perpustakaan.uns.ac.id
BAB. III
digilib.uns.ac.id
METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian ini dilakukan di Sekolah Tinggi Stikes Aisyiyah di yogyakarta, dengan waktu penelitian pada bulan Januari 2016 Dipilihnya Sekolah Tinggi Aisyiyah Yogyakarta sebagai tempat penelitian, dengan pertimbangan tertentu. B. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah survei yang bersifat corellation secara (purposive random sampling) dan cross sectional merupakan penelitian untuk mempelajari dinamika korelasi antara faktor-faktor risiko dengan efek, dengan model pendekatan atau observasi sekaligus pada satu saat (Praktiknya, 2001). tentang pola gaya hidup pada aktifitas, pola konsumsi makanan, dan tingkat kebugaran terhadap resiko Sindrom Metabolik. C. Populasi dan Sampel Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri dari atas obyek dan subyek yang mempunyai kualitas dan kateristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulan. Populasi yang dimaksud dalam penelitian ini adalah mahasiswa Stikes Yogyakarta Semester 3. Dengan jumlah 114 mahasiswa. Sampel dalam penelitian ini secara acak, untuk menentukan besar sample ditentukan dengan rumus:
61
commit to user
62
perpustakaan.uns.ac.id
=
Keterangan:
N 1 + N(
digilib.uns.ac.id )
n = Besar sampel N = Besar populasi d = Tingkat kepercayaan/ dinginkan dengan ketepatan 0,1 dari rumus di dapatkan hasil sebagai berikut: =
N 1 + N(
= 53,3 /54
)
=
ketepatan
yang
114 114 114 = = = 1 + 114(0,1 ) 1 + 114(0,01) 2.14
Berdasarkan rumus pengambilan sampel didapatkan jumlah sample sebayak 54 sample. Semua anggota memiliki karakteristik yang sama yaitu: a. Semua anggota populasi merupakan peserta didik sekolah tinggi di yogyakarta. b. Semua anggota populasi berumur 17-30 tahun (dewasa muda) c. Semua anggota populasi terdiri dari siswa putra dan putri. Sample adalah bagian dari jumlah kateristik yang dimiliki oleh populasi. Bila populasi besar dan peneliti tidak mungkin mempelajari semua yang ada pada populasi, misal karena keterbatasan dana, tenaga dan waktu, maka peneliti dapat menggunakan sample yang diambil dari populasi tersebut. Untuk itu sampel yang diambil dari populasi harus betul-betul representatif (mewakili). Sampel penelitian diambil secara (purpusive random sampling). sebagai sample penelitian karena beberapa pertimbangan antara lain:
commit to user
63
perpustakaan.uns.ac.id a. Kriteria inklusi
digilib.uns.ac.id
1. Usia 17 sampai 30 tahun 2. Pada semester 2 tersedia sejumlah peserta didik yang dapat dijadikan sample penelitian. b. Kriteria eksklusi 1. Kondisi umum jelek (sakit) 2. Pernah patah tulang pada tungkai 3. Menderita asma 4. Menderita penyakit jantung 5. Tidak bersedia dijadikan responden. D. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Rancangan penelitian yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah deskripsi dengan variabel yang ada yaitu (1). Variabel dependen (terikat): Risiko Sindrom Metabolik (2) Variabel Independent (bebas): Gaya Hidup dan Tingkat Kebugaran Jasmani. Variabel penelitian ini terdiri dari: 1. Variabel dependent (terikat) yaitu: Risiko Sindrom Metabolik : a. Risiko Sindrom Metabolik Risiko sindrom metabolik telah memiliki 3 dari 5 faktor risiko sindrom metabolik Di hitung dengan rumus: T Score = = 50 ± (
)
10
commit to user
64
perpustakaan.uns.ac.id Tiga kriteria dalam Risiko Sindrom Metabolik:
digilib.uns.ac.id
1. Tekanan darah (≥ 130/85 )mmHg 2. Glukosa darah puasa (≥ 100 mg/dl) 3. Lingkar perut laki-laki ≥ 90 cm dan pada wanita ≥ 80 cm b. Instrumen pengukur risiko Sindrom Metabolik: 1.
Alat pengukur tekanan darah : Spignomanometer dengan merk “Riester” dengan satuan mmHg.
2.
Mengukur glukosa darah dengan alat “Easy Touch”, dengan satuan mg/dl
3.
Mengukur lingkar perut dengan antropometri dengan alat mid line. Dengan satuan cm
c. Hasil : Semua hasil untuk menyamakan dengan uji T score d. Skala pengukuran : Ordinal 2. Variabel independen (bebas). Gaya Hidup pada penelitian ini adalah gaya hidup terjadinya perubahan perilaku aktifitas fisik dan konsumsi makanan selama 1 minggu pengukuran indeks aktifitas dan frekuensi rata-rata kalori dalam 1 minggu dalam mengkomsumsi makanan pada mahasiswa/mahasiswi dihitung dengan menggunakan rumus: T Score = = 50 ± (
)
10
commit to user
65
perpustakaan.uns.ac.id a. Aktifitas fisik
digilib.uns.ac.id
1. Aktivitas fisik adalah setiap pergerakan tubuh akibat aktifitas
otot-otot
skletal
yang
mengakibatkan
pengeluaran energi pada mahasiswa/mahasiswi 2. Instrument pengukur dengan indek aktifitas (intensitas, frekuensi dan durasi dalam kehidupan sehari-hari). 3. Hasil : score 4. Skala Pengukur: ordinal b. Konsumsi Makanan 1. Definisi konsumsi makanan adalah selera sentris gaya konsumsi pangan yang terlalu berorientasi pada unsur selera terpukau oleh kenikmatan menyantap pangan sehingga timbul
gizi berlebih pada mahasiswa dan
mahasiswi 2. Instrument pengukur: Recall food 24 jam 3. Hasil : Menghitung jumlah kandungan makanan pada recall food 24 hour menurut URT dan DKBM gizi di indonesia pada masing masing responden berapa besar kalori yang dikomsumsi selama 24 jam selama 1 minggu dan dihitung rata – rata jumlah kalori . 4. Hasil : kilo kalori. (semua hasil untuk menyamakan dengan uji T score) 5. Skala pengukur : Ordinal
commit to user
66
perpustakaan.uns.ac.id 3. Variabel independent (bebas): Tingkat Kebugaran Jasmani digilib.uns.ac.id a. Tingkat Kebugaran jasmani 1. Definisi: Tingkat Kebugaran jasmani adalah Urutan kemampuan tubuh seseorang untuk melakukan pekerjaan sehari-hari tanpa menimbulkan kelelahan yang berlebihan, di kategorikan kurang, sedang dan baik pada usia dewasa muda (17-30 tahun) pada mahasiswa/mahasiswi 2. Instrumen pengukuran: dengan test multi stage 3. Hasil: penghitungan Vo2 max (ml/kg/min) 4. Skala pengukur: ordinal
E. Tehnik Pengumpulan Data Data yang dikumpulkan adalah data kuantitatif, pengumpulan data penelitan dilakukan dengan tehnik mengisi blangko quesioner dan test pengukuran. Data yang dikumpulkan pada penelitian ini adalah: b. Data penilaian Quesioner dengan Indek Aktifitas c. Data konsumsi makanan dengan Food Recall 1x24 jam seminggu d. Data test tingkat kebugaran dengan Multi Stage Test e. Kriteria Risiko Sindrom Metabolik 3 kriteria yaitu: Tekanan darah, Lingkar perut dan Glukosa puasa.
commit to user
67
perpustakaan.uns.ac.id F. Tehnik dan Instrumen Untuk Mengumpulkan Data
digilib.uns.ac.id
Pada penelitian ini peneliti menggunakan instrument berupa observasi dan test fisik kebugaran untuk mengetahui variabel dependent yaitu gaya hidup dengan indek aktifitas dan kalori rata-rata dari konsumsi makanan 1 minggu pada mahasiswa/mahasiswi. Instrumen yang dirancang peneliti adalah: 1. Aktifitas fisik Berdasarkan pada aktifitas sehari hari yang teratur, dihitung indeks aktifitas dengan mengalikan scor untuk setiap kategori (scor = Intenitas x Durasi x Frekuensi). Tabel 3.1 Indeks Aktifitas ( The Effects Of Exercise And Fitness On Serum Lipid In Collegewomen.( hlm 46) oleh Tesis Master, University of Montana)D.Kasari,1976, No 1.
Intensitas
Scor 5
Activitas sehari –hari Mengalami pernafasan dan perspirasi (berkeringat) yang berat Sebentar- sebentar mengalami pernafasan perspirasi (berkeringat) yang berat seperti dalam permainan tenis Agak berat – seperti dalam olahraga rekreasi atau bersepeda Sedang – seperti dalam permainan voli, soft ball Ringan – seperti dalam memancing, berjalan kaki Diatas 30 menit 20 hingga 30 menit 10 hingga 20 menit Di bawah 10 menit Setiap hari atau hampir setiap hari 3 hingga 5 kali seminggu 1 hingga 2 kali seminggu Beberapa kali seminggu Kurang dari sekali sebulan
4 3
2
Durasi
3
Frekuensi
2 1 4 3 2 1 5 4 3 2 1
No
Score
Evaluasi
Kategori
1.
100
Gaya hidup sangat aktif
Tinggi
2.
80 hingga 100
Aktif dan sehat
Sangat baik
3.
40 hingga 60
Dapat di terima harus lebih baik
Cukup
4.
20 hingga 40
Tidak begitu baik
Buruk
5.
Di bawah 20
Pasif
Sangat buruk
commit to user
68
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Berdasarkan pada aktifitas sehari hari yang teratur, dalam melakukan kegitan rutin olah raga dikategorikan sebagai berikut: Tabel 3.2 Kategori Aktifitas Fisik Dalam Berolahraga No
Kategori
Aktifitas Sehari-Hari
1
1
Kurang
Melakukan olahraga dengan waktu < 30 menit
2
2
Sedang
Melakukan olahraga 1-3 kali dalam seminggu, dengan waktu 30 - 60 menit
3
3
Baik
Melakukan olahraga > 3 kali dalam semingu, dengan waktu > 60 menit.
2. Formulir Recall Food 24 jam. Petunjuk : Mengisi semua jenis konsumsi makanan dalam waktu 24 jam dengan rata-rata perminggu, dengan data triagulasi dari responden, observasi dan peneliti). Tabel 3.3 Recall Foods 24 Jam Waktu
Nama Masakan Jenis Makanan
Pagi/jam Siang / jam Malam/ jam
commit to user
Bahan Makanan URT
Gram
69
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Pada penelitian kategori yang dipakai tinggi/lebih atau kurang dalam perhitungan kilo kalori/hari, untuk laki-laki 16-18 tahun kebutuhan energi 2600 kkal, 19-29 tahun kebutuhan energi 2550 kkal, wanita 16-18 thn kebutuhan energi 2200 kkal, 19-29 tahun kebutuhan energi 1900 kkal, Laki –laki rata-rata 2500 kkal dan perempuan rata-rata 2300 kkal (LIPI, 1998). Kategori frekuensi rata- rata kalori perminggu yang dipakai dalam penelitian ini tabel sebagai berikut:
Tabel 3.4 Kategori Frekuensi Rata-Rata Kalori Harian No
Kategori
Jenis Kelamin Laki- laki
Wanita
(16-18thn) – (19-29) thn
16-18thn) – (19-29) thn
1
1
Kurang
< 2500 kkal
< 2000 kkal
2
2
Baik
2500 kkal – 2800 kkal
2000-2100 kkal
3
3
Berlebih
> 2800 kkal
> 2100 kkal
3. Test Tingkat Kebugaran dengan Multi Stage Test. Tujuan Multi Stage Test adalah untuk mengukur Vo2 max pada peserta penelitian dengan melakukan sebagai berikut di bawah ini: a. Peralatan yang diperlukan adalah :
Lapangan area datar dan tidak licin panjang 20 meter
Meteran dan pembatas
commit to user
70
perpustakaan.uns.ac.id
Mp4 Multi Stage Fitnes Test
Lembar pencatat dan petugas
digilib.uns.ac.id
b. Pelaksanaan
Lari hilir mudik shutle pada lintasan 20 meter dengan mengikuti irama bip audio mp4 Multi Stage Test
Peserta test tiba di akhir shuttle sebelum bunyi “bip”, peserta harus menunggu bunyi “bip” kemudian kembali berjalan
Jika peserta gagal diakhir shuttle sebelum “bip” tersebut harus diperkenankan 2-3 shutle lagi untuk berusaha mendapatkan kembali langkah yang di perlukan
Setelah pelaksanaan dimulai dilakukan pencatatan pada akhir level peserta test.
c. Perhitungan VO2max Hasil penilaian level dan shuttle sesuai dengan tabel perhitungan VO2max. Tabel 3.5 Kategori VO2 maks (ml/kg/min) (Davis Kimmet, 1986) Kategori
VO2 maks (ml/kg/min) di bawah 30
30-39
40-49
< 25.0
<25.0
< 25.0
Kurang
25.0 – 33.7
25.0 – 30.1
25.0 – 26.4
Sedang
33.8 – 42.5
30.2 – 39.1
26.5 – 35.4
Baik
42.6 - 51.5
39.2 – 48.0
35.5 – 45.0
51.6 +
48.1 +
45.1 +
Sangat kurang
Baik sekali
commit to user
71
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id Kategori hasil Vo2 max yang dipakai dalam penelitian ini
tabel sebagai berikut: Tabel 3.6 Kategori Berdasarkan VO2 Max No
Kategori
Berdasarkan Vo2 max dibawah usia 30 tahun
1
1
Kurang
25.0 – 33.7
2
2
Sedang
33.8 – 42.5
3
3
Baik
42.6 - 51.5
4. Risiko
Sindrom
Metabolik
dengan
pengukuran
lingkar
perut
(Antropometri), pengukuran tekanan darah dan test gula darah puasa. Di kelompokan menjadi : Score 1:
berisiko terhadap Sindrom
Metabolik (dengan 3 kriteria tersebut diatas), score 2: Tidak berisiko terhadap sindrom metabolik (tidak memenuhi 3 unsur kriteria Sindrom metabolik. a. Pengukuran Lingkar Perut. Pengukuran lingkar perut paling tepat untuk pengukuraan obesitas sentral. Pengukuran dilakukan dengan mengunakan pita plastik, di daerah setinggi umbilikus atau titik tengah tulang iga paling bawah dengan puncak tulang iliaka. Pengukuran lingkar perut dilakukan untuk mengetahui ada tidaknya obesitas abdominal/sentral. Jenis obesitas ini sangat berpengaruh terhadap kejadian penyakit kardiovaskular, diabetes melitus dan risiko Sindrom Metabolik.
commit to user
72
perpustakaan.uns.ac.id Alat yang dibutuhkan:
digilib.uns.ac.id
o Ruangan yang tertutup dari pandangan umum. Jika tidak ada gunakan tirai o Pembatas. o Pita pengukur o Spidol atau pulpen Cara Pengukuran Lingkar Perut:
Jelaskan pada responden tujuan pengukuran lingkar perut dan tindakan apa saja yang akan dilakukan dalam pengukuran.
Untuk pengukuran ini responden diminta dengan cara yang santun
untuk
membuka
pakaian
bagian
atas
atau
menyingkapkan pakaian bagian atas dan raba tulang rusuk terakhir responden untuk menetapkan titik pengukuran.
Tetapkan titik batas tepi tulang rusuk paling bawah.
Tetapkan titik ujung lengkung tulang pangkal paha/panggul. Tetapkan titik tengah diantara titik tulang rusuk terakhir titik ujung lengkung tulang pangkal paha/panggul dan tandai titik tengah tersebut dengan alat tulis.
Minta responden untuk berdiri tegak dan bernafas dengan normal (ekspirasi normal).
Lakukan pengukuran lingkar perut dimulai/diambil dari titik tengah
kemudian
secara
commit to user
sejajar
horizontal
melingkari
73
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id pinggang dan perut kembali menuju titik tengah diawal pengukuran.
Apabila responden mempunyai perut yang gendut ke bawah, pengukuran mengambil bagian yang paling buncit lalu berakhir pada titik tengah tersebut lagi.
Pita pengukur (mid line) tidak boleh melipat dan ukur lingkar pinggang mendekati angka 0,1 cm.
Pedoman pengukuran dan pemeriksaan Hal yang perlu diperhatikan: Pengukuran lingkar perut yang benar dilakukan dengan menempelkan pita pengukur diatas kulit langsung. Pengukuran di atas pakaian sangat tidak dibenarkan. Apabila responden tidak bersedia membuka/menyingkap pakaian bagian atasnya, pengukuran dengan menggunakan pakaian yang sangat tipis (kain nilon, silk dll) diperbolehkan dan beri catatan pada kuesioner.
Apabila responden tetap menolak untuk diukur, pengukuran lingkar perut tidak boleh dipaksakan dan beri cacatan pada kuesioner.
commit to user
74
perpustakaan.uns.ac.id Kategori lingkar perut yang dipakai dalam penelitian digilib.uns.ac.id ini tabel sebagai berikut: Tabel. 3.7 Kategori Lingkaran Besaran Perut
No
Kategori
Lingkar Perut
b. P
(Asia)
E
Laki-laki
Perempuan
1
M
1
Baik
< 90 cm
< 80 cm
2
P
2
Sedang
90 cm
80 cm
3
E
3
Buruk
> 90 cm
>80 cm
M PEMERIKSAAN TEKANAN DARAH 1. Alat dan Bahan: Tensimeter /Spignomanometer “Riester ” 2. Cara Pengukuran: o Sebelum melakukan pengukuran tekanan darah, responden sebaiknya menghindar kegiatan aktivitas fisik seperti olah raga, merokok, dan makan, minimal 30 menit sebelum pengukuran. Dan juga
duduk
beristirahat
setidaknya
5-15
menit
sebelum
pengukuran. o Hindari melakukan pengukuran dalam kondisi stres. Pengukuran sebaiknya dilakukan dalam ruangan yang tenang dan dalam kondisi tenang dan posisi duduk.
commit to user
75
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id o Pastikan responden duduk dengan posisi kaki tidak menyilang tetapi kedua telapak kaki datar menyentuh lantai. Letakkan lengan kanan responden di atas meja sehinga mancet yang sudah terpasang sejajar dengan jantung responden. o Singsingkan lengan baju pada lengan bagian kanan responden dan memintanya untuk tetap duduk tanpa banyak gerak, dan tidak berbicara pada saat pengukuran. Apabila responden menggunakan baju berlengan panjang, singsingkan lengan baju ke atas tetapi pastikan lipatan baju tidak terlalu ketat sehingga tidak menghambat aliran darah di lengan. o Biarkan lengan dalam posisi tidak tegang dengan telapak tangan terbuka ke atas. Pastikan tidak ada lekukan pada pipa mancet. o Persiapkan manset. Perlu diperhatikan bahwa mancet hendaknya diambil dari kotaknya secara benar dengan mengangkat secara keseluruhan (tidak ditarik salah satu bagiannya). o Dilakukan dengan posisi duduk pada lengan kiri o Pasang dan lingkarkan manset dengan jarak 2 cm dari fossa cubiti o Melakukan palpasi pada daerah arteri brachialis dan meletakkan stetoscope diatasnya. Posisi pipa mancet harus terletak sejajar dengan lengan kanan responden dalam posisi lurus dan relaks o Pompa tekanan udara dan turunkan udara perhatikan angka untuk mengetahui tekanan pada sitole (korotkof 1) dan diastole (korotkof4)
commit to user
76
perpustakaan.uns.ac.id o Apabila hasil pengukuran satu dan kedua terdapatdigilib.uns.ac.id selisih > 10 mmHg, ulangi pengukuran ketiga setelah istirahat selama 10 menit dengan melepaskan mancet pada lengan. responden tidak bisa duduk, pengukuran dapat dilakukan dengan posisi berbaring, dan catat kondisi tersebut dilembar catatan. Tabel 3.8 Klasifikasi Tekanan Darah Pada Orang Dewasa > 18 tahun Menurut Joint National Committee on Prevention, Detection, Evaluation, and Treatment of High Blood Pressure / JNC VII. Klasifikasi
Sistolik (mmHg)
Diastolik (mmHg)
Normal
≥ 120
< 80
Prehypertension
120 – 139
85 – 89
Derajat 1
140 – 159
90 – 99
Derajat 2
≥ 160
100
Hipertensi Sistolik Terisolasi
≥ 140
< 90
Kategori tekanan darah yang dipakai adalah sistole dalam penelitian ini tabel sebagai berikut: Table. 3.9 Kategori Tekanan Darah Sistole N0 1 2 3
Klasifikasi Dibawah normal Normal Pre hipertensi
Sistole < 120 ≥ 120 120 – 139
Kategori 1 2 3
c. Pemeriksaan Gula Darah : 1. Alat dan bahan : alat “Easy Touch” secara digital 2. Gula darah puasa (tidak makan dan minum selama 8-12 jam), Kategori hasil pengukuran gula darah dalam penelitian sebagai berikut:
commit to user
77
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id Tabel. 3.10 Kategori Pemeriksaan Gula Darah No
Kategori
Gula darah
1
1
Kurang
< 60 mgdl
2
2
Normal
60-100 Mgdl
3
3
Diatas Normal
>100 mgdl
G. Uji Validitas dan Reabilitas Untuk mengetahui tingkat hasil test dilakukan uji reabilitas awal dan akhir terhadap risiko terjadinya Sindrom Metabolik Mempunyai tingkat signifikansi kepercayaan sebesar 99%
H. Tehnik Analisis Data Teknik analisa data yang digunakan melalui uji prasyarat dengan uji normalitas atau homogenitas, untuk pengujian hipotesis dengan dua variabel dengan analisis Korelasi Ganda
I. Hipotesis Statistik 1. Membuat Ha dan Ho dalam bentuk kalimat a. Ha: Terdapat hubungan gaya hidup dan risiko Sindrom Metabolik,.Ho: Tidak terdapat hubungan pola gaya hidup dan risiko Sindrom Metabolik.
commit to user
78
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id b. Ha: Terdapat hubungan tingkat kebugaran jasmani dan risiko Sindrom Metabolik,.Ho: Tidak terdapat hubungan tingkat kebugaran jasmani dan risiko Sindrom Metabolik. c. Ha: Terdapat hubungan secara bersama antara gaya hidup dan tingkat kebugaran jasmani terhadap risiko Sindrom Metabolik,. Ho: Tidak terdapat hubungan secara bersama antara gaya hidup dan
tingkat
kebugaran
jasmani
terhadap
risiko
Sindrom
Metabolik. 2. Membuat Ha dan Ho dalam bentuk statistik. Ha: r ≠ 0 H0: r = 0 3. Membuat tabel penolong untuk menghitung korelasi ganda. a. Menghitung korelasi X1 terhadap Y. (rx1.y) Dengan rumus :
1.
=
2.
=
.∑
(∑
(∑
)
) (∑
).(∑ )
.
.∑
b. Menghitung korelasi X2 terhadap Y. (r x2.y) Dengan rumus :
.∑
(∑
(∑
)
) (∑ .
).(∑ )
.∑
c. Menghitung nilai korelasi X1 dengan X2. (r x1.x2) 1 2 =
Dengan rumus :
.∑
(∑
(∑
)
) (∑ .
).(∑
.∑
(∑
(∑ )
(∑ )
)
=
)
4. Menghitung nilai korelasi antar variabel dan korelasi ganda (R x1.x2.y) Dengan rumus :
. 2.
=
.
commit to user
.
(
.
. ).(
. ).(
.
)
79
perpustakaan.uns.ac.id 5. Menguji signifikansi dengan rumus F rumus Fhitung
=
hitung,
digilib.uns.ac.id taraf signifikan (α) = 0,05
Kaidah pengujian signifikansi: Jika F hitung ≥ F tabel maka tolak Ho artinya signifikans Jika Fhitung ≤ F tabel, maka Ho diterima artinya tidak signifikans Serta mencari tabel F tabel dengan rumus: F tabel = F{( 1- α)}(dk = k), (dk= n-k-1) Cara mencari F tabel dengan k sebagai pembilang dan hasil dk angka sebagai penyebut dan mencari interpolasi pada tabel F 6. Kesimpulan Setelah dihitung F hitung dan F tabel lebih besar atau kecil maka maka dapat diketahui hasil Ho dan Ha di terima atau ditolak sesuai dengan hipotesis.
commit to user
80
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
commit to user