LAPORAN PERANCANGAN AR 40Z0 TUGAS AKHIR SEMESTER II 2006/2007 PUSAT KEBUDAYAAN JEPANG DI BANDUNG TEMA: ORIGAMI DALAM ARSITEKTUR
dua tempat pusat kebudayaan Eropa seperti yang dibutuhkan oleh kelompok penggemar budaya Jepang (kadang dikenal dengan sebutan ‘komunitas Jepang‘ saja), kemungkinan disebabkan oleh perbedaan karakter budaya Eropa dengan budaya Jepang. Kebudayaan Eropa diterjemahkan dalam tingkah laku (manner) dan jarang diidentifikasikan ke dalam cara berekspresi yang khas. Berbeda dengan kebudayaan Jepang –terutama budaya kontemporer— yang diterjemahkan
secara
hampir seragam di seluruh dunia melalui cara berpakaian, berkesenian, dan mengidentifikasikan diri. Berdasarkan wawancara dengan salah satu anggota kelompok pencinta kebudayaan Jepang di JLCC (Japanese Language and Culture Centre) Bandung, anggota kelompok penggemar kebudayaan Jepang memang membutuhkan tempat yang dapat diidentifikasikan sebagai ‘markas’ kelompok. Hal ini bertujuan untuk mempererat persaudaraan dan juga untuk memperkuat eksistensi kelompok di mata masyarakat. The Japan Foundation yang dalam hal ini diasumsikan sebagai pemilik dan penyandang dana berperan sebatas penyedia fasilitas dan pendukung perkembangan ‘komunitas’.
BAB III ELABORASI TEMA: ORIGAMI DALAM ARSITEKTUR III.1 DEFINISI-DEFINISI Origami dalam proses perancangan projek ini diolah melalui proses metafora yaitu perbandingan dari bentuk arsitektur terhadap bentuk origami aslinya. III.1.1 DEFINISI METAFORA “Metafora” atau “metaphor” adalah (example of the) use of words to show something different from the literal meaning.
TIFA NUR LATIFA/ 152 03 016
21
LAPORAN PERANCANGAN AR 40Z0 TUGAS AKHIR SEMESTER II 2006/2007 PUSAT KEBUDAYAAN JEPANG DI BANDUNG TEMA: ORIGAMI DALAM ARSITEKTUR
(Oxford’s Learners Pocket Dictionary, 2003) Gaya bahasa dengan menggunakan lukisan yang mempunyai persamaan atau dibuat sebagai perbandingan. (Chaniago. Kamus Lengkap Bahasa Indonesia,1995) III.1.2 DEFINISI ORIGAMI Origami dikenal luas oleh masyarakat sebagai seni melipat kertas dari Jepang yang konon berasal dari era Meiji. Origami adalah : A form of visual / sculptural representation that’s defined primarily by the folding of the medium especially paper. (Joseph Wu dari www.paperfolding.com , 1999) III.1.3 MACAM-MACAM ORIGAMI 1. Origami tradisional Origami tradisional adalah origami yang murni menggunakan media kertas yang dilipat. Dalam pembuatan origami tradisional, tidak diperkenankan memotong kertas dan menyambungnya dengan lem. Modul yang hendak disambung harus saling berkait sehingga dapat bersambungan tanpa perlu menggunakan lem. Contoh-contoh origami:
Gambar 3.1 Origami Tradisional 3d Sumber dok. Pribadi
TIFA NUR LATIFA/ 152 03 016
22
Gambar 3.2 Origami Tradisional 3d sumber dok. Pribadi
LAPORAN PERANCANGAN AR 40Z0 TUGAS AKHIR SEMESTER II 2006/2007 PUSAT KEBUDAYAAN JEPANG DI BANDUNG TEMA: ORIGAMI DALAM ARSITEKTUR
Gambar 3.3 Origami Tradisional 3d Sumber dok. Pribadi
2. Tessellations Origami tessellations adalah origami yang berdasarkan pola grid kertas (crease pattern). Tessellations tidak membentuk wujud benda tetapi membentuk pola yang saling bertumpuk. Apabila pola tersebut dilihat dari depan akan menghasilkan pola yang berbeda dengan pola yang terlihat dari bagian belakang. Tessellations juga merupakan cabang origami yang dekat hubungannya dengan teori-teori matematika (lihat lampiran hal.78). Perbedaan yang paling dasar antara origami tradisional dengan tessellations adalah titik mula pembuatannya. Origami tradisional pada umumnya tidak dimulai dengan membentuk grid sedangkan tessellations harus dimulai dengan membentuk grid. Grid yang dibentuk dapat berbentuk segitiga maupun segiempat. Contoh-contoh tessellations :
Gambar 3.4 Tessellations Grid Segitiga
Gambar 3.5 Tessellations Grid
Segiempat Sumber dok. Pribadi
TIFA NUR LATIFA/ 152 03 016
23
Sumber dok. Pribadi
LAPORAN PERANCANGAN AR 40Z0 TUGAS AKHIR SEMESTER II 2006/2007 PUSAT KEBUDAYAAN JEPANG DI BANDUNG TEMA: ORIGAMI DALAM ARSITEKTUR
Gambar 3.6 Tessellations Grid Segiempat Sumber dok. Pribadi
3. Origami basah / wetfolding Origami basah atau wetfolding adalah perkembangan dari origami tradisional. Pada wetfolding, kertas biasanya dibasahi terlebih dahulu agar bisa dibuat melengkung. Pada beberapa bentuk origami kertas dibasahi
hanya
pada
bagian-bagian
lengkungan.
Contoh origami basah :
Gambar 3.7 Origami Basah Sumber: dok. Unit Kebudayaan Jepang ITB
4. Knotologi
TIFA NUR LATIFA/ 152 03 016
24
tertentu
untuk
membentuk
LAPORAN PERANCANGAN AR 40Z0 TUGAS AKHIR SEMESTER II 2006/2007 PUSAT KEBUDAYAAN JEPANG DI BANDUNG TEMA: ORIGAMI DALAM ARSITEKTUR
Knotologi adalah seni yang dianggap masih berhubungan dengan origami. Perbedaannya dengan origami tradisional adalah pada teknik pembentukannya.
Knotologi
lebih
cenderung
menggunakan
teknik
menganyam daripada melipat. Contoh knotologi:
Gambar 3.8 Bola Knotologi, sumber dok. Unit Kebudayaan Jepang ITB
III.2 INTERPRETASI TEMA Origami identik dengan melipat. Terkadang suatu bentuk origami diulang sedemikian rupa sehingga wujudnya berasal dari perulangan modul. Kertas yang digunakan untuk origami jika dibongkar kembali akan meninggalkan jejak berwujud grid. Berdasarkan hal tersebut dapat ditarik kata kunci untuk tema ini yaitu : grid, lipat dan modul. Dari kesimpulan sederhana di atas, dengan mudah dapat kita terjemahkan origami ke dalam bentuk arsitektur berdasarkan kata-kata ‘grid, lipat, dan modul’ tersebut. Grid dan modul adalah cara mengolah bentuk yang umum dilakukan di dunia arsitektur. Grid adalah : A grafting of bars; a network of lines. (Chamber’s Mini Dictionary,----) Modul adalah : (in architecture) A standard unit of size (Chamber’s Mini Dictionary,----)
TIFA NUR LATIFA/ 152 03 016
25
LAPORAN PERANCANGAN AR 40Z0 TUGAS AKHIR SEMESTER II 2006/2007 PUSAT KEBUDAYAAN JEPANG DI BANDUNG TEMA: ORIGAMI DALAM ARSITEKTUR
Banyak sekali karya arsitektur yang menggunakan grid dan modul sebagai
dasar
perancangannya.
Arsitek
yang
terkenal
piawai
menggunakan modul adalah Le Corbusier dengan karyanya Domino House. Contoh lain arsitektur dengan modul :
Gambar 3.9 Hotel Sea Hawk, Cesar Pelli
Gbr.3.10 Atsushi Imai Gymnasium, Shigeru
Ban Sumber Top Architects of The World
sumber Top Architects of The
World
Kata
‘lipat’
dalam
arsitektur
identik
dengan
teknik
baru
perancangan arsitektur yaitu folding architecture. Dalam folding architecture, bangunan dianggap seperti kertas yang bisa dibentuk. Arsitek yang sering menggunakan teknik ini antara lain Shuhei Endo. Contoh-contoh arsitektur yang bentuknya seperti lipatan origami:
Gbr 3.11 Phaeno Science Centre, Zaha Hadid
Gbr 3.12 Opera House Mariinsky,
DominiquePerrault Sumber Top Architects of The World
TIFA NUR LATIFA/ 152 03 016
26
Sumber Top Architect of The World
LAPORAN PERANCANGAN AR 40Z0 TUGAS AKHIR SEMESTER II 2006/2007 PUSAT KEBUDAYAAN JEPANG DI BANDUNG TEMA: ORIGAMI DALAM ARSITEKTUR
Gbr 3.13 Opera House Mariinsky,
Gbr 3.14 Opera House Mariinsky,
DominiquePerrault
DominiquePerrault
Sumber Top Architects of The World
Sumber Top Architects Of The
World
III.3 STUDI BANDING KASUS DENGAN TEMA SEJENIS III.3.1 STUDI BANDING 1. Opera House Mariinsky, Dominique Perrault Proposal desain untuk Opera House Mariinsky ini adalah pemenang dari sebuah kompetisi pada tahun 2003 untuk sebuah gedung opera di Saint Petersburgh. Konsepnya adalah mentransformasikan kubah emas gereja St.Petersburgh ke dalam bentuk yang lebih modern. Didalam kubah
emas
raksasa
tersebut
terdapat
fasilitas
gedung
opera
berkapasitas 2000 orang, restoran, ruang pamer, auditorium kecil berkapasitas 350 orang, kantor, dan lain-lain.
Gambar 3.15 Opera House Mariinsky, Dominique Perrault Sumber Top Architects of The World
2. Springtecture B, Shuhei Endo Bangunan ini merupakan
sebuah rumah liburan. Terbuat dari
corrugated metal baik sebagai dinding maupun sebagai atap. Material
TIFA NUR LATIFA/ 152 03 016
27
LAPORAN PERANCANGAN AR 40Z0 TUGAS AKHIR SEMESTER II 2006/2007 PUSAT KEBUDAYAAN JEPANG DI BANDUNG TEMA: ORIGAMI DALAM ARSITEKTUR
metal diolah seolah-olah menerus dari atap sampai semua dinding. Kolom struktur memiliki modul yang tidak tentu. Semua elemen arsitektur mengikuti keberadaan lempengan metal yang membentuk dinding tersebut.
Gambar 3.16 Springtecture B
Gambar 3.17 Springtecture B
Sumber : www.paramodern.com
Sumber :
www.paramodern.com
Gambar 3.18 Springtecture B Sumber : www.paramodern.com
III.3.2 PERBANDINGAN DAN KESIMPULAN STUDI BANDING Pada umumnya, bangunan-bangunan yang telah dipelajari tidak dirancang dengan pendekatan form follow function tetapi melalui pendekatan bentuk. Konsekuensi dari pendekatan bentuk adalah fungsi di dalamnya harus memiliki luasan yang disesuaikan dengan bentuk yang sudah ada. Atau sebaliknya, luasan ditentukan sebelumnya sehingga bentuk yang sudah ada dapat diperbesar atau diperkecil tetapi tidak menghilangkan bentuk dasar yang telah disepakati. Bangunan Opera House Mariinsky yang dirancang oleh Dominique Perrault sekilas tampak seperti bangunan bertopeng. Padahal jika dilihat
TIFA NUR LATIFA/ 152 03 016
28