61
BAB III METODE PENELITAN
A. JenisPenelitian Jenispenelitian yang dilaksanakan adalah penelitian survei yaitu suatu penelitian yang mengumpulkan data atau informasi pada saat tertentu dengan tujuan untuk mendeskripsikan keadaan alami yang hidup di situ.87Langkahlangkah dalam penelitian survei ini adalah menentukan wilayah penelitian, menentukan stasiun kemudian membuat plot.Mengumpulkan spesimen dengan penangkapan langsung dan perangkap jebak, mengidentifikasi, mengklasifikasi, mendeskripsi, dan menghitung Indeks Nilai
Penting (INP) serta Indeks
Keanekaragaman. B. WaktudanTempatPenelitian 1. Waktu Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juli2015 sampai dengan bulan Agustus 2015. 2. Tempat Tempat atau lokasi penelitian berlokasi di wilayah Perkebunan Kakao di Desa Batu Raya II Kecamatan Gunung Timang Kabupaten Barito Utara, dengan total luas wilayah perkebunan kakao 50 hektar. Wilayah sampel yang akan diteliti
hanya
10% dari total luas keseluruhan lahan kakao. Jadi
wilayah sampel yang akan diteliti hanya 5 hektar (500 m2)
87
Moh.Nazir, MetodologiPenelitian, Jakarta: Ghalia Indonesia, 1988, h. 64.
61
62
C. PopulasidanSampelPenelitian 1. Populasi Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian.88 Populasi dalam penelitian ini adalah semua jenis Insekta di wilayah Perkebunan Kakao di Desa Batu Raya II Kecamatan Gunung Timang Kabupaten Barito Utara. 2. Sampel Sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti.89 Sampel dalam penelitian ini adalah semua jenis insekta yang telah ditemukan dan berhasil ditangkap langsung maupun dijebak di plot pada lokasi penelitian.
D. AlatdanBahanPenelitian Alat dan bahan yang digunakan dalam penelitian mencakup sebagai berikut: 1. Alat-alat yang digunakan Alat-alat yang akan digunakan dalam proses penelitian meliputi beberapa kelengkapan, sebagaimana padaTabel3.1 berikut.
88
SuharsimiArikunto, ProsedurPenelitianvSuatuPendekatanPraktik, Jakarta:Rineka Citra, 2006, h. 130. 89 Ibid., h. 131.
63
Tabel 3.1 AlatPengamatan JenisAlat
Jumlah 1. Pitfall Traps (20 unit)
AlatPerangkap (Trapping)
2. Payung Penggoyang (3 unit)
Inseknet
1 Unit
Pinset
1 unit
Tali Rapia
1 rol
Soil Tester
1 unit
Botolpembunuh
20 unit
Botolpenyimpan
40 unit
Blangko data
1 paket
Kamera digital
1 unit
Alattulis
1 paket
Bukuidentifikasi
3 buku
2. Bahan-bahan yang digunakan
Bahan-bahan yang digunakan dalam proses penelitian meliputi beberapa kelengkapan, sebagaimana padaTabel 3.2 berikut. Tabel 3.2 BahanPengamatan Bahan
Jumlah
Alkohol 70 %
3 liter
Formalin 5 %
1 liter
Aquades
5 liter
E. TeknikSampling Untuk pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan menggunakan teknik Purposive Sampling (sampel bertujuan), yaitu dilakukan
64
dengan cara mengambil subjek didasarkan atas adanya tujuan tertentu. Teknik ini biasanya dilakukan karena beberapa pertimbangan, yaitu alas an keterbatasan waktu, tenaga, dan dana sehingga tidak dapat mengambil sampel yang besardanjauh.90 Pengambil sampel berdasarkan jenis insekta yang ditemukan kemudian dipungut langsung dan berhasil dijebak menggunakan perangkap insektadi perkebunan kakao Desa Batu Raya II. Untuk pengambilan sampel specimen dilakukan dengan cara memungut langsung pada daun, batang dan buah kakao yang terdapat insekta parasitdan dengan memasang perangkap insekta pada masing-masing wilayah sampling yang telah ditentukan.
F. TeknikPengumpulan Data Pengumpulan data di lapangan menggunakan metode eksplorasi, yaitu dengan mengadakan pengamatan terhadap insekta yang ada di wilayah Perkebunan kakao Desa Rata Raya II. Data yang dikumpulkan meliputi nama daerah, habitat, nama ilmiah dan ciri-ciri morfologi setiap jenis insekta yang diperoleh. Menentukan nama daerah dilakukan melalui wawancara terbuka dengan penduduk setempat, untuk mengetahui habitat insekta dilakukan dengan cara pengamatan langsung di lokasi penelitian sedangkan penentuan nama ilmiah tiap jenis, specimen diidentifikasi menggunakan cara mencocokkan dengan gambar atau spesimen yang sudah diidentifikasi serta dengan menggunakan kunci
90
SuharsimiArikunto, Jakarta:RinekaCipta, 2006, h. 139-340.
ProsedurPenelitianSuatuPendekatanPraktik,
65
determinasi serta referensi yang lain. Hasil identifikasi tersebut kemudian diklasifikasikan berdasarkan takson hingga tingkat Ordo.91
G. ProsedurKerjaPenelitian 1. Penentuan Lahan Lahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah lahan Perkebunan Kakao di Desa Batu Raya II. 2. Penentuan Wilayah Sampel Penentuan wilayah sampel dilakukan dengan cara judgment sampling, yaitu penentuan wilayah sampel dipilih berdasarkan penilaian peneliti bahwa wilayah tersebut merupakan wilayah yang paling baik untuk dijadikan wilayah sampel.92 Luas lahan perkebunan kakao di Desa Batu Raya II mencapai 50 hektar (5.000 m2), wilayah sampel yang akan diteliti hanya 10% dari total luas keseluruhan lahan kakao. Jadi wilayah sampel yang akan diteliti hanya 5 hektar (500 m2) yang akan dibagi menjadi 5 stasiun dengan luas masingmasing stasiun 1 hektar (100 m2). Stasiun 1 berbatasan langsung dengan pemukiman penduduk, stasiun 2 berbatasan langsung dengan hutan, stasiun 3 berbatasan langsung dengan perkebunan karet, stasiun 4 berbatasan langsung dengan sungai
dan stasiun 5 berbatasan dengan belukar. Kemudian 1
stasiun dibagi menjadi 4 plot dengan luas 4x4 meter sehingga jumlahnya
91
MochamadHadi, UdiTarwotjo, RullyRahadian,BiologiInsektaEntomologi, Yogyakarta : GrahaIlmu, 2009, h. 126. 92 Hasan Mustafa, Teknik Sampling SuatuPenelitian. Surabaya : ANDI Publish, 2000, h. 9.
66
menjadi 20 plot. Umur tanaman coklat kurang lebih 4-6 tahun.93Pemungutan langsung dilakukan untuk mendapatkan insektaEndoparasit dan Ektoparasit yang tidak aktif bergerak. Perangkap payung penggoyang dipasang 1-3 buah di bawah pohon kakao yang dipilih.Sedangkan perangkap jebak Pitfall Trap diletakkan 1 unit pada setiap plot.. Pemilihan20 Plot tempat pelaksanaan penelitian didasarkan dari tanaman kakao yang paling banyak mengalami gangguan disebabkan oleh kehadiran
insekta
pengganggu
(parasit),
sehingga
wilayah
tersebut
merupakan wilayah yang paling baik untuk dijadikan wilayah sampel.
III a
c
a
b II
b
c
d
IV
Perkebunan Karet
Pemukunan Penduduk
A
I
a
b
c
d
d
V a
Hutan
a
b
c d
c
d
Semak Belukar
b
sungai
Gambar 3.1 Contoh pengambilan sampel secara acak dengan metode plot.
93
Wawancara dengan salah satu petani kakao di Desa Batu Raya II.
67
Keterangan: A
: Lahan Perkebunan Kakao
I, II, III, IV, V
: Stasiun Pengambilan Sampel (I berbatasan dengan pemukiman penduduk, II berbatasan dengan hutan, III berbatasan dengan perkebunan karet, IV berbatasan dengan sungai dan V berbatasan dengan semak belukar)
a, b, c, dan d
: Plot pada stasiun pengambilan sampel
3. PelaksanaanPengamatan Pengamatan terhadap insekta parasitik potensial dilakukan pada tanaman Kakao (Theobroma cacao) yang telah dipilih berdasarkan stasiun. Pengambilan sampel dilakukan dengan cara memungut langsung dan memasang perangkap pada seluruh wilayah sampling yang sudah ditentukan secara bertahap. Setiap specimen insekta yang ditemukan segera disimpan dalam botol penyimpan yang berisi larutan pengawet yang sudah disiapkan. Teknik pengumpulan sampel dengan cara memungut atau menangkap langsung insekta parasit dengan tangan atau
menggunakan pinset yang
terdapat diperkebunan kakao. Insekta yang ditangkap dengan metode ini merupakan insekta yang tidak aktif bergerak,baik insekta yang
bersifat
Endoparasit dan Ektoparasit. Teknik ini hanya terbatas pada jenis insekta yang berbeda dalam setiap pemungutan. Ketika didapatkan insekta parasitik potensial
yang
sama
maka
tidak
termasuk
dalam
data
penelitian.Pengumpulansampeljuga menggunakanperangkapjebak
hasil insekta,
sepertiperangkap payung penggoyang untuk mengumpulkan Insekta yang
68
menempel pada daun atau ranting pohon kakao dan perangkapjatuh (Pitfall trap) untukmenjebakinsektayang aktif merayap di permukaan tanah.94 Wawancara terbuka dengan para petani kakao juga dilakukan untuk menambah informasi terkait insekta parasitik potensial yang terdapat di perkebunan kakao. Secara terperinci tahapan penelitian identifikasi insekta adalah sebagai berikut : a. Pemungutan atau penangkapan insekta langsung 1) Mencari pohon kakao yang mengalami gangguan insekta parasitik potensial. 2) Mengamati keadaan lingkungan abiotik tempat penelitian, meliputi suhu dan pH. 3) Memungut atau manangkap secara langsung insekta yang ada dengan menggunakan tangan atau pinset kemudian menghitung jumlahnya, diidentifikasi dan didokumentasikan. 4) Memasukkan data pengamatan dalam tabel hasil pengamatan b. Pada Perangkap Payung Penggoyang 1) Perangkappayung penggoyangdigantungdi bawah pohon kakao yang dipilih. 2) Mengamati keadaan lingkungan abiotik tempat penelitian, meliputi suhu dan pH. 3) Menggoyangkan pohon kakao sampai insekta berjatuhan.
94
Dwi Suheriyanto, Ekologi serangga, Malang: UIN-Malang Press: 2008, H. 179
69
4) Mengambil sampel yang telah terperangkap untuk diidentifikasi, dihitung jumlahnya dan didokumentasikan. 5) Memasukkan data pengamatan dalam table hasil pengamatan.
Perangkap payung penggoyang
Gambar 3.2 Perangkap Jebak Payung Penggoyang c. PadaperangkapPitfall trap 1) Mempersiapkan lubang sebanyak1 titik pada setiap plot wilayah sampling untuk meletakkan perangkap Pitfall trap. 2) Mengamati keadaan lingkungan abiotik tempat penelitian, meliputi suhudan pH tanah. 3) Perangkap dipasang pada pagi hari pukul 06.00 dan diamati siang hari, sore hari serta malam hari. 4) Mengam bilsampel yang telah terperangkap untuk diidentifikasi, dihitung jumlahnya dan didokumentasikan. 5) Memasukkan data pengamatan dalam table hasil pengamatan.
70
Penutup
Gambar 3.2 Perangkap Jebak Pitfall Trap
4. Tabulasi Data Setelahmelakukanpengumpulaninsektasertapengklasifikasianjenisinse ktamaka data ditabulasikanpadatabelhasilpengamatansebagaiberikut : a. DistribusiInsektaDalamPerangkapJebak 1) TabelHasilPengamatanPemungutan insekta Tabelhasilpengamataninimerupakantabulasi diperolehdaripemungutan
langsung,
data
biasanya
merupakan
endoparasit. Tabel 3.3 Tabulasi Data HasilPengamatan Pemungutan Langsung No.
Ordo
yang
Jumlah
71
2) TabelHasilPengamatanPerangkapPayung Penggoyang Tabelhasilpengamataninimerupakantabulasi diperolehdariperangkapPayung
data
Penggoyang
yang yang
bertujuanuntukmengetahuijenisinsekta yang tidak aktif terbang. Tabel 3.4 Tabulasi Data HasilPengamatan PerangkapPayung Penggoyang No.
Ordo
Jumlah
3) TabelHasilPengamatanPerangkapPitfallTrap Tabelhasilpengamataninimerupakantabulasi diperolehdariperangkapPitfall
trap
bertujuanuntukmengetahuijenisinsekta
yang
data
yang hidup
permukaantanah. Tabel 3.5 TabulasiData HasilPengamatan PerangkapPitfall Trap No.
Ordo
yang
Jumlah
di
72
b. DistribusiInsektadalam Wilayah Sampling Tabelhasilpengamataninimerupakantabulasi diperolehdariperangkappadaperkebunan
data kakao
yang yang
bertujuanuntukmengetahuijenisinsekta yang berhabitatpadaperkebunan. Tabel 3.6 TabulasiData HasilPengamatan Lahan Perkebunan kakao No.
Ordo
Jumlah
5. Diagram AlirProsedurKerja Untukmemperjelas
proses
berjalannyapenelitianmakadapat
lihatdalam diagram alirprosedurkerjapenelitiansebagaiberikut:
di
73
a. Pemungutan atau Penangkapan Insekta langsung Pemungutan Mencari pohon kakao yang terdapat banyak insekta parasit
SpesimenSerangga diambilmenggunakanpinset atau menggunakan tangan langsung Dimasukkan ke dalam botol pembunuh dimasukkandalambotolpenyimpan diberi label dihitungjumlahnya ditabulasikandalamtabel diidentifikasimenggunakanbukudeterminasiserangga olehBorrordkk., Lilis, danJumar
Hasil
74
b. Trapping InsektaPayung Penggoyang Payung Penggoyang dipasangdi bawah pohon kakao
Trapping dipasangpagi hari Menggoyang bagian tubuh tumbuhan kakao yang terdapat insekta parasit
diambilketika sudah ada insekta
Spesimeninsekta diambilmenggunakanpinset Dimasukkan dalam botol pembunuh dimasukkandalambotolpenyimpan diberi label dihitungjumlahnya ditabulasikandalamtabel diidentifikasimenggunakanbukudeterminasiinsekta olehBorrordkk., Lilis, danJumar
Hasil
75
c. Trapping InsektaPermukaan Tanah Larutan Alkohol 70% 250 ml dicampurdengan formalin 5%150 ml danaquades 600 ml Pitfall trap Dimasukkanlarutan yang telahdibuat Ditanamkedalamtanah di areal penanaman Dipasangpenutuppadabagianpermukaan Trapping Dipasangpukul6pagi Diambilpagi, siang, sore serta malam. Diambil kembali jam 6 pagi
SpesimenSerangga diambilmenggunakanpinset dimasukkandalambotolpenyimpan diberi label dihitungjumlahnya ditabulasikandalamtabel diidentifikasimenggunakanbukudeterminasiserangga olehBorrordkk., Lilis, danJumar Hasil
76
H. TeknikAnalisis Data Teknikanalisis
data
yang
digunakanpadapenelitianiniadalahmenggunakanteknikanalisiskuantitatifyang langkah-langkahnyasebagaiberikut : 1. Menyusun data kedalamtabel Data yang dikumpulkanseluruhnyadimasukkankedalamtabel data hasilpenelitian, seperti di bawahini: Tabel 3.7 TabelHasilPengamatan No
Ordo
Jumlahβ (Ni)
βN 2. AnalisisKomunitas Untukmenganalisiskomunitasinsektapadapenelitianinimenggunakan analisis kuantitatif, maka di gunakanpersamaan : a. Menentukan Indeks Nilai Penting (INP) Untuk
mengetahui
persentase
jenis
serangga
terhadap
komunitasnya, dihitung indeks nilai pentingnya dengan menggunakan rumus yang tercantum dalam Soegianto, sebagai berikut: 1) Frekuensi (F) πΉπ =
Ji K
77
Fi : Frekuensi relatif untuk spesies ke i Ji : Jumlah plot yang terdapat spesies ke i K : Jumlah total plot yang dibuat 2) Frekuensi relatif (Fr) dengan rumus: πΉπ =
πΉπ π 100% βπΉ
Fr : Frekuensi relatif spesies ke i Fi : Frekuensi untuk spesies ke i Ξ£F : Jumlah total frekuensi untuk semua spesies 3) Kerapatan (K) dengan rumus: K=
ππ π΄
K : Kerapatan spesies untuk spesies ke i ni : Jumlah total individu spesies ke i A : Luas total daerah yang disampling 4) Kerapatan relatif (Kr) dengan rumus: πΎπ =
πΎπ π 100% βπΎ
Kr : Kerapatan relatif spesies ke i Ki : Kerapatan untuk spesies ke i Ξ£K : Jumlah Kerapatan semua spesies 5) Indeks Nilai Penting INP = Fr + Kr Fr : Frekuensi relatif Kr : Kerapatan relatif
78
b. Menghitung
Indeks
Keragaman
(Hβ)
dari
Shannon-Weaner
(Southwood, 1978) Hβ = - Ξ£pilnpi Keterangan: pi : proporsi spesies ke i di dalam sampel total H' : indeks keragaman Shannon-Wiener Jika nilai H' berkisar antara 1,5-3,5 1,5 : Keanekaragaman Rendah 1,5-3,5 : Keanekaragaman sedang 3,5 : Keanekaragaman Tinggi
I. JadwalPenelitian Penelitiandilaksanakandaribulanmaretsampaibulanmei 2015.SecararincijadwalpenelitiandapatdilihatpadaTabel3.8 berikut.
79
Tabel 3.8 JadwalPenelitian Bulan No 1.
Mei
Kegiatan Persiapan a. Persiapandanpenyusuna ninstrumenpenelitian b. Seminar Proposal c. Revisi Proposal d. Perijinan
2.
Juni
1
2
3
x
x
x
4
1
2
x
x
Juli 3
4
x
x
1
2
3
4
x x
x x
x x
x
Pelaksanaanpenelitian a. Pelaksanaanpenelitian b. Pengambilan data
Bulan No 1.
Agustus
Kegiatan Penyusunanlaporan a. Analisis data b. Pembuatanlaporan (pembahasan) c. Masakonsultasi d. PendaftaranujianSk ripsi e. Ujian f. Revisi
Setember
Oktober
1
2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
x
x x x x x x x x x x x x
November 1
2
3
4 .
x x x
x