BAB III BASIS DAN EVALUASI DATA 3.1.
Basis Data
Basis data yang digunakan
adalah data yang diperoleh langsung dari hasil
pemboran eksplorasi untuk kemudian dilakukan verifikasi data dan pengolahan data untuk keperluan lebih lanjut. Basis data dalam penelitian ini dapat di kelompokkan menjadi 2 yaitu : -
Drill hole data di mana berisi data posisi/ koordinat lubang bor berupa Northing, Easthing, Elevasi.
-
Data kadar yang berisi informasi kadar pada tiap-tiap interval kedalaman tertentu.
Dalam penelitian ini kedua basis data tersebut digabungkan menjadi 1 basis data yang berisikan informasi secara pasti tentang posisi kadar dari tiap-tiap individual kadar. Basis data ini terdiri atas Nama Drill Hole, Easting, Northing, Elevasi, Kadar. Sebelum pengolahan data dilaksanakan, terlebih dahulu dilakukan analisis dan verifikasi terhadap basis data yang akan digunakan terutama untuk kadar Ni, Fe, serta MgO di mana tujuannya adalah untuk menghilangkan efek pencilan data akibat kadar yang terlalu tinggi atau memiliki perbedaan kadar yang sangat besar dibandingkan data disekitarnya. 3.2.
Penentuan Horizon Endapan Nikel Laterit dan Optimasi
Pembuatan komposit kadar dilakukan untuk mempermudah dalam menganalisis suatu deposit yang telah dilakukan banyak pemboran terhadapnya. Sementara optimasi dilakukan dengan tujuan untuk mendapatkan bijih yang sebanyak mungkin (volume atau tonase) guna mendapatkan keuntungan secara maksimum dari suatu kegiatan penambangan. 23
Penentuan zona pada endapan nikel laterit secara komputasi didasarkan atas parameter kadar yang dipilih dari data awal yang telah dipreparasi sehingga pada tahap awal masing masing interval kedalaman yang terekam dalam log bor akan memiliki zonanya masing-masing tanpa melihat posisinya terhadap zona diatas maupun dibawahnya. Kemudian dari individual zona ini dilakukan konstruksi komposit zona secara sistematik untuk masing-masing lubang bor. Untuk kasus endapan nikel laterit pada penelitian ini, maka secara keseluruhan zona endapan dibagi menjadi lima zona dengan batasan kadar masing-masing zona berdasarkan rumusan yang dibuat PT. Aneka Tambang sesuai dengan Tabel III.1. Tabel III.1 Batasan Kadar Zona Endapan Nikel Laterit % berat Ni
% berat Fe
% berat Mg
Zona Max
Min
Max
Min
Max
Min
Top Soil
1.0
0
50.0
0
1.0
0
Limonit
5.0
1.0
40.0
50.0
1.4
1.0
LSOZ
15.0
5.0
30.0
40.0
1.8
1.4
HSOZ
35.0
15.0
0
30.0
-
1.8
Bedrock Prosedur yang digunakan dalam konstruksi zona ini adalah sebagai berikut : a. Urutan zona endapan nikel laterit dari zona teratas kebawah berturut-turut adalah “waste” → “limonit” → “LSOZ” → “HSOZ” → “bedrock” sesuai dengan profil vertikal endapan nikel laterit. Zona waste merupakan top soil. Secara sederhana digambarkan sebagai diagram pada Gambar 3.1.
24
“waste” ← “limonit” ← “LSOZ” ← “HSOZ” → “bedrock”
Gambar 3.1. Urutan Konstruksi Zona b. Jika terdapat sisipan zona individu yang berbeda diantara 2 zona individu yang sama maka zona individu sisipan tersebut akan diubah menjadi komposit zona pengapitnya yang memiliki kadar lebih tinggi dengan ketentuan bahwa urutan zona tetap sesuai dengan profil nikel laterit. Urutan prioritas sama dengan diagram alir diatas. Tahap ini dapat di contohkan sebagai berikut: : Tabel III.2. Contoh Hasil Komposit Zona Kasus 1 Zona Individu
Komposit Data
“HSOZ” “HSOZ” “Limonit” “HSOZ”
“HSOZ”
Kasus 2 Zona Individu
Komposit Data
“LSOZ” “waste” “Limonit” “Limonit” “HSOZ” “LSOZ”
“waste” “Limonit” “HSOZ” “bedrock”
c. Hasil konstruksi zona kemudian dihitung komposit kadar Ni untuk masing-masing zona.
25
d. Dari hasil komposit kadar ini apabila nilai komposit kadar Ni masih diatas batas minimum kadar horizon yang disyaratkan, maka akan dilakukan optiomasi terhadap individual zone diatas atau dibawahnya selama zona diatas merupakan zona waste atau dibawahnya adalah bedrock. Proses ini berlangsung terus hingga mencapai batas panjang pemboran atau kadar rata-ratanya telah mencapai batas minimum kadar zona. e. Data hasil komposit kemudian direkap masing-masing lubang bor dan tiap zona dihitung kadar rata-ratanya serta tebal horizon dan elevasi top serta bottom zona. f. Pada hasil masing-masing tahap diatas dilakukan verifikasi data hasil olahan di mana apabila hasil verifikasi data menunjukkan adanya bias atau kesalahan dapat dilakukan perbaikan secara otomatis maupun manual (human adjustment). Kesalahan ini dapat diakibatkan karena asumsi yang di gunakan tidak sesuai dengan kondisi yang ada ataupun pengaruh human error ketika memasukkan data. Dari asumsi tersebut maka secara sederhana penentuan zona endapan nikel laterit ini dapat di gambarkan dengan algoritma sebagaimana terlihat pada Gambar 3.2 sampai dengan Gambar 3.5.
26
Data koordinat dan kadar hasil pemboran
Pendataan per lubang bor (untuk selanjutnya data diolah perlubang bor)
Verifikasi data awal (tujuannya adalah untuk menghilangkan pencilan data)
Penentuan zona per interval berdasarkan kadar parameter yang digunakan
Gambar 3.4
Komposit Zona per lubang bor
Verifikasi zona endapan berdasarkan kadar Ni rata-rata
Optimis
Pesimis
Gambar 3.5
Optimasi Zona Rekap Data Per Lubang Bor
Kadar rata-rata, top dan bottom zona, tebal Verifikasi hasil Rekap Data
Gambar 3.3
Error Oke Analisis Spatial Data dan perbaikan manual Finish
Gambar. 3.2. Algoritma Penentuan Zona Endapan Laterit Berdasarkan Kadarnya 27
Data per lubang bor Verifikasi data awal Analisis statistik data
Pencilan data
Bukan pencilan data
Data kadar pada interval tersebut dihapus
Data hasil verifikasi data awal Penentuan zona per interval berdasarkan kadar parameter yang digunakan Komposit zona per lubang bor
Verifikasi zona endapan berdasarkan kadar Ni rata-rata
Kadar Ni rata-rata zona < Kadar Ni rata-rata zona terdefinisi
Editing zona sesuai kadar Ni rata-ratanya
Ya
Tidak
Komposit zona hasil verifikasi
Gambar. 3.3. Algoritma Verifikasi Data dan Verifikasi Hasil Komposit Zona Endapan Nikel Laterit
28
Data per lubang bor Zona per interval Komposit zona
Kadar Ni ratarata ≥ 1.8 %
Kadar Ni rata-rata 1.4 % - 1.8 %
Kadar Ni rata-rata 1.0 % - 1.4 %
High Saprolit
Low Saprolit
Limonit
Komposit zona awal
Kadar Ni < 1 % dan posisi diatas zona Limonit, Low Saprolit atau High Saprolit
Kadar Ni ratarata < 1 % dan posisi dibawah zona Limonit
Kadar Ni ratarata < 1.4 % dan posisi dibawah zona Low Saprolit
Waste/ Top soil
Kadar Ni rata-rata < 1.8 % dan posisi dibawah zona High Saprolit
Bedrock
Komposite zona akhir
Gambar. 3.4. Algoritma Pembuatan Komposit Zona Endapan Laterit Berdasarkan Kadar
29
Komposit zona hasil verifikasi Kadar rata-rata ≥ kadar batas minimum zonanya
Verifikasi
Tidak
Ya
Panjang bor maksimum atau zona paling bawah adalah ore
Tidak
Zona diatasnya adalah waste
Zona dibawahnya adalah bedrock
Optimasi Zona
Rekalkulasi
Kadar rata-rata ≥ kadar batas minimum zonanya
Tidak
Reoptimasi/ Iterasi balik
Komposit zona hasil optimasi
Gambar. 3.5. Algoritma Optimasi Komposit Zona Endapan Laterit
30
Ya