BAB III METODOLOGI
3.1 Waktu dan Tempat Penelitian dilaksanakan pada bulan Januari 2012. Penelitian dilakukan di Laboratorium Pasca Panen Jurusan Teknik dan Manajemen Industri Pertanian. Fakultas Teknologi Industri Pertanian. Universitas Padjadjaran.
3.2 Alat dan Bahan 3.2.1 Alat Penelitian Peralatan yang digunakan dalam penelitian ini ditampilkan pada Tabel 2. Tabel 2. Alat Penelitian
HAK CIPTA DILINDUNGI UNDANG-UNDANG
[1] Tidak diperkenankan mengumumkan, memublikasikan, memperbanyak sebagian atau seluruh karya ini dalam bentuk apapun tanpa izin tertulis [2] Tidak diperkenankan mengutip sebagian atau seluruh karya ini tanpa menyebut dan mencantumkan sumbe [3] Pengutipan hanya diberikan bagi kepentingan akademik, penelitian, penulisan karya ilmiah dan penyusunan
Ketelitian
No.
Alat
Kegunaan
1.
Timbangan analitik
Menimbang ubi
2. 3.
Kamera digital Ember
Dokumentasi pengamatan Tempat mencuci ubi
600 g (ketelitian 0,01 g) 12 mega pixel -
4.
Lampu 5 watt
Pengatur suhu
-
5.
Termostat
Menstabilkan suhu
40oC
6.
Air
7.
Inkubator
Mencuci ubi Penyimpanan/pengkondisian ubi
-
8.
Termometer
Mengukur suhu
120oC
9.
Invirontmentmeter
Mengukur suhu dan RH
-
10
Diagram psikrometrik
Untuk menganalisis sifat termodinamika udara
-
3.2.2 Bahan Penelitian Bahan baku yang digunakan dalam penelitian ini adalah ubi jalar yang berasal dari Desa Cilembu Kabupaten Sumedang. Ubi yang digunakan adalah ubi yang bebas kerusakan fisik dan hama penyakit, ubi mempunyai umur panen 120 hari setelah tanam dengan ukuran 150–200 g dan memiliki keseragaman fisik. Ubi
18
FTIP001649/031
19
yang diperlukan dalam penelitian ini adalah kurang lebih 15 kg dengan rincian 3 kg untuk penelitian pendahuluan masing-masing 1 kg dengan 3 kali pengulangan, sisanya untuk penelitian utama yaitu 3 kg untuk pembanding pada suhu udara normal 25oC ; RH 85% dan 9 kg untuk suhu 27oC ; RH 85%, 30oC ; RH 80% dan 33oC ; RH 75% masing-masing 1 kg dengan 3 kali pengulangan. Bahan lain yang digunakan adalah kurang lebih 150 ekor hama lanas.
3.3 Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan adalah metode eksperimental dengan analisis deskriptif. Penelitian dilaksanakan dalam 2 tahap, tahap awal adalah penelitian pendahuluan yang kemudian dilanjutkan dengan penelitian utama.
HAK CIPTA DILINDUNGI UNDANG-UNDANG
[1] Tidak diperkenankan mengumumkan, memublikasikan, memperbanyak sebagian atau seluruh karya ini dalam bentuk apapun tanpa izin tertulis [2] Tidak diperkenankan mengutip sebagian atau seluruh karya ini tanpa menyebut dan mencantumkan sumbe [3] Pengutipan hanya diberikan bagi kepentingan akademik, penelitian, penulisan karya ilmiah dan penyusunan
3.3.1 Penelitian Pendahuluan Penelitian pendahuluan dilakukan untuk mengetahui interval waktu pengamatan pada penelitian utama. Data hasil penelitian pendahuluan akan
dijadikan acuan untuk menentukan interval waktu pengamatan selama penelitian utama yang akan dilakukan. Penelitian pendahuluan dilakukan selama 7 hari, ubi disimpan pada inkubator dan ditambahkan 10 ekor hama lanas pada suhu sekitar 33oC ; RH 75%, dengan interval waktu setiap 3 jam sekali pengamatan. Parameter yang diamati adalah kerusakan pada ubi dan kematian hama lanas. Alat yang digunakan adalah timbangan analitik dan inkubator. Setelah dilakukan penelitian pendahuluan selama kurang lebih 7 hari diperoleh data sebagai informasi awal kematian hama lanas dan susut bobot. Dari hasil penelitian pendahuluan didapatkan bahwa pada setiap 3 jam pengamatan dan 3 kali ulangan rata-rata kematian hama lanas terjadi pada 3 jam ke-2, rata-rata 1 hama lanas yang mati dengan suhu 33oC ; RH 75%. Sehingga interval waktu yang paling optimal untuk menghentikan laju pertumbuhan populasi hama lanas adalah pada interval waktu 6 jam sekali. Sehingga waktu 6 jam tersebut digunakan sebagai interval waktu pengambilan data di dalam penelitian utama.
FTIP001649/032
20
Sedangkan pada susut bobot ubi menunjukkan bahwa, dalam setiap 3 jam pengamatan dan 3 kali ulangan perubahan susut bobot pada ubi tidak menunjukkan hasil yang berbeda, dengan kata lain ubi tetap utuh dan tidak terlihat kerusakkan yang disebabkan oleh hama lanas. Namun dari hasil pengamatan penelitian pendahuluan pada hari ke-7 terjadi sedikit penurunan susut bobot, dengan rata-rata susut bobot ubi sebesar 9,1 g. Perubahan susut bobot ini disebabkan oleh hal lain yang tidak diteliti pada penelitian ini.
3.3.2 Penelitian Utama Penelitian utama bertujuan untuk mengetahui pengaruh suhu dan RH udara selama penyimpanan terhadap ubi cilembu untuk menanggulangi hama lanas. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimental dengan
HAK CIPTA DILINDUNGI UNDANG-UNDANG
[1] Tidak diperkenankan mengumumkan, memublikasikan, memperbanyak sebagian atau seluruh karya ini dalam bentuk apapun tanpa izin tertulis [2] Tidak diperkenankan mengutip sebagian atau seluruh karya ini tanpa menyebut dan mencantumkan sumbe [3] Pengutipan hanya diberikan bagi kepentingan akademik, penelitian, penulisan karya ilmiah dan penyusunan
analisis deskriptif dan dilanjutkan dengan analisis regresi untuk meramalkan variabel terikat (Y) bila variabel bebas (X) diketahui. Perlakuan yang diberikan adalah pengaturan suhu. Suhu memiliki 4 perlakuan, yaitu 27oC ; RH 85%, 30oC ;
RH 80%, 33oC ; RH 75% dengan 3 kali ulangan. serta 1 perlakuan kontrol dengan suhu ruang terbuka bebas 25oC ; RH 85% . Analisis yang digunakan dipilih dari beberapa model regresi yang dianggap dapat mewakili hasil pengamatan, yaitu model regresi yang memiliki nilai R2 (koefisien determinasi) paling besar (antara 0.90-0.99). Perhitungan nilai R2 dilakukan dengan menggunakan Microsoft Excel.
3.4 Prosedur Penelitian 3.4.1 Persiapan Alat dan Bahan Ubi yang digunakan untuk penelitian utama sebanyak kurang lebih 15 kg. Sortasi dilakukan untuk mendapatkan ubi sesuai dengan kriteria, yaitu 150-200g per ubi. Bahan baku yang digunakan dalam penelitian ini adalah ubi jalar yang berasal dari Desa Cilembu Kabupaten Sumedang. Setelah disortir kemudian dilakukan pembersihan dari kotoran sisa pemanenan menggunakan air bersih. Persiapan berikutnya adalah penimbangan bobot ubi untuk disimpan dalam
FTIP001649/033
21
inkubator penyimpanan. Hama lanas diperoleh dari kebun ubi jalar yang berada di Desa Cilembu Kabupaten Sumedang. 3.4.2 Pelaksanaan Penelitian Penelitian terdiri dari 5 tahapan, yaitu (1) Persiapan bahan baku, meliputi sortasi ubi, pencucian, penimbangan dan penyimpanan. (2) Pemberian perlakuan, yaitu pengaturan suhu pada 27oC ; RH 85%, 30oC ; RH 80% dan 33oC ; RH 75% dalam inkubator dan 25oC ; RH 85% suhu lingkungan.
(3) Pemberian perlakuan 10 ekor hama lanas pada setiap inkubator yang sudah terisi ubi. Ada 4 inkubator berisi masing-masing 1 kg ubi cilembu. (4) Pengukuran parameter
HAK CIPTA DILINDUNGI UNDANG-UNDANG
[1] Tidak diperkenankan mengumumkan, memublikasikan, memperbanyak sebagian atau seluruh karya ini dalam bentuk apapun tanpa izin tertulis [2] Tidak diperkenankan mengutip sebagian atau seluruh karya ini tanpa menyebut dan mencantumkan sumbe [3] Pengutipan hanya diberikan bagi kepentingan akademik, penelitian, penulisan karya ilmiah dan penyusunan
-
Pencatatan susut bobot ubi dari hasil penimbangan selama penelitian
-
Pencatatan kematian hama lanas
-
Pencatatan kerusakan ubi
(5) Analisis parameter -
Analisis kuantitatif dengan persamaan regresi dari variabel yang diteliti yaitu lama perlakuan suhu (t) dengan banyaknya hama lanas yang mati (n).
-
Analisis kualitatif terhadap kematian hama lanas dan kerusakan ubi
3.4.3 Tahapan Penelitian Penelitian ini akan dilakukan sesuai dengan prosedur pelaksanaan sebagai berikut: a. Sortasi Ubi yang telah dipanen disimpan dalam inkubator untuk selanjutnya disortasi dari kotoran-kotoran sisa pemanenan. Sortasi dilakukan berdasarkan kualitas dan keseragaman fisiknya, yaitu 150-200g, permukaan kulit ubi tidak terdapat luka atau memar. b. Pencucian Ubi yang telah disortasi dibersihkan dengan air bersih sampai kotoran yang melekat pada permukaan ubi bersih, lalu dikeringkan hingga tidak
FTIP001649/034
22
ada air yang tersisa pada permukaan ubi untuk mencegah berkembangnya bakteri. c. Penimbangan sampel Ubi yang telah disortasi dan dicuci kemudian ditimbang bobot awalnya. Penimbangan sampel ubi untuk ditempatkan dalam inkubator, masingmasing inkubatorberisi 1 kg ubi (5-7 ubi), terdiri 4 inkubator yaitu dengan pengaturan suhu pada 25oC ; RH 85% suhu lingkungan, 27oC ; RH 85%, 30oC ; RH 80% dan 33oC ; RH 75% suhu di dalam inkubator. d. Perlakuan Ubi disimpan dalam inkubator dengan pemberian perlakuan penyimpanan dan pemberian suhu 25oC ; RH 85%, 27oC ; RH 85%, 30oC ; RH 80% dan 33oC ; RH 75% Kemudian dimasukkan hama lanas Cylas formicarius
HAK CIPTA DILINDUNGI UNDANG-UNDANG
[1] Tidak diperkenankan mengumumkan, memublikasikan, memperbanyak sebagian atau seluruh karya ini dalam bentuk apapun tanpa izin tertulis [2] Tidak diperkenankan mengutip sebagian atau seluruh karya ini tanpa menyebut dan mencantumkan sumbe [3] Pengutipan hanya diberikan bagi kepentingan akademik, penelitian, penulisan karya ilmiah dan penyusunan
sebanyak 10 ekor tiap inkubator. Setelah itu dipasang label sesuai dengan perlakuannya. e. Pengukuran (variabel)
Ubi yang telah disimpan di dalam inkubator dengan masing-masing perlakuan suhu diamati setiap hari dengan interval pengamatan setiap 6 jam, perubahan-perubahan yang terjadi dicatat. Selain itu juga keadaan suhu ruangan diperiksa agar tetap dalam keadaan konstan. f. Parameter yang dihitung Terdapat 2 parameter yang dianalisis dalam penelitian :
1.
Susut bobot ubi Susut bobot bahan dihitung setiap interval penelitian. Besarnya kerusakan yang ditimbulkan oleh imago diperoleh dengan cara menghitung susut bobot bahan dengan rumus :
Susut Bobot =
Ba − Bb ×100% ..................................................,(1) Ba
Keterangan: Ba = Berat awal ubi (g) Bb = Berat akhir penelitian (g).
FTIP001649/035
23
2.
Pengamatan dilakukan terhadap mortalitas imago hama lanas Dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut : ୟ
Mortalitas = x100% .......................................................(2) ୠ
Keterangan : a = jumlah imago yang mati b = jumlah imago yang diuji 3.
Kualitas -
Penampakan luar dilihat dari kerusakan tampak luar (diamati setelah penelitian) yaitu mengamati luka atau lubang pada ubi dengan cara melihat satu persatu ubi secara kasat mata.
4.
Sifat-sifat termodinamika udara yaitu suhu titik embun, suhu bola
HAK CIPTA DILINDUNGI UNDANG-UNDANG
[1] Tidak diperkenankan mengumumkan, memublikasikan, memperbanyak sebagian atau seluruh karya ini dalam bentuk apapun tanpa izin tertulis [2] Tidak diperkenankan mengutip sebagian atau seluruh karya ini tanpa menyebut dan mencantumkan sumbe [3] Pengutipan hanya diberikan bagi kepentingan akademik, penelitian, penulisan karya ilmiah dan penyusunan
basah, tekanan uap parsial, entalpi, volume spesifik dan kelembaban mutlak dengan menggunakan diagram psikrometrik.
3.5 Alur Penelitian Tahapan penelitian ini terdiri dari persiapan bahan baku, pencucian sortasi, Penimbangan tiap sampel ubi cilembu, pengukuran bobot awal. Diagram proses penelitian disajikan secara lengkap pada Gambar 6.
FTIP001649/036
24
Ubi cilembu
Sortasi
Pencucian
Penimbangan tiap sampel ubi cilembu, pengukuran bobot awal
Penyimpanan menggunakan 4 inkubator masing-masing berisi 1kg ubi
HAK CIPTA DILINDUNGI UNDANG-UNDANG
[1] Tidak diperkenankan mengumumkan, memublikasikan, memperbanyak sebagian atau seluruh karya ini dalam bentuk apapun tanpa izin tertulis [2] Tidak diperkenankan mengutip sebagian atau seluruh karya ini tanpa menyebut dan mencantumkan sumbe [3] Pengutipan hanya diberikan bagi kepentingan akademik, penelitian, penulisan karya ilmiah dan penyusunan
Penyimpanan suhu 25oC ; RH 85%, 27oC ; RH 85%, 30oC ; RH 80% dan 33oC ; RH 75%
Pengamatan parameter dengan interval 6 jam. Tiap pukul 6.00 dan 12.00
Selesai Gambar 6. Prosedur Penelitian Selain itu, tahapan penelitian pada masing-masing inkubator yang meliputi cara penyimpanan dan perlakuan suhu terhadap bahan selama 7 hari dapat dilihat pada Gambar 7.
FTIP001649/037
25
Inkubator 1 ubi disimpan dengan suhu lingkungan 25OC RH 85%
Inkubator 2 ubi disimpan dengan suhu 27OC RH 85%
Inkubator 3 ubi disimpan dengan suhu 30OC RH 80%
Inkubator 4 ubi disimpan dengan suhu 33OC RH 75%
Ubi (1 kg)
Ubi (1 kg)
HAK CIPTA DILINDUNGI UNDANG-UNDANG
[1] Tidak diperkenankan mengumumkan, memublikasikan, memperbanyak sebagian atau seluruh karya ini dalam bentuk apapun tanpa izin tertulis [2] Tidak diperkenankan mengutip sebagian atau seluruh karya ini tanpa menyebut dan mencantumkan sumbe [3] Pengutipan hanya diberikan bagi kepentingan akademik, penelitian, penulisan karya ilmiah dan penyusunan
Ubi (1 kg)
Ubi (1 kg)
Memasukkan 10 hama lanas ke dalam inkubator
Memasukkan 10 hama lanas ke dalam inkubator
Memasukkan 10 hama lanas ke dalam inkubator
Memasukkan 10 hama lanas ke dalam inkubator
Mengamati 6 jam sekali susut bobot mawal 1 - makhir1 (ditimbang)
Mengamati 6 jam sekali mawal 1 - makhir1 (ditimbang)
Mengamati 6 jam sekali mawal 1 - makhir1 (ditimbang)
Mengamati 6 jam sekali awal 1 - makhir1 (ditimbang)
«
Mengamati 6 jam sekali Mortalitas hama lanas
Mengamati 6 jam sekali Mortalitas hama lanas
Mengamati 6 jam sekali Mortalitas hama lanas
Mengamati 6 jam sekali Mortalitas hama lanas
MENGAMATI 6 JAM SEKALI kerusakan
MENGAMATI 6 JAM SEKALI kerusakan
MENGAMATI 6 JAM SEKALI kerusakan
MENGAMATI 6 JAM SEKALI kerusakan
luka atau bolong pada ubi \\
luka atau bolong pada ubi
luka atau bolong pada ubi
luka atau bolong pada ubi
KETERANGAN : -
Inkubator 1 sebagai perlakuan Kontrol 25oC RH 85%
Inkubator 2, 3, 4 perlakuan 27oC ; RH 85%, 30oC ; RH 80% dan 33oC ; RH 75% Gambar 7. Diagram Penelitian
FTIP001649/038