22
BAB III METODE PENELITIAN
A. Jenis dan Rancangan Penelitian Jenis penelitian ini merupakan penelitian deskriptif korelasi. Pendekatan yang digunakan yaitu cross sectional, yaitu mempelajari dinamika korelasi antara faktor pangaruh dan faktor terpengaruh dengan cara pendekatan, observasi, pengumpulan data sekaligus, dimana menekankan waktu pengukuran hanya satu kali pada satu saat (Notoatmodjo, 2002). Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode survey dengan menggunakan kuesioner, untuk menggambarkan tingkat kualitas hidup pasien gagal ginjal kronik dengan terapi Hemodialisis di RS. Dr. Kariadi Semarang. B. Populasi dan Sampel 1. Populasi Populasi adalah seluruh objek penelitian yang memiliki kuantitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk diteliti dan ditarik kesimpulannya (Arikunto,2002). Populasi pada penelitian ini adalah pasien gagal ginjal kronik yang menjalani terapi hemodialisis di unit hemodialisis RS DR Kariadi Semarang, jumlah populasi 60 orang pasien. 2. Sampel Sampel adalah sebagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki populasi tersebut (Sugiono, 2005). Pengambilan sampel dalam penelitian
23
ini menggunakan sample random sampling. Rumus menurut Notoatmodjo (2002) adalah sebagai berikut : n:
N 1 + N (d 2 )
keterangan : n : besar sampel N : besar populasi d : tingkat kepercayaan/ketepatan yang digunakan (0,05) Besar sampel adalah : n=
N 1 + N (d 2 )
n=
60 60 60 = = 2 1 + 60(0,0025) 1 + 0,15 1 + 60(0,05)
=
60 = 52,17391 1,15
Jadi jumlah sampel yang digunakan adalah 52 orang a. Kriteria inklusi 1) Semua pasien gagal ginjal kronik yang menjalani hemodialisis minimal atau lebih dari 2 kali di unit HD. 2) Pasien sadar dan dapat berkomunikasi baik. 3) Pasien bersedia menjadi responden. b. Kriteria ekslusi 1) Pasien drop out karena meninggal dunia, tidak mampu. 2) Tenaga kesehatan. C. Tempat Penelitian
Penelitian tentang terapi hemodialisis dengan peningkatan kualitas hidup pasien gagal ginjal dilihat dari dimensi fisik di RSUP. Dr Kariadi Semarang yang merupakan rumah sakit rujukan dan rumah sakit pendidikan. D. Definisi Operasional, Variabel Penelitian, dan Skala Penelitian
24
Variable Bebas Homodia lisis
Definisi operasional Tindakan yang dilakukan untuk membantu beberapa fungsi ginjal yang terganggu atau rusak
Pendidik an
Lama pendidikan formal terakhir dihitung berdasarkan penggolongan dasar atau tingkat yang di diakui oleh pemerintah.
Pengetah uan
Pemahaman responden tentang tindakan hemodialisis
Jenis kelamin
Dibedakan laki – laki dan perempuan sesuai dengan tanda pengenal
Umur
Dinyatakan dalam tahun ditentukan berdasarkan tanda pengenal yang ada
Terikat Dimensi fisik pasien gagal ginjal kronik
Kualitas hidup pasien/responden dilihat dari dimensi fisik
Alat ukur Diukur dengan kuesioner C. Di katakan baik jika pasien menjalani hemodialisis dan dapat berkomunikasi dengan baik, dikatakan tidak baik jika pasien menjalani hemodialisis dan tidak dapat berkomunikasi dengan baik
Hasil ukur Skala Pasien dapat Ordinal berkomunikasi : 1 Pasien tidak dapat berkomunikasi : 2
Skala Ordinal
Ordinal 1. Dasar SD/ SMP 2. Menengah SMA 3. Tinggi Perguruan tinggi Ordinal 1. Jawaban benar nilai 1 2. Jawaban salah nilai 0 Ordinal Ordinal Diukur berdasarkan jenis kelamin Pendidikan terakhir yang sudah dilalui berdasarkan kelulusan
Ordinal
Ordinal
Ordinal Diukur dengan kuesioner B dengan pernyataan favourable : Ordinal 4 : selalu dengan Dari total 26 item menjawab pertanyaan dengan 3 : sering dalam nilai(4x26:96) menjawab pertanyaan Score tertinggi : 96 2 : kadang-kadang Score terendah :26 dalam menjawab untuk menjelaskan pertanyaan secara diskriptif 1 : tidak pernah dalam dengan niali score; menjawab pertanyaan dengan katagori : pernyataan a. tinggi : 74-96 b. sedang : 50-73 c. rendah : 26-49
Ordinal
Diukur berdasarkan tanda pengenal
Tabel 3.1 Devinisi operasional, variabel dan skala penelitian
25
E.
Metode Pengumpulan Data
1. Pengumpulan Data Pengumpulan data dalam penelitian ini meliputi data primer, data primer diperoleh dari populasi secara langsung saat penelitian yaitu dengan cara penyebaran kuesioner. Kuesioner ini berisi sejumlah pertanyaan untuk mendapatkan data mengenai kualitas hidup pasien gagal ginjal kronik yang menjalani terapi hemodialisis atau dikumpulkan peneliti memberikan penjelasan singkat tentang tujuan peneliti, bila responden sejutu untuk berpartisipasi dalam kegiatan penelitian selanjutnya diberikan lembar persetujuan untuk menanda tangani. Peneliti membagi dan menjelaskan pengisian kuesioner. Data sekunder diperoleh peneliti dari data dari rumah sakit Dr. Kariadi Semarang yang diperlukan dalam menunjang penelitian ini pencatatan dan laporan para pasien yang menderita gagal ginjal kronik di Rumah Sakit Dr. Kariadi Semarang. 2. Alat Penelitian Instrumenyang digunakan dalam penelitian ini adalah kuesioner yaitu sejumlah pertanyaan tertulis sebanyak 26 pertanyaan yang digunakan untuk memperoleh informasi dari responden dengan dilampiri data MR (medichal Record) dan hasil penelitian diukur dengan menggunakan skala likert. 3. Uji Coba Instrumen Penelitian Sebagai alat untuk mengumpulkan data dalam penelitian ini sudah dilakukan uji validitas dan reliabilitas sebagai berikut :
26
a) Uji validitas
Uji validitas pada kuisioner WHO QoL yang yang akan digunakan dalam penelitian ini, telah dilakukan pada peneliti sebelumnya yaitu oleh Kusman Ibrahim dilakukan di tiga rumah sakit di Jawa Barat dengan jenis pengujian C-Square test. Penguji berasal dari anggota fakultas
keperawatan
Universitas
Indonesia,
anggota
fakultas
kedokteran Universitas Padjajaran, di Bandung dan perawat senior neprolog dari rumah sakit ibu Habibi untuk pasien ginjal di Bandung, dengan perhitungan akhir 93% mstrumen WHO QoL mempunyai validitas yang baik dengan nilai p = 0.018 (p<0,05) b) Uji Reliabilitas
Uji reliabilitas juga telah dilakukan oleh Kusman lbrahim, MNS di tiga Rumah sakit di Bandung, yang pada hakekatnya mempunyai etnik dan budaya yang sama di negara Indonesia. Hasii uji reliabilitas suatu koefisien alpha dari 0,90 didapatkan dari jumlah skala dari instrumen WHO QoL, dengan koefisien alpha 0,76 untuk dimensi fisik. Koefisien alpha yang diperoleh WHO QolBREF diatas koefisien alfa yang ditentukan yaitu 0,6 dan hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa instrumen menunjukkan konsisten internal yang baik.
27
F. Metode Pengolahan dan Analisa Data
1. Pengolahan Data a. Editing Melakukan pemeriksaan ulang kuesioner ditempat pengumpulan data, memperbaiki kesalahan penulisan identitas klien yang menjadi responden serta melengkapi kekurangan dalam pengisian kuesioner. b. Koding (pengkodean) Dilakukan dengan pemberian tanda pada masing-masing jawaban dengan kode maupun angka, sehingga memudahkan proses pemasukan data di komputer. Termasuk pada halaman ini adalah pada : 1. Kuesioner A (identitas responden) 2. Kuesioner B (kualitas hidup), pada pertanyaan jika jawaban selalu nilai (4, sering nilai (3), jarang nilai (2), tidak pernah nilai (1). 3. Kuesioner C (terapi hemodialisis), pernyataan pasien dapat berkomunikasi dengan baik dan tidak bisa berkomunikasi dengan baik. c. Entri Data Memasukkan data ke dalam komputer d. Tabulasi Membuat tabel distribusi frekuensi, tendensi sentral (mean, median, modus, sum) dan disperse atau penyebaran data (standar deviasi, variansi, range, minimum, maksimum) dengan menggunakan SPSS 11. for windows
28
e. Skoring (penilaian) Pada tahap scoring ini peneliti memberi nilai pada data sesuai dengan skor yang telah ditentukan berdasarkan kuesioner yang telah diisi oleh responden. f. Cleaning Membuang data atau pembersihan data yang sudah tidak dipakai. 2. Analisis Data a. Analisa Univariat Analisa diskriptif yang digunakan adalah analisa univariat pada setiap variabel dependen atau variabel independent. Variabel penelitian memiliki data berskala interval, maka analisa univariat yang digunakan adalah karakteristik klien yang dilakukan hemodialisis. b. Analitik Bivariat Analisa bivariat berfungsi untuk mengetahui hubungan antara variabel dependen kualitas hidup dilihat dari dimensi fisik dengan variabel independen karakteristik individu pasien gagal ginjal yang dilakukan hemodialisis. Untuk menguji kepastian sebaran data yang diperoleh, peneliti akan menggunakan uji Chi – Square test, yang diolah dengan bantuan softwere SPSS.11 G. Etika Penelitian
Semua hak dan kerahasiaan identitas responden di jamin oleh peneliti. Dokumen tentang identitas dan data yang berhubungan dengan penelitian mengenai pengaruh terapi hemodialisis terhadap kualitas hidup pasien gagal
29
ginjal kronik digunakan untuk keperluan pengolahan data dan bila sudah tidak digunakan akan dimusnahkan. Sebelum penelitian dimulai, peneliti menjelaskan tujuan penelitian ini kepada responden dan selanjutnya calon responden diminta kesediaa.nya menjadi responden dalam penelitian dengan membaca dan memahami isi persetujuan
yang
diberikan.
Apabila
responden
bersedia,
responden
dipersilahkan untuk menandatangani surat persetujuan dan tidak ada paksaan untuk menjadi responden. Peneliti mempertimbangkan informconsent (persetujuan), anonimiry (tanpa nama) dan confidensial (kerahasiaan)
30
PROPOSAL HUBUNGAN KARAKTERISTIK INDIVIDU DENGAN KUALITAS HIDUP DIMENSI FISIK PASIEN GAGAL GINJAL KRONIK YANG DILAKUKAN HEMODIALISIS DI RS. Dr. KARIADI SEMARANG
Oleh : Anny Yuliawati Kusumawardani NIM : G.2A.208027
PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN FAKULTAS ILMU KEPERAWATAN DAN KESEHATAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SEMARANG 2010