BAB III METODE PENELITIAN
A. Jenis dan rancangan penelitian Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif korelatif yang bertujuan untuk mengetahui hubungan antara pengetahuan dan perilaku pemeriksaann payudara sendiri pada mahasiswi UNIMUS. Jenis penelitian ini adalah non eksperimen dengan pendekatan cross sectional yaitu jenis penelitian yang menekankan pada waktu pengukuran/observasi data variabel independen dan dependen hanya satu kali, pada satu saat, dilakukan dalam waktu yang bersamaan (Nursalam, 2003).
B. Populasi dan sampel Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah mahasiswi S1 Keperawatan semester VI dan VIII UNIMUS sejumlan 104 mahasiswi. Sampel dalam penelitian ini diambil dengan menggunakan rumus menurut Nursalam (2003) : n=
N 1 + N (d)2
n=
104 1 + 104 (0,05)2
n=
104 1 + 0,26
n=
104 1,26
n = 83 Keterangan n
= jumlah sampel
N
= jumlah populasi
d
= tingkat signifikasi
sehingga didapat nilai untuk 104 populasi yaitu 83 sampel. Peneliti kemudian mengambil 83 mahasiswi sebagai sampel yang terdiri dari mahasiswi semester VI sebanyak 39 orang dan smester VIII sebanyak 44 orang. Sampel diambil dengan menggunakan teknik simple random sampling yaitu suatu metode pengambilan sampel, dimana sampel diacak dari semua unit yang ada di populasi. Pengambilan sampel ditentukan oleh peneliti dengan kriteria inklusi yaitu mahasiswa S1 Keperawatan smester VI dan VIII yang berusia > 20 tahun, bersedia menjadi responden, hadir saat penelitian, sedangkan kretiteria eksklusinya adalah mahasiswa berusia < 20 tahun, belum pernah mengalami menstruasi dan mahasiswi yang cuti kuliah.
C. Variabel penelitian 1. Variabel Independen Variabel independen penelitian ini adalah pengetahuan mahasiswi UNIMUS tentang kanker payudara.
2. Variabel dependen Variabel dependen dalam penelitian ini adalah simulasi praktik SADARI pada mahasiswi UNIMUS.
D. Definisi Operasional Variabel Pengetahuan mahasiswi tentang kanker payudara
Definisi operasional Pengetahuan atau pemahaman yang dimiliki mahasiswi mengenai kanker payudara meliputi : pengertian, gejala yang sering ditimbulkan, penyebaran kemungkinan penyebab, faktor resiko, pencegahan serta deteksi dini terhadap kanker payudara
Alat ukur Angket
Simulasi praktik SADARI
Simulasi praktik mahasiswi dalam pemeriksaan payudara sendiri meliputi alasan untuk melakukan dan tidak melakukan pemeriksaan payudara sendiri, waktu, frekuensi dan kesempatan dalam melakukan teknik pemeriksaan payudara sendiri sesuai pedoman pelaksanaan pemeriksaan payudara sendiri
Cheklist simulasi praktik
Parameter a. Skor 76%100% = tinggi b. Skor 56%75%= sedang c. Skor < 55% = rendah a. tepat jika skor 55%100% b. tidak tepat jika skor < 55%
Skala Interval
interval
E. Pengumpulan data Alat yang digunakan untuk pengumpulan data dalam penelitian ini adalah Angket yang terdiri dari 2 kelompok yaitu : 1. Angket pertama berisi tentang identifikasi responden dan 25 item pertanyaan untuk mengukur pengetahuan, untuk pertanyaan favourabel, jawaban benar diberi skor 1 dan jawaban salah diberi skor 0, sedangkan pada pertanyaan unfavourabel, skor 0 untuk jawaban benar dan 1 untuk jawaban salah dengan kategori tinggi (76%-100%) , sedang (56%-75%) dan rendah (<55%) (Arikunto, 2006). 2. Pengumpulan
data
mengenai
simulasi
praktik
SADARI,
peneliti
menggunakan instrumen yang merupakan kombinasi antara kuesioner dengan checklist observasi. Kuesioner digunakan untuk memperoleh data tentang alasan, frekuensi, waktu dan cara mahasiswi dalam melakukan SADARI. Instrumen terdiri dari 2 pertanyaan frekuensi, 1 pertanyaan tentang waktu melakukan dan 1 pertanyaan tentang cara mahasiswi dalam melakukan SADARI serta checklist 6 langkah teknik pedoman SADARI. Checklist observasi dibuat berdasarkan petunjuk pedoman SADARI dari Smeltzer (1996), observasi yang dilihat adalah praktik simulasi responden terkait deengan gerakan SADARI yang dilakukan. Setiap item pada checklist terdapat 3 alternatif pilihan yang dilakukan dengan sempurna (S), dilakukan kurang sempurna (KS) dan tidak dilakukan (TD) dengan penilaian S=2, KS=1, TD=0, untuk data mengenai waktu dan frekuensi melakukan SADARI interprestasi penilaianya adalah jika tepat=1 (frekuensi
satu bulan sekali, waktu satu minggu setelah haid), tidak tepat=0 (frekuensi lebih dari satu bulan atau tidak pernah sama sekali, waktu sebelum haid atau tidak teratur), kemudian dikategorikan menjadi skor 55%-100% untuk perilaku tepat, dan skor <55% untuk perilaku tidak tepat.
F. Pengolahan data 1. Pengolahan data Instrumen angket dan panduan simulasi praktik dibuat sendiri oleh penulis. Sebelum dilakukan pengambilan data dengan angket, maka terlebih dahulu angket diujicobakan pada populasi yang memiliki karakteristik yang sama dengan subjek penelitian, kemudian hasilnya dianalisa dengan rumus statistik. a. Validitas Validitas adalah suatu indeks yang menunjukan alat ukur itu benarbenar mengukur apa yang diukur (Nursalam, 2003). Uji validitas dilakukan pada mahasiswi AKPER semester VI UNIMUS dengan jumlah 20% dari total sampel yang akan diteliti yaitu 17 mahasiswi yang memiliki karakteristik yang sama dengan subyek penelitian. Rumus korelasi yang dapat digunakan untuk uji validitas adalah korelasi product moment dari Pearson (Arikunto, S, 2006). Adapun rumus korelasi product moment, sebagai berikut : N∑XY – (∑X)(∑Y) rxy = √ {N∑X2 – (∑X2)} {N∑Y2 – (∑Y2)}
Keterangan : rxy
: Koefisien korelasi Product Moment
X dan Y
: Skor masing – masing variabel
N
: Banyaknya subjek Setelah diperoleh harga rxy maka hasilnya dikonsultasikan dengan
harga kritik r product moment yang dihitung dengan rumus sebagai berikut : df = n - 2 df = 17 – 2 df = 15 Keterangan df = pembilang n = jumlah sampel sehingga didapatkan hasil 15 pada tingkat kemaknaan 5 % didapat nilai r tabel 0,482, jika harga rxy lebih besar atau sama dengan r tabel maka dapat dikatakan butir soal tersebut valid, jika rxy lebih kecil dari r tabel maka dikatakan butir soal tersebut tidak valid. Hasil uji validitas angket yang terdiri dari 25 pertanyaan terdapat 4 pertanyaan yang dinyatakan gugur karena nilai rhitung lebih kecil dari r tabel (0,482) yaitu item no 5 dengan r hitung sebesar 0,3939, item no 7 dengan r hitung
sebesar 0,3791, item no 12 dengan r
no 16 dengan r
hitung
hitung
sebesar 0,3062, dan item
sebesar 0,1979. Dari 25 pertanyaan dalam angket
pengetahuan, 4 pertanyaan dinyatakan gugur dan tidak dilakukan
modifikasi sehingga jumlah pertanyaan dalam angket pengetahuan menjadi 21 pertanyaan dengan rentang r tabel
hitung
antara 0,6383-0,8669 (> r
= 0,482). Pada item yang dinyatakan gugur tidak dilakukan
modifikasi dan langsung dikeluarkan dari konstruk penelitian karena untuk pertimbangan waktu penelitian yang mendesak, selain itu jumlah item gugur juga hanya 4 dari 25 item yang ada. Terdapat 4 item gugur ini terjadi karena pertanyaan pada keempat item tersebut terdapat inkonsistensi terhadap pertanyaan-pertanyaan yang lain sehingga jawaban pada item tersebut memiliki pola yang berbeda dengan item yang valid.
b. Reliabilitas Reliabilitas adalah indeks yang menunjukan sejauh mana suatu alat pengukur dapat dipercaya atau dapat diandalkan. Hal ini menunjukan sejauh mana hasil pengukuran itu tetap konsisten. Uji reabilitas menggunakan rumus alpha crombach, adapun rumus alpha crombach sebagai berikut : [k][1-∑S2b] α= [k-1]S2t Keterangan
α
= koefisien alpha
k
= mean kuadrat antar subyek
∑S2b
= mean kuadrat kesalahan
S2t
= varian total
Hasil uji angket dikatakan reliabel tinggi bila nilai alfa crombach mendekati 1. Dari 21 item pertanyaan yang dinyatakan valid, dilakukan uji reliabilitas yang kemudian didapatkan hasil reliabilitas untuk angket pengetahuan adalah sebesar 0,9593. Nilai tersebut mendekati 1 sehingga angket reliabel dapat digunakan untuk pengambilan data. c. Pada pengolahan data meliputi tahap-tahap sebagai berikut : 1)
Editing Merupakan kegiatan untuk melakukan pengolahan pengecekan isian formulir atau kuesioner setelah subjek mengisi kuesioner.
2)
Koding Setelah data diedit maka akan dilakukan koding yaitu merubah data awal menjadi bentuk bilangan atau angka, pengetahuan tentang kanker payudara 1= tinggi, 2= sedang, 3= rendah. Perilaku pemeriksaan payudara sendiri 1= tepat, 2= tidak tepat.
3)
Processing Dilakukan dengan cara mengentery data setelah diedit dan dikoding (Sugiyono, 2003) dengan mengunakan SPSS.
4)
Cleaning Kegiatan pengecekan kembali data yang sudah dientery apakah ada kesalahan atau tidak.
2. Analisis data Analisa data yang digunakan dalam penelitian ini adalah : a. Analisis univariat Analisa data yang digunakan adalah analisa deskriptif untuk mendeskriptifkan distribusi frekuensi, presentase dari karakteristik responden dan untuk menganalisis rata-rata tingkat pengetahuan dan perilaku responden. 1)
Pengetahuan tentang kanker payuadara Dari kuesioner pengetahuan dihitung skor total yang diperoleh oleh setiap
responden, kemudian skor total tersenut diubah ke
dalam bentuk persentase dengan rumus : F P=
X100% N
Keterangan P
: hasil presentase
F
: hasil pencapaian/skor total tiap responden
N
: hasil pencapaian maksimal/skor maksimal Hasil presentase dari pencapaian setiap responden kemudian
diinterprestasikan ke dalam beberapa kategori menurut pedoman sebagai berikut (Arikunto, 2006) : skor 76%-100% untuk pengetahuan tinggi, skor 56%-75% untuk pengetahuan sedang dan <55% untuk pengetahuan rendah.
2)
Simulasi praktik SADARI Dari hasil kuesioner tentang frekuensi dan waktu melakukan SADARI serta checklist simulasi praktik, dihitung skor yang diperoleh setiap responden untuk mengetahui tingkat ketepatan responden dalam melakukan SADARI sesuai pedoman, untuk pertanyaan frekuensi dan waktu melakukan SADARI jawaban tepat diberi skor 1 dan jawaban tidak tepat di beri skor 0. Pada lembar observasi setiap item pada checklist terdapat 3 alternatif pilihan yaitu yang dilakukan dengan sempurna (S), dilakukan tetapi kurang sempurna (KS), dan tidak dilakukan (TD) dengan penilaian S=2, KS=1, TD=0. Skor dari setiap responden kemudian diubah dalam bentuk presentase dengan rumus : F P=
X100% N
Keterangan P
: hasil presentase
F
: hasil pencapaian/skor total tiap responden
N
: hasil pencapaian maksimal/skor maksimal Hasil presentase dari pencapaian setiap responden kemudian
diinterprestasikan ke dalam beberapa kategori menurut pedoman sebagai berikur (arikunto, 2006) : skor 55%-100% untuk simulasi praktik tepat, dan skor <55% untuk simulasi praktik tidak tepat.
b. Analisis bivariat Untuk menganalisis dua variabel yang diduga mempunyai hubungan atau korelasi, uji statistik yang digunakan untuk mengetahui kenormalan data adalah Kolmogorof Smirnof, berdasarkan hasil kenormalan data didapatkan data tidak berdistribusi normal pada variabel simulasi praktik SADARI dengan nilai
p = 0,00, seingga
uji statistik yang
digunakanadalah Spearman Rank Corelation. Berdasarkan hasil korelasi Spearman Rank Corelation didapatkan hasil korelasi sebesar 0,821 dengan nilai p = 0,000.
G. Etika penelitian Sebelum
melakukan penelitian peneliti mengajukan permohonan ijin
kepada kepala prodi keperawatan. Menurut Nursalam (2003) dalam melakukan penelitian, peneliti harus memperhatikan masalah etika penelitian yaitu : 1. Lembar persetujuan diberikan kepada responden. Tujuanya adalah supaya subjek mengetahui maksud dari tujuan penelitian serta dampak yang diteliti selama pengumpulan data. Jika subjek bersedia diteliti maka harus menandatangani lembar persetujuan, jika subjek menolak untuk diteliti maka peneliti tidak memaksa dan menghormati dia.
2. Anomalti Untuk menjaga kerahasiaan identitas subjek, peneliti tidak akan mencantum nama subjek pada lembar pengumpulan data (kuesioner) yang diisi oleh subjek. 3. Confidenciality Kerahasiaan informasi yang diberikan oleh subjek dijamin oleh peneliti.