19
BAB III METODE PENELITIAN
3.1 Waktu dan Tempat Peneltian Penelitian ini dilaksanakan selama 3 (tiga) bulan yaitu bulan OktoberDesember 2012, bertempat di SMP Negeri 1 Lemito.
3.2 Populasi dan Sampel 3.2.1
Populasi Populasi diartikan sebagai wilayah generalisasi yang terdiri atas: obyek/
subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Populasi itu misalnya penduduk wilayah, jumlah guru dan murid di sekolah tertentu dan sebagainya (Sugiyono, 2012:297). Berdasarkan pengertian tersebut, populasi dalam penelitian ini adalah seluruh peserta didik kelas VIII di SMP Negeri 1 Lemito Kabupaten Pohuwato.
3.2.2
Sampel Sugiyono (2012:118) mengatakan bahwa sampel adalah bagian dari
jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Untuk itu sampel yang diambil dari populasi harus betul-betul representatif (mewakili). Oleh sebab itu, dalam pengambilan sampel digunakan teknik
simple random sampling.
Teknik ini dikatakan simple (sederhana) karena pengambilan anggota sampel dari populasi dilakukan secara acak tanpa memperhatikan strata yang ada dalam populasi itu (Sugiyono, 2012:120). Sampel penelitian ini adalah kelas VIIIB di SMP Negeri 1 Lemito yang berjumlah 26 orang.
20
3.3 Metode Penelitian Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif. Seperti yang dikatakan oleh Best (dalam Sukardi, 2009:157) penelitian deskriptif merupakan metode penelitian yang berusaha menggambarkan dan menginterpretasi objek sesuai dengan apa adanya. Berdasarkan pengertian tersebut, metode ini digunakan untuk memaparkan atau menyajikan data apa adanya tentang hasil penelitian terhadap kemampuan mengidentifikasi unsur intrinsik teks drama oleh peserta didik kelas VIIIB di SMP Negeri 1 Lemito Kabupaten Pohuwato dan faktor-faktor yang mempengaruhi hal tersebut serta alternatif untuk mengatasinya.
3.4 Teknik Penelitian 3.4.1
Teknik Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini yakni menggunakan teknik
tes, wawancara dan observasi. 1) Tes Teknik yang digunakan dalam pengumpulan data penelitian, yakni dengan menggunakan tes kemampuan. Tes kemampuan adalah tes untuk mengukur kemampuan yang dicapai seseorang setelah melakukan proses belajar (Ali, dalam Mahmud, 2011:185). Teknik pengumpulan data dengan menggunakan tes ini bertujuan untuk mengetahui kemampuan peserta didik mengidentifikasi unsur intrinsik teks drama. Untuk mengetahui kemampuan peserta didik tersebut, peneliti menyusun indikator soal dalam bentuk pilihan ganda dengan kisi-kisi instrumen dapat dilihat pada tabel 1 di bawah ini.
21
Tabel 1 Kisi-kisi Instrumen No
Instrumen Penilaian
Butir Soal
1
Tema
1
2
Latar
3
3
Tokoh dan Penokohan
3
4
Dialog
2
5
Amanat
1
Jumlah
10
Berdasarkan indikator tersebut, disusun tes tertulis dalam bentuk pilihan ganda. Tes tersebut terdiri dari 10 nomor soal. Setiap nomor soal diberikan kutipan teks drama, kemudian peserta didik menentukan tema, latar, tokoh dan penokohan, dialog dan amanat.
2) Wawancara/interview Esterberg (dalam Sugiyono, 2012:317) mendefinisikan bahwa interview adalah pertemuan dua orang untuk bertukar informasi dan ide melalui tanya jawab, sehingga dapat dikonstruksikan makna dalam suatu topik tertentu. Wawancara digunakan sebagai teknik pengumpulan data apabila peneliti ingin melakukan studi pendahuluan untuk menemukan permasalahan yang harus diteliti, tetapi juga apabila peneliti ingin mengetahui hal-hal dari responden yang lebih mendalam. Berdasarkan definisi di atas, peneliti mewawancarai guru dan peserta didik, perihal kemampuan mengidentifikasi unsur intrinsik teks drama oleh peserta didik. Teknik wawancara yang digunakan yakni wawancara tak berstruktur. Berdasarkan penjelasan Sugiyono (2012:320) bahwa wawancara tak
22
berstruktur adalah wawancara yang bebas di mana peneliti tidak menggunakan pedoman wawancara yang telah tersusun secara sistematis dan lengkap untuk pengumpulan datanya. Pedoman wawancara yang digunakan hanya berupa garisgaris besar permasalahan.
3) Observasi Observasi dalam penelitian ini dilakukan dengan observasi tidak berstruktur. Berdasarkan penjelasan Sugiyono (2012:313) bahwa observasi tidak berstruktur adalah observasi yang tidak dipersiapkan secara sistematis tentang apa yang
akan
diobservasi.
Dalam
melakukan
pengamatan
peneliti
tidak
menggunakan instrument yang telah baku, tetapi hanya berupa rambu-rambu pengamatan. Adapun yang peneliti observasi di sekolah, sebagai berikut. a. Sarana dan prasarana yang ada di sekolah, meliputi buku-buku penunjang yang ada di perpustakaan. b. Kesesuaian materi yang digunakan dalam pembelajaran drama. c. Media yang digunakan oleh guru dalam pembelajaran drama, misalnya teks drama dan teks drama tersebut diminati oleh peserta didik.
3.4.2
Teknik Analisis Data Analisis data dalam penelitian ini dilakukan sebelum memasuki lapangan,
selama di lapangan dan setelah selesai di lapangan. Nasution (dalam Sugiyono, 2012:336) menyatakan bahwa analisis telah mulai sejak merumuskan dan menjelaskan masalah, sebelum terjun ke lapangan, dan berlangsung terus sampai penulisan hasil penelitian. Analisis data dalam penelitian ini dengan menggunakan langkah-langkah analisis data yang ditawarkan oleh Miles dan Huberman (dalam
23
Sugiyono, 2012:337), yaitu data reduction, data display, dan conclusion drawing/ verification.
1) Data Reduction (Reduksi Data) Mereduksi data yang dijelaskan oleh Sugiyono (2012: 338) yakni dengan cara merangkum, memilih hal-hal yang pokok, memfokuskan pada hal-hal yang penting, dicari tema dan polanya dan membuang yang tidak perlu. Berdasarkan penjelasan tersebut, peneliti dalam mereduksi data yakni memfokuskan pada hasil data yang telah dikumpulkan, meliputi hasil kemampuan mengidentifikasi unsur tema, latar, tokoh dan penokohan, dialog dan amanat dalam teks drama oleh peserta didik.
2) Data Display (Penyajian Data) Setelah data direduksi, maka langkah selanjutnya adalah menyajikan data. Dalam menyajikan data penelitian Sugiyono (2012:341) menjelaskan bahwa penyajian data bisa dilakukan dalam bentuk uraian singkat, bagan, hubungan antar kategori, flowchart dan sejenisnya. Dalam hal ini Miles dan Huberman menyatakan bahwa yang paling sering digunakan untuk menyajikan data dalam penelitian adalah dengan teks yang bersifat naratif. Berdasarkan penjelasan di atas, peneliti menyajikan perolehan hasil kemampuan mengidentifikasi unsur intrinsik teks drama oleh peserta didik dan tingkat penguasaan peserta didik. Hasil kemampuan peserta didik diolah menggunakan rumus yang dikemukakan oleh Suwandi (2011:57), yakni:
24
S=
B × 100 N
Keterangan: B = Jumlah jawaban benar N = Jumlah soal Untuk mengetahui tingkat penguasaan kemampuan peserta didik digunakan skala 1-100. Peserta didik yang tingkat penguasaannya 85-100% dikategorikan baik sekali, 75-84% dikategorikan baik, 60-74% dikategorikan cukup, 40-59% dikategorikan kurang dan 0-39% dikategorikan gagal. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel 2 di bawah ini.
Tabel 2 Tingkat Penguasaan Peserta Didik Tingkat Penguasaan
Keterangan
85% - 100%
Baik sekali
75% - 84%
Baik
60% - 74%
Cukup
40% - 59%
Kurang
0% - 39%
Gagal
(Sumber: Penilaian dalam Pengajaran Bahasa dan Sastra, 2009) Kemudian
peneliti
menyajikan
faktor-faktor
yang
mempengaruhi
kemampuan peserta didik serta alternatif untuk mengatasinya.
3) Conclusion Drawing/ verification Langkah ketiga dalam menganalisis data penelitian yakni penarikan kesimpulan dan verifikasi. Kesimpulan dalam penelitian dapat berupa deskipsi atau gambaran suatu obyek yang sebelumnya masih remang-remang atau gelap
25
sehingga telah diteliti menjadi jelas, dapat berupa hubungan kausal atau interaktif, hipotesis atau teori (Sugiyono, 2012:345). Berdasarkan penjelasan tersebut, dapat dideskripsikan bahwa hasil kemampuan mengidentifikasi unsur intrinsik teks drama secara keseluruhan dan faktor-faktor yang mempengaruhi serta mendeskripsikan alternatif untuk mengatasi faktor-faktor yang mempengaruhi kemampuan mengidentifikasi unsur intrinsik teks drama oleh peserta didik tersebut.