26
BAB III METODE PENELITIAN 3.1
Metode Penelitian Penelitian ini mengkaji tentang sebuah fenomena maka peneliti
menggunakan metode deskriptif. Data yang dianalisis dan hasil analisisnya berupa deskriptif fenomena bukan berupa angka-angka atau lambang-lambang. Artinya, data yang diperoleh dianalisis dahulu kemudian dideskripsikan bentuk-bentuk campur kode di kalangan remaja di desa Biluango Kecamatan Kabila Bone Kabupaten Bone Bolango.
3.2 3.2.1
Tempat dan Waktu Penelitian Tempat Adapun tempat yang dipilih oleh peneliti untuk melaksanakan penelitian
yaitu di Desa Biluango. Desa Biluango merupakan salah satu desa dari sembilan desa yang terdapat di Kecamatan Kabila Bone Kabupaten Bone Bolango. Selain itu, desa ini masih bisa dijangkau dengan kendaraan angkutan umum maupun pribadi. Jarak Desa Biluango dengan pusat pemerintahan Kabupaten Bone Bolango kurang lebih 20 km dengan waktu tempuh kurang lebih 45 menit. Letak geografis Desa Biluango ini berada di pesisir pantai.
3.2.2 Waktu Waktu yang digunakan untuk melakukan penelitian ini di mulai tanggal 1 Januari 2013 sampai dengan 30 Maret 2013.
26
27
3.3
Populasi dan Sampel
3.3.1 Populasi Populasi dalam penelitian ini adalah semua remaja yang tinggal di Desa Biluango yang berusia antara 12 tahun sampai dengan 21 tahun sesuai dengan pendapat para ahli yaitu Sri Rumini dan Siti Sundari. Menurut mereka bahwa masa
remaja adalah peralihan dari masa anak dengan masa dewasa yang
mengalami perkembangan semua aspek/ fungsi untuk memasuki masa dewasa. Masa remaja berlangsung antara umur 12 tahun sampai dengan 21 tahun bagi wanita dan 13 tahun sampai dengan 22 tahun bagi pria.
3.3.2 Sampel Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Sesuai populasi yang ada, maka sampel dalam penelitian ini yaitu setiap remaja di Desa Biluango yang kebetulan bertemu dengan peneliti. Jenis pengambilan sampel tersebut adalah sampling insidental. Sesuai dengan pendapat Sugiyono (2010: 85) bahwa sampling insidental adalah teknik penentuan sampel berdasarkan kebetulan, yaitu siapa saja yang secara kebetulan/incidental bertemu dengan peneliti dapat digunakan sebagai sampel, bila dipandang orang yang kebetulan ditemui itu cocok sebagai sumber data.
3.4 Teknik Pengumpulan Data Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan beberapa teknik yaitu : a. Teknik Simak Libat Cakap Dalam teknik simak libat cakap, peneliti menyimak dan terlibat dalam percakapan/dialog dengan remaja di desa Biluango Kecamatan Kabila Bone 27
28
Kabupaten Bone Bolango . Di dalam teknik simak libat cakap, peneliti ikut berpartisipasi dalam peristiwa tutur dan merekam tuturan remaja di desa Biluango Kecamatan Kabila Bone Kabupaten Bone Bolango dalam sebuah alat perekam yang disembunyikan sehingga anggota tutur yang lain tidak mengetahui bahwa tuturannya sedang direkam. Hal ini dilakukan untuk mendapatkan tuturan yang alami dan tidak dibuat-buat.
b. Teknik Simak Bebas Libat Cakap Dalam teknik bebas libat cakap, peneliti tidak terlibat atau tidak ikut serta dalam suatu peristiwa tutur yang terjadi di kalangan remaja desa Biluango Kecamatan Kabila Bone Kabupaten Bone Bolango. Akan tetapi, hanya mendengarkan tuturan/percakapan para remaja tersebut. Dalam teknik ini peneliti menggunakan catatan lapangan. Catatan lapangan menurut Bodgan dan Bidglen (dalam Moleong, 2011:209) adalah catatan tertulis tentang apa yang didengar, dilihat, dialami, dan dipikrkan dalam rangka pengumpulan data refleksi terhadap data dalam penelitian kualitatif. Teknik catatan lapangan dilakukan guna memperoleh data yang kongkrit dan bukan ditopang oleh yang berasal dari ingatan. Catatan itu berupa coretan seperlunya yang sangat dipersingkat, berisi kata-kata kunci, pokok-pokok isi pembicaraan atau pengamatan. Dalam hal ini peneliti mengumpulkan data sesuai dengan apa yang dialami, dilihat, maupun didengar oleh peneliti sesuai dengan permasalahan yang telah diangkat dalam penelitian. Penulis mencatat segala sesuatu yang ada kaitannya dengan percakapan tersebut, terutama penggunaan bahasa di kalangan
28
29
remaja di Desa Biluango Kecamatan Kabila Bone Kabupaten Bone Bolango yang berhubungan dengan campur kode.
3.5 Teknik Analisis Data Pada dasarnya, analisis merupakan proses penyusunan data agar dapat ditafsirkan. Menurut Mahsun (2012:253) bahwa analisis data merupakan upaya yang dilakukan untuk mengklasifikasikan, mengelompokkan data. Dalam kaitannya dengan analisis data, data yang dikumpul baik dari hasil teknik simak libat cakap, teknik simak bebas libat cakap, teknik catatan lapangan, dan dianalisis secara internal. Melalui teknik ini harus dilihat hubungan yang bermakna antardata. Langkah-langkah analisis data adalah sebagai berikut. a. Transkripsi Data Pada tahap ini penulis melakukan kegiatan penyalinan kembali data dari hasil rekaman, teknik simak libat cakap, teknik simak bebas libat cakap, dan teknik catat.
b. Mengidentifikasi Pada tahap ini penulis mengidentifikasi data-data yang berhubungan dengan penelitian yaitu tentang bentuk-bentuk campur kode yang terjadi pada setiap tuturan remaja masjid di desa Biluango.
29
30
c. Mengklasifikasikan Mengklasifikasikan data berdasarkan campur kode yang ditemukan di lapangan, serta melihat bentuk-bentuk campur kode antara lain kata, frasa, ungkapan atau idiom, pengulangan kata dan klausa.
d. Menganalisis Data Setelah data-data yang telah didapat diklasifikasikan, langkah selanjutnya adalah menganalisis data-data tersebut.
e. Menyimpulkan Hasil Analisis Tahap ini dilakukan untuk menyimpulkan data yang telah dianalisis.
30