23 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
BAB III METODE PENELITIAN
Metode penelitian berisi tentang desain penelitian, populasi, sampel dan teknik sampling, definisi operasional variabel dan teknik analisis yang digunakan.
A. Desain Penelitian Desain penelitian merupakan proses identifikasi masalah, pengembangan kerangka teoritis dalam rangka untuk melakukan analisa sehingga dapat menemukan solusi atas permasalahan penelitian yang muncul (Sekaran 2010). Desain penelitian mengungkap tentang tujuan penelitian, ruang lingkup penelitian, dimensi waktu. Tujuan penelitian ini merupakan pengujian hipotesis. Pengujian hipotesis menjelaskan sifat hubungan tertentu atau menentukan perbedaan antar kelompok atau kebebasan (independensi) dua atau lebih faktor dalam suatu situasi (Sekaran 2010). Dalam penelitian ini variabel yang berkaitan dengan masalah adalah empat perspektif dari pengukuran kinerja dengan pendekatan BSC (pertumbuhan dan pembelajaran, proses bisnis internal, konsumen, dan keuangan). Penelitian dilakukan dengan metode survei dengan alat bantu kuesioner. Kuesioner merupakan kumpulan pertanyaan tertulis untuk mengetahui jawaban responden dengan alternatif jawaban yang disediakan. Kuesioner dinilai sebagai mekanisme yang efisien karena mampu mengetahui jawaban responden secara langsung untuk mengukur variabel yang dibutuhkan. Kuesioner juga dapat commit to user
24 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
dibagikan baik secara personal, melalui media pos atau dengan surat elektronik (Sekaran 2010). Dimensi waktu yang digunakan dalam penelitian ini adalah cross-sectional dimana data hanya sekali dikumpulkan dalam rangka menjawab pertanyaan penelitian (Sekaran 2010). Lingkungan dalam penelitian ini merupakan field experiment yakni SKPD Pemerintah Kota Surakarta. Sekaran (2010) menyatakan bahwa field experiment dilakukan dengan mengambil sampel dari suatu populasi dalam lingkungan yang sebenarnya (natural setting). Penelitian ini adalah field experiment karena peneliti melakukan penelitian tanpa ada manipulasi dan memperoleh data dari responden dalam lingkungan sebenarnya. Unit analisis penelitian ini adalah SKPD Pemerintah Kota Surakarta.
B. Pengumpulan Data dan Pengambilan Sampel B.1 Populasi dan sampel Populasi mengacu pada keseluruhan kelompok orang, kejadian, atau hal minat yang ingin peneliti investigasi (Sekaran 2006). Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh pegawai yang memiliki jabatan struktural dalam SKPD pemerintah kota Surakarta. Sampel adalah sebagian dari populasi (Sekaran, 2006). Maka kriteria sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagian dari pegawai yang memiliki jabatan struktural yang bertugas SKPD pemerintah kota Surakarta. commit to user
25 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
B.2 Jenis dan Sumber Data Pada dasarnya data dibagi menjadi dua yaitu data primer dan data sekunder. Penelitian ini menggunakan data primer yaitu data yang diperoleh secara langsung dari responden. (Sekaran 2006).
B.3 Teknik Pengambilan Sampel Teknik pengambilan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode survei dengan alat bantu pengumpulan data adalah kuesioner. Kelebihan keusioner adalah efisien karena dinilai mampu mengetahui jawaban responden secara langsung untuk mengukur variabel yang dibutuhkan. Kuesioner juga dapat dibagikan baik secara personal, melalui media pos atau dengan surat elektronik (Sekaran 2010). Kelemahannya adalah kuesioner membutuhkan banyak waktu dan tenaga untuk membagikan dan mengumpulkan kembali. Pihak Responden juga dimungkinkan tidak mengisi kuesioner tersebut (Sekaran, 2010). Dalam beberapa kasus kuesioner diisi oleh bukan responden sebenarnya. Kuesioner diserahkan secara langsung kepada instansi dan dikumpulkan sesuai waktu yang telah disepakati dengan peneliti. Data sampel yang digunakan dalam penelitian ini sejumlah 109 responden. Jumlah ini diperoleh setelah menyebarkan 152 kuesioner. Kuesioner yang kembali sejumlah 117 kuesioner dan yang bisa digunakan sejumlah 109 kuesioner. Sejumlah 8 kuesioner tidak bisa digunakan karena tidak lengkap atau diisi oleh pegawai yang tidak memiliki jabatan struktural di institusi tersebut. commit to user
26 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
Pengambilan sampel dilakukan dengan metode purposive sampling, yaitu pengambilan sampel dari populasi berdasarkan suatu kriteria tertentu (Sekaran 2010). Dalam penelitian ini, kriteria yang digunakan dalam pengambilan sampel adalah pertimbangan jabatan struktural responden. Jabatan struktural di instansi terkait terdiri dari kepala bagian, kepala divisi atau kepala sub-divisi. Alasan pengambilan responden dengan jabatan struktural adalah karena responden pada posisi tersebut mengetahui program, strategi, target organisasi dan melakukan evaluasi terhadap bawahannya.
C. Definisi Operasional Variabel Variabel dalam penelitian ini disebut sebagai Unobserved variable yaitu konsep abstrak yang tidak dapat diukur langsung (Ghozali 2008). Oleh karena itu digunakan kuesioner dengan pertanyaan yang dijabarkan dalam skala respon enam poin, mulai dari nilai 0 (tidak ada dasar menjawab) hingga nilai 5 (sangat setuju). Penggunaan skala respon pada angka 0 dengan nilai 0 juga disertakan untuk respon “Tidak Ada Dasar untuk Menjawab” seperti yang disebutkan oleh Andrews (1984) dalam Aryani (2009). Penggunaan skala dengan nilai 0 digunakan untuk mengantisipasi responden yang tidak memiliki pengetahuan atas pernyataan yang diajukan. Ghozali (2008) menyatakan variabel disebut pula sebagai konstruk, yang terdiri dari konstruk eksogen (independen) dan konstruk endogen (dependen). Pengukuran keempat variabel menggunakan pertanyaan yang dimodifikasi dari indikator empat perspektif dalam pendekatan pengukuran kinerja menggunakan BSC. Berikut ini pengukuran keempat variabel tersebut. commit to user
27 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
C.1 Perspektif Pertumbuhan dan Pembelajaran Perspektif pertumbuhan dan pembelajaran lebih banyak mengarah pada sumber daya manusia (SDM), penggunaan teknologi serta inovasi. Ketiganya menjadi indikator penting karena pengetahuan pegawai harus dikembangkan secara berkelanjutan melalui pembelajaran dalam kondisi apapun (Arveson 1998, Kaplan dan Norton 1996a). Salah satu pengukuran variabel dimodifikasi dengan mengambil dasar yaitu pelatihan untuk mengembangkan kompetensi yang dilakukan secara terus menerus (Arveson 1998, Kaplan dan Norton 1996a, Odera 1996, Garavan 2001, Harmon 2004, Urrutia dan Erikson 2005). Indikator lain dimodifikasi dari bagaimana suatu institusi mampu menciptakan iklim kerja positif dan menerapkan komunikasi langsung untuk keselarasan visi dan misi (Odera 1996, Arveson 1998). Berdasarkan indikator penelitian tersebut, penelitian ini mengembangkan sembilan pertanyaan yang merupakan modifikasi dari indikator-indikator di atas.
C.2 Perspektif Proses Bisnis Internal Perspektif proses bisnis internal mengacu pada pengelolaan internal suatu organisasi (Arveson 1998). Pengelolaan internal organisasi memunculkan pertanyaan bagaimana mempertahankan kemampuan organisasi untuk berubah dan memperbaiki kinerjanya sehingga visi tercapai. Pengukuran perspektif proses bisnis internal ditujukan untuk mengetahui seberapa baik pengelolaan di internal commit to user
28 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
organisasi, dan apakah produk dan layanan yang dihasilkan sesuai dengan kebutuhan konsumen (Dorweiler dan Yakhou 2006). Dalam penelitian ini, perpektif proses kerja internal organisasi diukur dengan modifikasi dari perencanaan strategi (Dorweiler dan Yakhou 2006), mengembangkan proses kerja yang berkelanjutan dan memberikan layanan kepada masyarakat sesuai dengan sumber daya dan prioritas aktivitas inti (Odera et al. 1996). Berdasarkan indikator penelitian sebelumnya, penelitian ini mengembangkan tujuh pertanyaan yang merupakan modifikasi dari indikatorindikator di atas.
C.3 Perspektif Konsumen Perspektif konsumen diukur dengan dasar bahwa filosofi manajemen terbaru telah menunjukkan kesadaran pentingnya mengutamakan konsumen dan kepuasan konsumen dalam bisnis apapun. Jika kinerja yang buruk muncul dari perspektif ini maka menjadi indikator utama penurunan kualitas keuangan masa depan, meskipun gambaran
keuangan saat ini terlihat baik (Arveson 1998).
Dalam penelitian ini, perspektif konsumen diukur dengan memberikan perhatian pada pemangku kepentingan (Dorweiler dan Yakhou 2006); mengutamakan pelayanan yang berkualitas pada masyarakat, memperkuat kepercayaan/respek dan kenyamanan masyarakat, mampu mengelola sumber daya secara strategis (Odera et al. 1996) serta efektif dalam pengelolaan anggaran (Woods dan Groupnic 2008). Berdasarkan indikator yang digunakan dalam literatur di atas, commit to user
29 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
penelitian ini mengembangkan tujuh pertanyaan yang merupakan modifikasi dari indikator-indikator di atas.
C.4 Perspektif Keuangan Perspektif keuangan merupakan tujuan jangka panjang yang ingin dicapai oleh suatu organisasi (Kaplan dan Norton 1996). Kaplan dan Norton tidak mengabaikan kebutuhan tradisional atas data keuangan. Dari kebutuhan tersebut, pengukuran perspektif keuangan dalam penelitian ini mengacu pada beberapa referensi. Perspektif keuangan diukur melalui data pendanaan tepat waktu dan akurat (Kaplan dan Norton 1996 dalam Arveson 1998) termasuk di dalamnya meningkatkan pendapatan, meningkatkan produktivitas dan melakukan investasi atas aset yang dimiliki. Berdasarkan indikator yang digunakan dalam literatur di atas, penelitian ini mengembangkan tujuh pertanyaan yang merupakan modifikasi dari indikator-indikator di atas.
D. Pengujian Instrumen Penelitian dengan Pilot Study Pilot study dilakukan untuk menilai apakah kuesioner layak digunakan dalam penelitian sebenarnya sebelum penelitian dengan sampel besar. Tujuan dari pilot study ini adalah apakah responden memahami poin pertanyaan yang diajukan sehingga representatif digunakan sebagai pertanyaan kuesioner. Responden pilot study ini terdiri dari kepala bagian, kepala divisi atau sub-divisi untuk mewakili sampel sebenarnya saat dilakukan penelitian dengan sampel besar (IMPACT 2011). commit to user
30 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
E. Teknik Analisis Teknik analisa data menggunakan Structural Equation Modelling (SEM). SEM adalah suatu teknik analisa yang menggabungkan antara analisa jalur dengan analisa faktor (Ghozali 2008). SEM memiliki keunggulan bahwa analisa penelitian membutuhkan suatu model yang dituangkan dalam diagram jalur. SEM mengakomodir model penelitian yang kompleks dan melihat apakah model penelitian tersebut dapat diterima atau tidak (Ghozali 2008). Dalam proses analisa digunakan dua sarana yaitu SPSS 16.0 dan AMOS 16.0.
E.1 Uji Validitas dan Uji Reliabilitas Analisa data dimulai dengan melakukan uji validitas dan reliabilitas sehingga diketahui bahwa data yang dikumpulkan telah valid dan reliabel. Uji Reliabilitas digunakan untuk mengetahui tingkat konsistensi jawaban responden. Suatu kuesioner dikatakan reliabel atau handal jika jawaban seseorang terhadap pernyataan adalah konsisten atau stabil dari waktu ke waktu (Ghozali 2005). Suatu konstruk atau variabel dikatakan reliabel jika memberikan nilai Cronbach alpha lebih besar dari 0,60 (Nunnally 1967 dalam Ghozali 2005). Sedangkan uji validitas bertujuan untuk mengetahui sah atau valid tidaknya suatu kuesioner. Suatu kuesioner dikatakan valid ketika butir-butir pengukuran tersebut mampu mengungkapkan sesuatu yang akan diukur. Pengukuran validitas dalam penelitian ini menggunakan korelasi bivariate antara masing-masing skor indikator dengan total skor konstruk (Ghozali 2005) commit to user
31 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
E.2 Membangun Persamaan Struktural Persamaan suatu model struktural dibuat berdasarkan pada teori. Model struktural ini merupakan gambar model yang disusun berdasarkan teori yang telah diuraikan dalam pengembangan hipotesis.
E.3 Pengukuran goodness of fit model Goodness of fit mengukur kesesuaian input observasi dengan prediksi dari model yang diajukan. Terdapat tiga jenis ukuran goodness of fit (Ghozali 2008) yaitu : 1. Absolute fit measure 1.1 Square statistic dan probabilitas Alat uji fundamental untuk mengukur overall fit adalah likehood ratio chi square statistic. Model dikatakan baik jika mempunyai chi square = 0 berarti tidak ada perbedaan. Tingkat signifikan penerimaan yang direkomendasikan adalah apabila p ≥ 0,005 yang berarti matriks input sebenarnya dan matriks input yang diprediksi tidak ada perbedaan secara statistik. 1.2
CMIN/DF
Adalah nilai chi square dibagi dengan degree of freedom. Beberapa pengarang menganjurkan menggunakan ratio ukuran ini untuk mengukur fit. Nilai ratio 5 (lima) atau kurang dari lima merupakan ukuran yang reasonable. Peneliti lainnya commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
32 digilib.uns.ac.id
seperti Byrne (1988) mengusulkan nilai ratio ini < 2 merupakan ukuran fit. Program AMOS akan memberikan nilai CMIN/DF dengan perintah /cmindf. 1.3
GFI
GFI (Goodness of Fit Index) yaitu ukuran non statistik yang nilainya berkisar dari nilai 0 (poor fit) sampai 1,0 (perfect fit). Nilai GFI tinggi menunjukkan fit yang lebih baik dan berapa nilai GFI yang dapat diterima sebagai nilai yang layak belum ada standarnya, tetapi banyak peneliti menganjurkan nilai di atas 90% sebagai ukuran good fit. Program AMOS akan memberikan nilai GFI dengan perintah /gfi 1.4 RMSEA Root Mean Square Error of Approximation (RMSEA) merupakan ukuran yang coba memperbaiki kecenderungan statistik chi square menolak model dengan jumlah sampel yang besar. Nilai RMSEA antara 0,05 sampai 0,08 merupakan ukuran yang dapat diterima. Hasil ujian empiris RMSEA cocok untuk menguji model konfirmatori atau competing model strategy dengan jumlah sampel besar. Program AMOS akan memberikan RMSEA dengan perintah /rmsea.
2. Incremental Fit Measure 2.1 AGFI Adjusted goodness of fit merupakan pengembangan dari GFI yang disesuaikan dengan ratio degree of freedom untuk proposed model dengan degree of freedom untuk null model. Nilai yang direkomendasikan adalah sama atau > 0,90. program AMOS akan memberikan nilai AGFI dengan perintah /agfi. commit to user
33 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
2.2 TLI Tucker Lewis index atau dikenal dengan nonnormed fit index (NNFI) pertama kali di usulkan sebagai alat untuk mengevaluasi analisis faktor, tetapi sekarang dikembangkan untuk SEM. Ukuran ini menggabungkan ukuran parsimony ke dalam indeks komparasi antara proposed model dan null model. Nilai TLI. Berkisar antara 0 sampai 1,0. Nilai LI yang direkomendasikan adalah > 0,90. 2.3 NFI Normed fit index merupakan ukuran perbandingan antara proposed model dan null model. Nilai NFI akan bervariasi dari 0 (no fit at all) sampai 1,0 (perfect fit). Seperti halnya TLI tidak ada nilai absolut yang dapat digunakan untuk standar, tetapi umumnya direkomendasikan sama atau > 0,90.
3.
Parsimonius Fit Measures
3.1 PNFI Parsimonius normal fit index adalah modifikasi dari NFI. PNFI memasukkan jumlah degree of freedom yang digunakan untuk mencapai level fit. Semakin tinggi nilai PNFI maka semakin baik. Kegunaan utama PNFI adalah untuk membandingkan model dengan degree of freedom yang berbeda. 3.2 PGFI PGFI atau Parsimonius Goodness Of Fit Index memodifikasi GFI atas dasar parsimony estimated model. Nilai PGFI berkisar antara 0 sampai 1,0 dengan nilai semakin tinggi menunjukkan model lebih parsimony. commit to user
34 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
Kriteria yang digunakan untuk menilai apakah suatu model dinilai dapat diterima (fit) dan dapat dianalisa adalah dengan melihat nilai chi square dan probabilitas p-value (Arbukle 2010). Kriteria lain adalah GFI, SRMR, RMSEA, CFI dan TLI (Aryani 2009). Adapun kriteria dari masing-masing akan dijelaskan dalam tabel berikut ini : Tabel 2 Kriteria Goodness of fit model Standar fit Chi square Probabilitas (p-value) GFI Root Mean Square Error of Approximation (RMSEA) Tucker Lewis index (TLI) CFI
Kriteria Mendekati 0 >0,05 >0,90 0,05 sampai 0,08 > 0,90. >0,90
E.4 Uji Normalitas Salah satu asumsi terpenting dalam SEM adalah bahwa data yang digunakan harus berdistribusi normal secara multivariate (Ghozali 2008). Dampak dari data yang tidak normal secara multivariate akan menghasilkan nilai chi square yang besar. Hasil indeks pada TLI dan CFI juga cenderung underestimate. Hasil ini berpengaruh sehingga model dinyatakan tidak fit dan tidak dapat dianalisa. Untuk data yang tidak normal secara multivariate maka perlu dilakukan langkah bootstrapping. Bootstrapping merupakan suatu metode untuk melakukan resampling dimana sampel asli akan diperlakukan sebagai populasi. Data dapat diresampel menjadi 250, 500, 1000 atau 2000 (Nevitt dan Hancock 2001). Resampling dalam penelitian ini mengambil 500 bootstrap samples (Arbuckle 2008) dengan melihat nilai bollen stine p-value untuk menentukan model yang fit commit to user (Aryani 2009).
perpustakaan.uns.ac.id
35 digilib.uns.ac.id
E.5 Uji Unidimensionalitas (Single-factor congeneric model) Single factor congeneric model atau one factor congeneric model merupakan suatu uji untuk menguji unidimensionalitas suatu konstruk. Uji ini dilakukan karena suatu konstruk dibangun oleh pertanyaan atau indikator (Aryani 2009, Ghozali 2008).
E.6 Uji Multidimensionalitas (Confirmatory factor Analysis) Analisis konfirmatori atau yang sering disebut dengan confirmatory factor analysis (CFA) didesain untuk menguji multidimensionalitas dari suatu konstruk teoritis. Unobserved variable atau yang disebut variabel laten yang digunakan dalam penelitian merupakan konsep teoritis dengan beberapa indikator atau manivest (Ghozali 2008). Analisa konfirmatori ingin menguji apakah indikator– indikator tersebut merupakan indikator yang valid sebagai pengukur konstruk laten. Jika ada mis-fit atau ketidakcocokan model dengan data empirisnya maka dapat dilakukan revisi model dengan melihat kesalahan spesifikasi model melalui standardized residual dan modification index (Ghozali 2008).
E.7 Estimasi Full Model Estimasi full model structural dilakukan setelah uji CFA dengan menggunakan indikator yang telah lolos dalam uji CFA (Ghozali 2008). Estimasi full model diharapkan telah memenuhi kriteria model yang diterima. commit to user
36 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
E.8 Uji Hipotesis Pengujian atas hipotesis yang diajukan dapat dilakukan dengan melihat nilai koefisien standardized regression weight (Ghozali, 2008).
Harapan nilai
koefisien standardized regression weight adalah memiliki signifikansi kurang dari 0,05.
commit to user