BAB III METODE PENELITIAN
A.
Waktu dan Tempat Penelitian
1.
Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan pada 1 Maret 2014 s.d selesai yang dilakukan pada
Bank Umum Syariah yang terdaftar di Bank Indonesia (www.bi.go.id). 2.
Tempat Penelitian Ruang lingkup penelitian mencakup bagaimana pembiayaan murabahah
dan mudharabah pada Bank Umum Syariah yang terdaftar di Bank Indonesia dengan menggunakan data sekunder dari laporan keuangan triwulan Bank Indonesia pada situs www.bi.go.id dan dari situs Bank Umum Syariah terkait.
B. Desain Penelitian Adapun desain penelitian yang digunakan oleh penulis dalam penelitian ini adalah desain kausal yaitu untuk mengetahui pengaruh antara satu atau lebih variabel bebas (variable Independent) terhadap variabel terikat (variable dependent). Atau menurut Sekaran (2013) penelitian klausalitas adalah penelitian dimana peneliti ingin mengetahui penyebab dari satu atau lebih dari satu masalah penelitian. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah ada pengaruh pembiayaan murabahah dan pembiayaan mudharabah sebagai variabel X 25
26
(variable Independent) terhadap profitabilitas sebagai variabel Y (variable dependent) dimana Return On Asset (ROA) yang menjadi acuan pengukuran. Dengan menggunakan uji statistik analisa regresi linear berganda.
C.
Definisi dan Operasional Variabel Definisi operasional pada penelitian adalah unsur penelitian yang terkait
dengan variabel yang terdapat dalam judul penelitian. Definisi operasional dalam penelitian adalah unsur penelitian yang memberitahukan bagaimana caranya mengukur suatu variabel (Ardimas, 2007). 1.
Variabel Bebas (Variable Independent) Sekaran (2011:117) variabel bebas adalah variabel yang mempengaruhi
variabel terikat, entah secara positif maupun negatif. Yaitu, jika terdapat variabel bebas, variabel terikat juga akan hadir dan dengan setiap unit kenaikan dalam variabel bebas, terdapat pula kenaikan atau penurunan dalam variabel terikat. Dalam penelitian ini berikut yang menjadi variabel bebas : a.
Pembiayaan Murabahah (X1) Murabahah merupakan akad jual beli suatu barang dengan harga pokok
ditambah
keuntungan
yang
disepakati
bersama,
dengan
disertai
cara
pembayarannya. Pendapatan bank sangat ditentukan oleh beberapa banyak keuntungan yang diterima dari pembiayaan yang disalurkan. Keuntungan yang diterima dari prinsip jual beli (murabahah) berasal dari mark up yang ditentukan berdasarkan kesepakatan antara bank dan nasabah.
27
Pembiayaan murabahah yang akan di gunakan pada penelitian ini adalah pembiayaan murabahah yang tercantum dalam laporan triwulan Bank Umum Syariah yang terdaftar di Bank Indonesia (BI) pada tahun 2009 – 2012. Bank Umum Syariah yang terdaftar dan memenuhi kriteria penelitian ini adalah Bank Mega Syariah, Bank Muamalat Indonesia, dan Bank syariah Mandiri. b.
Pembiayaan Mudharabah (X2) Greening dan Iqbal (2011:25) berpendapat mudharabah adalah perjanjian
pendanaan berbasis kepercayaan dimana seorang investor mempercayakan modal kepada agen untuk melaksanakan sebuah proyek. Pengusaha mempunyai hak penuh menjalankan usahanya dengan kaidah-kaidah yang berdasarkan Syar’i tanpa ada campur tangan dari pemilik dana dan pemilik dana akan mendapatkan nisbah dari hasil bisnis yang telah disepakati bersama di awal akad. Pembiayaan mudharabah yang akan di gunakan pada penelitian ini adalah pembiayaan mudharabah yang tercantum dalam laporan keuangan triwulan dari Bank Umum Syariah yang terdaftar di Bank Indonesia (BI) pada tahun 2009 – 2012. Bank Umum Syariah yang terdaftar dan memenuhi kriteria penelitian ini adalah Bank Mega Syariah, Bank Muamalat Indonesia, Bank syariah Mandiri. 2.
Variabel Terikat ( Variable Dependent) Sekaran (2011:116) variabel terikat merupakan variabel yang menjadi
perhatian utama peneliti. Tujuan peneliti adalah memahami dan membuat variabel terikat, menjelaskan variabilitasnya, atau memprediksinya. Dengan kata lain, variabel terikat merupakan variabel utama yang menjadi faktor yang berlaku dalam investigasi.
28
Dalam penelitian ini profitabilitas merupakan variabel terikat, profitabilitas (Y) adalah salah satu ukuran kinerja perusahaan dalam memperoleh laba pada suatu periode tertentu dengan menggunakan aktiva perusahaan seefisien mungkin guna menghasilkan laba tertentu. Alasan utama dari sebagian besar perusahaan adalah memperoleh laba, maka profitabilitas merupakan salah satu rasio keuangan yang paling signifikan. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan ROA ( Return On Asset) yang di dapat dari laporan triwulan Bank Umum Syariah yang terdaftar di Bank Indonesia (BI) pada triwulan II tahun 2009 sampai dengan triwulan I tahun 2013. Variabel dependen atau variabel terikat merupakan variabel yang dipengaruhi karena adanya variabel bebas. sehingga dapat diketahui pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen.
D.
Pengukuran Variabel Suatu objek pengukuran tidak hanya instrumen yang dapat dihitung secara
fisik tetapi ide-ide abstrak atau konsep dapat diukur. Dalam penelitian ini menggunakan skala nominal untuk pengukuran variabel bebas dan skala rasio dalam pengukuran variabel terikat. Skala rasio tidak hanya mengukur besaran perbedaan antar titik pada skala, namun juga menunjukkan proporsi dalam perbedaan. Skala rasio memiliki titil nol absolut yang merupakan skala tertinggi diantara keempat skala karena memiliki titik awal nol yang khas dan mencakup semua sifat dari ketiga skala lainnya.
29
Berdasarkan pembatasan ruang lingkup penelitian yang telah dikemukakan dalam perumusan masalah, maka variabel dalam skripsi ini adalah: 1.
Pembiayaan Murabahah (X1) Pembiayaan total murabahah yang disalurkan dan tercatat di dalam laporan neraca triwulan I sampai triwulan IV Bank Umum Syariah pada tahun 2009-2012.
2.
Pembiayaan Mudharabah (X2) Pembiayaan total mudharabah yang disalurkan dan tercatat di dalam laporan neraca triwulan I sampai triwulan IV Bank Umum Syariah pada tahun 2009-2012.
3.
Profitabilitas (ROA) Tingkat profitabilitas bank syariah dengan ROA sebagai indikator perhitungan profitabilitas. Tabel 3.1 Pengukuran Operasional Variabel Pengukuran Variabel Bebas (X1)
Dimensi Pembiayaan Murabahah
Bebas (X2)
Pembiayaan Mudharabah
Terikat (Y)
Profitabilitas (ROA)
Sumber : Penulis (2014)
Indikator Total pembiayaan murabahah (jual beli) yang disalurkan oleh Bank yang tercatat dalam laporan neraca selama triwulan I pada tahun 2009 sampai dengan triwulan IV tahun 2012 Total pembiayaan mudharabah ( penyediaan modal ) yang disalurkan oleh Bank yang tercatat dalam laporan neraca selama triwulan I pada tahun 2009 sampai dengan triwulan IV tahun 2012 Kinerja perusahaan yang diukur melalui perbandingan laba bersih dan total aktiva. ROA yang tercatat dalam laporan neraca triwulan II pada tahun 2009 sampai dengan triwulan I tahun 2013 dengan rumus Laba Bersih ROA = X 100% Total aktiva
Skala pengukuran Skala Rasio
Skala Rasio
Skala Rasio
30
E.
Populasi dan Sampel Penelitian
1.
Populasi Populasi adalah keseluruhan objek penelitian yang dapat berupa manusia,
hewan, tumbuhan dan lain-lain, sehingga objek ini dapat menjadi sumber data penelitian (Umi, 2008), populasi dalam penelitian ini adalah laporan keuangan triwulan pada perbankan syariah yang terdaftar di Bank Indonesia dari tahun 2009-2012. 2.
Sampel Sampel adalah sebagian dari jumlah karakteristik yang dimiliki oleh
populasi tersebut (Sugiono, 2010). Cara untuk mengambil sampel disebut sampling. Sampel yang digunakan harus sesuai dengan yang dibutuhkan dalam penelitian dan dapat mewakili karakteristik populasi. Adapun metode sampling yang digunakan dalam penelitian ini adalah non probality sampling dengan pendekatan purposif sampling, yaitu teknis penentuan sampling dengan memilih objek penelitian berdasarkan kesesuaian karakteristik dengan kriteria sampel yang ditentukan. Secara umum kriteria-kriteria yang digunakan untuk memilih sampel dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: a.
Bank syariah beroperasi lebih dari 5 tahun.
b.
Memberikan laporan secara periodik, khususnya pada laporan keuangan triwulan selama tahun 2009-2012.
c.
Bergerak dalam bidang yang sama yaitu bank yang menjalankan kegiatan usahanya berdasarkan Prinsip Syariah.
d.
Mempunyai data yang dibutuhkan dalam penelitian.
31
Sampel dalam penelitian ini adalah seluruh populasi penelitian, yaitu bank Umum Syariah yang tercatat di Bank Indonesia dari tahun 2009-2012 yang laporan keuangan triwulannya secara rutin di laporkan. Beberapa bank umum syariah yang sesuai dengan kriteria dalam penelitian ini adalah sbb: Tabel 3.2 Kriteria Pemilihan Sampel NO 1 2 3
KRITERIA Jumlah Populasi Beroperasi berdasarkan prinsip syariah kurang dari 5 tahun Tidak memiliki data yang dibutuhkan dalam penelitian Sampel penelitian
JUMLAH 11 (6) (2) 3
Sumber : Oleh penulis dari Data Sekunder di BI 2014
Dari kriteria yang disebutkan diatas Bank Umum Syariah yang masuk dalam kriteria tersebut adalah: a. Bank Muamalat Indonesia. b. Bank Syariah Mandiri c. Bank Mega Syariah.
F.
Teknik Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data yang dilakukan dalam penelitian ini adalah studi
pustaka. Studi pustaka adalah salah satu teknik yang dilakukan guna untuk mendapatkan informasi dengan mempelajari beberapa sumber tertulis, yang diantaranya buku-buku, hasil penelitian, makalah, artikel maupun hasil laporan yang berkaitan dengan objek yang akan diteliti. Tujuan dari studi pustaka ini adalah mencari referensi untuk membangun kerangka pemikiran.
32
Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini merupakan data sekunder, yang merupakan sumber yang tidak langsung memberikan data kepada peneliti, misalnya melalui dokumen atau internet, sumber data diperoleh dengan cara mengunduh laporan keuangan melalui situs www.bi.go.id dan website bank yang bersangkutan. Data yang digunakan adalah data sekunder dengan data sebagai berikut : 1.
Data pembiayaan Murabahah yang tercatat didalam Laporan Keuangan Neraca periode triwulan pada Bank Muamalat Indonesia, Bank Syariah Mandiri, dan Bank Mega Syariah tahun 2009-2012.
2.
Data pembiayaan Murabahah yang tercatat didalam Laporan Keuangan Neraca periode triwulan pada Bank Muamalat Indonesia, Bank Syariah Mandiri, dan Bank Mega Syariah tahun 2009-2012.
3.
Data Return On Asset (ROA) pada Bank Muamalat Indonesia, Bank Syariah Mandiri dan Bank Mega Syariah pada triwulan II tahun 2009 sampai dengan triwulan I tahun 2013. Data-data tersebut dikumpulkan dari laporan triwulan Bank Syariah tahun
2009-2012 yang diperoleh dari masing-masing Bank yang bersangkutan.
G.
Metode Analisis Beberapa metode analisis yang digunakan untuk menguji hipotesis dalam
penelitian ini adalah adalah regresi linier (linier regression analysis) dan Uji Asumsi Klasik. Analisis regresi linier digunakan untuk mengetahui besarnya pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat yang diteliti. Dimana data
33
tersebut diperoleh dan dianalisis dengan dasar teori yang ada hingga diambil gambaran yang cukup jelas, selanjutnya diteliti kemudian diambil kesimpulan dari hasil analisis data dan atas kesimpulan tersebut dianjurkan saran untuk perbaikan yang diharapkan dapat menjadi bahan pertimbangan. Teknik analisis data dalam penelitian ini menggunakan alat bantu software SPSS (Statistical Package Social Science). 1.
Statistik Deskriptif Metode statistik deskriptif merupakan metode yang digunakan untuk
menggambarkan atau menganalisa suatu statistik hasil penelitian, tetapi tidak digunakan untuk membuat kesimpulan yang lebih luas. Menurut Sugiono (2010:165) bahwa yang termasuk statistik deskriptif antara lain adalah penyajian data melalui table, grafik, diagram lingkaran, pictogram, perhitungan modus, median. Mean (pengukuran tendensi sentral), perhitungan rata-rata dan Standar deviasi, perhitungan persentase. Untuk menentukan tinggi rendahnya koefisien korelasi digunakan aturan sebagai berikut: Tabel 3.3 Kualifikasi Koefisien Korelasi Koefisien Korelasi 0,91 – 1,00 0,71 – 0,90 0,41 – 0,70 0,21 – 0,40 Negatif – 0,20 Sumber: Sugiyono (2010)
Kualifikasi Sangat Tinggi Tinggi Cukup Rendah Sangat Rendah
34
2.
Uji Asumsi klasik Karena dalam regresi linier berganda akan dijumpai beberapa masalah,
seperti normalitas, multikolinieritas, heteroskedasitas, dan autokorelasi, sehingga harus dilakukan uji asumsi klasik. Uji klasik adalah persyaratan statistik yang harus dipenuhi pada analisis regresi linier berganda yang berbasis ordinary least square (OLS). Pertama-tama dilakukan analisis terhadap semua uji asumsi klasik, lalu dilihat mana yang tidak memenuhi persyaratan. Kemudian dilakukan pengujian pada uji yang lain. Adapun uji klasik pada penelitian ini yaitu uji normalitas, uji multikolinieritas, uji heteroskedasitas dan uji autokorelasi. a.
Uji Normalitas Uji Normalitas bertujuan menguji apakah dalam model regresi, variabel
pengganggu atau residual memiliki distribusi normal. Seperti diketahui bahwa uji t dan f mengasumsikan bahwa nilai residual mengikuti distribusi normal (Ghozali, 2013). Model regresi yang baik adalah data yang berdistribusi normal atau mendekati normal. Dalam penelitian ini untuk mendeteksi normalitas data dalam penelitian ini dilakukan dengan menganalisis grafik normal P-P Plot dan melakukan uji Kolmogorov-Smirnov. Dalam menganalisis grafik normal P-Plot dilakukan dengan melihat sebaran titik-titik pada grafik, sedangkan asumsi normalitas terpenuhi jika titik-titik pada grafik bahkan berhimpit dengan sumbu diagonalnya. Sedangkan dalam uji statistik Kolmogorov-Smimov, terlebih dahulu menentukan hipotesis pengujian yaitu: Hipotesis Nol (Ho)
: data terdistribusi normal
Hipotesis Alternatif (Ha)
: data tidak terdistribusi secara normal
35
Untuk menentukan keputusan adalah profitabilitas (asymp.sig 2 tailed): Apabila nilai siq > 5%, maka Ho diterima, berarti data terdistribusi secara normal. Apabila nilai siq < 5%, maka Ho tidak diterima, berarti data terdistribusi secara tidak normal. Apabila ditemukan data tidak terdistribusi normal maka dapat dilakukan beberapa alternatif cara untuk memperbaiki distribusi yakni transformasi data, trimming maupun winzorising. b.
Uji Multikolinearitas Uji multikolineraitas bertujuan untuk menguji apakah dengan regresi
ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas (independen). Dalam model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi diantara variabel bebas (Ghozali, 2013). Koefisien-koefisien regresi biasanya diinterprestasikan sebagai ukuran perubahan variabel terikat (dependen) jika salah satu variabel bebasnya naik sebesar satu unit dan seluruh variabel bebas lainnya dianggap tetap. Namun interprestasi ini menjadi tidak benar apabila terdapat hubungan linier antara variabel bebas. Multikolinieritas terjadi jika nilai tolerance lebih kecil dari 0,1 yang berarti tidak ada korelasi antar variabel independen yang nilainya lebih dari 95%. Dan nilai VIF lebih besar dari 10, apabila VIF kurang dari 10 dapat dikatakan bahwa variabel independen yang digunakan dalam model adalah dapat dipercaya dan objektif. c.
Uji Heteroskedasitas Uji Heteroskedasitas bertujuan menguji apakah dalam model regresi
terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang
36
lain. Jika varians dari residual satu pengamatan ke pengamatan lain tetap, maka disebut Homoskedastisitas dan jika berbeda disebut Heteroskedastisitas. Model regresi
yang
baik
Heteroskedasitas.
adalah
yang
Kebanyakan
Homoskesdatisitas
data
crossection
atau
tidak
mengandung
terjadi situasi
heteroskedasitas karena data ini menghimpun data yang mewakili berbagai ukuran (kecil, sedang dan besar) (Ghozali, 2013). Untuk mendeteksi ada tidaknya heteroskedastisitas dilakukan dengan melihat ada tidaknya pola tertentu pada grafik scatterplot antar SRESID dan ZPRED dimana sumbu Y adalah Y yang telah diprediksi, dan sumbu X adalah residual (Y prediksi – Y sesungguhnya). Dasar analisanya adalah : 1)
Jika ada pola tertentu, seperti titik-titik yang ada membentuk pola tertentu yang teratur (bergelombang, melebar kemudian menyempit) akan mengindikasikan telah terjadi heteroskedastisitas.
2)
Jika tidak ada pola yang jelas, serta titik-titik penyebaran diatas dan dibawah angka 0 pada sumbu Y, maka tidak terjadi heteroskedastisitas.
d.
Uji Autokorelasi Uji autokorelasi bertujuan menguji apakah dalam model regresi linier ada
korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t dengan kesalahan pengganggu pada t-1 (sebelumnya). Jika terjadi korelasi, maka dinamakan ada problem autokorelasi. Autokorelasi muncul karena observasi yang berurutan sepanjang waktu berkaitan satu sama lainya. Hal ini sering ditemukan pada time series. (Ghozali, 2005) Uji autokorelasi dilakukan dengan menggunakan Durbin
37
Watson. Jika nilai Durbin Watson berkisar diantara nilai batas atas (du) maka diperkirakan tidak terjadi pelanggaran autokorelasi. Hipotesa Autokorelasi: Ho Ha
: tidak ada autokorelasi : ada autokorelasi
Pengambilan keputusan ada tidaknya Autokorelasi: Tabel 3.4 Keputusan Uji Korelasi Hipotesis Nol (H0) Tidak ada autokorelasi positif Tidak ada autokorelasi positif Tidak ada autokorelasi positif atau negatif Tidak ada autokorelasi negatif Tidak ada autokorelasi negatif
3.
Uji Kelayakan Model
a.
Koefisien Determinasi
Keputusan di tolak Tidak ada keputusan
Kriteria 0
Diterima Tidak ada keputusan di tolak
du
Ghozali (2013) koefisien determinasi (R2) pada intinya mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel dependen. Nilai koefisien determinasi adalah antara nol dan satu. Koefisien Determinasi adalah suatu bilangan yang biasanya dinyatakan dalam persentase (%) yang diperoleh dari bentuk kuadrat koefisien korelasi yang dapat menunjukkan besarnya pengaruh variabel X terhadap variabel Y, dalam mencari nilai koefisien determinasi rumus yang digunakan adalah:
38
KP = r2 x 100% Keterangan: KP = Nilai Koefisien Penentu (determinan) R = Nilai Koefisien Korelasi Koefisien determinasi ini dinyatakan dalam % jadi hasil yang didapat dikalikan 100%. Hasil koefisien determinasi tidak pernah negatif dan yang terendah adalah 1 jadi dapat berlaku rumus 0 ≤ kd ≤ 1. b.
Uji Signifikan Simultan (Uji Statistik F) Menurut Ghozali (2013) Uji F pada dasrnya menunjukkan apakah semua
variabel independen atau bebas (pembiayaan Murabahah dan Mudharabah) yang dimasukkan dalam model mempunyai pengaruh secara bersama-sama terhadap variabel dependen/terikat (profitabilitas). Yang dapat diperoleh hasil hipotesisnya sebagai berikut: 1)
Jika profitabilitas > 0,05 maka Ha ditolak. Adapun Hipotesisnya : a).
H0 : tidak ada pengaruh signifikan dari variabel independen secara simultan terhadap variabel dependen.
b).
Ha : ada pengaruh dari variabel independen secara simultan terhadap variabel dependen.
2)
Jika profitabilitas < 0,05 maka Ha diterima.
39
Adapun Hipotesisnya : a)
H0 : tidak ada pengaruh signifikan dari variabel independen secara simultan terhadap variabel dependen.
b)
Ha : ada pengaruh dari variabel independen secara simultan terhadap variabel dependen.
4. Uji Hipotesis (Uji t) Menurut Ghozali (2013) uji statistik t pada dasarnya menunjukan seberapa jauh pengaruh satu variabel independen secara individual dalam menerangkan variabel
dependen.
Pengujian
dilakukan
dengan
menggunakan
tingkat
signifikansi 0,05 (α =5%). Penerimaan atau penolakan hipotesis dilakukan dengan kriteria sebagai berikut: 1)
Menentukan hipotesis Ho : Tidak ada pengaruh signifikan anatara variabel independen dengan variabel dependen. Ha : Terdapat pengaruh signifikan terhadap variabel independen dengan variabel dependen.
2)
Menentukan keputusan Jika (Sig t) > α 0,05 dan p value > 0,05 maka hipotesis diterima ( koefisien regresi tidak signifikan). Ini berarti bahwa variabel independen tersebut tidak mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap variabel dependen. Jika (Sig t) < α 0,05 dan p value > 0,05 maka hipotesis ditolak ( koefisien regresi signifikan). Ini berarti bahwa variabel independen tersebut
40
mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap variabel dependen. 5.
Uji Regresi Berganda Metode analisis regresi linier berganda, yaitu mutu metode statistik yang
umum digunakan untuk meneliti hubungan antara sebuah variabel dependen dengan beberapa variabel independen. Adapun model regresi yang digunakan sebagai berikut : Y = α + β1X1 + β2X2 + ε Keterangan : Y : profitabilitas α : konstanta β : koefisien arah regresi X1 : pembiayaan murabahah X2 : pembiayaan mudharabah ε : standar error