BAB III HASIL PENELITIAN
A. Gambaran Umum Desa Pajomblangan 1. Sejarah Singkat Desa Pajomblangan Desa Pajomblangan merupakan salah satu dari 19 desa/kelurahan di Kecamatan Kedungwuni Kabupaten Pekalongan yang berada di daerah selatan Kota Pekalongan. Nama desa ini diambil dari seorang wali yang bernama wali jomblang. Menurut sesepuh desa, beliau memiliki nama asli yaitu Kyai Muhammad Sholeh, ia berasal dari cirebon. Yang makamnya sekarang berada disebelah selatan kuburan pajomblangan. Mengapa dinamai desa Pajomblangan karena daerah Pajomblangan tanahnya jomblang jambleng, tinggi rendah, naik turun. Pada dataran atau tanah yang rendah itu terdapat tegokan tanah yang keluar airnya, yang dinamakan belik (jumbleng) seperti danau kecil dan airnya bisa dimanfaatkan oleh masyarakat lingkungan. Beberapa belik atau jumbleng yang ada di Desa Pajomblangan yaitu belik gedang, belik lanang, belik ceguk, belik dinar, belik gabuk, belik bijing, dan belik perahu. Sehingga sampai sekarang desa ini dikenal dengan Desa Pajomblangan.1
1
Hasil Wawancara dengan Kepala Desa Pajomblangan pada tanggal 21 Maret 2016
38
39
2. Letak Geografis Desa Pajomblangan terletak sekitar 3 KM arah timur dari kecamatan kedungwuni. Luas wilayah desa Pajomblangan mencapai 98.921 HA. Ketinggiannya terletak sekitar 2 M diatas permukaan air laut dan merupakan daerah yang agraris karena banyaknya sawah-sawah. Desa Pajomblangan memiliki 8dukuh sebagai berikut: a. Dukuh Pajomblangan Utara
e. Dukuh Muntrengan
b. Dukuh Pajomblangan Tengah
f. Dukuh Sriwil
c. Dukuh Pajomblangan Timur
g. Dukuh Kanyaran
d. Dukuh Pajomblangan Selatan
h. Dukuh Legok.
Berikut ini adalah batas-batas untuk wilayah desa Pajomblangan: a. Sebelah Utara
: Berbatasan dengan Desa Proto
b. Sebelah Timur
: Berbatasan dengan Desa Jrebeng Kembang
c. Sebelah Selatan
: Berbatasan dengan Desa Tosaran
d. Sebelah Barat
: Berbatasan dengan Desa Kwayangan.2
3. Struktur Pemerintahan Desa
Pajomblangan
Kecamatan
Kedungwuni
Kabupaten
Pekalongan dikepalai oleh seorang kepala desa, dengan dibantu oleh sekretaris desa serta perangkat desa yang lain. Mereka bekerja tidak mendapatkan gaji melainkan mendapatkan tanah bengkok. Tanah bengkok merupakan benda desa yang diolah oleh perangkat desa selama menjabat 2
Hasil Observasi Desa Pajomblangan pada tanggal 21 Maret 2016
40
sebagai perangkat desa, dan setelah habis masa jabatannya tanah bengkok dikembalikan lagi ke desa. Kepala desa dipilih oleh masyarakat Desa Pajomblangan Kedungwuni Pekalongan secara demokrasi setiap lima tahun sekali.3 Adapun penyusunan struktur pemerintahan Desa Pajomblangan Kedungwuni Pekalongan adalah sebagai berikut: Tabel I Struktur Organisasi Pemerintahan Desa Pajomblangan Tahun 20164
Kepala Desa
BPD ....................
Imam Mabrur
Sekretaris Desa Pamong tani
Polisi desa
Emi
Kaur pemerintahan
Kaur kesra
Kaur pembangunan
Alwan Abrori
Fatoni
Kaur I
Kaur II
Kaur III
Kaur IV
Kaur V
Kaur VI
Kaur VII
Kaur VIII
Surahmat
Jamil
Slamet
Sutrimo
H.su’bi
Ndiron
Masduki
H. Saikhu
3
Wawancara dengan Sekretaris Desa Pajomblangan pada tanggal 24 Maret 2016 Dokumentasi Desa Pajomblangan dikutip pada tanggal 24 Maret 2016
4
41
4. Keadaan Penduduk Demografi suatu daerah merupakan modal untuk membangun suatu daerah serta mempengaruhi tingkat ekonomi suatu daerah. Jumlah penduduk Desa Pajomblangan Kecamatan Kedungwuni Kabupaten Pekalongan adalah 2.759 jiwa. Dari jumlah tersebut, Laki-laki berjumlah 1.370 dan perempuan berjumlah 1.389. Sedangkan perinciannya pada tabel berikut ini. Tabel II Keadaan Penduduk Berdasarkan Jenis Kelamin Desa Pajomblangan Kedungwuni Pekalongan5 NO
Jenis Kelamin
Jumlah
1
Laki-laki
1.370 jiwa
2
Perempuan
1.389 jiwa Jumlah
2.759 jiwa
Dari data diatas dapat diketahui jumlah laki-laki 1.370 jiwa dan jumlah perempuan adalah 1.389 jiwa dengan total jumlah penduduk desa pajomblangan adalah 2.759 jiwa. Desa pajomblangan merupakan salah satu desa sentra penghasil home industri konveksi di kecamatan kedungwuni pekalongan. Hal tersebut menandai bahwa salah satu mata pencaharian warga desa pajomblangan adalah dalam bidang konveksi. Selain mata pencaharian itu, 5
Monografi Desa Pajomblangan Kedungwuni Pekalongan, dikutip pada tanggal 24 Maret
2016
42
juga terdapat berbagai pekerjaan yang digeluti warga Desa Pajomblangan diantaranya adalah petani, buruh tani, guru, serta masih banyak lainnya. Untuk mengetahui lebih jelas tentang mata pencaharian penduduk Desa Pajomblangan Kecamatan Kedungwuni Kabupaten Pekalongan dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel III Jumlah Penduduk Berdasarkan Mata Pencaharian Desa Pajomblangan Kedungwuni Pekalongan.6 No
Jumlah
1
Petani/Pekebun
97
2
Buruh Tani
112
3
Buruh Bangunan
18
4
Pedagang
46
5
Pengusaha Konveksi
37
6
Buruh Konveksi
263
7
Perangkat Desa
14
8
PNS
16
12
Karyawan Swasta
53
13
Bidan
1
14
Buruh Harian Lepas
59
18
6
Jenis Pekerjaan
Lain-lain
1027
Monografi Desa Pajomblangan Kedungwuni Pekalongan, dikutip pada tanggal 28 Maret
2016
43
19
Belum/ tidak bekerja Jumlah Total
1016 2.759
B. Profil Keluarga Pengusaha a. Keluarga Pengusaha Celana Jeans dan Jaket jeans Bapak Asrori adalah salah satu keluarga pengusaha yang menekuni di bidang Celana Jeans dan Jaket Jeans, yang dimaksud dengan Celana dan Jaket Jeans yaitu pakaian Jeans yang dipakai perempuan maupun laki-laki untuk kegiatan sehari-hari baik untuk dirumah maupun diluar rumah dan dijadikan sebagai model atau trendmasa kini. Celana dan Jaketyang dibuat oleh bapak Asrori dipasarkan didalam kota dan diluar kota Pekalongan, penjualan yang menuju keluar kota sampai menembus luar pulau Jawa. Latar belakang pendidikan dari keluarga bapak Asrori adalah keluarga yang sadar akan pendidikan, beliau merupakan lulusan SLTP dan sekarang menjabat sebagai ketua RT di Desa Pajomblangan.Dunia usaha yang ditekuni beliau sejak 10 tahun yang lalu yang dimulai dari buruh, lambat laun berani mengambil resiko sebagai pedagang dan pengusaha celana dan jaket jeans hingga sekarang.7 b. Keluarga Pengusaha Kemeja dan Celana Mini Bapak Bisri adalah salah satu keluarga pengusaha yang menekuni di bidang Kemeja dan Celana Mini, yang dimaksud dengan Kemeja dan 7
Hasil Wawancara dengan Bapk AS tanggal 9 Juni 2016
44
Celana Mini yaitu pakaian yang digunakan dalam kegiatan sehari-hari, kemeja ini terbuat dari bahan denim serta memiliki gambar dan lukisan di punggung kemeja tersebut. Untuk penjualan kemeja dan celana mini yang dibuat oleh bapak Bisri dipasarkan di Pekalongan dan grosir tanah abang Jakarta. Latar belakang pendidikan bapak Bisri adalah lulusan dari SD dan beliau juga pernah mengenyam pendidikan di Pondok Pesantren sehingga sadar betul akan dunia pendidikan yang lebih khusus pendidikan agama. Beliau dikaruniai anak 3 dan beliau sudah menjadi pengusaha Kemeja dan Celana Mini selama 5 tahun.8 c. Keluarga Pengusaha Rok dan Celana Jeans Ibu Zuhriah adalah salah satu keluarga pengusaha yang menekuni di bidang rok dan celana jeans, yang di maksud dengan rok dan celana jeans yaitu pakaian yang terbuat dari bahan jeans yang jika dipakai akan terasa nyaman dan memiliki corak warna yang tidak terlalu mencolok. Latar belakang pendidikan dari ibu Zuhriah adalah lulusan dari SMP, akan tetapi beliau bertekad mendidik anaknya untuk sekolah sampai ke jenjang perguruan tinggi. Beliau dikarunia anak 2, usaha yang ditekuni sudah berjalan dari tahun 2007 sampai sekarang. Untuk penjualan Rok dan celana jeans ibu Zuhriah ini di pasarkan di Pasar Klewer Solo.9
8
Hasil Wawancara dengan Bapak BS tanggal 10 Juni 2016 Hasil Wawancara dengan Ibu ZR tanggal 10 Juni 2016
9
45
d. Keluarga Pengusaha Kain mori Ibu Khayati adalah salah satu keluarga pengusaha yang menekuni di bidang kain mori, yang di maksud dengan kain mori yaitu kain putih yang berbahan katun sebagai bahan mentah dari kain batik yang proses awalnya adalah kain yang berbentuk gulungan besar dari pabrik tetapi belum dibersihkan. Untuk proses penjualan kain mori masih di wilayah Pekalongan. Latar belakang pendidikan Ibu Khayati adalah lulusan SMP dan beliau juga lulusan dari dunia Pondok Pesantren sehingga dalam mendidik anaknya penuh dengan pesan religi serta taat beragama. Dunia usaha yang ditekuni beliau sudah berjalan dari tahun 2008 sampai sekarang dan beliau dikaruniai anak 2.10 C. Pendidikan Anak pada Keluarga Pengusaha Konveksi Pendidikan merupakan sebuah bentuk tanggung jawab orang tua yang diberikan kepada anak agar anak memiliki jiwa yang berpendidikan, yang nantinya bisa merubah pola pikir dan perilaku yang baik.Pendidikan yang dimaksud disini adalah pendidikan formal pengusaha konveksi yang pernah ditempuh dalam jenjang pendidikan di Indonesia. Untuk mendapatkan informasi yang berkaitan dengan tanggung jawab orang tua dan pendidikan anak, peneliti melakukan wawancara dengan beberapa subyek, berikut adalah karakteristik subyek penelitian.
10
Hasil Wawancara dengan Ibu KH tanggal 10 Juni 2016
46
Tabel IV Data 30 Pengusaha Konveksi Desa Pajomblangan11
11
No.
Nama Orang tua
Jumlah Anak
1
Asiyah
8
2
Kosim
6
3
Kholidin
4
4
Fatoni
2
5
Sulaiman
6
6
Khayati
5
7
Juwanto
2
8
Bisri
3
9
Jazuli
7
10
Abdul fuad
2
11
Su’bi
9
12
Romadhon
2
13
Amat zaeni
2
14
Amat kaliri
5
15
Syahroni
3
16
Alwi
1
17
Surahmat
4
18
Ernawati
3
19
Naeroh
3
Hasil Observasi Desa Pajomblangan tanggal 25 maret 2016
47
20
Asrori
2
21
Saikhu
5
22
Abdul Ghofur
5
23
Kasan
6
24
Din Zuhri
6
25
Zaenal
2
26
Burori
7
27
Musbikhin
3
28
Sutrimo
7
29
Slamet
5
30
Mustaqim
2
Jumlah
127
Tabel V Data pendidikan anak pengusaha konveksi Desa Pajomblangan No.
Tingkat pendidikan
Jumlah anak
1.
Perguruan tinggi
10
2.
SMA
36
3.
SMP
54
4.
SD
27
JUMLAH
127
48
Tabel VI Data Karakteristik Subyek Penelitian12 NO. Subyek
Status
Alamat
1.
AS
PENGUSAHA
Pajomblangan Timur
2.
SD
Anak Pengusaha
Pajomblangan Timur
3.
SH
PENGUSAHA
Pajomblangan Timur
4.
RD
Anak Pengusaha
Pajomblangan Timur
5.
ZR
PENGUSAHA
Pajomblangan Tengah
6.
AK
Anak Pengusaha
Pajomblangan Tengah
7.
KH
PENGUSAHA
Pajomblangan Utara
Keluarga merupakan lembaga pertama dan utama dalam pendidikan anak. Orang tua diberi anugerah oleh Allah seorang anak agar anak diberi pendidikan untuk bekal masa depan, karena pendidikan anak merupakan tanggung jawab bagi orang tua. Setiap orang tua memiliki tanggung jawab untuk memberi pendidikan pada anak dan tanggung jawab tersebut sudah diatur dalam UU Sisdiknas Tahun 2003. Adapun pendidikan anak pada keluarga pengusaha konveksi di Desa Pajomblangan, orang tua memberikan pendidikan anaknya dengan menyekolahkan ke sekolah formal, yaitu di Madrasah Ibtidaiyah (MI), Sekolah Menengah Pertama (SMP) danMadrasah Aliyah/SMA. Berikut ungkapan AS: 12
Hasil Observasi Desa Pajomblangan tanggal 25 Maret 2016
49
Anakku seng pertama kui sekolah cuma tekan SMP mbak, bar lulus dek SMP kui bocahe ora gelem neruske maneh. Wes ora gelem sekolah, nek nang ngumah gaweane dolan mbak, ora dolan turu, ora turu dolanan hp. Nggal dino okui terus mbak, akhire anakku suko tak kon kerja bae, ben oleh duet seng akeh.13 Penuturan dari AS orang tua SD, anak saya yang pertama itu sekolah hanya sampai jenjang SMP mbak, setelah lulus dia tidak mau melanjutkan lagi katanya. Sudah tidak mau sekolah, kalau di rumah seringnya keluar, kalau tidak keluar tidur, kalau tidak tidur main hp. Tiap hari seperti itu terus mbak. Akhirnya anak saya tak suruh bekerja saja biar dapat uang yang banyak. Begitu juga dengan SH, dia juga memberikan pendidikan kepada anaknya. Berikut ungkapan SH: Alhamdulillah... anakku seng pertama (laki-laki) sekolah tekan SMP mbak. Bar dek SMP wes ora gelem nglanjutke maneh, jarene wes males mikir, wes males ngerjake tugas-tugas sekolah. Padahal wes tak kandani mbak, tak kon sekolah se’ bae, tapi manggon ora gelem. Karang pengene okui akhire tak deloke tok mbak, sayah ngandanine. La nek anakku seng nomer 2 (laki-laki) iki se’ sekolah kelas XII SMA, sedelo maneh pak ujian, dongake mbak.... mugo-mugo lulus (amiin), tapi jarene nek wes lulus ora pak kuliah, ngomonge pak dodol bae, nek dodol kan oleh duet buk, la nek kuliah malah ngentek-ngenteke duit. Terus nek anakku seng bontot (perempuan) iki se’ selas VIII SMP mbak.14 Penuturan dari SH orang tua RD, alhamdulillah... anak saya yang pertama (laki-laki) sekolah sampai jenjang SMP mbak. Tapi setelah lulus dia tidak mau melanjutkan lagi, katanya sudah malas untuk berfikir dan malas mengerjakan tugas-tugas sekolah. Padahal sudah saya nasehati mbak,
13
AS,Orang Tua dari SD, Wawancara Pribadi, Pajomblangan, 2 April 2016 SH, Orang Tua dari RD, Wawancara Pribadi, Pajomblangan, 4 April 2016
14
50
tak suruh sekolah dulu, tapi tetep saja tidak mau. Karena pengennya seperti itu akhirnya tak biarkan saja mbak, capek mbak nasehatinya. Kalau anak saya yang nomer 2 (laki-laki) dia masih duduk dibangku SMA kelas XII yang sebentar lagi akan menghadapi ujian, do’anya mbak.. semoga lulus (amiin), tapi dia berpesan kalau sudah lulus nantinya dia tidak ingin melanjutkan ke perguruan tinggi. Alasannya ingin dagang saja (jadi loper/menjual barang-barang hasil konveksi milik orang tuanya). Karena kalau dagang akan mendapatkan uang, sedangkan kuliah hanya akan menghabiskan uang banyak. Kemudia kalau anak saya yang terakhir (perempuan) sekarang masih duduk dibangku SMP kelas VIII. ZR juga memiliki tiga anak yang diurus setiap hari. Berikut penuturannya ketika ditanya pendidikan apa saja yang sudah diberikan kepada anak. Berikut ungkapan ZR: Aku dadi wong tuo sebenere pingine nemen nyekolahke anak tekan kuliah nduk, tapi anakku seng pertama mbien pas kelas XI SMA kui sering mriyang, nggal dino senenge ngeluh, sirahe mumet buk, sirahe mumet... ?? tapi nggal dino sirahe mumet po’o tetep pamit mangkat sekolah nduk, la kok ora sui moro-moro aku oleh surat teguran dek sekolahan, jarene wes seminggu anakku ora tau masuk kelas nduk, akhire aku takok karo konco sekelase nduk, kok anakku ora tau masuk kelas kui rindi, jebule selama seminggu kui anakku ora masuk kelas tapi malah do nongkrong nang warung nduk.Sakpele oleh surat teguran kui akhire anakku metu sekolah nduk, nek anakku seng nomer 2, saiki nglanjutke nang MASS Proto nduk, asline ora gelem nglanjutke nang MASS Proto nduk, njaluke nang SMK, tapi aku wedine nek kejadian seng mbiyen terulang maneh nduk, ngomomge pak sekolah jebule malah do nongkrong nang warung, akhire ora tak olehke sekolah nang adoh. Tapi bocahe saiki wes metu nduk, wes ora
51
gelem sekolah maneh, sekolah kui cuma mangkat seminggu 2 minggu, saiki bocahe wes kerjo koyo kakangane njaet.15 Penuturan dari ZR orang tua AK, sebenarnya saya sebagai orang tua ingin sekali menyekolahkan anak ke jenjang yang lebih tinggi. Tapi karena anak saya yang pertama dulu pas waktu duduk dibangku kelas XI SMA itu sering sakit. Setiap hari ngeluh kepalanya pusing buk, kepalanya pusing..?? walaupun sering ngeluh sakit tapi dia tetep berangkat sekolah. Namun tidak lama kemudian saya mendapat surat teguran dari sekolah, katanya sudah seminggu anak saya tidak masuk kelas. Tidak tahunya selama seminggu itu anak saya bukannya masuk kelas tetapi ia malah asyik nongkrong di warung. Semenjak mendapat surat teguran itu akhirnya anak saya berhenti sekolah. Sedangkan anak saya yang nomer 2 sekarang dia melanjutkan di MASS Proto, padahal dia tidak suka sekolah di MASS Proto, dia lebih berminat sekolah di SMK, tapi saya khawatir kalau kejadian yang dulu terulang kembali, dari rumah bilangnya mau pergi sekolah, tapi nyatanya malah asyik nongkrong diwarung. Semenjak kejadian itu akhirnya saya tidak mengizinkan anak saya sekolah jauh-jauh. Namun sekarang anak saya sudah tidak sekolah lagi, dia sudah keluar, dia hanya berangkat sekolah 2 minggu saja. Sekarang dia sudah bekerja seperti kakaknya dikonveksi. Berbeda denganKH, dia memberikan pendidikan kepada anaknya sampai perguruan tinggi, berikut penuturannya ketika ditanya pendidikan apa saja yang sudah diberikan kepada anak. Berikut ungkapan KH:
15
ZR, Orang Tua dari AK, Wawancara Pribadi, Pajomblangan, 6 April 2016
52
Alhamdulillah,, anakku seng pertama (Perempuan) kui wis lulus sarjana (S1) nang STAIN (Sekolah Tinggi AgamaIslam Negeri) JurusaneBahasa Arab nok, la nek anakku seng nomer 2 lulusane D3 keperawatan nok nang STIKES (Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan), alhamdulillah dua-duane saiki wis kerjo nok. Nek Anak seng kedua walaupun wes kerja, nggal mbengi tetep ngaji nok, kadang cok milu rutinan ippnu. Tanpo tak suruh wis mangkat dewe nok.16 Penuturan dari KH, alhamdulillah.. anak saya yang pertama (Perempuan) sudah lulus sarjana (S1) dari STAIN (Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri) program study Pendidikan Bahasa Arab, kemudian anak saya yang nomer 2 juga sudah lulus dariSTIKES (Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan). Alhamdulillah keduanya sekarang sudah bekerja semua, kalau yang nomer 2 meskipun sudah bekerja tiap malam dia tetap mengaji, terkadang juga ikut rutinan ippnu, tanpa disuruh sudah berangkat sendiri. Berdasarkan observasi dan informasi yang peneliti peroleh bahwa anak pengusaha lebih mementingkan melanjutkan pekerjaan orang tuanya sebagai pengusaha dari pada melanjutkan pendidikannya ke jenjang yang lebih tinggi. D. Tanggung Jawab Orang Tua Terhadap Pendidikan Anak Pada Keluarga Pengusaha Konveksi di Desa Pajomblangan. Fungsi utama dari pendidikan adalah sebagai kunci utama untukmengangkat harkat dan martabat suatu bangsa. Karena dengan pendidikan, sumber daya manusia dapat dibangun, kecerdasan dapat
16
KH, Orang Tua, Wawancara Pribadi, Pajomblangan 22 April 2016
53
ditingkatkan, dan kesejahteraan dapat direntangkan ke seluruh lapisan masyarakat. Namun semua itu tidak semudah membalikan telapak tangan, banyak sekali permasalahan-permasalahan yang menyelimuti dunia pendidikan di negara ini. Baik itu yang berasal dari instansi, individu ataupun lingkungan masyarakat. Kesadaran akan pentingnya pendidikan harus ditumbuhkan sejak usia anak-anak, karena jika sudah dewasa dan tidak tahu kalau pendidikan itu sangat penting dampaknya dapat mengakibatkan anak menjadi tadak mau melanjutkan sekolah dan menganggap pendidikan itu tidak penting. Seperti penuturan SD, salah satu anak yang tidak melanjutkan sekolah ke jenjang yang lebih tinggi ketika ditanya tentang apa sebenarnya pendidikan itu, penting atau tidak dan apa alasan SD tidak melanjutkan sekolah. Berikut penuturannya: Nek menurutku pendidikan kui yo sekolah tekan duwur mbak, pendidikan yo penting mbak, nek oraaku yo ora biso moco karo nulis mbak. Aku wis males sekolah mbak, wes sungkan mikiri pelajaran, wes sayah mikire.17 Dari penuturan SD diatas, dia menganggap kalau pendidikan itu yang penting hanya bersekolah sampai setinggi-tingginya, tanpa tahu makna pendidikan yang sebenarnya. Menurutnya, pendidikan itu penting, karena jika tidak dia tidak akan bisa membaca dan menulis, tetapi dia tidak mau
17
SD, Salah Satu Anak Yang Tidak Melanjutkan Sekolah, Wawancara Pribadi, Pajomblangan,3 April 2016.
54
melanjutkan sekolah karena dia sudah malas memikirkan pelajaranpelajaran di sekolah. Hal serupa juga dikemukakan RD yang tidak tahu arti pendidikan yang sebenarnya, berikut penuturannya: Pendidikan kui sekolah ben dadi wong pinter mbak, nek biso sekolah setinggi-tinggine jare guruku mbak. Pendidikan yo penting mbak, aku biso moco karo nulis kan goro-goro sekolah mbak.aku wes mumet karo pelajarane mbak, opo maneh nek bahasa inggris, aku wes males mikire.18 Penuturan RD diatas, pendidikan itu sekolah biar bisa menjadi orang yang pintar, kalau bisa sekolah setinggi-tingginya kata gurunya. Menurutnya pendidikan itu penting, karena dia bisa membaca dan menulis karena sekolah. Dia tidak mau melanjutkan sekolah karena dia sudah pusing dengan pelajarannya, apalagi pelajaran bahasa inggris, dia sudah malas. Dari penuturan SD dan RD dapat dilihat bahwa sangatlah penting menanamkan arti pentingnya pendidikan sejak anak-anak agar semangat untuk bersekolah tinggi dan dapat meraih impian yang ingin dicapai. Disini, berarti orang tua mempunyai andil yang sangat besar dan memutuskan masa depan anak-anaknya. Pengetahuan anak biasanya berasal dari pengetahuan orang tuanya, walaupun terkadang ada anak luar biasa yang pengetahuannya jauh melebihi anak seusianya. Dalam hal ini berarti orang tua harus bisa mengarahkan anak sebaik-baiknya dengan pengetahuan dan ilmu yang mereka miliki, walaupun pengetahuan tentang pendidikan juga masih sangat 18
RD, Salah Satu Anak Yang Tidak Melanjutkan Sekolah, Wawancara Pribadi, Pajomblangan, 5 April 2016
55
minim seperti penuturan AS orang tua dari SD berikut: “pendidikan kui belajar karo sekolah dengan sungguh-sungguh ben biso meraih cita-cita.”19 Tapi ketika ditanya pentingnya pendidikan kenapa anaknya tidak mau melanjutkan sekolah, begini penuturannya: Penting-penting ora mbak menurutku, seng penting anakku wis biso moco karo nulis, pak go opo sekolah duwur-duwur,ora pak dadi presiden be. Jarene wes sungkan mikir pelajaran seng gawe mumet, mbuh kui pelajaran opo.Tapi meskipun pendidikane ora sampai ke jenjang sing luwih duwur, setidake di lingkungan desa keneakeh pondok pesantren, dadineawit cilikanakwis dibekali pendidikan agama.20
Penuturan dari AS orang tua SD, pendidikan itu adalah belajar dan sekolah dengan sungguh-sungguh biar dapat meraih cita-cita. Pendidikan menurut AS penting-penting tidak, yang penting anakku sudah bisa membaca dan menulis, buat apa sekolah tinggi-tinggi, nantinya juga tidak akan menjadi presiden. Katanya sudah malas memikirkan pelajaran yang membuat pusing, entah itu pelajaran apa. Akan tetapi meskipun pendidikannya tidak sampai ke jenjang yang lebih tinggi namun setidaknya dilingkungan desa ini banyak pondok pesantren sehingga sejak kecil dia sudah dibekali pendidikan agama. Dari penuturan AS dapat dilihat bahwa orang tua sebisa mungkin harus menyuruh anak-anaknya agar tidak sampai putus sekolah, tetapi anakanak sekarang banyak yang berani dengan orang tua dan masih tetap tidak mau bersekolah. 19
AS, Orang Tua dari SD, Wawancara Pribadi, Pajomblangan , 2 April 2016 AS, Orang Tua dari SD, Wawancara Pribadi, Pajomblangan, 2 April 2016
20
56
Pernyataan
berbeda
dengan
SH
orang
tua
RD
sebagai
berikut:“pendidikan kui yo sekolah, sinau misal ono PR terus ngaji sore mbak , pendidikan penting nemen mbak, soale anakku ben biso pinter”21 Begini penuturan SH orang tua RD ketika ditanya kenapa anaknya tidak melanjutkan sekolah: “aku wes ngandani padahal, tak kon sekolah se’ bae, tapi bocahe wegah, ngmonge pak kerja bae milu bapak mbak.”22 Penuturan SH orang tua RD, pendidikan itu sekolah, belajar kalau ada PR (Pekerjaan Rumah) kemudian ngaji TPQ. Pendidikan itu penting, supaya anakku bisa pintar. Tapi ketika ditanya kenapa anaknya tidak melanjutkan sekolah orang tua RD mengatakan, padahal saya sudah menasehati, sekolah dulu saja, tapi dia tetap tidak mau melanjutkan sekolah, katanya pengen kerja saja ikut bapaknya. Penuturan diatas menjelaskan tentang kurangnya perhatian orang tua terhadap
masa
depan
pendidikan
anaknya.
Hal
serupa
juga
dikemukakanAK, berikut penuturannya: Pendidikan kui koyone sekolah seng bener mbak, seng rajin ben dadi wong berpendidikan, koyo kui koyone mbak, pendidikan penting coe mbak, tapi aku sekolah yo ijek utoh rak pinter nemen.23 Penuturan ketika ditanya mengapa tidak melanjutkan sekolah, berikut penuturannya:
21
SH, Orang Tua dari RD, Wawancara Pribadi, Pajomblangan, 4 April 2016 SH, Orang Tua dari RD, Wawancara Pribadi, Pajomblangann, 4 April 2016 23 AK, Salah Satu Anak yang Tidak Melanjutkan Sekolah, Wawancara Pribadi, Pajomblangan, 7 April 2016 22
57
Asline aku rodok pingin sekolah mbak, ben koyo konco-koncoku, tapi jare wong tuoku nek pingin sekolah seng pedekan bae, ora oleh adohadoh, dari pada sekolah nang pedekan mending ora sah sekolah mbak.24 Penuturan AK, pendidikan itu sekolah dengan benar, yang rajin biar menjadi orang berpendidikan. Pendidikan itu penting sepertinya, tapi sekolahpun tidak bisa menjadi pintar sekali. Sebenarnya saya masih ingin sekolah seperti teman-teman saya, tapikarena saya tidak diperbolehkan sekolah jauh-jauh, akhirnya saya memilih berhenti sekolah saja. Penuturan dari AK diatas menjelaskan masih adanya kemauan untuk bersekolah, tetapi karena adanya faktor lain yang mempengaruhi, mengakibatkan AK tidak melanjutkan sekolah lagi. Berikut penuturan ZR orang tua AK sebagai berikut: Pendidikan kui intine yo sekolah seng sregep nduk. Pendidikan penting nduk, ben anakku dadi wong seng pinter.Tapi bocah saiki nek sekolah pedek ora do gelem nduk, do njaluke adoh, neksekolahadohadoh kui wong tuo ora biso ngawasinduk, dek ngomah ngomonge mangkat tekan sekolahan ora masuk kelas.25 Penuturan dari ZR orang tua AK, pendidikan itu intinya adalah sekolah yang rajin. Pendidikan itu penting, supaya anak saya biar menjadi orang yang pintar. Tapi anak sekarang tidak mau sekolah yang dekat, pengennya sekolah yang jauh. kalau sekolahnya jauh orang tua itu tidak bisa mengawasi, dari rumah bilangnya berangkat sekolah, sampai sekolah malah tidak masuk kelas.Berbeda dengan KH yang sudah memberikan pendidikan tinggi kepadaanak-anaknya, berikut penuturannya: 24
AK, Salah Satu Anak yang Tidak Melanjutkan Sekolah, Wawancara Pribadi, Pajomblangan, 7 April 2016 25 ZR, Orang Tua dari AK, Wawancara Pribadi, Pajomblangan, 6 April 2016
58
Pendidikan kui sekolah seng sregep nok, ben biso meraih cita-cita,, sinau seng tekun, manut perintahe guru. Pendidikan anak sangat penting nok, dengan pendidikan anak biso ndue pengalaman seng akeh, bermanfaat kanggo bekal masa depan, dengan pendidikan pula anak bakal dadi wong pinter nok. Aku bakal berusaha semaksimal mungkin nok kanggo nyekolahke anak-anakku supoyo biso nglanjutke sekolah nyampe perguruan tinggi26 Dari Penuturan KH, pendidikan itu sekolah yang giat, supaya bisa meraih cita-cita, belajar yang tekun, melakukan apa yang diperintahkan oleh guru. Pendidikan anak sangat penting,karena bermanfaat untuk bekal masa depan, dengan pendidikan pula anak akan
menjadi orang yang pintar.
Kemudian ketika ditanya alasan apa yang menjadikan anda menyekolahkan anak sampai ke perguruan tinggi, berikut penuturannya: Nek anak di sekolahke tekan perguruan tinggi, insya allah wawasane tambah luas nok, kanggo nang masyarakat, sakwise lulus insya allah gampang luru kerjane, kerjane apik walaupun ora sesuai karo jurusane nok.27 Dari penuturan KH, kalau anak di sekolahkan sampai perguruan tinggi, insya allah wawasannya tambah luas, berguna di masyarakat, setelah lulus juga insya allah dipermudah dalam mencari kerja, walaupun kerjanya tidak sesuai dengan program studinya. Dari hasil wawancara dan penelitian langsung dari observasi secara lebih mendalam, dapat dilihat kalau masalah tentang tanggung jawab orang tua terhadap pendidikan anak itu masih kurang,banyak orang yang berprofesi sebagai pengusaha mengabaikan atau menyepelekan akan pendidikan anak-anaknya, mereka lebih mendukung apabila anaknya 26
KH, Orang Tua, Wawancara Pribadi, Pajomblangan 22 April 2016 KH, Orang Tua, Wawancara Pribadi, Pajomblangan 22 April 2016
27
59
melanjutkan usahanya. Hal itu disebabkan karena kurangnya pengetahuan orang tua akan pendidikan.