32
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi dan waktu penelitian Lokasi penelitian
ini akan berfokus pada tempat pencucian motor yang
berada di wilayah Kec. Kota Timur yaitu
Kelurahan Tamalate, Padebuolo, Ipilo,
Kelurahan Moodu, Kelurahan Heledulaa Selatan dan kelurahan Heledulaan Utara. Sesuai dengan hasil observasi awal bahwa beberapa tempat pencucian motor yang ada di kelurahan tersebut berada disekitar daerah – daerah umum dan penting, seperti pasar
tradisional, pemukiman penduduk, daerah aliran sungai bone dan daerah
pertanian. Secara keseluruhan terdapat 10 tempat pencucian motor. Waktu penelitian akan dilaksanakan pada bulan Juni 2012. Dengan kegiatan penelitian pengambilan data primer dan sekunder. 3.2 Desain Penelitian Desain penelitian ini menggunakan penelitian deskriptif dengan pendekatan kuantitatif untuk dapat
menggambarkan dan menjelaskan masalah yang diteliti
dengan beberapa intrumen penelitian, sehingga menghasilkan dan mengolah data yang sifatnya deskriptif, seperti hasil uji laboratorium, catatan lapangan, gambar, foto rekaman video dan lain-lain yang kemudian bisa diolah dalam bentuk presentase angka untuk menjawab rumusan masalah yang diangkat. Penelitian ini pun diupayakan dapat menggambarkan indikasi tercemarnya lingkungan yang berada di daerah sekitar pencucian motor dengan menguji sampel air limbah ditempat pencucian motor dan akan dilihat apakah limbah yang dihasilkan
33
sudah tidak memenuhi standar limbah cair yang di buang ke alam sesuai dengan peraturan pemerintah yang ada (PP no. 85 tahun 1999). Hasil ini akan di gambarkan dengan indikator – indikator pencemaran air secara fisik maupun kimiawi. Kerangka analisis dilakukan dengan cara sebagai berikut: 1) Kajian teori tentang proses penanganan limbah cuci motor berupa deterjen dan minyal dari sumber limbah, pengelolaan limbah cair bagi industri terkait dengan SPAL, baku mutu, serta perundangan-undangannya. 2) Detail kerangka analisis penelitian. (a) Penjelasan Uraian Proses Menjelaskan tentang teori limbah cair yang dihasilkan oleh industry, parameter – parameter yang dapat digunakan serta pengaruhnya bagi lingkungan dan kesehatan masyarakat. (b) Pendataan Pendataan dilakukan dengan mengumpulkan data pemeriksaan air limbah dengan menggunakan metode uji laboratorium. (c) Evaluasi Data Melakukan perhitungan secara teoritis dengan teknik dan tabel distribusi frekuensi dan melakukan analisa data yang sudah diperoleh dari semua metode penelitian yang digunakan yaitu uji laboratorium.
34
3.3 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Variabel 3.3.1 Variabel Penelitian Variabel
dalam penelitian ini adalah limbah cair hasil pencucian motor.
Limbah cair ini terdiri dari semua bahan yang digunakan untuk membersihkan motor yang pada umumnya terdiri dari oli, debu, tanah, minyak, deterjen, bensin, zat kimia dan zat pengilap badan motor yang terbawa oleh air cucian dan ditampung langsung ketika pencucian berlangsung. Sementara itu, ada beberapa tahap pencucian yaitu pencucian
pertama
(pembersihan
secara
menyeluruh),
pencucian
kedua
(menggunakan pembersih seperti sabun dll), pencucian ketiga (pembilasan),tahap terakhir pengeringan (penggunaan zat pengilap). Variabel yang akan diteliti pada penelitian ini ada 4 parameter yaitu suhu, kadar BOD,pH, Kekeruhan. Variabel – variable penelitian ada parameter limbah cair pencucian motor yang ada. 3.3.2 Definisi Operasional Variabel 1. Limbah cair : Limbah pencucian motor yang dihasilkan dari pencucian motor yang sudah bercampur air, detejen, minyak, oli, dan lain – lain yang dibuang langsung kelingkungan melalui selokan atau drainase kota. Limbah cair merupakan limbah sesaat yang dihasilkan dari pencucian motor 2. Suhu Secara fisik suhu merupakan salah satu parameter untuk mengukur limbah cair.
Sesuai
dengan
peraturan
pemerintah
dan
KepMenLH
35
No.3/MENLH/1/1998 dan UU No 32 tahun 2009 tentang baku mutu limbah cair bagi kawasan industry maka suhu maksimum adalah 30 0c, variable ini akan di uji dengan menggunakan thermometer. 3. Kekeruhan Secara fisik kekeruhan merupakan salah satu parameter untuk mengukur limbah cair. Sesuai dengan peraturan pemerintah dan Kep MenLH No.3/MENLH/1/1998 dan UU No 32 tahun 2009 tentang baku mutu limbah cair bagi kawasan industry maka kekeruhan maksimal adalah 25 NTU, variable ini akan diuji dengan menggunakan turbidimeter 4. pH Secara fisik pH merupakan salah satu parameter untuk mengukur limbah cair. Sesuai dengan peraturan pemerintah dan Kep MenLH No.3/MENLH/1/1998 dan UU No 32 tahun 2009 tentang baku mutu limbah cair bagi kawasan industry maka keasaman maksimal adalah 6-9 , variable ini akan diuji dengan menggunakan pH meter. 5. BOD. Secara kimia BOD merupakan salah satu parameter untuk mengukur limbah cair BOD yang akan diukur pada penenlitian ini adalah BOD sesaat. Sesuai dengan peraturan pemerintah dan Kep MenLH No.3/MENLH/1/1998 dan UU No 32 tahun 2009 tentang baku mutu limbah cair bagi kawasan industry maka BOD maksimal adalah 50 mg/L, pengujian BOD akan diuji dengan menggunakan DO meter.
36
3.4 Populasi dan Sampel Adapun populasi dan sampel dalam penelitinian ini sebagai berikut : 3.4.1 Populasi Populasi dalam penelitian ini berjumlah 10 tempat pencucian motor yang tersebar di Kecamatan kota Timur kota Gorontalo yaitu 1 pencucian yang telah terdaftar di BLH Kota Gorontalo dan 9 yang belum terdaftar secara administratif namun telah beroperasi. 3.4.2 Sampel Pengambilan sampel pada penelitian ini menggunakan teknik purposive sampling yaitu pengambilan sampel yang diyakini peneliti bahwa sampel yang diambil memiliki semua informasi yang dibutuhkan cukup representatif. Dimana pengambilan dimaksudkan untuk menjawab rumusan masalah dengan indikator – indikator tertentu, yaitu sebanyak 10 sampel. Alasan pengambilan teknik ini yaitu : 1. Semua pencucian motor yang tidak memiliki sistem SPAL yang baik atau bahkan sistem drainase yang baik. 2. Sistem pencucian motor dengan menggunakan teknik manual tanpa mesin 3. Pencucian motor yang lokasi nya berdekatan dengan tempat – tempat penting, yaitu Pertanian, Aliran Sungai Bone, dan Kawasan Padat penduduk. 4. Pencucian motor yang limbah cairnya dialirkan ke selokan umum langsung atau drainase kota.
37
5. Sampel limbah cair yang diambil adalah pada badan alir atau selokan atau drainase kota sebagai tempat mengalirnya limbah cair. Sesuai dengan SNI 6989.59-2008 tentang pengambilan sampel air limbah bagi yang industri yang tidak memiliki SPAL pengambilan sampel di ambil pada limbah cair yang mengalir sebelum masuk pada saluran pembuangan atau perairan penerima limbah cair. Dengan alasan di atas maka diharapkan hasil penellitian dapat diketahui seberapa besar tingkat pencemaran yang dihasilkan tempat pencucian motor
terhadap
lingkungan sekitar. Pengambilan sampel akan dilakukan pada badan air selokan setelah limbah cair yang dihasikan dibuang ke selokan atau badan air atau drainase kota. Pada titik awal dan titik akhir badan air tersebut. Teknik pengambilan sampel dengan menggunakan teknik grab sampling atau pengambilan sampel sesaat 3.5 Teknik Pengumpulan Data Pengumpulan data primer dan data sekunder menggunakan beberapa metode yaitu dengan uji laboratorium. Pengujian laboratorium akan menggunakan laboratorium Kimia Universitas Negeri Gorontalo. Pengambilan data primer akan menggunakan metode uji laboratorium, yaitu untuk menguji variable pH, suhu, kekeruhan dam kadar BOD, sedangkan data primer seperti kondisi pencucian motor, lingkungan akan menggunkan metode observasi untuk melihat secara langsung pencucian motor beserta proses pencucian.
38
3.5.1. Metode uji laboratorium Uji laboratorium seperti yang telah dijelaskan sebelumnya untuk mengetahui tingkat pencemar yang ada di limbah cair yang dihasilkan oleh kegiatan pencucian motor. Uji laboratorium menggunakan angka laboratorium untuk mendapatkan angka masing – masing indicator uji dengan menggunakan alat laboratorium. Sehingga dapat dibandingkan dengan peraturan pemerintah tentang limbah cair yang di buang ke alam. Selain itu dapat mengetahui sejauh mana limbah cair yang dihasilakan oleh pencucian motor mencemari lingkungan sekitar. Alat – alat yang digunakan dalam pengujian BOD adalah : DO meter. Cara kerja untuk pengukuran BOD yaitu DO meter terlebih dahulu di kalibrasi dengan cara yang ada. DO diukur dengan cara mencelupkan elektroda ke dalam larutan sample lalu menekan tombol O, nilai DO akan terbaca pada layar dalam satuan mg/l. Temperatur diukur dengan cara mencelupkan elemen ke dalam larutan sampel lalu menekan tombol "mode" sampai layar menunjukan satuan derajat celcius Cara kerja pengukuran pH yaitu dengan mengambil sampel limbah yang dibutuhkan kurang lebih 50 -60 ml masing – masing di tiap pencucian motor . Lalu sediakan pH meter, tuang sampel kedalam gelas kimia dan terlebih dahulu pH meter disterilkan dan dikalibrasi, setelah itu elektroda dicelupkan pada sampel hingga angka pada digital pada layar pH meter stabil dan catat ghasil pengukuran Cara pengukuran suhu yaitu dengan menggunakan termometer, sampel yang diambil dari tempat pencucian motor dimasukan kedalam wadah, diusakan dpengukuran suhu dilakukan langsung pada tempat pengambilan sampel karena suhu
39
pada limbah dapat berubah sewaktu – waktu dipengaruhi oleh lingkungan. Sampel yang ada kemudian dimasukan termometer sampai air raksa pada termometer menunjuk angka dengan stabil, lalu baca hasil pengamatan. Cara pengukuran kekeruhan yaitu dengan menggunakan turbidimeter. Sambungkan alat turbidimeter dengan listrik. Tekan tombol on. Bersihkan botol sampel dengan larutan khusus. Larutan standar diletakan pada tempat sample, lakukan pengukuran dan sesuaikan nilai pengukuran dengan cara memutar tombol pengatur hingga nilai yang tertera pada layar sesuai dengan nilai standar. Sample dimasukan pada tempat pengukuran sample Skala pengukuran kekeruhan dibaca 3.6 Teknik Analisis Data Data yang telah dikumpukan dengan menggunakan instrumen penelitian yang ada kemudian dijadikan satu untuk di analisis sehingga dapat menjawab pertanyaan yang ada. Teknik analisis data menggunakan
teknik univariat dimana
menggambarkan variabel - variabel yang diteliti sehingga dapat menjawab rumusan masalah dan dilengkapi dengan presentase hasil tingkat pencemaran yang terjadi dan bersifat variable tunggal. Dalam teknik univariat menggunakan teknik table distribusi frekuensi hasil laboratorium yaitu untuk mengetahui masing–masing sebaran di tiap sampel, sebarapa besar tempat pencucian motor tersebut mencemari lingkungan sekitar dengan hasil limbah cair yang dihasilkan. Kemudian akan ditampilkan denga prosentase data berupa grafik atau chart.