BAB III METODOLOGI
3.1
Jenis Penelitian Metodologi penelitian kualitatif dengan pendekatan studi kasus digunakan
dalam penulisan tesis ini. Kasus yang diangkat berfokus pada Obat batuk laserin dan obat batuk laserin madu yang diproduksi oleh PT. Mecosin Indonesia.
3.2
Metode Studi Kasus Secara umum sebuah kasus adalah gambaran dari sebuah isu bisnis yang
secara nyata telah terjadi dan dihadapi oleh para pelaku bisnis dan top eksekutif dari sebuah perusahaan. Gambaran tersebut disertai dengan pendapat, fakta-fakta atau anggapan yang dapat dijadikan dasar pengambilan keputusan oleh eksekutif tersebut. Sebuah kasus adalah studi yang mempelajari sebuah situasi dimana terjadi sebuah konfrontasi atau dilema dalam menjalani administrasi di dalam kelompok manajerial untuk suatu pengambilan keputusan. Biasanya dalam sebuah kasus menyediakan data substansial dan proses-proses penting untuk analisa terhadap suatu masalah spesifik, untuk dapat menentukan tindakan aksi yang harus dilakukan serta implementasinya dalam pengenalan kompleksitas dan ambiguitas daripada dunia praktisi. (Barnes, Christense & Hanses, 1994).
20
21
Beberapa alasan digunakannya metode kasus adalah sebagai berikut : •
Menyediakan pemeriksaan dari kasus (kegiatan bisnis) secara berkesinambungan dan mendalam.
•
Menyediakan cara yang sistematik dalam melihat suatu kegiatan, pengumpulan data, analisis informasi, dan hasil pelaporan.
•
Menyediakan pemahaman yang lebih tajam dari bagaimana contoh yang timbul, dan apa mungkin penting untuk dapat melihat secara lebih sering di kegiatan masa depan.
Berikut merupakan keuntungan dari menggunakan metode studi kasus : 1. Memberikan gambaran bisnis nyata dengan perusahan dan pelaku bisnis yang nyata. 2. Memberikan pengetahuan dan contoh dari pengambilan keputusan manajerial dan praktek bisnis. 3. Membantu para praktisi bisnis dan mahasiswa, seperti bagaimana menemukan cara yang tepat dan solusi masalah bisnis yang mereka hadapi saat ini.
3.3
Metode Penulisan Kasus Ada enam langkah yang harus dilakukan dalam menulis dengan menggunakan
metode kasus, yaitu : 1. Memilih kasus, memutuskan dan menentukan pertanyaan-pertanyaan penelitian 2. Menentukan data yang akan dikumpulkan dan teknik analisa
22
3. Mempersiapkan data yang akan dikumpulkan 4. Mengumpulkan data di lapangan 5. Evaluasi dan analisa data 6. Mempersiapkan Laporan
3.4
Metode Pengumpulan Data Data yang digunakan dalam studi kasus ini adalah data primer. Data ini
diperoleh dengan melakukan beberapa kegiatan, yaitu : 1.
Wawancara secara mendalam Wawancara secara mendalam (In-depth Interview) : teknik ini bertujuan untuk mendapatkan data primer. Melalui teknik ini, eksplorasi terhadap isu saat ini yang terjadi dalam perusahaan dapat terdeskripsikan secara jelas dan mendalam. Kegiatan ini yaitu melakukan wawancara dengan pihak manajemen PT. Mecosin Indonesia (Manajer Marketing, Manajer Promosi, Manajer Produk, Manajer Keuangan). Wawancara dilakukan di PT. Mecosin Indonesia. Berikut adalah profil para responden yang berhasil diwawancarai : •
Bapak Heryanto Siswana – Manajer Marketing PT. Mecosin Indonesia. Beliau adalah sebagai ketua dalam tim pengembangan produk baru.
•
Ibu Irawati – Manajer Produkdan Promosi PT. Mecosin Indonesia. Beliau adalah
sebagai
communication.
pembuat
kebijakan
dalam
melakukan
marketing
23
•
Bapak Suratman – Manajer Keuangan PT. Mecosin Indonesia. Wawancara dilakukan untuk memperoleh data mengenai laporan penjualan, biaya promosi, analisa keuangan Laserin, dan lainnya.
2.
Studi Pustaka Studi pustaka yaitu menggunakan referensi-referensi yang tersedia untuk masyarakat umum, seperti surat kabar, artikel, majalah, dan internet.
3.
Data primer Perusahaan Menggunakan data dari perusahaan secara langsung (laporan penjualan obat batuk laserin, trend penjualan, dan lain-lain).
3.5
Proses Analisa Studi Kasus
3.5.1 Analisa Penjualan Analisa penjualan dilakukan dengan tujuan untuk melihat bagaimana dampak hasil penjualan setelah melakukan proses pengembangan produk serta dikeluarkannya produk baru. Dalam analisa ini data yang digunakan adalah data penjualan obat batuk Laserin sebelum dan sesudah dikeluarkannya produk yang baru. Kemudian dari data tersebut diperoleh hasil yang dapat digunakan untuk mengukur keberhasilan penjualan.
24
3.5.2 Analisa SWOT Pengamatan lingkungan internal dan eksternal adalah bagian yang penting dalam proses perencanaan strategis. Faktor-faktor internal sering dikelompokkan menjadi kekuatan (strength) dan kelemahan (weakness). Sedangkan faktor eksternal adalah peluang (opportunities) dan ancaman (threats). Analisa ini sering disebut dengan analisa SWOT (Strenght, Weakness, Opportunities, Threats). Analisa
SWOT
menghasilkan
informasi
yang
membantu
dalam
membandingkan serta mencocokkan sumber daya dan kapabilitas perusahaan terhadap lingkungan kompetitif dimana perusahaan tersebut beroperasi. Terutama dalam formulasi dan pemilihan strategi yang tepat. Diagram dibawah menunjukkan bagaimana analisa SWOT dapat digunakan dalam pengamatan lingkungan bisnis. Adapun matriks SWOT dipergunakan untuk mengidentifikasi strategi-strategi yang dapat diterapkan perusahaan untuk memanfaatkan kekuatan dan peluang serta meminimalisir ancaman dan kelemahan perusahaan.
Tabel 3.1 Matriks SWOT Strenghts
Weakness
S-O
W-O
Strategies
Strategies
S-T
W-T
Strategies
Strategies
Opportunities
Threats
25
a)
S-O Strategies Mengejar peluang yang sesuai dengan kekuatan perusahaan.
b)
W-O Strategies Memperbaiki kelemahan untuk menangkap peluang.
c)
S-T Strategies Mengidentifikasi cara perusahaan untuk menggunakan kekuatannya untuk mereduksi ancaman eksternal.
d)
W-T Strategis Membuat rencana untuk menghindari dan mengatasi kelemahan perusahaan untuk meningkatkan ketahan perusahaan terhadap ancaman eksternal.
3.5.3 Analisa Proses Pengembangan Produk Baru Seperti yang telah dibahas dalam bab sebelumnya, alat analisa untuk proses produk baru (new product process) akan digunakan untuk memutuskan dan menentukan proses produk baru yang terbaik, yang akan digunakan untuk mendukung tujuan dan keuntungan perusahaan serta implementasi strategi yang terbaik. Berikut adalah kerangka kerja yang digunakan untuk menganalisa efektifitas dari proses pengembangan produk baru yang dilakukan oleh PT. Mecosin Indonesia.
26
Framework For New Product Process
1. Opportunity Identification and Selection a. Product Innovation Charter (PIC) b. PIC Development for creative Problem Solving c. The New Product’s Strategic FIT 2. Concept Generation Problem-Based ideation : Finding and Solving Customer’s Problem a. Gathering the Problems b. Solving the Problems 3. Concept / Project Evaluation a. Concept Testing b. The Full Screen c. Sales Forecasting and Financial Analysis d. Product Protocol 4. Development a. Design b. Development Team management c. Product Use Testing 5. Launch a. Strategic Launch Planning b. Implementation of the strategic plan c. Launch Management
1. Opportunity Identification and Selection Berikut merupakan analisa agar perusahaan dapat mengidentifikasi peluang – peluang yang ada untuk pertumbuhan pasar.
27
•
Temukan lokasi atau tempat lain
•
Pengaruhi kekuatan perusahaan anda dalam aktifitas utama
•
Identifikasi kebutuhan yang berkembang cepat, dan sesuaikan produk anda dengan kebutuhan tersebut
•
Temukan industri yang “baru bagi anda”
Rekomendasi untuk panduan bagi peluang seperti itu : •
Cari tren yang sedang muncul
•
Temukan pasar samping yang akan menjadi aliran utama
•
Temukan hambatan dalam arus perdagangan, dan berusaha untuk menghilangkannya
•
Cari “ripple effects” dalam peluang bisnis
Sumber : Allen J. Magrath, “Envisioning Greenfield markets.” (Crawford, New Product Management, 2008)
a. Product Innovation Charter (PIC) Setelah melakukan analisa maka selanjutnya menyiapkan pedoman aturan bagi tiap unit bisnis dalam melakukan inovasi yang disebut Product Innovation Charter (PIC), dimana dalam sebuah product innovation charter harus ada komponen-komponen sebagai berikut : •
Latar belakang (“Kenapa kita mengembangkan strategi ini?”)
•
Fokus area (“Teknologi, market atau kombinasi dari keduanya?”)
28
•
Tujuan dan sasaran (“Keuntungan, pertumbuhan, status pasar/share?”)
•
Panduan (tingkat inovasi sebagai masalah dari resiko strategi) Dengan menggunakan matrix berikut perusahaan dapat menggunakannya sebagai petunjuk serta menganalisa seberapa besar tingkat resiko dari ideide yang ada untuk melakukan inovasi produk baru.
Tabel 3.2 Degree Of Innovativeness as a Matter of Strategic Risk Change in operations or marketing mode
Risk
Change in use / user mode
None
Some
Great
None
None
Low
Medium
Some
Low
Medium
High
Great
Medium
High
Dangerous
Sumber : Crawford, New Product Management, 2008
Untuk menentukan strategi pertumbuhan yang mungkin dapat dilakukan menggunakan Ansoff Matrix. Matrix ini dapat menuntun untuk menemukan strategi/sumber pertumbuhan yang paling memungkinkan bagi bisnis disesuaikan dengan kondisi perusahaan saat ini.
29
Tabel 3.3 Ansoff's Product/Market Matrix
b. PIC Development for creative Problem Solving PIC yang telah disusun kemudian dikembangkan untuk memecahkan masalah yang ada melalui analisa pertanyaan berikut : •
Siapa kita dan apa yang kita lakukan?
•
Siapa konsumen kita?
•
Seperti apa demografinya?
•
Apa ciri-ciri perilaku mereka?
•
Apa teknologi/kompetensi utama yang kita jadikan pengaruh?
•
Apa pertumbuhan yang kita harapkan?
•
Apa rencana pemasaran kita?
•
Apa yang ingin kita capai?
30
•
Seberapa besar resiko yang ingin kita ambil?
•
Bagaimana kita masuk ke pasar pada waktu yang tepat?
•
Apakah ada faktor penting lainnya yang perlu untuk dipertimbangkan?
c. The New Product’s Strategic Fit Setelah PIC disusun langkah berikutnya adalah menganalisa strategi produk baru yang sesuai sebagai bagian dari keseluruhan strategi bisnis perusahaan. Analisa yang dilakukan dengan menggunakan Strategic Portfolio Model. Tabel 3.4 Strategic Portfolio Model Low Market Newness
High Market Newness
Low Product Newness
Improvements to Existing products ( ?% )
Additions to Existing product Lines ( ?% )
Medium Product Newness
Cost Reductions ( ?% )
New Product Lines ( ?% )
Repositioning ( ?% )
New-to-the-World Products ( ?% )
High Product Newness
Sumber : Adapted from Robert G. Cooper – Crawford, New Product Management, 2008
2. Concept Generation Setelah tahap opportunity indentification and selection, selanjutnya menganalisa concept generation dengan menggunakan pendekatan masalah, berdasarkan penemuan dan pemecahan masalah konsumen.
31
a. Gathering The Problems •
Catatan Internal : menganalisa laporan harian atau mingguan penjualan, saran dan kritik reseller, laporan keluhan dan kepuasan konsumen.
•
Masukan langsung dari departemen teknik dan pemasaran : bertanya secara langsung kepada departemen teknik dan pemasaran apa yang menjadi masalah dan kebutuhan konsumen.
•
Wawancara : mewawancara konsumen secara satu persatu mengenai masalah dan kebutuhan mereka.
Setelah menemukan masalah yang dihadapi konsumen maka langkah berikutnya adalah melakukan analisa untuk pemecahan masalah tersebut
b. Solving The Problems •
Brainstorming : dengan bertukar pikiran mendapatkan sejumlah besar ideide, kumpulkan ide sebanyak-banyaknya.
•
Disciplines panel : mengumpulkan para ahli dari setiap ilmu dan departemen yang berhubungan
untuk mendiskusikan masalah dan
mencari solusinya.
3. Concept / Project Evaluation Analisa terhadap konsep / evaluasi proyek dilakukan melalui beberapa analisa berikut : a. Concept Testing
32
Hal yang harus dipertimbangkan dalam pengujian : •
Format : menggunakan analisa mail concept test format – deskripsi verbal produk dan manfaat utamanya.
Perusahaan ingin mendapatkan reaksi anda mengenai sebuah ide untuk produk baru. Silahkan membaca keterangan di bawah ini sebelum menjawab pertanyaanpertanyaan berikut :
Produk Baru (Penjelasan mengenai produk baru)
1.
Seberapa berbedanya menurut anda mengenai produk ini jika dibandingkan dengan produk-produk lainnya yang sekarang tersedia di pasar yang dapat dibandingkan dengannya? (Pilih satu) Sangat Berbeda Agak Berbeda Sedikit Berbeda Tidak Berbeda
2.
Asumsikan anda mencoba produk yang dijelaskan diatas dan menyukainya, seberapa sering anda berpikir bahwa anda akan membelinya? (Pilih satu) Lebih dari sekali dalam seminggu Seminggu sekali Dua kali dalam sebulan Sekali dalam sebulan Jarang Tidak akan pernah membelinya
Sumber : NFO Research Inc, Toledo, Ohio – Merle Crawford (New Product management, 2008)
•
Pernyataan konsep yang komersial : harus mempertahankan ide yang sederhana, dan harus jelas serta realistik.
33
•
Memberikan informasi yang kompetitif : harus dapat menyediakan lembar data yang lengkap mengenai tiap produk kompetitif.
•
Harga : dalam pernyataan konsep harus dicantumkan harga produk tersebut
b. The Full Screen Dari pengujian konsep selanjutnya adalah kita mengumpulkan sebanyakbanyaknya informasi yang akan diperlukan sebelum melaksanakan pekerjaan teknis pada produk. Analisa full screen dilakukan berdasarkan “Screening Model Based on Project NewProd.”
34
Kriteria yang wajib dipenuhi : Nilai dengan Ya/Tidak
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7.
Penyelarasan Strategi – apakah produk tersebut sesuai dengan strategi bisnis? Keberadaan dari kebutuhan pasar – apakah melebihi ukuran minimal yang dibutuhkan? Kemungkinan kelayakan secara teknis – apakah masuk akal secara teknik? Keunggulan Produk – apakah memberikan keuntungan yang unik atau nilai yang baik bagi konsumen? Kebijakan keamanan dan kesehatan lingkungan – apakah memenuhi standar? Laba VS Resiko – apakah rasionya dapat diterima? Temukan penghalang – apakah ada variabel “pembunuh”?
Kriteria yang harus dipenuhi : Nilai dalam skala (1 – 5; semakin tinggi jumlah nilai berarti baik) 1. Strategi a. Sejauh mana proyek ini selaras dengan strategi bisnis? b. Apa pentingnya strategi dari proyek bagi bisnis? 2. Keunggulan Produk a. Sejauh mana produk tersebut menawarkan keuntungan yang unik? b. Sejauh mana produk tersebut memenuhi kebutuhan konsumen lebih baik dari pada kompetitor? c. Sejauh mana produk tersebut memberikan nilai yang baik untuk uang yang diperoleh? 3. Daya Tarik Pasar a. Bagaimana ukuran pasar? b. Bagaimana tingkat pertumbuhan pasar? c. Bagaimana situasi kompetisi? (semakin sering dan berdasarkan harga, semakin rendah nilainya) 4. Sinergi a. Sejauh mana produk tersebut mempengarui pasar, distribusi, atau kekuatan penjualan? b. Sejauh mana produk tersebut mempengaruhi pengetahuan teknik atau keahlian? c. Sejauh mana produk tersebut mempengaruhi manufaktur atau keahlian operasional? 5. Kelayakan Teknis a. Seberapa besar kesenjangan teknis dinading dengan produk lain? (semakin kecil kesenjangan, semakin tinggi nilainya) b. Seberapa kompleks produk tersebut secara teknik? (Semakin kurang kompleks, semakin tinggi nilainya) c. Apa ketidakpastian secara teknik dari hasil produk tersebut? (semakin tinggi kepastian, semakin tinggi nilainya) 6. Resiko VS Laba a. Apa keuntungan yang diharapkan? b. Bagaimana persen keuntungan yang kembali (IRR or ROI percent)? c. Bagaimana periode pembayaran kembali – seberapa cepat investasi dapat ditutup? d. Bagaimana kepastian dari keuntungan atau penjualan yang diperkirakan? (sepenuhnya tebakan atau sangat dapat diprediksi)? e. Sejauh mana produk tersebut berbiaya rendah dan dapat dikerjakan dengan cepat?
Sumber : Robert G. Cooper – Merle Crawford (New Product management, 2008)
35
c. Sales Forecasting and Financial Analysis Analisa finansial menggunakan perkiraan penjualan dengan model A-T-A-R yang merupakan dasar dari banyak simulasi tes pasar yang digunakan. Melalui model analisa ini kita dapat memperoleh perkiraan yang baik dari pembelian, yang dapat memberikan gambaran market share. MS = T X R X AW X AV, T
= Tingkat mencoba jangka panjang (persentase dari semua pembeli yang pada akhirnya mencoba produk sekurang-kurangnya sekali)
R
= Tingkat pembelian ulang jangka panjang (pangsa pasar pembelian produk di antara mereka yang mencoba produk)
AW = Persentase awareness AV
= Persentase avaibility
Tingkat pembelian ulang (R), dapat diperoleh melalui analogi untuk produk yang mirip dimana data tersebut sudah tersedia. Selanjutnya, jika total pembelian produk diketahui, maka market share yang telah dihitung dapat diubah menjadi penjualan jangka panjang. (Total jumlah pembelian X MS)
d. Product Protocol Isi spesifik dari Protokol : - Sasaran Pasar - Posisi (Positioning)
36
- Atribut Produk : Fungsi, fitur-fitur, detail spesifikasi - Perbandingan kompetitif dan dimensi augmentasi - Persyaratan Pemasaran
4. Development Dalam pengembangan produk perlu menganalisa dan memperhatikan hal-hal sebagai berikut: a. Design Arsitektur Produk : untuk mengembangkan arsitektur produk, perlu mempertimbangkan isi dari produk tersebut, yaitu komponen-komponen yang dapat dikombinasikan menjadi potongan-potongan, dan juga terdiri dari fungsi-fungsi elemen.
b. Development Team Management •
Membangun tim - Membangun budaya gabungan antara tiap fungsi anggota. - Memilih pemimpin. Pemimpin tim harus general manager, kreatif, memberikan inspirasi, dan memiliki disiplin yang kuat. Biasanya ditunjuk oleh manajemen. - Memilih anggota tim. Anggota tim yang dipilih adalah tiap salah satu dari mereka yang mewakili departemennya masing-masing.
37
c. Product Use Testing Keputusan dalam pengujian penggunaan produk : •
Siapa yang seharusnya menjadi kelompok pemakai?
•
Bagaimana seharusnya kita mencapai kelompok pengguna?
•
Haruskah kita mengungkapkan identitas kita?
•
Berapa banyak penjelasan yang harus kita sediakan?
•
Berapa banyak kontrol yang seharusnya ada atas penggunaan produk?
•
Bagaimana seharusnya pengujian dilakukan?
•
Berapa lama periode waktu yang seharusnya untuk melakukan pengujian?
•
Apa yang seharusnya menjadi sumber dari produk yang diuji?
•
Apa yang seharusnya menjadi bentuk dari produk yang diuji?
•
Bagaimana seharusnya kita mencatat/merekam reaksi responden?
•
Bagaimana seharusnya kita menafsirkan angka-angka/data yang kita peroleh?
•
Siapa yang seharusnya melakukan pengujian penggunaan produk?
5. Launch a. Strategic Launch Planning •
Dasar keputusan Strategis Analisa yang dilakukan andalah menggunakan product line replacement
38
Produk Pengganti
Produk yg ada secara sederhana akan berkurang penggunaannya apabila diberitahukan adanya produk pengganti.
Beralih ke musim-rendah
Sama seperti diatas, tetapi mengatur peralihan pada titik yang rendah di antara musim.
Beralih ke musim-tinggi
Sama seperti diatas, tetapi mengatur item baru pada puncak musim.
Roll-in, roll-out
Versi lain dari yang disebutkan diatas, tetapi diatur oleh urutan segmen pasar.
Penurunan tingkat
Menjaga produk sebelumnya bersama yang baru, tetapi dengan penurunan dukungan.
Membagi channel
Menempatkan item baru di saluran yang berbeda atau mengalihkan produk yang ada ke saluran lain.
Sumber : John Saunders and David Jobber, - Merle Crawford (New Product management, 2008)
•
Keputusan Sasaran Pasar Untuk menentukan sasaran pasar perlu menganalisa hal-hal sebagai berikut :
•
-
Penggunan-akhir
-
Geografis dan Demografis
-
Perilaku dan Psikografis
-
Keuntungan Segmentasi
Positioning Produk Analisa dilakukan dengan melihat apakah sudah ada atribut, fitur, fungsi dan keuntungan yang terkandung dalam positioning produk.
39
•
Pemberian Merek dan Manajemen Merek
Pertanyaan
Petunjuk
Apa peranan atau tujuan dari merek?
Jika merek tersebut untuk membantu positioning, pilih nama merek yang memiliki arti.
Apakah produk ini akan menjadi jembatan kelini produk?
Jika ya, pilih dengan hati-hati sehingga tidak menjadi batasan di masa yang akan elati.
Apakah Anda mengharapkan posisi jangka panjang di pasar?
Jika tidak, nama dramatis, novel mungkin dapat berguna.
Apakah nama tersebut mengganggu atau menghina untuk Beberapa segmen pasar?
Jika ya, ganti nama produk tersebut.
Sumber : Schaeffer and Twerdahl – Merle Crawford (New Product management, 2008)
b. Implementation of the Strategic Plan •
Taktik Peluncuran Analisa taktik peluncuran di dalamnya termasuk pemilihan saluran distribusi, menentukan harga dan marketing communication mix, melatih tenaga penjual (salespeople), dan sebagainya.
40
Taktik Peluncuran Produk (Launch Tactic) Promosi Iklan Kupon Publisitas Sampel / Contoh Beta Test Sites
Distribusi dan Penjualan Demonstrasi / Tampilkan Pendukung Teknis Struktur Distribusi Lingkup intensitas Insentif Pendistribusian Harga Harga Perkenalan
Administrasi Harga
Produk Luas dari berbagai macam produk
Waktu Penghapusan Produk
Sebelum mengumumkan
Efektif untuk
Membangun kesadaran yang akan menstimulasi konsumen untuk mencoba Memperkuat kesadaran Teknologi baru dan kontroversial dengan resiko penggunaan yang dirasakan tinggi Keunggulan produk paling baik dipelajari melalui penggunaan Menstimulasi pengambilan contoh dan sebagai referensi bagi pembeli potensial lain
Menjelaskan keunggulan produk relatif dimana ada ketidakpastian Ketidakcocokan dalam proses penggunaan Di mana keuntungan relatif kuat (saluran langsung) Layanan jaminan/pemeliharaan perlu ditawarkan dengan mudah Ketersediaan perlu dirangsang
Keuntungan yang relatif tinggi dan kompatibilitas (kebijakan skimming); adopsi awal perlu di stimulasi (kebijakan penetrasi) Resiko ekonomi perlu untuk dikurangi (rebates atau garansi uang kembali)
Memperkenalkan kategori produk baru dengan keunggulan relatif yang tinggi
Margin tinggi tetapi keuntungan relatif kuat (penghapusan cepat); biaya pertukaran tinggi (penghapusan lambat) Membangun hype untuk produk baru, berguna jika keunggulan relatifnya tinggi
Sumber : Joseph P. Guiltinan – Merle Crawford (New Product management, 2008)
c. Launch Management •
Sistem Manajemen Peluncuran (Launching) -
Temukan Masalah yang Potensial : analisa situasi masalah apa yang mungkin muncul pada saat peluncuran produk dan setelahnya.
41
-
Pilih Kontrol Events : menggunakan analisa expected effects matrix, untuk menentukan langkah apabila kemungkinan terjadinya potensi kerugian.
Tabel 3.5 Expected Matrix for Selection of Control Events
Potential Damage Noticeable
harmful
Devastating
Likelihood Of occurance
Low
Moderate Don’t wait! Take action now!
High
“Alert” variable. Watch.
“Control” variable. Contingency plan, and track, if possible.
Pada wilayah dengan sedikit harmful dan probability kecil dengan aman dapat diabaikan. Wilayah lain pada diagram yang berada di bawah tidak dapat diabaikan. Di bagian bawah kanan adalah masalah yang harus segera ditangani. -
Desain Sistem Pelacakan Langkah selanjutnya membuat konsep sistem pelacakan untuk mengetahui serta melakukan perbaikan yang diperlukan untuk
42
memastikan peluncuran produk baru berjalan sebagaimana mestinya. Analisa tersebut dapat dilakukan dengan membuat konsep sebagai berikut :
Pertanyaan Penggunaan Kategori Dalam 6 bulan terakhir, berapa kali anda telah membeli (kategori produk)? Merek apa dari (kategori produk) yang pernah anda dengar? Pernahkah anda mendengar mengenai (merek)? (Sebutkan 4 dari 6) Pernahkah anda membeli (merek)? (Sebutkan 4 dari 6) Sudah berapa banyak kali anda membeli (merek) dalam 6 bulan terakhir?
Pertanyaan Kesadaran dari Iklan Apakah Anda ingat melihat iklan apa pun untuk (merek)? (Sebutkan semua merek yang responden ketahui) Jelaskan iklan dari (merek) Dimana anda melihat iklan dari (merek)?
Pertanyaan Pembelian Pernahkah anda membeli (merek)? Jika “Ya” :
Jika “Tidak” :
Berapa banyakkali anda pernah membeli (merek)?
Apakah anda pernah melihat (merek) di toko? Kenapa anda tidak mencoba (merek)? Bagaimana kemungkinan anda untuk mencoba (merek) di masa depan?
Seberapa mungkin anda untuk membeli (merek)itu lagi? Apa yg anda suka/tidak suka mengenai (merek)? Apa pendapat anda mengenai harga (merek)?
Source : Adapted from David W. Olson - Merle Crawford (New Product management, 2008)
3.6
Audit Proses Pengembangan Produk Baru Untuk mengetahui hasil proses pengembangan produk baru yang telah
dilakukan oleh perusahaan dengan analisa yang ada, maka kemudian dilakukan audit menggunakan cek list sebagai berikut :
43
Tabel 3.6 Cek list Pengembangan Produk Baru NO
1
PROSES
Opportunity Identification and Selection
a.
2
Cari tren yang sedang muncul
-
Temukan pasar samping yang akan menjadi aliran utama
-
Temukan hambatan dalam arus perdagangan, dan berusaha untuk menghilangkannya
- Cari “ripple effects” dalam peluang bisnis Product Innovation Charter (PIC) -
Latar belakang (“Kenapa kita mengembangkan strategi ini?”)
-
Fokus area (“Teknologi, market atau kombinasi dari keduanya?”)
-
Tujuan dan sasaran (“Keuntungan, pertumbuhan, status pasar/share?”)
b.
- Panduan (tingkat inovasi sebagai masalah dari resiko strategi) PIC Development for Creative Problem Solving
c.
The New product's Strategic Fit (Strategic Portfolio Model)
Concept Generation a.
b.
3
-
Gathering The Problems - Catatan Internal -
Masukan langsung dari departemen teknik dan pemasaran
-
Wawancara
Solving The Problems -
Brainstorming
-
Disciplines panel
Concept / Project Evaluation a. Concept Testing -
Format : menggunakan deskripsi verbal produk dan manfaat utamanya
-
Pernyataan konsep yang komersial
-
Memberikan informasi yang kompetitif
-
Dalam pernyataan konsep harus dicantumkan harga produk tersebut
b.
The Full Screen (Screening Model Based on Project New Product)
c.
Sales Forecasting and Financial Analysis (A-T-A-R Model)
d.
Product Protocol -
4
Menentukan Sasaran Pasar
-
Menentukan Positioning
-
Atribut Produk
-
Membuat perbandingan kompetitif
Development a. Design (Arsitektur Produk) -
Equitable use : desain berguna untuk orang-orang dengan beragam kemampuan
-
Flexibility in use : desain mengakomodasi berbagai preferensi dan kemampuan
-
simple and intuitive to use : desain sangat mudah dimengerti dan digunakan untuk semua orang
KETERANGAN
44
b.
c.
5
-
Perceptible information : desain mengkomunikasikan informasi yang dibutuhkan secara efektif kepada pengguna
-
Tolerance for error : desain meminimalkan konsekuensi yang merugikan dari penggunaan yang tidak semestinya
-
Low Physical effort : desain dapat digunakan secara efisien oleh siapa pun dengan sedikit kelelahan
-
Size and space for approach and use : terlepas dari ukuran atau mobilitas pengguna, produk ini mudah dijangkau, dan digunakan
Development Team Management -
Membangun budaya gabungan antara tiap fungsi anggota
-
Memilih pemimpin. Pemimpin tim harus general manager, kreatif, memberikan inspirasi, dan memiliki disiplin yang kuat. Biasanya ditunjuk oleh manajemen
-
Memilih anggota tim. Anggota tim yang dipilih adalah tiap salah satu dari mereka yang mewakili departemennya masing-masing
Product Use Testing -
Kepada siapa produk tersebut akan diuji?
-
Mengumpulkan data hasil pengujian
Launch a. Strategic Launch Planning -
Dasar keputusan Strategis (product line replacement) Menentukan Keputusan Sasaran Pasar Penggunaan-akhir Geografis dan Demografis Perilaku dan Psikografis
-
Keuntungan Segmentasi Apa Positioning Produk (atribut, fitur, fungsi dan keuntungan)?
-
Melakukan Pemberian Merek dan Manajemen Merek Jika merek tersebut untuk membantu positioning, pilih nama merek yang memiliki arti Jika produk ini akan menjadi jembatan ke lini produk, pilih dengan hati-hati sehingga tidak menjadi batasan di masa yang akan datang Jika tidak untuk jangka panjang, pilih nama dramatis atau novel. Jika nama tersebut mengganggu atau menghina untuk beberapa segmen pasar , ganti nama produk tersebut
b.
Implementation of the Strategic Plan (Taktik Peluncuran) -
Pre-launch Melakukan training sales people dan promotional people Membangun product knowledge
-
Launch Membuat media plan : Menentukan kepada siapa produk akan diiklankan Menentukan Promosi (Where to promote?) Merancang Media Mix : Menggunakan Broadcast media (TV, Radio), Print Media, Sales Promotion, Personal Selling, dll
45
c.
Launch Management - Temukan Masalah yang Potensial -
3.7
Desain Sistem Pelacakan
Waktu Penelitian Kasus Kasus ini terjadi antara rentang waktu akhir tahun 2003 sampai dengan tahun
2006, sehingga waktu yang diteliti juga berdasarkan waktu dimana kasus itu terjadi, yaitu dari tahun 2003 akhir sampai dengan 2006, dan dilakukan di kantor pusat dan pabrik PT. Mecosin Indonesia yang terletak di Jl. Palmerah Utara No.14A, Jakarta Barat dan Jl. Kemandoran VI No.1, Jakarta Selatan.