BAB III LANDASAN TEORI
3.1
Penjualan Rumah Penjualan adalah suatu usaha yang terpadu untuk mengembangkan
rencana-rencana strategis yang diarahkan pada usaha pemuasan kebutuhan dan keinginan pemebeli, guna mendapatkan penjualan yang menghasilkan laba (Marwan, 1991). Perumahan adalah kelompok rumah yang berfungsi sebagai lingkungan tempat tinggal atau hunian yang dilengkapi dengan prasarana lingkungan yaitu kelengkapan
dasar
fisik
lingkungan,
misalnya
penyediaan
air
minum,
pembuangan sampah, tersedianya listrik, telepon, jalan, yang memungkinkan lingkungan pemukiman berfungsi sebagaimana mestinya. Penjualan Rumah adalah usaha pemuasan kebutuhan dan keinginan pembeli melalui barang berupa rumah yang dijadikan tempat berlindung yang dilengkapi dengan prasarana lingkungan.
3.2
Database Database adalah suatu sistem menyusun dan mengelola record-record
menggunakan komputer untuk menyiapkan atau merekam serta memelihara data operasional lengkap dengan sebuah organisasi/perusahaan sehingga mampu menyediakan informasi yang optimal yang diperlukan pemakai untuk proses pengambilan keputusan (Linda,2004:1). Database dapat dinyatakan sebagai suatu sistem yang memiliki karakteristik seperti berikut :
8
9
a.
Merupakan suatu kumpulan interaksi data yang disimpan bersama dan tanpa mengganggu satu sama lain atau membentuk duplikat data.
b.
Kumpulan data di dalam database dapat digunakan oleh sebuah program secara optimal.
c.
Penambahan data baru, modifikasi dan pengambilan kembali dari data dapat dilakukan dengan mudah dan teroganisasi. Dalam arsitektur database terdapat tiga tingkatan yang saling mendukung.
Dibawah ini adalah penjelasannya yaitu : a.
Internal level yaitu tingkat yang basis datanya secara fisik ditulis atau disimpan di media storage dan level yang berkaitan.
b.
External level disebut juga indivisual user view, yaitu tingkat yang basis datanya dapat berdasarkan kebutuhan masing-masing aplikasi di user atau level yang berkaitan dengan para pemakai.
c.
Conceptual level disebut juga community user view, yaitu tingkat user view dari aplikasi yang berbeda digabungkan sehingga menggunakan basis data secara keseluruhan dengan menyembunyikan penyimpanan data secara fisik yang merupakan penghubung dari internal level dan external level. Seluruh operasi yang dilakukan pada database didasarkan atas tabel-tabel
dan hubungannya. Dalam model relasional dikenal antara lain table, record, field, index, query. Penjelasannya seperti dibawah ini : a.
Tabel atau entity dalam model relasional digunakan untuk mendukung antar muka komunikasi antara pemakai dengan profesional komputer.
10
b.
Record atau baris atau dalam istilah model relasional yang formal disebut tuple adalah kumpulan data yang terdiri dari satu atau lebih.
c.
Field atau kolom atau dalam istilah model relasional yang formal disebut attribute adalah sekumpulan data yang mempunyai atau menyimpan fakta yang sama atau sejenis untuk setiap baris pada tabel.
d.
Index merupakan tipe dari suatu table tertentu yang bersis nilai-nilai field kunci atau field.
e.
Query merupakan sekumpulan perintah Structure Query Language (SQL) yang dirancang untuk memanggil kelompok record tertentu dari satu tabel atau lebih untuk melakukan operasi pada tabel.
3.3
Document Flow dan System Flow Document flow dan System Flow atau bagan alir sistem merupakan bagan
yang menunjukkan arus pekerjaan secara keseluruhan dari sistem. Document Flow dan System Flow menunjukkan urutan-urutan dari prosedur yang ada di dalam sistem dan menunjukkan apa yang akan dikerjakan sistem. Simbol-simbol yang digunakan dalam Document flow dan System Flow ditunjukkan pada gambar 3.1. 1. Simbol Document Menunjukkan dokumen input dan output baik untuk proses manual atau komputer.
2. Simbol Manual Operation Menunjukkan pekerjaan manual.
11
3. Simbol Simpanan Offline Menunjukkan file non-komputer yang diarsip.
4. Simbol Process Menunjukkan kegiatan proses dari operasi program komputer.
5. Simbol Garis Alir Menunjukkan arus dari proses.
6. Simbol Penghubung
Menunjukkan penghubung ke halaman yang masih sama atau ke halaman lain. Gambar 3.1 Simbol-simbol dalam Document flow dan System Flow
3.4
Data Flow Diagram Data Flow Diagram (DFD) adalah alat pembuatan model yang
memungkinkan
profesional
sistem
untuk
menggambarkan
sistem
untuk
menggambarkan sistem sebagai suatu jaringan proses fungsional yang dihubungkan satu sama lain dengan alir data baik secara manual maupun
12
komputerisasi. DFD ini sering juga disebut dengan nama Bubble Chart atau diagram, model proses, diagram alur kerja atau model fungsi. DFD ini salah satu alat pembuatan model yang sering digunakan, khususnya bila fungsi-fungsi sistem merupakan bagian yang lebih penting dan kompleks daripada data yang digunakan untuk menjelaskan aliran informasi dan transformasi data yang bergerak dari pemasukan data hingga keluaran. DFD fokus pada aliran data dari dan ke dalam sistem serta memproses data tersebut (Kendall, 2003:241). Untuk memudahkan pembacaan DFD, maka penggambaran DFD disusun berdasarkan tingkatan atau level dari atas ke bawah, yaitu : a.
Context Diagram Context Diagram merupakan langkah pertama dalam pembuatan Data Flow Diagram. Pada Context Diagram dijelaskan sistem apa yang dibuat dan entity apa saja yang digunakan. Dalam Context Diagram harus ada arus data yang masuk dan arus data yang keluar.
b.
Diagram Zero (Level 0) Diagram Zero adalah langkah selanjutnya setelah Context Diagram. Hal yang digambarkan dalam diagram zero ini adalah proses utama dari sistem serta hubungan Entity, Proses, Alur Data dan Data Store.
c.
Diagram Detail (Primitif) 1.
External Entity Suatu External Entity atau entitas merupakan orang, kelompok, departement, atau sistem lain di luar sistem yang dibuat dapat
13
menerima atau memberikan informasi atau data ke dalam sistem yang dibuat. 2.
Data Flow Data Flow atau aliran data disimbolkan dengan tanda panah. Data Flow menunjukkan arus data atau aliran data yang menghubungkan dua proses atau entitas dengan proses.
3.
Proses Suatu proses dimana beberapa tindakan atau sekelompok tindakan dari arus data yang masuk untuk dijalankan atau diproses agar menghasilkan arus data yang akan keluar dari proses.
4.
Data Store Data Store adalah simbol yang digunakan untuk melambangkan proses penyimpanan data. Suatu nama perlu diberikan pada data store untuk menunjukkan nama dari filenya.
14
Siklus Hidup Pengembangan Sistem Siklus hidup pengembangan sistem (system development life cycle-SDLC) adalah suatu aplikasi dari pendekatan sistem untuk pengembangan suatu sistem informasi (McLeod, 2007). Para pengembang sistem perlu melakukan beberapa tahap dengan urutan tertentu jika proyek ingin berhasil dengan baik. Tahap-tahapnya adalah : 1. Perencanaan 2. Analisis 3. Desain 4. Implementasi Penggunaan. Proses pembuatan sistem baru kurang lebih mengikuti jalur seperti berikut ini. Proyek direncanakan dan sumber daya yang diperlukan untuk melaksanakan pekerjaan disusun. Sistem yang telah berjalan dianalisis untuk memahami masalah dan menentukan kebutuhan fungsional dari sistem baru. Kemudian sistem yang baru dirancang dan diimplementasikan. Setelah implementasi, baru sistem tersebut benar-benar digunakan dalam proyek (idealnya untuk periode yang lama). Karena pekerjaan mengikuti suatu pola berurutan dan dilakukan dengan metode top-down, SDLC ini sering dikenal dengan pendekatan air terjun (waterfall approach). Aliran aktivitas berjalan satu arah dari awal sampai proyek selesai.