BAB III METODE PENGEMBANGAN 3.1
Model Pengembangan Penelitian dan pengembangan lembar kerja siswa elektronik (LKS)materi
ikatan kimia ini menggunakan model pengembangan (ADDIE) dengan alur Analisis, Desain, Development (pengembangan), Implementasi, dan Evaluasi. Alasan menggunakan model ini karena produk pengembangan berbasis komputer yaitu multimedia pembelajaran yang memerlukan langkah-langkah yang jelas dan bersifat deskriptif. Penelitian ini tergolong penelitian pengembangan. Dikatakan penelitian pengembangan karena penelitian ini menghasilkan sebuah rancangan baru berupa media pembelajaran kimia yang kemudian akan di uji keefektifannya. Dari penjelasan tersebut maka peneliti mencoba untuk mendesain sebuah lembar kerja siswa elektronik pada materi ikatan kimia kelas X dengan menggunakansoftware 3D pageflip.
3.2
Prosedur Pengembangan Untuk mengembangkan lembar kerja siswa elektronik yang baik dalam arti
mampu meningkatkan mutu pembelajaran, diperlukan suatu rancangan yang baik. Dalam penyusunan rancangan, berbagai hal harus diperhitungkan, baik menyangkut materi (content), pedagogig, tampilan dan aspek bahasa serta tujuan hendak dicapai dengan lembar kerja siswa tersebut. Lembar kerja siswa yang akan dikembangkan menggunakan model ADDIE yang terdiri dari 5 tahap yaituanalisis (analyze), desaian (design), pengembangan (development),
52
pelaksanaan
53
(implementation),,
dan
evaluasi
( (evaluation). .
Adapun
langkah langkah-langkah
pengembangan model ADDIE dapat dilihat pada bagan 3.1 berikut :
Gambar 3.1 Prosedur Pengembangan Model ADDIE
3.2.1 Analisis a.
Analisis Kebutuhan Tujuan dari analisis ini adalah mengidentifikasi kemungkinan penyebab dari
masalah yang muncul. Peneliti melakukan analisis kebutuhan terhadap potensi dan masalah pembelajaran kimia yang terjadi di SMAN SMA 8 Kota Jambi. Analisis dilakukan dengan cara memberikan memberikan angket kebutuhan kepada peserta didik. didik b.
Analisis Karakteristik Siswa Pada tahap ini yang dianalisis dianalisis adalah karakteristik peserta didik yang
berhubungan dengan penggunaan atau pengoperasian komputer komputer yang digunakan oleh peserta didik atau latar belakang peserta didik dalam penggunaan pengg komputer serta minat peserta didik terhadap materi ikatan kimia.. Analisis ini dilakukan dengan cara memberikan angket analisis kebutuhan yang diisi oleh peserta didik. didik c.
Analisis Materi Analisis materi dilakukan dengan tujuan untuk untuk menetapkan kebutuhan
dalam pengembangan perangkat pembelajaran. Materi yang dituangkan dituangk dalam pengembangan bahan ajar ini adalah ikatan kimia.. Analisis materi ini dapat
54
dilakukan dengan melihat kurikulum yang digunakan di sekolah yang dijadikan tempat penelitian sehingga materi yang terdapat dalam media pembelajaran yang akan dikembangkan sesuai dengan kompetensi yang harus dikuasai oleh peserta didik. d.
Analisis Teknologi Pendidikan Analisis teknologi pendidikan ini dilakukan untuk mengetahui apakah
tempat yang akan dijadikan objek penelitian bisa mendukung untuk terlaksananya penelitian serta untuk mengetahui berbagai sarana dan prasarana di sekolah yang bisa menunjang proses pembelajaran seperti penyedian infokus, jaringan internet, dan lain-lain. Selain itu, analisis ini bisa ditinjau dari aspek guru, peserta didik dan sekolah itu sendiri.Cara yang dilakukan untuk mengatahui hal ini adalah dengan mewawancarai guru mata pelajaran dan penyebaran angket yang disebarkan kepada 15 orang peserta didik kelas XI IPA SMAN 8 Kota Jambi. 3.2.2 Desain Langkah selanjutnya setelah analisis dilakukan adalah desain produk. Sebelum membuat media pembelajaran terlebih dahulu di buat draft media pembelajaran yang telah disesuaikan dengan informasi dan data yang telah terkumpul pada tahap sebelumnya. Draft ini akan berguna untuk membuat Flowchart atau diagram alur dari media pembelajaran yang digunakan sebagai dasar atau patokan untuk membuat media tersebut. Selanjutnya dari Flowchart atau diagram alur dibuat storyboard yang akhirnya bisa menjadi dasar untuk membuat media pembelajaran.
55
START
MENU
Petunjuk
SK / KD
Materi
Teks
Teks, Gambar, Animasi, Video
Penggunaan LKS
Teks
Evaluasi dan Tugas Akhir dan Penilaian
Kestabilan Atom
Ikatan Ion
Ikatan Kovalen
Ikatan Logam
Teks, Gambar, Animasi
Teks, Gambar, Animasi
Teks, Gambar, Animasi
Teks, Gambar, Animasi
Latihan Soal
Latihan Soal
Latihan Soal
Latihan Soal
Teks
Teks
Teks
Teks
Gambar 3.2 Desain Flow Chart 3.2.3
Pengembangan (Development) Ini merupakan langkah yang ketiga dalam model pengembangan ADDIE. Pada
tahap ini akan dilakukan infront bahan-bahan ke dalam 3D Pageflip Professional. Adapun langkah-langkahnya yaitu sebagai berikut:
1. Buka Aplikasi 3D Pageflip Professional pada desktop atau klik start all program3D Pageflip Professional. 2. Kemudian akan tampil tampilan 3D Pageflip Professional seperti berikut
56
Gambar 3.3 Tampilan Awal 3D Pageflip Profesional 3. Klik Try , Kemudian akan tampil tampilan 3D PageFlip Professional seperti gambar dibawah ini
Gambar 3.4Tahap Pengoperasian
4. Pilih Create New kemudian akan tampil tampilan seperti gambar 3.5 berikut
Gambar 3.5Mengimport File yang akan dijadikan Bahan Ajar
5. Hal pertama yang dilakukan adalah dengan mengimport file yang akan dijadikan flash flip book untuk bahan ajar multimedia yang dibuat dengan menekan tombol browse kemudian pilih file yang akan diimport. 6. Setelah menekan tombol import now aplikasi akan mengimport file yang telah dipilih tadi. Tunggu hingga semua file terimport. Kemudian akan tampil semua file yang tadi sudah di import. Dapat dilihat pada gambar 3.6 di bawah :
57
Gambar 3.6Materi yang telah diimport
7. Bila semua file sudah berurutan langkah selanjutnya klik menu edit pages, Pada menu ini terdapat layer yang berisikan menu untuk menambah beberapa media file, seperti add movie, add image, add song, add text, add video dan lain-lain.
Gambar 3.7Tampilan Menu Edit Pages
8. Untuk menentukan tema (background) bahan ajar multimedia dengan 3D Pageflip Professional maka klik tombol panoramic pada kiri atas. Tampilannya seperti gambar 3.8 di bawah ini
Gambar 3.8Desain Background yang ingin dipilih
58
9.
Pada layer samping kiri terdapat menu design setting dimana pada menu design setting ini terdapat beberapa tombol pilihan pengaturan untuk mendesain tampilan dari bahan ajar multimediaseperti toolbar setting, logo setting, background sound, flash display setting, dan lain sebagainya. Desainlah tampilan bahan ajar multimedia sesuai keinginan dan kebutuhan.
10. Setelah semua selesai, langkah terakhir yaitu mempublish semua file beserta perubahan yang sudah dibuat kedalam satu file. Klik menu import now kemudian pilih Exe, tentukan tempat penyimpanan hasil publish pada kolom output folder, pada kolom file name ketik nama file yang akan di publish menjadi bahan ajar multimedia. Kemudian tekan tombol convert. Tunggu beberapa saat sampai flip book yang berupa bahan ajar multimedia berhasil terpublish seperti gambar berikut.
Gambar 3.9 Bahan Ajar Multimedia yang telah dipublish 11. Setelah bahan ajar multimedia yang di desain telah selesai di publish kemudian buka bahan ajar multimedia di folder yang sudah ditentukan sebelumnya. Contoh tampilannya dapat dilihat pada gambar 3.10 bawah ini
di
59
Gambar 3.10 Tahap Akhir Proses Penyimpanan File
Pada bagian ini pengembangan yang dilakukan, meliputi: 1. Mengumpulkan materi-materi yang diperlukan seperti gambar, animasi, musik pengiring, serta video yang di aplikasikan kedalam media. 2. Menggabungkan teks dan gambar, animasi, musik pengiring, dan video kedalam media sesuai storyboard yang dibuat. 3. Setelah produk selesai, selanjutnya produk divalidasi oleh dua tim ahli, yaitu ahli media dan ahli materi untuk dinilai kelayakannya.
4. Tahapannya sebagai berikut :
Analisis karakteristik siswa
Analisis
Analisis materi Analisis teknologi
Membuat rancangan LKS elektronikikatan kimia dengan menggunakan 3D PageFlip
Desain
ADDIE
Development (pengembangan)
Mengumpulkan animasi, simulasi dan gambar Divalidasi
digabungkan
direvisi
Produk Akhir
Ahli media dan ahli materi
Uji Coba Kelompok Kecil
Gambar 3.11 Tahap-Tahap Validasi Produk 3.2.4
Implementasi (Implementation)
Produk Awal
60
Implementasi
adalah
langkah
nyata
untuk
menerapkan
sistem
pembelajaran yang sedang kita buat. Artinya, pada tahap ini semua yang dikembangkan diinstal atau diset sedemikian rupa sesuai dengan peran atau fungsinya agar bisa diimplementasikan. Produk yang telah direvisi oleh tim ahli dan dinyatakan layak untuk diuji cobakan pada kelompok kecil yang berjumlah sekitar 10 orang siswa. 3.2.5 Evaluasi (Evaluation) Evaluasi adalah proses untuk melihat apakah sistem pembelajaran yang sedang dibangun berhasil, sesuai dengan harapan awal atau tidak. Tahap ini tidak dilakukan karena keterbatasan penelitian dan penelitian dapat dilanjutkan oleh peneliti lain dengan menggunakan media yang sama dalam uji coba kelompok besar. Tapi sebenarnya tahap evaluasi bisa terjadi pada setiap empat tahap di atas. Evaluasi yang terjadi pada setiap empat tahap diatas itu dinamakan evaluasi formatif, karena tujuannya untuk kebutuhan revisi. Pada penelitian ini dilakukan evaluasi formatif yaitu revisi oleh ahli media dan ahli materi yang dilakukan sebanyak dua kali menggunakan angket validasi media dan angket validasi materi untuk mengetahui respon peserta didik terhadap multimedia pembelajaran yang telah dibuat. 3.3
Uji Coba Produk Dalam penelitian ini, dilakukan uji coba skala kecil terhadap 10 orang
peserta didik dari kelas X di SMAN 8 Kota Jambi. Kesepuluh orang peserta didik ini berperan sebagai subyek uji coba. Uji coba dilakukan pada waktu yang telah ditentukan. Pada penelitian ini hanya dilakukan uji coba skala kecil, dikarenakan adanya pertimbangan waktu dan juga biaya.
61
3.3.1
Desain Uji Coba Pengembangan lks elektronik dimulai dengan melakukan observasi
terhadap peserta didik untuk menganalisis karakter dan kebutuhan peserta didik. Kemudian dilanjutkan ketahap perancangan. Pada tahap ini, perancangan e-lks dimulai dengan membuat desain cover e-lks dan desain isi e-lks, membuat garisgaris besar isi media (GBIM), jabaran materi, naskah media,serta latihan. Produk yang dihasilkan dalam penelitian ini berupa e-lks yang membahas materi ikatan kimia untuk SMA kelas X. Instrumen penelitian yang dibuat meliputi lembar validasi materi dan media serta angket tanggapan pendidik dan peserta didik terhadap e-lks yang dihasilkan. Produk ini akan diuji coba dalam skala kecil (uji coba terbatas). Uji coba akan dilakukan pada kelas X di SMAN 8 Kota Jambi. Uji coba dilakukan terhadap 10 orang peserta didik. Disini peneliti akan berperan sebagai pendidik. Diawali dengan
pengenalan
terhadap
peserta
didik.
Selanjutnya
peserta
didik
menggunakan bahan ajar e-lks. Setelah selesai, 10 orang peserta didik yang berperan sebagai subyek uji coba akan mengisi angket respon peserta didik. 3.3.2
Subjek Uji Coba Uji coba produk pada pengembangan e-lks hanya sebatas uji coba
kelompok kecil. Subjek uji coba kelompok kecil dilakukan terhadap 10 orang peserta didik dari kelas X dengan kemampuan kognitif peserta didik yang bervariasi dibidang kimia, yaitu 3 orang peserta didik dengan tingkat kognitif tinggi, 4 orang peserta didik dengan tingkat kognitif sedang, dan 3 orang peserta didik dengan tingkat kognitif rendah. 3.3.3
Jenis Data
62
Dalam penelitian pengembangan ini, jenis data yang diambil yaitu data kualitatif dan data kuantitatif.Pada tahap validasi produk, data yang diperoleh merupakan data kualitatif berupa masukan, tanggapan, kritik dan saran ahli dalam perbaikan media pembelajaran serta data kuantitatif yang diperoleh dari pernyataan dalam memberikan penilaian produk LKS elektronik pada saat uji kelompok kecil pada peserta didik. 3.3.4
Instrumen Pengumpulan Data Instrument pengumpulan data yang digunakan adalah angket dengan
menggunakan skala Likert diberikan kepada peserta didik dan ke ahli validasi (ahli media dan ahli materi). Dari sisi materi,menurutYamasari (2010) aspek-aspek yang termuat meliputi kualitas isi dan tujuan berupa substansi materi keseluruhan, kesesuaian materi dengan indikator pembelajaran, adekuasi, serta latihan dan umpan balik. Sedangkan dari sisi media, aspek-aspek yang bisa dilihat antara lain meliputi aspekkesederhanaan,
keterpaduan,
keseimbangan,
bentuk,
warna,
serta
bahasa.Bentuk kisi-kisi instrumen validasi media dan materi menurut Yamasari (2010) terlihat seperti pada Tabel 3.1 dan Tabel 3.2 Tabel 3.1.Kisi-kisi Instrumen Validasi Ahli Media Variabel
Pengembangan lembar kerja siswa elektronik dengan software 3D page flip
Aspek
Kesederhanaan
Kriteria
1. Animasi dalam multimedia pembelajaran berbantuan komputer 2. Animasi dalam multimedia pembelajaran bebantuan komputer mudah dimengerti 3. Animasi yang disajikan dalam multimedia pembelajaran berbantuan komputer sesuai
No. Butir Instrumen 1
2
3
63
dengan karakteristik siswa 4. Multimedia dapat digunakan dengan mudah. 5. Kalimat yang digunakan mudah dimengerti
Keterpaduan
Tabel 3.1 Lanjutan ……….
Penekanan Keseimbangan
Bentuk
Warna
4 5
1. Urutan antar halaman sudah sesuai 2. Petunjuk yang digunakan dalam media pembelajaran berbantuan komputer sudah sesuai 3. Tombol/ikon pada multimedia sudah jelas dan sesuai. 1. Animasi yang diterapkan pada setiap halaman ada penekanan 1. Ukuran animasi dan tulisan tiap halaman sesuai 2. Tata letak tulisan tiap halaman seimbang 1. Animasi yang digunakan menarik 2. Bentuk huruf mudah dibaca
6 7
8 9 10 11 12 13
1. Warna tiap halaman sudah sesuai 2. Degrasi warna sudah selesai
14 15
Jumlah Pernyataan
15
Menurut Warsita (2008), ahli materi melakukan kajian terhadap aspekaspek seperti ketercapaian materi dengan tujuan pembelajaran, kebenaran materi dari segi konsep dan teori, adekuasi serta umpan balik soal latihan. Berdasarkan pernyataan ini maka dibuatlah kisi- kisi angket ahli materi. Bentuk kisi- kisi angket terlihat seperti tabel dibawah ini. Tabel 3.2 Kisi-kisi Angket Ahli Materi NO
Aspek/Materi/Indikator
Nomor Butir Soal
1
Substansi Materi Keseluruhan (1-5)
1-5
2
Kesesuaian Materi dengan Indikator Pembelajaran
6-9
64
3
Adekuasi
10-12
4
Latihan dan Umpan Balik
13-15
Jumlah Pernyataan
15
Tabel 3.3 Kisi-kisi Angket Respon Siswa No
Aspek/Indikator
Nomor Butir Soal
1
Tampilan media
1-7
2
Kejelasan materi
8-9
3
Keefesien waktu
10
4
Kesesuaian animasi dengan materi
11
5
Penggunaan bahasa
12
6
Kemudahan penggunaan
13
7
Ketepatan umpan balik/evaluasi
Tabel 3.3 Lanjutan ……….
14-15
Jumlah pernyataan
3.3.5
15
Teknik Analisis Data Setelah data diperoleh, selanjutnya adalah menganilisis data tersebut.
Deskriptor yang diberikan pada validasi ahli media dan ahli materi sebanyak 15 item pertanyaan, sehingga secara teoritik akan diperoleh skor minimal 15 dan maksimal 75 dimana interpretasi skor tersebut adalah sebagai berikut : Skor minimum
: 1 x 15 (deskriptor yang dinilai)=15
Skor maksimal
: 5 x 15 (deskriptor yang dinilai)=75
Kategori criteria
:5
Rentang nilai
:
= 12
Tabel 3.4. Kategori Tingkat Validasi Ahli Media dan Ahli Materi No.
Skala Nilai
Skor
Tingkat Validasi
1
5
64-75
Sangat baik
65
2
4
52-63
Baik
3
3
40-51
Sedang
4
2
28-39
Tidak baik
5
1
15-27
Sangat tidak baik
Deskriptor yang diberikan untuk uji coba kelompok kecil sebanyak 15 pertanyaan, sehingga secara teoritik akan memperoleh skor minimal 15 dan maksimal 75 dimana interpretasi skor tersebut adalah sebagai berikut: Skor minimum
: 1 x 15 (descriptor yang dinilai)=15
Skor maksimal
: 5 x 15 (descriptor yang dinilai)=75
Kategori criteria
:5
Rentang nilai
:
= 12
Tabel 3.5. Kategori Tingkat Respon Siswa No.
Skala Nilai
Skor
Tingkat Validasi
1
5
64-75
Sangat baik
2
4
52-63
Baik
3
3
40-51
Sedang
4
2
28-39
Tidak baik
5
1
15-27
Sangat tidak baik
Untuk menghitung presentase yang memberikan tanggapan sesuai dengan kriterian tertentu, yaitu dengan menggunakan rumus : RS =
x 100 %
66
Dengan RS
: persentase jawaban
F
: Jumlah skor uji coba
N
: jumlah skor maksimal
Tabel 3.6. Skala Penilaian Kualifikasi Produk No.
Skala Nilai
Tingkat Validasi
1
81 % - 100 %
Sangat baik / sangat menarik
2
61% - 80 %
Baik / menarik
3
41% - 60%
Sedang / cukup
4
21% - 40%
Tidak baik / tidak menarik
5
0% - 20%
Sangat tidak baik / sangat tidak menarik