BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Dasar Penelitian Metode dasar penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah metode deskriptif analitis. Metode deskriptif mempunyai ciri bahwa metode ini memusatkan diri pada pemecahan-pemecahan masalah yang ada pada masa sekarang, masalah-masalah yang aktual, dan data yang dikumpulkan disusun, dijelaskan, dan dianalisis (Moleong, 2012: 139). B. Metode Pemilihan Sampel 1. Populasi Populasi dalam penelitian ini adalah para penangkar burung lovebird di Kecamatan Grogol Kabupaten Sukoharjo Jawa Tengah yang berjumlah 150 orang. 2. Metode Pengambilan Sampel Dalam pengambilan sampel menggunakan metode porpusive random sampling, yaitu pengambilan sampel secara acak berdasarkan ketentuan atau kriteria yang sudah ditetapkan oleh peneliti (Arikunto, 2010).Ketentuan kriteria tersebut sebagai berikut: a. Merupakan peternak/penangkar yang memiliki Lovebird impor b. Memiliki lebih dari 15 pasang indukan produktif Hasil dari pengambilan sampel pada populasi awal yang semula berjumlah 150, menjadi 5orang responden .
C. Jenis dan Sumber Data 1. Data Primer Penelitian ini menggunakan data primer, data yang diambilmeliputi: karakteristik penangkar, biaya-biaya usaha penangkaran, besarnya produksi dan penerimaan usaha penangkaran. Data ini bersumber dari pengisian kuisioner oleh para responden dan juga hasil wawancara. 2. Data Sekunder Penelitian ini menggunakan data sekunder yang bersifat melengkapi data primer. Data ini bersumber dari pencatatan terhadap dokumen dan literatur-literatur yang berkaitan dalam penelitian ini. D. Teknik Pengumpulan Data 1. Observasi Teknik ini dilakukan dengan mengadakan pengamatan langsung terhadap obyek yang diteliti sehingga didapatkan gambaran yang jelas tentang analisis usaha penangkaran burung lovebird. 2. Wawancara Wawancara yaitu tanya jawab lisan melalui tatap muka secara langsung antara responden dan peneliti. Teknik wawancara ini dilakukan dengan bantuan kuisioner (daftar pertanyaan). 3. Pencatatan Pencatatan yaitu cara pengumpulan data dengan melakukan pencacatan langsung mengenai data-data baik responden maupun instansi terkait yang ada hubungan dengan penelitian.
E. Metode Analisis Data 1. Analisis Kelayakan Usaha Finansial Metode analisis data yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah : a. Untuk mengetahui produktivitas penangkaran dapat dilakukan dengan menggunakan rumus sebagai berikut (Ibrahim, 2003:97): Hasil dalam satu periode penangkara n ................. Luas lahan p enangkaran Produktivitas =
(3.1)
b. Untuk mengetahui pendapatan usaha penangkaranmenggunakan rumus (Ibrahim, 2003:9): P= R – C .............................................
(3.2)
= H x Y – Bm ...................................
(3.3)
Keterangan : Pd= Pendapatan usaha penangkaran R= Penerimaan usaha penangkaran C = Biaya usaha penangkaran H= Harga produk (Rp) Y = Hasil produksi Bm = Biaya mengusahakan c. Untuk menilai efisiensi usaha penangkaran digunakan Revenue Cost Ratio, dirumuskan sebagai berikut (Ibrahim, 2003 : 85-86): R
C
Ratio =
R ......................................... C
(3.4)
Keterangan : R = Besarnya penerimaan usaha penangkaran C = Besarnya biaya yang dikeluarkan Kriteria : R/C ratio > 1 Usaha penangkarantelah efisien. R/C ratio = 1 Usaha penangkaranbelum efisien R/C ratio < 1 Usaha penangkaranyang tidak efisien. d. Untuk menilai kemanfaatan usaha penangkaran digunakan Increamental B/C Ratio, dihitung dengan rumus sebagai berikut: Increament al B / C Ratio =
∆B ...................................... ∆C
(3.5)
Keterangan : ∆ B = Selisih penerimaan penangkaran burung
∆C = Selisih biaya penangkaran burung
e. NPV adalah nilai bersih sekarang merupakan perbandingan antara PV kas bersih dengan PV Investasi selama umur investasi. Adapun rumus NPV adalah: NPV = (kas bersih periode1 + kas bersih periode2 + kas bersih periode ke-n) – nilai investasi .................................. Keterangan : NPV= Nilai bersih pada saat ini R= Arus kas bersih T= Waktu I= Suku bunga yang digunakan
(3.6)
Adapun ketentuan untuk NPV adalah: NPV = positif, proyek bisa dijalankan NPV = negatif, proyek ditolak f. Payback period adalah waktu yang diperlukan oleh suatu usaha dalam mengembalikan nilai investasi awal. Adapun rumus perhitungan dari payback period adalah: Rumus periode pengembalian jika arus kas per periode jumlahnya berbeda: Payback Period =n+(a-b)/(c-b) x 1 tahun ......................
(3.7)
n = Periode terakhir dimana jumlah arus kas masih belum bisa menutup investasi mula-mula a= Jumlah investasi mula-mula b = Jumlah kumulatif arus kas pada tahun ke – n c = Jumlah kumulatif arus kas pada tahun ke n + 1 Rumus periode pengembalian jika arus kas per periode jumlahnya sama: Payback Period=(investasi awal)/(arus kas) x 1 tahun ........
(3.8)
Adapun penilaian ketentuan dari payback period adalah: 1) Periode pengembalian lebih cepat : layak 2) Periode pengembalian lebih lama : tidak layak 2. Analisis Kelayakan Usaha Non Finansial Aspek non finansial merupakan aspek-aspek yang tidak terkait dengankondisi finansial pengembangan usaha penangkaran burung lovebird. Aspek non finansial terdiridari aspek pasar, aspek teknis, aspek manajemen dan hukum, aspek sosial,ekonomi, dan budaya serta aspek lingkungan.
a. Aspek Pasar Aspek pasar menempati urutan yang pertama dalam studi kelayakan.Pengembangan usaha penangkaran burung lovebird dikatakan layak bila tidak terdapat masalah pemasaran yang dapatmenghambat jalannya pengembangan usaha ini, masih terbukanyapeluang pemasaran sehingga seluruh hasil dapat diterima oleh pasar. b. Aspek Teknis Aspek teknis meliputi proses pembangunan bisnis secara teknis danpengoperasiannya setelah bisnis tersebut selesai dibangun sehingga padapengembangan usaha penangkaran burung lovebirddapat dikatakan layak dalam aspek teknis bila lokasi perusahaanmampu menunjang pengembangan
usaha
tersebut,
luas
produksi
sudah
optimal,layoutperusahaan sesuai sehingga mampu memperlancar proses produksi,pemilihan teknologi sudah tepat sehingga tidak menghambat usaha. c. Aspek Manajemen dan Hukum Aspek manajemen pada pengembangan usaha penangkaran burung lovebird dapat dikatakan layak bila manajemen sumberdaya manusia yang terdapat pada usaha tersebut telah dikeloladengan baik, pemberian gaji telah sesuai, memiliki laporan keuangan. Pada aspekhukum sebuah usaha penangkaran burung lovebirdlayak dilaksanakan bila telah memilikiizin persetujuan lingkungan dari pihak Rukun Tetangga (RT),
Rukun Warga(RW), atau pihak Desa, izin dari Dinas Koperasi, Perindustrian dan PerdaganganKabupaten Sukoharjo. d. Aspek Sosial, Ekonomi, dan Budaya Pengembangan usaha penangkaran burung lovebirddikatakan layak pada aspek sosial, ekonomi, dan budayabila mampu meningkatkan kesempatan kerja, pendapatan masyarakat, sertapendapatan asli daerah Kabupaten Sukoharjo. Selain itu, pengembangan usaha penangkaran burung lovebirdini juga diharapkan tidak bertentangan denganbudaya masyarakat. e. Aspek Lingkungan Pada aspek lingkungan, pengembangan usaha penangkaran burung lovebird dikatakan layak bila bisnistidak memberikan dampak yang merugikan misalnya dengan pengelolaan limbahperusahaan yang kurang baik sehingga dapat mengganggu kehidupan masyarakat.