22
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan selama satu setengah bulan dari tanggal 16 Maret sampai 30 April 2015 pada Bank Nagari Cabang Koto Baru Kabupaten Dharmasraya, Pemilihan lokasi dilakukan secara sengaja (purposive) yang disesuaikan dengan lokasi kegiatan pengalaman kerja praktek mahasiswa (PKPM). 3.2 Populasi dan Sampel 1. Populasi Populasi adalah kumpulan dari keseluruhan pengukuran, objek, atau individu yang sedang dikaji atau mengacu kepada seluruh ukuran, hitungan, atau kualitas yang menjadi fokus perhatian suatu kajian (Harinaldi, 2005). Dalam penelitian ini populasi adalah keseluruhan nasabah penyimpan atau debitur Bank Nagari Cabang Koto Baru Kabupaten Dharmasraya. 2. Sampel Sampel adalah sebahagian atau himpunan bagian dari suatu populasi yang berisi data yang besar sekali jumlahnya dan tidak mungkin atau sulit dilakukan pengkajian terhadap seluruh data tersebut sehingga pengkajian dilakukan terhadap sampel saja (Harinaldi, 2005). Teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini yaitu accidental sampling. Menurut Sugiyono (2008) accidental sampling yaitu teknik penentuan sampel berdasarkan kebetulan, siapa saja yang secara kebetulan bertemu dengan peneliti dapat digunakan sebagai sampel, bila dipandang orang
23
yang kebetulan ditemui cocok dengan sumber data. Teknik accidental sampling memiliki keterbatasan yaitu jumlah sampel mungkin tidak representatif terhadap populasi hanya tergantung kepada anggota sampel pada saat penelitian. Teknik ini dilakukan karena keterbatasan waktu penelitian yang sejalan dengan kegiatan pengalaman kerja praktek mahasiswa (PKPM). Sampel yang digunakan dalam penelitian ini sebanyak 47 orang responden nasabah Bank Nagari Cabang Koto Baru atau melebih syarat sampel minimal dalam sebuah penelitian. Menurut Gay dalam Umar (2004) menyatakan ukuran minimal sampel yang dapat diterima berdasarkan desain penelitian yang digunakan yaitu minimal 30 sampel. Supranto (2011) juga menyatakan sampel penelitian meliputi sejumlah responden yang lebih besar dengan persyaratan minimal sebanyak 30 responden. 3.3 Teknik Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam memperoleh informasi penelitian yaitu dengan : 1.
Kuesioner Pengumpulan data dengan menyebarkan daftar pertanyaan kepada
responden tentang lima dimensi kualitas pelayanan dengan harapan mereka akan memberikan respon atas daftar pertanyaan tersebut sehingga dapat memperoleh data yang dibutuhkan. Penulis memperoleh data atau informasi melalui kuesioner menggunakan skala likert. Menurut Rangkuti (2005) skala likert yaitu jawaban tidak hanya sekedar setuju dan tidak setuju saja sehingga dibuat dengan lebih banyak kemungkinan jawaban. Dalam penelitian ada 5 jawaban untuk satu pertanyaan,
24
dengan skor nilai yaitu (5) sangat setuju, (4) setuju, (3) cukup setuju, (2) tidak setuju dan (1) sangat tidak setuju. Kuesioner diberikan kepada nasabah yang datang ke Bank Nagari Cabang Koto Baru atau bertemu langsung secara kebetulan dengan ketentuan responden telah menjadi nasabah Bank Nagari Cabang Koto Baru Kabupaten Dharmasraya. 2.
Observasi atau pengamatan Penelitian yang dilakukan dengan pengamatan secara langsung bagaimana
karyawan Bank Nagari Cabang Koto Baru memberikan pelayanan berdasarkan lima dimensi kualitas pelayanan kepada nasabahnya. 3.
Wawancara Penelitian yang dilakukan dengan mewawancarai beberapa responden
tentang bagaimana pelayanan yang diberikan oleh karyawan Bank Nagari Cabang Koto Baru secara langsung berdasarkan dimensi kualitas pelayanaan. 3.4 Data dan Sumber Data Menurut Kuncoro dalam Tologana dan Kalalo (2013) data adalah keterangan mengenai sesuatu yang diperoleh dalam satu penelitian untuk menjelaskan, menerangkan, dan memecahkan masalah-masalah sesuai dengan konteks judul yang diambil dengan maksud dan tujuan. Adapun sumber data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu : 1. Data Primer Menurut Umar (2004) data primer yaitu data yang didapat dari sumber pertama secara individu atau perseorangan dari hasil wawancara atau hasil kuesioner. Data primer dalam penelitian ini diperoleh melalui angket kuesioner
25
observasi dan wawancara kepada beberapa responden (nasabah) Bank Nagari Cabang Koto Baru. 2. Data Sekunder Data sekunder yang digunakan dalam penelitian, berbagai literatur dan buku–buku yang berhubungan dengan penelitian. Menurut Tologana dan Kalalo (2013) data sekunder merupakan data yang diperoleh peneliti secara tidak langsung melalui media perantara yaitu melalui hasil-hasil penelitian, buku-buku, artikel, dan berbagai publikasi serta instansi terkait yang relevan dengan masalah yang diangkat. Seperti hasil penelitian tentang analisis pengaruh kualitas pelayanan terhadap tingkat kepuasan nasabah, buku perbankan, pelayanan, kepuasan pelanggan, statistik, dan hasil publikasi yang diperoleh dari google cendikia dan repository serta data dari perusahaan tentang gambaran umum Bank Nagari dan struktur organisasi Bank Nagari Cabang Koto Baru. 3.5 Variabel Penelitian Variabel yang digunakan dalam penelitian ini yaitu menggunakan variabel bebas (independent) dan variabel terikat (dependent). Dalam menentukan pertanyaan pada setiap item variabel merupakan hasil moditifikasi dari penelitian Khoiron (2010) dan Sudirman (2011) sehingga item pertanyaan yang diperoleh sebagai berikut : 1. Variabel independent Variabel yang mempengaruhi variabel lainnya, dalam penelitian ini variabel independen adalah lima dimensi kualitas pelayanan yang terdiri dari : a. Kehandalan atau reliability sebagai X1, keandalan dilihat dari kemauan dalam bekerja, menyelesaikan pekerjaan dengan teliti dan terpercaya, memberikan
26
pelayanan dengan ramah dan hangat, antusias dalam memberikan pelayanan yang terbaik. b. Daya tanggap atau responsiveness sebagai X2, daya tanggap dilihat dari kecepatan karyawan dalam menangani transaksi, respon terhadap keluhan nasabah, dapat memberikan solusi dan informasi dalam masalah nasabah, kesiapan karyawan dalam melayani nasabah. c. Jaminan atau assurance sebagai X3, jaminan dilihat dari kesopanan karyawan dalam memberikan pelayanan, adanya kepercayaan dari karyawan kepada nasabah, pengetahuan yang dimiliki oleh karyawan dan rasa aman yang diterima oleh nasabah. d. Kepedulian atau empathy sebagai X4, kepedulian dilihat dari kepedulian terhadap kepentingan nasabah, memahami kebutuhan dan keinginan nasabah, kepedulian dalam memberikan informasi, tidak membedakan nasabahnya. e. Wujud fisik atau tangible sebagai X5, wujud fisik dilihat dari kemudahan untuk mengakses ATM Bank Nagari Cabang Koto Baru, Kebersihan fasilitas, kerapian karyawan, kenyamanan bagunan. 2. Variabel dependent Variabel yang dipengaruhi oleh variabel independent yaitu tingkat kepuasan nasabah sebagai variabel (Y) yang merupakan persepsi nasabah atas pelayanan yang diberikan oleh Bank Nagari Cabang Koto Baru apakah sesuai dengan harapan nasabah serta produk yang diberikan sesuai dengan kebutuhan nasabah dan bagaimana kepuasan yang dirasakan oleh nasabahnya.
27
3.6 Teknik Pengolahan dan Analisis Data Analisis data yang digunakan dalam penelitian yaitu menggunakan analisis kuantitafif dengan uji statistik sebagai sarana untuk menganalisis data yang telah diperoleh, aplikasi yang digunakan dalam pengolahan data yaitu IBM SPSS Statistik 20 agar tujuan penelitian dapat tercapai. Pengujian dimulai dari menguji validitas dan reliabilitas instrument penelitian yang terdiri dari pertanyaan dalam kuesioner, kemudian dilanjutkan dengan menggunakan uji asumsi klasik, uji regresi linear berganda dan korelasi dimana variabel terikat (Y) adalah kepuasan nasabah dan variabel bebasnya (X) lima dimensi pelayanan, hasil uji determinasi, pengujian hipotesis. 1. Uji Validitas Instrumen merupakan suatu alat yang karena memenuhi persyaratan akademis maka dapat dipergunakan sebagai alat untuk mengukur suatu obyek ukur atau mengumpulkan data mengenai suatu variabel (Matondang, 2009). Uji validitas digunakan untuk mengukur jawaban dari kuesioner. Apakah kuesioner dikatakan valid apabila pertanyaan pada kuesioner mampu mengungkap sesuatu yang akan diukur oleh kuesioner itu. 2. Uji Reliabilitas Uji reliabilitas digunakan untuk mengukur konsistensi alat ukur dalam mengukur konsistensi responden dalam menjawab indikator dari variabel atau pertanyaan pada kuesioner atau instrument penelitian. Menurut Bahri dan Zamzam (2014) alat ukur yang digunakan adalah Cronbach’s alpha yaitu untuk mengukur reliabilitas konsitensi internal skala-skala item berganda dengan batas bawah nilai reliabilitas dengan nilai alpha diatas 0,06.
28
3. Uji Asumsi Klasik Juliandi, Irfan dan Manurung (2014) menyatakan uji asumsi klasik regresi linear berganda digunakan untuk menganalisis model regresi dalam penelitian. Jika modelnya baik maka hasil regresi layak untuk dijadikan rekomendasi. Uji asumsi klasik terdiri dari : a. Normalitas Uji normalitas adalah untuk menguji apakah dalam sebuah model regresi, variabel independen dengan variabel dependen mempunyai distribusi normal atau tidak. Model regresi yang baik adalah distribusi normal atau mendekati normal. Apabila datanya sejajar atau mendekati garis diagonal. b. Multikolinearitas Uji multikolinearitas adalah untuk menguji apakah pada model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel independen. Untuk mendeteksinya dengan cara menganalisis nilai toleransi dan Variance Inflation Factor (VIF). c. Heteroskedastisitas Uji heteroskedastisitas untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan varian dari satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Jika varian dari suatu pengamatan ke pengamatan tetap, maka disebut Homoskedastisitas dan jika berbeda disebut Heteroskedastisitas. 4.
Analisis regresi linear berganda Analisis linear berganda digunakan untuk mengetahui seberapa besarnya
Pengaruh dan hubungan antara kualitas pelayanan terhadap kepuasan nasabah. Analisis linear berganda dapat menggunakan rumus sebagai berikut : Y = a + β1.X1 + β2.X2 + β3.X3 + β4.X4 + β5.X5
29
Dimana : Y : Kepuasan pelanggan terhadap pelayanan jasa Bank Nagari Cabang Koto Baru X1 : Kehandalan (Reliability) X2 : Daya Tanggap (Responsiveness) X3 : Jaminan (Assurance) X4 : Kepedulian (Empathy) X5 : Wujud Fisik (Tangible) a : Konstanta β : Koefisien regresi 5.
Analisis Korelasi Analisis korelasi digunakan untuk melihat bagaimana keeratan hubungan
dan arah hubungan antara kualitas pelayanan terhadap tingkat kepuasan nasabah, yang diukur dengan koefisien determinasi (r2) atau adjusted R square dan koefisien korelasi (r) yang dilihat dari hasil persamaan regresi. 6.
Pengujian Hipotesis Pengujian hipotesis bertujuan untuk mengetahui pengaruh atau hubunngan
variabel bebas (kualitas pelayanan) secara bersama-sama dan secara individu terhadap variabel terikat (kepuasan nasabah). a.
Uji hipotesis F (simultan) Uji F digunakan untuk mengetahui pengaruh atau hubungan secara bersama-
sama atau simultan variabel lima dimensi kualitas pelayanan yang terdiri dari kehandalan (x1), daya tanggap (x2), jaminan (x3), kepedulian (x4), dan wujud fisik (x5) terhadap tingkat kepuasan nasabah. Apabila perhitungan menunjukkan :
30
FHitung < FTabel, maka H0 diterima H1 ditolak atau secara secara simultan variabel lima dimensi kualitas pelayanan tidak memiliki pengaruh atau berhubungan terhadap tingkat kepuasan nasabah. Sedangkan FHitung > FTabel, maka H1 diterima H0 ditolak atau secara simultan lima dimensi kualitas pelayanan memiliki pengaruh atau berhubungan terhadap tingkat kepuasan nasabah. b.
Uji t Uji t digunakan untuk mengetahui pengaruh secara individu atau parsial
variabel kehandalan (x1), daya tanggap (x2), jaminan (x3), kepedulian (x4), dan wujud fisik (x5)
terhadap tingkat kepuasan nasabah. Apabila perhitungan
menunjukan: tHitung < tTabel, maka H0 diterima H1 ditolak atau secara parsial variabel lima dimensi kualitas pelayanan tidak memiliki pengaruh terhadap tingkat kepuasan nasabah. Sedangkan tHitung > tTabel, maka H1 diterima H0 ditolak atau secara parsial lima dimensi kualitas pelayanan memiliki pengaruh terhadap tingkat kepuasan nasabah.
31
BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
4.1 Sejarah Bank Nagari Bank Nagari didirikan pada tanggal 12 Maret 1962 dengan nama PT. Bank Pembangunan Sumatera Barat yang beralamat di jalan Batang Arau no 58. Pendirian Bank ini merupakan perwujudan dari gagasan para tokoh pemerintah, tokoh masyarakat dan pengusaha Sumatera Barat yang menyadari pentingnya akan kehadiran sebuah Bank Pembangunan Daerah. Pendirian diwakili oleh Soelamet Dipowardoyo (menjabat sebagai kepala keuangan Gubernur Sumatera Barat), Hadis Didong (tokoh masyarakat dan pengusaha). PT. Bank Pembangunan Daerah Sumatera Barat, dipimpin pertama kali oleh Bapak Drs. Rusman Makmur, selaku direktur utama, sedangkan sebagai dewan pengawas adalah Bapak Kaharuddin Dt. Rangkayo Basa (Gubernur Sumatera Barat selaku ketua). PT. Bank Pembangunan Daerah mulai menjalankan kegiatan operasional tanggal 25 April 1962 melalui surat keputusan wakil menteri pertama bidang keuangan Republik Indonesia No.BUM/9-44/II. Dengan keluarnya undangundang nomor 13 tahun 1962 tanggal 16 Agustus 1962 tentang ketentuanketentuan pokok Bank Pembangunan Daerah maka dasar hukum pendirian Bank Pembangunan Daerah harus diganti yaitu dengan perusahaan daerah. Sehubungan dengan ketentuan tersebut maka Bank Pembangunan Daerah Sumatera Barat baru dapat dipenuhi pada tahun 1973 yaitu dengan keluarnya peraturan daerah tingkat 1 Propinsi Sumatera Barat Nomor 4 tahun 1973, tanggal 8 November 1973 tentang Bank Pembangunan Daerah Sumatera Barat. Keluarnya perda tersebut maka akta notaris Hasab Qalbi nomor 9 tanggal 12 Maret 1962 tidak berlaku lagi dan PT.
32
Bank Pembangunan Daerah dirubah menjadi Bank Pembangunan Daerah Sumatera Barat. Seiring dengan perkembangannya peraturan daerah nomor 4 tahun 1973 berikut dengan perubahan-perubahan dirasakan tidak sesuai lagi, sehingga diganti dengan peraturan daerah propinsi tingkat 1 Sumatera Barat nomor 10 tahun 1985 tentang Bank Pembangunan Daerah Sumatera Barat dengan pengesahan menteri dalam negeri No. 584.23-432 tanggal 19 April 1986 serta telah diundangkan di dalam lembaran daerah propinsi tingkat I Sumatera Barat nomor 6 tanggal 19 April 1986. Dalam rangka meningkatkan pelayanan kepada masyarakat khususnya transaksi luar negeri, maka berdasarkan surat keputusan direksi Bank Indonesia No.23 /60/KEP/DIR tanggal 7 Januari 1991 Bank Pembangunan Daerah Sumatera Barat berubah status menjadi Bank Devisa. Tahun 1996 Bank Pembangunan Daerah Sumatera Barat mulai membuka kantor cabang di Jakarta dan Pekan Baru serta memperkenalkan Call Name dengan sebutan Bank Nagari sesuai dengan peraturan daerah nomor 2 tahun 1996. Pada tanggal 25 Januari 2007 adanya perubahan badan hukum bank dari Perusahaan Daerah menjadi Perseroan Terbatas dengan akta pendirian Perseroan Terbatas nomor 1 tanggal 1 Februari 2007 pada notaris H. Hendri Final, SH yang disahkan oleh menteri hukum dan hak azazi manusia Republik Indonesia nomor W3-00074 HT.01.01-TH.2007 tanggal 4 April 2007 dan terakhir dirubah melalui akta notaris H. Hendri Final, SH tahun 2008 PT. Bank Pembangunan Daerah Sumatera menetapkan visi dan misi sesuai surat keputusan SK/074/DIR/11-2008, tanggal 27 November 2008 penetapan corporate identity (logo) Bank Nagari sesuai SK nomor SK/064/DIR/10-2008 tanggal 27 Oktober 2008.
33
4.2 Gambaran Umum Bank Nagari Cabang Koto Baru Bank Nagari Cabang Koto Baru mulai beroperasi pada tanggal 20 Januari 1987 yang berlokasi di jalan raya lintas sumatera Nagari Koto Baru Kecamatan Koto Baru Kabupaten Dharmasraya. Bank Nagari Cabang Koto Baru mempunyai Cabang Pembantu yaitu Capem Sungai Rumbai di Kecamatan Sungai Rumbai. Bank Nagari Cabang Koto Baru memiliki wilayah kerja meliputi 5 (Lima) Kecamatan yang berada di kabupaten Dharmasraya yaitu : 1.
Kecamatan Koto Baru, meliputi Nagari : Ampang Kuranji, Koto Padang, Koto Baru dan Sialang Gaung.
2.
Kecamatan Koto Besar, meliputi Nagari : Koto Besar, Abai Siat, Bonjol, Koto Tinggi, Koto Laweh, Koto Ranah dan Koto Gadang.
3.
Kecamatan Koto Salak, meliputi Nagari : Koto Salak, Pulau Mainan, Simalidu, Padukuan dan Ampalu.
4.
Kecamatan Sungai Rumbai, meliputi Nagari : Sungai Rumbai, Kurnia Koto Salak, Sungai Rumbai Timur dan Kurnia Selatan
5.
Kecamatan Asam Jujuhan, meliputi Nagari : Sungai Limau, Sinamar, Lubuak Besar, Tanjung Alam dan Alahan Nan Tigo.
4.3 Kedudukan Instansi Akta pendirian Perseroan Terbatas PT. Bank Pembangunan Daerah Sumatera Barat yang disebut dengan Bank Nagari nomor 1 tanggal 1 Februari 2007 yang dibuat dihadapan notaris H. Hendri Final, SH dan disahkan oleh menteri hukum dan HAM Republik Indonesia dengan keputusan nomor W300074 HT.01.01–TH.2007 tanggal 4 April 2007, beserta perubahan-perubahannya yang terakhir dimuat dalam akta pernyataan keputusan rapat PT. Bank
34
Pembangunan Daerah Sumatera Barat yang disebut Bank Nagari nomor 21 tanggal 24 Desember 2014 yang dibuat dihadapan Notaris Helsi Yasin, SH,M.Kn. 4.4 Lokasi Bank Nagari Bank Nagari memiliki kantor pusat di jalan pemuda no 21 Padang, Bank Nagari memiliki 31 kantor cabang dan 39 kantor cabang pembantu konvensional, 3 kantor cabang syariah dan 6 kantor cabang pembantu syariah. 33 kantor kas konvensional dan 2 kantor kas syariah yang tersebar di daerah Sumatera Barat, Pekan Baru, Jakarta dan Bandung. Berikut adalah 34 lokasi kantor cabang daerah Padang, Payakumbuh, Bukittinggi, Batusangkar, Painan, Pariaman, Solok, Sijunjung, Lubuk Sikaping, Padang Panjang, Pasar Raya Padang, Sawahlunto, Simpang Empat, Muara Labuh, Koto Baru, Ujung Gading, Lubuk Basung, Lubuk Alung, Pangkalan, Tapan, Lintau, Tapus, Alahan Panjang, Jakarta, Pekanbaru, Bandung, Mentawai, Pulau Punjung, Siteba, Matraman, Syariah Solok, Syariah Padang, Syariah Payakumbuh, Lubuk Gadang. 4.5 Visi dan Misi Bank Nagari Visi Bank Nagari Menjadi Bank Pembangunan Daerah terkemuka dan terpercaya di Indonesia Artinya : 1. Menjadi Bank Pembangunan Daerah yang terkemuka dalam arti dikenal dan menonjol di Indonesia. 2. Terpercaya memberi arti bahwa bank sudah menjalankan prinsip - prinsip pengelolaan perusahaan yang baik, memberikan layanan yang memuaskan dan kepatuhan terhadap peraturan dengan kejujuran.
35
Adapun misi Bank Nagari adalah : 1.
Memberikan kontribusi dalam mendorong pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat Artinya : Mencerminkan dasar atau latar belakang didirikannya bank, sesuai yang diamanahkan dalam Akta Pendirian, yang merupakan cita-cita dan tujuan yang akan diperankan, yaitu turut membangun kegiatan ekonomi yang kuat untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat
2.
Memenuhi dan menjaga kepentingan stakeholder secara konsisten dan seimbang. Artinya : Bahwa Bank akan senantiasa dijalankan dengan prinsip untuk memenuhi tanggung jawab kepada pemilik, nasabah, karyawan dan masyarakat untuk : a. Menjaga agar bank ini bertumbuh dan berkembang dengan baik dan sehat. b. Memberikan pelayanan yang prima. c. Memberikan keuntungan yang memadai bagi pemegang saham. d. Memberikan manfaat maksimal bagi masyarakat.
Kantor cabang Bank Nagari memiliki misi sebagai berikut: 1. Menjalankan operasional baik secara sehat, efektif dan efisien diwilayah kerja kantor cabang sesuai dengan misi bank. 2. Menjalankan peran bank sebagai agen pembangunan di wilayah kerja kantor cabang. 3. Memberikan kontribusi laba terhadap laba bank secara keseluruhan.
36
4.6 Struktur Organisasi Kantor Cabang Bank Nagari Gambar 3. Struktur organisasi kantor cabang KOMITE KREDIT
KANTOR CABANG
SEKSI KREDIT
SEKSI ADMINISTRASI KREDIT
KANTOR CAPEM
SEKSI DANA DAN UMUM
KAS MOBIL UNIT
Garis Koordinasi Garis Komando Sumber : Pedoman organisasi dan tata kerja PT Bank Pembangunan Daerah Sumatera Barat 2014
Gambar 4. Struktur organisasi bagian kepegawaian kantor cabang Pemimpin Cabang
Komite Kredit
Wakil Pemimpin Cabang Pemimpin Seksi Kredit - Loan Officer - Analis Kredit - Petugas Adm Kredit
Pemimpin Seksi ADM Kredit - Petugas Adm Kredit - Analis Kredit Review
Pemimpin Kantor Capem
Garis Koordinasi Garis Komando
Pemimpin Seksi Dana dan Umum
- Fund Officer - Teller - Costumer service - Petugas Adm Data - Petugas Adm Umum dan Pembukuan - Satpam - Sopir
- Pramuwisma
Sumber : Pedoman organisasi dan tata kerja PT Bank Pembangunan Daerah Sumatera Barat 2014
37
Kantor cabang merupakan perpanjang tangan dari kantor pusat untuk membantu direksi dalam menyampaikan tujuan dan arah yang hendak dicapai. Berdasarkan struktur organisasi kepegawaian Bank Nagari Cabang Koto Baru, dapat diketahui pembagian tugas pokok sebagai berikut : 1. Pemimpin cabang a. Melaksanakan tugas yang dilimpahkan direksi kepada pemimpin cabang untuk dilaksanakan diwilayah kerja kantor cabang. b. Memimpin kantor cabang dalam melaksanakan bisnis dan operasional kantor cabang. c. Membangun mengembangkan dan membina hubangan kerja yang baik dengan nasabah, realisasi bisnis, pemerintahan daerah stakeholder lainnya diwilayah kerja kantor cabang. 2. Wakil pemimpin cabang a. Melaksanakan tugas-tugas yang dilegasikan pemimpin cabang kepada wakil pemimpin cabang. b. Memimpin dan mengembangkan kemampuan kerja seluruh pegawai yang berada di bawah supervisi kantor cabang. c. Melaksanakan tugas-tugas pokok pemimpin cabang apabila pemimpin cabang tidak masuk kantor. 3. Pemimpin seksi kredit a. Memimpin seksi kredit dalam melaksanakan tugas-tugas operasional kantor cabang dalam bidang kredit.
38
b. Membangun dan mengembangkan dan membina hubungan kerja yang baik dengan nasabah kredit, relasi bisnis, pemerintah daerah dan dinas instansi di wilayah kerja kantor cabang. 4. Pemimpin seksi administrasi kredit a. Memimpin seksi administrasi kredit dalam melaksanakan tugas-tugas operasional kantor cabang. b. Membangun dan mengembangkan dan membina hubungan kerja yang baik dengan nasabah kredit, relasi bisnis, pemerintah daerah dan dinas instansi di wilayah kerja kantor cabang. 5. Pemimpin seksi dana dan umum a. Memimpin seksi dana dan umum dalam melaksanakan tugas-tugas kantor cabang yang berkaitan dengan seksi dana dan umum. b. Membangun dan mengembangkan dan membina hubungan kerja yang baik dengan nasabah dana, relasi bisnis, pemerintah daerah dan dinas instansi di wilayah kerja kantor cabang. c. Menangani dan menyelesaikan pengaduan yang diajukan nasabah. 6. Pemimpin mobil unit a. Melaksanakan tugas-tugas yang dilimpahkan direksi kepada pemimpin kas mobil unit untuk dilaksanakan di wilayah kerja kantor cabang. b. Memimpin kas mobil unit dalam melaksanakan kegiatan mengimpun dana dan jasa perbankan lainnya. c. Membangun dan mengembangkan dan membina hubungan kerja yang baik dengan nasabah dana, relasi bisnis, pemerintah daerah dan dinas instansi di wilayah kerja kantor cabang.
39
4.7 Bidang Usaha Bank Nagari Bidang usaha atau produk dan jasa yang ditawarkan oleh Bank Nagari diantaranya: 1. Penghimpunan dana meliputi giro dalam ribu rupiah, tabungan dan deposito. 2. Pemberian kredit meliputi: a. Kredit komersil yaitu kredit investasi dan kredit modal kerja. b. Kredit personal yaitu kredit pemilikan rumah, kredit pegawai intern dan kredit cicilan (konsumsi). 3. Jasa perbankan lainnya meliputi kiriman uang, inkaso, bank garansi, surat referensi bank, save deposit box, menerima setoran PBB dan pajak negara lainnya, menerima setoran pajak daerah lainnya, melaksanakan pembayaran gaji atau pensiunan pegawai daerah dan menerima iuran listrik, telepon, air, uang kuliah dan jasa perbankan lainnya.