BAB III ELABORASI TEMA
3.1.
Pengertian Tema
3.1.1. Tinjauan Terhadap Pengertian Berdasarkan Atas Dasar Pustaka Adalah Sebagai Berikut ; 1.
Futuristic is extremely modern and unusual in appearance, as if belonging to a future time; imagining what the future will be like. Futuristik adalah penampilan yang sangat tidak biasa dan modern, seolah-olah merupakan kepunyaan suatu waktu masa depan; bayangan akan seperti apa masa depan. 1
2.
Futuristic : of the future or futurism. Futuristik adalah bagian dari masa depan atau futurisme. Futurisme adalah suatu pergerakan di (dalam) seni rupa pada perang dunia I yang menolak format tradisional kedalam keadaan yang melukiskan pergerakan yang dinamis, kecepatan, kehebatan, dan kekuasaan suatu masa waktu.2
3.
Future : about to be; that is to come; expressive of time to come; time to come. Futurist : a believer or practitioner of futurology. Futurity : time to come; the state of being yet to come; an even yet to come.
1 2
As Hornby; Oxford Advanced Learner’s Dictionary, Oxford University Press; 2000 Grolier; The New Grolier Webster International Dictionary Of The English Language; 1972; New York
Universitas Sumatera Utara
Futuristik adalah tentang masa depan; ungkapan waktu yang akan datang; waktu untuk mendatang; status yang akan datang; bahkan suatu yang akan datang. 3
Futuristik adalah suatu bentuk kebebasan dalam berekspresi yang diungkapkan dalam bentuk tampilan yang tidak biasa seolah-olah merupakan bayangan akan seperti apa masa depan. 3.1.2. Sejarah Futuristik Antonio Sant'Elia lahir pada tanggal 30 April 1888 di Como, Italia. Ia melatih dan berkwalitas sebagai tukang bangunan,pada tahun 1912 ia pindah ke Milan dimana ia membuka kantor disain miliknya dan menjadi terlibat dengan Pergerakan Pendukung futurism. Antara tahun 1912 dan 1914, karena dipengaruhi oleh kota industri Amerika Serikat dan Arsitek Viennese Wagner dan Loos, ia mulai satu rangkaian pekerjaan menggambar disain untuk suatu Citt futuristicà Nuova ( kota besar baru) yang dipahami sebagai simbolis zaman baru. Banyak gambarnya yang telah dipertunjukkan di pameran kelompok Nuove Tendenze ( dimana ia menjadi anggotanya ) pada bulan May/June 1914 di Galery " Famiglia Artistica". Saat ini, banyak dari gambranya yang dipajang permanen diVila Olmo, dekat Como. Di bulan Agustus 1914 bukunya yang berjudul Arsitektur Futurism telah diterbitkan di Lacerba di mana ia menyatakan " nilai dekoratif dari Arsitektur Futurism tergantung sematamata pada penggunaan dan pengaturan dari baris atau tebal atau kasar tidaknya warna suatu material." Disainnya yang menonjol, seperti yang diuraikan dalam bukunya, pengelompokan yang tebal dan disposisi massa dan wahana yang besar-besaran yang menciptakan suatu expressionism industri yang berani. Visinya yang besar adalah memekanisasi dan mengindustrialisasi suatu kota di masa depan, dimana kota itu bukan lagi sebagai suatu massa tunggal lebih luas, multi-level, saling berhubungan dan mengintegrasikan kebutuhan 3
Geddes & Grosset; Webster’s New Dictionary and The Saurus; 1990; Scotland
Universitas Sumatera Utara
kota sepanjang kehidupan kota. Disainnya yang paling berpengaruh menonjolkan bangunan pencakar langit monolitis dengan tingkat-tingkat, jembatan dan antena pemancar yang merupakan aplikasi dari teknologi dan arsitektur modern. Pada tahun 1915, sebagai pembendung orang sosialis, Sant'Elia bergabung dengan angkatan perang bersama dengan Marinetti, Boccioni dan yang lainnya. Ia dibunuh pada tanggal 10 Oktober 1916, dalam suatu sergapan di Monfalcone. Walaupun sedikit dari pekerjaannya yang benar-benar dibangun, dan ia jauh dari yang disebut satu-satunya Arsitek Pendukung futurism, Visi futuristic Sant'Elia's adalah suatu yang raksasa, beberapa kota besar baru, generasi arsitek dan desainer banyak dipengaruhi oleh pahamnya.
Gambar III.1.
Design for Station and
Airport, Antonio Sant'Elia, 1914
Gambar III.2.
La Citta Nuova (The New
City), Antonio Sant'Elia, 1914 Universitas Sumatera Utara
III.2.
Interpretasi Tema
Futuristik merupakan suatu paham kebebasan dalam mengungkapkan atau mengekspresikan ide atau gagasan ke dalam suatu bentuk tampilan yang tidak biasa, kreatif dan inovatif. Hasil dari futuristik ini adalah sesuatu yang dinamis, selalu berubah-ubah sesuai keinginan dan zamannya. Penerapan futuristik ini hanya terlihat pada penampilan atau tampaknya dengan tetap memperhatikan dan memperhitungkan fungsi dari objeknya.
Futuristik sejalan dengan perkembangan teknologi dimana dengan semakin majunya teknologi yang diciptakan manusia maka keberadaan futuristik itu juga akan semakin berkembang. Sama seperti teknologi, futuristik ini merupakan upaya untuk menciptakan suatu masa depan yang lebih baik. Pemikiran akan futuristik itu sendiri jauh lebih kreatif dan inovatif ke depannya dan jauh lebih maju dari masanya. Keberadaan futuristik itu sendiri lahir karena kemajuan pemikiran dari manusia yang selalu berusaha menciptakan suatu gagasan atau ide kreatif dan inovatif. Hal itu tentunya sudah menjadi kebutuhan dari manusia dengan segala daya imajinasinya.
3.3.
Keterkaitan Tema dengan Judul
Indonesian Automobile Museum ini memiliki sifat yang sama dengan teknologi pada kendaraan roda empat yaitu selalu bersifat dinamis dan selalu mengikuti masa waktu yang ada. Dinamis karena selalu berubah-ubah sesuai kemajuan pemikiran manusia dan teknologi yang diciptakan manusia. Mengikuti masa karena selalu terjadi perubahan baik dalam pemikiran, teknologi dari waktu ke waktu. Contoh perubahan tersebut terlihat pada bentuk mobil pada masa lampau yang tidak memikirkan aerodinamis karena mobil tersebut memiliki kecepatan yang tidak tinggi tetapi seiring waktu teknologi semakin maju kekuatan
Universitas Sumatera Utara
mobil semakin besar dan memiliki kecepatan yang tinggi sehingga beban angin (aerodinamis) pun di hitung.
Sifat yang sama tersebut menghubungkan Indonesian Automobile Museum dengan futuristik sebagai penyelesaian akhir dari bentuk massanya. Pengaplikasian futuristic ini sendiri akan tampak pada bentuk luar / massa dari bangunan Indonesian Automobile Museum, dimana tampilan tampak yang akan diterapkan merupakan bayangan beberapa waktu yang akan datang ( ilusi tampak ). Hasil akhir bangunan merupakan hasil dari daya imajinasi si perancang dengan segala ide dan gagasannya yang kreatif dan inovatif sesuai perkembangan teknologi yang direncanakan untuk masa yang akan datang. 3.4.
Studi Banding Arsitektur Yang Mempunyai Tema Sejenis
1. Pusat Pendidikan dan Pelajar Cardiff ( The Visitor and Education Center ) Daya tarik dari Pusat Pelajar Cardiff adalah bentuknya yang seperti tabung , merupakan bangunan unik yang terletak di tepi laut. Bangunan yang terlihat futuristic ini terbuat dari bingkai baja, dilapisi panel kayu dan menggunakan kulit tahan cuaca sebagai penutupnya. Bangunan ini telah memenangkan beberapa penghargaan dalam bidang arsitektur termasuk Medali Emas RIBA dan suatu yang sangat dipuji dalam ajang tahunan penghargaan terhadap bangunan pada tahun 1991 di tabloid harian Sunday Times.
Universitas Sumatera Utara
Pengembangan ke depan dari pusat pelajar ini adalah membuat website dimana setiap orang nantinya dapat melihat Teluk Cardiff, bendungan dan segalanya yang ada di sekeliling.
Pusat Pendidikan adalah suatu ruang pamer untuk keseluruhan proyek. Kamu dapat duduk di dalam dan melihat keseluruhan proyek dan kemajuannya
2. Futuristic House Judul : Futuristic House Nama Arsitek : Jomar Machado Lokasi : Brazil
Rumah ini diberi judul Rumah Futuristik dimana si perancangnya berusaha menimbulkan suatu perasaan pada rumah tersebut yang terletak di tempat yang jauh
Gambar III.5.
Futuristic House
dan terpencil. Oleh sebab itu si perancangnya menggunakan sebagian besar warna biru dan putih untuk lingkungannya.
Universitas Sumatera Utara
3. M House
M-vironments dibuat dari suatu manipulasi komponen yang dapat dihubungkan dengan banyak cara sebagai acuan dari modul pendukung frame. Frame dapat dirakit dan dibongkar dengan cara berbeda untuk me ngakomodasi secara luas kebutuhan untuk mengubah.
M House
Universitas Sumatera Utara
M-house dibuat dari sistem M-vironment. Terdiri dari satu rangkaian panel segi empat yang dipasang dengan engsel ke suatu grid frame ruang terbuka dari tujuh sambungan kubus.
Panel-panel dapat berputar pada kubus secara vertikal dan horizontal. Engsel memungkinkan panel-panel melipat ke dalam dan keluar dari kubus untuk berbagai fungsi.
Sebagian dari panel dibatasi dan berisi jendela dan pintu. Panel-panel dapat dengan sepenuhnya menjadikan ruang panas maupun dingin. Panel lainnya dapat masuk, keluar, keatas, dan berputar. Posisi terbuka untuk menghalangi sinar matahari, hujan, dan angin. Beberapa panel membentang dari depan kubus menjadi tempat untuk duduk, tidur, bekerja, dan makan. Kebanyakan dari panel yang dapat dimasukkan diorientasikan di atas dan di sekitar platform terbuka.
Universitas Sumatera Utara
Platforms dan rangka kubus didukung oleh kaki yang dapat diatur yang terikat dengan bantalan kaki penyalur beban. Beberapa kasus rangka tidak memerlukan pondasi, dan dapat disesuaikan untuk mengakomodasi variasi lahan.
Semua komponen M-house dapat bertukar tempat dan dapat ditambah atau dikurangi jumlah dan ukurannya. Panel-panel dapat dibuat berbentuk kurva dan dapat dibuat dari berbagai tipe material.
Universitas Sumatera Utara
Panel-panel M-house dirakit dengan struktur baja yang didukung lembaran tipis beton komposit. Semua permukaan struktur yang terlihat dicat.
M-house telah dirancang berfungsi sebagai tempat liburan pribadi, sebagai bangunan tunggal atau komplek peristirahatan. Rumah tersebut dapat dirancang untuk mencukupi sendiri, tenaga berasal dari energi alternative seperti matahari dan angin.
Universitas Sumatera Utara
M House interior
Universitas Sumatera Utara
4. Wind Tunnel Footbridge
The Wind Tunnel Foot Bridge adalah suatu jembatan baru untuk abad 21; proposal disain untuk suatu hal baru dari angin yang mengaktifkan titian dibuat dari baja dan aluminum. Ketika angin berhembus, lima roda turbin angin memutar pada kecepatan berbeda di sekitar orang-orang yang sedang berjalan melaluinya. tiga dari lima roda masuk satu arah sedang yang lain berputar terbalik. Ketika angin mengendalikan roda masuk arah berbeda dan pada kecepatan berbeda, mereka dapat menghasilkan elektronik berbeda bersesuaian bunyi. Titian Terowongan angin telah dirancang untuk dibangun dalam berbagai jenis tempat publik sebagai suatu atraksi arsitektural. Roda juga menghasilkan dan banyak menyimpan tenaga elektris seperti suatu kincir angin.
Universitas Sumatera Utara
BAB IV ANALISA 4.1 ANALISA TAPAK 4.1.1 Lokasi Site
•
Site terletak pada simpul
antara jln. Maulana Lubis dan Guru Patimpus.
Universitas Sumatera Utara
•
Terletak pada WPP E dengan peruntukkan lahan untuk permukiman, perkantoran, perdagangan, konservasi, rekreasi, Lpangan Golf,Hutan kota.
•
Pada site ini cocok dibuat bangunan yang bersifat rekreasi pendidikan dan lebih kearah otomotif karena sebahagian kawasan ini memiliki bangunan komersil yang berhubungan dengan otomotif
4.1 .2 Analisa Tata Guna Lahan Bangunan komersil pada site ini berupa Plaza dengan 5 lt, Hotel dengan 10 lantai, rumah makan 1 lantai dan Dealer Mobil.
Bangunan sekolah tingkat SD dengan ketinggian 1 lantai
Kawasan Rumah Penduduk Kec. Medan barat dengan ketinggian rumah rata-rata 1 lantai
Kuburan Umat Islam
BANGUNAN KOMERSIL RUMAH PENDUDUK LAHAN TERBUKA HIJAU BANGUNAN SEKOLAH SITE PROYEK
Pada kawasan ini bangunan didominasi oleh bangunan komersil dari Dealer, jajanan, took elektronik dan bengkel mobil,d an terdapat SPBU.
Kawasan Rumah penduduk dengan rata- rata ketinggian 2 Lt.
Kawasan bangunan komersil seperti took aksesoris mobil, toko ketok magic, dan bengkel mobil, serta warung makan soto Sinar pagi.
Site Proyek Indonesian Automobile museum dengan Luas site 1.7 Ha
Universitas Sumatera Utara
4.1.3. Intensitas Pembangunan GSB (Garis Sepadan Bangunan) Jln. Guru Patimpus
:
½ lebar jalan + 1
15/2 + 1= 8.5m Jln. Maulana Lubis
:
½ lebar jalan + 1
14/2 + 1= 8 m GSB dapat dipergunakan sebagai : •
Sirkulasi Kendaraan
•
Akses untuk pejalan kaki dan kendaraan
•
Plaza dan taman
Luas site :1.7Ha = 17.000 m² •
KDB (Bulk) di kawasan sekitar = 80 % x L. Lahan KDB
= 80 % x 17.000 m² = 13.600 m² = 1.36 Ha
Tanggapan : dilihat dari kondisi site lebih baik GSB pada site lebih baik dimaksimalkan untuk para pejalan kaki yang mengunjungi site ini dengan vegetasi yang rindang, trotoar yang lebih lebar untuk pedagang kaki lima berdagang dan trotoar yang khusus untuk penderita cacat.
Universitas Sumatera Utara
4.1.4 Fungsi Eksisting Tapak
Eksisting pada bagian ini berupa Rumah 1 lantai dan Ruko 3 lantai
Eksisting pada bagian ini berupa ruko 3 lantai dengan fungsi komersil seperti bengkel otomotif dan aksesoris mobil
Eksisting pada bagian ini berupa ruko 3 lantai Toko ATK, Dealer Totoya dan fungsi lainnya.
Universitas Sumatera Utara
4.1.5 Analisa Pejalan Kaki
Universitas Sumatera Utara
4.1.6. Analisa Sirkulasi Kendaraan
Jalan Adam Malik memiliki Lebar 15 m dan dua arah, kendaraan dapat berasal dari Medan Belawan
Jalan Gatot Subroto , memiliki lebar 21 m dan merupakan jalan utama kota medan menuju medan ke Medan Sunggal, Helvetia dan Binjai
Simpul antara jalan Guru Ptimpus dan Adam Malik, keadaan sangat macet pada hari-hari kerja terutama pada jam masuk kerja dan pulang kerja Jalan Guru Patimpus dengan lebar 15 m dan dua arah, kendaraan ke site ini dapt berasal dari Akasara
Jalan Maulana Lubis dengan lebar jalan 15 m dan satu arah
Kepadatan kendaraan sering terjadi pada daerah ini karena sebagian badan jalan digunakan untuk parkir kendaraan roda empat untuk makan dan membeli aksesoris mobil
Universitas Sumatera Utara
4.2 ANALISA FUNGSIONAL 4.2.1 Analisa Pengguna a) Pelaku Kegiatan Pelaku Kegiatan dalam Indonesian Automobile Museum ini adalah : •
Pengunjung Dari kelompok pengunjung di bagi atas : Anak –anak di bawah umur 14 tahun yang mengunjungi galeri ini dengan didampingi oleh orang tua tidak dikenakan biaya. Remaja diatas 14 tahun yang mengunjungi galeri ini dikenakan biaya. Dewasa diatas 18 tahun dikenakan biaya. Orang tua diatas 60 tahun dikenakan biaya. Pengunjung khusus seperti Pejabat, pegawai dengan adanya kewajiban militer, dan pahlawan militer dapat memasuki galeri dengan gratis.
•
Pegawai
Adapun kelompok pegawai berdasarkan tugasnya : Pegawai keamanan Pegawai Kebersihan Pegawai tiket Pegawai M/E Pegawai Pengelola Museum Pegawai teknisi Kendaraan Pegawai Restaurant/Café Pegawai pemandu galeri
•
Kegiatan Pengelolaan Kegiatan yang kompleks pada Medan Racquet Sports Center ini juga membutuhkan pengelolaan dan pemeliharaan yang kompleks. Oleh sebab kegiatan pengelolaannya tidak bisa dilakukan sekaligus. Sehingga untuk kegiatan pengelolaan dan
Universitas Sumatera Utara
pemeliharaan dibagi ke dalam beberapa bagian berdasarkan banyaknya jenis aktivitas. Masing-masing bagian bertanggung jawab pada pengelola utama. 1. Pengelola. Ruang-ruang yang dibutuhkan : -
R.Kerja
-
R.Direktur Umum
-
R.Direktur per divisi
-
R.Manager per divisi
-
R.Ass Manager per divisi
-
R.Karyawan
-
R.Ganti
-
R.Tunggu
-
Ruang Penyimpanan
-
Toilet
2. Kegiatan Pelayanan Teknis. Ruang-ruang yang diperlukan : -
Ruang Operator
-
R.O. PABX dan Sound System
-
CCTV
-
Pompa dan Ground
-
Reservoir
-
Tempat Pembuangan Sampah
-
Penyimpanan Mobil
-
R. Revitalisasi mobil
Universitas Sumatera Utara
4.2.2 Analisa Kegiatan
4.2.3 Organisasi Ruang
Universitas Sumatera Utara
4.3. ANALISA NON-FISIK 4.3.1 Analisa Struktur dan Konstruksi Struktur bangunan dapat dibedakan menjadi: 1. Struktur bawah (pondasi) Beberapa jenis struktur bawah seperti pondasi setempat, pondasi lajr (dari bahan batu kali, batu bata, beton bertulang), pondasi sumuran, pondasi tiang pancang, dll. Tabel 4.2 Struktur Bawah Objek Pondasi Tiang Pancang
Pondasi
Keterangan a. Cukup aman untuk menahan gaya, baik itu gaya vertikal maupun horizontal b. Mencapai kedalaman hingga tanah terkeras (8-20 meter) c. Pengerjaan cepat dan mudah d. Bahan dari beton, baja, dan kayu e. Menimbulkan getaran dan bunyi yang relatif besar a. Digunakan pada tanah rawa-rawa atau lunak b. Mencapai kedalaman hingga tanah terkeras (4-8
Universitas Sumatera Utara
Sumuran
Pondasi Bore Pile
meter) c. Mudah pengerjaan dalam perluasan bangunan d. Aman dan ekonomis untuk tipe bangunan tingkat rendah a. Cukup aman untuk menahan gaya vertikal b. Mencapai kedalaman hingga tanah terkeras (>10 meter) c. Pengeboran untuk pengecoran pondasi d. Digunakan pada tanah yang tidak keras e. Tidak menimbulkan getaran dan bunyi yang besar f. Tidak memakan waktu yang lama g. Memerlukan keahlian khusus h. Tidak ekonomis
2. Struktur atas a. Struktur vertical terdiri dari rangka dan dinding pemikul ( dari pasangan batu bata). b. Struktur Horizontal yang terdiri dari plat dasar dan balok c. Atap, bisa berupa atap seng, atap genteng, plat beton,dll. Penggunaan dimensi dari struktur atas disesuaikan dengan beban yang ditampung dan bentang bangunan. Makin berat yang ditampung, maka semakin tebal dimensi yang digunakan. Untuk dimensi balom ditentukan dengan 1/12 dari bentangan bangunan sedangkan untuk plat dasar minimal 10 cm.
Bahan Struktur: Tabel 4.3 Bahan Struktur Kriteria
Beton
Baja
Komposit
Unsur
Agregat kasar/halus, air dan semen
Besi, karbon, oksigen
Beton dan Baja
Sifat
Mudah dibentuk, praktis
Kaku
Relatif fleksibel
Kekuatan
Gaya tekan
Gaya tarik
Gaya tekan dan tarik
Universitas Sumatera Utara
Daya tahan (api/cuaca)
100-450 oC/non korosi
250 oC/ korosi
100-450 oC/non korosi
Pengontrolan kualitas
Ketat
Relatif merata
Ketat
Keahlian
Menengah
Ahli khusus
Ahli khusus
Pelaksanaan
Bertahap, di lapangan
Singkat, pabrikan
Singkat, pabrikan atau lapangan
Jenis
Bertulang, praktekan
Variasi rangka dan profil
Variasi
Contoh
Balok, kolom, lantai, dinding core
Balok, kolom, kabel struktur
Balok, kolom, lantai, dinding core.
Sesuai dengan tema yang dipakai maka system struktur yang akan dipakai adalah penggunaan struktur berbahan baja.
4.3.2 Utilitas •
Sistem Penghawaan Sistem penghawaan dalam bangunan dibedakan atas: a. Penghawaan Alami Penghawaan yang menggunakan udara secara langsung dari alam tanpa bantuan sistem mekanik Kelebihan : a.
Kelancaran dan kebersihan sirkulasi udara
b.
Kesejukan udara yang alami
c.
Hemat energi dan ekonomis
Kelemahan : a.
Ruangan cepat kotor oleh debu-debu yang masuk
b.
Temperatur dan kelembaban udara tidak dapat dikontrol
c.
Memiliki banyak bukaan
b.Penghawaan Buatan
Universitas Sumatera Utara
Penghawaan yang menggunakan bantuan sistem mekanik chiller dan AHU. Umumnya disebut sebagai AC (Air Conditioner) Kelebihan : a.
Setiap saat dapat dilakukan pengontrolan udara
b.
Tidak memerlukan bukaan yang banyak
c.
Ruangan tidak mudah kotor oleh debu-debu
Kelemahan : a.
Udara yang dihasilkan tidak sesegar udara alami
b.
Tidak adanya sirkulasi udara yang bergerak
c.
Menggunakan banyak energi dan biaya
Jenis penghawaan buatan: Tabel 4.4 Penghawaan Buatan No. Tinjauan
Package Unit
Split Unit
Central Station Unit
1
Kemampuan Supply
100-650 m²
3000-4000 m²
800-8000 m²
2
Sistem
Air Cooled, Water cooled
Air Cooled, Water cooled
Air Cooled, Water cooled
3
Letak Mesin
Kompresor di luar ruang, evaporator kondensor di dalam ruangan
Kompresor di dalam ruang, evaporator kondensor di luar ruangan
Evaporator, kompresor dan kondensor merupakan 1 unit
4
Kebisingan
Relative besar karena seluruh mesin terletak di dalam ruangan
Relative kecil karena seluruh mesin terletak di luar ruangan
Kecil karena seluruh mesin terletak di luar ruangan
5
Sistem Instalasi
Sederhana
Tanpa
Dengan
Universitas Sumatera Utara
ducting
ducting
6
Distribusi udara
Kurang merata
Disesuaikan kebutuhan
Disesuaikan kebutuhan
7
Daya Tahan Mesin
10 tahun
10 tahun
20 tahun
8
Maintenance
Per unit
Per unit
Sentral
9
Beban Peralatan
Ringan
Ringan
Besar dan berat
Sistem penghawaan yang akan dipakai pada proyek ini adalah system penghawaan buatan karena tuntutan fungsi bangunan harus memiliki suhu udara yang satbil karena di dalamnya akan disimpan peralatan dan bahan yang membutuhkan kestabilan suhu. Selain itu untuk menjaga udara di dalam bangunan agar tetap bersih dan tidak terganggu polusi dari sekitar site (jalan). •
Sistem Pencahayaan Sumber pencahayaan dibedakan: a. Sumber pencahayaan alami (day light), yaitu melalui bukaan-bukaan yang ada dalam bangunan. Sistem ini memanfaatkan sinar matahari sebagai sumber cahaya Kelebihan : a. Hemat energi dan ekonomis b. Ketika pagi, sinarnya menyehatkan c. Terlihat alami dan membantu tanaman tetap hidup Kelemahan : a. Tidak bisa menerangi daerah yang terlindungi b. Hanya bisa dimanfaatkan di pagi hari c. Cahaya tidak dapat dikontrol lebih b. Sumber pencahayaan buatan (artificial light), yaitu melaui penggunaan lampu untuk penerangan di dalam bangunan. Sistem ini memanfaatkan energi listrik sebagai tenaga sumber cahaya. Kelebihan :
Universitas Sumatera Utara
a. Dapat menerangi daerah yang tidak dapat dijangkau sinar matahari b. Kekuatan cahaya dapat dikontrol dengan mudah c. Dapat dipergunakan di saat malam hari Kelemahan : a. Memerlukan banyak sumber penerangan b. Banyak menggunakan energi listrik dan biaya c. Krisis listrik pada kota
•
Sistem Penanggulangan Bahaya Kebakaran a. Pencegahan aktif terhadap bahaya kebakaran Tabel 4.5 Pencegahan Aktif Terhadap Kebakaran Alat pencegahan aktif
Luas pelayanan / jarak
Keterangan
Fire Hydrant
Jarak maksimum 30 m dan luas pelayanan 800 m²
Ditempatkan di koridor, hall dan tempat lain yang mudah dicapai
Kimia Portable
Jarak maksimum 25 m dan luas pelayanan 200 m²
Ditempatkan di daerah umum atau pada ruangan kecil seperti dapur dan ruang panel
Pylar Hydrant
Jarak maksimum 100 m
Ditempatkan di halaman yang mudah dicapai oleh mobil pemadam kebakaran
Sprinkler
Jarak maksimum 29 m dan luas pelayanan 25 m²
Digunakan untuk penanggulangan kebakaran pada tingkat awal yang bekerja secara otomatis karena pengaruh suhu (135⁰-160⁰ F)
Head Detector dan Smoke Detector
Luas pelayanan 75 m²
Dihubungkan dengan alarm untuk mendeteksi sedini mungkin adanya kebakaran
Universitas Sumatera Utara
b. Pencegahan Pasif terhadap bahaya kebakaran Tabel 4.6 Pencegahan Pasif Terhadap Kebakaran Alat pencegahan pasif
Luas pelayanan / jarak
Keterangan
Tangga kebakaran dilengkapi pintu kebakaran
Jarak maksimum 30 m
Kedap asap (ada cerobong asap) dan dilengkapi dengan penerangan darurat
Lebar tangga dan lebar bordes minimum 1.2 m Antrade minimum 28 cm Optrade maksimum 20 cm
•
koridor
Lebar minimum 1.8 m
Dilengkapi dengan penerangan darurat
Pintu keluar
Lebar minimum 90 cm
Membuka kea rah luar
System kompartemensi
Lokalisasi proses kebakaran agar api tidak menjalar ke tempat lain untuk memudahkan pengedalian dan pemadamannya
Sumber daya listrik darurat genset dan baterai
Bekerja untuk penanganan darurat sprinkler, hydrant, dan detector
Sistem Pengolahan Air Bersih & Kotor a. Air Bersih Sumber air bersih adalah dri PDAM, yang digunakan untuk cadangan pemadam kebakaran, hydrant box, AC. System distribusi:
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.7 Sistem Distribusi Air Bersih Sistem
Keuntungan
Kerugian
Keterangan
Distribusi air System ini masih ke bawah dapat menjamin kelangsungan aliran air bersih walaupun aliran listrik padam. Umumnya kekuatan air di tiap lantai relative sama. Ekonomis karena pompa tidak selalu bekerja
Membutuhkan ruang untuk tangki di atas bangunan dan akan menimbulkan beban pada bangunan
Apabila tekanan air tidak memenuhi syarat maka air yang ditampung reservoir bawah dipompa naik untuk ditampung pada reservoir atas. Kemudian baru dilarikan ke tiaptiap lantai dengan system gravitasi
Distribusi air Menghemat ke atas biaya tangki
Aliran air bersih tidak dapat mengalir bila listrik padam dibutuhkan beberapa pompa yang bekerja otomatis. Umumnya pada daerah teratas, air relative menjadi kecil
Apabila tekanan air memenuhi syarat, air yang ditampung pada reservoir bawah dapat langsung didistribusikan ke tiap lantai dengan bantuan pompa.
b. Air Kotor Buangan air kotor dari dapur, floor drain, wastafel maupun air hujan dapat disalurkan langsung ke bak control yang menuju saluran kota. Sedangkan buangan air kotor dari WC harus mengalai proses pengolahan air kotor baru kemidian disalurkan ke riol kota. Sumber air kotor dalam bangunan berasal dari : 1.
Air hujan (Drainase)
Universitas Sumatera Utara
Disalurkan dari atap bangunan ke pipa-pipa pembuangan air hujan secara vertikal dan kemudian diteruskan ke saluran pembuangan kota 2.
Air kotor cair
Disalurkan melalui pipa pembuangan secara vertikal dan kemudian diteruskan ke saluran pembuangan kota. Khusus pembuangan dari dapur, air kotor disaring dalam bak penampungan lemak. 3.
Air kotor padat
Disalurkan melalui pipa pembuangan air kotor padat secara vertikal dan dibuang ke bak septictank dan kemudian diresapkan ke dalam tanah melalui bak resapan.
•
Sistem Penangkal Petir Sistem penangkal petir adalah suatu sistem dengna komponenkomponen dan peralatan-peralatan yang keseluruhan berfungsi untuk menangkap petir dan menyalurkannya ke tanah, sehingga semua bagian dari bangunan beserta isinya atau benda-benda yang dilindunginya terhindar dari bahaya sambaran petir.
Sistem penangkal petir terdiri dari : 1.
Penghantar di atas atap, terdiri dari elektroda logam tegak dan
mendatar 2.
Penghantar di dinding, berupa kawat tembaga atau baja
3.
Penghantar di tanah, berupa elektroda pita atau batang maupun
pelat. Faktor-faktor yang harus diperhatikan dalam perancangan : 1.
Keamanan, tanpa mengurangi nilai arsitektur, perhatian harus
ditujukan pada nilai perlindungan terhadap sambaran petir yang efektif 2.
Penampang hantaran-hantaran pertanahan yang digunakan.
3.
Ketahanan mekanis
4.
Ketahanan terhadap korosi
5.
Bentuk dan ukuran bangunan yang dilindungi
6.
Faktor ekonomis
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.8 Sistem Penangkal Petir Sistem Franklin
Kelebihan - Biaya murah - Lebih praktis disbandin g sangkar faraday
Pemasangan Cukup 1 antena dipasang di puncak gedung
Sangkar Faraday
-
Dipasang mengelilingi bangunan
-
-
Radioaktif
-
-
-
-
•
Kekurangan - Daya jangkau terbatas - Untuk bangunan yang lebar membutuhka n antena yang lebih tinggi Cocok - Biaya mahal, untuk kurang efisien bangunan disbanding tinggi system Jarak Franklin jangkau - Segi lebih luas penampilan kurang estetis Baik untuk bangunan yang memanjan g Memiliki - Biaya mahal jarak - Bersifat jangkau menolak petir yang luas sehingga Cukup membahayak dipasang 1 an lingkungan buah sekitar Panjang tiang tidak terlalu tinggi Lebih praktis Estetis lebih baik
Dipasang di puncak gedung
Sistem Pengolahan Sampah & Limbah a. Sampah Beberapa cara penanggulangan sampah: •
Pembakaran
Universitas Sumatera Utara
Sampah diangkut dari tempat sampah sementara ke tempat pemusnahan sampah. Kemudian dibakar dengan alat pembakaran samapah yaitu incinerator dengan suhu tertentu. Alat ini bisa membakar sampah padat kering maupun sampah basah. Cara pembakaran sampah ini cukup praktis •
Compeksi Dengan cara ini, sampah di press dan ditekan hingga volume sampah menjadi kecil. Dalam pelaksanaan pengepresan perlu alat untuk mengepres sampah.
•
Penghancuran System kerja dari penghancuran ini adalah sampah yang telah dikumpulkan dari tempat penampungan sampah sementara dimasukkan ke dalam mesin penghancur.
b. Limbah Limbah medis atau limbah klinis adalah limbah yang berasal dari pelayanan
medis,
perawatan,
farmas,
laboratorium,
radiografi,
penelitian. Limbah ini bersifat membahayakan dan perlu dilakukan pengamanan terhadapnya. Limbah ini dapat digolongkan: • Limbah benda tajam, bisa berupa jarum, pipet, pecahan kaca, pisau bedah. Semuanya adalah berbahaya mempunyai potensi menularkan penyakit. • Limbah infeksius, dihasilkan oleh laboratorium, kamar isolasi, kamar perawatan, sangat berbahaya bisa menularkan penyakit. • Limbah jaringan tubuh, berupa darah, anggota badan hasil amputasi, cairan tubuh. • Limbah farmasi, berupa obat atau bahan-bahan yang telah kadaluarsa, obat-obat yang terkontaminasi. • Limbah kimia, ada yang berbahaya dan ada yang tidak berbahaya. Ada limbah kimia yang bisa meledak, membuat korosi pada saluran
Universitas Sumatera Utara
• Limbah radioaktif, bahan yang terkontaminasi dengan radioisotope. Pengolahan limbah radioaktif harus memenuhi peraturan yang diwajibkan. Limbah rumah sakit mengandung mikro-organisme, bahan kimia beracun dan kemungkinan bahan radioaktif. Limbah rumah sakit harus diolah sebelum dibuang ke saluran roil kota. Pengolahan limbah pada rumah sakit dibagi menjadi 2 : 1. Pengolahan Limbah Cair, pada rumah sakit limbah padat diproses oleh system pengolahan yang disbut IPAL (Instalasi Pengolahan Air Limbah).
Limbah
cair
harus
menjalani
proses
penyaringan,
pengendapan, dan aerasi. Proses ini berlangsung dalam beberapa tingkat sesuai dengan kondisi limbahnya. Bila proses tersebut telah menghasilkan air yang tak berwarna, tak berasa, dan bebas dari bau yang tak sedap, secara kimiawi kualitas dasarnya telah terpenuhi. Tapi, karena limbah tersebut berasal dari rumah sakit, masih ada satu proses penting yaitu klorinasi. Proses ini adalah pemberian senyawa klorin yang akan mematikan semua jasad renik yang masih hidup di air limbah. Karena bakteri patogen seperti E. Coli dan Paramecium tak bisa dimatikan hanya dengan proses penyaringan dan pengendapan. 2. Pengolahan Limbah Padat, adalah dengan membakarnya hingga ludes. Badan Kesehatan Dunia mensyaratkan, limbah-limbah padat rumah sakit mesti ditandaskan dalam mesin pembakar (incinerator) yang mampu mencapai temperatur 1.000 derajat Celsius secara kontinu.
•
Sistem Elektrikal Sumber listrik berasal dari : 1.
PLN
Untuk kebutuhan sehari-hari dalam keadaan normal 2.
Generator Set (Genset)
Untuk kebutuhan listrik pada saat terjadi pemadaman listrik PLN seperti yang terjadi akhir-akhir ini. Minimal genset ini dapat menyuplai listrik 50 %
Universitas Sumatera Utara
dari listrik yang dibutuhkan yaitu mencakup tenaga listrik utama, seperti penerangan umum, AC, pompa, dan lift. 3.
UPS (Uninteruped Power Supply)
Merupakan baterai kering yang dapat menyuplai tenaga listrik sementara. UPS digunakan pada saat pemadaman listirk PLN dan kebakaran. UPS ini berguna untuk menyuplai listrik secara langsung pada bangunan khususnya pada fungsi yang sangat membutuhkan, seperti : penerangan darurat, dan fan-fan pada saat kebakaran.
•
Sistem Komunikasi Jaringan komunikasi menggunakan pesawat telepon dengan sambungan langsung dari TELKOM dan komunikasi di dalam gedung menggunakan jaringan pesawat PABX (Private Automatic Branch Exchange) yang praktis. Selain itu juga disediakan fasilitas telepon umum dan wartel.
Universitas Sumatera Utara
4.4 Kesimpulan Kesimpulan dari analisa yang telah dilakukan pada bab ini adalah:
-
Site berada di kawasan yang umumnya berupa fungsi perdagangan, kantor, pendidikan dan pemukiman
-
Site berada pada simpul antara jln Guru Patimpus dan Maulana Lubis
-
Fasilitas pejalan kaki harus diperbaiki dan ditambahkan di beberapa bagian
-
Entrance utama kendaraan menuju dan keluar site dibuat dari Guru Patimpus dan Maulana Lubis ,
-
Sesuai dengan tema perancangan bangunan dan bentuk bangunan akan memakai struktur baja dan menggunakan kaca lapis ganda pada bagian fasade
-
Di beberapa bagian bangunan akan menggunakan pencahayaan alami
-
Bangunan akan menggunakan system penghawaan buatan dengan pertimbangan menjaga kestabilan suhu untuk menjaga kesehatan mobil .
-
System pengolahan limbah rumah sakit di bagi 2,yaitu a. Limbah padat dengan menggunakan incinerator b. Limbah cair dengan system IPAL
Universitas Sumatera Utara
BAB V KONSEP 5.1 Konsep Ruang Luar Pada daerah ini dikonsepkan sebagai areal pusat kegiatan hiburan jalanan yang dibuat seperti amphiteather.
GSB pada bangunan ini digunakan sebagai sirkulasi pejalan kaki dengan lebar 7-8 m, agar para pejalan kaki merasa aman, diberi shading vegetasi dan papan iklan yang tidak menggangu view ke bangunan.
Areal pada sekitar bangunan digunakansebahagian sebagai sirkulasi keluar masuk kendaraan , dibuat mengelilingi agar akses pemadam kebakaran lebih baik. Terdapat juga vegetasi sebagai lahan resapan air hujan.
Bangunan Indonesian Automobile Museum
Universitas Sumatera Utara
5.1.1 Konsep Entrance
Entrance kendaraan pada daerah ini tidak baik baik karena hanya menambah kemacetan
Entrance pada bagian ini tidak bagus karena terlalu dekat dengan simpul Jln. Gatot Subroto dan
Untuk entrance bagian ini kurang baik karena keadaan jalan Guru Patimpus pada bagian ini juga macet hal ini dapat mengurangi aksesibilitas nya ke bangunan ini Entrance pada bagian ini kurang baik karena kemacetan tetapi baik untuk jalur keluar site dengan membuat kantung –kantung jalan.
Entrance pada bagian ini bagus tetapi kendaraan dari jalan S.Parman
Entrance pada bagian ini bagus dikarenakan jauh dari simpulsimpul jalan dan keadaan jalan Maulana Lubis yang 1 arah
Kesimpulannya entrance masuk ke bangunan ini terletak pada sisi jalan Maulana Lubis pada bagian belakang Site dengan jalur keluar site pada jalan Guru Patimpus pada sisi belakang bangunan
Universitas Sumatera Utara
5.1. 3 Konsep Pedestrian
Universitas Sumatera Utara
5.2 Konsep Bangunan
Universitas Sumatera Utara
5.2.1 Konsep Struktur •
Struktur Lantai : untuk struktur lantai sebahagian besar bangunan ini menggunakan struktur kolom balok untuk menyalurkan beban ke tanah dan struktur kabel untuk menahan beban lantai yang terkantilever pada lantai 4 sampai 6
Struktur kabel yang mentransferkan gaya dari beban lantai ke core berupa gaya tarik
Struktur utama yang mendukung lantai terkantilever pada lantai 4 sampai 6 yang berupa Core yang menahan beban tarik dari kolom pendukung 3 lantai tersebut
Kolom pendukung yang berfungsi sebagai pentransfer beban lantai 4,5,6 yang disalurkan ke Core melalui kabel
Universitas Sumatera Utara
5.2.2.Konsep Sirkulasi
Jalur kendaraan Jalur Pejalan Kaki Entrance Jalan keluar
Amphitheater
5.2.3 Konsep Ruang Dalam •
Lantai 1
Sirkulasi Vertikal lobby
perpustaka an
Entrance Jalan keluar
Universitas Sumatera Utara
•
Lantai 2
Sirkulasi Vertikal
Galeri mobil
•
Lantai 3
Galeri mobil
•
Lantai 4
Galeri mobil
Universitas Sumatera Utara
•
Lantai 5
Sirkulasi Vertikal
Galeri mobil
•
Lantai 6
Galeri mobil
Universitas Sumatera Utara
•
Lantai 7
Sirkulasi Vertikal Restauran & arena main anak
• Kantor Pengelola
•
Lantai
Musholla
8
Ruang pameran sementara
Universitas Sumatera Utara
•
Basement 1 Sirkulasi Vertikal
Areal Parkir roda dua dan empat
•
Basement 2 •
Areal Parkir roda dua dan empat
•
Pada bagian ini merupakan areal private yang mana khusus untuk pegawai Museum yang mana pada bagian ini terdapat ruang CCTV dan PABX yang mana sebagai ruang control Telepon, Speaker, dan sebagai ruang pemantau keamanan Gedung.
Basement 3
• • Areal parkir
Pada bagian ini merupakan areal private yang mana khusus untuk pegawai Museum yang mana pada bagian ini terdapat ruang M/E dan Plumbing/sanitasi dan Ruang perbaikan dan pemeliharaan Mobil yang akan dipamerkan.
Universitas Sumatera Utara
BAB VI HASIL PERANCANGAN 6.1. Denah Basement 3
Gambar 6.1. Denah Basement 3
Universitas Sumatera Utara
6.2. Denah Basement 2
Gambar 6.2. Denah Basement 2
Universitas Sumatera Utara
6.3. Denah Basement 1
Gambar 6.3. Denah Basement 1
Universitas Sumatera Utara
6.4. Site Plan
Gambar 6.4. Site Plan
Universitas Sumatera Utara
6.5. Ground Plan
Gambar 6.5. Ground Plan
Universitas Sumatera Utara
6.6. Denah Lantai 2
Gambar 6.6. Denah Lantai 2
Universitas Sumatera Utara
6.7. Denah Lantai 3
Gambar 6.8. Denah Lantai 3
Universitas Sumatera Utara
6.8. Denah Lantai 4
Gambar 6.8. Denah Lantai 4
Universitas Sumatera Utara
6.9. Denah Lantai 5
Gambar 6.9. Denah Lantai 5
Universitas Sumatera Utara
6.10. Denah Lantai 6
Gambar 6.10. Denah Lantai 6
Universitas Sumatera Utara
6.11. Denah Lantai 7
Gambar 6.11. Denah Lantai 7
Universitas Sumatera Utara
6.12. Denah Lantai 8
Gambar 6.12. Denah Lantai 8
Universitas Sumatera Utara
6.13. Tampak Depan dan Tampak Samping
Gambar 6.13. Tampak Depan dan Tampak Samping
Universitas Sumatera Utara
6.14. Potongan A-A dan Potongan B-B
Gambar 6.14. Potongan A-A dan Potongan B-B
Universitas Sumatera Utara
6.15. Rencana Pondasi
Gambar 6.15. Rencana Pondasi
Universitas Sumatera Utara
6.16. Rencana Pembalokan Basement 2
Gambar 6.16. Rencana Pembalokan Basement 2
Universitas Sumatera Utara
6.17. Rencana Pembalokan Basement 1
Gambar 6.17. Rencana Pembalokan Basement 1
Universitas Sumatera Utara
6.18. Rencana Pembalokan Lantai 1
Gambar 6.18. Rencana Pembalokan Lantai 1
Universitas Sumatera Utara
6.19. Rencana Pembalokan Lantai 2
Gambar 6.19. Rencana Pembalokan Lantai 2
Universitas Sumatera Utara
6.20. Rencana Pembalokan Lantai 3
Gambar 6.20. Rencana Pembalokan Lantai 3 Universitas Sumatera Utara
6.21. Rencana Pembalokan Lantai 4
Gambar 6.21. Rencana Pembalokan Lantai 4
Universitas Sumatera Utara
6.22. Rencana Pembalokan Lantai 5
Gambar 6.22. Rencana Pembalokan Lantai 5
Universitas Sumatera Utara
6.23. Rencana Pembalokan Lantai 6
Gambar 6.23. Rencana Pembalokan Lantai 6 6.24. Rencana Pembalokan Lantai 7
Universitas Sumatera Utara
Gambar 6.24. Rencana Pembalokan Lantai 7
Universitas Sumatera Utara
6.25. Rencana Pembalokan Lantai 8
Gambar 6.25. Rencana Pembalokan Lantai 8
Universitas Sumatera Utara
6.26. Rencana Atap
Gambar 6.26. Rencana Atap
Universitas Sumatera Utara
6.27. Rencana Titik Lampu Basement 3
Gambar 6.27. Rencana Titik Lampu Basement 3
Universitas Sumatera Utara
6.28. Rencana Titik Lampu Basement 2
Gambar 6.28. Rencana Titik Lampu Basement 2
Universitas Sumatera Utara
6.29. Rencana Titik Lampu Basement 1
Gambar 6.29. Rencana Titik Lampu Basement 1
Universitas Sumatera Utara
6.30. Rencana Titik Lampu Lantai 1
Gambar 6.30. Rencana Titik Lampu Lantai 1
Universitas Sumatera Utara
6.31. Rencana Titik Lampu Lantai 2
Gambar 6.31. Rencana Titik Lampu Lantai 2
Universitas Sumatera Utara
6.32. Rencana Titik Lampu Lantai 3
Gambar 6.32. Rencana Titik Lampu Lantai 3
Universitas Sumatera Utara
6.33. Rencana Titik Lampu Lantai 4
Gambar 6.33. Rencana Titik Lampu Lantai 4
Universitas Sumatera Utara
6.34. Rencana Titik Lampu Lantai 5
Gambar 6.34. Rencana Titik Lampu Lantai 5
Universitas Sumatera Utara
6.35. Rencana Titik Lampu Lantai 6
Gambar 6.35. Rencana Titik Lampu Lantai 6
Universitas Sumatera Utara
6.36. Rencana Titik Lampu Lantai 7
Gambar 6.36. Rencana Titik Lampu Lantai 7
Universitas Sumatera Utara
6.37. Rencana Titik Lampu Lantai 8
Gambar 6.37. Rencana Titik Lampu Lantai 8
Universitas Sumatera Utara
6.38. Rencana Titik AC Basement 3
Gambar 6.38. Rencana Titik AC Basement 3
Universitas Sumatera Utara
6.39. Rencana Titik AC Basement 2
Gambar 6.39. Rencana Titik AC Basement 2
Universitas Sumatera Utara
6.40. Rencana Titik AC Basement 1
Gambar 6.40. Rencana Titik AC Basement 1
Universitas Sumatera Utara
6.41. Rencana Titik AC Lantai 1
Gambar 6.41. Rencana Titik AC Lantai 1
Universitas Sumatera Utara
6.42. Rencana Titik AC Lantai 2
Gambar 6.42. Rencana Titik AC Lantai 2
Universitas Sumatera Utara
6.43. Rencana Titik AC Lantai 3
Gambar 6.43. Rencana Titik AC Lantai 3
Universitas Sumatera Utara
6.44. Rencana Titik AC Lantai 4
Gambar 6.44. Rencana Titik AC Lantai 4
Universitas Sumatera Utara
6.45. Rencana Titik AC Lantai 5
Gambar 6.45. Rencana Titik AC Lantai 5
Universitas Sumatera Utara
6.46. Rencana Titik AC Lantai 6
Gambar 6.46. Rencana Titik AC Lantai 6
Universitas Sumatera Utara
6.47. Rencana Titik AC Lantai 7
Gambar 6.47. Rencana Titik AC Lantai 7
Universitas Sumatera Utara
6.48. Rencana Fire Protection Basement 3
Gambar 6.48. Rencana Fire Protection Basement 3
Universitas Sumatera Utara
6.49. Rencana Fire Protection Basement 2
Gambar 6.49. Rencana Fire Protection Basement 2
Universitas Sumatera Utara
6.50. Rencana Fire Protection Basement 1
Gambar 6.50. Rencana Fire Protection Basement 1
Universitas Sumatera Utara
6.51. Rencana Fire Protection Lantai 1
Gambar 6.51. Rencana Fire Protection Lantai 1
Universitas Sumatera Utara
6.52. Rencana Fire Protection Lantai 2
Gambar 6.52. Rencana Fire Protection Lantai 2
Universitas Sumatera Utara
6.53. Rencana Fire Protection Lantai 3
Gambar 6.53. Rencana Fire Protection Lantai
Universitas Sumatera Utara
6.54. Rencana Fire Protection Lantai 4
Gambar 6.54. Rencana Fire Protection Lantai 4
Universitas Sumatera Utara
6.55. Rencana Fire Protection Lantai 5
Gambar 6.55. Rencana Fire Protection Lantai 5
Universitas Sumatera Utara
6.56. Rencana Fire Protection Lantai 6
Gambar 6.56. Rencana Fire Protection Lantai 6
Universitas Sumatera Utara
6.57. Rencana Fire Protection Lantai 7
Gambar 6.57. Rencana Fire Protection Lantai 7
Universitas Sumatera Utara
6.58. Rencana Fire Protection Lantai 8
Gambar 6.58. Rencana Fire Protection Lantai 8
Universitas Sumatera Utara
6.59. Detail – Detail Struktur
Gambar 6.59. Detail – Detail Struktur
Universitas Sumatera Utara
6.60. Persepektif Eksterior
Gambar 6.60.a. Persepektif Eksterior
Gambar 6.60.b. Persepektif Eksterior
Universitas Sumatera Utara
Gambar 6.60.c. Persepektif Eksterior
Universitas Sumatera Utara