BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Lokasi Penelitian Penelitian ini dilaksanakan selama dua bulan mulai dari bulan April – Juni 2013 di Kecamatan Kabila Kabupaten Bone Bolango. B. Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode survei, dimana data yang digunakan dalam penelitian ini berupa data primer dan data sekunder. Data primer diambil langsung dari responden sebagai sampel dengan menggunakan daftar pernyataan kuesioner. Data sekunder dikumpulkan dari berbagai sumber yang ada hubungannya dengan penelitian ini, antara lain Dinas Pertanian, Perkebunan, Peternakan, dan Ketahanan Pangan Kabupaten Bone Bolango, Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Bone Bolango. Data yang dikumpulkan terdiri dari data kuantitatif yang berasal dari pengolahan data Statistik Peternakan, Kabupaten Bone Bolango dalam angka. C. Populasi dan Sampel Populasi pada penelitian ini adalah kelompok ternak di Kecamatan Kabila adapun pemilihan lokasi di Kecamatan Kabila ditentukan secara sengaja (purposive sampling) dengan pertimbangan bahwa di Kecamatan Kabila mempunyai populasi ternak sapi yang cukup tinggi. Adapun ditiap Kecamatan itu dipilih 3 Desa yang ada yaitu Desa poowo, Desa Talango, Kelurahan Oluhuta. Pemilihan desa sampel ditentukan secara sengaja
(purposive sampling) yakni berdasarkan pertimbangan yakni mempunyai populasi ternak sapi yang tinggi, sedang dan rendah serta mempunyai kelompok ternak sapi yang aktif. Pemilihan responden sebagai sampel dilakukan secara jenuh sampling (saturated sampling) yakni mengambil semua anggota kelompok tani diambil dari Desa Poowo, Desa Talango, dan Kelurahan Oluhuta sehingga total responden menjadi 38 orang. Tabel 1. petani responden No Nama Kelompok 1. Desa Poowo Ratu Wangi Redis 1 2. Desa Talango Mutiara Redis 1 3. Kelurahan Oluhuta Bangkit Redis 1 Jumlah
Kelas Lanjut
Responden 14
Lanjut
10
Lanjut
14 38
D. Teknik Pengambilan Data Pengumpulan data yang digunakan pada penelitian ini yaitu sebagai berikut: Observasi, yaitu melakukan pengamatan langsung terhadap kelompok usaha peternakan Sapi Bali di Kecamatan Kabila Kabupaten Bone Bolango. Wawancara yaitu pengumpulan data dengan melakukan interview pada petani yang beternak sapi bali. Untuk memudahkan proses wawancara tersebut digunakan bantuan kuesioner atau daftar pertanyaan yang telah disusun sesuai kebutuhan penelitian yang telah dipersiapkan.
E. Analisis Data Setelah data dan informasi diperoleh maka langkah selanjutnya data tersebut ditabulasi dan setelah diolah kemudian dianalisis. Untuk menganalisi masalah lebih lanjut, maka digunakan metode analisis berikut: 1. Analisis Keuntungan a) Analisis Fungsi Keuntungan Analisis fungsi keuntungan digunakan untuk menentukan besarnya keuntungan yang diperoleh pada usaha tani ternak sapi bali. Dimana
∏ = TR – TC
TR = P . Q TC = TVC + TFC
b) Analisis R/C Ratio Analisis R/C Ratio digunakan untuk mengetahui apakah usaha tani ternak sapi bali dapat memberikan kemajuan . TR R/C Ratio = TC
Dengan kriteria R/C Ratio < 1 (Rugi)
R/C Ratio = 1 (Impas) R/C Ratio > 1 (Menguntungkan)
Keterangan:
TR
= Total Revenue ( Total Penerimaan)
TC
= Total Cost ( Total Biaya)
P
= Price (Harga Pokok)
Q
= Quantity (Jumlah Produksi)
TVC
= Total Variabel Cost ( Total Biaya Variabel)
TFC
= Total Fixed Cost ( Total Biaya Tetap )
2. Analisis BEP Produksi Analisis ini di gunakan untuk mengetahui jumlah produksi pada saat terjadi titik impas. TFC BEP Produksi = P – TVC Q Keterangan : TFC
= Total Fixet Cost ( Total Biaya Tetap )
TVC
= Total Variabel Cost ( Total Biaya Variabel )
P
= Price ( Harga produk )
Q
= Quantity ( Jumlah Produksi )
3. Analisis BEP Biaya / penerimaan
Analisis ini digunakan untuk mengetahui biaya / penerimaan pada saat titik impas. TFC BEP Biaya / Penerimaan = I – TVC NP
Keterangan : TFC
= Total Fixed Cost ( Total Biaya Tetap )
TVC
= Total Variabel Cost ( Total Biaya Variabel )
NP
= Nilai Penjualan ( Total Penerimaan )
4. Analisis BEP Harga ( Biaya / Unit ) Analisis ini digunakan untuk mengetahui keuntungan setiap unit usaha tani ternak sapi bali. TC BEP Harga = Biaya / Unit = Q Keterangan : TC Q
= Total Cost ( Total Biaya ) = Quantity ( Jumlah Produksi )
F. Definisi Operasional Guna menyatukan pandangan dan menyeragamkan pengertian, maka terminology dari beberapa istilah dalam penulisan ini adalah sebagai berikut : 1. Profit adalah total penerimaan dikurangi total biaya yang dikeluarkan dalam satuan rupiah.
2. Penerimaan atau nilai produksi yaitu jumlah produksi dikalikan dengan harga produksi dalam satuan rupiah. 3. Biaya total yaitu jumlah biaya variabel dan biaya tetap perusahaan yakni dalam satuan rupiah. 4. Biaya tetap yaitu biaya yang jumlahnya tetap konstan tidak dipengaruhi perubahan volume kegiatan sampai tingkat kegiatan tertentu, contohnya seperti biaya sewa lahan, pajak lahan, biaya bunga, dan penyusutan dalam satuan rupiah. 5. Biaya variabel yaitu biaya yang jumlah totalnya berubah secara sebanding dengan perubahan volume kegiatan atau aktivitas, contohnya seperti biaya sarana produksi dan tenaga kerja luar keluarga dalam satuan rupiah. 6. Biaya Variabel perunit yaitu total biaya variable dibagi total produksi didalam satuan rupiah. 7. Keuntungan yaitu merupakan hasil dari penjualan ternak sapi di kurangi dengan biaya yang dikeluarkan selama produksi dalam satuan rupiah. 8. Total tenaga kerja yang dicurahkan yaitu jumlah tenaga kerja keluarga ditambah dengan jumlah tenaga kerja luar keluarga dalam satuan rupiah. 9. Produktivitas tenaga kerja yaitu perbandingan antarta penerimaan dengan total tenaga kerja yang dicurahkan dalam satuan rupiah. 10. R / C Ratio yaitu perbandingan antara penerimaan dengan total biaya dalam satuan rupiah.
11. Titik impas adalah suatu titik atau keadaan dimana petani didalam usaha taninya tidak memperoleh keuntungan dan juga tidak menderita kerugian dalam satuan rupiah.