BAB III METODE PENELITIAN
A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Kantor Akuntan Publik (KAP) yang berada di daerah Tangerang menurut Ikatan Akuntan Publik Indonesia (IAPI) dalam www.iapi.or.id , kantor KAP di wilayah Tangerang terdiri dari 12 kantor KAP. Penelitian ini menganalisis tentang pengaruh gender, tekanan anggaran waktu, kompleksitas tugas dan pengetahuan auditor terhadap audit judgment yang berada di KAP Tangerang. Pengumpulan data dilakukan melalui penyebaran kuisioner secara langsung kepada responden.Kuisioner diberikan dan diterima kembali oleh peneliti dengan waktu yang telah di tentukan serta menyesuaikan dengan jadwal KAP yang dituju. B. Desain Penelitian Metode yang digunakan dalam penyusnan skripsi ini adalah metode penelitian kausal. Penelitian kausal adalah suatu metode penelitian yang digunakan untuk mengetahui pengaruh satu atau lebih veriabel terhadap variabel tertentu yang bersifat sebab akibat.dalam penelitian ini terdapat satu variabel bebas (independent variable) yaitu gender, tekanan anggaran waktu, kompleksitas tugas dan pengetahuan auditor dan satu variabel terikat (dependent variable), yaitu audit judgment.
53
54
Variabel yang akan diteliti dapat digolongkan menjadi 2 (dua) yaitu variabel bebas (independent variable) dan variabel terikat (dependent variable), variabel bebas merupakan variabel mempengaruhi variabel terikat sedangkan variabel terikat dipengaruhi variabel bebas. C.
Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel 1. Operasional Variabel Operasional variabel adalah bagaimana menemukan dan mengukur variabel-variabel tersebut dilapngan dengan merumuskan secara singkat dan jelas, serta tidak menimbulkan berbagai tafsiran. Pertanyaan atau pernyataan dalam kuesioner untuk masing-masing variabel dalam penelitian ini diukur dengan menggunakan skala ordinal. Variabel yang digunakan dalam penelitian ini terdapat 2 (dua) variabel, yaitu : 1) Variabel Independen meliputi variabel : a. Gender Suatu konsep cultural yang berupaya
membuat
pembeda
(distinction) dalam hal peran, perilaku, mentalitas, dan karakteristik emosional antara laki-laki dan perempuan yang berkembang dalam masyarakat. Gender merupakan variabel independen yang dibedakan menjadi dua katagori yaitu pria dan wanita. Gender merupakan variabel dummy dimana 1= pria dan 0= wanita.
55
b. Tekanan Anggaran Waktu Auditor sering kali dihadapkan pada keterbatasan anggaran dan waktu audit. Tekanan anggaran waktu audit terjadi pada saat satuan kerja audit mengalokasikan sejumlah waktu audit yang sedikit yang digunakan oleh auditor untuk menyelesaikan prosedur audit tertentu (Margheim et al., 2005). Instrumen penelitian ini mengukur Gender melalui 2 indikator yaitu pemenuhan target waktu yang di tentukan dan fokus tugas dengan keterbatasan waktu. Variabel ini diukur dengan menggunakan 5 item pertanyaan dengan skala ordinal 5 poin, dimana poin 1 “sangat tidak setuju”, poin 2 “tidak setuju”, poin 3 “netral”, poin 4 “setuju” dan poin 5 “sangat setuju”. c. Kompleksitas Tugas Variabel kompleksitas tugas yang dimaksud dalam penelitian ini adalah sulitnya suatu tugas yang disebabkan oleh terbatasnya kapasitas, dan daya ingat serta kemampuan untuk mengintegrasikan masalah yang dimiliki oleh seorang pembuat keputusan (Jamilah, et al 2007). Instrumen penelitian ini mengukur Kompleksitas Tugas melalui 2 indikator yaitu Banyaknya informasi yang tidak relevan dan kurangnya alat bantu guna menyelesaikan tugas. Variabel ini diukur dengan menggunakan 5 item pertanyaan dengan skala ordinal 5 poin, dimana poin 1 “sangat tidak setuju”, poin 2 “tidak setuju”, poin 3 “netral”, poin 4 “setuju” dan poin 5 “sangat setuju”.
56
d. Pengetahuan Auditor Pengetahuan menurut ruang lingkup audit adalah kemampuan penguasaan auditor atau akuntan pemeriksa terhadap medan audit (penganalisaan
terhadapl
aporan
keuangan
perusahaan).
Pengetahuan didefinisikan dengan tingkat pemahaman auditor terhadap sebuah pekerjaan, secara konseptual atau teoritis. Instrumen penelitian ini mengukur pengetahuan Auditor melalui 4 indikator yaitu Pendidikan formal yang ditempuh, pengetahuan industri klien, pelatihan, kursus, dan keahlian dan pengetahuan akan prinsip standar auditing. Variabel ini diukur dengan menggunakan 5 item pertanyaan dengan skala ordinal 5 poin, dimana poin 1 “sangat tidak setuju”, poin 2 “tidak setuju”, poin 3 “netral”, poin 4 “setuju” dan poin 5 “sangat setuju”.
1.
Variabel Dependen meliputi variabel : e. Audit Judgment Audit
judgement
merupakan
kebijakan
auditor
dalam
menentukan pendapat mengenai hasil auditnya yang mengacu ada penentuan suatu gagasan, pendapatatau perkiraan tentang suatu objek, status atau peristiwa lainnya (Jamilah, dkk2007). Judgement merupakan cara pandang auditor dlam menanggapi semua informai yang berhubungan dengan tanggung jawab dan risiko audit yang dihadapi oleh auditor. Instrumen penelitian ini mengukur Audit
57
Judgment melalui 3 indikator yaitu Tingkat Matrealitas, Tingkat Resiko audit dan Kelangsungan Hidup Suatu Entitas ( Going Concern).Variabel ini diukur dengan menggunakan 5 item pertanyaan dengan skala ordinal 5 poin, dimana poin 1 “sangat tidak setuju”, poin 2 “tidak setuju”, poin 3 “netral”, poin 4 “setuju” dan poin 5 “sangat setuju”. Ringkasan definisi operasional dari masing-masing variabel dapat dilihat pada gambar tabel 3.1 sebagai berikut: Tabel 3.1 No
Variabel
1
Gender
2
Tekanan Waktu
Dimensi
Anggaran
1.
Jenis kelamin
1.
Batas waktu dalam melakukan tugas audit. Pemahaman auditor atas time budget.
2.
3
Kompleksitas Tugas
1. 2.
4
Pengetahuan Audit
1.
2.
3. 4.
5
Audit Judgment
Indikator
1. 2.
1. 2. 1.
2.
kejelasan informasi. kurangnya fasilitas.
1.
Pengetahuan pengauditan umum. Pengetahuan mengenai industri khusus. Program pelatihan Pengetahuan mengenai isu-isu akuntansi yang paling baru. Pendapat perkiraan objek Perkiraan tentang suatu status perusahaan
1.
2.
2. 3.
4.
1. 2. 3.
Skala Pengukuran Laki-laki Wanita Pemenuhan target waktu yang di tentukan. Fokus tugas dengan keterbatasan waktu Banyaknya informasi yang tidak relevan Kurangnya alat bantu guna menyelesaikan tugas Pendidikan formal yang ditempuh pengetahuan industry klien Pelatihan, Kursus, dan Keahlian Kursus Pengetahuan akan prinsip standar auditing Tingkat Matrealitas Tingkat resiko audit Kelangsungan hidup suatu entitas (going concrn)
Ordinal Ordinal
Ordinal
Ordinal
Ordinal
58
3. Skala Pengukuran Pengukuran dilakukan dari hasil kuesioner yang diperoleh dari karyawan KAP, dengan menggunakan skala ordinal dimana untuk setiap jawaban diberi ukuran sebagai berikut : 1. Sangat Setuju (SS) diberi nilai = 5 2. Setuju (S) diberi nilai = 4 3. Netral (N) diberi nilai = 3 4. Tidak Setuju (TS) diberi nilai = 2 5. Sangat Tidak Setuju (STS) diberi nilai = 1
D. Populasi dan Sampel Penelitian 1. Populasi Menurut Sekaran (2014), populasi mengacu pada keseluruhan kelompok orang, kejadian, atau hal minat yang ingin peneliti investigasi.Populasi penelitian ini adalah seluruh auditor independen yang bekerja pada Kantor Akuntan Publik (KAP) yang berada di Wilayah Tangerang yang menuntut eksistensi auditor independen dalam melakukan pemeriksaan terhadap pengaruh gender, tekanan anggaran waktu, kompleksitas tugas dan
pengetahuan
auditor
terhadap
audit
judgment.
JumlahObjek dalam penelitian ini adalah 12 Kantor Akuntan Publik yang berada di wilayah Tangerang menurut Ikatan Akuntan Publik Indonesia (IAPI) dalam www.iapi.or.id.,hal ini
59
dirasa cukup representative untuk menjadi responden dalam penelitian. 2. Sampel Menurut Sekaran (2014), Sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang akan diteliti. Sampel yang diambil dalam penelitian tersebut adalah KAP utama yang berjumlah 12 KAP di wilayah Tangerang.Adapun teknik pengambilan sampel menggunakan purposive sampling, hal ini dilakukan agar data yang diperoleh dengan tujuan penelitian dan relatif dapat dibandingkan dengan hasil penelitian sebelumnya. Berdasarkan metode tersebut maka kriteria penentuan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Auditor yang bekerja di kantor Akuntan Publik di wilayah Tangerang yang telah terdaftar pada Directory Kantor Akuntan Publik yang dikeluarkan IAI 2. Responden tidak dibatasi oleh jabatan auditor pada KAP (partner, senior, atau junior auditor) sehingga semua auditor yang bekerja di KAP dapat diikut sertakan sebagai responden. 3. Responden dalam penelitian ini adalah auditor pada KAP di kota Tangerang.
60
Tabel 3.2 No
Keterangan
Jumlah
1
Populasi KAP di Tangerang
8
2
Populasi Auditor
80
3
Sampel
75
4
Sampel yang dapat diolah
62
5
Sampel yang tidak dapat diolah
13
Tabel 3.2 Daftar Kantor Akuntan Publik yang menjadi sampel No
Nama
Alamat
Jumlah Auditor yang mengisi
1
Herman Ruslim
Villa Melati Mas Blok H 9 No.60 RT01/RW 06, Kel. Pondok Jagung, Kec. Serpong Utara
5
2
Made Sudarma,Thomas & Dewi
Ruko Garden Boulevard Blok U No.9 BSD City, Serpong Tangerang
5
3
Noor Salim, Nursehan & Sinarahardja
Jl. Raya Meruya Selatan No.01, Kembangan Jakarta Barat 11650
5
4
Nathaniel
Jl. Ciledug Raya No7E Sudimara Barat, Ciledug Tangerang 15151
4
5
Sukardi Hasan dan Rekan
Jl. Kavling Pemda II, No.279, Karawaci Tangerang
4
6
SugandaAkna Suhri & Rekan
Ruko Vienna Blok B No.2 Lantai 2, Jl. Raya Kelapa Dua Gading Serpong Tangerang
30
7
Susianto
Ruko Golden Eight Blok G No.32, Jl. Ki Hajar Dewantara Summarecon serpong Tangerang
5
8
Tri Purwanto
Bintaro Trade Center Blok C2 No.1 Bintaro sector 7, Tangerang
4
61
E. Teknik Pengumpulan Data Penentuan metode pengumpulan data dipengaruhi oleh jenis dan sumber data penelitian yang dibutuhkan. Penelitian ini dilakukan dengan cara mengumpulkan data-data melalui : 1. Penelitian Lapangan ( Field Research) Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh data-data primer yang berkaitan dengan masalah yang diteliti. Pengumpulan data dilakukan dengan cara memberikan kuesioner tersebutv kepada auditor yang bekerja di Kantor Akuntan Publik (KAP). Kuesioner disebarkan dengan cara dating langsung ke Kantor Akuntan Publik (KAP) yang dituju. F. Metode Analisis Data 1. Uji Statistik Deskripstif Statistik deskriptif ini digunakan untuk memberikan gambaran mengenai demografi responden penelitian. Data demografi tersebut antara lain : Jenis Kelamin, Usia, Pendidikan, Jabatan, dan Pengalaman Kerja.
Alat
analisis data ini disajikan dengan
mengundang tabel distribusi frekuensi yang memaparkan kisaran teoritis, kisaran aktual, rata-rata dari standar deviasi. 2. Uji Kualitas Data Data-data yang diperoleh berupa jawaban kuisioner yang disebarkan, akan diuji keandalan dan keakuratannya melalui uji validitas dan uji realibilitas.
62
a. Uji Uji Realibilitas Uji Realibilitas digunakan untuk menguji konsistensi jawaban responden atas seluruh bukti pertanyaan.Suatu kuesioner dikatakan reliabel atau handal jika jawaban seseorang terhadap pernyataan adalah konsistensi atau stabil dari waktu ke waktu (Ghozali, 2011). Suatu variabel dapat dikatakan reliabel apabila nilai cronchbach’s alpha dari variabel tersebut dibawah < 0,50 atau diatas > 0,70.
b. Uji Validitas Uji validitas digunakan untuk mengukur apa yang seharusnya diukur pengujian ini menggunakan Realibility Analysis, yaitu dengan menghitung antara skor masing-masing butir pertanyaan dengan total pearson correlation (Ghozali, 2011 : 52). Kriteria valid atau tidak valid adalah jika korelasi antara skor masing-masing butir pertanyaan dengan total item corelation mempunyai skor diatas 0,05 maka butir pertanyaan tersebut dapat dikatakan valid, dan jika korelasi skor masing-masing butir pertanyaan dengan total skor mempunyai tingkat skor dibawah 0,05 maka butir pertanyaan tersebut tidak valid. 3. Uji Asumsi Klasik a. Uji Normalitas Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui apakah dalam model regresi, variabel dependen dan variabel independen keduanya
63
mempunyai distribusi normal atau tidak. Uji normalitas dalam penelitian ini dilakukan melalui metode grafik dan statistik. Metode grafik yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan mellihat normal probability plot. Normal probability plot adalah membandingkan distribusi kumulatif data yang sesungguhnya dengan distribusi kumulatif dari distribusi normal (Ghozali, 2011 : 160). Dasar pengambilan keputusan melalui analisis ini, jika data menyebar disekitar garis diagonal sebagai representasi pada distribusi normal, berarti model regresi memenuhi asumsi normalitas. Metode statistic yang digunakan adalah dengan uji statistik nonparametik Kolomogorov-Smirnov (K-S) yang dapat dilihat pada signifikasi, apabila nilai sig > 0,05 maka data dikatakan terdistribusi dengan normal dan jika apabila nilai sig < 0,05 maka data dikatakan terdistribusi tidak normal. b. Uji Multikolinearitas Uji multikolineatitas bertujuan untuk menguji apakah di dalam modal regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas. Menurut (Ghozali, 2011:105) multikolinearitas dapat juga diihat dari nilai Tolerance dan lawannya Variance Inflation Factor (VIF).Kedua ukuran ini menunjukkan setiap variabel bebas manakah yang disajikan oleh variabel bebas lainnya.Dalam pengertian sederhana setiap variabel bebas menjadi variabel terikat dan diregres terhadap variabel bebas lainnya. Pengambilan Keputusan yaitu berdasarkan :
64
1. Melihat nilai Tolerance -
Tidak terjadi Multikolinieritas, jika nilai tolerance lebih besar 0,10
-
Terjadi Multikolinieritas, jika nilai tolerance lebih kecil atau sama dengan 0,10
2. Melihat nilai VIF (Variance Inflation Factor) -
Tidak terjadi Multikolinieritas, jika nilai VIF lebih kecil 10,00
-
Terjadi Multikolinieritas, jika nilai VIF lebih besar atau sama dengan 10,00
c. Uji Heteroskedastisitas Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah nilai dalam model regresi terjadi ketidaksamaan varians residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain (Ghozali, 2011 : 139). Pengujian ada atau tidak adanya heteroskedasititas dalam penelitin ini adalah dengan cara melihat grafik plot nilai prediksi variabel dependen (ZPRED) dengan residunya (SRESID). Dasar analisis : (1) Jika ada pola tertentu, seperti titik-titik yang membentuk pola tertentu yang teratur (bergelombang, melebar, kemudian menyempit) maka terjadi heteroskedasitas. Jika tidak ada pola yang jelas serta titik-titik menyebar diatas dan dibawah angka 0 pada sumbu Y maka tidak terjadi heteroskedastisitas (Ghozali, 2011 : 139).
65
4. Uji Hipotesis a. Uji Koefisien Determinan (R2) Uji Koefisien determinan (R2) pada intinya mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel dependen. Untuk melihat hasil dari analisis ini dpat dilihat dari nilai adjusted RSquare pada tabel Model Summary. Nilai koefisisen determinasi adalah antara nol (0) dan satu (1). Nilai R2 dimana nilai koefisien determinasi mendekati angka 1 maka kemampuan variabelvariabel independen dalam menjelaskan variabel dependen semakin besar.(Ghozali, 2011 : 97). b. Uji Simultan (F-Test) Statistik F pada dasarnya menunjukkan apakah semua variabel independen yang dimasukkan dalam model mempunyai pengaruh bersama-sama terhadap variabel dependen (Ghozali, 2011 : 98). Hasil uji hipotesis berdasarkan tingkat signifikan sebesar 0,05 yang merupakan probabilitas sebesar 5%. Dasar pengambilan keputusan adalah : a. Jika nilai probabilitas > 0,05 maka variabel independen berpengaruh, tidak signifikan terhadap variabel terikat. Dan Jika F hitung < F tabel, maka variabel independen berpengaruh tidak signifikan terhadap variabel terikat. b. Jika nilai probabilitas < 0,05 maka variabel independen berpengaruh signifikan terhadap variabel terikat. Dan Jika F
66
tabel > F hitung, maka variabel independen berpengaruh signifikan terhadap variabel terikat. Secara umum hipotesisnya dituliskan sebagai berikut : H0 = Variabel independen secara bersama-sama tidak signifikan mempengaruhi variabel terikat. Ha = Variabel independen secara bersama-sama signifikan mempengaruhi variabel terikat.
c. Uji Parsial (T-test) Uji statistik t dilakukan untuk mengetahui pengaruh variabel independen yang dimasukkan dalam model regresi secara individual terhadap variabel dependen (Ghozali, 2011 : 98). Uji t dipakai untuk melihat signifikan dari pengaruh variabel independen secara individu terhadap variabel dependen dengan membandingkan t hitung dengan t tabel pada signifikan 0,05. Dasar pengambilan keputusan adalah sebagai berikut : 1. Jika nilai probabilitas > 0,05 maka H0 diterima 2. Jika nilai probabilitas < 0,05 maka Ha ditolak Secara umum hipotesisnya dituliskan sebagai berikut : H0 = Variabel bebas secara parsial tidak signifikan mempengaruhi variabel terikat Ha = Variabel bebas secara parsial signifikan mempengaruhi variabel terikat.
67
5. Uji Linier Regresi Berganda Penelitian
ini
menggunakan
regresi
berganda
untuk
menggambarkan hubungan beberapa variabel, sehingga suatu variabel dapat diprediksikan dari variabel yang lain. Bentuk persamaan dalam penelitian ini adalah: Y = α + βX1 + βX2 + βX3 + βX4 + e Keterangan : Y
: Audit Judgment
α
: Konstanta, harga Y bila X = 0
β
: Koefisien arah regresi, yang menunujukkan angka peningkatan ataupun penurunan variabel terikat (Y) yang didasarkan pada variabel bebas (X).
X1
: Gender
X2
: Tekanan Anggaran Waktu
X3
: kompleksitas Tugas
X4
: Pengetahuan
e
: Error
auditor