BAB III ASUHAN KEPERAWATAN JIWA PADA Sdr. D DENGAN HARGA DIRI RENDAH DI RUANG KRESNA ( X ) RSJD dr. AMINO GONDOHUTOMO SEMARANG
A. Pengkajian Pengkajian dilakukan pada tanggal 8 Desember 20010 pukul 10.00 WIB di Ruang Kresno (X). 1. Identitas a.
Identitas Pasien Nama
: Sdr. D
Umur
: 30 Tahun
Jenis kelamin
: Laki-laki
Pendidikan
: SMP
Pekerjaan
: tidak bekerja
Agama
: Islam
Alamat
: Semarang
Suku / bangsa
: Jawa, Indonesia
Status perkawinan
: Belum kawin
No. RM
: 074151
Diagnosa Medis
: Skizofrenia Katatonik
Tanggal masuk
: 15 Oktokber 2010
25
Tanggal pengkajian
: 8 Desember 2010
b. Identitas Penanggung Jawab Nama
: Ny. R
Umur
:-
Pekerjaan
: buruh
Alamat
: Semarang
Hubungan dengan pasien : ibu kandung 2. Alasan masuk Mengamuk, memecah barang-barang perabotan rumah, membakar kasur dan surat-surat serta tertawa sendiri. 3. Faktor predisposisi a.
Klien baru pertama kali di rawat inap di RSJD dr. Amino Gondohutomo Semarang.
b.
Klien tidak mengalami aniaya fisik, aniaya seksual, penolakan dan kekerasan dalam rumah tangga.
c.
Tidak ada anggota keluarga yang mengalami gangguan jiwa seperti pasien.
d.
Pengalaman masa lalu klien yang tidak menyenangkan adalah berhenti dari pekerjaannya.
Masalah keperawatan : berduka disfungsional
26
4. Pemeriksaan fisik TD : 120/80 mmHg
RR : 20 x/mnt
N : 80 x/mnt
TB : 165 cm
BB : 46 kg
5. Psikososial a. Genogram Ny.R
Sdr. D 30 tahun
Keterangan : : laki-laki : Perempuan : Klien : yang tinggal serumah
-
Tidak ada keluarga yang sakit seperti ini
-
Pola asuh : klien merasa kurang mendapat kasih sayang dari orang tuanya dan pengambil keputusan dalam keluarga adalah ibunya.
27
b.
Konsep diri 1) Citra tubuh : klien menyukai seluruh anggota tubuhnya 2) Identitas : klien adalah anak laki-laki dan anak ke 2 dari 3 bersaudara. Klien tidak senang karena klien merasa orang tuanya pilih kasih. 3) Peran : klien merasa tidak berguna karena sudah lama tidak bekerja. 4) Ideal diri : klien ingin bekerja yang nyaman dan meinginkan semua seperti yang dimiliki saudaranya. 5) Harga diri : klien malu karena tidak bekerja serta tidak memiliki apa yang dimiliki saudaranya, klien iri terhadap saudaranya. Masalah keperawatan : gangguan konsep diri : harga diri rendah
c.
Hubungan sosial 1) Orang terdekat : ibunya, kakak laki-lakinya, dan adik lakilakinya. 2) Peran serta dalam kegiatan kelompok / masyarakat. klien kurang bersosialisasi dalam kelompok masyarakat di daerahnya dan jarang terlibat dengan kegiatan-kegiatan di masyarakat. 3) Hambatan dalam berhubungan dengan orang lain. klien kesulitan dalam berkomunikasi karena tidak bisa memulai pembicaraan. Klien selama ini hanya diam , klien jarang memulai
28
pembicaraan. Klien hanya bicara dengan orang lain di saat ada keperluan dengan dirinya. Masalah keperawatan : isolasi sosial : menarik diri d.
Spiritual 1) Nilai dan keyakinan Klien adalah seseorang yang beragama Islam. 2) Kegiatan ibadah Klien jarang menjalankan ibadah.
6. Status Mental a.
Penampilan Pakaian klien rapi, sisir rambut rapi dan kondisi badan tidak bau. Masalah keperawatan : tidak ada masalah
b.
Pembicaraan . Nada bicara dan suara pasien pelan, komunikasi non verbal dan verbal (jika “ya” cuma mengangguk-angguk, jika “tidak” cuma menggeleng) dan tidak mampu memulai pembicaraan. Masalah keperawatan : kerusakan komunikasi verbal.
c.
Aktivitas motorik Klien kelihatan lesu dan pasif dalam melakukan aktivitas motorik. Semua ADL diarahkan. Masalah keperawatan : Intoleransi aktivitas.
29
d.
Alam perasaan Sikap klien malu, sedih dan putus asa terhadap kondisinya yang tidak bekerja seperti saudaranya. Masalah keperawatan : harga diri rendah.
e.
Afek Afek klien datar, tidak bicara dan berinteraksi jika tidak ada yang mengajak bicara. Masalah keperawatan :kerusakan interaksi sosial.
f.
Interaksi selama wawancara Selama wawancara kontak mata klien kurang atau jarang menatap lawan bicara. Jika menatap hanya sekilas lalu menunduk dan melihat sekitarnya saat diajak bicara. Masalah keperawatan : Isolasi sosial.
g.
Persepsi Klien mengatakan tidak pernah mendengar suara-suara atau bayangan-bayangan yang menyuruh klien melakukan sesuatu perbuatan. Masalah keperawatan : tidak ada
h.
Isi pikir Isi pikir klien realistis dan tidak mengalami gangguan isi pikir. Masalah keperawatan : tidak ada
30
i.
Proses pikir Klien menjawab pertanyaan berbelit-belit walaupun pada akhirnya sampai pada jawaban sebenarnya. Masalah keperawatan : Perubahan proses pikir.
j.
Tingkat kesadaran Kesadaran klien baik, tidak ada gangguan orientasi terhadap waktu, tempat dan orang. Masalah keperawatan : tidak ada.
k.
Memori Klien tidak mengalami gangguan daya ingat jangka panjang dan jangka pendek. Klien masih ingat penyebab dia masuk RSJ karena klien mengamuk dan membanting barang-barang serta membakar kasur dan surat-surat. Masalah keperawatan : tidak ada.
l.
Tingkat konsentrasi dan berhitung Saat dikaji tingkat konsentrasi cukup baik, klien bisa berhitung berurutan dari 1 sampai dengan 10, dan dapat berhitung mundur dengan baik mulai dari angka 10 sampai dengan 1. Masalah keperawatan : tidak ada.
m. Kemampuan penilaian Klien mengalami gangguan penilaian ringan dan tidak dapat mengambil keputusan sendiri. Masalah keperawatan : perubahan proses pikir.
31
n.
Insight (tilikan) Klien mengatakan kalau dirinya tidak sakit jiwa dan tidak menyalahkan orang lain atau lingkungan yang menyebabkan kondisi seperti ini.
o.
Kebutuhan persiapan pulang 1) Makan Pasien mampu menyiapkan makanan, membersihkan alat-alat makan, tanpa bantuan. 2) BAK/ BAB Pasien mampu mengontrol untuk BAK/BAB ditempat wc. 3) Mandi Pasien secara mandiri dapat mandi 2x sehari. 4) Berpakaian Pasien dapat mengenakan pakaian sendiri dengan rapi, menyisir rambut, dan memakai sandal. 5) Istirahat tidur Pasien mengatakan istirahat tidurnya nyenyak, pasien istirahat siang hari 2-3 jam, malam 8-9 jam. 6) Penggunaan obat Pasien minum obat sesuai petunjuk dokter (frekuensi, jenis, dosis, waktu, dan cara pemberiaan) secara rutin dengan bimbingan perawat.
32
7) Mekanisme koping Pasien mengatakan apabila pasien mempunyai masalah, pasien sering memendamnya (tidak mau menceritakan pada orang lain) dan saat dilakukan pengkajian klien tampak menyendiri Masalah keperawatan : Mikanisme koping tidak efektif 8) Masalah psikososial dan lingkungan Selama di Rumah Sakit pasien tidak mempunyai masalah dalam hubungan sesama pasien. 9) Pengetahuan Pasien mengatakan kurang mengerti tentang penyakit jiwa dan kurang bisa menggunakan kopingnya. 7.
Terapi a.
Therapi per oral : Clozapine 2 x 50 mg
b.
Therapi ECT
c.
Rehabilitasi
d.
Rawat inap
:6x
33
8.
Hasil laboratorium tes kimia darah tanggal 16 oktober 2010 pukul 10:12 WIB.
keterangan
Hasil
satuan
WBC
10,6
103/ul
RBC
5,4
103/ul
HGB
13,9
g/dl
HCT
43,70
%
MCV
80,5
FL
MCH
25,6
Pg
MCHC
32
g/dl
PLT
237
103/ul
PDW
10,2
FL
MPV
9,1
FL
P-LCR
18,0
%
LYM%
10,1
%
MXD%
13,9
%
NEUT%
76,0
%
LYM#
1,1
103/ul
MXD#
1,5
103/ul
NEUT#
8,0
103/ul
RDW-CV
13,4
%
34
9. Hasil EKG tanggal 18 Oktokber 2010 Irama
: sinus
Frekuensi
: 140 X/menit
Devlasi sumbu
: normal
Zone transisi
: V3-V4
Interval PR
: 0,12 detik
Interval QRS
: 0,12 detik
Gel T tinggi di V1-V6 Kesimpulan
: sinus takikardi dan suspect hiperkalemia
Anjuran
: konsul dr SpPD
35
B. Analisa Data No Data Maladaptif
Problem
1.
Harga diri rendah
DO: Klien sering berpaling dalam interaksi, kontak mata kurang, pembicaraan berbelit-belit, suara pelan, klien
pandangan bicara
jika
menunduk, ada
yang
mengajak bicara. DS: klien malu karena tidak bekerja serta tidak memiliki apa yang dimiliki saudaranya, klien iri terhadap saudaranya. 2.
DO: Klien
kesulitan
dalam Isolasi sosial
berkomunikasi dengan teman. - Klien
tidak
bisa
memulai
pembicaraan. - Kontak mata klien kurang saat berkomunikasi DS: - Klien mengatakan lebih suka menyendiri - Klien mengatakan sulit bila memulai pembicaraan
36
3.
DO: - Klien merasa tidak berguna Peran diri tidak efektif. karena
sudah
lama
tidak
bekerja. DS: - Klien
mengatakan
dirinya
sudah lama tidak bekerja.
C. Daftar Masalah a. Gangguan konsep diri : harga diri rendah b. Isolasi sosial : menarik diri c. Peran diri tidak efektif. D. Pohon Masalah
Isolasi sosial
Gangguan Konsep Diri: Harga diri rendah
Peran diri tidak efektif.
E. Diagnosa Keperawatan a.
Gangguan konsep diri : harga diri rendah
b. Isolasi sosial : menarik diri c.
Peran diri tidak efektif.
37
F. Rencana Tindakan Keperawatan 1. Diagnosa : Gangguan konsep diri : harga diri rendah a. Tujuan umum : Klien tidak terjadi gangguan konsep diri : harga diri rendah atau klien akan meningkat harga dirinya setelah dilakukan 6 kali pertemuan. b. Tujuan khusus : 1) Klien dapat membina hubungan saling percaya Tindakan : a) Bina hubungan perkenalan
diri,
saling
percaya
jelaskan
tujuan
:
salam interaksi,
terapeutik, ciptakan
lingkungan yang tenang, buat kontrak yang jelas (waktu, tempat dan topik pembicaraan). b) Beri
kesempatan
pada klien
untuk
mengungkapkan
perasaannya c) Sediakan waktu untuk mendengarkan klien. d) Katakan kepada klien bahwa dirinya adalah seseorang yang berharga dan bertanggung jawab serta mampu menolong dirinya sendiri.
38
2) Klien dapat mengidentifikasi kemampuan dan aspek positif yang dimiliki Tindakan : a)
Klien dapat menilai kemampuan yang dapat diskusikan kemampuan dan aspek positif yang dimiliki.
a) Hindarkan memberi penilaian negatif setiap bertemu klien, utamakan memberi pujian yang realistis. b) Klien dapat menilai kemampuan dan aspek positif yang dimiliki. 3) Klien dapat menilai kemampuan yang dapat digunakan. Tindakan : a) Diskusikan kemampuan dan aspek positif yang dimiliki b) Diskusikan pula kemampuan yang dapat dilanjutkan setelah pulang ke rumah 4) Klien dapat menetapkan atau merencanakan kegiatan sesuai dengan kemampuan yang dimiliki Tindakan : a) Rencanakan bersama klien aktivitas yang dapat dilakukan setiap hari sesuai kemampuan b) Tingkatkan kegiatan sesuai dengan toleransi kondisi klien c) Beri contoh cara pelaksanaan kegiatan yang boleh klien lakukan
39
5) Klien dapat melakukan kegiatan sesuai kondisi dan kemampuan Tindakan : a) Beri kesempatan mencoba kegiatan yang telah direncanakan b) Beri pujian atas keberhasilan klien c) Diskusikan kemungkinan pelaksanaan di rumah 6) Klien dapat memanfaatkan sistem pendukung yang ada Tindakan : a) Beri pendidikan kesehatan pada keluarga tentang cara merawat klien. b) Bantu keluarga memberi dukungan selama klien dirawat. c) Bantu keluarga menyiapkan lingkungan di rumah. d) Beri reinforcement positif atas keterlibatan keluarga. 2. Isolasi sosial : Menarik diri Tujuan Umum
: klien dapat berinteraksi dengan orang lain.
Tujuan khusus : a. Klien dapat membina hubungan saling percaya 1) Bina hubungan saling percaya dengan menggunakan prinsip komunikasi teurapetik. a) Sapa klien dengan nama baik verbal maupun non verbal. b) Perkenalkan diri bengan sopan c) Tanyakan nama lengkap dan nama panggilan yang disukai klien d) Jelaskan tujuan pertemuan e) Jujur dan menepati janji
40
f)
Tunjukan sikap empati dan menerima klien apa adanya
g) Berikan perhatian kepada klien dan perhatikan kebutuhan dasar klien. b. Klien dapat menyebutkan penyebab menarik diri 1) Kaji pengetahuan klien 2) Beri kesempatan kepada klien untuk mengungkapkan perasaan yang menyebabkan klien tidak mau bergaul. 3) Berikan pujian terhadap kemampuan klien mengungkapkan perasaannya. c. Klien dapat menyebutkan keuntungan beinteraksi dengan orang lain dan kerugian tidak berinteraksi dengan orang lain. 1)
Kaji pengetahuan klien tentang keuntungan memiliki teman
2) Beri kesempatan kepada klien untuk berinteraksi dengan orang lain 3) Diskusikan dengan klien tentang keuntungan berhubungan dengan orang lain 4) Beri penguatan positif terhadap kemampuan mengungkapkan perasaan tentang keuntungan berinteraksi dengan orang lain 5) Kaji pengetahuan klien tentang kerugian bila tidak berinteraksi dengan orang lain 6) Beri kesempatan kepada klien untuk mengungkapkan perasaan tentang kerugian bila tidak berinteraksi dengan orang lain 7) Diskusikan dengan klien tentang kerugian tidak berinteraksi dengan orang lain
41
8) Beri penguatan positif terhadap kemampuan mengungkapkan perasaan tentang kerugian tidak berinteraksi dengan orang lain d. Klien dapat melaksanakan interaksi sosial secara bertahap 1) Kaji kemampuan klien membina hubungan dengan orang lain 2) Bermain peran tentang cara berhubungan/berinteraksi dengan orang lain 3) Dorong dan bantu klien untuk berinteraksi dengan orang lain melalui tahap : a) klien-perawat b) klien-perawat-perawat lain c) klien-perawat-perawat lain-klien lain d) klien-keluarga/kelompok/masyarakat 4) Beri penguatan positif terhadap keberhasilan yang dicapai 5) Bantu klien mengevaluasi keuntungan menjalin hubungan sosial 6) Diskusikan jadwal harian yang dapat dilakukan bersama klien dalam mengisi waktu, yaitu berinteraksi dengan orang lain 7) Motivasi klien untuk mengikuti kegiatan ruangan 8) Beri penguatan positif atas kegiatan klien dalam kegiatan ruangan e. Klien dapat mengungkapkan perasaannya 1) Dorong klien untuk mengungkapkan perasaannya bila berinteraksi dengan orang lain 2) Diskusikan dengan klien tentang perasaan keuntungan berinteraksi dengan orang lain
42
3) Beri penguatan positif atas kemampuan klien mengungkapkan perasaan tentang keuntungan berhubungan dengan orang lain f. Klien dapat memberdayakan sistem pendukung atau keluarga 1) Bina hubungan saling percaya dengan keluarga : a) Salam, perkenalkan diri b) Jelaskan tujuan c) Buat kontrak d) Eksplorasi perasaan klien 2) Diskusikan dengan anggota keluarga tentang : a) Perilaku menarik diri b) Penyebab perilaku menarik diri c) Akibat yang akan terjadi jika perilaku menarik diri tidak ditanggapi d) Cara keluarga menghadapi klien menarik diri 3) Dorong anggota keluarga untuk memberi dukungan kepada klien dalam berkomunikasi dengan orang lain 4) Anjurkan anggota keluarga untuk secara rutin bergantian menjenguk Klien minimal satu kali seminggu 5) Beri penguatan positif atas hal-hal yang telah dicapai keluarga
43
G. Implementasi dan Evaluasi Tgl/
No
Wkt
.
S
Dx
P
1
1
8/12/201 0
Implementasi
Evaluasi
Sp I P
S: Klien
kemampuan
1. Mengidentifikasi
Jam
kemampuan
10.00-
positif yang dimiliki pasien.
dan
mengatakan
aspek
10.15 2. Membantu pasien menilai kemampuan pasien yang masih dapat digunakan
dan
aspek positif yang dimiliki
seperti
bermain
gitar,
merapikan tidur,
tempat mencuci
sendok, menyapu.
3. Membantu pasien memilih kegiatan yang akan dilatih O: Sdr. D mampu sesuai dengan kemampuan mengidentifikasi pasien 4. Melatih
kemampuan dan
pasien
kegiatan
yang dipilih sesuai dengan kemampuan 5. Membimbing
dimiliki menilai kemampuan yang masih dapat
pasien
memasukkan dalam jadwal kegiatan harian
aspek positif yang
digunakan Mampu memilih kegiatan yang akan dilatih sesuai dengan kemampuan. Kontak mata klien saat berbicara kurang,
Klien
banyak
menunduk -Suara klien pelan
44
Klien
bicara
seperlunya
A : Masalah teratasi sebagian
P : Lanjutkan intervensi : Klien (menganjurkan pada
klien
mengingat
untuk nama
perawat) Perawat (melanjutkan
untuk
membuat
daftar
kegiatan pasien)
9/12/201 0 10.00 s/d 10.15
1
1
SP1p 1. Memvalidasi
S: Klien masalah
dan
latihan
mengatakan
mau bermain gitar tetapi lupa kuncinya.
2. Melatih kegiatan pertama
Klien
meminta
(atau selanjutnya yang dipilih
perawat
sesuai kemampuan pasien)
bermain gitar.
3. Menganjurkan pasien memasukkan kegiatan harian
dalam jadwal
O: - Klien
yang
canggung
saat akan bermain gitar. - Klien
tidak
menyebutkan kekurangannya - Klien mengamati
45
saat
perawat
mendemonstrasik an bermain gitar. -
Klien
terlihat
masih malu untuk memainkan gitar namun klien ikut menyanyi dengan perawat. - Suara klien pelan.
A: Tujuan
tercapai
sebagian
(klien
mampu mengidentifikasi kemampuan
dan
aspek positif yang dimiliki
namun
belum
bisa
mengikuti
yang
didemonstrasikan oleh perawat)
P: Klien : Menganjurkan Sdr. .D mempraktekkan kegiatan yang dipilih dan
memasukkan
dalam
jadwal
kegiatan harian
46
Perawat : Optimalkan SP1p, evaluasi jadwal kegiatan harian klien, latih kegiatan pertama yang belum tercapai.
47
10/12/ 2010 10.00 s/d 10.15
1
1
SP1p 1. Memvalidasi
S: masalah
dan
klien
latihan sebelumnya.
mau bermain gitar
2. Melatih kegiatan pertama
dan
yang belum tercapai. 3. Menganjurkan pasien memasukkan
dalam
mengatakan
menyanyikan
sebuah lagu. O: jadwal
klien mampu
kegiatan harian
mendemontrasikan bermain gitar dan menyanyikan lagu. Klien
mampu
membuat
jadwal
kegiatan. Suara klien pelan
A: Masalah teratasi, Sdr.D
mampu
memvalidasi masalah dan latihan sebelumnya, Sdr. D melakukan kegiatan sesuai
dengan
kemampuan, Sdr. D sudah
belajar
memasukan
jadwal
kegiatan harian. P: Lanjutkan intervensi : Klien : Anjurkan
Sdr.
D
48
untuk
melakukan
dan mempraktekkan kegiatan
yang
dipilih.
Anjurkan
Sdr. D
untuk
memasukkan dalam jadwal
kegiatan
harian) Perawat : Lanjutkan SP 2 P, evaluasi jadwal
kegiatan
harian
klien,
kegiatan
latih kedua
yaitu bermain gitar dengan
lagu
yang
berbeda
12/12/ 2010 10.00 s/d 10.15
1
2
SP2p
S:
1. Memvalidasi masalah dan
klien
latihan sebelumya 2. Melatih
kegiatan
mengatakan
mau bermain gitar kedua
dan
atau selanjutnya yang dipilih
menyanyikan
sebuah lagu.
sesuai kemampuan pasien yaituO : bermain gitar dengan lagu yang berbeda 3. Membimbing pasien memasukkan dalam jadwal kegiatan harian.
- klien mampu mendemonstrasika n bermain gitar dan menyanyikan lagu. - Klien membuat
mampu jadwal
kegiatan.
49
- Suara klien pelan
A: masalah
kegiatan
satu teratasi, Sdr. D mampu memvalidasi masalah dan latihan sebelumnya, Sdr. D melakukan kegiatan sesuai
dengan
kemampuan, Sdr. D sudah
belajar
memasukan
jadwal
kegiatan harian.
P: Lanjutkan intervensi : Klien : Anjurkan untuk
Sdr.
D
melakukan
dan mempraktekkan kegiatan dipilih. Sdr. D
yang Anjurkan untuk
memasukkan dalam jadwal
kegiatan
harian) Perawat : Lanjutkan
SP 2 P,
Evaluasi jadwal
kegiatan
harian klien, melatih
50
kegiatan ketiga yaitu merapikan
tempat
tidur
51
13/12/ 2010 06.30 s/d 06.40
1
2
Sp2p
S: Klien mengatakan “
1. Memvalidasi masalah dan latihan sebelumya 2. Melatih
kegiatan
iya mas saya akan merapikan
ketiga
tempat
tidur saya”
atau selanjutnya yang dipilih sesuai kemampuan pasien
O: - klien
yaitu menata tempat tidur
mendemonstrasika
3. Membimbing pasien
n
kegiatan
memasukkan dalam jadwal
merapikan tempat
kegiatan harian.
tidur. - Klien menyebutkan kegiatan selanjutnya sesuai dengan
jadwal
yang telah dibuat.
A: Masalah
kegiatan
ketiga teratasi, Sdr. D
mampu
memvalidasi masalah dan latihan sebelumnya, Sdr. D melakukan kegiatan sesuai
dengan
kemampuan, Sdr. D sudah
belajar
memasukan
jadwal
kegiatan harian.
P: Lanjutkan intervensi
52
Klien : Anjurkan untuk
Sdr.
D
melakukan
dan mempraktekkan kegiatan
yang
dipilih. Anjurkan
Sdr.
D
untuk
memasukkan
dalam
jadwal
kegiatan harian Perawat : Optimalkan SP2 P Evaluasi
jadwal
kegiatan harian klien, latih
kegiatan
keempat
yaitu
menyapu
13/12/ 2010 07.30 s/d 08.00
1
2
Sp2p
S: Klien mengatakan “
1. Memvalidasi masalah dan latihan sebelumya 2. Melatih
kegiatan
iya mas saya mau menyapu”
keempat
atau selanjutnya yang dipilih O: - klien sesuai kemampuan pasien
mendemonstrasika
yaitu menyapu
n
3. Membimbing pasien memasukkan dalam jadwal kegiatan harian:
kegiatan
menyapu ruangan. - Klien
masih
sedikit malu - Klien menyebutkan kegiatan
53
selanjutnya sesuai dengan
jadwal
yang telah dibuat
A:
Masalah
kegiatan
keempat
teratasi,
Sdr.
mampu
D
memvalidasi masalah dan
latihan
sebelumnya, Sdr. D melakukan kegiatan sesuai
dengan
kemampuan, Sdr. D sudah
belajar
memasukan
jadwal
kegiatan harian.
P: Lanjutkan intervensi Klien : Anjurkan untuk
Sdr.
D
melakukan
dan mempraktekkan kegiatan
yang
dipilih. Anjurkan
Sdr.
D
untuk
memasukkan
dalam
jadwal
kegiatan harian Perawat : Optimalkan SP2p. Evaluasi
54
jadwal
kegiatan
harian klien, Latih
kegiatan
kelima
yaitu
mencuci piring dan sendok
13/12/ 2010 12.00 s/d 12.30
1
2
Sp2p
S: Klien mengatakan “
1. Memvalidasi masalah dan latihan sebelumya 2. Melatih
kegiatan
iya mas saya mau mencuci sendok dan
keempat
piring saya”
atau selanjutnya yang dipilih sesuai kemampuan pasien
O: - klien
yaitu mencuci sendok dan
mendemonstrasika
piring:
n
3. Membimbing pasien
mencuci
memasukkan dalam jadwal kegiatan harian:
kegiatan piring
dan sendok. - Klien tidak canggung saat mencuci piring dan sendok.
A: Tujuan tercapai, Sdr. D
mampu
memvalidasi masalah dan
latihan
sebelumnya, Sdr. D melakukan kegiatan sesuai
dengan
kemampuan, Sdr. D sudah
belajar
55
memasukan
jadwal
kegiatan harian. P: Lanjutkan intervensi Klien : Anjurkan pada klien untuk memasukan ke dalam
jadwal
dan
melakukan kegiatan tersebut tiap hari Perawat : Lanjutkan SP1 keluarga dengan mendelegasikan kepada perawat ruangan.
56