BAB III KERANGKA KONSEPTUAL DAN HIPOTESIS
3.1 Kerangka Konseptual Kerangka atau model konseptual yang sering juga disebut kerangka pemikiran ialah sebuah model yang ditunjukkan dalam bentuk diagram yang memperlihatkan struktur dan sifat hubungan logis antar variabel penelitian yang telah diidentifikasi dari teori dan temuan-temuan hasil review artikel akan digunakan dalam menganalisis masalah penelitian (Sekaran, 2006). Yang dimaksud dengan hubungan logis dalam hal ini ialah pengenalan variabel dependen, variabel independen dan variabel lainnya. Indikator produktivitas kerja karyawan dalam penelitian ini terdiri dari 5 (lima) faktor variabel independen antara lain motivasi kerja dan disiplin kerja kompetensi, pelatihan, kedisiplinan kerja dan kepemimpinan. Berikut ini disusun kerangka konseptual pada Gambar 1 Motivasi (X1) Kompetensi (X2) Merosotnya Produktivitas Kerja Karyawan (Y)
Pelatihan (X3) Kedisiplinan (X4) Kepemimpinan (X5)
Gambar 3.1 Kerangka Konseptual
21 Universitas Sumatera Utara
3.2 Hipotesis Hipotesis didefinisikan sebagai hubungan yang diperkirakan secara logis diantara dua atau lebih variabel yang diungkapkan dalam bentuk pernyataan yang dapat diuji (Sekaran, 2006). Hipotesis mempunyai paling tidak salah satu dari beberapa fungsi sebagai jawaban sementara yang masih perlu diuji kebenarannya (Umar, 2005). Dari permasalahan yang ada, dapat diambil suatu hipotesis sebagai berikut: Ho : Motivasi, kompetensi, pelatihan, kedisiplinan kerja dan kepemimpinan diduga secara simultan tidak mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap produktivitas kerja karyawan di Turangie Palm Oil Mill Ha : Motivasi, kompetensi, pelatihan, kedisiplinan kerja dan kepemimpinan diduga secara simultan mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap produktivitas kerja karyawan Turangie Palm Oil Mill H1o : Motivasi diduga secara parsial tidak mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap produktivitas kerja karyawan di Turangie Palm Oil Mill H2o : Kompetensi diduga secara parsial tidak mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap produktivitas kerja karyawan di Turangie Palm Oil Mill H3o : Pelatihan diduga secara parsial tidak mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap produktivitas kerja karyawan di Turangie Palm Oil Mill H4o : Kedisplinan diduga secara parsial tidak mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap produktivitas kerja karyawan di Turangie Palm Oil Mill H5o : Kepemimpinan diduga secara parsial tidak mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap produktivitas kerja karyawan di Turangie Palm Oil Mill
22 Universitas Sumatera Utara
BAB IV METODE PENELITIAN
4.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian korelasional. Penelitian ini dilaksanakan dengan tujuan mendeteksi sejauh mana variasi-variasi pada suatu faktor berkaitan atau berkorelasi dengan satu atau lebih faktor lain berdasarkan koefisien korelasi (Sinulingga, 2011).
4.2 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di PT PP London Sumatra Indonesia Tbk – Unit Turangie Palm Oil Mill. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Mei hingga Desember 2015.
4.3 Definisi Operasional Variabel Menurut Sekaran (2006), variabel adalah apapun yang dapat membedakan atau membawa variasi pada nilai. Variabel penelitian adalah variabel yang menunjukkan segala sesuatu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari. Operasionalisasi variabel merupakan suatu tindakan dalam membuat batasanbatasan yang akan digunakan dalam analisis. Produktivitas kerja memiliki banyak dimensi. Diantaranya menurut Thao dan Hwang (2015) serta Cardy dan Selvarajan (2006) faktor yang dapat diamati untuk meneliti produktivitas kerja adalah Motivasi, kompetensi, pelatihan, kedisiplinan kerja dan kepemimpinan yang merupakan 5 (lima) variabel
23 Universitas Sumatera Utara
independen pada penelitian ini sedangkan dan 1 (satu) variabel dependen adalah produktivitas kerja karyawan. Pada Tabel 2 diuraikan definisi dan indikator dari keenam variabel tersebut. Tabel 4.1 Definisi Operasional Variabel 2
Variabel
Motivasi (X1)
Kompetensi (X2)
Definisi Sesuatu yang menimbulkan dorongan atau semangat kerja, atau dapat dikatakan pendorong semangat kerja (Mathis dan Jackson, 2002)
Kemampuan untuk dapat bekerja sesuai dengan bidang keahliannya dan dapat memperoleh atau mencapai kinerja yang tinggi. (Cardy dan Selvarajan, 2006).
Pelatihan (X3)
Kedisiplinan Kerja (X4)
Suatu kegiatan untuk meningkatkan pengetahuan umum seseorang termasuk di dalamnya peningkatan penguasaan teori dan keterampilan memutuskan persoalanpersoalan yang menyangkut kegiatan untuk mencapai tujuan (Heidjarachman dan Husnan, 1997) Suatu tindakan manajemen untuk mendorong para anggota organisasi memenuhi tuntutan berbagai
Skala Pengukuran
Indikator Pendapatan memenuhi kebutuhan sehari-hari Kenyamanan suasana kerja Kesempatan mengembangkan karir Perhatian pemimpin terhadap tugas dan tanggung jawab karyawan Reward atas prestasi kerja
Interval
Kompetensi memberi pengaruh terhadap kemampuan kerja Pertimbangan kompetensi karyawan sebagai dasar jenjang karir Pertimbangan kompetensi karyawan sebagai dasar memberikan pendidikan atau pelatihan Pemahaman terhadap SOP dan Instruksi kerja Pemahaman terhadap target dan tanggung jawab dalam bekerja
Interval
Program pelaksanaan pelatihan Fasilitas pendukung pelaksanaan pelatihan Pemahaman karyawan terhadap materi pelatihan yang diberikan Kemampuan trainer dalam melatih dan memberi pemahaman yang baik kepada peserta pelatihan Penerapan hasil pelatihan yang memberi pengaruh positif terdap pelaksanaan pekerjaan
Karyawan berusaha tiba di tempat kerja tepat waktu Karyawan berusaha pulang kerja tepat waktu Karyawan mampu mentaati peraturan yang ditetapkan
Interval
Interval
24 Universitas Sumatera Utara
ketentuan (Siagian, 2001)
Kepemimpinan (X5)
Proses mempengaruhi atau memberi contoh kepada pengikutpengikutnya lewat proses komunikasi dalam upaya mencapai tujuan organisasi ” (Veithzal, 2004)
Produktivitas Kerja Karyawan (Y)
Tingkatan efisiensi dalam memproduksi barang-barang atau jasa-jasa: “Produktivitas mengutarakan cara pemanfaatan secara baik terhadap sumber-sumber daya dalam memproduksi barang-barang” Sinungan (2009)
perusahaan Pemimpin menjalankan peraturan dengan tegas Pemberian sanksi pelanggaran tanpa memandang status Pengawasan yang memberi kenyamanan bekerja Pimpinan melakukan pengawasan kerja pada tiap unit kerja Pimpinan memeriksa hasil kerja setiap karyawan Pimpinan menegur para karyawan jika ada kesalahan Pimpinan menyampaikan koreksi kerja dengan santun Motivasi meningkatkan produktivitas kerja Kompetensi karyawan mendorong peningkatan produktivitas kerja Pelatihan meningkatkan produktivitas kerja Kedisiplinan kerja mendorong peningkatan produktivitas kerja Kepemimpinan mendorong peningkatan produktivitas kerja
Interval
Interval
4.4 Populasi dan Sampel Populasi
dari
penelitian
ini
adalah
karyawan
pabrik
di
PT PP London Sumatra Indonesia Tbk- Unit Turangie Palm Oil Mill yang berjumlah 66 orang. Dalam penelitian ini jumlah sampel yang digunakan adalah sama dengan populasi, sehingga pengambilan data yang dilakukan adalah survei kepada seluruh karyawan.
4.5 Jenis dan Sumber Data a.
Data Primer, yakni data yang diperoleh langsung dengan cara penyebaran kuesioner untuk karyawan sesuai dengan definisi operasional variabel.
25 Universitas Sumatera Utara
b.
Data Sekunder dalam penelitian ini diperoleh dari dokumen yang tersedia seperti profil pabrik, profil karyawan dan produktivitas pabrik.
4.5.1 Transformasi Data Skala pengukuran yang dipilih dalam suatu penelitian berkaitan erat dengan teknik analisis data yang digunakan. Oleh karena itu setiap skala pengukuran yang tidak memenuhi syarat dilakukannya suatu teknik analisis tertentu, harus dirubah atau dikonversi ke dalam skala pengukuran yang sesuai dengan teknik analisis yang akan digunakan. Dalam penelitian ini instrumen yang digunakan menggunakan skala ordinal sedangkan tingkat pengukuran yang dinginkan adalah interval, maka tingkat pengukuran harus dinaikkan dari tingkat pengukuran ordinal menjadi interval. metode konversi data yang digunakan untuk menaikkan tingkat pengukuran ordinal ke interval dalam penelitian ini adalah Method of Succesive Interval (MSI). Langkah kerja yang dapat dilakukan untuk merubah jenis data ordinal ke data interval melalui method of successive interval adalah (Sambas, 2011): 1. Perhatikan
banyaknya
(frekuensi)
responden
yang
menjawab
(memberikan) respon terhadap alternatif (kategori) jawaban yang tersedia. 2. Bagi setiap bilangan pada frekuensi oleh banyaknya responden (n), kemudian ditentukan proporsi untuk setiap alternatif jawaban responden tersebut. 3. Proporsi dijumlahkan secara beruntun sehingga menghasilkan keluaran proporsi kumulatif untuk setiap alternatif jawaban responden.
26 Universitas Sumatera Utara
4. Dengan menggunakan Tabel Distribusi Normal Baku, diketahui nilai z untuk setiap kategori berdasarkan proporsi kumulatif pada setiap alternatif jawaban responden tadi. 5. Menghitung nilai skala (scale value) untuk setiap nilai z dengan menggunakan rumus: SV = (Density at lower limit dikurangi Density at upper limit) dibagi (Area under upper limit dikurangi Area under lower limit). 6. Malakukan transformasi nilai skala (transformed scale value) dari nilai skala ordinal ke nilai skala interval, dengan rumus:Y = SVi + |SVMin|. Dengan catatan, SV yang nilainya kecil atau harga negatif terbesar diubah menjadi sama dengan satu (=1).
4.6 Uji Instrumen Penelitian Instrumen pada penelitian ini adalah kuesioner. Agar kuesioner layak digunakan, maka dilakukan uji validitas dan uji reliabilitas. Kedua uji instrumen penelitian ini dibagi kepada 30 orang responden yang tidak termasuk dalam 66 orang responden utama.
4.6.1
Uji Validitas
Uji validitas dilakukan untuk mengukur sah atau valid tidaknya suatu kuesioner. Suatu atribut dikatakan valid jika nilai (rhitung) lebih besar dari 0,30 (Sugiyono, 2006). Hasil validitas dari setiap pertanyaan dalam kuesioner dapat dilihat pada besarnya angka yang terdapat nilai Corrected Item Total Correlation
27 Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.2 Hasil Uji Validitas 3
Variabel
Motivasi
Kompetensi
Pelatihan
Kedisiplinan Kerja
Kepemimpinan
Produktivitas Kerja
No. Pertanyaan X1-1 X1-2 X1-3 X1-4 X1-5 X2-1 X2-2 X2-3 X2-4 X2-5 X3-1 X3-2 X3-3 X3-4 X3-5 X4-1 X4-2 X4-3 X4-4 X4-5 X5-1
Nilai rhitung (Corrected ltem Total Correlation) 0,672 0,840 0,779 0,714 0,701 0,651 0,733 0,608 0,840 0,769 0,642 0,808 0,749 0,637 0,706 0,422 0,621
Keterangan Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid
0,611 0,535 0,632 0,689
Valid Valid Valid Valid
X5-2 X5-3 X5-4 X5-5 Y-1
0,587 0,667 0,444 0,634 0,783
Valid Valid Valid Valid Valid
Y-2 Y-3 Y-4
0,765 0,771 0,741
Valid Valid Valid
Y-5
0,863
Valid
Apabila nilai dinyatakan valid berarti instrument tersebut dapat digunakan untuk mengukur apa yang seharusnya diukur.
28 Universitas Sumatera Utara
4.6.2
Uji Reliabilitas Keandalan (reliabilitas) suatu pengukuran menunjukkan sejauh mana
pengukuran tersebut bebas dari kesalahan dan karena itu menjamin pengukuran yang konsisten lintas waktu dan lintas beragam item dalam instrumen. Dengan kata lain, keandalan suatu pengukuran merupakan indikasi mengenai stabilitas dan konsistensi dimana instrumen mengukur konsep dan membantu menilai ketepatan sebuah pengukuran (Sekaran, 2006). Metode yang digunakan dalam pengujian reliabilitas ini adalah dengan menggunakan metode cronbach’s alpha > 0,6. Hasil uji reliabilitas terhadap 30 responden yang tidak termasuk ke dalam 66 orang responden.
Tabel 4.3 Hasil Uji Reliabilitas Variabel Nilai Cronbach’s Alpha Motivasi (X1) 0,790 Kompetensi (X2) 0,782 Pelatihan (X3) 0,781 Kedisiplinan Kerja (X4) 0,714 Kepemimpinan (X5) 0,734 Produktivitas Kerja (Y) 0,802
Keterangan Reliabel Reliabel Reliabel Reliabel Reliabel Reliabel
Dari hasil uji diketahui bahwa setiap variabel memiliki nilai Cronbach’s Alpha lebih besar dari 0,6 sehingga setiap variabel dinyatakan reliabel.
4.7 Pengujian Asumsi Klasik Pengujian asumsi klasik yang dilakukan pada penelitian ini terdiri atas uji normalitas dan uji multikolinearitas.
29 Universitas Sumatera Utara
4.7.1
Uji Normalitas
Uji normalitas bertujuan untuk mengetahui apakah dalam model regresi, variabel terikat dan variabel bebas memiliki distribusi yang normal atau mendekati normal. Pembuktian apakah data tersebut memiliki distribusi normal atau tidak dapat dilihat pada bentuk distribusi datanya, yaitu pada histogram maupun normal probability plot. Pada histogram, data dikatakan memiliki distribusi yang normal jika data tersebut berbentuk seperti lonceng. Sedangkan pada normal probability plot, dapat dikatakan normal jika ada penyebaran titik-titik disekitar garis diagonal dan penyebarannya mengikuti arah diagonal. Lebih jauh Ghozali (2006) menyatakan jika data menyebar disekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal maka model regresi memenuhi asumsi normalitas.
4.1 Uji Multikolinearitas Multikolinearitas merupakan hubungan linier yang sempurna antara beberapa atau semua variabel bebas. Pengujian multikolinearitas bertujuan untuk mengetahui apakah dalam model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas. Dalam model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi diantara variabel bebas (Ghozali, 2006). Multikolinearitas dapat dideteksi dengan matrik korelasi variabel-variabel independen atau dengan menggunakan perhitungan nilai Tolerance kurang dari 0,100 atau nilai VIF lebih dari 10, ini menunjukkan adanya multikolinearitas (Ghozali, 2006).
30 Universitas Sumatera Utara
4.8 Analisis Data 4.8.1
Analisa Regresi Berganda Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis regresi
berganda, yakni analisis yang digunakan untuk mengetahui apakah data pengaruh yang positif dari variabel independen (X1, X2, X3) terhadap variabel dependen (Hasan, 2004).
4.8.2 Pengujian Hipotesis dengan Uji secara Serentak (Uji F) Pengujian hipotesis dengan uji F dilakukan dengan membandingkan nilai Fhitung hasil output SPSS dengan Ftabel. Penentuan hipotesis secara serentak ditolak atau diterima dengan ketentuan: Jika Fhitung < Ftabel, maka Ho diterima Jika Fhitung = Ftabel, maka Ho diterima Jika Fhitung > Ftabel, maka Ho ditolak
4.8.3
Pengujian Hipotesis dengan Uji Parsial (Uji t) Pengujian hipotesis dengan uji t dilakukan dengan terlebih dahulu
menentukan level signifikasi dengan menggunakan ttabel. Penentuan hipotesis secara parsial ditolak atau diterima dengan ketentuan: Jika thitung < ttabel atau Nilai Sig > 0,05, maka Ho diterima Jika thitung = ttabel atau Nilai Sig = 0,05, maka Ho diterima Jika thitung > ttabel atau Nilai Sig < 0,05, maka Ho ditolak
31 Universitas Sumatera Utara
4.8.4
Dasar Penentuan Strategi Dari hasil analisis regresi berganda akan diketahui faktor yang paling
mempengaruhi dan faktor yang tidak mempengaruhi produktivitas kerja karyawan. Berdasarkan hasil analisis tersebut dirumuskan strategi yang perlu dilakukan manajemen PT PP London Sumatra Indonesia Tbk- Unit Turangie Palm Oil Mill untuk memperkuat faktor yang mempengaruhi produktivitas karyawan.
32 Universitas Sumatera Utara
BAB V GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
5.1 Sejarah Singkat Perusahaan Sejalan dengan perkembangan sejarah bangsa Indonesia mulai dari masa penjajahan Belanda, Jepang sampai pada masa kemerdekaan reformasi hingga masa pembangunan sekarang, perusahaan di Indonesia khususnya di kawasan Sumatera Utara mengalami perkembangan. Perusahaan yang berkembang umumnya adalah perusahaan yang bergerak dibidang perkebunan yang mengalami kesempatan untuk memanfaatkan sumber daya alam yang ada di Sumatera Utara. Kesempatan ini dimanfaatkan oleh Horrison & Crossfield Ltd yang berdiri sejak tahun 1884 di London dan beroperasi di Indonesia pada tahun 1906. Mulanya perusahaan ini bekas hak Concessie (hak konsensi) berdasarkan perjanjian antara Zelfbestuur Deli dengan beberapa perusahaan Rubber Company Ltd, yang disahkan Resident Sumatra Timur dalam rangka Konferensi Undang-Undang pokok Agraria tanggal 1 Maret 1962 No. Ka. 13/7/1. Pada tahun 1962 perusahaan ini memperluas bidang usahanya dengan mengadakan penggabungan diantara perusahaan perkebunan Inggris yang memiliki beberapa kebun di Sumatera Utara. Dengan adanya penggabungan ini di bentuklah PT PP London Sumatra Indonesia Tbk. PT PP London Sumatra Indonesia Tbk didirikan dengan akte pendirian No. 93 tanggal 18 Desember 1962 di hadapan notaris Raden Kardiman di Jakarta dengan naskah No. 20 tanggal 9 September 1963 yang dibuat di hadapan notaris yang
33 Universitas Sumatera Utara
sama. Situasi negara yang saat itu mengalami pergolakan dengan Inggris turut menimbulkan dampak pada perusahaan. Pemerintah Indonesia berniat mengambil alih pengurusan perusahaan dan menyerahkannya kepada bangsa Indonesia. Pengambil alihan ini segera dilaksanakan pada tanggal 22 Januari 1964 yang pengurusannya berada dalam penguasaan dan pengawasan suatu badan pemerintah dengan nama Badan Pengawasan Perkebunan Asing Republik Indonesia (BPPARI) dan perkebunan ini diganti namanya menjadi PT PP Dwikora I & II. Seiring perjalanannya pada tahun 1967 diadakanlah suatu perjanjian antara pemerintah Republik Indonesia dengan Horrison & Crossfield Ltd dan anak perusahaannya berdasarkan ketetapan Presiden No.6 tahun 1967. Persetujuan perjanjian ini berlaku mulai tanggal 20 Maret 1968. maksud dan tujuan dari persetujuan ini adalah : a) Pengembangan hak milik penguasaan dari pemerintah Republik Indonesia kepada Horrison & Crossfield Ltd terhadap perkebunan yang pernah di kelolanya. b) Melakukan kerja sama untuk kepentingan bersama dalam hal perkebunan karet dan kelapa sawit dan proyek-proyek pangan yang mungkin dilaksanakan oleh perusahaan. c) Terwujudnya perjanjian ini juga didasarkan atas pertimbangan. d) Instruksi Presiden Kabinet No. 28/U/1996 tertanggal 12 Desember 1996 dan semua pengaturan lain yang bertalian dengan pengembalian perusahaan-perusahaan asing di Indonesia. e) Undang-undang No.1 tahun 1967 mengenai penanaman modal asing
34 Universitas Sumatera Utara
dan semua peraturan lain mengenai penanaman modal asing di Indonesia. Dengan hadirnya perjanjian ini maka kepemilikan dan penguasaan perusahaan tersebut oleh pemerintah Indonesia dikembalikan kepada pemiliknya semula yaitu Horrison & Crossfield Ltd pada tanggal 1 April 1968 dan terjadi penggantian nama menjadi PT PP London Sumatra Indonesia Tbk. Pada tanggal 21 November 1991, PT PP London Sumatra Indonesia Tbk melakukan merger dengan beberapa perusahaan di bawah ini : a) PT Nagodang Plantation Company b) PT Sibulan Plantation Company c) PT Perusahaan Perkebunan Bajue Kidoel d) PT Perusahaan Perkebunan Sulawesi Keempat perusahaan ini menggabungkan diri dan menamakannya menjadi PT PP London Sumatra Indonesia Tbk. Perusahaan ini adalah jenis perusahaan Penanaman Modal Asing (PMA) berdasarkan surat Ketua Badan Penanaman Modal tanggal 12 November 1991 No.794/III/PMA/1991. Pada tanggal 27 Juli 1994, Harrisons & Crossfield menjual seluruh saham Lonsum kepada PT Pan London Sumatra Plantations (PPLS), yang membawa Lonsum go public melalui pencatatan saham di Bursa Efek Jakarta dan Surabaya pada tahun 1996. Pada bulan Oktober 2007, Indofood Agri Resources Ltd, anak perusahan PT Indofood Sukses Makmur Tbk, menjadi pemegang saham mayoritas Perseroan melalui anak perusahaannya di Indonesia, yaitu PT Salim Ivomas Pratama. Jumlah kepemilikan saham PT PP London Sumatra Indonesia Tbk pada saat itu adalah dengan komposisi saham sebesar 47, 23 % Commerzbank (SEA) Ltd. Singapura sebesar
35 Universitas Sumatera Utara
5, 83 % dan sisanya sebesar 46, 94 % dimiliki oleh masyarakat. Di awal berdirinya, perusahaan mendiversifikasikan tanamannya menjadi tanaman karet, teh dan kakao. Di awal Indonesia merdeka Lonsum lebih memfokuskan usahanya kepada tanaman karet, yang kemudian dirubah menjadi kelapa sawit di era 1980. Pada akhir dekade ini, kelapa sawit menggantikan karet sebagai komoditas utama Perseroan.
5.2 Profil Turangie Palm Oil Mill Turangie Palm Oil Mill terletak di Desa Bandar Telu, Kecamatan Salapian Kabupaten Langkat dan berjarak 60 Km dari kota Medan Sumatera Utara. Turangie Palm Oil Mill beroperasi pada tahun 1989 dengan kapasitas olah 45 ton/jam dan tingkat Extraction/Rendemen Oil 23,19 % dan Kernel 6,99 %. Tabel 5.1 Kapasitas olah dan produksi Turangie Palm Oil Mill CPO* Tahun Luas Kapasitas TBS Olah (ton/jam) (ton/tahun) (Ha) beroperasi Out put OER (ton) (%) 1989
6,20
45,00
175.384,00
40.665,00
23.19
Kernel* Out put KER (ton) (%) 12.252
6,99
Turangie Palm Oil Mill dibangun untuk memenuhi penampungan dan pengolahan FFB (Fresh Fruit Bunch) dari Turangie Estate, Bungara Estate dan Pulo Rambong Estate, Tabel 5.2 Jenis bahan baku dan bahan penolong proses No Jenis Bahan Satuan Jumlah/Volume Sifat 1 TBS Ton 80,489.44 Padat 2 Air M3 72,132.00 Cair 3 Solar Liter 78,448.00 Cair 4 Cangkang Ton 4,880.23 Padat 5 Fiber Ton 10,480.59 Padat 6
Keterangan Bahan baku utama Bahan penolong Bahan bakar Genset Bahan bakar Boiler Bahan bakar Boiler
36 Universitas Sumatera Utara
Tabel 5.3 Kegiatan utama di pengolahan kelapa sawit Turangie Palm Oil Mill No Flow Proses Input Proses Output Proses 7
1
Penerimaan buah
FFB (Buah Segar)
FFB (Buah Segar)
2
Perebusan buah
FFB (Buah Segar) + Steam
SFB (Sterilized Fruit Bunch) & Kondensat
3
Pengempaan
SFB (Sterilized Fruit Bunch)
Berondolan (LF) & Janjangan Kosong (EFB)
4
Pengepresan
Lose Fruit (Brondolan)
Crude Oil, Nut & Fiber
5a
Klarifikasi
Crude Oil + Delution Water
CPO (Crude Palm Oil) & Sludge/Effluent
5b
Pengolahan Kernel
Nut
PK (Palm Kernel) & Cangkang
6
Dispatch (Pengiriman)
CPO (Crude Palm Oil) & PK (Palm Kernel)
CPO (Crude Palm Oil) & PK (Palm Kernel)
7
Station WTP
Air permukaan
Air Demineralisasi & Air Reagen
8
Station Boiler
Air Demineralisasi + Bahan bakar
Steam Boiler, Air Blowdown & Abu Boiler
9
Station Pembangkit
Steam Boiler (untuk Turbin) dan Solar (Genset)
Energi Listrik, Oli Bekas (Ex Pelumas), & Condensat
37 Universitas Sumatera Utara
Gambar 5.12 Diagram alir Pabrik Pengolahan Kelapa Sawit
38 Universitas Sumatera Utara
Uraian dari diagram proses tersebut adalah: Tabel 5.4 Kegiatan utama di pengolahan kelapa sawit Turangie Palm Oil Mill No Flow Proses Uraian Kegiatan 1 Station penerimaan Pada station ini buah segar diterima dari kebun dan dilakukan penimbangan, sortasi/grading 8
2
Station Perebusan
Buah direbus dengan menggunakan uap air untuk menon aktifkan enzim lipase yang merupakan katalisator pada pembentukkan asam lemak bebas, untuk melunakkan daging buah sehingga memudahkan proses pelepasan buah dari tandan buah, untuk mempermudah lepasnya daging buah dari nut, untuk mempermudah lepasnya kernel dari cangkang dengan memberikan tekanan yang berubah-ubah, serta untuk mengurangi kadar air dalam buah Memisahkan buah yang selanjutnya disebut berondolan dari tandan
3
Station Threshing (Pengempaan
4
Station Pressing
Pemisahan crude oil dari berondolan sehingga menghasilkan Crude Oil, Fiber dan Nut
5a
Station Klarifikasi
Pemisahan berdasarkan berat jenis dengan menggunakan panas dan putaran, sebagai media pemanas digunakan uap air (steam), sedangkan untuk putaran, clarifier dilengkapi dengan stirrrer.
5b
Station Kernel
Proses pemecahan Nut dan pemisahan inti dengan cangkang nya menggunakan perbedaan berat jenis
6
Pengiriman Produk ke user berikutnya atau buyer
7
Dispatch (Pengiriman) Station WTP
8
Station Boiler
9
Station Pembangkit
Proses pemurnian air dan mengilangkan ion ion yang merusak pipa boiler untuk air umpan boiler dengan menggunakan demint plant dengan prinsip pertukaran ion. Proses untuk menghasilkan uap air (steam) yang diperlukan untuk proses yang ada di PKS, dan steam untuk pembangkitan energi listrik dari stream turbin. Turbin digerakkan oleh steam boiler, kemudian menggubah energi gerak menjadi listrik untuk kebutuhan processing dan fasilitas dan sebagian untuk perumahan karyawan. Listrik dari Genset digunakan pada saat start up dan back up.
39 Universitas Sumatera Utara
5.3
Struktur Organisasi Turangie Palm Oil Mill Bentuk organisasi yang dipakai suatu perusahaan sangat mempengaruhi
kebijakan pimpinan dalam mengorganisasi para bawahan secara keseluruhan. Oleh karenanya menetapkan suatu kebijakan harus terlebih dahulu menetapkan bentuk organisasi (struktur organisasi) yang menata sedemikian rupa jenjang jabatan atau bagian, sehingga penetapan pegawai disesuaikan dengan keahlian, kecakapan, kemampuan serta tingkat pendidikan pegawai dalam menjalankan tugas yang dibebankan padanya. Jadi dengan adanya struktur organisasi yang baik, teratur, maka setiap pegawai sesuai jabatannya akan mengetahui tugas, wewenang dan tanggung jawab masing-masing, maka setiap rencana kerja yang sudah tersusun rapi akan dapat dilaksanakan dengan baik sehingga tujuan perusahaan dapat tercapai secara maksimal. Suatu sistem pengorganisasian pada unit yang berbeda -beda memerlukan struktur
organisasi
yang
dapat
mempersatukan seluruh sumberdaya dengan cara yang teratur. Dengan struktur organisasi tersebut diharapkan setiap personil yang ada didalam organisasi dapat diarahkan sehingga mendorong mereka melaksanakan aktifitas masing-masing dengan baik dan mendukung tercapainya sasaran perusahaan dengan efektif dan efisien. Bagi seorang Manajer, struktur organisasi sangat berguna sebagai pedoman dalam pelaksanaan fungsi manajemen yang di dalamnya mencerminkan adanya pembagian tugas, wewenang dan tanggung jawab serta komunikasi maupun koordinasi dan pengawasan dalam pelaksanaan tugas masing-masing dalam perusahaan. Bagi karyawan/pegawai juga untuk dapat mengetahui tugas dan tanggung jawab serta kedudukannya dalam organisasi agar dapat bekerja dengan
40 Universitas Sumatera Utara
sebaik-baiknya secara efektif dan efisien.
Manager Islamuddin S
Maint. Eng Hariyadi
Coord.Shift Radius G
Kasie Anuar S
Shift Eng I Tedy A
Shift Eng II Parhorasan
Asst.Comp Rudianto B
Main Form Suriman
Clerk
Head Lab Supardi
Shift Form Irwan
Shift Form Budi D
Form Comp Radumuli B
Workers
Workers
Workers
Workers
Workers
Workers
Gambar 5.2 Struktur Organisasi Turangie Palm Oil Mill 3
Struktur organisasi yang digunakan pada PT PP London Sumatera Indonesia Turangie Palm Oil Mill adalah lini fungsional. Dimana struktur organisasi lini fungsional adalah bentuk organisasi yang didalamnya merupakan garis wewenang yang saling menghubungkan langsung antara bawahan dan atasan berdasarkan atas fungsi-fungsi yang ada dalam organisasi tersebut.
41 Universitas Sumatera Utara
BAB VI ANALISIS DAN PEMBAHASAN
6.1 Analisis Statistik Deskriptif 6.1.1 Variabel Motivasi Kerja Untuk variabel motivasi dapat diketahui item pertanyaan pertama didominasi oleh jawaban setuju sejumlah 38 orang atau 57,6% dan sangat setuju 20 orang atau 30,3%. Hal ini menunjukkan bahwa responden pada umumnya menyatakan bahwa kompensasi yang diterima memberikan motivasi untuk bekerja lebih giat. Kompensasi finansial yang diberikan oleh perusahaan terdiri dari gaji, tunjangan dan insentif. Tabel 6.1 Frekuensi Jawaban Kuesioner Variabel Motivasi Kerja 9
Sangat Setuju
Setuju
Kurang Setuju
Tidak Setuju
Sangat Tidak Setuju
Item Pernyataan
1
2
3
4
5
Kompensasi yang anda terima, memberikan motivasi untuk bekerja lebih giat Suasana kerja di Turangie Palm Oil Mill memberi rasa nyaman bagi anda Perusahaan memberikan kesempatan berkarir bagi anda Pimpinan memberikan perhatian terhadap tugas dan tanggung jawab anda dalam pekerjaan Pimpinan memberikan perhatian terhadap prestasi anda dalam bekerja
f
(%)
f
(%)
f
(%)
f
(%)
f
(%)
20
30,3
38
57,6
4
6,1
4
6,1
0
0,00
12
18,2
41
62.1
6
9,1
3
4,5
4
6,1
16
24,2
36
54,5
8
12,1
6
9,1
0
0,00
16
24,2
45
68.2
4
6,1
0
0,00
1
1,5
24
36,4
35
53,0
4
6,1
3
4,5
0
0,00
Selain ketiga kompensasi dalam bentuk materi tersebut, pihak perusahaan juga memberikan kompensasi dalam bentuk non finansial, seperti pemberian fasilitas
42 Universitas Sumatera Utara
pendidikan dan kesehatan di lingkungan Turangie Palm Oil Mill. Pada pertanyaan kedua mengenai suasana kerja, sebanyak 62,1% responden menyatakan setuju dan 18,2% menyatakan sangat setuju. Hasil ini menunjukkan bahwa suasana kerja di Turangie Palm Oil Mill memberikan kenyamanan bagi para pekerja. Pada pertanyaan ketiga mengenai kesempatan karir, sebanyak 54.5% responden menyatakan setuju dan 24.2% menyatakan sangat setuju. Hasil ini menunjukkan bahwa perusahaan memberikan kesempatan karir yang sama kepada semua karyawan. Pada pertanyaan keempat mengenai perhatian pemimpin pada pekerjaan yang dilakukan karyawan, sebanyak 53% responden menyatakan setuju dan 36,4% menyatakan sangat setuju. Hasil ini menunjukkan bahwa pimpinan di Turangie Palm Oil Mill telah memberikan perhatian yang baik pada pekerjaan yang dilakukan karyawan. 6.1.2 Variabel Kompetensi Variabel Kompetensi dengan 5 (lima) indikator pertanyaan, jawaban dari responden penelitian dapat anatara lain untuk item pertanyaan pertama didominasi oleh jawaban setuju sejumlah 39 orang atau 59,1% dan sangat setuju 20 orang atau 30,3%. Hal ini menunjukkan bahwa responden pada umumnya menyatakan bahwa telah memiliki pengetahuan yang cukup untuk memecahkan permasalahan dalam pekerjaan.
43 Universitas Sumatera Utara
Tabel 6.2 Frekuensi Jawaban Kuesioner Variabel Kompetensi 10
Sangat Setuju
Setuju
Kurang Setuju
Tidak Setuju
Sangat Tidak Setuju
Item Pernyataan
1
2
3
4
5
Menurut anda pengetahuan yang anda miliki sangat membantu dalam memecahkan masalah pekerjaan yang anda hadapi Anda merasa tingkat pendidikan anda sudah sesuai dengan pekerjaan dan tugas yang diberikan kepada anda Hasil Pekerjaan anda diterima dengan baik oleh atasan dan rekan kerja anda Anda memahami prosedur standar dan instruksi kerja bidang pekerjaan anda Anda mengetahui dengan jelas target dan tanggung jawab bidang pekerjaan anda
f
(%)
f
(%)
f
(%)
f
(%)
f
(%)
20
30,3
39
59,1
5
7,6
0
0,00
2
3,0
12
18,2
48
72,7
5
7,6
1
1,5
0
0,00
8
12,1
43
65,2
13
19,7
0
0,00
2
3,0
17
25,8
42
63,6
5
7.6
0
0,00
2
3,0
19
28,8
45
68,2
2
3,0
0
0,00
0
0,00
Pada pertanyaan kedua, sebanyak 72,7% responden menyatakan setuju dan 18,2% menyatakan sangat setuju. Hasil ini menunjukkan bahwa umumnya karyawan di Turangie Palm Oil Mill merasa tingkat pendidikan yang dimiliki sudah sesuai dengan pekerjaan dan tugas yang diberikan. Pada pertanyaan ketiga, sebanyak 65,2% responden menyatakan setuju dan 19,7% menyatakan ragu-ragu. Hasil ini menunjukkan bahwa karyawan di Turangie Palm Oil Mill belum sepenuhnya yakin atas hasil pekerjaan yang telah dilakukan. Pada pertanyaan keempat, sebanyak 63,6% responden menyatakan setuju dan 25,8% menyatakan sangat setuju. Hasil ini menunjukkan karyawan Turangie Palm Oil Mill memahami instruksi dan standar kerja yang ditetapkan perusahaan. Pada pertanyaan kelima mengenai tanggung jawab pekerjaan, sebanyak 68,2% responden menyatakan setuju dan 28,8% menyatakan sangat setuju. Hasil ini menunjukkan bahwa karyawan di Turangie Palm Oil Mill mengetahui dengan
44 Universitas Sumatera Utara
jelas target dan tanggung jawab bidang pekerjaan dilakukan. 6.1.3 Variabel Pelatihan Variabel pelatihan terdiri dari 5 (lima) indikator pertanyaan. Item pertanyaan pertama didominasi oleh jawaban setuju sejumlah 36 orang atau 54,5% dan sangat setuju 13 orang atau 19,7%. Hal ini menunjukkan bahwa responden pada umumnya menyatakan bahwa perusahaan telah menyelenggarakan pelatihan sesuai dengan kebutuhan. Tabel 6.3 Distribusi Jawaban Kuesioner Variabel Pelatihan 11
Sangat Setuju
Setuju
Kurang Setuju
Tidak Setuju
Sangat Tidak Setuju
Item Pernyataan
1
2
3
4
5
Menurut anda perusahaan telah menyelenggarakan pelatihan sesuai dengan kebutuhan Menurut anda perusahaan menyediakan perlengkapan dan fasilitas yang baik dalam pelaksanaan pelatihan Materi yang disampaikan dalam pelatihan dapat dengan mudah anda pahami Anda merasa puas terhadap jawaban pemateri atas pertanyaan - pertanyaan yang disampaikan peserta training Pelatihan yang telah anda ikuti menambah keterampilan anda dalam bekerja
f
(%)
f
(%)
f
(%)
f
(%)
f
(%)
13
19,7
36
54,5
13
19,7
2
3,0
2
3,0
12
18,2
43
65,2
10
15,2
1
1,5
0
0,00
12
18,2
39
59,1
13
19,7
0
0,00
2
3,0
8
12,1
33
50,0
22
33,3
1
1,5
2
3,0
17
25,8
42
63,6
5
7.6
0
0,00
2
3,0
Pada pertanyaan kedua mengenai fasilitas pelatihan, sebanyak 65,2% responden menyatakan setuju dan 18,2% menyatakan sangat setuju. Sebagian besar karyawan di Turangie Palm Oil Mill menganggap bahwa perusahaan telah menyediakan perlengkapan dan fasilitas yang baik dalam pelaksanaan pelatihan.
45 Universitas Sumatera Utara
Pada pertanyaan ketiga mengenai kemampuan memahami materi pelatihan, sebanyak 59,1% responden menyatakan setuju dan 19,7% menyatakan ragu ragu. Hasil ini menunjukkan belum semua karyawan di Turangie Palm Oil Mill dapat memahami dengan baik materi-materi pelatihan yang pernah disampaikan, sehingga pelatihan belum memberikan hasil yang efektif. Pada pertanyaan keempat, sebanyak 50% responden menyatakan setuju dan 33% menyatakan ragu - ragu. Hasil ini menunjukkan bahwa karyawan di Turangie Palm Oil Mill belum sepenuhnya merasa puas atas jawaban yang disampaikan oleh pemateri dalam kegiatan pelatihan, sehingga pemahaman tentang materi dan problem solving belum terakomodir dengan baik. Pada pertanyaan kelima, 63,6% responden menyatakan setuju dan 25,8% menyatakan sangat setuju. Hasil ini menunjukkan bahwa pelatihan yang diikuti oleh karyawan di Turangie Palm Oil Mill dapat menambah keterampilan dalam bekerja. 6.1.4 Variabel Kedisiplinan Variabel kedisiplinan terdiri dari 5 (lima) indikator pertanyaan. Item pertanyaan pertama didominasi oleh jawaban sangat setuju sejumlah 38 orang atau 54,5% dan setuju 26 orang atau 39,4%. Hal ini menunjukkan bahwa responden pada umumnya menyatakan bahwa setiap karyawan berusaha tiba di tempat kerja tepat waktu. Pada pertanyaan kedua mengenai waktu pulang kerja, sebanyak 54,5% responden menyatakan sangat setuju dan 42,4% menyatakan setuju. Hasil ini menunjukkan bahwa karyawan di Turangie Palm Oil Mill berusaha pulang kerja tepat waktu.
46 Universitas Sumatera Utara
Tabel 6.4 Distribusi Jawaban Kuesioner Variabel Kedisiplinan 12
Sangat Setuju
Setuju
Kurang Setuju
Tidak Setuju
Sangat Tidak Setuju
Item Pernyataan
1
2
3
4
5
Apakah anda selalu hadir bekerja tepat pada waktunya apakah anda selalu berusaha untuk pulang kerja tepat pada waktunya Anda merasa mampu untuk menaati semua aturan yang ditetapkan perusahaan Atasan anda selalu tegas dalam menjalankan aturan yang berlaku Anda merasa perusahaan menetapkan dan memberikan sanksi atas kesalahan yang dilakukan karyawan tanpa memandang status atau jabatan
f
(%)
f
(%)
f
(%)
f
(%)
f
(%)
38
54,5
26
39,4
2
3,0
0
0,00
0
0,00
36
54,5
28
42,4
1
1,5
0
0,00
1,5
0
21
31,8
34
51,5
8
12,1
1
1,5
2
3,0
24
36,4
31
47,0
7
10,6
3
4,5
1
1,5
16
24,2
27
40,9
17
25,8
5
7,6
1
1,5
Pada pertanyaan ketiga mengenai kemampuan mentaati aturan, sebanyak 51,5% responden menyatakan setuju dan 31,8% menyatakan sangat setuju. Hasil ini menunjukkan bahwa setiap karyawan di Turangie Palm Oil Mill berusaha mentaati aturan yang ditetapkan perusahaan. Pada pertanyaan keempat mengenai ketegasan pimpinan, sebanyak 47% responden menyatakan setuju dan 36,4% menyatakan sangat setuju. Hasil ini menunjukkan bahwa pimpinan di Turangie Palm Oil Mill tegas dalam menjalankan aturan yang berlaku. Pada pertanyaan kelima mengenai sanksi terhadap kesalahan karyawan, sebanyak 40,9% responden menyatakan setuju dan 25,8% menyatakan ragu -ragu. Hasil ini menunjukkan bahwa belum semua karyawan di Turangie Palm Oil Mill menilai pimpinan tegas dalam memberikan sanksi kepada karyawan, tidak memandang status dan jabatan karyawan, namun berdasarkan tingkat kesalahan yang dilakukan.
47 Universitas Sumatera Utara
6.1.5 Variabel Kepemimpinan Pengawasan dilakukan oleh pimpinan sebagai suatu usaha membandingkan apakah yang dilakukan sesuai dengan rencana yang ditetapkan. Hal ini berarti juga pengawasan merupakan tindakan atau kegiatan pimpinan yang mengusahakan agar pekerjaan terlaksana sesuai dengan rencana yang ditetapkan atau hasil kerja yang dikehendaki. Variabel kepemimpinan terdiri dari 5 (lima) indikator pertanyaan. Tabel 6.5 Distribusi Jawaban Kuesioner Variabel Pengawasan 13
Sangat Setuju
Setuju
Kurang Setuju
Tidak Setuju
Sangat Tidak Setuju
Item Pernyataan
1
2
3
4
5
Atasan anda selalu melakukan pengawasan terhadap setiap station Anda merasa nyaman dengan pengawasan yang dilakukan oleh atasan terhadap pekerjaan yang anda lakukan Atasan anda selalu memeriksa hasil kerja setiap karyawan Atasan anda menegur anda atau rekan anda apabila melakukan kesalahan Atasan anda selalu menasehati atau menegur karyawan yang melakukan kesalahan dengan santun
f
(%)
f
(%)
f
(%)
f
(%)
f
(%)
22
33,3
39
59,1
5
7,6
0
0,00
0
0,00
14
21,2
43
65,2
6
9,1
2
3,0
1
1,5
16
24,2
43
65,2
5
7,6
2
3,0
0
0,00
32
48,5
31
47,0
2
3,0
1
1,5
0
0,00
24
36,4
30
45,5
12
18,2
0
0,00
0
0,00
Item pertanyaan pertama didominasi oleh jawaban setuju sejumlah 39 orang atau 59,1% dan sangat setuju 22 orang atau 33,3%.
Hal ini menunjukkan bahwa
pimpinan di Turangie Palm Oil Mill selalu melakukan pengawasan pada setiap unit kerja. Pada pertanyaan kedua, sebanyak 65,2% responden menyatakan setuju dan 21,2% menyatakan Sangat Setuju. Hasil ini menunjukkan bahwa karyawan di Turangie
48 Universitas Sumatera Utara
Palm Oil Mill merasa nyaman atas pengawasan yang dilakukan oleh atasannya. Pada pertanyaan ketiga mengenai pemeriksaan hasil kerja, sebanyak 65,2% responden menyatakan setuju dan 24,2% menyatakan Sangat Setuju. Hasil ini menunjukkan bahwa pimpinan di Turangie Palm Oil Mill melakukan pemeriksaan hasil kerja setiap karyawan. Pada pertanyaan keempat mengenai teguran pimpinan, sebanyak 48,5% responden menyatakan sangat setuju dan 47% menyatakan setuju. Hasil ini menunjukkan bahwa setiap karyawan di Turangie Palm Oil Mill yang melakukan kesalahan. ditegur oleh pimpinan. Pada pertanyaan kelima mengenai penyampaian koreksi kerja, sebanyak 45,5% responden menyatakan setuju dan 36,4% menyatakan sangat setuju. Hasil ini menunjukkan bahwa pimpinan di Turangie Palm Oil Mill menyampaikan teguran atau koreksi terhadap kerja karyawan dengan santun. 6.1.6 Variabel Produktivitas Kerja Peningkatan produktivitas tenaga kerja merupakan tanggung jawab dari berbagai pihak. Perusahaan menyediakan alat, fasilitas pelatihan, dan prasarana kerja lainnya, sementara karyawan berkewajiban untuk menampilkan ethos kerja, sikap peduli dan kedisiplinan yang baik, berinisiatif untuk melakukan perbaikan hasil kerja secara terus menerus. Untuk mencapai produktivitas kerja karyawan yang tinggi, perusahaan perlu memperhatikan berbagai hal yang merupakan faktor pendorong dalam mencapai produktivitas kerja, karena dengan produktivitas yang tinggi akan dapat menjamin
49 Universitas Sumatera Utara
kelangsungan hidup perusahaan. Tabel 6.6 Distribusi Jawaban Kuesioner Variabel Produktivitas Kerja 14
Sangat Setuju
Setuju
Kurang Setuju
Tidak Setuju
Sangat Tidak Setuju
Item Pernyataan
1
2
3
4
5
Produktivitas anda dalam bekerja meningkat karena motivasi kerja anda yang tinggi Pengetahuan yang anda miliki mendorong anda untuk semakin efektif dalam bekerja Training yang diselenggarakan perusahaan mendorong anda untuk semakin menyadari pentingnya menghindari peningkatan oil losses Anda selalu berusaha untuk disiplin dalam bekerja sehingga anda berhasil meningkatkan produktivitas kerja anda Atasan anda selalu mendorong anda untuk bekerja dengan efektif untuk menekan oil losses
f
(%)
f
(%)
f
(%)
f
(%)
f
(%)
17
25,8
45
68,2
4
6,1
0
0,00
0
0,00
28
42,4
35
53,0
3
4,5
0
0,00
0
0,00
27
40,9
36
54,5
1
1,5
2
3,0
0
0,00
35
53,0
29
43,9
2
3,0
0
0,00
0
0,00
28
42,4
36
54,5
2
3,0
0
0,00
0
0,00
Item pertanyaan pertama didominasi oleh jawaban Setuju sejumlah 45 orang atau 68,2% dan sangat setuju 17 orang atau 25,8%. Hal ini menunjukkan bahwa responden pada umumnya menyatakan bahwa setiap karyawan akan meningkat produktivitas kerjanya karena memiliki motivasi kerja yang tinggi. Pada pertanyaan kedua mengenai kompetensi, sebanyak 53,0% responden menyatakan setuju dan 42,4% menyatakan sangat setuju. Hasil ini menunjukkan bahwa kompetensi setiap karyawan di Turangie Palm Oil Mill mampu meningkatkan produktivitas kerja. Pada pertanyaan ketiga mengenai pelatihan, sebanyak 54,5% responden menyatakan setuju dan 40,9% menyatakan sangat setuju. Hasil ini menunjukkan bahwa pelatihan karyawan di Turangie Palm Oil Mill mampu meningkatkan
50 Universitas Sumatera Utara
produktivitas kerja karyawan. Pada pertanyaan keempat mengenai disiplin kerja, sebanyak 53,0% responden menyatakan sangat setuju dan 43,9% menyatakan setuju. Hasil ini menunjukkan bahwa disiplin kerja karyawan yang semakin bertambah berdampak positif bagi peningkatan produktivitas kerja karyawan. Pada pertanyaan kelima mengenai pengawasan kerja, sebanyak 54,5% responden menyatakan setuju dan 42,4% menyatakan sangat setuju. Hasil ini menunjukkan bahwa pengawasan yang baik terhadap pekerjaan karyawan memberi dampak positif bagi peningkatan produktivitas kerja karyawan.
6.2 Hasil Uji Asumsi Klasik Pada penelitian ini uji asumsi klasik terdiri dari Uji Normalitas dan Uji Multikolinearitas. 6.2.1 Hasil Uji Normalitas Pada penelitian ini normalitas data dilakukan dengan uji Kolmogorov Smirnov. Kelebihan dari uji ini adalah sederhana dan tidak menimbulkan perbedaan persepsi di antara satu pengamat dengan pengamat yang lain, yang sering terjadi pada uji normalitas dengan menggunakan grarif histogram atau normal P Plot. Uji normalitas Kolmogorov Smirnov dilakukan dengan membandingkan distribusi data yang akan diuji dengan distribusi normal baku. Distribusi normal baku adalah data yang telah ditransformasikan ke dalam bentuk Z-Score dan diasumsikan normal. Jadi sebenarnya uji Kolmogorov Smirnov adalah uji beda antara data yang diuji normalitasnya dengan data normal baku. Penerapan pada uji Kolmogorov Smirnov adalah bahwa jika signifikansi di atas 0,05 berarti data yang akan diuji
51 Universitas Sumatera Utara
tidak mempunyai perbedaan yang signifikan dengan data normal baku, berarti data tersebut normal. Jika signifikansi di bawah 0,05 maka terdapat perbedaan yang signifikan antara data yang akan diuji dengan data normal baku, artinya data yang diuji tidak normal, karena tidak berbeda dengan distribusi normal baku. Hasil dari uji Kolmogorov Smimov dengan 66 responden.
Tabel 6.7 Hasil Uji Normalitas dengan Kolmogorov Smirnov 15
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test Unstandardized Residual N Normal Parameters
66 a,b
Mean
.0000000
Std. Deviation Most Extreme Differences
2.45794661
Absolute
.103
Positive
.103
Negative
-.045
Test Statistic
.103
Asymp. Sig. (2-tailed)
.079
Hasil uji Kolmogorov Smirnov yang ditunjukkan pada daris Asymp. Sig (2-tailed) bahwa nilai signifikansi semua variabel lebih besar Dari 0,05. Hasil ini menunjukkan bahwa data berdistribusi normal. Maksud dari data berdistribusi normal adalah bahwa data akan mengikuti bentuk distribusi normal. Distribusi data normal jika data memusat pada rata-rata dan median. 6.2.2 Hasil Uji Multikolinearitas Uji asumsi klasik berikutnya adalah uji multikolinearitas, digunakan untuk mengetahui ada tidaknya penyimpangan asumsi klasik multikolinearitas,
yaitu
adanya hubungan linear antar variabel independen dalam model regresi. Prasyarat yang harus terpenuhi dalam model regresi adalah tidak adanya Multikolinearitas. Pada riset ini akan dilakukan uji Multikolinearitas dengan melihat nilai Variance
52 Universitas Sumatera Utara
Inflation Factor (VIF) pada model regresi. Menurut Ghozali (2006), pada umumnya jika VIF lebih besar dari 10
(VIF >
10), maka variabel tersebut mempunyai persoalan Multikolinearitas dengan variabel bebas lainnya.
Tabel 6.8 Hasil Uji Multikolinearitas 16
Unstandardized Coefficients Std. B Error
Model (Constant)
.907
2.220
Motivasi
.178
.113
Kompetensi
.326
Pelatihan
.033
Kedisiplinan Kepemimpinan
Standar dized Coeffici ents Beta
t
Sig.
Collinearity Statistics Toler ance VIF
.408
.684
.186
1.573
.121
.710
1.409
.149
.285
2.185
.033
.583
1.715
.136
.033
.241
.811
.523
1.913
.233
.153
.185
1.527
.132
.676
1.479
.171
.171
.146
1.000
.321
.467
2.143
Pada kolom VIF, semua variabel independen memiliki nilai Variance Inflation Factor (VIF) lebih kecil dari 10, sehingga disimpulkan antar variabel tersebut tidak terjadi persoalan Multikolinearitas.
6.3 Hasil Koefisien Determinasi Koefisien deterrninasi bertujuan untuk mengetahui seberapa besar variabel independen mempengaruhi variabel dependen. Koefisien determinasi terletak pada tabel model summaryb pada kolom R Square. Tabel 6.9 Hasil Koefisien Determinasi 17
Adjusted R Model 1
R .636
R Square a
.405
Square
Std. Error of the Estimate .355
2.558
Nilai R sebesar 0,636, sesuai dengan pendapat Situmorang dan Lufti (2011)
53 Universitas Sumatera Utara
menunjukkan
korelasi yang erat antara kelima variabel independen
dengan
produktivitas kerja., Sedangkan nilai koefisien determinasi (R Square) sebesar 0,355. Artinya produktivitas kerja karyawan di Turangie Palm Oil Mill (Y) dipengaruhi oleh lima variabel independen yang cukup kuat.
6.4 Hasil Persamaan Regresi Pengujian hipotesis menyatakan bahwa ada pengaruh variabel independen (X) terhadap produktivitas karyawan unit Turangie Palm Oil Mill. Tabel 6.10 Hasil Persamaan Regresi 18
Unstandardized Coefficients Std. B Error
Model 1 (Constant) Motivasi Kompetensi Pelatihan Kedisiplinan Kepemimpinan
.907
2.220
.178
.113
.326
Standardized Coefficients Beta
t
Sig. .408
.684
.186
1.573
.121
.149
.285
2.185
.033
.033
.136
.033
.241
.811
.233
.153
.185
1.527
.132
.171
.171
.146
1.000
.321
Kemudian dapat diperoleh persamaan regresi berganda sebagai berikut : Y = 0,907 + 0,178 X1 + 0,326 X2 + 0,033 X3 + 0,233 X4 + 0,171 X5
Dari hasil tersebut dapat disimpulkan : Konstanta sebesar 0,907 artinya jika kelima variabel motivasi (X ), kompetensi 1
(X ), pelatihan (X ), kedisiplinan (X ) dan kepemimpinan (X ) nilainya 0, maka 2
3
4
5
tingkat produktivitas karyawan akan naik sebesar 0,907. Dengan kelima koefisien
54 Universitas Sumatera Utara
bernilai positif artinya terjadi hubungan yang positif antara kelima variabel (X1, X2, X3, X4, X5) dengan tingkat produktivitas karyawan (Y) unit Turangie Palm Oil Mill.
6.4 Analisis Statistik Inferensial 6.4.1 Hasil Uji Hipotesis Simultan (Uji F) Uji F bertujuan untuk mengetahui pengaruh variabel independen
terhadap
variabel dependen secara simultan atau bersama-sama.
Tabel 6.11 Nilai Fhitung 19
Model
Sum of Squares
df
Mean Square
Regression
267.055
5
53.411
Residual
392.698
60
6.545
Total
659.752
65
F 8.161
Sig. .000
b
Tahap-tahap melakukan uji Simultan (Uji F): 1. Merumuskan Hipotesis Ho
: Secara simultan tidak ada pengaruh yang signifikan dari motivasi kerja,
kompetensi, pelatihan, kedisiplinan dan kepemimpinan terhadap produktivitas kerja karyawan Turangie Palm Oil Mill. Ha
: Secara simultan ada pengaruh yang signifikan dari motivasi kerja,
kompetensi, pelatihan, kedisiplinan dan kepemimpinan terhadap produktivitas kerja karyawan Turangie Palm Oil Mill. 2. Tingkat signifikansi Tingkat signifikansi menggunakan angka = 5% (signifikansi 5% atau 0.05). Artinya bahwa derajat kepercayaan dari hasil pengujian hipotesis simultan
55 Universitas Sumatera Utara
mencapai 95%, hanya 5% kemungkinan kesalahan dalam memprediksi hasil pengujian. 3. Nilai dari Fhitung Dari hasil uji F pada Tabel 6.11 tersebut, di dapat nilai Fhitung sebesar 8.161 dengan probabilitas pada kolom Sig yakni 0,000. 4. Nilai dari Ftabel Diketahui derajat kepercayaan 95%, a = 5%, dfl = 5, df2 = 60, diperoleh hasil Ftabel = 2,386. 5. Kriteria Pengujian -
Ho diterima dan Ha ditolak, bila Fhitung < Ftabel
-
Ho ditolak dan Ha diterima, bila Fhitung > Ftabel
6. Membandingkan Fhitung dengan Ftabel Karena nilai Fhitung > Ftabel (8.161 > 2,386), maka Ho ditolak dan menerima Ha yaitu: Secara simultan ada pengaruh yang signifikan dari motivasi kerja, kompetensi, pelatihan, kedisiplinan dan kepemimpinan terhadap produktivitas kerja karyawan Turangie Palm Oil Mill. 6.4.2 Hasil Uji Hipotesis Parsial (Uji t) Pengujian parsial (sendiri-sendiri) diadakan dengan melakukan uji thitung, mencari besarnya thitung akan dibandingkan dengan ttabel. Pengujian thitung digunakan untuk mengetahui kualitas regresi antara tiap-tiap variabel bebas (X) terdapat pengaruh atau tidak terhadap variabel terikat (Y). Untuk menguji apakah setiap variabel independen
memberikan pengaruh atau tidak secara parsial terhadap
produktivitas kerja, maka dapat dilakukan dengan membandingkan nilai thitung
56 Universitas Sumatera Utara
dengan niliai ttabel. Tabel 6.12 Nilai thitung 20
Standardi zed Coefficie Unstandardized Coefficients Model
B
Std. Error
(Constant)
.907
2.220
Motivasi
.178
.113
Kompetensi
.326
Pelatihan Kedisiplinan Kepemimpina n
nts Beta
T
Sig. .408
.684
.186
1.573
.121
.149
.285
2.185
.033
.033
.136
.033
.241
.811
.233
.153
.185
1.527
.132
.171
.171
.146
1.000
.321
Tahap-tahap melakukan uji Parsial (Uji t): 1. Hipotesis Ho
:Motivasi, kompetensi, pelatihan, kedisiplinan kerja dan kepemimpinan diduga secara simultan tidak mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap produktivitas kerja karyawan di Turangie Palm Oil Mill
Ha
:Motivasi, kompetensi, pelatihan, kedisiplinan kerja dan kepemimpinan diduga secara simultan mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap produktivitas kerja karyawan Turangie Palm Oil Mill
H1o : Motivasi diduga secara parsial tidak mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap produktivitas kerja karyawan di Turangie Palm Oil Mill H2o : Kompetensi diduga secara parsial tidak mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap produktivitas kerja karyawan di Turangie Palm Oil Mill H3o : Pelatihan diduga secara parsial tidak mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap produktivitas kerja karyawan di Turangie Palm Oil Mill H4o : Kedisplinan diduga secara parsial tidak mempunyai pengaruh yang
57 Universitas Sumatera Utara
signifikan terhadap produktivitas kerja karyawan di Turangie Palm Oil Mill H5o : Kepemimpinan diduga secara parsial tidak mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap produktivitas kerja karyawan di Turangie Palm Oil Mill 2. Tingkat signifikansi Tingkat signifikansi menggunakan alpha = 5% (signifikansi 5% atau 0.05). 3. Nilai dari ttabel Nilai ttabel pada alpha = 5% : 2 = 2.5% (uji dua sisi) dengan derajat kebebasan (df) = n-k-1 atau df = 66-5-1= 60 (n adalah jumlah sampel dan k adalah jumlah variable independen), sehingga diperoleh hasil ttabel = 2,000. 4. Nilai thitung Dari hasil uji t pada Tabe1 6.12 tersebut, di dapat nilai thitung pada setiap variabel:
Nilai thitung pada variabel motivasi yakni 1,573
Nilai thitung pada variabel kompetensi kerja yakni 2,185
Nilai thitung pada variabel pelatihan yakni 0,241
Nilai thitung pada variabel kedisiplinan kerja yakni 1,527
Nilai thitung pada variabel kepemimpinan yakni 1,000
Kriteria Pengujian
Jika thitung < ttabel, maka Ho diterima
Jika thitung = ttabel, maka Ho diterima
Jika thitung > ttabel, maka Ho ditolak
Membandingkan Nilai Sig. hasil Uji t dengan Tingkat Signifikan
Pada variabel motivasi kerja, thitung > ttabel (1.573 < 2,000), maka Ho
58 Universitas Sumatera Utara
diterima.
Pada variabel kompetensi, thitung > ttabel (2.185> 2,000), maka Ho ditolak.
Pada variabel pelatihan, thitung > ttabel (0,241 < 2,005), maka Ho diterima.
Pada variabel kedisiplinan, thitung > ttabel (1,527 < 2,000), maka Ho diterima.
Pada variabel kepemimpinan, thitung > ttabel (1,000 < 2,000), maka Ho diterima.
Dari hasil perbandingan, nilai thitung lebih besar dari nilai ttabel pada 1 (satu) variabel independen yakni kompetensi maka H2o ditolak sehingga: diketahui ada pengaruh yang signifikan kompetensi secara parsial terhadap produktivitas kerja karyawan Turangie Palm Oil Mill. hasil analisis regresi dan uji hipotesis F serta uji hipotesis t menunjukkan bahwa kelima variabel independen berpengaruh secara simultan dan satu variabel independen berpengaruh secara parsial, hal ini menunjukkan bahwa produktivitas karyawan Turangie Palm Oil Mill dipengaruhi secara simultan oleh kelima variabel indpenden dengan tingkat signifikansi 0,000. Akan tetapi secara parsial diketahui bahwa produktivitas karyawan Turangie Palm Oil Mill hanya dipengaruhi oleh 1 (satu) variabel independen yakni kompetensi dengan tingkat signifikasi 0,033. Sehingga strategi pengambilan kebijakan peningkatan produktivitas kerja karyawan dalam upaya penekanan tingkat oil losses harus difokuskan pada variabel kompetensi dengan langkah-langkah berikut ini: a. Melakukan mapping kompetensi sebelum menentukan posisi atau station pekerjaan yang tepat untuk setiap pekerja. b. Dalam menentukan jenjang karir. Bagian manajemen sumber daya 59 Universitas Sumatera Utara
manusia Turangie Palm Oil Mill menyusun usulan kenaikan pangkat atau jabatan dengan mempertimbangkan masa kerja karyawan. c. Setiap tahunnya karyawan diberikan pelatihan. Pengalaman kerja menjadi dasar pertimbangan perusahaan dalam memberikan pendidikan atau pelatihan bagi karyawan pelaksana. d. Pimpinan memeriksa hasil kerja setiap karyawan. Pemeriksaan setiap hasil kerja karyawan dilakukan dengan dasar atau standar yang telah ditetapkan oleh perusahaan, sehingga para karyawan terlebih dahulu dapat mengukur hasil kerjanya sebelum dilakukan pemeriksaan oleh pimpinan. e. Melakukan sosialisasi atau briefing secara rutin mengenai standar kerja dan tanggung jawab setiap pekerja.
60 Universitas Sumatera Utara
BAB VII KESIMPULAN DAN SARAN
7.1 Kesimpulan Dari hasil penilitian dapat disimpulkan : 1. Sinergitas faktor motivasi kerja, kompetensi, pelatihan, kedisiplinan dan kepemimpinan memberikan pengaruh terhadap peningkatan produktivitas kerja karyawan Turangie Palm Oil Mill, namun hanya faktor kompetensi yang secara signifikan memberikan pengaruh terhadap merosotnya produktivitas kerja karyawan yang diteliti di Turangie Palm Oil Mill. 2. Strategi penentuan kebijakan untuk peningkatan produktivitas kerja karyawan di Turangie Palm Oil Mill dirumuskan dengan fokus penentuan kebijakan pada faktor kompetensi
7.2 Saran Dari hasil penelitian, disarankan penentuan kebijakan Turangie Palm Oil Mill dalam agar produktivitas kerja dapat meningkat dalam upaya penurunan oil losses dapat dilakukan dengan cara: a.
Melakukan evaluasi standar kompetensi kayawan berdasarkan job analysis,
yaitu dengan menyusun
job
description
dan
job
spesification sebelum melakukan penempatan maupun rotasi pekerja. b.
Pelaksanaan sistem KPI (Key Performance Indicator) dengan lebih transparan, sehingga diharapkan setiap karyawan mengetahui hasil pencapaian kerjanya.
c.
Melakukan peningkatan jumlah tunjangan dan insentif serta penentuan promosi jabatan berdasarkan penilaian KPI yang telah 61 Universitas Sumatera Utara
diterapkan dengan persentase capaian dan perhitungan jumlah tunjangan yang transparan. d.
Menetapkan program pelatihan rutin dengan terlebih dahulu melakukan
identifikasi
kebutuhan
pelatihan
dan
persyaratan
kompetensi untuk setiap jenis pekerjaan dan tingkat jabatan. e.
Menyelenggarakan training of trainers secara rutin, sehingga tingkat wawasan dan pengetahuan trainer dapat terpantau.
f.
Pelaksanaan on job training dengan sistem mentor dan sistem evaluasi penilaian oleh mentor secara berkesinambungan sehingga tercipta transfer knowledge yang baik antara mentor dengan trainee, kemudian hasil evaluasi penilaian dapat dijadikan pertimbangan pengangkatan karyawan secara permanen dengan grade yang ditentukan berdasarkan hasil penilaian tersebut.
g.
Selain itu untuk penilitian selanjutnya disarankan untuk melakukan pengamatan terhadap faktor budaya kerja dan latar belakang pekerja.
62 Universitas Sumatera Utara