BAB III METODE PENELITIAN
1. Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan pada PT. Bank Syariah Mandiri Tbk. Bank tersebut dipilih dengan alasan penulis mempertimbangkan ketersediaan data yang dibutuhkan dalam penelitian ini.
2. Populasi dan Sampel Populasi dalam penelitian ini adalah PT. Bank Syariah Mandiri Tbk. Penentuan sampel dilakukan secara nonrandom (nonprobability sampling) dengan metode purposive sampling.Dalam pengambilan sampel jenis ini, sampel
dipilih
berdasarkan
pertimbangan-pertimbangan
tertentu,
sedangkan pertimbangan yang diambil itu berdasarkan tujuan penelitian.119 Kriteria bank umum syariah yang menjadi sampel dalam penelitian ini adalah: a) Seluruh laporan keuangan PT. Bank Syariah Mandiri Tbk yang terbaru. b) Bank Syariah Mandiri Tbk yang secara rutin mempublikasikan laporan keuangan bulanan selama periode pengamatan yaitu januari tahun 2012 sampai dengan desember tahun 2014.
119
Usman Rianse dan Abdi, Metodologi Penelitian Sosial dan Ekonomi (Teori dan Aplikasi), (Bandung: Alfabeta, 2009), hlm. 208.
60
61
c) PT. Bank Syariah Mandiri Tbk yang memiliki kelengkapan data berdasarkan variabel yang diteliti yaitu Cash Ratio (CR), Debt to Total Asset Ratio (DTA), Total Asset Turnover (TATO) dan Rasio Profitabilitas (Return On Asset/ROA). Tabel 3.1 Prosedur Pemilihan Sampel No.
1
Keterangan
Jumlah
Total sampel data yang digunakan laporan keuangan
12x3=36
bulanan PT. Bank Syariah Mandiri Tbk periode 2012-2014
3. Jenis dan Sumber Data Dalam penelitian ini jenis data yang digunakan adalah data kuantitatif.Data kuantitatif adalah data yang dapat dihitung dan diukur secara langsung berupa angka dan nilai.120Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder. Data sekunder merupakan data primer yang telah diolah lebih lanjut dan disajikan baik oleh pihak pengumpul data primer atau oleh pihak lain misalnya dalam bentuk tabeltabel atau diagram-diagram.121 Data sekunder yang digunakan dalam penelitian ini merupakan data-data kuantitatif, meliputi laporan keuangan
120
Mudrajad Kuncoro, Metode Riset untuk Bisnis dan Ekonomi, (Jakarta: Erlangga, 2003),
hlm.124. 121
Husein Umar, Metode Penelitian untuk Skripsi dan Tesis Bisnis, (Jakarta: PT RajaGrafindo Persada, 2009), hlm.42.
62
bulanan PT. Bank Syariah Mandiri Tbk yang menjadi sampel selama periode januari 2012- desember 2014, yang telah dipublikasikan. Data yang digunakan dalam penelitian ini sebagai berikut: a. Laporan Neraca PT. Bank Syariah Mandiri Tbk periode januari 2012desember 2014. b. Laporan Laba/Rugi PT. Bank Syariah Mandiri Tbk periode januari 2012 – desember 2014. c. Ikhtisar Rasio Keuangan PT. Bank Syariah Mandiri Tbk periode januari 2012- desember 2014. Laporan keuangan tersebut diperoleh dari website resmi bank terkait yakni PT. Bank Syariah Mandiri Tbk (www.syariahmandiri.co.id). 4. Teknik Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian merupakan metode dokumentasi.Metode dokumentasi dalam penelitian ini dimaksudkan untuk memperoleh data dengan cara dokumentasi, yaitu mempelajari dokumen yang berkaitan dengan seluruh data yang diperlukan
dalam
penelitian.
Tahap
ini
dilakukan
dengan
cara
mengumpulkan data-data sekunder berupa laporan keuangan bulanan PT. Bank Syariah Mandiri Tbk selama periode 2012-2014.Adapun untuk landasan teori, penelitian sebelumnya dan lain-lain dalam penelitian ini, peneliti mengumpulkan dan mengambil dari buku-buku, jurnal, skripsi, statistik perbankan syariah dan peraturan perundang-undangan.
63
5. Variabel Penelitian Variabel dalam penelitian ini terdiri dari variabel bebas dan terikat. Variabel bebas (independent variable/X) dalam penelitian ini adalah Cash Ratio (CR), Debt to Total Asset Ratio (DTA) dan Total Asset Turnover (TATO) sedangkan variabel terikatnya (dependent variable/Y) adalah profitabilitas (ROA). 6. Definisi Operasional Variabel Definisi operasional dari masing-masing variabel akan dijelaskan sebagai berikut: Tabel 3.2 Definisi Operasional Variabel Nama Variabel
Cash Ratio (CR) (variabel bebas)
Debt to Total Asset Ratio (DTA) (variabel bebas)
Definisi mengukur seberapa besar tingkat kemampuan perusahaan dalam membayar utang yang segera harus dipenuhi dengan kas yang tersedia dalam perusahaan dan efek yang dapat segera diuangkan Merupakan rasio yang membandingkan antara total hutang dengan total aktiva perusahaan untuk
Rumus
ℎ
=
Kas + Efek = Utang Lancar
Skala Sumber Data
Rasio
Laporan Keuangan (Neraca)
Rasio
Laporan Keuangan (Neraca)
64
Nama Variabel
Definisi
menghasilkan laba mengukur berapa kali dana yang ditanamkan dalam total aktiva berputar dalam satu Total Asset periode atau untuk Turn Over mengukur apakah (TATO)(vari suatu badan usaha abel bebas) sudah menggunakan kapasitas aktiva sepenuhnya atau belum ROA adalah gambaran produktivitas bank Return On atau lembaga Asset/ROA keuangan syariah (variabel dalam mengelola terikat) dana sehingga menghasilkan keuntungan.
Rumus
=
Penjualan Total aktiva
=
Laba x 100% Total aset
Skala Sumber Data
Rasio
Laporan Keuangan (Laba Rugi)
Rasio
Laporan Keuangan (Rasio Keuangan)
7. Teknik Analisis Data 1) Uji Statistik Deskriptif Statistik deskriptif memberikan gambaran atau deskripsi suatu data yang dilihat dari nilai rata-rata (mean), standar deviasi, maksimum, dan minimum.Statistik deskriptif dimaksudkan untuk memberikan gambaran mengenai distribusi dan perilaku data sampel tersebut.122
122
Imam Ghozali, Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program IBM SPSS 19, (Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro, 2011), Cet. Ke-5, hlm. 19.
65
2) Uji Normalitas Uji normalitas untuk mengetahui apakah variabel dependen, independen atau keduanya berdistribusi normal, mendekati normal atau tidak. Model regresi yang baik hendaknya berdistribusinormal atau mendekati normal. Mendeteksi apakah data berdistribusi normal atau tidak dapat diketahui dengan menggambarkan penyebaran data melalui sebuah grafik. Jika data menyebar di sekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonalnya, model regresi memenuhi asumsi normalitas. Uji kenormalan data juga dilakukan tidak berdasarkan grafik, tetapi juga dengan Uji Kolmogorov-Smirnov.123Uji K-S dilakukan dengan membuat hipotesis:124 H0= Data residual terdistribusi normal Ha = Data residual tidak terdistribusi normal Dasar pengambilan keputusan dalam uji K-S adalah sebagai berikut: a. Apabila nilai sig (2-tailed) < 0,05maka H0 ditolak, berarti data tersebut berdistribusi tidak normal. b. Apabila nilai sig (2-tailed) > 0,05 maka H0 diterima, berarti data tersebut berdistribusi normal.
123
Husein Umar, Metode Penelitian untuk Skripsi dan Tesis Bisnis, (Jakarta: PT RajaGrafindo Persada, 2009), hlm. 181. 124 Imam Ghozali, Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program IBM SPSS 19, (Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro, 2011), Cet. Ke-5, hlm. 164-165.
66
3)
Uji Multikolinieritas Multikolinier diartikan sebagai adanya hubungan erat dari variabelvariabel penjelas.125Uji multikolinieritas bertujuan untuk menguji apakah model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas (independen).Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi di antara variabel independen. Multikolinieritas dapat dilihat dari (1) nilai tolerance dan lawannya (2) variance inflation factor (VIF). Kedua ukuran ini menunjukkan setiap variabel independen manakah yang dijelaskan oleh variabel independen
lainnya.Tolerance
mengukur
variabilitas
variabel
independen yang terpilih yang tidak dijelaskan oleh variabel independen lainnya.Jadi nilai tolerance mengukur variabilitas variabel independen yang dipilih yang tidak dijelaskan oleh variabel independen lainnya. Jadi nilai tolerance yang rendah sama dengan nilai VIF yang tinggi (karena VIF=1/Tolerance). Nilai cutoff yang umum dipakai untuk menunjukkan adanya multikolinieritas adalah nilai Tolerance ≤ 0.10 atau sama dengan nilai VIF ≥ 10.126 Dilihat dari nilai VIF dan Tolerance, sebagai dasar acuannya dapat disimpulkan:
125
Said Kelana dan Chandra Wijaya, Metodologi Penelitian Keuangan Prosedur, Ide dan Kontrol, (Yogyakarta: Graha Ilmu, 2006), hlm. 65. 126 Imam Ghozali, Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program IBM SPSS 19, (Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro, 2011), Cet. Ke-5, hlm. 105-106.
67
a. Jika nilai tolerance> 0,10 dan nilai VIF < 10, maka dapat disimpulkan bahwa tidak ada multikolinieritas antar variabel independen dalam model regresi. b. Jika nilai tolerance< 0,10 dan nilai VIF > 10, maka dapat disimpulkan bahwa ada multikolinieritas antar variabel independen dalam model regresi. 4) Uji Heteroskedastisitas Uji heteroskedastisitas dilakukan untuk mengetahui apakah dalam sebuahmodel regresi terjadi ketidaksamaan varians dari residual suatu pengamatan ke pengamatan yang lain. Jika varians dari residual suatu pengamatan ke pengamatan lain tetap, disebut homoskedastisitas, sementara itu, untuk varians yang berbedadisebut heteroskedastisitas. Model regresi yang baik adalah tidak terjadi heteroskedastisitas.127 Untuk mendeteksi adanya Heteroskedastisitas dilakukan dengan melihat Grafik Plot antara nilai prediksi variabel terikat yaitu ZPRED dengan residualnya SRESID. Dasar analisis yang digunakan untuk mendeteksi heteroskedatisitas adalah sebagai berikut: 128 a) Jika ada pola tertentu, seperti titik-titik yang ada membentuk pola tertentu
127
yang
teratur
(bergelombang,
melebar
kemudian
Husein Umar, Metode Penelitian untuk Skripsi dan Tesis Bisnis, (Jakarta: PT RajaGrafindo Persada, 2009), hlm. 179. 128 Imam Ghozali, Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program IBM SPSS 19,(Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro, 2011), Cet. Ke-5, hlm. 139.
68
menyempit)
maka
mengidentifikasikan
telah
terjadi
heteroskedastisitas. b) Jika tidak ada pola yang jelas, serta titik-titik menyebar di atas dan di bawah angka 0 pada sumbu Y, maka tidak terjadi heteroskedastisitas. Selain itu, untuk dapat mendeteksi adanya heteroskedastisitas dapat dilakukan dengan menggunakan uji glejser.Dasar pengambilan keputusan uji heteroskedastisitas melalui uji Glejser dilakukan sebagai berikut:129
a. Apabila nilai signifikan < 0,05 maka model regresi mengalami heteroskedastisitas b. Apabila nilai signifikan > 0,05 maka model regresi tidak mengalami heteroskedastisitas Uji heteroskedastisitas dalam penelitian ini menggunakan analisis grafik Scatterplot dan uji Glejser. 5) Uji Autokorelasi Uji autokorelasi bertujuan menguji apakah dalam model regresi linear ada korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t dengan kesalahan penganggu pada periode t-1 (sebelumnya).Jika terjadi korelasi, maka dinamakan ada problem autokorelasi.Untuk menguji
129
Imam Ghozali, Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program IBM SPSS 19,(Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro, 2011), Cet. Ke-5, hlm. 139.
69
autokorelasi dalam penelitian ini menggunakan Uji Durbin-Watson (DW test).130Keputusan ada tidaknya autokorelasi adalah: a. Bila nilai DW lebih besar daripada batas atas (upper bound, U), maka koefisien autorkorelasi sama dengan nol. Artinya, tidak ada autokorelasi positif. b. Bila nilai DW lebih rendah daripada batas bawah (lower bound, L), koefisien autokorelasi lebih besar daripada nol. Artinya ada autokorelasi positif. c. Bila nilai DW terletak di antara batas atas dan batas bawah, maka tidak dapat disimpulkan.131 6) Analisis Regresi Berganda Model ini pada dasarnya digunakan untuk mengetahui ada atau tidaknya pengaruh variabel independen (Cash Ratio (CR),Debt to Total Asset Ratio (DTA) dan Total Asset Turnover (TATO)) terhadap variabel dependen (profitabilitas/ROA). Persamaan regresi dinyatakan dalam bentuk formula:132 Y = a + b1 X1 + b2 X2 +b3 X3 + ɛ
Di mana: Y
130
= Return On Asset (ROA)
Imam Ghozali, Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program IBM SPSS 19,(Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro, 2011), Cet. Ke-5, hlm. 110. 131 Mudrajad Kuncoro, Metode Kuantitatif Teori dan Aplikasi untuk Bisnis dan Ekonomi, (Yogyakarta: UPP STIM YKPN, 2007), Cet,. Ke-3, hlm. 91. 132 Syamsul Hadi, Metode Penelitian Kuantitatif untuk Akuntansi dan Keuangan,(Yogyakarta: Ekonisia, 2006), hlm. 147.
70
a
= Konstanta yang menunjukkan besar nilai Y bila nilai X = 0
b1-bn
= Konstanta
yang
menunjukkan
besar
peran
X
dalammenentukan besar Y X1
= ∑Cash Ratio (CR)
X2
= ∑ Debt to Total Asset Ratio (DTA)
X3
= Total Asset Turnover (TATO)
ɛ
= Error (kesalahan) Ketepatan fungsi regresi sampel dalam menaksir nilai aktual
dapat diukur dari Goodness of fitnya.Secara statistik, setidaknya ini dapat diukur dari nilai koefisien determinasi, nilai statistik F dan nilai statistik t. Perhitungan statistik disebut signifikan secara statistik apabila nilai uji statistiknya berada dalam daerah kritis (daerah di mana H0 ditolak).Sebaliknya disebut tidak signifikan bila nilai uji statistiknya berada dalam daerah di mana H0 diterima.133 7) Uji Signifikansi a) Uji Statistik t (Uji Parsial) Uji statistik t pada dasarnya menunjukkan seberapa jauh pengaruh
satu
variabel
penjelas
secara
individual
dalam
menerangkan variasi variabel terikat. H0: bi = 0, Variabel independen tidak berpengaruh terhadap variabel dependen.
133
Imam Ghozali, Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program IBM SPSS 19, (Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro, 2011), Cet. Ke-5, hlm. 97.
71
Hipotesis nol (H0) yang hendak diuji adalah apakah suatu parameter (bi) sama dengan nol. Artinya apakah suatu variabel independen (Cash Ratio (CR),Debt to Total Asset Ratio (DTA) dan Total Asset Turnover (TATO)) bukan merupakan penjelas yang signifikan terhadap variabel dependen (Profitabilitas/ROA). Ha : bi≠ 0, Variabel independen berpengaruh terhadap variabel dependen Hipotesis alternatifnya (Ha) parameter suatu variabel tidak sama dengan nol. Artinya, variabel tersebut merupakan penjelas yang signifikan terhadap variabel dependen.134 Pengujian ini juga dapat menggunakan pengamatan nilai signifikansi t pada tingkat α yang digunakan (penelitian ini menggunakan tingkat α sebesar 5%). Analisis ini didasarkan pada perbandingan antara nilai signifikansi t dengan nilai α 0,05 dengan syarat-syarat sebagai berikut: a. Jika signifikansi t < 0,05 maka H0 ditolak yang berarti variabel independent secara parsial berpengaruh terhadap variabel dependent. b. Jika signifikansi t > 0,05 maka H0 diterima yang berarti variabel independent secara parsial tidak berpengaruh terhadap variabel dependent.
134
Imam Ghozali, Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program IBM SPSS 19, (Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro, 2011), Cet. Ke-5, hlm. 98-99.
72
Pengujian hipotesis juga dilakukan dengan membandingkan nilai t-hitung dengan t-tabel, dengan syarat-syarat sebagai berikut: a. Jika nilai t-hitung > t-tabel maka H0 ditolak yang berarti variabel independent secara parsial berpengaruh terhadap variabel dependent. b. Jika nilai t-hitung < t-tabel maka H0 diterima yang berarti variabel independent secara parsial tidak berpengaruh terhadap variabel dependent. b) Uji Statistik F (Uji Hipotesis Koefisien Regresi secara Menyeluruh) Uji statistik F pada dasarnya menunjukkan apakah semua variabel independen atau bebas yang dimasukkan dalam model mempunyai pengaruh secara bersama-sama terhadap variabel dependen/terikat. H0 : b1 = b2 = b3 = 0, semua variabel independen tidak berpengaruh terhadap variabel dependen. Hipotesis nol (H0) yang hendak diuji adalah apakah semua parameter dalam model sama dengan nol. Artinya apakah semua variabel independen (Cash Ratio (CR),Debt Ratio (DR) dan Total Asset Turnover (TATO)) bukan merupakan penjelas yang signifikan terhadap variabel dependen (profitabilitas/ROA). Ha : b1 ≠ b2 ≠ b3 ≠ 0, Semua variabel independen berpangaruh terhadap variabel dependen.
73
Hipotesis alternatifnya (Ha) tidak semua parameter secara simultan sama dengan nol. Artinya, semua variabel independen (Cash Ratio (CR),Debt Ratio (DR) dan Total Asset Turnover (TATO)) secara simultan merupakan penjelas yang signifikan terhadap variabel dependen (profitabilitas/ROA).135 Pengujian ini juga dapat menggunakan pengamatan nilai signifikansi F pada tingkat α yang digunakan (penelitian ini menggunakan tingkat α sebesar 5%). Analisis ini didasarkan pada perbandingan antara nilai signifikansi F dengan nilai α 0,05 dengan syarat-syarat sebagai berikut: a. Jika signifikansi F<0,05 maka H0 ditolak yang berarti variabel independent secara simultan berpengaruh terhadap variabel dependent. b. Jika signifikansi F>0,05 maka H0 diterima yang berarti variabel independent
secara
simultantidak
berpengaruh
terhadap
variabel dependent. Pengujian hipotesis secara simultan juga dilakukan dengan membandingkan nilai F-hitung dengan F-tabel, dengan syaratsyarat sebagai berikut: a. Jika nilai F-hitung > F-tabel maka H0 ditolak yang berarti variabel independent secara parsial berpengaruh terhadap variabel dependent. 135
Imam Ghozali, Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program IBM SPSS 19,(Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro, 2011), Cet. Ke-5, hlm. 98.
74
b. Jika nilai F-hitung
136
Imam Ghozali, Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program IBM SPSS 19,(Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro, 2011), Cet. Ke-5, hlm. 97.