BAB III LANDASAN TEORI
3.1
Pengertian Dasar Desain Desain biasa diterjemahkan sebagai seni terapan dan berbagai pencapaian
kreatif lainnya. Dalam sebuah kalimat, kata "desain" bisa digunakan baik sebagai kata benda maupun kata kerja. Sebagai kata kerja, "desain" memiliki arti "proses untuk membuat dan menciptakan obyek baru". Sebagai kata benda, "desain" digunakan untuk menyebut hasil akhir dari sebuah proses kreatif, baik itu berwujud sebuah rencana, proposal, atau berbentuk obyek nyata. Desain berasal dari bahasa Italia yaitu Designo yang artinya gambar. Desain berkembang sejalan dengan terbentuknya School of Design. Desain sering dipadatkan dengan kraf atau kriya yang merupakan salah satu seni terapan atau apply art. Atas prakarsa Ruskin & William Morris, keduanya tokoh art & kraf movement (anti industrialisasi Inggris) kata desain memiliki makna sebagai perpaduan antara seni dan ketrampilan. Makna kata desain memiliki banyak definisi yang bergantung pada konteks sudut pandang maupun perkembangannya sendiri. Pada perkembangannya pengertian desain sendiri memiliki pandangan yang beragam dari para desainer terkemuka seperti: 1. Menurut Suyanto4 desain grafis didefinisikan sebagai ”aplikasi dari keterampilan seni dan komunikasi untuk kebutuhan bisnis dan industri“. Aplikasi-aplikasi ini dapat meliputi periklanan dan penjualan produk, menciptakan identitas visual untuk institusi, produk dan perusahaan, dan lingkungan grafis, desain informasi, dan secara visual menyempurnakan pesan dalam publikasi. 2. Sedangkan Jessica Helfand5 mendefinisikan desain grafis sebagai kombinasi kompleks kata-kata dan gambar, angka-angka dan grafik, fotofoto dan ilustrasi yang membutuhkan pemikiran khusus dari seorang individu yang bisa menggabungkan elemen-eleman ini, sehingga mereka dapat menghasilkan sesuatu yang khusus, sangat berguna, mengejutkan atau subversif atau sesuatu yang mudah diingat. 4
Suyanto, M. Aplikasi Desain Grafis Untuk Periklanan, Penerbit Andi, Jogjakarta, 2004
5
Jessica Helfand. How to be a Graphic Designer, Without Losing Your Soul, Laurence King Publishing, UK, 2005, p.17-27
30
3. Menurut Danton Sihombing6 desain grafis mempekerjakan berbagai elemen seperti marka, simbol, uraian verbal yang divisualisasikan lewat tipografi dan gambar baik dengan teknik fotografi ataupun ilustrasi. Elemen-elemen tersebut diterapkan dalam dua fungsi, sebagai perangkat visual dan perangkat komunikasi. 4. Menurut Michael Kroeger, Visual Communication7 (komunikasi visual) adalah latihan teori dan konsep-konsep melalui terma-terma visual dengan menggunakan warna, bentuk, garis dan penjajaran (juxtaposition). Warren dalam Suyanto memaknai desain grafis sebagai suatu terjemahan dari ide dan tempat ke dalam beberapa jenis urutan yang struktural dan visual. 5. Sedangkan Blanchard8 mendefinisikan desain grafis sebagai suatu seni komunikatif yang berhubungan dengan industri, seni dan proses dalam menghasilkan gambaran visual pada segala permukaan. Desain juga dapat diartikan sebagai sebuah proses yang dikerjakan untuk menghasilkan sesuatu dengan mempertimbangkan fungsi, unsur-unsur estetika dan kaidah yang berlaku bagi kepentingan konsumen/ clients atau pemesan yang bertujuan memberi solusi atas sebuah masalah. 3.2
Unsur Desain Seorang desainer adalah seorang seniman yang mengekspresikan ide dan
kreatifitasnya dalam suatu media. Suatu rancangan tercipta melalui suatu proses totalitas berfikir dengan memadukan ilmu seni rupa dengan unsur-unsur lain yang mendukung.
Unsur
desain
merupakan
unsur-unsur
yang
digunakan
untuk
mewujudkan desain sehingga orang lain dapat memahami desain tersebut. Dalam pembuatan sebuah desain kita perlu memperhatikan bentuk desain yang Anda inginkan. Tentunya supaya desain Anda dapat dilihat bagus
(sesuai maksud
dan tujuan Anda membuatnya), maka unsur-unsur pembuatan
desain yang
perlu diperhatikan adalah: a. Garis (Line)
6
Sihombing, Danton. Tipografi Dalam Desain Grafis. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta: 2001. hal-80
7 8
Yulianti, Ana. Bekerja Sebagai Desain Grafis. Penerbit Erlangga, Jakarta: 2008. hal-10 ___________, Bekerja Sebagai Desain Grafis. Penerbit Erlangga, Jakarta: 2008. hal-9
31
Sebuah garis adalah unsur desain yang menghubungkan antara satu titik poin dengan titik poin yang lain sehingga bisa berbentuk gambar garis lengkung (curve) atau lurus (straight). Garis adalah unsur dasar untuk membangun bentuk atau konstruksi desain. b. Bentuk (Shape) Bentuk adalah segala hal yang memiliki diameter tinggi dan lebar. Bentuk dasar yang dikenal orang adalah kotak (rectangle), lingkaran (circle), dan segitiga (triangle). Sementara pada kategori sifatnya, bentuk dapat dikategorikan menjadi tiga, yaitu: Huruf (Character): yang direpresentasikan dalam bentuk visual yang dapat digunakan untuk membentuk tulisan sebagai wakil dari bahasa verbal dengan bentuk visual langsung, seperti A, B, C, dsb. Simbol (Symbol): yang direpresentasikan dalam bentuk visual yang mewakili bentuk benda secara sederhana dan dapat dipahami secara umum sebagai simbol atau lambang untuk menggambarkan suatu bentuk benda nyata, misalnya gambar orang, bintang, matahari dalam bentuk sederhana (simbol), bukan dalam bentuk nyata (dengan detail). Bentuk Nyata (Form): bentuk ini betul-betul mencerminkan kondisi fisik dari suatu obyek. Seperti gambar manusia secara detil, hewan atau benda lainnya. c. Tekstur (Texture) Tekstur adalah tampilan permukaan (corak) dari suatu benda yang dapat dinilai dengan cara dilihat atau diraba. Yang pada prakteknya, tekstur sering dikategorikan sebagai corak dari suatu permukaan benda, misalnya permukaan karpet, baju, kulit kayu, dan lain sebagainya. d. Ruang (Space) Ruang merupakan jarak antara suatu bentuk dengan bentuk lainnya yang pada praktek desain dapat dijadikan unsur untuk memberi efek estetika desain. Sebagai contoh, tanpa ruang Anda tidak akan tahu mana kata dan mana kalimat atau paragraf. Tanpa ruang Anda tidak tahu mana yang harus dilihat terlebih dahulu, kapan harus membaca dan kapan harus berhenti sebentar. Dalam bentuk fisiknya pengidentifikasian ruang digolongkan menjadi dua unsur, yaitu obyek (figure) dan latar belakang (background).
32
e. Ukuran (Size) Ukuran adalah unsur lain dalam desain yang mendefinisikan besar kecilnya suatu obyek. Dengan menggunakan unsur ini Anda dapat menciptakan kontras dan penekanan (emphasis) pada obyek desain anda sehingga orang akan tahu mana yang akan dilihat atau dibaca terlebih dahulu.
f.
Warna (Color) Warna merupakan unsur penting dalam obyek desain. Karena dengan warna orang bisa menampilkan identitas, menyampaikan pesan atau membedakan sifat dari bentuk-bentuk bentuk visual secara jelas. Dalam prakteknya warna dibedakan menjadi dua: yaitu warna yang ditimbulkan karena sinar (Additive color/RGB) yang biasanya digunakan pada warna lampu, monitor, TV dan sebagainya, dan warna yang dibuat dengan unsur-unsur tinta atau cat (Substractive color/CMYK) yang biasanya digunakan dalam proses pencetakan gambar ke permukaan benda padat seperti kertas, logam, kain atau plastik.
Warna menjadi faktor penting dan menarik sebagai faktor dalam mendesain. Akan tetapi tidak selamanya warna memberikan nilai tambah bagi suatu desain. Ada kalanya justru membuat rusak desain dan tidak mampu menghantarkan pesan secara baik, karena ketidakmampuan yang mendesain. Tidak ada jaminan bahwa cetakan berwarna pasti bagus dan menaik perhatian. Warna banyak bermanfaat jika digunakan secara tepat dan benar misalnya, untuk memberi penekanan bagi suatu unsur, untuk menarik perhatian, memperindah atau memberikan gambaran lebih nyata dibandingkan dengan warna hitam putih. Mendesain media tercetak dengan warna akan membawa akibat biaya cetak menjadi lebih mahal dan dibutuhkan waktu lebih lama dalam produksinya dibandingkan dengan menggunakan satu warna saja. (Bb. Purwanto, 2006: 99). 3.3
Prinsip-Prinsip Desain Grafis Prinsip-prinsip desain membantu menentukan bagaimana menggunakan
elemen desain. Ada empat prinsip desain: keseimbangan, penekanan, irama, dan kesatuan.
Prinsip-prinsip
dalam
desain
grafis
membantu
menggabungkan berbagai elemen desain ke dalam tata letak yang baik.
33
anda
untuk
a. Keseimbangan. Setiap elemen pada susunan visual berat yang telah ditentukan oleh ukurannya, kegelapan atau keringanan, dan ketebalan dari baris. Ada dua pendekatan dasar pendidikan desain untuk menyeimbangkan. Yang pertama adalah keseimbangan simetris yang merupakan susunan dari elemen agar merata ke kiri dan ke kanan dari pusat. Yang kedua adalah keseimbangan asimetris yang merupakan pengaturan yang berbeda dengan berat benda yang sama di setiap sisi halaman. Warna, nilai, ukuran, bentuk, dan tekstur dapat digunakan sebagai unsur balancing. Simetris bisa menjadi kekuatan dan stabilitas publikasi, presentasi, dan situs web. Asimetris dapat menyiratkan kontras, berbagai gerakan, mengejutkan dll. Hal ini cocok untuk modern dan publikasi hiburan, presentasi, dan situs web. b. Irama. Rhythm / Irama adalah pola berulang yang dibuat oleh unsur-unsur yang berbeda-beda. Pengulangan (mengulangi unsur serupa dalam cara yang konsisten) dan variasi (perubahan dalam bentuk, ukuran, posisi atau elemen) adalah kunci untuk visual ritme. Menempatkan elemen dalam sebuah layout secara berkala membuat halus, dan bahkan ritme yang tenang, santai moods. Sudden perubahan pada ukuran dan jarak antara unsur membuat cepat, ritme hidup dan suasana hati yang menyenangkan. c. Penekanan. Penekanan yang berdiri atau mendapat perhatian pertama. Tata letak setiap kebutuhan yang penting untuk menarik para pembaca mata atau komunitas desain ke bagian penting dari tata letak. Terlalu banyak fokus poin kekalahan tujuan. Umumnya, yang penting dibuat ketika salah satu unsur yang berbeda dari yang lainnya.
3.4
Warna Beberapa ahli meneliti warna dan menghasilkan teori-teori mengenainya,
diantaranya adalah Sir Isaac Newton9 (1642-1727) dan Brewster. Sir Isaac Newton melakukan penelitian tentang pemecahan warna spektrum dengan media prisma. Penelitian tersebut menghasilkan warna-warna merah, jingga,
9
http://id.wikipedia.org/wiki/Isaac_Newton
34
kuning, biru, nila, ungu (me-ji-ku-hi-bi-ni-u). warna pelangi tersebut yang disebut warna primer oleh Newton. Menurut Brewster10, warna pokok/ primer adalah warna yang berdiri sendiri, bukan hasil campuran dengan warna lain. Warna tersebut adalah merah, kuning, biru. Sedangkan warna yang dihasilkan oleh 2 warna primer akan disebut warna sekunder yaitu jingga yang merupakan campuran dari warna merah dan kuning, ungu yang merupakan campuran dari merah dan biru, hijau yang merupakan campuran dari kuning dan biru. Warna terjadi jika cahaya dengan panjang gelombang yang berbeda tertangkap oleh pandangan mata. Warna hanya dapat dilihat jika ada cahaya, dan warna dapat berubah tergantung sumber cahaya dan sekelilingnya. Fungsi warna: a. Psikologis, yaitu memberi pengaruh kejiwaan, misalnya warna hijau dan putih dalam kedokteraan akan memberikan rasa tenang dan kesan higienis. b. Estetis, yaitu memberi pengaruh keindahan, misalnya pilihan-pilihan warna yang diambil dalam desain. c. Simbolis, yaitu memberi pengaruh perlambangan, baik untuk kepentingan pribadi ataupun kelompok baik yang bersifat formal maupun informal, misalnya warna putih dianggap sebagai warna yang melambangkan kesucian pada masyarakat barat tetapi pada masyarakat cina, putih melambangkan perkabungan. d. Heraldik, yaitu warna yang dipakai menurut konvensi atau kebiasaan, misalnya warna-warna yang diterapkan pada rambu atau signage.
Berikut adalah potensi karakter warna : 1. Hitam, sebagai warna yang tertua (gelap) dengan sendirinya menjadi lambang untuk sifat gulita dan kegelapan (juga dalam hal emosi). 2. Putih, sebagai warna yang paling terang, melambangkan cahaya, kesucian. 3. Merah, bersifat menaklukkan, ekspansif (meluas), dominan (berkuasa), aktif dan vital (hidup).
10
http://id.wikipedia.org/wiki/Teori_Brewster
35
3.5
Pengertian Dan Ruanglingkup Baliho. Perkembangan
teknologi
khususnya
dalam
bidang
komunikasi
turut
mendorong kemajuan produk di bidang advertising atau periklanan. Salah satunya dalam bisnis percetakan yang selama ini sering digunakan dalam bidang periklanan. Percetakan saat ini memasuki era digital printing, yaitu percetakan yang berbasis digital dan menggunakan format digital dalam pengolahannya. Digital printing menggunakan teknik cetak digital yang dikembangkan untuk komputer seperti printer inkjet atau laser printer. Dengan digital printing, kegiatan promosi dan komunikasi menjadi semakin mudah dan murah. Banyak sekali produk yang bisa dihasilkan melalui digital printing dan salah satu produk yang dihasilkan adalah baliho. Baliho adalah jenis iklan luar ruangan/ media luar ruangan (outdoor advertising) yang biasanya ditempatkan dan direkatkan pada media tiang konstruksi. Perbedaannya terletak pada permanen atau tidaknya tempat billboard itu berdiri. Jika tempatnya (konstruksi) sementara atau semi permanen maka billboard tersebut disebut baliho. Baliho bahannya bisa berupa kayu, logam, kain, fiberglas dan sebagainya. Isinya merupakan informasi jangka pendek mengenai acara (event) tertentu atau kegiatan yang bersifat insidentil. Sebagai salah satu media outdoor atau media luar ruang yang biasa digunakan sebagai sarana berpromosi, baliho harus tahan terhadap cuaca atau iklim sehingga warna tetap awet dalam jangka waktu yang lama. Biasanya resolusi yang digunakan dalam mencetak media outdoor seperti baliho tidaklah terlalu besar sehingga ketika dilihat jarak dekat berkesan pecah-pecah, berbintik atau bergaris. Baliho dapat didefinisikan sebagai seluruh kegiatan menyampaikan pesan pada khalayak dengan menggunakan media komunikasi dan berpromosi luar ruang. karena sifatnya yang tahan lama, tidak mengganggu pemandangan jika di tempatkan pada lokasi yang benar, dan mudah untuk ditangkap oleh mata orang yang melintas karena posisi baliho yang besar. Selain itu keunggulan lain Baliho sebagai salah satu bagian dari digital printing adalah: a. Lebih atraktif dan berwarna. b. Proses pengerjaannya cepat dan lebih hemat biaya. c. Dapat dipesan dalam skala minimum.
36
d. Tidak memerlukan pelat cetak setiap ingin mencetak, karena format yang digunakan adalah format digital sehingga dapat dengan mudah dicetak. 3.6
Fungsi Dan Peranan Baliho Secara umum fungsi atau Manfaat Baliho sendiri adalah sebagai media
promosi untuk menyampaikan pesan yang terkandung dari jenis iklan yang dipasang. Manfaatnya, menyampaikan materi iklan, menaikan penjualan (market), media promosi yang paling diminati (pasar), penempatan iklan yang sesuai dengan media akan memper indah penataan di kota dimana Billboard itu terpasang dan menaikan Pamor si Pengiklan (Bonafid). 3.7
Jenis-Jenis Baliho Berdasarkan tujuan dan keperluan serta fungsi dasar diatas, baliho dibagi
atas dua kategori, yakni: baliho yang memuat iklan sosial dan baliho yang memuat iklan komersial: 1. Reklame Sosial, reklame yang berisi info atau himbuan untuk mengajak masyarakat untuk melakukan tindakan yang dinilai lebih baik atau bertujuan untuk memberitahukan atau himbauan kepada masyarakat agar berbuat sesuatu.
Gambar 3.7.a. Contoh Baliho Sosial Pemerintah Daerah Sumber: http://blogkesiswaan.blogspot.com, SMKN 1 Palu, 2012
37
2. Reklame Komersil, reklame yang berisikan info produk untuk dilihat oleh masyarakat
supaya
tertarik
dengan
produk tersebut
atau
bertujuan
memperkenalkan atau menawarkan barang atau jasa kepada masyarakat.
Gambar 3.7.b. Contoh Baliho Komersial Perusahaan Rokok Sumber: www. matamedia.co.id/gallery. 2009
38
3.8
Warna Dalam Desain Baliho Warna merupakan elemen pokok dalam baliho, karena warna dapat menarik
perhatian mata. Penikmat lebih mengidentifikasikan warna baliho atau produk dalam reklame sebelum fitur visual lainnya. Menurut J. Linschoten dan Drs. Mansyur mengidentifikasi warna menurut psikologis , “Warna-warna itu bukanlah suatu gejala yang hanya dapat diamati saja, warna itu mempengaruhi kelakuan, memegang peranan penting dalam penilaian estetis dan turut menentukan suka tidaknya kita akan bermacam-macam benda”. Dari pemahaman diatas dapat dijelaskan bahwa warna, selain hanya dapat dilihat dengan mata ternyata mampu mempengaruhi perilaku seseorang, mempengaruhi penilaian estetis dan turut menentukan suka tidaknya seseorang pada suatu benda. Sedangkan Albert H. Munsell berpendapat bahwa warna merupakan elemen penting dalam semua lingkup disiplin seni rupa, bahkan secara umum warna merupakan bagian penting dari segala aspek kehidupan manusia. a. Warna sebagai simbol. Warna Kuning merupakan karakter periang, suka menolong, optimis, senang bergaul, sapuan warna kuning juga merefleksikan optimistis, kegembiraan, kesegaran dan juga penuh kreativitas. Sedangkan warna biru melambangkan otoritas, harga diri, kesetiaan, kebenaran, dan kebijaksanaan. dianggap sebagai warna yang melambangkan kesucian pada masyarakat barat tetapi pada masyarakat cina, putih melambangkan perkabungan. b. Warna dan baliho. Banyak baliho dengan tampilan warna yang beragam semua itu di publish dengan tetap mendukung maksud dan tujuan awal baliho tersebut di buat. Dengan banyaknya baliho yang bersebaran diperlukan kreatifitas lebih banyak untuk membedakan ragam reklame dan untuk membedakan reklame itu dari pesaingnya. Selanjutnya warna baliho terutama baliho yang bertema komersil mengharuskan isi baliho mampu mempertahankan warnanya secara umum untuk memastikan bahwa warna dapat menerjemahkan citra yang ada pada baliho secara konsisten pada masyarakat yang berbeda. Contohnya pada Biru dan Aqua, Merah dan Malboro.
39
c. Warna untuk setiap fungsi. Warna dapat membuat baliho terkesan hangat, sejuk, maskulin, feminim, tenang dan natural atau sebaliknya tegas, menantang, misteri. Seperti Kuning: optimis, gembira, segar, kreatifitas, Merah: hangat, agresif; Biru feminim: tenang, dingin. 3.9
Tipografi Dalam Desain Baliho Tipografi atau huruf juga merupakan unsur yang penting dalam sebuah baliho.
Pemilihan tipografi hendaknya disesuaikan dengan apa yang akan disampaikan. Misalnya, untuk menciptakan kesan kekuatan dipilih huruf yang tegak, tebal dan berkaki. Sementara untuk menyatakan kelembutan dipilih jenis huruf yang agak ramping dan agak miring. Baliho dikatakan baik dan berhasil apabila memenuhi tiga unsur, yakni kesederhanaan, dalam hal ini ilustrasi dan tipografi hendaknya dibuat tidak terlampau rumit, karena hal ini akan memerlukan pemikiran bagi pengamat secara lebih terinci. Hal ini tentu bisa menghilangkan kegunaannya. Unsur yang kedua adalah kesatuan, dimana antara unsur satu dengan lainnya harus saling ada hubungan. Misalnya untuk sebuah kegiatan lomba olahraga beladiri hendaknya ilustrasi yang mengertainya sesuai dengan aktivitas yang dilaksanakan. Jangan sampai sebuah kegiatan olahraga beladiri kemudian diberi gambar ilustrasi olahraga lari. Kejutan merupakan unsur lainnya, yang lebih merupakan usaha dari perancang baliho untuk menciptakan keunikan di dalam rancangannya, sehingga menimbulkan kesan mendalam bagi pengamat. Ada empat buah prinsip pokok tipografi yang sangat mempengaruhi keberhasilan suatu desain tipografi yaitu: legibility, clarity, visibility, dan readability: a. Legibility adalah kualitas pada huruf yang membuat huruf tersebut dapat terbaca. b. Clarity adalah kemampuan huruf-huruf yang digunakan dalam suatu karya desain dapat dibaca dan dimengerti oleh target pengamat yang dituju. c. Visibility yang dimaksud adalah kemampuan suatu huruf, kata, atau kalimat dalam suatu karya desain komunikasi visual dapat terbaca dalam jarak tertentu. d. Readability
adalah
penggunaan
huruf
dengan
memperhatikan
hubungannya dengan huruf lain sehingga dapat terbaca dengan jelas.
40
Menurut Michael Beaumont definisi Tipografi yang baik dikerjakan dengan bentuk, keseimbangan, dan warna. Selalu memperhatikan bentuk huruf yang digunakan, sangat penting untuk mempertimbangkan bukan hanya bentuk tapi juga karakter individual atau bentuk kata, juga space disekitarnya dan dalam bentuk yang aktual. a. Tipografi sebagai brand personality Contoh: Camel, Aqua, Coca-Cola. b. Tipografi bisa mencerminkan jenis produk Contoh: Oreo. c. Tipografi diterapkan sebagai tulisan informasi Contoh: leaflet, peringatan pada produk rokok. 3.10
Gambar/ Ilustrasi Dalam Desain Baliho Ilustrasi merupakan salah satu elemen atau unsur penting yang digunakan
dalam komunikasi sebuah baliho karena dianggap sebagai bahasa universal. Dalam hal ini termasuk fotografi yang mampu mengungkapkan dan menyampaikan suatu hal lebih cepat dan lebih efektif bila dibandingkan dengan teks. Disamping efektif untuk menyampaikan pesan-pesan ke khalayak ramai, gambar atau ilustrasi juga memiliki nilai keindahan. Dewasa ini baliho bisa diibaratkan sebagai wanita cantik yang tampilannya penuh perhitungan serta memiliki daya pikat yang sangat kuat. Media ini dulu banyak dimanfaatkan oleh gedung-gedung bioskop untuk menginformasikan film yang sedang diputar saat itu ataupun yang akan datang. Baliho terbukti sangat efektif, di samping juga indah dipandang. Mungkin atas pertimbangan tersebut, belakangan ini banyak yang memanfaatkan baliho sebagai media penyampai pesan atau informasi. Fungsi Gambar/ ilustrasi dalam baliho antara lain: a. Menarik perhatian. b. Menonjolkan salah satu keunggulan event. c. Memenangkan persaingan dalam menarik perhatian pengunjung. d. Mendramatisasi pesan. e. Meransang minat membaca seluruh pesan. f.
Menjelaskan suatu pernyataan.
g. Menciptakan suasana khas. h. Menonjolkan suatu merek atau menunjang slogan yang ditampilkan.
41
3.11
Struktur Dan Material Desain Baliho Dalam dunia reklame ukuran baliho adalah (3x4m) dan (4x6m). Jika ukuran
reklame (4 x 8 m), (5 x 10 m), (6 x 12 m), (8 x 16 m), dan ukuran billboard bando jalan (3 x 12 m) maka reklame tersebut masuk dalam kategori billboard. Struktur dan material baliho bisa dibagi menjadi beberapa bagian umum seperti pada gambar berikut:
Gambar 3.11. Kontruksi Baliho Ukuran 4x6 Meter, Victor Mambraku, 2013
42
3.11.1 Bahan Flexi Bahan flexi yang umumnya digunakan dalam mencetak baliho adalah : Flexi China. Bahan jenis ini agak halus dan agak tipis. Bahan jenis ini seratnya agak halus dan cocok untuk posisi iklan didalam ruangan (Indoor) maupun diluar ruangan (Outdoor). Gramasi yang umum dipakai 230 s/d 400 gr. Untuk Lebar gulungan bahan untuk proses cetak diantara lebar 220cm, 250cm, 320cm dan 550cm. Flexi Korea dan Bahan jenis ini agak kasar agak tebal. Umumnya dipakai untuk mencetak Spanduk, Baliho, Umbul-Umbul, X-Banner, Roll Up, Y-Banner, I-Banner, Photowall, Mini X-Banner, Backwall maupun Wallpaper.. Bahan jenis ini seratnya agak kasar agak tebal dan cocok untuk posisi iklan didalam ruangan (Indoor) maupun diluar ruangan (Outdoor). Gramasi yang umum dipakai 230 s/d 350 gr. Untuk Lebar gulungan bahan untuk proses cetak diantara lebar 250cm, 320cm dan 550cm. Flexi Jerman Bahan jenis ini lumayan kasar dan halus, dan bahannya ini juga lumayan tebal dari yang lainnya. Umumnya dipakai untuk mencetak Spanduk, Baliho, XBanner, Mini X-Banner, Roll Up, Y-Banner, I-Banner. Bahan jenis ini seratnya lumayan kasar dan halus dan cocok untuk posisi iklan didalam ruangan (Indoor) maupun diluar ruangan (Outdoor) karena bahannya yang lebih tebal. Gramasi yang umum dipakai 230 s/d 400 gr. Untuk Lebar gulungan bahan untuk proses cetak diantara lebar 220cm, 250cm, 320cm dan 550cm.
3.11.2 Mata Ayam (Eyelet) Mata Ayam atau sering disebut eyelet merupakan ring yang digunakan untuk membuat lubang pada bahan flexi, penggunaan eyelet selain untuk mengikat atau menyimpulkan tali pada flexi dengan tiang penyangga. Eyelet juga membuat hasil print baliho terlihat rapi dalam pemasangan outdoor. Penggunaan eyelet pada baliho adalah empat titik namun ada juga yang menggunakan enam titik tergantung keperluan dan kondisi pemasangan baliho. Berikut adalah ukuran standar eyelet yang sering digunakan dalam percetakan iklan dalam ruangan/ iklan luar ruangan :
43
Gambar 3.11.2. Eyelet atau sering disebut mata ayam dan Ukurannya Sumber: http://www.super-i.net/image/eyelets/ss-1.jpg
3.11.3 Tiang Pancang (Pillar) Tiang Pancang merupakan elemen penting berdirinya baliho. Biasanya pemasangan baliho mengunakan dua tiang pancang atau pilar utama yang ditancap pada kedalaman dari batas tanah hal ini untuk menguatkan konstruksi baliho sebagai media luar ruangan yang rentan terhadap faktor-faktor alam. Dalam pelaksanaannya Pemasangan
tiang
pancang
disesuaikan
dengan
beban
konstruksi
secara
keseluruhan dan kondisi tanah dimana lokasi baliho akan dipasang. Tiang besi dan tiang bambu menjadi pilihan utama pemasangan baliho. Tiang Pancang Besi .Dalam dunia advertising Tiang Pancang Besi untuk baliho biasanya bersifat permanent. Tiang Pancang Besi Memiliki ketebalan 0.75 – 1.6 mm, panjang 4 – 11 m, diameter 6 – 7 cm. Tiang Pancang Besi jenis ini dikhususkan untuk pemasangan baliho dengan metode cor semen dimana pada bagian bawah kedua tiang pancang menggunakan tulangan sebagai pondasi.
44
Tiang Pancang Bambu Sedangkan untuk Tiang Pancang Bambu biasanya bersifat semi permanent sehingga memungkinkan untuk di bongkar. Hal ini lebih kepada waktu tayang baliho dan umur konstruksi baliho yang terbuat dari bambu. Tiang Pancang Bambu yang biasa digunakan untuk baliho adalah jenis bambu petung/ betung (Dendrocalamus asper), memiliki diameter dinding yang kokoh dan tebal dapat mencapai 20 cm. Dapat tumbuh hingga 25 m. Dan bambu hitam/ bambu wulung (Gigantochloa atroviolacea), dapat mencapai diameter 14 cm dan tinggi lebih dari 20 m. Dalam pemasangan Tiang Pancang Bambu kelebihan dari bambu digunakan sebagai tulang rangka konstruksi baliho disesusiakan dengan sisa ukuran bambu, pada tahap ini peran dan skill pekerja dibutuhkan sehingga terjadi efisiensi kerja. 3.11.4 Rangka Pada Tiang Pancang Rangka yang digunakan diantara kedua tiang pancang adalah material besi siku atau bambu diameter kecil. Cara instalasi besi siku atau bambu sebagai rangka baliho adalah diukur dan disusun secara menyilang pada kedua tiang utama. Hal ini dimaksud untuk menahan beban, menyeimbangkan tiang pancang dan untuk memudahkan pemasangan baliho, selain itu kegunaan dari pemasangan tiang rangka diantara tiang pancang dapat memudahkan pemasangan baliho dengan cara diikat pada eyelet dengan enam titik, diperlukan teknik tersendiri agar hasil kerjaan menjadi rapi. 3.11.5 Lampu Sorot Untuk beberapa baliho membutuhkan penerangan namun ada juga yang tidak membutuhkan
penerangan.
Biasanya
baliho
dengan
konstruksi
besi
yang
menggunakan lampu sorot sebagai penerangan. Untuk baliho yang menggunakan penerangan, lampu sorot adalah pilihan paling tepat hingga saat ini, selain itu lampu sorot paling sering digunakan dalam dunia advertising terutama media luar ruangan. Umumnya lampu sorot pada baliho menggunakan satu titik yang di letakan pada bagian atas baliho dengan sorotan pada tampak depan, langsung menyorot ke iklan. Banyak pilihan dan merek lampu sorot yang ditawarkan pada media baliho namun standar watt yang dibutuhkan untuk baliho ukuran 4 x 6 meter minimal 400 watt.
45
3.11.6 Tali Tambang Tali tambang menjadi pilihan dalam menopang bahan flexi dengan Tiang pancang bambu karena sifatnya yang kuat dan tidak mudah kusut. Penggunaan tali tambang manila sering digunakan dalam baliho karena dianggap kuat untuk jangka waktu tertentu, penggunaan tali tambang biasanya dilakukan setelah tiang di paku atau di sekrup. Dalam beberapa pemasangan baliho tidak diperlukan tali tambang karena eyelet dapat di pasang langsung pada bambu atau besi dengan cara di paku atau di sekrup. 3.11.7 Sekrup Sekrup berfungsi untuk mengunci bagian-bagian rangka maupun tiang pancang agar tidak bergeser selain itu untuk memperkuat struktur konstruksi baliho secara keseluruhan. Bentuk ulir pada batangnya berfungsi untuk membentuk ikatan yang lebih kuat pada bambu atau besi. Untuk hasil terbaik, Tiang Pancang Besi harus dilubangi dengan ukuran sebesar diameter inti sekrup dan besi tambahan dilubangi sebesar ukuran diameter sekrup bagian luar. Dengan adanya ulir tersebut, aplikasi sekrup membutuhkan waktu lebih lama dari pada paku. yang harus diperhatikan pada aplikasi sekrup adalah lubang obeng kepala sekrup. Kepala sekrup harus tetap utuh dan baik sehingga bisa dipakai pada waktu membuka atau menutup sekrup kembali. 3.11.8 Paku Hanya terdapat guratan pada leher paku dan penampang kepala paku. Guratan pada kepala paku berfungsi agar martil tidak tergelincir pada waktu memasukkan paku dan guratan pada leher paku berfungsi untuk menambah daya ikat paku ke dalam bambu setelah seluruh badan paku terbenam. Paku digunakan karena jauh lebih cepat daripada sekrup dengan daya ikat yang lebih rendah. Dan dengan alat bantu tangan saat ini, dalam hitungan detik kita bisa membenamkan beberapa paku sekaligus. Tidak perlu dibuat lubang 'pre-drilling' karena paku lebih mudah dibenamkan. Kekurangan paku berada pada daya ikatnya terhadap bambu. Ketika terjadi penyusutan bambu, ikatan antara paku dan bambu menjadi berkurang. Selain itu paku jarang bisa digunakan kembali ketika dicabut dari kayu karena bengkok atau permukaan kepala paku mnjadi lebih licin. Hal ini tidak terjadi pada sekrup 11. Untuk 11
Untuk konstruksi yang membutuhkan daya ikat lebih baik maka sekrup adalah pilihan yang lebih baik daripada paku dengan konsekuensi waktu lebih lama. Kerapihan hasil
46
jenis pekerjaan pemasangan baliho yang menggunakan tiang pancang bambu yang membutuhkan kecepatan pengerjaan dan waktu deadline pekerjaan tersebut tidak akan ada perubahan, maka paku adalah alat pengikat yang paling tepat. Atau sebagai alat pengikat sementara, paku bekerja sangat baik dan praktis. 3.12
Faktor Penunjang Baliho Faktor-faktor yang harus dipertimbangkan dalam desain baliho yaitu sebagai
berikut: 3.12.1 Faktor Pengamanan Tiang pancang harus mampu mengcovery baliho/ bahan flexi terhadap berbagai kemungkinan yang dapat menjadi penyebab timbulnya kerusakan. Untuk itu pada proses instalasi tiang baliho perlu kecermatan dan pengawasan sampai pada struktur tanah menjadi penting. Ketelitian ini dimaksud agar baliho tahan terhadap faktor alam dan faktor-faktor yang tidak di segaja lainnya maupun di segaja. 3.12.2 Faktor Ekonomi Baliho yang baik harus mampu memperhitungan biaya produksi yang efektif termasuk pemilihan bahan, pemasangan sampai pada tahap perawatan, sehingga biaya tidak melebihi proporsi manfaatnya. 3.12.3 Faktor Komunikasi Sebagai media komunikasi, baliho dapat menerangkan dan mencerminkan produk, citra merek, dan juga bagian dari produksi dengan pertimbangan mudah dilihat, dipahami dan diingat. 3.12.4 Faktor Estetika Keindahan pada baliho merupakan daya tarik visual yang mencakup pertimbangan penggunaan warna, bentuk, merek atau logo, ilustrasi, huruf, tata letak atau layout, dan mascot. Tujuannya adalah untuk mencapai mutu daya tarik visual secara optimal.
kerja bisa dibilang sama karena jika melihat dari lubang yang dihasilkan paku justru lebih kecil dan lebih mudah ditutupi dengan wood filler.
47
3.12.5 Faktor Identitas Secara keseluruhan baliho harus berbeda dengan kemasan lain, memiliki identitas produk agar mudah dikenali dan dibedakan dengan produk-produk yang lain. 3.12.6 Faktor Promosi Baliho mempunyai peranan penting dalam bidang promosi, dalam hal ini baliho berfungsi sebagai silent sales person. Peningkatan baliho dapat efektif untuk menarik perhatian konsumen-konsumen baru.
3.12.7 Faktor Lingkungan Masalah lingkungan tidak dapat terlepas dari perhatian. Kekawatiran mengenai polusi akibat dari budaya membuang sampah bahan flexi sembarangan dengan tidak memilah antara sampah basah dan sampah kering menjadi pertimbangan. Salah satunya yang pernah menjadi topik hangat adalah mendaur ulang bahan flexi yang telah digunakan mulai dari proses memisahkan sampah kering bahan flexi, membersihkan, memotong sampai pada proses terbentuknya tas atau kantong belanja menjadi menarik.
48