BAB III KEADAAN UMUM MENARA SUTET SUTET atau Saluran Udara Tegangan Ekstra Tinggi merupakan media pendistribusian listrik oleh PLN berupa kabel dengan tegangan listriknya dinaikkan hingga mencapai 500kV yang ditunjukkan untuk menyalurkan listrik dari pusat pembangkit listrik menuju pusat-pusat beban yang jaraknya sangat jauh.
Tujuan penaikan tegangan listrik tersebut adalah untuk mengurangi energi listrik yang terbuang akibat diubah menjadi energi panas saat melewati kabel listrik sehingga energi listrik bisa disalurkan secara efisien. Hal tersebut penting dilakukan mengingat keadaan geografis dari Indonesia itu sendiri yang sangat luas dan terdiri atas pulau-pulau dimana tidak semua pulau memiliki sumber daya alam yang mampu diolah menjadi energi listrik sedangkan listrik merupakan kebutuhan pokok masyarakat dan industri yang harus dibagi secara merata ke tiap-tiap daerah demi mewujudkan “Keadilan Bagi Seluruh Rakyat Indonesia”. SUTET sendiri dapat dikelompokkan menjadi dua yaitu SUTET pipa bawah tanah atau bawah air, dan SUTET konstruksi udara. kepulauan
menggunakan
Indonesia sebagai negara yang berbentuk kedua
jenis
31
SUTET
ini,
SUTET
32
bawah air digunakan untuk mendistribusikan listrik antar satu pulau dengan pulau lain, sedangkan SUTET konstruksi udara digunakan untuk mendistribusikan listrik di darat.
Di negara - negara yang memiliki wilayah sangat luas seperti USA dan Rusia digunakan tegangan yang lebih tinggi dari 500kV, dan diistilahkan dengan Saluran Udara Tegangan Ultra Tinggi (SUTUT) yang besarnya berkisar 765kV sampai 1100kV dimana jenis saluran yang digunakan adalah konstruksi udara karena biaya pembuatan serta perawatannya lebih murah dan mudah.
Karena SUTET merupakan kawat yang berarus maka tentu saja SUTET menghasilkan medan listrik dan medan magnet dalam bentuk gelombang elektromagnetik. Berikut adalah dampak-dampak yang ditimbulkan oleh medan listrik pada SUTET yang dapat dirasakan secara kasat mata:
Menimbulkan suara/bunyi mendesis akibat ionisasi pada permukaan penghantar (konduktor) yang kadang disertai cahaya keunguan, Bulu/rambut berdiri pada bagian badan yang terpajan akibat gaya tarik medan listrik yang kecil, Lampu neon dan tes-pen dapat menyala tetapi redup, akibat mudahnya gas neon di dalam tabung lampu dan tes-pen terionisasi, Kejutan lemah pada sentuhan pertama terhadap benda-benda yang mudah menghantar listrik (seperti atap seng, pagar besi, kawat jemuran dan badan mobil).
33
Dalam pembangunan SUTET juga dikenal istilah ruang bebas dan ruang aman. Ruang bebas adalah ruang yang harus bebas dari benda-benda dan kegiatan lainnya. Ruang bebas ditetapkan berbeda-beda dalam luas dan bentuk. Sementara ruang aman adalah ruang yang berada di luar ruang bebas dimana pada ruang aman lahan atau tanahnya yang masih dapat dimanfaatkan. Dalam ruang aman pengaruh kuat medan listrik dan kuat medan magnet sudah dipertimbangkan dengan mengacu kepada peraturan yang berlaku. Ruang bebas dan ruang aman dapat diatur besarnya sesuai kebutuhan pada saat mempersiapkan rancang bangun.
Ruang aman dapat diperluas dengan cara meninggikan menara dan atau memperpendek jarak antara menara, sehingga bila ada pemukiman yang akan dilintasi SUTT / SUTET yang akan dibangun berada di dalam ruang yang aman.
3.1. Jarak Bebas Minimum dan Ambang Batas Pada Jaringan SUTET 3.1.1. Jarak Bebas Minimum Jaringan SUTET 500 kV Dalam rangka berpartisipasi membangun instalasi untuk menyalurkan tenaga listrik, transmisi SUTT (Saluran Udara Tegangan Tinggi) / SUTET (Saluran Udara Tegangan Extra Tinggi) adalah sebagai salah satu instalasi yang sangat berperan, terutama penyaluran tenaga listrik antar Pembangkit ke Gardu Induk, antar Gardu Induk ke Gardu Induk, yang pada prinsipnya menyalurkan tenaga listrik kepada konsumen yang jauh dari pusat pembangkit listrik.
34
Dengan peran tersebut,dan dengan selalu meningkatnya permintaan atas tenaga listrik oleh konsumen, pembangunan transmisi terus menerus dilakukan oleh kuasa usaha ketenagalistrikan. Untuk menjaga keandalan dan kotinuitas dalam menyalurkan tenaga listrik, pembangunan transmisi tidak hanya menggunakan komponen fisik transmisi, tetapi juga memerlukan kebebasan operasional transmisi tersebut. Karena pengoperasian transmisi sangat dipengaruhi antara lain oleh adanya hujan, angin, impuls petir, fluktuatifnya beban listrik dan benda benda disekitarnya, maka salah satu syarat yang harus dipenuhi adalah adanya ruang bebas SUTT dan SUTET. Berikut ini adalah tabel ruang bebas minimum pada jaringan SUTT dan SUTET menurut PUIL 1987 : Tabel 3.1 jarak bebas minimum SUTT/SUTET dengan tanah/benda
JARAK BEBAS MINIMUM SUTT/TET DGN TANAH/BENDA NO
LOKASI
SUTT 66 kV (m)
SUTT 150 kV (m)
SUTET 500 kV SIRKIT SIRKIT GANDA TUNGGAL
6,5
7,5
12,5
13,5
14
15
3,5
4,5
8,5
8,5
1
Lapangan/daerah terbuka
2
Daerah dgn. keadaan tertentu :
2.1
Bangunan tidak tahan api
2.2
Bangunan tahan api
2.3
Lalu lintas jalan/jalan raya
8
9
15
15
2.4
Pohon, hutan, perkebunan
3,5
4,5
8,5
8,5
2.5
Lapangan olah raga
12,5
13,5
14
15
2.6
SUTT lain, JTR, telkom,antena dll
3
4
8,5
8,5
2.7
Rel kereta biasa
8
9
15
15
2.8
Jembatan besi, rangka besi,kereta listrik
3
4
8,5
8,5
2.9
Ttk tertinggi kapal saat pasang(lintas air)
3
4
8,5
8.5
26/06/2011 21:04
10
11
PERMENTAMBEN RI No. 01.P/47/MPE/1992 PUIL 1987 139 noerdayanto/penyaluran
35
Andongan terendah konduktor phasa terbawah
ruang bebas
C
C
C
C
C : jarak bebas sesuai tabel PERMENTAMBEN No 01.P/47/MPE/92 26/06/2011 21:05
140
noerdayanto/penyaluran
Gambar 3.1 jarak bebas jaringan SUTET
Andongan terendah konduktor phasa Terbawah SUTET 500 Kv SIRKIT GANDA
ruang bebas
C
C
C
C
C : jarak bebas sesuai tabel PERMENTAMBEN No 01.P/47/MPE/92 26/06/2011 21:05
noerdayanto/penyaluran
Gambar 3.2 jarak bebas minimum SUTET sirkit ganda
141
36
Andongan terendah konduktor phasa Terbawah SUTET 500 kV SIRKIT TUNGGAL
ruang bebas
C
C C
C C : jarak bebas sesuai tabel PERMENTAMBEN No 01.P/47/MPE/92
26/06/2011 21:06
noerdayanto/penyaluran
142
Gambar 3.3 jarak bebas minimum SUTET sirkit tunggal
3.1.2. Ambang Batas Pada Jaringan SUTET 500 kV
Kriteria yang dipakai dalam penentuan batas pajanan menggunakan rapat arus yang diinduksi dalam tubuh. Karena arus - arus induksi dalam tubuh tidak dapat dengan mudah diukur secara langsung maka penentuan batas pajanan diturunkan dari nilai kriteria arus induksi dalam tubuh berupa kuat medan listrik yang tidak terganggu dan rapat fluks magnet.
Sementara menunggu ditetapkannya Enviromental Health Criteria dari WHO mengenai medan elektromagnetik, pemerintah akan mengadopsi rekomendasi international radiation protection association (IRPA) dan WHO
37
1990 untuk batas pajanan Medan Listrik dan Medan Magnet 50 - 60 Hz sebagai berikut :
Tabel 3.2 ambang batas medan listrik dan medan magnet
Medan Listrik
Medan Magnet
(kV/m)
(mili Tesla)
- sepanjang hari kerja
10
0,5
- waktu singkat
30 (s/d 2 jam
5,0 (s/d 2 jam
No. Klasifikasi
1.
Lingkungan kerja :
- anggota tubuh (tangan per hari)
per hari)
dan kaki)
25
-
Lingkungan umum : - sampai 24 jam per 0,1 (ruang 2.
hari
5 terbuka)
- beberapa jam per hari
10 1
**)
Sumber : Rekomendasi IRPA, INIRC dan WHO tahun 1990
Standar medan listrik dan medan magnet 50/60 Hz di beberapa negara maju untuk tingkat pajanan terus menerus pada kelompok masyarakat umum (MU) dan kelompok pekerja (KP) adalah sebagai berikut :
38
Tabel 3.3 ambang batas untuk masyarakat umum dan pekerja
Standard
Medan Listrik (kV/m)
Medan Magnet (mT)
MU
KP
MU
KP
IRPA (1990)
5
10
0,1
0,5
Australia
5
10
0,1
0,5
Jerman (1989)
20,6
20,6
5,024
5,024
UK NRPB
12,28
12,28
2,0
2,0
5
-
10
NHMRC (1989)
(1989) USSR (1975; . 1978) USSR (1985)
.
-
-
1,76
USA ACGIH
-
25
-
1,0 (60 Hz)
-
15
-
-
(1991) Polandia
Sumber : IRPA, 1991; Pakpahan, 1992 ; WHO, 1987
Di Indonesia, pengamanan terhadap pengaruh medan listrik dan medan magnet 50-60 Hz pada tegangan 115 V, diatur berdasarkan Peraturan Menteri Pertambangan dan Energi No. 01.P/47/MPE/ 1992, dengan ketentuan sebagai berikut :
39
Medan Listrik :
Tabel 3.4 ambang batas medan listrik pada peralatan rumah tangga
Peralatan
Medan listrik Peralatan
Medan Listrik
berjarak
berjarak
30 cm
30 cm(kV/m)
(kV/m) 1.0in">Selimut
0,500
listrik
1.0in">Pengering
0,040
rambut
Stereo Set
0,180
TV berwarna
0,030
1.0in">Lemari
0,060
1.0in">Penyedot
0,016
pendingin 1.0in">Setrika
debu 0,060
1.0in">Lampu pijar
0,002
listrik
Medan magnet :
Tabel 3.5 ambang batas medan magnet pada peralatan rumah tangga
Peralatan 1.0in">
Medan Magnet (0,001 x mT) 3 cm
1.0in">Pengering 6 – 2000
30 cm
100 cm
0,01 – 7
0,01 – 0,3
40
rambut Alat cukur
15 – 1500
0,08 – 5
0,01 – 0,3
Bor listrik
400 – 800
2 – 3,5
0,08 – 0,2
1.0in">Mixer
60 – 700
0,6 – 10
0,02
–
0,025 1.0in">Televisi
2,5 – 50
0,04 – 2
1.0in">Setrika
8 – 30
0,12
listrik 1.0in">Lemari
0,3 0,5 – 1,7
pendingin
0,01
0,01 – 0,15
– 0,01
–
0,025 – < 0,01
0,25
Sumber : Departemen Pertambangan dan Energi (No. 01.P/47/MPE/1992)
Selain ambang batas yang ditetapkan oleh Departemen Pertambangan dan Energi ( No. 01.P/MPE/1992) di Indonesia juga telah dilakukan standarisasi oleh instansi yang terkait dalam hal ini yakni PT. PLN (PERSERO). PT. PLN telah mengeluarkan ambang batas dalam SPLN 112 : 1994 yang memberikan standarisasi untuk ambang batas jaringan transmisi yang dimiliki oleh PLN antara lain ambang batas untuk medan magnet adalah 0,5 mT dan umtuk medan listrik adalah 10 kV/m. baik ambang batas medan listrik dan medan magnet dihitung serta diukur pada ketinggian 1 meter diatas permukaan tanah pada medan yang tidak terganggu.