaran terhadap Kinerja Manajerial dengan Komitmen Organisasi dan Budget Emphasis sebagai Variabel Intervening (Studi Kasus pada SKPD Pemerintah Kabupaten Boyolali). Skripsi. Universitas Diponegoro.
Yenti, Riza Reni. 2003. Pengaruh Keadilan Distributif, Keadilan Prosedur, Komitmen terhadap Tujuan, dan Motivasi terhadap Kinerja Manajerial dalam Penyusunan Anggaran. Simposium Nasional Akuntansi VI. Surabaya.
154
PENGARUH PARTISIPASI ANGGARAN TERHADAP KINERJA MANAJERIAL DENGAN PERSEPSI KEADILAN ANGGARAN DAN KOMITMEN TUJUAN ANGGARAN SEBAGAI VARIABEL INTERVENING Hanifatuz Zahro Indira Januarti Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomika dan Bisnis, Universitas Diponegoro