27
BAB III HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
3.1 Deskripsi Objek Penelitian 3.1.1 Sejarah Berdirinya PNPM Mandiri Perdesaan (PNPM-MPd) Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Perdesaan (PNPM Mandiri Perdesaan atau PNPM-Perdesaan atau Rural PNPM) merupakan salah satu mekanisme program pemberdayaan masyarakat yang digunakan PNPM Mandiri dalam upaya mempercepat penanggulangan kemiskinan dan perluasan kesempatan kerja di wilayah perdesaan. PNPM Mandiri Perdesaan mengadopsi sepenuhnya mekanisme dan prosedur Program Pengembangan Kecamatan (PPK) yang telah dilaksanakan sejak 1998. PNPM Mandiri sendiri dikukuhkan secara resmi oleh Presiden RI pada 30 April 2007 di Kota Palu, Sulawesi Tengah. Program pemberdayaan masyarakat ini dapat dikatakan sebagai program pemberdayaan masyarakat terbesar di tanah air. Dalam pelaksanaannya, program ini memusatkan kegiatan bagi masyarakat Indonesia paling miskin di wilayah perdesaan. Program ini menyediakan fasilitasi pemberdayaan masyarakat/ kelembagaan lokal, pendampingan, pelatihan, serta dana Bantuan Langsung untuk Masyarakat (BLM) kepada masyarakat secara langsung. Besaran dana BLM yang dialokasikan sebesar Rp750 juta sampai Rp3 miliar per kecamatan, tergantung jumlah penduduk.
28
Dalam PNPM Mandiri Perdesaan, seluruh anggota masyarakat diajak terlibat dalam setiap tahapan kegiatan secara partisipatif, mulai dari proses perencanaan, pengambilan keputusan dalam penggunaan dan pengelolaan dana sesuai kebutuhan paling prioritas di desanya, sampai pada pelaksanaan kegiatan dan pelestariannya. Departemen Dalam Negeri melalui Direktorat Pemberdayaan Masyarakat Desa melaksanakan PNPM Mandiri Perdesaan dengan menggunakan pendekatan kelembagaan. Pendekatan kelembagaan menjadi pilihan dikarenakan dengan menggunakan pendekatan ini pertama, efisiensi pembiayaan program dapat dicapai, kedua, adanya partisipasi masyarakat untuk menyeimbangkan kebutuhan dengan keterbatasan anggaran, ketiga, adanya pemihakan bagi kaum miskin agar mereka terlibat dalam proses kegiatan. Dalam rangka penguatan dan peningkatan kapasitas kelembagaan maka ada 2 unsur pokok yang harus diperhatikan yaitu kegiatan kolektif diantara mereka, dan aturan main yang disepakati. Kegiatan kolektif adalah agregasi kegiatan bersama berkaitan dengan representasi kepemilikan, berjalannya representasi sebagai bagian dari mekanisme pemberian mandat, dan menjelaskan batas kewenangan untuk mengukur manfaat dan biaya. Aturan main yang disepakati adalah cara bagaimana masyarakat mampu mengurangi ketidakpastian, menjabarkan usaha keberhasilan, pedoman jalan keluar bagi masalah bersama, serta mengurangi adanya penyimpangan dari anggota-anggotanya. Untuk lebih
29
mengoptimalkan kualitas keduanya, diperlukan pelaku dan lembaga pengelola yang andal di masyarakat. Keandalan lembaga, selalu bertumpu pada kualitas pengelolaan dan kualitas akuntabilitasnya di mata masyarakat sebagai pemangku kepentingan. PNPM Mandiri Perdesaan melahirkan lembaga pengelola yang cukup banyak baik di desa maupun di kecamatan, diantaranya adalah TPK, kelompok SPP, kelompok UEP, UPK, BP-UPK, dsb. Keberadaan lembaga pengelola ini pada umumnya
bersifat ad hoc/sementara (berkaitan dengan kebutuhan program),
akan tetapi seiring dengan pendampingan yang baik, dan dirasakan manfaatnya oleh masyarakat, maka beberapa lembaga pengelola telah menjadi lembaga permanen, berkaitan dengan statutanya. Hal ini didukung kebijakan nasional. Lembaga-lembaga ini mempunyai keunggulan yakni pada aspek kualitas kegiatan kolektif selama ada program,
hal ini tercermin dengan adanya
penjelasan tentang status kepemilikan, mekanisme keterwakilan dan batas kewenangan. Suatu skema model penguatan kelembagaan perlu memadukan aspek dan unsur di atas dan dikembangkan secara bertahap, terutama untuk menegaskan statuta dari lembaga-lembaga lokal ini. Kelemahan mendasar dari lembaga lokal bentuklan program adalah statuta, karena ini berkaitan dengan kelangsungan
pasca
program.
Berkaitan
keberlangsungan aktifitas bersama mereka.
dengan
legal
standing
dan
30
Departemen Dalam Negeri, dalam hal ini Direktorat Jenderal Pemberdayaan Masyarakat dan Desa, telah mengeluarkan kebijakan tentang perlindungan dan pelestarian hasil-hasil program. Diantara hasil-hasil program sebelumnya yang perlu dilestarikan dan dikembangkan adalah lembaga pengelola yang ada di desa maupun di kecamatan. Keberadaan lembaga pengelola di kecamatan/antar desa dikuatkan secara legal standing dalam bentuk Badan Kerjasama Antar Desa (sesuai PP 72/2005). Dengan ketentuan ini, UPK menjadi jelas dan kuat statutanya, terutama
dalam
menjalankan
fungsinya
pembangunan partisipatif antar desa.
sebagai
lembaga
pengelola
Kebijakan ini telah tertuang dalam
panduan penataan kelembagaan yang telah disosialisasikan lewat workshop pengintegrasian dalam pembangunan reguler akhir 2006 serta kebijakan tambahan PTO 2007. Kelembagaan lokal yang kuat diharapkan mampu mengelola kegiatan secara lebih efisien, sehingga diharapkan dapat meningkatkan kualitas pelaksanaan program-program terkait. Dalam rangka Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat, maka kegiatan ini diharapkan mampu menjadi bukti kesiapan kelembagaan masyarakat. Integrasi dengan kelembagaan formal di desa seperti dengan Pemerintahan Desa, BPD dan kelembagaan masyarakat lain tentu sangat diharapkan.
31
3.1.2 Struktur Kelembagaan PNPM-MPd
p e n d a m p i n g L o k a l
BKAD
Camat UPK
Lembaga Kemasyarakatan (Lembaga Pemberdayaan Masyarakat)
LEMBAGA PENUNJANG
Kader Pemberdayaan Masyarakat
Kades / BPD
TPU, TPK, TM, TP, BKM
Lembaga Komunitas
Dusun, RT/RW, Klp Sosial
Gambar 3.1 Struktur Kelembagaan PNPM-MPd
32
3.1.3 Deskripsi Kerja Struktur Kelembagaan Sesuai dengan struktur Kelembagaan,
tugas dan fungsi UPK pada
PNPM-MPd di Kecamatan Bone adalah : 1. Unit Pengelola Kegiatan Penataan kelembagaan UPK merupakan upaya untuk memperkuat aspekaspek kelembagaan berkaitan dengan perkuatan legalitas dan standar prosedur operasional. Strategi ini dilakukan karena keberadaan UPK masih bersifat lembaga program yang bersifat ad hoc. Ke depan UPK menjalankan dan mengembangkan fungsi sebagai pengelola keuangan dan pinjaman, pelaksana program dalam kaitan fungsi partisipatory development agency, serta penguatan dan pembinaan kelompok. Kedudukan UPK perlu dikuatkan dalam hukum dan peraturan yang berlaku dalam kaitan hubungan dengan kelembagaan desa dan antar desa lainnya, bahkan kerjasama dengan pihak lain. Strategi
penataan UPK
ini
untuk
memenuhi
amanat
peraturan
perundangan yang berlaku. Peraturan perundangan yang dimaksud adalah Undang Undang Nomor 32 tahun 2004 tentang pemerintah daerah, Peraturan Pemerintah nomor 72 tahun 2005 tentang Pemerintahan Desa, Peraturan Pemerintah nomor 73 tahun 2005 tentang Kelurahan, serta Surat Edaran Mendagri nomor 414.2/1402/PMD tahun 2006 perihal Pelestarian dan Perlindungan Hasil-Hasil PPK.
33
1.1 Tujuan Penataan UPK Penataan Kelembagaan UPK bertujuan untuk memperkuat legalitas dan operasional UPK agar mampu mengembangkan diri
sebagai pengelola
keuangan dan pinjaman, pelaksana program dalam kaitan fungsi partisipatory development agency, serta penguatan dan pembinaan kelompok. 1.2 Strategi Penataan UPK Strategi penataan kelembagaan UPK yang dilakukan meliputi : a. Pelembagaan UPK
PNPM
Mandiri Perdesaan diarahkan kepada
kesepakatan kerjasama antar desa melalui BKAD, hubungan UPK dengan lembaga-lembaga lain di desa dan antar desa, penguatan organisasi UPK dalam menjalankan peran dan fungsinya. b. UPK dalam menjalankan kegiatannya wajib memiliki standart prosedur organisasi. Standart prosedur juga dikembangkan sesuai dengan fungsi yang dijalani, meliputi fungsi pengelolaan perguliran, chanelling program, pembinaan kelompok, penanganan pinjaman bermasalah dsb,
1.3 Langkah-Langkah Penataan UPK Langkah-langkah penataan kelembagaan yang dilakukan terdiri dari : a. Penyusunan Standar Prosedur Operasional
34
Standar Prosedur Operasional adalah dokumen yang terdiri dari standar kerja organisasi, standar kerja pengelolaan, standar kerja penanganan, standar kerja pembinaan kelembagaan UPK dan lembaga pendukung UPK sesuai uraian tugas secara terukur dan dapat dipertanggungjawabkan. Standar Prosedur Operasional disusun oleh UPK dan lembaga pendukung UPK, mengacu pada PTO PNPM Mandiri Perdesaan,
disetujui
oleh
BKAD/MAD
serta
ditetapkan
melalui
Musyawarah Antar Desa. Terhadap keseluruhan proses ini, akan difasilitasi oleh F-Kecamatan. Standar Prosedur Operasional
digunakan sebagai dokumen yang
menjadi pedoman bagi pihak-pihak yang akan melakukan kegiatan kegiatan pembinaan, pengawasan dan kerjasama. Dengan
adanya
Standar
Prosedur
Operasional
maka
secara
kelembagaan UPK telah memenuhi ketentuan yang telah ditetapkan. Standar Prosedur Operasional meliputi: a.1. Standar Kerja Organisasi UPK dan lembaga pendukung, terdiri dari: Uraian tugas dan fungsi, Sistem pembayaran gaji, insentif, dan bonus surplus, Sistem perekrutan dan perjanjian kerja pengurus,
35
Sistem pelaporan kerja, Sistem evaluasi kinerja pengurus, Prosedur pemutusan hubungan kerja UPK, Sistem Sanksi atas pelanggaran, Mekanisme perubahan aturan. a.2.Standar Pengelolaan Perguliran UPK, menjelaskan dan mengatur tentang : Prosedur pinjaman (persyaratan kelompok, prosedur permohonan pinjaman, verifikasi, keputusan, akad pinjaman, pencairan pinjaman dan sistem pelunasan). Skim pinjaman (tingkat bunga, jangka waktu, sistem angsuran, pemberian IPTW). Sanksi-sanksi
(pemberian
penalti
bagi
kelompok
penunggak,
pemberian penalti bagi desa dsb). Pembagian surplus (dialokasikan untuk cadangan modal,
insentif
pengurus, dana pendidikan, dan lain-lain). Sistem pengendalian (pemantauan, pelaporan dan evaluasi). a.3.Standar Pelaksana Program : Dalam menjalankan peran sebagai pelaksana program partisipatif, UPK
taat
kepada
prinsip,
mekanisme,
dan
proses
kegiatan
36
sebagaimana tertuang dalam PTO PNPM Mandiri Perdesaan. Penyusunan Standar Pelaksana Program mengacu kepada PTO PNPM Mandiri Perdesaan dan kebijakan program lain (yang dipastikan akan menggunakan kelembagaan UPK). Standar pelaksana program terdiri : Sistem pencairan dana, Sistem penyaluran dana, Sistem pengadministrasian penggunaan dana, Sistem pelaporan dan pertanggungjawaban dana, Sistem supervisi dan pembinaan TPK dalam hal administrasi dan pelaporan, Sistem pengarsipan dokumen, Sistem pengelolaan data/base line data RTM, kelompok pemelihara, kelompok simpan pinjam, kelompok ekonomi produktif. a.4.Standar Penanganan Pinjaman Bermasalah Standar Penanganan Pinjaman bermasalah dibutuhkan sebagai pedoman penanganan pinjaman yang belum dikembalikan secara penuh sesuai dengan target yang disepakati oleh kelompok dengan UPK dengan kriteria sebagai berikut: Tunggakan angsuran diatas 3 bulan untuk pinjaman yang diangsur setiap bulan.
37
Tunggakan angsuran diatas 4 bulan untuk pinjaman yang diangsur per triwulan. Tunggakan angsuran diatas 7 bulan untuk pinjaman yang diangsur per 6 bulan. Tunggakan akibat tidak berfungsinya kelompok (kelompok bubar, konflik pengurus dsb). a.5.Standar Pengelolaan Kelompok Berkaitan dengan jenis kelompok : Kelompok Simpan Pinjam: adalah kelompok yang mengelola simpanan (tabungan) anggota dan pinjaman dengan tujuan untuk peningkatan kesejahteraan anggota. Kelompok Usaha Bersama: adalah kelompok yang mempunyai kegiatan usaha sejenis yang dikelola secara bersama oleh anggota kelompok. Kelompok
Aneka Usaha:
adalah
kelompok
yang
anggotanya
mempunyai usaha bermacam-macam atau yang dikelola secara individual oleh masing-masing anggota.
38
Berkaitan dengan pengembangan kelompok : UPK melaksanakan identifikasi keberadaan kelompok di seluruh kecamatan, baik yang sedang memanfaatkan pinjaman maupun yang tidak. Menggolongkan tingkat pertumbuhan kelompok, didasarkan atas kriteria kelayakan kelompok. Identifikasi kebutuhan penguatan kelompok (sesuai hasil pendataan tingkat pertumbuhan kelompok). Melaksanakan
pendampingan
penguatan
dan
pengembangan
kelompok. Berkaitan dengan arah perlakuan kelompok : Kelompok chanelling akan difasilitasi agar berkembang menjadi kelompok executing, Kelompok potensial diperkuat menjadi kelompok
layak pinjaman
dana bergulir. Kelompok aneka usaha difasilitasi menjadi kelompok simpan pinjam. Kelompok UEP non simpan pinjam difasilitasi menjadi kelompok usaha bersama. Kelompok
simpan
pinjam
difasilitasi
meningkatkan
tabungan
tanggung renteng, menyusun rencana usaha dan mengajukan permohonan pinjaman ke UPK.
39
3.1.4 Kondisi Perangkat Sistem Komputer 1. Hardware Perangkat Keras yang digunakan yaitu komputer terdiri dari 2 unit. Pada Unit Pengelola Kegiatan dengan spesipikasi sebagai berikut : 1). Processor Intel Core 2 Duo 2). Memori(RAM) 1GB 3). Hardisk 320 GB 4). Monitor View Sonic 21” 5). Keyboard Logitec 6). Mouse Optical 3D 7). Printer Canon Pixma 2. Software Perangkat lunak yang digunakan sebagai berikut : 1). Sistem Operasi : Microsoft Windows XP. 2). Microsoft Office 2003, Microsoft Office 2007
40
3. Brainware Pada masing-masing bagian yang ada pada Unit Pengelola Kegiatan, tidak ada operator khusus komputer Karena tidak ada pegawai lulusan D3 komputer. Fungsi komputer hanya sebagai media untuk pengetikan dan pencetakan
laporan,
sehingga
masing-masing
bagian
menggunakan komputer yang terdapat pada bagian tersebut
UPK
berhak
41
3.2 Hasil Penelitian dan Pembahasan 3.2.1 Analisis Sistem Berdasarkan pengamatan yang
dilakukan,
Proses Pencairan dan
Penyaluran Dana SPKP masih menggunakan proses pencatatan manual pada lembaran kertas serta Ketidaksesuaian Barang yang diterima penerima beasiswa dan pembuatan laporan masih
menggunakan Microsoft office
word dan excel. Adapun prosedur-prosedur didalamnya berupa : 1.
Kelompok mengajukan proposal SPKP ke Unit Pengelola Kegiatan (UPK)
2.
Desa Mengusulkan Beasiswa Ke Unit Pengelola Kegiatan (UPK)
3.
Tim Verifikasi Menyeleksi Proposal SPKP dan Beasiswa Layak di setujui atau tidak
4.
Apabila proposal SPKP dan Beasiswa disetujui maka akan di bahas di tingkat kecamatan
5.
Setelah pembahasan tingkat kecamatan maka akan dilakukan perekapan data untuk SPKP maupun beasiswa
6.
Setelah perekapan selesai UPK akan mencairkan dana SPKP
7.
Untuk beasiswa setelah perekapan data selesai maka UPK akan membeli barang beasiswa
8.
Setelah pencairan, berapa bulan kemudian anggota menyetor dana SPKP ke ketua kelompok dan ketua kelompok menyetor ke UPK
9.
Selesai pembelian barang, maka beasiswa akan disalurka
42
3.2.1.1 Bagan Alir Sistem Berjalan Start
Usulan Beasiswa dari Desa
Mengajukan Proposal SPKP
Verifikasi Kelayakan Proposal
No
No Disetujui
Yes Pembahasan tingkat Kecamatan
Perekapan Data
Pengambilan Data dari Sekolah
Hasil Rekapan
Perekapan Data
Penyaluran Dana SPKP
Hasil Rekapan
Laporan Penyaluran Dana SPKP
Pembelian barang Beasiswa
Anggota menyetor ke Ketua Kelompok
Laporan Pembelian Barang
Ketua Kelompok menyetor ke UPK
Penyaluran Beasiswa
Laporan penyetoran SPKP
Laporan Penyaluran Beasiswa
-
Laporan Laporan Laporan Laporan
Penyaluran Dana SPKP Penyetoran SPKP Pembelian Barang Penyaluran Beasiswa
Selesai
Gambar 3.2 Bagan Alir Sistem Berjalan
43
3.2.1.1 Bagan Alir Dokumen Berjalan
Kelompok Masyarakat
Tim Verifikasi
UPK
FT / FK
FASKAB
Mulai Pembahasan Tingkat Kecamatan
Mengajukan Proposal SPKP
Usulan Beasiswa dari Desa
Penyaluran Dana SPKP Laporan Penyaluran Dana SPKP
Penyetoran SPKP Verifikasi Kelayakan Proposal
Anggota Menyetor ke Ketua Kelompok Ketua Kelompok Menyetor ke UPK
- Laporan Penyaluran SPKP - Laporan Penyetoran SPKP - Laporan Penerima Beasiswa - Laporan Penyaluran Beasiswa
Laporan Penyetoran SPKP
Pengambilan Data dari Sekolah Perekapan Data Hasil Rekapan Pembelian Barang Beasiswa
- Laporan Penyaluran SPKP - Laporan Penyetoran SPKP - Laporan Penerima Beasiswa - Laporan Penyaluran Beasiswa
Penyaluran Beasiswa Selesai Laporan Penyaluran Beasiswa
Gambar 3.3 Bagan Alir Dokumen Berjalan
44
3.3 Perancangan Sistem 3.3.1 Analisis Kebutuhan Sistem Berdasarkan analisis sistem Pada Unit Pengelola Kegiatan PNPM-MPd di kecamatan Bone, dapat dilihat bahwa proses pengolahan datanya masih lambat. Untuk itu, PNPM-MPd khususnya pada Unit Pengelola Kegiatan memerlukan suatu sistem komputerisasi dalam pengolahan data-data hasil Pencairan / Penyetoran dan Penyaluran beasiswa. Dengan adanya sistem komputerisasi, maka dapat lebih meringankan beban kerja UPK serta dapat lebih mempermudah proses pengolahan, perekapan dan pembuatan laporan. Sistem baru yang dirancang harus bisa mencapai sasaran-sasaran yaitu desain sistem harus berguna, mudah dipahami dan mudah digunakan sehingga dapat meminimalkan masalah-masalah yang ada pada sistem yang lama. Dengan adanya sistem baru, maka tidak perlu lagi melakukan pengetikan ulang sehingga meringankan kerja UPK. Selain itu, dapat memudahkan proses pencarian data dan pembuatan laporan dengan lebih cepat. Adapun prosedur sistem yang diusulkan adalah sebagai berikut : 1. Menginput data Anggota dan Penerima Beasiswa 2. penginputan Surat Jaminan 3. Kemudian melakukan pencairan dana SPKP 4. Melakukan Penyaluran Beasiswa 5. Penyetoran dana SPKP
45
3.3.2 Bagan Alir Sistem Usulan Start
Input Anggota
Input Kelompok
Input Surat Jaminan
Input Desa
Input Penerima
Data Anggota
Data Kelompok
Surat Jaminan
Data Desa
Data Penerima
Penyaluran Dana Kwitansi Pencairan
Input Barang
Data Barang
Penyaluran Dana SPKP Laporan Penyaluran Dana Anggota Menyetor ke Ketua Kelompok
Kwitansi Penyetoran
Penyetoran SPKP
Penyetoran SPKP ke UPK Penyaluran Beasiswa
Cetak Laporan
- Laporan Anggota SPKP - Laporan Penyaluran Dana SPKP - Laporan Penyetoran SPKP - Laporan Penerima Beasiswa - Laporan Penyaluran Beasiswa
Selesai
Gambar 3.4 Bagan Alir Sistem Usulan
Penyaluran Beasiswa
46
3.3.3 Diagram Arus Data (DAD) 3.3.3.1 Identifikasi External Entity Tabel 3.1 External Entity External Entity
Input
Kelompok
-
Data Anggota
Masyarakat
-
Surat Jaminan
-
Data Penerima
Desa
UPK
FT/FK
FASKAB
Beasiswa
Output - Laporan Anggota SPKP
- Laporan Penerima Beasiswa
-
Input Anggota
-
Laporan Data Kelompok
-
Penyaluran Dana SPKP
-
Laporan Penyaluran Dana
-
Penyetoran Dana SPKP
-
Laporan Penyetoran SPKP
-
Penyaluran Beasiswa
-
Laporan Penyaluran Beasiswa
-
Laporan Anggota SPKP
-
Laporan Data Kelompok
-
Laporan Penerima Beasiswa
-
Laporan Penyaluran Dana
-
Laporan Penyetoran SPKP
-
Laporan Penyaluran Beasiswa
-
Laporan Anggota SPKP
-
Laporan Data Kelompok
-
Laporan Penerima Beasiswa
-
Laporan Penyaluran Dana
-
Laporan Penyetoran SPKP
-
Laporan Penyaluran Beasiswa
47
3.3.3.2 Diagram Konteks Kelompok Masyarakat
Penyetoran SPKP
- Penyaluran Dana SPKP - Pembelian Barang UPK - Penyaluran Beasiswa
Desa
- Anggota SPKP - Kelompok SPKP
Penerima Beasiswa
0 Pengolahan Data Simpan Pinjam Kelompok Perempuan (SPKP) dan Penyaluran Beasiswa pada PNPM Mandiri Perdesaan
Verifikasi Kelayakan Tim Verifikasi
Pembahasan Tingkat Kecamatan
-
Laporan Laporan Laporan Laporan Laporan
Anggota SPKP Penyaluran Dana Penerima Beasiswa Penyetoran SPKP Penyaluran Beasiswa FT / FK
-
Laporan Laporan Laporan Laporan Laporan
FASKAB
Gambar 3.5 Diagram Konteks
Anggota SPKP Penyaluran Dana Penerima Beasiswa Penyetoran SPKP Penyaluran Beasiswa
48
3.3.3.3 DAD Level 0 Pembelian Barang Beasiswa UPK
1.0
Data Barang F3
Data Barang
Data Desa F4
Usulan Beasiswa dari Desa
Desa
Data Desa
Input Data Barang Data Barang Data Kelompok Mengajukan Proposal SPKP 2.0
F1
Data Kelompok
Penyaluran Beasiswa
Penyaluran Dana SPKP
F2
Penyaluran Beasiswa
F5
Surat Jaminan
Surat Jaminan
UPK
Transaksi
Penyaluran Beasiswa
Penyaluran Dana Penyetoran SPKP
Kelompok masyarakat
F6
Penyaluran Dana SPKP
F7
Penyetoran SPKP
F8
Data Anggota
Penyetoran SPKP Data Anggota
Kwitansi Penyaluran Kwitansi penyetoran
Penyaluran Dana SPKP
3.0
Penyetoran SPKP Data Anggota Output Penyaluran Beasiswa -
Laporan Laporan Laporan Laporan Laporan Laporan
Anggota SPKP Data Kelompok Penyaluran Dana Penyetoran Data Barang Penyaluran Beasiswa FT / FK
-
Laporan Laporan Laporan Laporan Laporan Laporan
FASKAB
Gambar 3.6 DAD Level 0
Anggota SPKP Data Kelompok Penyaluran Dana Penyetoran Data Barang Penyaluran Beasiswa
Data Kelompok
49
3.3.3.4 DAD Level 1 Proses 1
Data Barang Kelompok Masyrakat
Data Barang
Input Barang
Data Desa UPK
1.1.P
1.2.P
F1
Data Barang
F3
Data Desa
Data Desa
Input Desa
Gambar 3.7 DAD Level 1 Proses 1
50
3.3.3.5 DAD Level 1 Proses 2 Kelompok Masyarakat
Data Anggota 2.1.P
F4
Data Desa
F1
Data Kelompok
Data Desa
Penginputan Anggota SPKP & Surat Jaminan
Data Anggota Surat Jaminan
F9
Data Anggota
F5
Surat Jaminan
Data Anggota
Data Kelompok 2.2.P
UPK
Pencairan Dana SPKP
Pencairan Dana SPKP
Pencairan Dana SPKP
F6
Pencairan Dana SPKP
F7
Penyetoran Dana SPKP
F2
Penyaluran Beasiswa
Pencairan Dana SPKP 2.3.P Penyetoran Dana SPKP
Penyetoran Dana SPKP
Penyetoran Dana SPKP
Penyaluran Beasiswa 2.4.P F3
Data Barang
Data Barang
Penyaluran Beasiswa
Penyaluran Beasiswa
Gambar 3.8 DAD Level 1 Proses 2
51
3.3.3.6 DAD Level 1 Proses 3
F1
Data Kelompok Penyaluran Beasiswa Pencairan Dana SPKP Penyetoran SPKP Data Anggota Data Barang
Data Kelompok
Data Kelompok
Penyaluran Beasiswa F2
Penyaluran Beasiswa Pencairan Dana SPKP
F6
Penyetoran SPKP F7
3.1.P
Pencairan Dana SPKP Penyetoran SPKP
Cetak Laporan
FASKAB Data Kelompok Penyaluran Beasiswa Pencairan Dana SPKP Penyetoran SPKP Data Anggota Data Barang
Data Anggota F8
Data Anggota
F3
Data Barang
Data Barang
Kwitansi Pencairan
Kwitansi Penyetoran SPKP
FT / FK
3.2.P
Kwitansi Pencairan Kwitansi Penyetoran SPKP
Kwitansi
Kelompok Masyarakat
Gambar 3.9 DAD Level 1 Proses 3
3.3.4 Normalisasi Proses Normalisasi adalah suatu proses dimana elemen-elemen data dikelompokkan menjadi file-file, dimana dalam file tersebut terdapat entityentity dan relasi antar entity. Berikut adalah bentuk-bentuk normalisasi : 1.
Bentuk Tidak Normal (Unnormalized Form) Bentuk tidak normal adalah suatu bentuk dimana semua data
dikumpulkan sesuai dengan data yang ada tanpa terkait dengan aturan.
52
Biasanya data yang dikumpulkan tidak lengkap dan terjadi penduplikasian bentuk Unnormalisasi tersebut sebagai berikut :
id_anggota nama umur jns_klmn pkrjan jabatan almt jaminan jml_pnjmn kd_desa nm_desa kd_klmpk nm_klmpk kd_brg nm_brg stok ukuran kd_desa nm_desa id_jmn id_anggota nama umur ttl pkrjan almt desa jaminan
kd_klmpk nm_klmpk kd_desa nm_desa jml_anggt id_anggota nm_anggota no_pncrn id_anggota nama jns_klmn pkrjan kd_desa nm_desa kd_klmpk nm_klmpk jml_pnjmn tgl_pncrn angsuran nis nama ttl jns_klmn almt sklh kd_desa nm_desa
kd_brg nm_brg ukuran tlh_dtrma tgl no_pytrn no_pncrn kd_klmpk id_anggota nama jml_anggt nama jml_byr total dibayar tgl_penyetoran status angsuran
Gambar 3.10 Bentuk Tidak Normal
2.
Bentuk Normalisasi Pertama Merupakan kumpulan data yang direkam yang dapat berupa data tidak
lengkap atau terduplikasi. Suatu relasi memenuhi bentuk normal pertama
53
jika setiap atribut dari relasi tersebut hanya memiliki nilai tunggal dalam satu baris atau record. Id_anggota 1
almt 7
Nm_klmpk 13
Kd_desa 19
ttl 25
Nm_klmpk 31
nama 2
jaminan 8
Umur 3
Jml_pnjmn 9
No_Verifikasi 14
Nm_desa 20
pkrjan 26
Kd_desa 32
Jns_klmn 4
Kd_desa 10
Kd_brg 15
Id_anggota 22
almt 27
desa 28
Jml_anggt 34
jabatan 6
Nm_desa 11
Nm_brg 16
id_jmn 21
Nm_desa 33
pkrjan 5
Kd_klmpk 12
stok 17
Nama 23
ukuran 18
umur 24
jaminan 29
Id_anggota 35
Kd_klmpk 30
Nm_anggota 36
No_pncrn 37
Id_anggota 38
Nama 39
Jns_klmn 40
pkrjan 41
Kd_desa 42
Nm_desa 43
Kd_klmpk 44
Nm_klmpk 45
Jml_pnjmn 46
Tgl_pncrn 47
Angsuran 48
Nis 49
Nama 50
Ttl 51
Jns_klmn 52
Almt 53
sklh 54
Kd_desa 55
Nm_desa 56
Kd_brg 57
Nm_brg 58
Ukuran 59
Tlh_dtrma 60
Tgl 61
No_pytrn 62
No_pncrn 63
Kd_klmpk 64
Id_anggota 65
nama 66
54
Jml_byr 67
Total 68
Dibayar 69
Tgl_penyetoran 70
Status 71
angsuran 72
Gambar 3.11 Bentuk Normalisasi Pertama
3.
Bentuk Normalisasi Kedua Bentuk normal kedua mempunyai syarat yaitu bentuk data telah
memenuhi kriteria bentuk normal pertama. Atribut bukan kunci harus bergantung pada kunci utama/Primary key. Untuk bentuk normal kedua haruslah ditentukan kunci-kunci field yang dapat mewakili atribut yang lain, Bentuk Normalisasi ke dua dapat dilihat pada gambar berikut :
55
Desa Anggota ID Anggota* Nama Umur Jenis kelamin Pekerjaan Jabatan Alamat Jaminan Jumlah Pinjman Kode Desa** Kode Kelompok**
Kode Desa* Nama Desa Kelompok
Kode Kelompok* Nama Kelompok Kode Desa** Jumlah Anggota Id Anggota**
Barang Kode Barang* Nama Barang Stok Ukuran
Penyaluran Beasiswa Jaminan NIS* Nama Siswa TTL Jenis Kelamin Alamat Sekolah Kode Desa** Kode Barang** Ukuran Telah Diterima Tanggal
ID Jaminan* ID Anggota** Jaminan
Penyetoran SPKP Pencairan SPKP No Pencairan* ID Anggota** Kode Desa** Kode Kelompok** jumlah pinjaman Tanggal Pencairan Angsuran
No Penyetoran* No Pencairan Kode Kelompok** Tanggal Penyetoran Membayar Jumlah yg Dibayar Total Menunggak
Gambar 3.12 Bentuk Normalisasi Kedua 4.
Bentuk Normalisasi Ketiga Suatu relasi memenuhi bentuk ketiga jika dan hanya jika, relasi tersebut
memenuhi bentuk normal kedua. Setiap atribut yang bukan kunci tidak tergantung hanya secara fungsional kepada atribut bukan kunci yang lain dalam relasi tersebut. Perancangan bentuk normal ketiga dilakukan dengan cara menciptakan ketergantungan dengan bentuk primer secara menyeluruh. Dengan demikian masing-masing tabel harus saling berhubungan dengan menggunakan primary key. Berikut adalah bentuk normal ketiga :
56
Desa Anggota ID Anggota* Nama Umur Jenis kelamin Pekerjaan Jabatan Alamat Jaminan Jumlah Pinjman Kode Desa** Kode Kelompok**
Kode Desa* Nama Desa Kelompok
Kode Kelompok* Nama Kelompok Kode Desa** Jumlah Anggota Id Anggota**
Penyaluran Beasiswa Jaminan NIS* Nama Siswa TTL Jenis Kelamin Alamat Sekolah Kode Desa** Kode Barang** Ukuran Telah Diterima Tanggal
Penyetoran SPKP Barang Kode Barang* Nama Barang Stok Ukuran
Pencairan SPKP No Pencairan* ID Anggota** Kode Desa** Kode Kelompok** jumlah pinjaman Tanggal Pencairan Angsuran
No Penyetoran* No Pencairan** Kode Kelompok** Tanggal Penyetoran Membayar Jumlah yg Dibayar Total Menunggak
Gambar 3.13 Bentuk Normalisasi Ketiga
ID Jaminan* ID Anggota** Jaminan
57
3.3.6 Rancangan Database Adapun file-file rancangan database yang digunakan adalah sebagai berikut: Tabel 3.2 File Rancangan database Nama File
Tipe File Induk
Media File Hardisk
Induk
Hardisk
Kd_brg
Anggota
Transaksi
Hardisk
Id_Anggota
Jaminan
Transaksi
Hardisk
Id_Jmn
Kelompok
Transaksi
Hardisk
Kd_Klmpk
Pencairan
Transaksi
Hardisk
No_Pncrn
Penyetoran
Transaksi
Hardisk
No_Pytrn
Penyaluran Beasiswa
Transaksi
Hardisk
Nis
Desa Barang
Field Kunci Kd_desa
Tabel 3.3 Struktur File Desa Nama Field Kd_desa
Tipe
Lebar Field
Indeks
C
5
Primary Key
Kode Desa
20
-
Nama Desa
Nm_desa
Keterangan
Tabel 3.4 Struktur File Barang Nama Field
Tipe
Lebar Field
Indeks
Keterangan
Kd_brg
C
5
Primary Key
Kode Barang
Nm_brg
C
25
-
Nama Barang
Stok
N
20
-
Stok Barang
Ukuran
C
20
-
Ukuran Barang
58
Tabel 3.5 Struktur File Anggota Nama Field
Tipe
Lebar Field
Indeks
Keterangan
Id_anggota
C
5
Primary Key
Nama
C
30
-
NamaAnggota
Umur
C
25
-
Umur
Jns_klmn
C
25
-
Jenis Kelamin
Pkrjan
C
25
-
Pekerjaan
Jabatan
C
25
-
Jabatan
Almt
C
25
-
Alamat
Jaminan
C
25
-
Jaminan
Jml_pnjmn
C
25
-
Jumlah Pinjaman
Kd_desa
C
5
Foreign Key
Kode Desa
Nm_desa
C
25
-
Nama Desa
Kd_klmpk
C
5
Foreign Key
Kode Kelompok
Nm_klmpk
C
25
-
Nama Kelompok
Id Anggota
Tabel 3.6 Struktur File Jaminan Nama Field
Tipe
Lebar Field
Indeks
Keterangan
Id_jmn
C
5
Primary Key
Id Jaminan
Id_anggota
C
5
Foreign Key
Id Anggota
Nm_anggota
C
25
-
Nama Anggota
Umur
C
20
-
Umur
Ttl
D
8
-
Tempat Tanggal Lahir
Pkrjan
C
20
-
Pekerjaan
Almt
C
25
-
Alamat
Desa
C
25
-
Desa
Jaminan
C
25
-
Jaminan
59
Tabel 3.7 Struktur File Kelompok Nama Field
Tipe
Lebar Field
Indeks
Keterangan
Kd_klmpk
C
5
Primary Key
Kode Kelompok
Nm_klmpk
C
30
-
Nama Kelompok
Kd_desa
C
5
Foreign Key
Nm_desa
C
25
-
Nama desa
Jml_anggt
C
20
-
Jumlah Anggota
Id_anggota
C
5
Foreign Key
Nm_anggota
C
25
-
Kode Desa
Id Anggota Nama Anggota
Tabel 3.8 Struktur File Pencairan Nama Field
Tipe
Lebar Field
Indeks
Keterangan
No_pncrn
C
5
Primary Key
No Pencairan
Id_anggota
C
5
Foreign Key
Id Anggota
nama
C
25
-
Nama Anggota
jns_klmn
C
25
-
Jenis Kelamin
pkrjan
C
25
-
Pekerjaan
kd_desa
C
5
Foreign Key
Kode Desa
nm_desa
C
25
-
Nama Desa
kd_klmpk
C
5
Foreign Key
Kode Kelompok
nm_klmpk
C
25
-
Nama Kelompok
jml_pnjmn
N
20
-
Jumlah Pinjaman
tgl_pncrn
D
8
-
Tanggal Pencairan
angsuran
N
20
-
Angsuran
60
Tabel 3.9 Struktur File Penyetoran Nama Field
Tipe
Lebar Field
Indeks
Keterangan
No_pytrn
C
5
Primary Key
No Penyetoran
No_pencairan
C
5
Foreign Key
No Pencairan
Kd_klmpk
C
5
Foreign Key
Kode Kelompok
Id_Anggota
C
5
Foreign Key
Id anggota
Nama
C
25
-
Nama Anggota
Jml_byr
N
20
-
Jumlah Bayar
Total
N
20
-
Total Bayar
Dibayar
C
20
-
Dibayar
Tgl_penyetoran
D
8
-
Tanggal Penyetoran
Status
C
20
-
Status
Angsuran
C
20
-
Angsuran
Tabel 3.10 Struktur File Penyaluran Beasiswa Nama Field
Tipe
Lebar Field
Indeks
Keterangan
nis
C
20
Primary Key
nama
C
25
-
Nama Siswa
ttl
D
8
-
Tempat Tanggal Lahir
jns_klmn
C
20
-
Jenis Kelamin
almt
C
25
-
Alamat
sklh
C
20
-
Sekolah
kd_desa
C
5
Foreign Key
Kode Desa
nm_desa
C
20
-
Nama Desa
kd_brg
C
5
-
Kode Barang
nm_brg
C
20
-
Nama Barang
ukuran
C
20
-
Ukuran
tlh_dtrma
C
20
-
Telah diterima
tgl
D
8
-
Tanggal
Nomor Induk Siswa
61
3.3.7 Kamus Data 1. Kamus Data Desa DATA DESA Kd_desa: Nm_desa
: : Gambar 3.14 Kamus Data Desa
Data Persyaratan
= @Kd_desa+Nm_desa
Kd_desa Nm_desa
= 1{Karakter}5 = 1{Karakter}20
2. Kamus Data Pemohon Barang DATA BARANG Kd_brg Nm_brg Stok Ukuran
: : : :
:
Gambar 3.15 Kamus Data Barang Data Barang
= @Kd_brg+Nm_brg+stok+Ukuran
Kd_brg Nm_brg Stok Ukuran
= 1{Karakter}5 = 1{Karakter}25 = 1{Karakter}25 = 1{Karakter}20
62
3. Kamus Data Anggota DATA ANGGOTA Id_Anggota Nama Umur Jns_klmn Pkrjan Jabatan Almt Jaminan Jml_pnjmn Kd_desa Nm_desa Kd_klmpk Nm_klmpk
: : : : : : : : : : : : :
Gambar 3.16 Kamus Data Anggota DataAnggota=@Id_Anggota+Nama+umur+jns_klmn+Pkrjan+Jabatan+Almt +Jaminan+Jml_pnjmn+@Kd_desa+Nm_desa+@Kd_klmpk+N m_desa Id_Anggota Nama Umur Jns_klmn Pkrjan Jabatan Almt Jaminan Jml_pnjmn Kd_desa Nm_desa Kd_klmpk Nm_klmpk
= 1{Karakter}5 = 1{Karakter}30 =*Tahun-Bulan-Tanggal* = 1{Karakter}25 = 1{Karakter}25 = 1{Karakter}25 = 1{Karakter}30 = 1{Karakter}25 = 1{Integer}25 = 1{Karakter}5 = 1{Karakter}25 = 1{Karakter}5 = 1{Karakter}25
63
4. Kamus Data Kelompok DATA KELOMPOK Kd_klmpk Nm_klmpk Kd_desa Nm_desa Jml_anggota Id_anggota Nm_anggota
: : : : : : :
Gambar 3.17 Kamus Data Kelompok Data Kelompok Kd_klmpk Nm_klmpk Kd_desa
= @Kd_klmpk+Nm_klmpk+@Kd_desa+ @Nm_desa+jml_anggota+@Id_anggota+Nm_anggota = 1{Karakter}5 = 1{Karakter}25 = 1{Karakter}5
Nm_desa Jml_anggota Id_anggota Nm_anggota
= 1{Karakter}25 = 1{Karakter}20 = 1{Karakter}5 = 1{Karakter)25
5. Kamus Data Pencairan DATA PENCAIRAN No_pncrn Id_anggota Nama Jns_klmn Pkrjan Kd_desa Nm_desa Kd_klmpk Nm_klmpk Jml_pnjmn Tgl_pncrn Angsuran
: : : : : : : : : : : :
Gambar 3.18 Kamus Pencairan
64
Data Verifikasi =@No_pncrn+@Id_anggota+Nama+ Jns_klmn +Pkrjan+@Kd_desa+Nm_desa+@Kd_klmpk+Nm_klmpk +Jml_pnjmn+tgl_pncrn+Angsuran No_pncrn Id_anggota Nama Jns_klmn Pkrjan Kd_desa Nm_desa Kd_klmpk Nm_klmpk Jml_pnjmn Tgl_pncrn Angsuran
= 1{Karakter}5 = 1{Karakter}5 = 1{Karakter}25 = 1{Karakter}25 = 1{Karakter}25 = 1{Karakter}5 = 1{Karakter}25 = 1{Karakter}25 = 1{Karakter}25 = 1{Integer}20 = *Tahun-Bulan-Tanggal* = 1{Karakter}20
6. Kamus Data Penyetoran DATA PENYETORAN Id_pytrn No_pncrn Kd_klmpk Id_anggota Nama Jml_byr Total Dibayar Tgl_pytrn Status Angsuran
: : : : : : : : : : :
Gambar 3.19 Kamus Data Penyetoran
Data Permohonan = @ Id_pytrn +@No_pncrn + @Kd_klmpk +@ Id_anggota + Nama +Jml_byr + Total + Dibayar +Tgl_pytrn + Status + Angsuran Id_pytrn
= 1{Karakter}5
65
No_pncrn Kd_klmpk Id_anggota Nama Jml_byr Total Dibayar Tgl_pytrn Status Angsuran
= 1{Karakter}5 = 1{Karakter}5 = 1{Karakter}5 = 1{Karakter}25 = 1{Karakter}20 = 1{Karakter}20 = 1{Karakter}20 = *Tahun-Bulan-Tanggal* = 1{Karakter}20 = 1{Karakter}20
7. Kamus Data Penyaluran Beasiswa DATA PENYALURAN BEASISWA Nis Nama Ttl Jns_klmn Almt Sklh Kd_desa Nm_desa Kd_brg Nm_brg Ukuran Tlh_dtrma Tgl
: : : : : : : : : : : : :
Gambar 3.20 Kamus Data Penyaluran Beasiswa
Data Permohonan = @ Nis +@Nama+ Ttl +Jns_klmn+ Almt +Sklh + Kd_desa + Nm_desa+Kd_brg + Nm_brg + Ukuran+Tlh_dtrma+Tgl Nis Nama Ttl Jns_klmn Almt Sklh
= 1{Karakter}5 = 1{Karakter}25 = *Tahun-Bulan-Tanggal* = 1{Karakter}25 = 1{Karakter}25 = 1{Karakter}20
66
Kd_desa Nm_desa Kd_brg Nm_brg Ukuran Tlh_dtrma Tgl
= 1{Karakter}5 = 1{Karakter}20 = 1{Karakter}5 = 1{Karakter}20 = 1{Karakter}20 = 1{Karakter}20 = *Tahun-Bulan-Tanggal*
3.3.8 Rancangan Input dan Output 3.3.8.1 Rancangan Input 1. Input Master Desa
Data Desa Kode Desa Nama Desa Kode desa
Simpan
Edit
Kode desa
Hapus
Gambar 3.21 Input Master Desa
Baru
67
2. Input Master Barang Data Barang Kode Barang Nama Barang Stok Ukuran Nama Barang
Kode Barang
Simpan
Edit
Hapus
Stok
Ukuran
Baru
Gambar 3.22 Input Master Barang
Atur
68
3. Input Proses Anggota Data Anggota ID Anggota Nama Umur Jenis Kelamin
ID_Anggota
Nama
Umur
Jns_klmn Pkrjan
Jaminan
Jml_pnjmn
Kd_desa
Pekerjaan Jabatan Alamat Jaminan Jumlah Pinjaman Kode Desa
Simpan
Edit
Hapus
Nama Desa
Gambar 3.23 Input Proses Anggota
Baru
Atur
Nm_desa
69
4. Input Proses Kelompok Data Kelompok Kode Kelompok Kd_klmpk Nm_klmpk
Nama Kelompok
Kd_desa
Nm_desa Jml_anggt Id_anggota Nm_anggt
Kode Desa Nama Desa Jumnlah Anggota ID Anggota Nama Anggota
Simpan
Selesai
Edit
Hapus
Gambar 3.24 Input Proses Kelompok
Baru
Atur
70
5. Proses Pencairan SPKP Pencairan SPKP Nomor Pencairan ID Anggota Nama Jenis Kelamin Pekerjaan Kode Desa Nama Desa Kode Kelompok Nama Kelompok Jumlah Pinjaman Tanggal Pencairan
No_pncrn Id_anggota Nama
Simpan
Jns_klmn
Edit
Pkrjan
Hapus
Kd_desa
Nm_desa
Baru
Gambar 3.25 Proses Pencairan SPKP
Kd_klmpk
Nm_klmpk Jml_pnjmn
TTD
Tgl_pncrn
71
6. Proses Penyaluran Beasiswa
7 Penyaluran Beasiswa NIS Nama Tanggal Lahir
NIS
Nama Tgl_lhr Jns_klmn
Almt
Sklh
Kd_desa
Jenis Kelamin Alamat Sekolah Kode Desa Nama Desa
Simpan
Barang Distribusi
Salurkan
Baru
Barang
Kode Barang
Kd_brg
Nm_brg
Nama Barang
Ukuran
TTD
Stok
Sudah Diterima
Belum Diterima
Gambar 3.26 Proses Penyaluran Beasiswa
Ukuran
Stok
Nm_desa
72
7. Proses Penyetoran SPKP Penyetoran SPKP No Penyetoran No Pencairan ID Anggota Nama Jumlah Bayar Cicilan Dibayar Tanggal Penyetoran Status Sisa Setoran Jumlah Setoran
No_pytrn
Simpan
No_pncrn ID_anggota Nama
Edit
Jml_byr
Hapus
Dibayar
Baru
Gambar 3.27 Proses Penyetoran SPKP
Tgl_pytrn
Status Angsuran
TTD
73
8. Surat Jaminan Surat Jaminan ID Jaminan ID Anggota Nama Umur TTL Pekerjaan Alamat Desa Jaminan
Id_jmn
Simpan
Id_anggota Nama
Edit
Umur
Hapus
TTL
Pkrjan
Baru
Gambar 3.28 Surat Jaminan
Almt
Desa
Atur
Jaminan
Cetakl
74
3.3.8.2 Rancangan Output 1. Laporan Anggota SPKP PROGRAM NASIONAL PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MANDIRI PERDESAAN (PNPM – MP) KECAMATAN BONE KABUPATEN BONE BOLANGO Jl. Trans Sulawesi Pantai selatan Kecamatan Bone Laporan Anggota SPKP Id Anggota
Nama
Umur
Jenis Kelamin
Pekerjaan
Jabatan dlm Kelompok
Alamat
Jaminan
Jumlah Pinjaman
Desa
Gorontalo, ............................ Fasilitator Kecamatan
(…………………………………..)
Gambar 3.29 Rancangan Output Laporan Anggota SPKP
75
2. Laporan Data Barang
PROGRAM NASIONAL PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MANDIRI PERDESAAN (PNPM – MP) KECAMATAN BONE KABUPATEN BONE BOLANGO Jl. Trans Sulawesi Pantai selatan Kecamatan Bone Laporan Data Barang
Kode Barang
Nama Barang
Stok
Ukuran
Gorontalo, ............................ Unit Pengelola Keuangan
(..............................................)
Gambar 3.30 Rancangan Output Laporan Data barang
76
3. Laporan Pencairan Dana SPKP PROGRAM NASIONAL PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MANDIRI PERDESAAN (PNPM – MP) KECAMATAN BONE KABUPATEN BONE BOLANGO Jl. Trans Sulawesi Pantai selatan Kecamatan Bone Laporan Pencairan Dana SPKP
No Pencairan
Nama
Jenis Kelamin
Kelompok
Jumlah Pinjaman
Tgl Pencairan
Mengetahui Fasilatator Kecamatan
Gorontalo,............................ Unit Pengelola Leuangan
(.....................................)
(........................................)
Gambar 3.31 Rancangan Output Laporan Pencairan Dana SPKP
77
4. Laporan Penyaluran Beasiswa PROGRAM NASIONAL PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MANDIRI PERDESAAN (PNPM – MP) KECAMATAN BONE KABUPATEN BONE BOLANGO Jl. Trans Sulawesi Pantai selatan Kecamatan Bone Laporan Penyaluran Beasiswa Tanggal Penyetoran /
No Penyaluran
NIS
Nama Siswa
TTL
Jenis Kelamin
Alamat
Asal Sekolah
/
Ket
Mengetahui Fasilatator Kecamatan
Gorontalo,............................ Unit Pengelola Leuangan
(.....................................)
(........................................)
Gambar 3.32 Rancangan Output Laporan Penyaluran Beasiswa
78
5. Laporan Penyetoran Dana SPKP PROGRAM NASIONAL PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MANDIRI PERDESAAN (PNPM – MP) KECAMATAN BONE KABUPATEN BONE BOLANGO Jl. Trans Sulawesi Pantai selatan Kecamatan Bone Laporan Penyetoran Dana SPKP
No Penyetoran
Ketua Kelompok
Membayar Dibayar
Bunga
Total
Menunggak
Mengetahui Fasilatator Kecamatan
orontalo,............................ Unit Pengelola Leuangan
(.....................................)
(........................................)
Gambar 3.33 Rancangan Output Laporan Penyetoran SPKP
79
6. Laporan Data Kelompok PROGRAM NASIONAL PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MANDIRI PERDESAAN (PNPM – MP) KECAMATAN BONE KABUPATEN BONE BOLANGO Jl. Trans Sulawesi Pantai selatan Kecamatan Bone Laporan Data Kelompok
Kode Kelompok
Nama Kelompok
Nama Anggota
Jumlah Anggota
Nama Desa
Gorontalo,............................ Fasilitator Kecamatan
(........................................)
Gambar 3.34 Rancangan Output Laporan Data Kelompok
80
7. Surat Pernyataan Jaminan PROGRAM NASIONAL PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MANDIRI PERDESAAN (PNPM – MP) KECAMATAN BONE KABUPATEN BONE BOLANGO Jl. Trans Sulawesi Pantai selatan Kecamatan Bone Surat Pernyataan Jaminan Yang bertanda tangan dibawah ini : Nama Siswa
TTL
Jenis Kelamin
Pekerjaan
Alamat
Dengan ini menyatakan yang sebenarnya, apabila dalam jangka waktu 3 (tiga) bulan berturut – turut tidak sanggup membayar angsuran pinjaman kredit SPKP PNPM – MP pada kelompok , Maka Saya siap dan Ikhlas memberikan menyerahkan jaminan berupa : ............................ ............................ Demikan surat pernyataan dibuat dengan sadar dan ikhlas, serta tidak ada unsur paksaan dari pihak manapun. Dan apabila pernyataan ini tidak benar maka saya siap dituntut sesuai hukum yang berlaku.
Mengetahui Unit Pengelola Keuangan
Gorontalo,............................ Yang memberikan jaminan
(.....................................)
(........................................)
Gambar 3.35 Rancangan Output Surat Pernyataan Jaminan
81
8. Kwitansi Penyetoran SPKP
KWITANSI Sudah diterima dari : ................................................................ Jumlah Uang : Untuk Pembayaran : Pembayaran SPKP Bulan ......................................
Bone, / Yang Menerima
/
...........................................................
Gambar 3.36 Rancangan Output Kwitansi Pembayaran SPKP
82
9. Kwitansi Pencairan SPKP
KWITANSI Kwitansi No. Sudah diterima dari : Unit Pengelola Keuangan (UPK) Jumlah Uang :
Rp.
Untuk Pembayaran : Pinjaman Dana SPKP ......................................
Bone, / Yang Menerima
/
Terbilang : Rp. ................................
...........................................................
Gambar 3.37 Rancangan Output Kwitansi Pencairan SPKP
83
3.3.9 Implementasi Bentuk implementasi Pengolahan Data Simpan Pinjam Kelompok Perempuan & Penyaluran Beasiswa pada PNPM Mandiri Kecamatan Bone Sebagai Berikut :
Gambar 3.38 Form Login
Gambar 3.39 Form Desa
84
Gambar 3.40 Form Data Barang
Gambar 3.41 Form Input Anggota
85
Gambar 3.42 Form Input Kelompok
Gambar 3.43 Form Pencairan SPKP
86
Gambar 3.44 Form Penyaluran Beasiswa
Gambar 3.45 Form Penyetoran SPKP
87
Gambar 3.46 Form Surat Jaminan
Gambar 3.47 Form Penandatanganan
88
Gambar 3.48 Laporan Data Barang
Gambar 3.49 Laporan Anggota SKP
89
Gambar 3.50 Laporan Data Kelompok
Gambar 3.51 Laporan Pencairan Dana SPKP
90
Gambar 3.52 Laporan Penyaluran Beasiswa
Gambar 3.53 Laporan Perorangan
91
Gambar 3.54 Laporan Penyetoran Dana SPKP
Gambar 3.55 Surat Jaminan
92