BAB III KEBERADAAN BMT MENTARI KALIWUNGU DAN AKTIVITAS EKONOMI NASABAHNYA
A. Gambaran Umum Kecamatan Kaliwungu 1. Letak Geografis dan Administratif Secara
administratif,
Kecamatan
Kaliwungu
merupakan
pemerintahan Pembantu Bupati Kendal. Adapun batas wilayahnya adalah sebelah selatan berbatasan dengan Kecamatan Singorojo, sebelah timur berbatasan dengan Kecamatan Tugu Kota Semarang, sebelah barat berbatasan dengan Kecamatan Brangsong dan sebelah utara Laut Jawa.1 Kecamatan Kaliwungu terletak pada ketinggian tanah 4,5 di atas permukaan laut dengan suhu maksimum 32 oC pada siang hari dan 26 oC pada malam hari. Adapun jarak dari pusat pemerintahan Kabupaten Kendal 7 km dan dari Kota Propinsi 21 km. Jarak terpanjangnya dari Barat ke Timur 5 km, dan Utara Selatan 19 km.2 Kecamatan Kaliwungu mempunyai 15 desa, 107 dusun, 485 RT dan 122 RW jumlah penduduk 89.092 jiwa, 22.525 KK, dengan rincian menurut jenis kelamin; 43.832 berjenis kelamin laki-laki dan 45.260 berjenis kelamin perempuan. Luas tanahnya mencapai 107,70 Km-2.
1
Monografi Kecamatan Kaliwungu Tahun 2004.
2
Koordinator Statistik Kecamatan Kaliwungu, Kecamatan Kaliwungu dalam Angka Tahun 2002, Kendal: Badan Pusat Statistik Kabupaten Kendal, 2002, hlm. viii.
37
38
Untuk kepentingan administrasi pemerintah, Kecamatan Kaliwungu mempunyai satu kantor kecamatan dan 15 balai desa.3 Jumlah desa yang menjadi bagian dari wilayah Kaliwungu adalah: Desa Kedungsuren, Desa Daruporo, Desa Protomulyo, Desa Magelung, Desa Plantaran, Desa Sukomulyo, Desa Kumpulrejo, Desa Karang Tengah, Desa Sarirejo, Desa Krajan Kulon, Desa Kutoharjo, Desa Nolokerto, Desa Sumberejo, Desa Mororejo dan Desa Wonorejo.4
2. Kondisi Sosiologis Kaliwungu merupakan daerah yang penduduknya mayoritas beragama Islam dengan basis keagamaan yang cukup kuat. Hal ini tidak lepas dari banyaknya lembaga pendidikan Islam non formal seperti pesantren yang mencapai 21 pesantren besar dan puluhan pesantren kecil di desa-desa. Keberadaan pesantren-pesantren tersebut mempengaruhi kondisi sosiologis masyarakat Kaliwungu yang agamis. Dengan demikian, aktivitas masyarakat Kaliwungu masih sangat kental dengan kehidupan keberagamaan.5 Lembaga pendidikan formal juga terdapat di Kaliwungu seperti TK, SD/MI, SLTP/MTs dan SMA/Madrasah Aliyah baik swasta maupun negeri. Lembaga-lembaga pendidikan ini juga ikut mempengaruhi kondisi
3
Monografi Kependudukan Kecamatan Kaliwungu tahun 2004.
4
Koordinator Statistik Kecamatan Kaliwungu, loc.cit.
5
Wawancara dengan Bpk. Mustafa, Staf Pegawai Kecamatan Kaliwungu, tanggal 5 Oktober
2004.
39
sosial masyarakat Kaliwungu, karena pendidikan memberikan ilmu, keahlian serta nilai-nilai tertentu bagi manusia, terutama dalam mengembangkan pikiran serta menerima hal-hal baru dan juga bagaimana cara berpikir secara ilmiah. Pendidikan mengajarkan manusia untuk berpikir secara obyektif yang akan memberikan kemampuan untuk menilai apakah kebudayaan masyarakatnya dapat memenuhi kebutuhan-kebutuhan zaman atau tidak.6 Posisi Kecamatan Kaliwungu yang menjadi pintu gerbang masuk ke Kota Semarang dari arah Barat mempunyai pengaruh yang sangat besar. Budaya konsumerisme lebih mudah masuk dalam life style (gaya hidup) masyarakat Kaliwungu. Di samping itu, akses informasi mudah didapat membuat masyarakat Kaliwungu lebih bersikap terbuka dalam menerima berbagai pengaruh kehidupan kota besar. Arus
modernisasi
dan
globalisasi
mudah
masuk
dalam
masyarakat Kaliwungu, sehingga perpaduan antara kondisi keberagamaan yang kuat dan arus modernitas menjadikan masyarakat Kaliwungu yang kosmopolit. Akan tetapi, karena pengaruh dunia pesantren, terutama tasawufnya, menjadikan kondisi masyarakat Kaliwungu tetap agamis. Tetapi di sisi lain, kehidupan keagamaan masyarakat Kaliwungu juga berpadu dengan kultur modernitas yang mempunyai pengaruh sosiologis cukup kuat. Hal ini karena terjadinya kontak dengan kebudyaan lain seperti masyarakat Kota Semarang melalui diffusion yakni proses 6
Soerjono Soekanto, Sosiologi Suatu Pengantar, Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2003, hlm.
120.
40
penyebaran unsur-unsur kebudayaan dari individu lain, dari suatu masyarakat ke masyarakat. Proses ini merupakan pendorong pertumbuhan suatu kebudayaan yang memperkaya kebudayaan-kebudayaan suatu. Proses difusi ini masuk secara damai, yakni unsur-unsur kebudayaan dari luar yang dibawa karena adanya interaksi yang masuk secara tidak sengaja dan tanpa paksaan.7 Oleh karenanya, interaksi sosial yang terjadi dalam masyarakat Kaliwungu sangat dinamis dan harmonis karena adanya perekat yakni agama. Namun bukan berarti interaksi sosial yang ada terbebas dari konflik. Beberapa konflik kerap timbul akibat adanya persaingan, baik karena faktor politik, keluarga, bisnis maupun lainnya. Namun konflikkonflik sosial ini tidak sampai menimbulkan kondisi chaos di masyarakat. Ini sudah lazim terjadi pada setiap masyarakat.8 Jadi, secara geografis Kecamatan Kaliwungu sebagai pintu gerabang masuk ke Kota Semarang dari arah Barat. Karenanya, secara sosiologis memudahkan masyarakat Kaliwungu dalam berinteraksi dengan arus modernitas kota besar karena mudahnya akses informasi. Secara simultan interaksi tersebut lebih mudah dalam membentuk life style (gaya hidup) masyarakat. Namun karena masyarakat Kaliwungi cukup kental dengan situasi religius dengan banyaknya pendidikan keagamaa non formal seperti pesantren, menjadikan interaksi tersebut berjalan dinamis dan harmonis. 7
Ibid., hlm. 60-61.
8
Ibid., hlm. 91.
41
B. Profil BMT Mentari Kaliwungu 1. Sejarah Berdirinya Baitul Mal Wat Tamwil biasa disingkat BMT, merupakan institusi keuangan bukan bank, yang operasionalnya berdasarkan syari’at Islam. Usaha pokoknya menghimpun dana dan memberikan pembiayaan pada usaha-usaha produktif. Sebagai usaha mandiri terpadu, lembaga ini diharapkan menjadi pendukung kegiatan ekonomi masyarakat bawah (kecil), yang sebagain besar berada di pedesaan. Lembaga ini sebenarnya gabungan dari Baitul Mal dengan Baitul Tamwil. Sebagai Baitul Mal, bergerak menjadi wadah keuangan yang usaha pokoknya menerima dan menyalurkan dana umat Islam yang dihimpun dari zakat, infaq dan shadaqah. Sedangkan penyalurannya dialokasikan kepada mereka yang berhak
tanpa
mengambil
profit
apapun
dari
operasinya
dan
pembiayaannya hanya diambil dari bagian amil. Sementara sebagai Baitul Tamwil, lembaga ini mewadahi keuangan umat Islam yang usaha pokoknya menghimpun dana dari anggota dalam bentuk simpanan anggota dan menyalurkannya lewat pembiayaan usaha anggota yang produktif dan menguntungkan dengan sistem bagi hasil.9 Sedangkan Baitul Mal Wat Tamwil (BMT) “Mentari” merupakan salah satu dari sekian BMT yang sedang menjamur di Indonesia. Ia sebagai lembaga keuangan yang menerima tabungan dari masyarakat untuk dikelola menjadi usaha-usaha produktif dan tepat guna bagi 9
Nurul Widyaningrum, Model Pembiayaan BMT dan Dampaknya bagi Pengusaha Kecil, Bogor: Akatiga, 2002, hlm. 47.
42
pengembangan ekonomi umat seperti perdagangan, argi-bisnis (pertanian), percetakan, dll. Di samping itu, BMT Mentari juga melayani pinjaman modal bagi masyarakat yang ingin mengembangkan usahanya, khususnya unit usaha ekonomi kecil.10 Berdirinya BMT Mentari diprakarsai oleh lima orang aktivis Ikatan Remaja Muhammadiyah (IRM) yang biasa mengadakan kajian keIslaman. Pada kajian ini, di samping pembahasan menganai ibadah juga tentang muamalah. Akhirnya tercetuslah suatu ide untuk mendirikan lembaga keuangan yang berlandaskan syari’at Islam, yang saat itu sedang bermunculan di Indonesia, yaitu BMT.11 Ide pendirian BMT tersebut dilatarbelakangi karena belum ada lembaga keuangan syari’ah yang ada di sekitar itu. Di samping pendirian BMT ini selain ingin membantu masyarakat sekitar dalam meningkatkan kesejahteraan usaha-usaha mereka terutama masyarakat ekonomi kecil (menengah ke bawah), juga untuk memerangi usaha rentenir yang dilarang oleh agama Islam.12 Untuk merealisasikan gagasan pendirian BMT tersebut, kelima aktivis IRM itu berusaha melobi tokoh-tokoh masyarakat sekitar dan Pengurus Muhammadiyah Kaliwungu. Setelah mengadakan beberapa pertemuan dan adanya kesepakatan dalam musyawarah serta kegigihan dan semangat, maka terkumpullah modal untuk mendirikan BMT sebagai 10
Wawancara Bapak Mashuri, Sekretaris BMT Mentari, tgl. 5 Oktober 2004.
11
Ringkasan Eksekutif BMT Mentari Kaliwungu, hlm. 2.
12
Ibid., hlm. 1.
43
modal awal untuk dapat dikelola. Adapun jumlah modal yang berhasil dikumpulkan sekitar Rp 4.500.000,00 (empat juta lima ratus rupiah).13 Adapun resmi beridinya BMT Mentari pada tanggal 13 Juni 1999 yang beralaman di Jl. Boja No. 14 (Kranggan IV) Krajankulon Kendal. Untuk sementara, gedung yang ditempati BMT Mentari masih bergabung dengan Koperasi Surya Sekawan milik Muhammadiyah. Sekarang ini, BMT Mentari memiliki dua kantor; Kantor Pusat di Jl. Raya Timur No. 71 Kaliwungu Kendal, dan Kantor Cabang di Gentan Lor (Belakang Pasar Boja) Boja.14 Adapun tujuan didirikannya BMT Mentari adalah; pertama, membangun
dan
meningkatkan
kesejahteraan
masyarakat
melalui
perintisan usaha-usaha ekonomi kecil. Kedua, memberi pinjaman modal kepada masyarakat untuk melakukan perintisan usaha-usaha sebagaimana dimaksud. Ketiga, menerima simpanan dana (tabungan) dari masyarakat.15 Setelah BMT Mentari berdiri, masyarakat sekitar diharapkan lebih baik tingkat ekonominya dan sejahtera. Karena di samping ada tiga macam tujuan BMT Mentari, juga karena visinya ingin menanggulangi/ mengurangi kemiskinan masyarakat muslim serta dapat bermuamalah sesuai dengan syari’at Islam. Selama kurun waktu lima tahun semenjak didirikan, BMT Mentari mengalami perkembangan yang sangat pesat, sampai 830% yang 13
Ibid.
14
Ibid.
15
Wawancara dengan Mashuri, Sekretaris BMT Mentari, tanggal 5 Oktober, 2004.
44
tiap tahunnya meningkat 150-200%. Sebuah angka yang sangat pantastis untuk sebuah perusahaan pemula yang kecil. Dari modal awal sejak didirikan pada tahun 1999 sebesar Rp 4.500.000,00 (empat juat lima ratus ribu rupiah) sampai dengan tahun 2004 berhasil menulis angkat Rp 4.480.120.865,00 (empat miliyar empat ratus delapan puluh juta seratus dua puluh ribu delapan ratus enam puluh lima rupiah). Dari tiga orang karyawan menjadi 23 orang karyawan.16 Sungguh suatu peningkatan aset yang sangat pantastis. Ini merupakan indikator positif dari kepercayaan masyarakat sebagai variabel utama penentu keberhasilan bisnis simpan pinjam (keuangan). 2. Sistem Operasional dan Produk-produk BMT Mentari Sebagaimana BMT pada umumnya, BMT Mentari dalam menjalankan aktivitas ekonominya mempunya tiga jenis, yaitu; sektor jasa keuangan, sektor sosial atau pengelolaan zakat-infak-shadaqah (ZIS) serta sektor riil. a. Sektor jasa keuangan Kegiatan jasa keuangan yang dikembangkan oleh BMT Mentari berupa penghimpunan dana dan menyalurkannya melalui kegiatan pembiayaan dari dan untuk anggota atau non anggota. Kegiatan ini dapat disamakan secara operasional dengan kegiatan simpan pinjam dalam koperasi atau kegiatan perbankan secara umum. Namun demikian, karena sebagai lembaga keuangan Islam, BMT 16
Ringkasan Eksekutif BMT Mentari, op.cit., hlm. 1.
45
Mentari dapat disamakan dengan sistem perbankan/lembaga keuangan yang berdasarkan kegiatannya dengan syari’at Islam. Ini terlihat dari produk-produk jasanya yang kurang lebih sama dengan yang ada dalam perbankan Islam. Penghimpunan dana BMT Mentari diperoleh melalui simpanan, yaitu dana yang dipercayakan oleh nasabah kepada BMT untuk disalurkan ke sektor produktif dalam bentuk pembiayaan.17 Simpanan
ini
dapat
berbentuk
tabungan
wadi’ah,
simpanan
mudharabah jangka pendek dan jangka panjang.18 b. Sektor sosial atau pengelolaan ZIS Kegiatan pada sektor ini adalah pengelolaan zakat, infak dan shadaqah, baik yang berasal dari Dompet Dhu’afa maupun yang berhasil dihimpun oleh BMT. Sektor ini merupakan salah satu kekuatan BMT karena juga berperan dalam pembinaan agama bagi para nasabah sektor jasa keuangan BMT. Dengan demikian, pemberdayaan yang dilakukan BMT tidak terbatas pada sisi ekonomi, tetapi juga agama. Diharapkan pula para nasabah BMT tersebut akan turut memperkuat sektor sosial BMT ini dengan menyalurkan ZIS-nya kepada BMT.19 Pembinaan yang telah dilakukan kaitannya dengan ini adalah Qar al-Hasan yaitu pembiayaan kebijakan yang diberikan atas dasar 17
Wawancara dengan Mashuri, Sekretaris BMT Mentari, tanggal 5 Oktober 2004.
18
Moh. Rifa’I, Konsep Perbankan Syari’at, Semarang: Wicaksana, 2002, hlm. 96.
19
Wawancara dengan Mashuri, Sekretaris BMT Mentari, tanggal 5 Oktober 2004.
46
sosial yang mana sumber dananya berasal dari Baitul Mal. Anggota yang menerima hanya diwajibkan membayar pokoknya saja. Selain pembiayaan Qard al-Hasan, BMT Mentari juga memberikan beasiswa bagi yang berprestasi terhadap nasabah BMT. Setiap tahunnya BMT Mentari dapat memberikan beasiswa pada 50 siswa-siswi di beberapa sekolah yang jumlah keseluruhannya Rp 6.900.000,00 (enam juta sembilan ratus ribu rupiah).20 c. Sektor riil Kegiatan sektor riil merupakan bentuk penyaluran BMT. Namun berbeda dengan kegiatan sektor jasa keuangan yang penyalurannya berjangka waktu tertentu, penyaluran dana pada sektor riil bersifat permanen atau jangka panjang dan terdapat unsur kepemilikan di dalamnya. Penyaluran dana tersebut selanjutnya disebut investasi atau penyertaan. Investasi yang dilakukan BMT Mentari dapat dengan mendirikan usaha baru atau dengan cara membeli saham. Sejauh ini, investasi yang dilakukan sebagai penyertaan modal adalah dengan memproduksi Air Minum dalam Kemasan “Air Mentari” yang mulai berproduksi pada bulan Juli 2003. Pada mulanya BMT Mentari hanya memasarkan saja (depot) yang bekerja sama dengan Kopkar Taxmaco. Karena bekerja sama maka memiliki tingkat ketergantungan tinggi,
20
Wawancara dengan Mashuri, Sekretaris BMT Mentari, tanggal 5 Oktober, 2004.
47
sementara nilai harga jual ditentukan oleh pihak lain. Oleh karena itu akhirnya memproduksi sendiri.21 Adapun produk-produk yang dikeluarkan oleh BMT Mentari berupa layanan tabungan dan pembiayaan atau kredit. a. Tabungan Jenis-jenis tabungan yang ada di BMT Mentara antara lain; pertama,
Tabungan
Masa
Depan
(TAMPAN).
Tabungan
ini
merupakan tabungan yang setoran maupun penarikannya dapat dilakukan setiap saat pada hari jam kerja. Keuntungan yang diperoleh nasabah ialah; jaminan keamanan oleh pihak BMT, memperoleh bagi hasil, bisa diambil sewaku-waktu, bagi hasil akan dihitung berdasarkan saldo rata-rata harian dan diberikan setiap bulan yaitu 30: 70. Perbandingan bagi hasil ini (30 % untuk penabung) sekaligus akan menambah saldo tabungan para nasabah. Pembukaan rekening pada tabungan ini, atas nama perorangan atau lembaga minimal Rp 5.000,00. Setoran selanjutnya Rp 1.000,00. Saldo minimal atas tabungan yang diambil Rp 5.000,00 dan jika dalam waktu 6 bulan tidak ada penambahan tabungan atas saldo minimal, maka pihak BMT Mentari secara otomatis akan menutup rekening tabungan tersebut dengan dikenakan biaya Rp 5.000,00. Untuk mempermudah pelayanan, BMT Mentari juga
21
Panduan Laporan Pertanggungjawaban Penegurus dan Pengawas KSU Surya Sekawan Kaliwungu Tahun Buku 2003, hlm. hlm. 14.
48
melayani pengambilan tabungan di toko-toko untuk setoran lebih dari Rp 100.000,00. Kedua,
Tabungan
Berjangka
Bulanan
(TAKABUL).
Tabungan bentuk ini penarikannya (oleh pihak penabung) dilakukan dalam jangka waktu tertentu. Jenis tabungan ini lebih banyak dikenal dengan istilah DEPOSITO. Keuntungan yang diperoleh oleh nasabah ialah; memperoleh bagi hasil yang lebih besar dari jenis tabungan TAMPAN, jaminan kenyamanan dan keamanan, dapat dijadikan sebagai jaminan kredit. Adapun ketentuan jangka waktu dan bagi hasilnya adalah; untuk penabung jangka waktu 3 bulan nisbah bagi hasilnya 65:35 (35% untuk penabung), untuk penabung jangka waktu 6 bulan bagi hasilnya 60:40 (40% untuk penabung), dan untuk penabung jangka waktu 12 bulan bagi hasilnya 50:50 (50% untuk penabung). Pembukaan rekening pada tabungan TAKABUL atas nama perorangan atau lembaga juga minimal Rp 1.000.000,00 beserta foto copy KTP yang masih berlaku. Penyimpanan/pengembalian simpanan sesuai dengan jangka waktu yang telah ditentukan. Adapun bagi hasil atas simpanan dapat diambil pada setiap bulannya, atau pada saat jatuh tempo. Setiap tahunnya, jumlah layanan tabungan dan deposito terus meningkat. Per 31 Desember 2004, tercatat jumlah nasabah simpanan harian (TAMPAN) 1.972 orang dan 300 rekening deposito
49
TAKABUL. Tuntutan untuk memperluas wilayah pelayanan, jumlah permohonan pembiayaan baru, permohonan penambahan plafom pembiayaan, terus ada dan cenderung meningkat. Ini merupakan indikator positif dari kepercayaan masyarakat. 22 b. Pembiayaan Dana yang terkumpul kemudian disalurkan melalui produk layanan pembiayaan. Pembiayaan merupakan penyaluran dana BMT kepada pihak ketiga berdasarkan kesepakatan pembiayaan antara BMT dengan pihak lain dengan jangka waktu tertentu dan nisbah bagi hasil yang
disepakati.
Pembiayaan
dibedakan
menjadi
pembiayaan
musyarakah dan mudharabah. Pembiayaan musyarakah apabila pihak BMT memberikan pembiayaan kepada nasabah untuk pengembangan usaha. Sementara mudharabah apabila pihak BMT memberikan pembiayaan untuk modal usaha kepada nasabah secara keseluruhan. Proporsi bagi hasil dihitung sesuai plafon pembiayaan yang diberikan BMT Mentari, apakah model musyarakah atau mudharabah. Produk pembiayaan yang dikeluarkan BMT Mentari ada dua jenis; pertama, pembiayaan bai bi tsaman ajil (BBA), yaitu pemberian modal untuk membeli barang dengan pembayaran cicilan dengan sistem bagi hasil. Pembiayaan (kredit) ini diberikan kepada nasabah dalam rangka pemenuhan kebutuhan barang modal (investasi). Ini mirip dengan kredit investasi yang diberikan oleh bank-bank
22
Wawancara dengan Masykur, Manajer BMT Mentari tanggal 2 Pebruari 2005.
50
konvesional dan karenanya pembiayaan ini berjangka waktu di atas satu tahun (long run finacing). Karena dana yang di BMT Mentari merupakan titipan yang dijamin keamanannya, atas izin penyimpan di BMT Mentari dapat dimanfaatkan dalam bentuk permodalan kepada para pengusaha muslim. BMT Mentari melayani peminjaman berupa pembiayaan untuk keperluan usaha produktif dan tidak melayani pinjaman guna keperluan konsumtif. Sistem angsuran yang diterapkan dalam pinjaman pembiayaan ini adalah sistem angsuran harian yang telah ditetapkan selama 100 hari dengan akad bai bi tsaman ajil, dengan dikenai bunga 3,75% setiap bulannya dan biaya administrasi 2%. Sekadar contoh, misalnya tuan (A) meminjam Rp 1.000.000,00, maka setiap harinya tuan (A) mengembalikan uang sebesar Rp 12.000,00 selama 100 hari. Jadi jumlahnya Rp 1.200.000,00, dengan rincian Rp 1.000.000,00 sebagai uang pinjaman, Rp 150.000,00 untuk BMT dan Rp 50.000,00 sebagai cadangan resiko yang akan dikembalikan kepada tuan (A) apabila membayar tepat waktu. Apabila tidak tepat waktu, maka menjadi miliik BMT.23 Kedua, pembiayaan murabahah (pembayaran ditangguhkan atau di akhir perjanjian). Penyaluran dana dalam bentuk murabahah merupakan penjualan barang dari BMT kepada nasabah, dengan harga ditetapkan
sebesar
biaya
perolehan
barang
ditambah
margin
keuntungan yang disepakati. Akan tetapi di BMT Mentari sendiri
23
Wawancara dengan Masykur, Manajer BMT Mentari tanggal 20 Desember 2005.
51
pembiayaannya berupa modal dan nasabahnya sendiri membelikan barang tersebut dengan pengembalian di akhir perjanjian. Ini karena rata-rata para nasahab BMT Mentari tidak mau menerima pinjaman dalam bentuk barang. Jatuh tempo pembiayaan murabahah di BMT Mentari adalah 1 bulan dengan nisbah bagi hasil 5%, dan dikenai biaya administrasi 1%. Sekadar contoh tuan (A) meminjam Rp 1.000.000,00 untuk modal usaha atau penambahan usaha. Maka dalam tempo satu bulan tuan (A) mengembalikan pinjaman sebesar Rp 1.050.000,00. Dengan rincian; Rp 1.000.000,00 sebagai uang pinjaman dan Rp 50.000,00 sebagai bagi hasilnya.24 Semenjak
berdiri sampai saat ini, BMT Mentari telah
menyalurkan droping pinjaman lebih dari lima miliyar rupiah. Out standing pinjaman per 30 Desember 2004 adalah Rp 4,48 milyar rupiah yang disalurkan kepada 3156 orang.25 Untuk melihat lebih jelas perkembangan aset BMT Mentari, dapat dilihat pada grafik berikut:
24 25
Wawancara dengan Masykur, Manajer BMT Mentari tanggal 20 Desember 2004.
Wawancara dengan Masykur, Manajer BMT Mentari tanggal 2 Pebruari 2005..
52
53
3. Prosedur Bagi Calon Nasabah Prosedur yang harus ditempuh untuk calon nasabah apabila mau menabung di BMT Mentari dengan langkah-langkah: a.. Calon penabung datang sendiri ke Kantor BMT Mentari b. Mengisi formulir pendaftaran disertai foto copy KTP c. Memenuhi setoran tabungan awal minimal Rp 5.000,00 d. Penabung akan langsung diberi buku tabungan tanpa dibebani administasi. Sedangkan prosedur pengajuan pembiayaan adalah harus menempuh langkah-langkah: a. Calon mengajukan permohonan pembiayaan b. Menyerahkan identitas diri yang sah c. Mengisi buku daftar permohonan d. Mendapatkan penjelasan dari pengelola BMT Mentari mengenai jangka pelunasan, cara pembayaran kembali, penggunaan pembiayaan, dll. e. Mengisi formulir permohonan pembiayaan f. Sebelum diterima atau ditolak permohonannya, BMT Mentari akan melakukan survei ke tempat usaha untuk memastikan kebenaran data yang telah didapat dan mencari informasi dari berbagai pihak yang dianggap perlu. g. Tahap berikutnya analisis pembiayaan
54
h. Jika pada tahan analisis calon nasabah dianggap layak mendapat pembiayaan dan kondisi BMT Mentari memungkinan, maka BMT dapat menerima permohonanya. i. Terhadap permohonan yang diterima, calon nasabah kemudian dipersilahkan untuk membaca surat perjanjian atau akad pembiayaan. j. Setelah semua tahapan selesai, calon nasabah diwajibkan membayar sejumlah biaya administrasi yang sebesar 2% dari jumlah pinjaman dan nasabah juga membayar uang cadangan resiko (C/R) untuk mengantisipasi terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan di kemudian hari.26
C. Aktivitas Ekonomi Nasabah BMT Mentari Kaliwungu Sebagai kota kecamatan, Kaliwungu merupakan pusat perekonomian bagi desa-desa yang menjadi bagian wilayahnya. Di samping itu, letak Kecamatan Kaliwungu yang dekat dengan Kota Semarang mempungai pengaruh yang signifikan bagi pertumbuhan ekonomi masyarakat Kaliwungu. Terdapanya pabrik-pabrik dan industri di sekitar Kaliwungu, yakni di Semarang Barat ikut berperan dalam memajukan perekonomian Kaliwungu. Kaliwungu mempunyai 3 pasar, 6 Mini Market, 3 Koperasi Simpan Pinjam, 1 KUD, 1 BKK, 2 Bank, dan 3 BMT. Jumlah toko yang ada di
26
Wawancara dengan Mashuri, Sekretaris BMT Mentari tanggal 2 Nopember 2004.
55
Kaliwungu mencapai 236, dan banyak pula pedagang-pedagangan kaki lima dan keliling.27 Dengan hadirnya BMT Mentari, perekonomian Kaliwungu semakin maju terutama di sektor riil pada lingkup pengusaha kecil dan ekonomi lemah. Hal ini sesuai dengan misi lembaga keuangan syari’ah yakni sebagai lembaga yang turut membangun ekonomi kerakyatan yang berorientasi pada sektor riil. Indikatornya adalah beberapa usaha yang dilakukan pengusaha kecil tersebut mengalami kemajuan. Sebagian besar nasabah BMT Mentari adalah para pedagang yang mencapai 90%, dan sisanya adalah PNS, peternak, petani, dll. yang hanya 10%. Wawancara yang peneliti lakukan dengan beberapa nasabah untuk mengetahui sejauh mana peran BMT Mentari bagi kemajuan usaha mereka direspon dengan positif. Hasil rumusan wawancara ini penulis kelompokkan kepada nasabah tabungan dan nasabah pembiayaan. 1. Nasabah Tabungan Misalnya wawancara dengan bebera nasabah produk TAKABUL. Mereka adalah Nur IZ warga Desa Sabetan Kaliwungu yang menabung Rp 10.000.000,00, Rizqi warga Kampung Anyar Kaliwungu yang menabung Rp 1.000.000,00, dan Jumbadi warga Kumpulrejo Kaliwungu yang menabung Rp 5.500.000,00. Tabungan mereka untuk jangka waktu 12 bulan dan mengambil bagi hasilnya setiap akhir bulan. Menurut mereka, bahwa menyimpan uang di BMT Mentari dalam bentuk deposito atau
27
Wawancara dengan Mustofa, Pegawai Kecamatan Kaliwungu, tanggal 5 Oktober 2004.
56
TAKABUL, cukup menguntungkan, karena sesuai dengan nisbah bagi hasil yang disepakati.28 Wawancara dengan nasabah produk TAMPAN. Mereka adalah Alqamah, Nur Sakdanah dan Suswanti. Menurut mereka, walaupun tidak mengetahui nisbah bagi hasilnya secara persis, tetapi mereka puas karena tabungannya terus bertambah.29 2. Nasabah Pembiayaan Misalnya wawancara dengan beberapa nasabah pembiayaan Bai bi Tsaman Ajil (BBA), seperti Suyatmi yang menjalani profesi sebagai pedagang pakaian di Pasar Pagi Kaliwungu. Ia meminjam di BMT Mentari semenjak BMT Mentari berdiri hingga sekarang. Alasannya, miminjam di BMT Mentari prosesnya mudah dan memuaskan, dan bagi hasilnya pun ringan. Setelah memperoleh pembiayaan dari BMT Mentari untuk penambahan
modal,
usahanya
berkembang,
sehingga
ia
bisa
menyekolahkan anak-anaknya, dan dapat membeli pakaian dalam jumlah besar sehingga mendapat keuntungan yang banyak. Padahal, sebelumnya hanya bisa membeli beberapa potong saja, sehingga lebih mahal.30 Isnawati,
pedagang
bumbu-bumbu
dapur
di
Pasar
Pagi
Kaliwungu. Isnawati menjadi nasabah pembiayaan di BMT Mentari juga semenjak BMT itu berdiri. Menurutnya, bagi hasil yang ditetapkan oleh
28
Wawancara dilakukan pada tanggal 2 Pebruari 2005.
29
Wawancara dilakukan pada tanggal 2 Pebruari 2005.
30
Wawancara dengan Suyatmi pada tanggal 4 Pebruari 2005.
57
BMT Mentari sama dengan bank konvensional, akan tetapi prosesnya lebih mudah, tidak berbelit-belit. Semenjak menjadi nasabah BMT Mentari, ia merasakan usahanya semakin berkembang. Padahal sebelum memperoleh pinjaman di BMT Mentari, dagangannya hanya sedikit, sekarang bertambah banyak.31 Zainuddin adalah pedagang emas di Pasar Pagi Kaliwungu. Ia menjadi nasabah BMT Mentari sudah 5 tahun, dan sebelumnya tidak pernah menjadi nasabah bank konvensional. Menurutnya, selain prosesnya mudah, model bagi hasil juga lebih ringan, sebab kalau sedang tidak punya uang, bisa ditunda pengembaliannya.32 Halimah, penjual nasi di Pasar Gladag. Ia menginformasikan bahwa sebelumnya hanya berjualan nasi goreng. Kemudian mengajukan pembiayaan ke BMT Mentari, yang kalau dihitung sudah 6 kali. Dengan pembiayaan tersebut, ia dapat mengembangkan dagangannya sehingga ia sekarang sudah bisa membuka warung nasi. Jika dibandingkan dengan bank konvensional, menurutnya di BMT Mentari prosesnya lebih mudah dan bagi hasilnya tidak terlalu berat.33 Jufri adalah nasabah pembiayaan BBA lainnya yang sehariharinya berdagang minyak tanah di Pasar Gladag. Ia menjalanii usaha sebagai pedagang minyak sudah tahun semenjak mendapat pinjaman dari BMT Mentari. Sebagaimana nasabah lainnya, Jufri merasakan bahwa 31
Wawancara dengan Isnawati pada tanggal 4 Pebruari 2005.
32
Wawancara dengan Zainuddin pada tanggal 4 Pebruari 2005.
33
Wawancara dengan Halimah pada tanggal 4 Pebruari 2005.
58
proses di BTM Mentari tidak serumit di bank konvensional ketika mengajukan pinjaman, dan dengan sistem bagi hasil, ia merasa lebih mantap karena sesuai dengan syari’at Islam. Selain sebagai nasabah pembiayaan, ia juga memiliki tabungan di BMT Mentari.34 Adapun para nasabah pembiayaan murabahah seperti Sutinah sebagai pedagang makanan kecil di Pasar Pagi Kaliwungu. Ia meminjam ke BMT Mentari untuk modal usahanya, dan sebagian untuk melunasi rumah. Semenjak pertama kali jualan, sampai sekarang selalu mengalami perkembangan. Menurutnya, bagi hasil yang diterapkan di BMT Mentari Kaliwungu terasa ringan, selain prosesnya juga mudah, tidak sesulit seperti di bank konvensional.35 Wawancara dengan M. Anshori pedagang sembako di Desa Kumpulrejo Kaliwungu. Ia meminjam ke BMT Mentari untuk keperluan penambahan barang dagangannya. Ia merasakan mudahnya proses peminjaman di BMT Mentari, karena meminjam tanpa memakai jaminan, dan sistem bagi hasil juga lebih ringan daripada bunga bank di bank konvensional. Ia juga merasakan perkembangan usahanya setelah memperoleh kucuran pinjaman dari BMT Mentari.36 Kemudian wawancara dengan H.M. Zarkasi, pengusaha mebel di Kaliwungu. Ia mengajukan pembiayaan ke BMT Mentari untuk penambahan modal usahanya dan dikabulkan. Selain karena prosesnya 34
Wawancara dengan Jufri pada tanggal 4 Pebruari 2005.
35
Wawancara dengan Sutinah pada tanggal 4 Pebruari 2005.
36
Wawancara dengan M. Anshori pada tanggal 2 Pebruari 2005.
59
mudah dan cepat, sistem bagi hasil juga tidak terlalu memberatkan. Setelah
menjadi
nasabah
BMT
Mentari,
usahanya
mengalami
perkembangan yang cukup pesat, dengan omzet yang terus bertambah.37 Akan tetapi, mereka rata-rata tidak memperdulikan prosentase nisbah bagi hasilnya, baik nasabah pembiayaan BBA maupun murabahah. Yang mereka ketahui, mereka mengangsur setiap hari selama 100 hari untuk pembiayaan BBA, dan untuk pembiayaan murabahah, mereka mengembalikan sebesar uang yang telah ditetapkan BMT Mentari ketika jatuh tempo. Itulah beberapa nasabah BMT Mentari Kaliwungu baik nasabah tabungan maupun pembiayaan. Selain yang disebutkan di atas, masih banyak nasabah-nasabah lain yang merasakan manfaat setelah memperoleh pinjaman dari BMT Mentari, selain proses cepat dan ringan. Begitu pula nasabah tabungan yang merasakan aman menyimpan uang di BMT Mentari. Dengan sistem bagi hasil, mereka merasa mantap karena jika menggunakan bunga belum jelas ke-halalannya.
37
Wawancara dengan H.M. Zarkasi pada tanggal 2 Pebruari 2005.