BAB III METODE PENELITIAN 3.1
Jenis dan Rancangan Penelitian Melihat dari rumusan masalah yang ada, yaitu untuk mengetahui apakah air rebusan daun salam berpengaruh terhadap penurunan kadar asam urat pada lansia di Tegalsari Salatiga, maka peneliti menggunakan metode Rancangan Eksperimental Semu (Quasi Experiment Design) yaitu desain yang digunakan untuk mengungkapkan hubungan sebab akibat
yang hanya melibatkan satu kelompok
subjek.
Rancangan yang dipilih adalah One Group Pretest-Postest yaitu rancangan yang menggunakan kelompok kontrol serta sudah
dilakukan
observasi
pertama
(pretest)
yang
memungkinkan peneliti dapat menguji perubahan-perubahan yang
terjadi
setelah
adanya
eksperimen
(program)
(Notoatmodjo, 2005).
28
29 Adapun bentuk rancangannya adalah sebagai berikut : Pretest
Perlakuan
Postest
01
X
02
Keterangan : 01 : kadar asam urat pada usia lanjut sebelum diberikan air rebusan daun salam X : pemberian air rebusan daun salam 02 : kadar asam urat pada usia lanjut setelah diberikan air rebusan daun salam 3.2
Lokasi dan Waktu Penelitian Tempat pelaksanaan penelitian di Posyandu Lansia Tegalsari Salatiga, yaitu tempat para Lansia memeriksakan kesehatan mereka. Tegalsari Salatiga dengan batas-batas wilayahnya
yaitu
sebelah
selatan
berbatasan
dengan
Kenteng; sebelah barat berbatasan dengan Warak; sebelah utara berbatasan dengan Randusari dan sebelah timur berbatasan dengan Sub Inti. Daerah Tegalsari ini terdiri dari 7 RT yang tergabung dalam RW 08 yang tepatnya berada di kelurahan Mangunsari, Kecamatan Sidomukti, kota Salatiga.
30 Menurut Wayan (2013) pemberian air rebusan daun salam yang diberikan pada hewan coba mencit putih efektif menurunkan kadar asam urat yang diberikan dalam waktu 21 hari. Dalam penelitian yang akan dilakukan di Tegalsari Salatiga, peneliti memberikan perlakuan dengan memberikan air rebusan daun salam pada lansia yang menderita asam urat dalam waktu 21 hari. Dengan pertimbangan 21 hari adalah waktu yang efektif untuk dilakukannya perlakuan. 3.3
Populasi dan Sampel Penelitian 3.3.1
Populasi Populasi adalah subjek,
misalnya: manusia,
klien, yang memenuhi kriteria yang telah ditetapkan (Nursalam, 2008). Populasi dalam penelitian ini adalah Lansia yang berusia 60 tahun ke atas yang masih aktif mengikuti Posyandu Lansia, yaitu lansia laki-laki dan perempuan yang memiliki kadar asam urat tinggi (lakilaki > 7,0 mg/dl / perempuan > 6,0 mg/ dl) dan tidak minum obat asam urat dari dokter selama dilakukan penelitian. Jadi dalam penelitian ini populasi yang akan menjadi
subjek
penelitian
adalah
lansia
yang
menderita asam urat, karena tidak semua lansia yang aktif dalam mengikuti Posyandu Lansia menderita asam urat. Jumlah usia lanjut di Tegalsari Salatiga
31 yang berusia 60 tahun keatas sebanyak ± 40 orang. Jumlah lansia yang menyatakan mempunyai keluhan penyakit asam urat sebanyak ± 30 orang. Jadi jumlah populasi dalam penelitian ini adalah 30 orang. 3.3.2
Sampel Pada penelitian ini, metode sampling yang digunakan adalah Total sampling, yaitu suatu metode pemilihan sampel yang dilakukan bila semua anggota populasi digunakan sebagai sampel (Sugiyono, 2006). Jadi jumlah sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah 30 orang, yang terbagi atas 15 orang sebagai kelompok perlakuan dan 15 orang sebagai kelompok kontrol. Kriteria Inklusi 1. Penderita Asam Urat di Posyandu Lansia Tegalsari Salatiga. 2. Umur 60 tahun ke atas. 3. Kadar asam urat tinggi atau di atas normal (lakilaki > 7 mg/dl dan perempuan > 6 mg/dl) 4. Responden
bersedia
mengikuti
prosedur
penelitian hingga akhir penelitian. Kriteria Eksklusi Responden mengalami komplikasi asam urat.
32 3.4
Definisi Operasional No VARIABEL
1.
DEFINISI
ALAT
OPERASIONAL
UKUR 21 hari
HASIL UKUR
Air
Daun salam
Responden
rebusan
sebanyak 10
mau meminum
daun
lembar / ± 30
air rebusan
salam
gr, tanaman
daun salam
herbal yang
dengan di
mudah didapat
saksikan
selain itu
anggota
murah
keluarga
harganya dan
sehingga 60 –
memiliki
70 % asam urat
khasiat
menurun
menurunkan kadar asam urat 2.
Asam urat
Asam urat yang
Benecheck
Asam urat
terdapat dalam
UA Meter
normal
darah yang
laki-laki < 7
diambil pada
mg/dl dan
saat sebelum
perempuan < 6
dilakukan
mg/dl)
perlakuan / program.
33 3.5
Instrumen Penelitian dan Cara Pengumpulan Data 3.5.1
Instrumen Penelitian 1. Data Demografi, meliputi :
Nama Responden (Inisial)
Jenis Kelamin
Umur
Alamat
2. Alat untuk mengukur asam urat : Glucose
Cholesterol
Uric
Acid
(GCU),
PT.
SUGIH
INSTRUMENDO ABADI No. AS-041-BD 3. Format Hasil Pemeriksaan asam urat :
3.5.2
Hasil pemeriksaan Pre test = . . . .mg/dl
Hasil pemeriksaan Post test = . . . .mg/dl
Tahapan pengumpulan data Adapun tahap pengumpulan data sebagai berikut: 1. Mengajukan permohonan ijin penelitian kepada tempat penelitian. 2. Memilih sampel yang sesuai dengan kriteria penelitian. 3. Menjelaskan maksud, tujuan penelitian, manfaat, peran serta responden selama penelitian dilakukan dan menjamin kerahasiaan responden.
34 4. Mengajukan permohonan persetujuan penelitian kepada responden. 5. Setelah responden setuju, selanjutnya responden diminta
menandatangani
surat
pernyataan
persetujuan menjadi responden. 6. Melakukan pre test yaitu pemeriksaan kadar asam urat
yang
menjadi
responden
sebelum
mendapatkan perlakuan. Hasilnya dicatat dalam lembar hasil pemeriksaan yang telah disediakan. 7. Memberikan perlakuan pemberian air rebusan daun salam. 8. Melakukan observasi responden. 9. Melakukan post test yaitu melakukan pemeriksaan asam
urat
responden
setelah
mendapatkan
perlakuan. 10. Semua data hasil pemeriksaan dicatat untuk selanjutnya dilakukan pengolahan dan analisa data. Jenis data yang diperoleh : 1. Data Primer Data yang diperoleh dengan cara melakukan pengukuran kadar asam pada penderita sebelum dilakukan pemberian air rebusan daun salam
35 selama 21 hari. Setelah itu kemudian dilakukan pencatatan kembali untuk dilakukannya penelitian. 2. Data Sekunder Data-data
penderita
pemeriksaan
kadar
asam
urat
berdasarkan
asam
urat
oleh
Kader
Posyandu lansia di Tegalsari Salatiga.
3.6
Pengolahan Data Langkah-langkah pengolahan data : 1. Editing (Penyuntingan Data) Data yang telah dikumpulkan perlu disunting (edit) dengan cara peneliti melakukan pengecekan kelengkapan data yang ada, jika ditemui data yang salah pengisiannya maka data tidak dipergunakan. 2. Coding (Membuat Lembaran Kode) Dilakukan dengan cara memberikan kode berupa angka numerik, selanjutnya dimasukkan ke dalam lembar hasil pemeriksaan.
Coding
dilakukan
pada
data
umum
responden. 3. Data Entry (Memasukkan Data) Memasukan data hasil pengukuran/pemeriksaan yang dilakukan menurut katagori yang telah ditentukan. 4. Tabulating (Tabulasi) Membuat penelitian.
tabel-tabel
data,
sesuai
dengan
tujuan
36 3.7
Analisa Data Analisa data univariat dilakukan pada setiap variabel hasil penelitian, dan analisa bivariat dilakukan pada dua variabel yang diduga berpengaruh (Notoatmodjo, 2005). 1. Analisa Univariat Analisa univariat adalah analisa satu variabel, yang dilakukan terhadap setiap variabel hasil penelitian, yang menggambarkan
tentang
distribusi
frekuensi
dan
prosentase dari tiap-tiap variabel yang dikehendaki dalam tabel distribusi (Notoatmodjo, 2005). Analisa univariat dalam penelitian ini untuk mendapatkan gambaran umur dan jenis kelamin responden yang menderita asam urat 2. Analisa Bivariat Analisa bivariat adalah analisa hubungan dua variabel yang saling mempengaruhi artinya variabel yang satu mempengaruhi variabel yang lain (Notoatmodjo, 2005). Dalam hal ini untuk mengetahui apakah ada pengaruh pemberian air rebusan daun salam dalam penurunan kadar asam urat pada lansia di Tegalsari Salatiga, yang dilakukan dengan cara mengukur kadar asam urat sebelum dan sesudah dilakukan perlakuan. Setelah
diperoleh
data
selanjutnya
dilakukan
pengujian dan pengolahan data dengan komputerisasi.
37 Sebelumnya harus dilakukan uji normalitas data untuk mengetahui normal atau tidaknya data yang diperoleh yaitu dengan uji Shapiro-Wilk. Untuk menentukan data normal atau tidak maka Asymp. Sig dibandingkan dengan 0,05. Jika Asymp. Sig > 0,05 maka data tersebut normal. Selanjutnya pengolahan data
menggunakan
uji
statistic
parametrik
dengan
menggunakan teknik Paired t Test yaitu untuk mengetahui efektivitas pemberian air rebusan daun salam terhadap penurunan kadar asam urat pada Lansia. Tetapi jika Asymp. Sig < 0,05 maka data tidak normal, sehingga uji statistic non parametrik menggunakan uji Wilcoxon. Teknik Paired t Test digunakan untuk menguji hipotesis yang datanya dikumpulkan dari dua sampel saling berhubungan kemudian dibandingkan rata-rata nilai pre test dan rata-rata post test dari satu sampel (Riwidikdo, 2007). Penelitian ini menggunakan taraf signifikan 0,05 dan apabila dari hasil penghitungan didapatkan t hitung > t tabel, serta jika nilai P hitung < 0,05 maka Hα diterima dan Hο ditolak, ada perbedaan signifikan air rebusan daun salam dalam menurunkan kadar asam urat pada Lansia di Tegalsari Salatiga.