BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1
Tipe Penelitian Berdasarkan pokok masalah yang akan diteliti,
yaitu sejauhmana
Efektivitas Kampanye “I Love BBM Non Subsidi” PT. Pertamina Tbk Pada Konsumen SPBU Ciledug 34-15110 Perumahan Palem Ganda Asri dan SPBU Larangan 31-12212 Perumahan Taman Cipulir Estate. Maka tipe penelitian yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah tipe penelitian yang bersifat deskriptif
dengan pendekatan kuantitatif. Dengan tipe
penelitian seperti ini peneliti hanya situasi atau peristiwa, dan
tidak
menjelaskan hubungan, tidak menguji hipotesa ataupun membuat prediksi.1 Salah satu ciri dari penelitian deskriptif adalah mencoba memperoleh gambaran
yang lebih jelas dan mendapatkan pemahaman mendalam
mengenai suatu hal. Hal ini berarti peneliti harus memberlakukan cara kerja “follow your nose” yaitu menajamkan penciumannya terhadap siapa saja yang dapat memberikan data atau informasi untuk melengkapi hasil penelitian yang telah dilaksanakan. Dalam
penelitian
deskriptif
untuk
menggambarkan
tentang
karakteristik (ciri-ciri) individu, situasi/kelompok tertentu. Penelitian ini relatif sederhana yang tidak memerlukan landasan teoritis rumit/pangajuan hipotesis tertentu. Dalam, meneliti hanya ada satu variabel dan termasuk penelitian mengenai gejala/ hubungan ada dua gejala atau lebih.2 1
Rahmat Jallaludin, Metode penelitian komunikasi, Bandung Remaja Karya 1999 hal 24 Rosady Ruslan, Metode Penelitian Public Relations dan Komunikasi, Jakarta: Raja Grafindo Persada. 2003. Hal 1-2 2
38
39
Menurut Sumadi Suryabrta “tujuan
dari penelitian yang bersifat
deskriptif adalah untuk membuat penelitian secara sistematis, faktual, dan akurat mengenai fakta-fakta dan sifat-sifat populasi atau daerah tertentu. Penelitian deskripsi juga berkaitan dengan pengumpulan data untuk memberikan gambaran atau penegasan suatu konsep ayau gejala, juga menjawab pertanyaan sehubungan dengan penelitian pada saat itu dan untuk mengumpulkan informasi aktual secara rinci.3 Penelitian deskripsi ditujukan untuk: 1.
mengumpulkan informasi aktual secara rinci yang melukiskan gejala yang ada.
2.
Mengidentifikasikan masalah.
3.
Membuat perbandingan atau evaluasi.
4.
Menentukan apa yang dilakukan orang lain dalam menghadapi masalah yang sama dan belajar dari pengalaman mereka untuk menetapkan rencana dan keputusan pada waktu yang akan datang. Pendekatan kuantitatif dalam penelitian sosial menekankan kepada
pembuktian
terhadap
hubungan-hubungan
antar
variabel,
atau
keterpengaruhan antara variabel satu dengan lainnya, atau perbedaan sifat dan kemampuan dari beberapa variabel maupun identifikasi terhadap variabel. Sifat-sifat analisis seperti ini lebih tepat menggunakan alat-alat statistik dalam pengujian data dilapangan. Dengan demikian maka analisis kuantitatif
3
Sugiyono, Metode Penelitian kuantitatif kualitatif dan R&D. Bandung.Alphabeta.2006:hal-3
40
menekankan pada empat hal yang dicari dari hubungan-hubungan variabel penelitian, yaitu persoalan hubungan,pengaruh, perbedaan, dan identifikasi.4 Menurut Whitney metode deskriptif adalah pencarian fakta dengan interpretasiyang tepat. Penelitian tata cara yang berlaku dalam masyarakat serta situasi-situasi tertentu termasuk tentang hubungan, kegiatan-kegiatan, sikap-sikap,
pandangan-pandangan
serta
proses-proses
yang
sedang
berlangsung dan pengaruh-pengaruh dari suatu fenomena. Dengan melihat kegunaan dari tipe penelitian deskriptif, maka peneliti ingin mendeskripsikan Efektivitas Kampanye “I Love BBM Non Subsidi” PT. Pertamina Tbk Pada Konsumen SPBU Ciledug 34-15110 Perumahan Palem Ganda Asri dan SPBU Larangan 31-12212 Perumahan Taman Cipulir Estate.
3.2
Metode Penelitian Istilah metode atau dalam bahasa inggris “method” berasal dari bahasa Yunani “methodos” yang berati rangkaian yang sistematis dan yang merujuk pada tata cara yang sudah dibina berdasarkan rencana yang pasti, mapan dan logis 5. Menurut para ahli metode penelitian dikategorikan menjadi lima macam: historis, deskriptif, korelasi, eksperimental dan kuasi-eksperimental. Metode itu sendiri adalah cara utama yang dipergunakan untuk mencapai suatu tujuan atau menyusun teori untuk diaplikasikan
4
pada tata jalan
Ibid hal 9 Onong Uchjana Effendy, Ilmu, Teori, dan Filsafat Komunikasi. PT. Citra Aditya Bakti, Bandung. Hal 56 5
41
pengaturan atau pemeriksaan sesuatu secara benar, maka dalam riset pun perlu adanya metode- metode dalam suatu penelitian ilmiah, diperlukan metode yang tepat. 6 Metode yang digunakan adalah survey deskriptif, yang titik beratnya diletakan pada penelitian rasional. Dalam survey, informasi dikumpulkan dari responden dengan menggunakan kuesioner. Umumnya pengertian survey dibatasi pada penelitian yang datanya dikumpulkan dari sampel atau populasi untuk mewakili seluruh populasi. Dengan demikian penelitian survey adalah penelitian yang mengambil sampel dari satu populasi dan menggunakan kuesioner sebagai alat pengumpulan data yang pokok7. Maka survey antara lain bergantung pada: 1. Jumlah orang yang dijadikan sampel. 2. Taraf hingga mana sampel itu representatif, artinya mewakili kelompok yang diselidiki. 3. Tingkat kepercayaan informasi yang diperoleh dari survey itu. Kelemahan dari penelitian ini adalah: 1.
penelitian ini tidak dapat mewakili opini publik.
2. Penelitian ini hanya mewakili opini per-person (hanya menurut pendapat perorangan saja). Sesuai dengan pokok permasalahan penelitian ini yaitu ingin menganalisa Efektivitas Kampanye “I Love BBM Non Subsidi” PT. 6
Scoot M. Cutlip & Allen H. Center & Glen M.Broom. Effective Public Relations. Prenada Memdia Group, 2006: hal 7 7
Sugiono Opcit hal 167
42
Pertamina Tbk Pada Konsumen SPBU Ciledug 34-15110 Perumahan Palem Ganda Asri dan SPBU Larangan 31-12212 Perumahan Taman Cipulir Estate. Salah satu tujuan penelitian komunikasi dengan menggunakan efektivitas komunikasi adalah untuk memahami gambaran umum mengenai pengaruh yang ditimbulkan pesan komunikator dalam diri komunikannya. 8Kelebihan metode penelitian dengan menggunakan komunikasi efektif adalah untuk mengukur efektivitas komunikasi dengan membandingkan
efek secara
kognitif (pengetahuan), dan afektif (sikap). Sebab efek adalah salah satu elemen komunikasi yang penting untuk mengetahui berhasil atau tidaknya proses komunikasi tersebut. 3.3
Populasi dan Sampel
3.3.1.1 Populasi Populasi atau “Universe” adalah kesuluruhan elemen yang akan dijelaskan. Populasi bisa berwujud air, udara, desa, sistem, dokumen dan tentu saja manusia. Populasi didefinisikan sebagai jumlah keseluruhan dari unit analisa yang ciri-ciri akan diduga atau dengan kata lain populasi adalah kumpulan dari objek penelitian. Objek penelitian dapat berupa orang,organisasi, kelompok, lembaga, buku-buku, kata-kata, surat kabar dan lain-lain. Populasi adalah jumlah keseluruhan unit analisa yang menjadi sasaran penelitian yang kehendak diteliti atau dianalisa yang ciri-cirinya dapat diduga.
8
Rahmat Jallaludin Opcit. Hal 108
43
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek yang mempunyai kuantitas dan karakteristik tertentu yang diterapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Jumlah populasi dalam penelitian ini adalah 280 rumah di Perumahan Palem Ganda Asri yang terdiri dari Blok A hingga blok J dan 340 rumah di Perumahan Taman Cipulir Estate yang terdiri dari Blok A1 sampai Blok H4. Setiap rumah tersebut telah memiliki kendaraan pribadi masing-masing baik itu kendaraan roda empat dan roda dua. Sehingga untuk total populasi secara keseluruhan adalah 620 konsumen. 3.3.2 Sampel Sampel adalah wakil (dari populasi) jika jumlah sampel sama dengan jumlah populasi, maka penelitian itu disebut sensus. Ukuran sampel dan teknik sampling tergantung pada sifat populasi semakin homogen populasi, semakin kecil sampel. Secara khusus dalam penelitian ini penulis memberikan batasan penelitiannya yaitu hanya menunjuk (menarik) sampel yang representatif atau hanya meneliti para konsumen di perumahan Palem Ganda Asri dan Taman Cipulir Estate yang menggunakan kendaraan diatas tahun 2005 baik itu kendaraan roda dua ataupun roda empat. Dan teknik pengambilan sampel adalah teknik sampel purposive sampling adalah pengambilan sampel secara sengaja sesuai dengan persyaratan sampel yang diperlukan. Dalam bahasa sederhana purposive sampling itu dapat dikatakan sebagai secara sengaja
44
mengambil sampel tertentu (jika orang maka berarti orang-orang tertentu) sesuai persyaratan (sifat-sifat, karakteristik, ciri, kriteria).
Sampel yang digunakan adalah dari konsumen pemilik kendaraan diatas tahun 2005 baik itu mobil ataupun motor yang merupakan pelanggan dan pengguna BBM SPBU Ciledug 34- 15110 dan SPBU Larangan 3112212 PT. Pertamina Tbk. Dan penyebaran kuesioner ini dilakukan pada saat pemilik kendaraan berada di rumah tersebut, kemudian meminta waktu nya untuk mengisi kuesioner tersebut.
3.3.3 Teknik Penarikan Sampel Pengambilan sampel probabilitas / acak adalah suatu metode pemilihan sampel, dimana setiap anggota populasi mempunyai peluang yang sama
untuk dipilih menjadi anggota sampel.9 Setiap unsur populasi
mempunyai nilai kemungkinan tertentu untuk dipilih dengan tujuan untuk mengetahui sejauhmana efektivitas kampanye “I Love BBM Non Subsidi” PT. Pertamina Tbk pada konsumen SPBU Ciledug 34-15110 perumahan Palem Ganda Asri dan SPBU Larangan 31-12212 perumahan Taman Cipulir Estate. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan teknik penarikan sampel minimal dengan menggunakan rumus Yamane, yaitu :10
9
Husein Umar. Op.cit, hal.129
10
Sumanto, Metode penelitian Sosial dan pendidikan PT. Rajawali Pres: 2002 jakarta hal -105
45
n=
N N .d 2 + 1
Dimana : n =
Jumlah Sample
N=
Total Populasi
d =
Persen
kelonggaran
pengambilan
ketidak
sample.
Pada
telitian
karena
penelitian
ini,
kesalahan peneliti
menggunakan nilai d dengan 10% yang dimana dengan tingkat kepercayan 90%. Perhitungannya: n=
620 620(0,1)2 + 1
n=
620 6 ,2+ 1
3.4
=
620
= 86,11= 86 Sampel
7,2
Definisi Konsep dan Operasionalisasi Konsep 3.4.1
Definisi Konsep
1. Efektivitas Kampanye Public Relations Efektivitas berasal dari kata efektif yang dapat diartikan sebagai dampak atau semua jenis perubahan yang terjadi dalam diri seseorang setelah menerima sesuatu pesan dari suatu sumber. Perubahan yang dimaksud pada penelitian ini meliputi perubahan pengetahuan, perubahan sikap, sedangkan kampanye adalah pendekatan komunikasi yang dilakukan secara terencana, sistematis dan berkesinambungan dalam jangka waktu tertentu untuk
46
menciptakan pengetahuan,pengertian, pemahaman dan dukungan tentang suatu program atau kegiatan sehingga persepsi atau opini yang ditimbulkan menjadi positif. Efektivitas Kampanye Public Relations dapat dilihat dari : 1.
Kampanye berhasil menjangkau khlayak sasaran. Dalam hal ini, kampanye berhasil menjangkau khalayak sasaran dapat dilihat dari isi pesan yang disampaikan diterima oleh khlayak sasaran.
2. Mendapat perhatian dari khlayak sasaran. Khalayak sasaran memahami dan mengingat pesan yang disampaikan merupakan bentuk dari suatu perhatian.
3. Sebagian khalayak mengalami perubahan baik pada aspek pengetahuan, sikap, atau keterampilan kearah yang diharapkan pelaksana kampanye.
3.4.2
Operasionalisasi Konsep Tabel 2 Operasionalisasi Konsep
Variabel Efektivitas
Dimensi Indikator Skala 1. Pengetahuan - Tersedia Akses Informasi di diSkala Likert : • Sangat Setuju (SS)
Program
Khalayak
SPBU-SPBU
Kampanye
Kampanye.
- Informasi mengenai daftar jenis • Setuju (S)
“I “I LoVe BBM
BBM NON Subsidi
Non Subsidi”
- Informasi mengenai himbauan
(Variabel X)
2. Sikap
•
Ragu-ragu (RG)
untuk pengalihan BBM bersubsidi • Tidak Setuju (TS)
47
• SangatTidak
perhatian
menjadi BBM Non subsidi
khalayak
.- Penempatan Running teks di
Kampanye.
tempat yang strategis.
Setuju (STS)
-Konsumen SPBU Motor/ Mobil Informasi secara formal -persuasif kepada konsumen - kognitif change -perhatian konsumen terhadap 3.Perubahan Perilaku
isi kampanye - Frekuensi penggunaan media - Durasi penggunaan media - Tingkat perhatian pada saat menggunakan media. - Perubahan perilaku menggunakan BBM Non- subsidi.
3.5
Teknik Pengumpulan Data 3.5.1
Data Primer Pengumpulan data primer dilakukan dengan wawancara secara
mendalam. Pedoman wawancara yang membuat pertanyaan secara detail dan
48
mendalam yang menuntut kreativitas pewawancara karena hasil wawancara bergantung kepada pertanyaan mendalam dari Sipewawancara. 11 Data primer dikumpulkan melalui: 1.
Observasi langsung atau parsipan yaitu melalui pengamatan secara langsung Dengan ikut dalam kegiatan kampanye “I Love BBM Non.
2.
Kuesioner Yaitu
adalah
suatu
teknik
pengumpulan
informasi
yang
memungkinkan analisis mempelajari sikap-sikap, keyakinan, perilaku, dan karakteristik bebrapa orang utama didalam organisasi yang bisa terpengaruh oleh sistem yang diajukan atau sistem yang sudah ada. Terdapat beberapa jenis kuesioner yang dapat digunakan dalam proses pengumpulan data, yaitu: 12 a.
Kuesioner Terbuka Merupakan angket atau pertanyaan- pertanyaan yang diberikan
kepada responden yang memberikan keluluasaan kepada responden untuk memberikan pendapat sesuai dengan keinginan mereka.
b.
Kuesioner Tertutup Pertanyaan- pertanyaan yang diberikan kepada responden
dalam bentuk pilihan, jadi kuesioner jenis ini responden tidak 11
Sugiono. Metode Penelitian Kuantitatif/ Kualitatif and R and D. Alphabeta. Bandung; 2006 hal -88
12
Syofian Siregar, Statistika Deskriptif. Rajawali Pers, Jakarta. 2011. Hal 132-133
49
diberikan kesempatan untuk mengeluarkan pendapat. Berdasarkan hasil survey efektivitas program kampanye “I Love BBM non-subsidi, maka efektivitas tersebut di hitung dengan menggunkan skala Likert. Adapun kuesioner yang digunakan yaitu Skala Likert dengan pilihan pernyataan positif atau negatif. Skala Likert ini memiliki kelebihan mudah digunakan untuk mengukur sikap/pendapat individu tentang suatu hal. Sedangkan variasi jawaban tidak selamanya dari sangat setuju – sangat tidak setuju, tetapi dapat bervariasi tergantung dari kuesioner (pertanyaan/pernyataan).13 Skor Skala Likert Pernyataan Positif Skala Likert Sangat Setuju Setuju Tidak berpendapat/ragu-ragu Tidak setuju sangat tidak setuju
Pernyataan
(skor) 5 4 3
Negatif (skor) 1 2 3
2 1
4 5
3. Wawancara Yaitu menyampaikan beberapa pertanyaan secara lisan kepada orang yang berkompeten dengan objek penelitian yang digunakan sebagai penunjang atau pelengkap dari data. 3.5.2
Data Sekunder Studi kepustakaan yaitu penelitian dengan cara mempelajari bukubuku yang bersifat ilmiah yang berhubungan dengan riset, membaca
13
Ibid Hal-138
50
arsip-arsip perusahaan, leaflet, company profile, data dokumentasi, mengakses internet dan sumber lainnya.
3.6
Teknik Analisis Data Analisis data dilakukan setelah data penelitian dikumpulkan dan ditabulasikan, sehingga memudah untuk melakukan dianalisa. Analisis data
dalam
penelitian
deskriptif
(kuantitatif)
dilakukan
dengan
menganalisis dengan statistik deskriptif masing-masing variabel dan karakteristik sampel (usia, pekerjaan, pendapatan, pendidikan, dsb serta hal-hal yang berkaitan hubungan sampel dengan obyek penelitian). Analisis deskriptif juga meliputi pengklasifikasian Efektivitas Program Kampanye “I LoVe BBM Non Subsidi” menurut pandangan responden. Klasifikasi tersebut terdiri dari lima klasifikasi kategori berdasarkan jawaban responden. Klasifikasi berdasarkan jawaban responden dilakukan terlebih dahulu dengan membuat suatu distribusi frekuensi dengan langkah-langkah sebagai berikut : 1. Menentukan rentang skornya yaitu : R = Skor Maksimum – Skor Minimum Skor Maksimum = Skor Tertinggi (5) x Jumlah Responden x Jumlah butir pertanyaan untuk setiap indikator Skor Minimum = Skor Terendah (1) x Jumlah Responden x Jumlah butir pertanyaan
51
2. Menentukan jumlah kelas kategori, yaitu lima kategori sesuai jawaban reponden. 3. Menentukan interval kelas : Interval Kelas = Rentang / Jumlah Kelas = Skor Maksimum – Skor Minimum Jumlah Kelas 4. Menyusun distribusi frekuensi berdasarkan interval kelas di langkah tiga. 5. Mengelompokkan jawaban responden ke dalam distribusi frekuensi. 14 Maka
akan
didapatkan
hasil
presentase
dengan
Interpretasi Skor” sebagai berikut: 15 Angka 0%-2% : Sangat Tidak Efektif (Skor =1) Angka 21%- 40 % : Tidak Efektif (Skor =2) Angka 41 %- 60% : Kurang Efektif (Skor= 3) Angka 61%- 80% : Efektif (Skor 4) Angka 81%- 100% : Sangat Efektif (Skor= 5)
14 15
Aspiranti Tasya. Statistika Bisnis. Rajawali.2009 hal 96-98 Ridwan. Statistik untuk Lembaga dan Instansi. Alfabeta. Bandung. 2004 hal 124-125
“Criteria
52