BAB III METODE PENELITIAN
A. Jenis dan Rancangan Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian eksperimen semu (eksperimen quasi). Rancangan yang digunakan adalah “One Group PreTest PostTest”. Pengetahuan diukur sebelum dan sesudah penyuluhan. Design penelitian eksperimen semu: Kelompok Eksperimen
Pretest 01
Perlakuan X
Post test 02
Keterangan: 01 (T1)
= Pengukuran pertama (Pretest)
X
= Perlakuan atau eksperimen
02 (T2)
= Pengukuran kedua (Post test)
Pada penelitian ini dilengkapi format atau blangko pengamatan sebagai instrumen. Data yang diperoleh dicatat dan dipertimbangkan kemudian dilakukan penilaian ke dalam suatu skala bertingkat.
B. Tempat dan Waktu Penelitian Tempat pelaksanaan penyuluhan di SMPN 37 Semarang. Waktu penyuluhan akan dilakukan pada bulan Agustus 2011.
C. Populasi dan Sampel Penelitian 1. Populasi Populasi adalah keseluruhan objek penelitian atau objek yang diteliti (Notoatmodjo, 2010). Populasi pada penelitian ini adalah siswa kelas VIII SMPN 37 Semarang dari kelas C dan G yang berjumlah 39 siswa. 2. Sampel dan Teknik Sampling Sampel adalah objek yang diteliti dan dianggap mewakili seluruh populasi (Notoatmodjo, 2010). Sampel yang diambil dalam penelitian ini adalah 39 siswa. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan teknik sampel jenuh dikarenakan dari pihak institusi sekolah yang terkait hanya mengijinkan 2 kelas untuk dijadikan responden, mengingat Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) yang padat.
D. Variabel dan Definisi Operasional 1. Variabel a. Variabel bebas Pendidikan kesehatan tentang anemia pada siswa sebelum dan sesudah b. Variabel terikat Pengetahuan tentang anemia pada siswa SMPN 37 Semarang
2. Definisi Operasional a.
Pendidikan kesehatan tentang anemia pada siswa sebelum dan sesudah. Pendidikan kesehatan diartikan sebagai aktivitas yang memberikan kontribusi pada peningkatan pengetahuan. Skala: Nominal
b.
Pengetahuan tentang anemia pada siswa adalah kemampuan siswa untuk mengetahui anemia, pengertian anemia, tanda-tanda anemia, penyebab anemia, dampak anemia, pencegahan anemia dan pengobatan anemia. Diukur dengan menggunakan kuesioner dengan 20 pertanyaan di mana skor benar adalah 1 dan salah adalah 0, dengan jumlah skor total adalah 20. Skala: interval
E. Prosedur Penelitian 1. Prosedur /Cara Kerja Penelitian dilaksanakan dengan bantuan rekan-rekan peneliti dan dilakukan dalam beberapa tahap, yaitu : a. Tahap awal Dilakukan untuk mencari permasalahan yang akan diangkat sebagai bahan penelitian. Hal itu diperoleh dari data sekunder dan hasil observasi. Observasi dilakukan untuk memperoleh data pendukung yang tidak terdapat pada data sekunder. b. Sebelum pelaksanaan Persiapan dilakukan sebelum pelaksanaan penelitian, diantaranya :
1) Penentuan populasi dan sampel yaitu siswa putri kelas VIII SMPN 37 Semarang. 2) Penentuan waktu dan tempat pelaksanaan. 3) Persiapan alat penelitian dan melakukan uji validitas dan reliabilitas. Uji validitas dilakukan di SMPN 39 Semarang dengan responden berjumlah 20 siswa (Notoatmodjo, 2010). 4) Pelaksanaan penelitian Adapun cara penyuluhan yang dilaksanakan pada penelitian ini adalah : a) Tema penyuluhan Tema penyuluhan adalah anemia pada siswa. b) Peserta penyuluhan Peserta penyuluhan adalah 39 siswa dari kelas VIII C dan G SMPN 37 Semarang. c) Metode penyuluhan Metode penyuluhan ini diberikan dengan ceramah dan tanya jawab. Dilakukan dengan memberi materi tentang anemia, yang kemudian dilanjutkan dengan tanya jawab. d) Penyuluh Penyuluh dalam penyuluhan ini adalah : peneliti bersama rekan peneliti yang berjumlah 6 orang.
e) Materi penyuluhan Materi penyuluhan ini adalah pengertian anemia, tanda dan gejala
anemia,
penyebab
anemia,
akibat
anemia,
pencegahan anemia dan pengobatan anemia. Pelaksanaan
penelitian
dilakukan
dengan
memberikan
penyuluhan dengan metode ceramah dan tanya jawab. Penyuluhan ini bertujuan untuk memperoleh data pengetahuan dan sikap siswa. Data pengetahuan dan sikap diperoleh dengan menggunakan kuesioner. Pengukuran dilakukan sebanyak 2 kali, yaitu sebelum (pre test) dan sesudah penyuluhan (post test). c. Sesudah pelaksanaan Tahap akhir dari penelitian ini adalah pencatatan dan pelaporan. Data yang diperoleh dari hasil penelitian diolah dan dianalisis untuk mengetahui perbedaan.
F. Metode Pengumpulan data 1. Data primer Data hasil jawaban pengetahuan siswa yang dikumpulkan dengan mengadakan pretest dan post test untuk mengukur pengetahuan siswa dalam pelaksanaan pendidikan kesehatan tentang anemia pada siswa menggunakan kuesioner.
2. Data sekunder Data diperoleh dari data siswa di bagian kesiswaan SMPN 37 Semarang, Dinas Kesehatan Kota Semarang, dan Dinas Pendidikan Kota Semarang. 3. Alat Penelitian ini memerlukan alat sebagai berikut : a. Alat yang diperlukan berupa kuesioner, sebagai alat pengukur tingkat pengetahuan. b. Leaflet. Berisi materi tentang materi anemia. c. LCD dan laptop sebagai alat untuk presentasi.
G. Uji Validitas dan Reliabilitas 1. Uji Validitas dan Reliabilitas a. Uji Validitas Uji validitas dengan analisis butir adalah skor-skor yang ada pada butir yang dimaksud dikorelasikan dengan skor total. Skor butir dipandang sebagai nilai X dan skor total dipandang sebagai nilai Y ( Arikunto, 2009 ). Selanjutnya dihitung dengan menggunakan rumus korelasi product moment ∑ √{ ∑
∑ ∑
}{ ∑
∑ ∑
}
Keterangan : : koefisien tiap butir pernyataan X
: jumlah skor tiap pernyataan
Y
: jumlah s kor tiap pernyataan
XY
: jumlah total skor responden kali tiap pertanyaan
N
: jumlah responden percobaan Setelah diperoleh harga
dengan harga kritik atau sama dengan
maka hasilnya dikonsultasikan
product moment, jika harga
lebih besar
tabel maka dapat dikatakan butir soal tersebut
valid. Uji validitas dan reliabilitas dilaksanakan pada tanggal 20 Juli 2011. Responden yang telibat dalam uji tersebut adalah 20 siswi SMPN 39 Semarang. Dari 30 pertanyaan validitas awal 10 diantaranya tidak valid dan 20 lainnya valid. Hasil uji validitas sebagai berikut : Tabel 3.2 Hasil Uji Validitas Pengetahuan No.item pertanyaan 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. 18. 19. 20.
Hasil r hitung 0,479 0,519 0,784 0,447 0,762 0,524 0,664 0,833 0,834 0,568 0,535 0,801 0,649 0,519 0,767 0,606 0,746 0,471 0,895 0,568
Hasi/interpretasi Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid
Berdasarkan tabel 3.2 uji validitas dan reliabilitas pada kuesioner pengetahuan yaitu bahwa dari 20 pertanyaan pengetahuan setelah dilakukan uji validitas diperoleh keseluruhan pertanyaan valid dengan kriteria dikatakan valid apabila r hitung > r tabel. Nilai r tabel diperoleh dari n = 20 dan tingkat kemaknaan 5% (α = 0,05) yaitu 0,444. Dengan demikian, terdapat 20 pertanyaan valid karena r hitung > r tabel (r hitung > 0,444). b. Uji Reliabilitas Reabilitas adalah yang menunjukkan sejauh mana suatu alat pengukur dapat dipercaya atau dapat diandalkan (Notoatmodjo, 2005). Tekhnik yang digunakan untuk menguji reliabilitas adalah tehnik alfa cronbach (Arikunto, 2009) dengan rumus : [
∑
]
Keterangan : α
: Koefisien reliabilitas yang dicari
K
: Jumlah butir pertanyaan : Variabel butir-butir pertanyaan : Variabel skor total test
Untuk mengetahui reliabilitas dengan cara membandingkan nilai tabel hasil. Bila α hitung > α tabel, pertanyaan tersebut reliabel. Adapun ketentuan pengujiannya adalah dikatakan reliabel jika memiliki nilai alpha minimal
0,7 (Arikunto,
2009). Dari hasil
perhitungan
pengetahuan diperoleh Alpha 0,954, sehingga Alpha > 0,7 (0,942 > 0,7). Dengan demikian instrumen pengetahuan dikatakan reliabel.
H. Pengolahan Data dan Analisis Data 1. Pengolahan Data Setelah terkumpulnya data dari kuesioner, maka dilakukan tahap pengolahan data yang melalui beberapa tahapan sebagai berikut : a. Editing Pada tahap ini, penulis melakukan penilaian terhadap data yang diperoleh kemudian diteliti apakah terdapat kekeliruan atau tidak dalam pengisiannya. b. Coding Setelah dilakukan editing, penulis memberikan kode tertentu pada tiap-tiap data sehingga memudahkan dalam melakukan analisis data. Kode-kode tersebut antara lain : kode 3 untuk kategori pengetahuan baik, kode 2 untuk kategori pengetahuan cukup, dan kode 1 untuk katagori pengetahuan kurang. Untuk keperluan diskriptif prosentase jawaban diinterpretasikan dalam kalimat kualitatif dengan acuan sebagai berikut (Nursalam, 2008) : Baik
: hasil presentase = 76% - 100%
Cukup
: hasil presentase = 56% - 75%
Kurang
: hasil presentase = < 56%
c. Scoring Data pengetahuan diperoleh dari kuesioner yang terdiri dari 20 pertanyaan yang diisi oleh siswa putri SMPN 37 Semarang. Setiap jawaban yang benar diberi nilai 1 dan salah diberi nilai 0 (Riwidikdo, 2009). Penilaian pengetahuan dilakukan dengan cara :
Keterangan : S
: Skor yang diperoleh
R
: Jawaban yang betul
W
: Jawaban yang salah
O
: Banyaknya option
1
: Bilangan tetap
(Arikunto, 2009) Selanjutnya
skor
yang
diperoleh
diolah
dengan
membandingkan jumlah skor jawaban dengan
skor
cara yang
diharapkan (tertinggi) kemudian dikalikan 100% dan hasilnya berupa persentase dengan rumus sebagai berikut :
Keterangan : N
: Nilai pengetahuan
Sp
: Skor yang didapat
Sm
: Skor maksimum
(Arikunto, 2009).
d. Tabulating Setelah dilakukan pengkodean dan skoring pada semua data selanjutnya data diolah secara manual. 2. Analisis Data Dari data hasil pre test dan post test disajikan dalam bentuk analitik sebagai berikut : a. Analisis Univariat Dilakukan dengan menyatakan hasil analisis tiap variabel dari hasil penelitian.
Analisis
dilakukan
berdasarkan
nilai
minimal,
maksimal, rata-rata, simpangan baku, dan distribusi frekwensi. b. Analisis Bivariat Setelah data diperoleh sebelum dianalisis uji statistik maka datadata tersebut diuji normalitas datanya dengan menggunakan uji Kolmogorov-smirnov. Dari hasil uji kenormalan didapatkan pengetahuan sebelum penyuluhan (pretest) dan pengetahuan setelah penyuluhan (postest) didapatkan data tidak berdistribusi normal. Sehingga uji statistik yang digunakan dalam analisis bivariat adalah uji wilcoxon dengan rumus : 1) Data yang berdistribusi tidak normal maka analisis bivariat yang digunakan adalah uji Wilcoxon, dengan rumus : [ √
]
Keterangan : z
= hasil uji Wilxocon
T = total jenjang (selisih) terkecil antara nilai pre dan post test N = jumlah sampel (Riwidikdo, 2009).