BAB III METODE PENELITIAN
A.
Waktu dan Tempat Penelitian 1.
Waktu Penelitian Proses penelitian ini diawali dengan pencarian dan pengumpulan data, pengelolaan data dan penulisan hasil laporan, sampai penyajian hasil, secara keseluruhan. Pada proses penelitian ini di perlukan kurun waktu sejak bulan Desember 2016 - Mei 2017
2.
Tempat Penelitian Penelitian ini menganalisis kualitas produk, citra merek, harga terhadap keputusan pembelian konsumen pada perusahaan The Executive.
B.
Desain Penelitian Penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kuantitatif asosiatif. Menurut Sugiyono (2016) penelitian kuantitatif dapat diartikan sebagai metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat positivisme, digunakan untuk meneliti pada populasi atau sampel tertentu, pengumpulan data menggunakan instrumen penelitian, analisis data bersifat kuantitatif atau statistik, dengan tujuan untuk menguji hipotesis yang telah ditetapkan.
35 http://digilib.mercubuana.ac.id/z
36
Menurut Sugiyono (2016) rumusan masalah asosiatif adalah suatu rumusan penelitian yang bersifat menanyakan hubungan antara dua variabel atau lebih. Dalam penelitian ini
bertujuan untuk mengetahui pengaruh
hubungan yaitu kualitas produk (X1), citra merek (X2), harga (X3) terhadap minat pembelian (Y)
C.
Definisi dan Operasional Variabel Menurut Sarwono dan Martadiredja. (2008) operasional variabel adalah variabel yang dapat diukur, dimanipulasi, atau dipilih oleh peneliti untuk menentukan hubungannya dengan suatu gejala yang diobservasi. Macammacam variabel dalam penelitian menurut Sugiyono (2016) dapat dijelaskan sebagai berikut: 1.
Variabel Bebas Variabel ini sering disebut sebagai variabel stimulus, predictor, antecedent. Variabel bebas adalah merupakan variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel dependen (terikat). Dalam penelitian ini variabel bebas adalah kualitas produk (X1), citra merek (X2), harga (X3)
2.
Variabel Terikat Variabel ini sering disebut sebagai variabel output, kriteria, konsekuen. Variabel terikat merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat, karena adanya variabel bebas. Dalam penelitian ini variabel terikat adalah minat pembelian (Y)
http://digilib.mercubuana.ac.id/z
37
Tabel 3.1 Operasional Variabel Variabel
Dimensi
Kualitas
Ciri-Ciri
Produk
(Feature)
(X1)
Indikator
Skala
Produk Packing menarik
Garvin Daya
Likert
Ciri khas Tahan Tidak mudah rusak
dalam
(Durability)
Warna tidak mudah pudar
Tjiptono
Estetika
Desain menarik
(2008)
(Aesthetics)
Warna menarik
Keandalan
Produk dapat digunakan sesuai
(reliability)
fungsi Produk tidak mudah rusak
Kegunaan
Kenyamanan
(Serviceability)
Penanganan Keluhan
Kesesuaian dengan Karakteristik desain sesuai dengan spesifikasi
spesifikasi
(conformance
to
specification) Kualitas
yang Kualitas
dipersepsikan
produk
diharapkan
(Perceived quality) Sumber: peneliti, 2017
http://digilib.mercubuana.ac.id/z
sesuai
yang
38
Tabel 3.1 Operasional Variabel Variabel Citra
Dimensi
Merek Mudah
Indikator
Skala
di Merek mudah dikenal
Likert
(X2) Menurut ingat
Merek mudah di ucapkan
Kotler (2012)
Memiliki
Merek kelas ekslusif
makna
Merk memiliki keunggulan dari manfaat produk
Menarik
Desain menarik Logo menarik
Harga (X3)
Kesesuaian
Harga terjangkau
Hurianty
harga
Harga sesuai dengan manfaat yang
(2010 )
dirasakan Strategi harga
Harga mampu bersaing pada produk serupa. Harga yang ditawarkan perusahaan stabil
Kebijakan
Kenaikan
harga
pelanggan
harga
tidak
memberatkan
Kemudahan dalam proses pembayaran. Minat
Minat
Kecendrungan seseorang untuk membeli
Pembelian (Y) Traksaksional
produk
Ferdinan
Minat
dalam
Refrensial
Kecendrungan
seseorang
untuk
mereferensikan produk kepada orang
Vernandy
lain
(2013)
Kecendrungan
seseorang
untuk
mengarahkan orang lain Minat
Minat yang menggambarkan perilaku
Preferensial
seseorang yang memiliki preferensi utama pada produk tersebut
http://digilib.mercubuana.ac.id/z
39
D.
Populasi dan Sampel Penelitian 1.
Populasi Menurut Sugiyono (2016) populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Populasi dalam penelitian ini customers yang membeli produk di The Executive yang berada di setiap store The Executive di Jakarta Barat. Jumlah 84675.
2.
Sampel Menurut Sugiyono (2016) sampel adalah sebagian dari populasi itu. Bila populasi besar, dan peneliti tidak mungkin mempelajari semua yang ada pada populasi, misalnya karena keterbatasan dana, tenaga dan waktu, maka peneliti dapat menggunakan sampel yang diambil dari populasi itu. Table 3.2 Store The Executive di Jakarta Barat Alamat Store The Executive Jl.S.Parman
Central Park
Kav.28
Jakarta Barat Jl.Arteri
Citraland
S.Parman
Jakarta Barat Mall Taman Anggrek
Jl.Letjen
S.Parman
1st
FL
Blok
E05
Jakarta Barat Puri Indah Mall
Jl.
Puri
Jakarta
Sumber : peneliti, 2017
http://digilib.mercubuana.ac.id/z
Agung
Puri
Indah
Kembangan
40
3.
Teknik Pengambilan Sampel Dalam penelitian ini menggunakan nonprobability sampling dengan teknik sampling insidental. Menurut Sugiyono (2016) nonprobability sampling adalah teknik pengambilan sampel yang tidak memberi peluang atau kesempatan yang sama bagi setiap unsur atau anggota populasi untuk dipilih menjadi sampel. Menurut Sugiyono (2016) sampling insidental adalah teknik penentuan sampel berdasarkan kebetulan/ insidental bertemu dengan peneliti dapat digunakan sebagai sampel, bila dipandang orang
yang kebetulan ditemui itu cocok
sebagai sumber data. Dalam penelitian ini sampel yang digunakan 100 responden.
𝑛=
N 1 + 𝑁𝑒 2
Keterangan : n = jumlah anggota sampel N = jumlah anggota populasi e = error level (tingkat kesalahan) ditetapkan 10% dengan tingkat kepercayaan 90%.
http://digilib.mercubuana.ac.id/z
41
Tabel 3.3 Total konsumen yang membeli kemeja The Executive Tahun 2015 Bulan
Total konsumen
Januari 2015
8928
Februari 2015
5824
Maret 2015
7192
April 2015
5640
Mei 2015
6076
Juni 2015
5400
Juli 2015
9052
Agustus2015
8308
September 2015
5160
Oktober 2015
5456
November 2015
6600
Desember 2015
11036
Jumlah
84675
Sumber: data di olah, (2017) Populasi yang didapatkan dari store The Executive di Jakarta Barat selama bulan Januari 2015 adalah sebanyak 84675 orang. Maka dapat dihitung sampel dengan tingkat kesalahan yang ditetapkan yaitu 10%, sebagai berikut: 𝑛=
N 1 + 𝑁𝑒 2
𝑛=
84.675 1 + 84.675(0,1)2
𝑛=
84.675 847. 75
𝑛 = 99,88
http://digilib.mercubuana.ac.id/z
42
Dari perhitungan dengan menggunakan rumus slovin diatas, maka diperoleh sampel untuk penelitian ini sebanyak 99,88 dibulatkan menjadi 100 responden.
E.
Teknik Pengumpulan Data Menurut Sugiyono (2016) berikut ini merupakan teknik pengumpulan data antara lain : 1.
Kuesioner / angket. Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawabnya. Pada penelitian ini kuesioner digunakan untuk minat pembelian The Executive. Teknik pelaksanaan dengan peneliti mendatangi secara langsung responden dan menjelaskan tata cara pengisian dan setelah diisi oleh responden kemudian diserahkan kembali kepada peneliti. Pernyataan atau pertanyaan yang ada di dalam kuesioner akan diukur dengan menggunakan tipe skala Likert. Skala pengukuran dalam penelitian ini menggunakan skala likert. Menurut Sugiyono (2016) skala likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial. Dalam penelitian ini skala Likert dengan angka pilihan yang diarahkan dengan nilai terendah minimal 1 dan yang tertinggi maksimal 5 dengan pilihan jawaban.
http://digilib.mercubuana.ac.id/z
43
Tabel 3.4 Skala Penilaian Likert Alternatif Jawaban
Nilai
Sangat Setuju (SS)
5
Setuju (S)
4
Ragu-Ragu (RG)
3
Tidak Setuju (TS)
2
Sangat Tidak Setuju(STS)
1
Sumber: Sugiyono (2016:93) 2.
Observasi Merupakan suatu proses yang kompleks, suatu proses yang tersusun dari pelbagian proses biologis dan psikhologis. Dua di antara yang terpenting adalah proses proses pengamatan dan ingatan.
3.
Wawancara digunakan sebagai teknik pengumpulan data apabila peneliti ingin melakukan studi pendahuluan untuk menemukan permasalahan yang harus di teliti, dan juga apabila penelitiingin mengetahui hal hal dari responden yang lebih mendalam dan jumlah respondennya sedikit atau kecil.
B. Jenis dan Sumber Data 1. Sumber Primer adalah sumber data yang langsung memberikan data kepada pengumpul data. 2. Sumber Skunder adalah sumber yang tidak langsung memberikan data kepada pengumpul data, misalnya lewat orang lain atau lewat dokumen.
http://digilib.mercubuana.ac.id/z
44
C. Metode Analisis 1.
Uji Validitas Validitas adalah sejauh mana suatu alat ukur itu menunjukan ketepatan dan kesesuaiaan. Menurut Sugiyono (2015:269), validitas menunjukan derajat ketepatan antara data yang sesungguhnya terjadi pada objek dengan data yang dapat dikumpulkan oleh peneliti. Uji validitas item merupakan uji instumen data untuk mengetahui seberapa cermat suatu item dalam mengukur apa yang ingin diukur (Priyatno, 2014:51). Uji validitas yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan Metode
Corrected
mengkorelasikan
Item
–
Total
masing-masing
Correlation
indikator
dengan
dengan
cara
skor
total
indicator.Menurut Priyatno (2014: 51), dasar pengambilan keputusan pada uji validitas dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: a.
Jika r hitung ≥ r tabel, maka butir pertanyaan atau variabel valid.
b. Jika r hitung < r tabel, maka butir pertanyaan atau variabel tidak valid. 2.
Uji Reliabilitas Reliabilitas artinya adalah tingkat keterpercayaan hasil suatu pengukuran.Pengukuran yang memiliki reliabilitas tinggi, yaitu pengukuran yang mampu memberikan hasil ukur yang terpercaya (reliabel). Instrumen reliabel adalah instrumen yang bila digunakan beberapa kali untuk mengukur objek yang sama, akan menghasilkan data yang sama. Menurut Priyatno (2014:64), uji reliabilitas digunakan
http://digilib.mercubuana.ac.id/z
45
untuk mengetahui konsistensi alat ukur yang biasanya menggunakan kuesioner. Maksudnya apakah alat ukur tersebut akan mendapatkan pengukuran yang tetap konsisten jika pengukuran diulang kembali. Keandalan suatu pengukuran merupakan indikasi mengenai stabilitas dan konsistensi dimana instrumen mengukur konsep dan membantu menilai ketepatan sebuah pengukuran. Metode yang dipakai dalam pengujian reliabilitas adalah dengan menggunakan metode Cronbach Alpha yang dimana satu variabel dianggap reliabel jika cronbach alpha > 0,6.
3.
Statistik Deskriptif Statistik deskriptif digunakan untuk penggambaran tentang statistik data seperti min, max, mean, dan standard deviation untuk mengukur distribusi data dengan skewness dan kurtosis (priyatno, 2014, p30). Statistic deskriptif adalah bagian dari statistika yang mempelajari cara pengumpulan data dan penyajian data sehingga mudah dipahami. Statistika deskriptif hanya berhubungan dengan hal menguraikan atau memberikan keterangan-keterangan mengenai suatu data atau keadaan.
4.
Uji Asumsi klasik Menurut Priyatno (2014:89), Uji asumsi klasik digunakan untuk mengetahui ada tidaknya normalitas residual, multikolinieritas, autokorelasi, dan heteroskedastisitas pada model regresi. Model
http://digilib.mercubuana.ac.id/z
46
regresi linear dapat dikatakan sebagai model yang baik jika memenuhi asumsi klasik, yaitu data residual terdistribusi normal, tidak adanya multikolinieritas,
autokorelasi,
dan
heteroskedastisitas.
Harus
terpenuhinya asumsi klasik karena agar diperoleh model regresi dengan estimasi yang tidak bias dan pengujian dapat dipercaya. Apabila ada satu syarat saja yang tidak terpenuhi, hasil analisis regresi tidak dapat dikatakan bersifat BLUE (Best Linear Unbiased Estimator). a.
Uji Normalitas Menurut Priyatno (2014:69), normalitas data merupakan hal yang penting karena dengan data yang terdistribusi normal, maka data tersebut dianggap dapat mewakili populasi.
Menurut Priyatno
(2014:74) kriteria pengujian uji normalitas sebagai berikut : 1) Jika nilai signifikansi > 0.05, maka Ho diterims 2) Jika nilai signifikansi< 0.05, maka Ho ditolak
b. Uji Multikolinieritas Menurut Priyatno (2014:99) multikolinieritas artinya antarvariabel independen yang terdapat dalam model regresi memiliki hubungan linear yang sempurna atau mendekati sempurna (koefisien korelasinya tinggi atau bahkan 1). Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi sempurna atau mendekati sempurna diantara variabel bebasnya. Konsekuensi adanya multikolinieritas adalah
http://digilib.mercubuana.ac.id/z
47
koefisien korelasi tidak tertentu dan kesalahan menjadi sangat besar.Metode uji multikolinieritas yaitu
melihat nilai variance
inflation factor (VIF), apabila nilai VIF < 10 dan Tolerance > 0,1, maka dinyatakan tidak terjadi multikolinieritas (Priyatno, 2014:103).
c. Uji Heterokedastisitas Menurut Priyatno (2014:113) heteroskedastisitas merupakan varian residual yang tidak sama pada semua pengamatan di dalam model regresi. Regresi yang baik seharusnya tidak terjadi heteroskedastisitas. Uji heterokedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan kepengamatan yang lain. Dasar kriteria pengambilan keputusan : jika ada pola tertentu titik-titik yang ada membentuk suatu pola tertentu yang teratur (bergelombang, melebar, kemudian menyempit), maka terjadi heteroskedastisitas. Jika tidak ada pola yang jelas, seperti titik-titik menyebar diatas dan dibawah angka 0 pada sumbu Y, maka tidak terjadi heteroskedastisitas.
d. Uji Autokorelasi Menurut Priyatno (2014:106), autokorelasi merupakan anggota observasi yang disusun menurut waktu atau tempat. Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi autokorelasi. Metode pengujian menggunakan uji Durbin-Watson (DW test). Menurut Priyatno
http://digilib.mercubuana.ac.id/z
48
(2014:106), dasar pengambilan keputusan pada Uji Durbin Watson adalah sebagai berikut: 1)
DU < DW < 4 – DU, maka artinya tidak terjadi autokorelasi.
2) DW < DL atau DW > 4 – DL, maka artinya terjadi autokorelasi
5.
Analisis Regresi Berganda Menurut Priyatno (2014:148) analisis regresi linier berganda digunakan untuk mengetahui pengaruh atau hubungan secara linier antara dua atau lebih variabel bebas dengan satu variabel terikat. Menurut Sugiyono (2015:275), untuk garis regresi linear dengan dua variabel atau lebih prediktor persamaannya adalah sebagai berikut:
Y=a+β1.X1+ β2.X2+β3.X3+e Keterangan: Y
= Variabel Bebas
a
= Koefisien prediktor
β1 β2 β 3 = Koefisien Regresi variabel Bebas X1 X2 X3 = Subjek pada variabel independent yang mempunyai nilai tertentu e
= Bilangan konstan
http://digilib.mercubuana.ac.id/z
49
a. Uji Determinasi (R2) Menurut Priyatno (2014:142) Adjusted R Square menunjukkan sumbangan pengaruh variabel independent (bebas) terhadap varibel dependen (terikat). Adjusted R Square biasanya untuk mengukur sumbangan pengaruh jika dalam regresi menggunakan lebih dari dua variabel independent (bebas). Angka ini kemudian diubah ke bentuk persen, yang artinya presentase sumbangan pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat.
a.
Uji Parsial (uji t) Uji t digunakan untuk mengetahui kebenaran pernyataan atau dugaan yang dihipotesiskan oleh peneliti. Untuk mengetahui pengaruh dari variabel bebas terhadap variabel dependen, maka dilakukan uji t. Kriteria pengujian pada Uji t menurut Priyatno (2014:175) adalah sebagai berikut: a.
Jika –t tabel ≤ t hitung ≤ t tabel maka Ho diterima
b. Jika –t hitung < -t tabel atau t hitung > t tabel maka Ho ditolak
Berdasarkan signifikansi: a. Jika Signifikansi > 0,05, maka Ho diterima. b. Jika Signifikansi < 0,05, maka Ho ditolak.
http://digilib.mercubuana.ac.id/z
50
c. Uji Simultan (uji f) Uji Anova atau uji F yaitu uji koefisien regresi secara bersama-sama untuk menguji signifikansi pengaruh beberapa variabel independen terhadap variabel dependen. Menurut Priyatno (2014:186), kriteria pengujian pada Uji Anova atau Uji F ini antara lain adalah sebagai berikut: 1. Jika F hitung < F tabel maka Ho diterima. 2. Jika F hitung > F tabel maka Ho ditolak. Sedangkan untuk mengetahui pengaruh simultan dari variabel berdasarkan nilai signifikansi adalah sebagai berikut: 1. Jika signifikansi > 0.05 maka Ho diterima, tidak ada pengaruh signifikan. 2. Jika signifikansi < 0.05 maka Ho ditolak, terdapat pengaruh signifikan
6.
Uji Hipotesis Pengujian hipotesis harus dilakukan terlebih dahulu pada hasil yang telah diperoleh. Pengujian hipotesis ini menggunakan derajat tingkat kepercayaan sebesar 95%, dimana tingkat kepercayaan presisi α = 5% (0,05).Sedangkan dasar pengambilan keputusan berdasarkan Sig: 1.
Jika Sig ≤ 0,05, maka Ho ditolak yang artinya adalah signifikan.
2.
Jika Sig ≥ 0,05, maka Ho diterima yang artinya adalah tidak signifikan.
http://digilib.mercubuana.ac.id/z
51
Dalam penelitian ini rancangan hipotesisnya sebagai berikut: Hipotesa 1 Ho1: kualitas produk tidak berpengaruh terhadap minat pembelian Ha1: kualitas produk berpengaruh terhadap minat pembelian Hipotesa 2 Ho2: citra merek tidak berpengaruh terhadap minat pembelian Ha2: citra merek berpengaruh terhadap minat pembelian Hipotesa 3 Ho3: harga tidak berpengaruh terhadap minat pembelian Ha3: harga berpengaruh terhadap minat pembelian Hipotesa 4 Ho4: kualitas produk, citra merek, harga secara bersama-sama tidak berpengaruh terhadap minat pembelian Ha4: kualitas produk, citra merek, harga secara bersama-sama berpengaruh terhadap minat pembelian
http://digilib.mercubuana.ac.id/z