BAB III ANALISIS KARYA Komposisi “Sonata Piano Berdasarkan tiga lagu dolanan Jawa Tengah yaitu “Gundul-gundul Pacul”, “Cublak-Cublak Suweng”, dan “Suwe Ora Jamu”, untuk piano tunggal terdapat tiga movement, antara lain: sonata-allegro form bertempo allegro, ternary form bertempo larghetto, dan rondo form bertempo allegro. Penulis menyusun komposisi sonata ini mengambil tema utama dari lagu dolanan anak daerah Jawa Tengah. Lagu daerah tersebut adalah “Gundul-gundul Pacul”, “Cublak-cublak Suweng”, dan “Suwe Ora Jamu”. Penulis hanya mengambil tema utama lagu-lagu tersebut sebagai inspirasi karya ini. Dalam penyusunan komposisi ini, penulis menentukan tema utama yang akan digunakan pada setiap movement dan menyusun akord pada pada setiap movement. A.
Movement Pertama Movement
Pertama
berbentuk
sonata-allegro
form
(ABA’)
menggunakan tanda sukat 4/4 dan bertempo allegro1. Tangganada dasar yang digunakan dalam movement pertama ini adalah C Mayor. Dalam movement ini, penulis mengambil tema utama lagu dolanan “Gundul-gundul Pacul”. Pada movement ini, penulis juga terinspirasi dari “Piano Sonata No. 16 in C Major K. 545” karya W. A. Mozart sehingga beberapa birama tertentu mengadopsi pola ritme dari sonata tersebut. 1.
Eksposisi, (birama 0/4 s.d. 24) Eksposisi, karya ini menggunakan tema utama dari lagu “Gundul-gundul Pacul”. Eksposisi pada karya ini terdapat 24 birama. Pada movement ini, penulis menggunakan tangganada C Mayor sebagai tonika dan diakhiri kadens 2 . Pada bagian kedua, penulis
1
Allegro: Awalnya istilah ini digunakan dalam pengertian harfiahnya dalam bahasa Italia yaitu ceria atau gembira. 2 Kadens: rangkaian nada atau akord diakhir sebuah melodi atau sebuah bagian, yang memberikan pendengar perasaan selesai.
24
menggunakan tangganada A Minor yang merupakan relatif minor dari C Mayor. Pada bagian akhir eksposisi ini, penulis menggunakan perfect authentic cadence 3 untuk menciptakan kesan kuat sebagai penutup. Tabel 3.1 Movement Pertama pada Eksposisi (birama 0/4 s.d. 24) Bagian
Birama
Tonalitas
Tema Pertama
0/4 s.d. 11
C Mayor
Jembatan
12
A Minor
Tema Kedua
13 s.d. 19
A Minor
Coda
20 s.d. 24
A Minor
Kadens
24
A Minor
Tema Pertama (birama 0/4 s.d. 11) yang memainkan melodi Gundul-Gundul Pacul di tangan kanan dan diiringi dengan pola alberti bass4 pada tangan kiri.
Notasi 3.1. Movement Pertama Eksposisi (Tema Pertama) Jembatan (birama 12) merupakan penghubung dari Tema Pertama yang berada di C Mayor menuju ke Tema Kedua yang berada di A Minor. Di tangan kanan terdapat akord A Minor sebanyak dua
3
The perfect authentic cadence: tonika (root) muncul pada suara luar (suara sopran dan bass) dalam akord tonika. Sebuah kadens yang memberikan perasaan lengkap pada akhirnya. 4 Alberi bass: pola teratur dari broken chord (akord yang notnya dimainkan dimainkan satu demi satu, bukan bersama-sama) dimainkan sebagai pengiring oleh tangan kiri di piano dan musik keyboard yang lainnya. Alberti bass dinamai dari Domenico Alberti (1710-1740), seorang komposer Italia yang sering menggunakan pola tersebut tetapi sebenarnya tidak menciptakan pola tersebut.
25
ketuk dan dilanjutkan dengan scale A Minor. Modulasi ini diiringi dengan pola alberti bass pada tangan kiri.
Notasi 3. 2. Movement Pertama Eksposisi (Jembatan) dari C Mayor menuju Tema Kedua di tangganada A Minor Tema Kedua (birama 13 s.d. 19) yang memainkan melodi Gundul-Gundul Pacul di tangan kanan dan diiringi dengan pola alberti bass pada tangan kiri. Tema Kedua ini dimainkan dalam tangganada A Minor. Pada bagian ini, penulis terinspirasi dari “Piano Sonata No. 16 in C Major K 545” karya W. A. Mozart. Sehingga, ritme pada birama 13 s.d. 14 mengimitasi ritme dari Sonata K. 545 birama 1 s.d. 2.
Notasi 3.3. Movement Pertama Eksposisi (Tema Kedua) Codetta5 (birama 20 s.d. 24) dimainkan dalam tangganada A Minor dengan diiringan pola alberti bass di tangan kiri.
Notasi 3.4. Movement Pertama Eksposisi (Codetta) 5
Codetta: kesimpulan singkat, sebuah kadens dominant diakhir bagian eksposisi yang dapat diulang beberapa kali untuk penekanan
26
Kadens yang menjadi penutup pada bagian eksposisi ini terdapat di birama 24. Kadens yang digunakan pada bagian ini adalah perfect authentic cadence.
Notasi 3.5. Movement Pertama Eksposisi (perfect authentic cadence) 2.
Development, (birama 25 s.d. 42/3) Development, pada bagian ini tetap menggunakan tema utama lagu “Gundul-gundul Pacul” tetapi lebih diolah. Pengolahan tema utama pada bagian ini dengan cara membuat variasi tangganada yang berbeda dan menambahkan beberapa variasi ritme. Development pada karya ini terdapat 18 birama. Pada bagian awal Development penulis menggunakan tangganada D minor, merupakan sub-dominan dari tangganada A minor. Selanjutnya, modulasi menuju ke G Mayor dan dilanjutkan ke C Minor natural. Bagian ini selanjutnya diolah dengan perubahan atau variasi ke tangganada C Minor harmonis dan berubah lagi ke tangganada A Minor melodis. penutup bagian Development ini, diselesaikan dengan tangganada E Minor yang menuju tangganada C Mayor dibagian Rekapitulasi. Tabel 3.2 Movement Pertama pada Development (birama 25 s.d. 42/3)
Bagian
Birama
Tonalitas
Bagian 1
25 s.d. 28
D Minor
Bagian 2
29 s.d. 32
G Mayor
Bagian 3
33 s.d. 35
C Minor natural
Bagian 4
36
C Minor harmonis
Bagian 5
37 s.d. 38
A Minor melodis
Bagian 6
39 s.d. 42/3
E Minor
27
Tema Kedua dari bagian Eksposisi (birama 13 s.d. 15) dikembangkan dalam bagian Development pada birama 25 s.d. 28. Development dimulai ditangganada D Minor. Tangganada D Minor merupakan sub-dominant dari A Minor. Pengembangan yang dilakukan dengan variasi ritme di tangan kanan dan diiringi dengan pola alberti bass pada tangan kiri.
Notasi 3.6. Movement Pertama Development Bagian 1 (dalam D Minor) Tema Kedua dari bagian Eksposisi (birama 13 s.d. 15) dikembangkan dalam bagian Development pada birama 29 s.d. 32. Development dimulai ditangganada G Mayor. Pengembangan yang dilakukan dengan mengimitasi pola Development pada birama 25 s.d. 28. Penulis mengimitasi ritme di tangan kanan dan diiringi dengan pola alberti bass pada tangan kiri tetapi dengan tangganada yang berbeda yaitu G Mayor.
Notasi 3.7. Movement Pertama Development Bagian 2 (dalam G Mayor) Tema Kedua dari bagian Eksposisi (birama 13 s.d. 15) dikembangkan dalam bagian Development pada birama 33 s.d. 35. Development dimulai ditangganada C Minor natural. Pengembangan
28
yang dilakukan dengan mengimitasi pola Development pada birama 25 s.d. 27. Penulis mengimitasi ritme di tangan kanan dan diiringi dengan pola alberti bass pada tangan kiri tetapi dengan tangganada yang berbeda yaitu C Minor natural.
Notasi 3.8. Movement Movement Pertama Development Bagian 3 (C Minor natural) Pada birama 36, terdapat jembatan modulasi dalam tangganada C Minor harmonis sebanyak satu birama.
Notasi 3.9. Movement Pertama Development Bagian 4 (C Minor harmonis) Pada birama 37 s.d. 38, terdapat jembatan modulasi dalam tangganada A Minor melodis sebanyak dua birama.
Notasi 3.10. Movement Pertama Development Bagian 5 (A Minor Melodis)
29
Pada birama 39 s.d 42, terdapat jembatan modulasi dalam tangganada E Minor menuju ke C Mayor sebanyak empat birama.
Notasi 3.11. Movement Pertama Development Bagian 6 (E Minor) 3.
Rekapitulasi, (birama 42/4 s.d. 67) Rekapitulasi, pada bagian ini menggunakan tangganada C Mayor dan mengolah tema utama tanpa menggunakan modulasi. Pada bagian ini, bagian rekapitulasi tidak terdapat modulasi dan ditutup dengan perfect authentic cadence. Rekapitulasi pada Movement Pertama ini terdapat 25 birama. Tabel 3.3 Movement Pertama pada Rekapitulasi (birama 42/4 s.d. 67) Bagian
Birama
Tonalitas
Tema pertama
42/4 s.d. 54
C Mayor
Jembatan
55
C Mayor
Tema Kedua
56 s.d. 62
C Mayor
Coda
63 s.d. 67/3
C Mayor
Kadens
67/3
C Mayor
Tema Pertama (birama 42/4 s.d. 54) yang memainkan melodi Gundul-Gundul Pacul di tangan kanan dan diiringi dengan pola alberti bass pada tangan kiri.
30
Notasi 3.12. Movement Pertama Rekapitulasi (Tema pertama) Jembatan (birama 55) merupakan penghubung dari Tema Pertama menuju ke Tema Kedua. Di tangan kanan terdapat akord C Mayor sebanyak dua ketuk dan dilanjutkan dengan scale C Mayor. Modulasi ini diiringi dengan pola alberti bass pada tangan kiri.
Notasi 3.13. Movement Pertama Rekapitulasi (Jembatan) Tema Kedua (birama 56 s.d. 62) yang memainkan melodi Gundul-Gundul Pacul di tangan kanan dan diiringi dengan pola alberti bass pada tangan kiri. Tema Kedua ini dimainkan dalam tangganada C Mayor. Pada bagian ini, penulis terinspirasi dari “Piano Sonata No. 16 in C Major K 545” karya W. A. Mozart. Sehingga, ritme pada birama 56 s.d. 57 mengimitasi ritme dari Sonata K. 545 birama 1 s.d. 2.
Notasi 3.14. Movement Pertama Rekapitulasi (Tema Kedua) Coda (birama 63 s.d. 67/3) dimainkan dalam tangganada C Mayor dengan diiringan pola alberti bass di tangan kiri.
31
Notasi 3.15. Movement Pertama Rekapitulasi (Coda) Kadens yang menjadi penutup pada bagian rekapitulasi ini terdapat di birama 24. Kadens yang digunakan pada bagian ini adalah perfect authentic cadence.
Notasi 3.16. Movement Pertama Rekapitulasi (Kadens) B.
Movement Kedua Movement
Kedua
berbentuk
terner
(ternary song form)
6
,
menggunakan lagu dolanan “Cublak-Cublak Suweng” sebagai ide kompositoris. Tanda sukat yang digunakan adalah 4/4 dan bertempo Larghetto7. Tangganada utama yang digunakan dalam movement Kedua ini adalah G Mayor. Movement Kedua pada karya ini terdapat 44 birama 1.
Bagian A, (birama 0/4 s.d. 23) dan (birama 30/2-44) Bagian A, karya ini menggunakan tema utama dari lagu “Cublak-cublak Suweng”. Bagian A pada karya ini terdapat 23 birama. Pada movement ini, penulis menggunakan tangganada G Mayor sebagai tonika.
6
Ternary form: Sebuah bentuk musik dasar, yang terdiri dari tiga bagian (A B A). Bagian ketiga yang hampir sama dengan bagian pertama. Jika bagian ketiga sama persis, biasanya bagian tersebut tidak ditulis, pemain hanya diarahkan untuk mengulang bagian pertama (biasanya diberi tanda da capo, atau D.C.). Kadang bagian ketiga adalah versi pendek dari bagian pertama; pemain mungkin diminta untuk mengulang bagian pertama sampai atau dari titik tertentu (dal segno, “dari tanda”), yang ditandai dengan tanda atau dengan tanda bintang. 7 Larghetto: tempo lambat, sedikit lebih cepat dari largo tapi lebih lambat dari andante, tempo antara 60 sampai 66 not ¼ .
32
Tabel 3.4 Movement Kedua Garis besar (birama 0/4 s.d. 44) Bagian
Birama
Tonalitas
A
0/4-22/3
G Mayor
Jembatan
22/4-25/3
C Mayor
B
25/4-30/1
C Mayor
A
30/2-44
G Mayor
Movement Kedua Bagian A mempunyai birama sebanyak 22 birama. Bagian A dimulai dari birama 0/4 s.d. 22/3. Tangganada yang digunakan dalam Bagian A ini adalah G Mayor. Tema Utama berada di tangan kanan. Pada Movement Kedua Bagian A ini, tidak terdapat iringan yang lincah ditangan kiri supaya kontras dengan Movement Pertama.
Notasi 3.17. Movement Kedua Bagian A (Tema Utama) Movement Kedua Bagian A mempunyai birama sebanyak 15 birama. Bagian A dimulai dari birama 30/2 s.d. 44. Tangganada yang digunakan dalam Bagian A ini adalah G Mayor. Tema Utama berada di tangan kanan. Pada Movement Kedua Bagian A ini, terdapat iringan yang lincah ditangan kanan sebagai penghantar ke Movement Ketiga yang bertempo Allegro.
Notasi 3.18. Movement Kedua Bagian A (Tema Utama)
33
2.
Bagian B, (birama 25/4 s.d. 30/1) Bagian B, karya ini menggunakan tema utama dari lagu “Cublak-cublak Suweng”. Bagian B pada karya ini hanya terdapat 5 birama. Pada movement ini, penulis menggunakan tangganada C Mayor. Tabel 3.5 Movement Kedua pada Bagian B (25/4 s.d. 30/1) Bagian
Birama
Tonalitas
B
25/4-30/1
C Mayor
Movement Kedua Bagian B ini hanya mempunyai 5 birama. Tangganada yang digunakan dalam Bagian B ini adalah C Mayor. Tema Utama berada di tangan kanan. Pada Movement Kedua Bagian B ini, terdapat iringan yang lincah ditangan kiri.
Notasi 3.19. Movement Kedua Bagian B (Tema Utama) 3.
Jembatan, (birama 23/4 s.d. 25/3) Jembatan, karya ini hanya terdapat 4 birama. Jembatan dimulai pada birama 22/4 s.d. 25/3. Tabel 3.6 Movement Kedua Jembatan (birama 23/4 s.d. 25/3)
Bagian
Birama
Tonalitas
Jembatan
23/4 s.d. 25/3
C Mayor
34
Jembatan pada Movement Kedua ini merupakan transisi dari Bagian A yang berada di G Mayor menuju ke Bagian B yang berada di C Mayor
Notasi 3.20. Movement Kedua Bagian B (Jembatan dari A ke B) C.
Movement Ketiga Movement Ketiga mengambil tema utama lagu dolanan “Suwe Ora Jamu”. Pada movement ini, penulis menggunakan rondo form dengan tanda sukat 2/4 dan bertempo Allegro. Tangganada dasar yang digunakan dalam movement ketiga ini adalah C Mayor. Movement ketiga pada karya ini terdapat 238 birama. Tabel 3.7 Movement Ketiga Garis besar (birama 0/2 s.d. 238)
a.
Birama
Keterangan
0/2-31/1
A
31/2-49/1
B
49/2-81/1
A
81/2-153/1
C
153/2-182/1
A
183/2-201/1
B
201/2-229
A
230-238
coda
Bagian A (birama 0/2 s.d. 31/1) (49/2 s.d. 81/1) (153/2 s.d. 182/1) (201/2 s.d. 229/1) Bagian A pada movement ketiga karya ini menggunakan tema utama dari lagu “Suwe Ora Jamu”. Bagian A pada karya ini terdapat
35
30 birama. Pada ini, penulis menggunakan tangganada C Mayor sebagai tonika dan akan menuju ke tangganada A Minor sebagai bagian B. Bagian A ini terdapat rhytmic extension of a figure dari melodi utama. Tabel 3.8 Movement Ketiga Bagian A (birama 0/2 s.d. 31/1) Bagian A
Birama
Tonalitas
A
0/2 s.d. 16/1
C Mayor
A
16/2 s.d. 31/1
C Mayor
Tema Pertama (birama 0/2 s.d. 16/1) yang memainkan melodi Suwe Ora Jamu di tangan kanan.
Notasi 3.21. Movement Ketiga Bagian A (Tema Pertama) Tema Kedua (birama 16/2 s.d. 31/1) yang memainkan melodi Suwe Ora Jamu di tangan kanan. Dalam bagian ini, terdapat rhytmic extension of a figure di tangan kanan.
Notasi 3.22. Movement Ketiga Bagian A (Tema Kedua) Tabel 3.9 Movement Ketiga Bagian A (birama 49/2 s.d. 81/1)
Bagian A
Birama
Tonalitas
A
49/2 s.d. 65/1
C Mayor
A
65/2 s.d. 81/1
C Mayor
36
Tema Pertama (birama 49/2 s.d. 65/1) yang memainkan melodi Suwe Ora Jamu di tangan kanan.
Notasi 3.23. Movement Ketiga Bagian A (Tema Pertama) Tema Kedua (birama 65/2 s.d. 81/1) yang memainkan melodi Suwe Ora Jamu di tangan kanan. Dalam bagian ini, terdapat rhytmic extension of a figure di tangan kanan.
Notasi 3.24. Movement Ketiga Bagian A (Tema Kedua) Tabel 3.10 Movement Ketiga Bagian A (birama 153/2 s.d. 182/1) Bagian A
Birama
Tonalitas
A
153/2 s.d. 169/1
C Mayor
A
169/2 s.d. 182/1
C Mayor
Tema Pertama (birama 153/2 s.d. 169/1) yang memainkan melodi Suwe Ora Jamu di tangan kanan.
Notasi 3.25. Movement Ketiga Bagian A (Tema Pertama)
37
Tema Kedua (birama 169/2 s.d. 182/1) yang memainkan melodi Suwe Ora Jamu di tangan kanan. Dalam bagian ini, terdapat rhytmic extension of a figure di tangan kanan.
Notasi 3.26. Movement Ketiga Bagian A (Tema Kedua) Tabel 3.11 Movement Ketiga Bagian A (birama 201/2 s.d. 229/1) Bagian A
Birama
Tonalitas
A
201/2 s.d. 217/1
C Mayor
A
217/2 s.d. 229/1
C Mayor
Tema Pertama (birama 201/2 s.d. 229/1) yang memainkan melodi Suwe Ora Jamu di tangan kanan.
Notasi 3.27. Movement Ketiga Bagian A (Tema Pertama) Tema Kedua (birama 217/2 s.d. 229/1) yang memainkan melodi Suwe Ora Jamu di tangan kanan. Dalam bagian ini, terdapat rhytmic extension of a figure di tangan kanan.
Notasi 3.28. Movement Ketiga Bagian A (Tema Kedua)
38
b.
Bagian B (birama 31/2 s.d. 49/1) (183/2 s.d. 201/1) Bagian B Movement Ketiga Bagian B karya ini dimulai dari ketukan kedua pada birama 31 dan diakhiri pada ketukan pertama pada birama 49. Pada bagian B ini, penulis menggunakan tangganada A Minor dan melodi utamanya berada dibagian tangan kiri (bass). Bagian B ini, melodi utama divariasikan dengan Diminution kemudian ditambah Diminution Retrograde pada birama selanjutnya.
Tabel 3.12 Movement Ketiga Bagian B (birama 31/2 s.d. 49/1) Bagian
Birama
Tonalitas
B
31/2 s.d. 39/1
A Minor
B
39/2 s.d. 49/1
A Minor
Tema Pertama (birama 31/2 s.d. 39/1) yang memainkan melodi Suwe Ora Jamu di tangan kiri dengan variasi ritme Diminution.
Notasi 3.29. Movement Ketiga Bagian B (Tema Pertama) Tema Kedua (birama 39/2 s.d. 49/1) yang memainkan melodi Suwe Ora Jamu di tangan kiri dengan variasi ritme Diminution Retrograde.
Notasi 3.30. Movement Ketiga Bagian B (Tema Kedua)
39
Tabel 3.13 Movement Ketiga Bagian B (birama 183/2 s.d. 201/1) Bagian
Birama
Tonalitas
B
183/2 s.d. 191/1
A Minor
B
191/2 s.d. 201/1
A Minor
Tema Pertama (birama 183/2 s.d. 191/1) yang memainkan melodi Suwe Ora Jamu di tangan kiri dengan variasi ritme Diminution.
Notasi 3.31. Movement Ketiga Bagian B (Tema Pertama) Tema Kedua (birama 39/2 s.d. 49/1) yang memainkan melodi Suwe Ora Jamu di tangan kiri dengan variasi ritme Diminution Retrograde.
Notasi 3.32. Movement Ketiga Bagian B (Tema Kedua) c.
Bagian C (birama 81/2 s.d. 153/1) Bagian C pada Movement Ketiga karya ini mempunyai pola fuga, dimulai dari ketukan kedua pada birama 81 dan diakhiri pada ketukan pertama pada birama 153. Pada bagian C ini, penulis menggunakan tangganada G Mayor dan memakai bentuk fuga. Bagian C ini, melodi utama berpindah dari suara alto kemudian ke suara sopran dan bass. Bagian fuga ini, terdapat tiga bagian kecil lainnya yaitu:
40
Tabel 3.14 Garis besar Movement Ketiga Bagian C birama 81/2 s.d. 153/1 (Fuga) Birama
Keterangan
81/2-118/1
Eksposisi
118/2-144/1
Development
144/2-153/1
Rekapitulasi
i). Eksposisi, dimulai pada birama 81 ketukan kedua dan diakhiri di ketukan pertama birama 118, melodi utama tunggal yang terdapat disuara alto dalam tangganada G Mayor. Kemudian, melodi utama pindah ke suara sopran dalam tangganada D Mayor. Selanjutnya, melodi utama pindah ke suara bass dalam tangganada G Mayor. Pada birama selanjutnya, terdapat passing dan episode. Episode yang digunakan adalah sekuen dari melodi utama pada bagian Eksposisi ini. Bagian eksposisi ini diakhiri dalam tangganada E Minor harmonis. Tabel 3.15 Garis besar Movement Ketiga Bagian C Eksposisi pada birama 81/2 s.d. 118/2
Bagian
Birama
Tonalitas
Eksposisi
81/2 s.d. 118/1
G Mayor
Tema di alto
81/2 s.d. 88/1
G Mayor
Tema di sopran
88/2 s.d. 95/1
D Mayor
Tema di bass
95/2 s.d. 102/1
G Mayor
Episode I
102/2 s.d. 106/1
G Mayor
Episode II
106/2 s.d. 110/1
A Mayor (passing)
Episode III
110/2 s.d. 114/1
B Mayor (passing)
Jembatan
114/2 s.d. 118/1
E Minor harmonis
41
Tema di alto (birama 81/2 s.d. 95/1) memainkan melodi Suwe Ora Jamu di tangan kanan pada suara alto. Tangganada yang digunakan adalah G Mayor.
Notasi 3.33. Movement Ketiga Bagian C Eksposisi (G Mayor) tema di alto Tema di sopran (birama 88/2 s.d. 95/1) memainkan melodi Suwe Ora Jamu di tangan kanan pada suara sopran. Tangganada yang digunakan adalah D Mayor.
Notasi 3.34. Movement Ketiga Bagian C Eksposisi (D Mayor) tema di sopran Tema di bass (birama 95/2 s.d. 102/1) memainkan melodi Suwe Ora Jamu di tangan kanan pada suara sopran. Tangganada yang digunakan adalah G Mayor.
Notasi 3.35. Movement Ketiga Bagian C Eksposisi (G Mayor) tema di bass
42
Tema di Episode I (birama 102/2 s.d. 106/1). Tangganada yang digunakan adalah G Mayor.
Notasi 3.36. Movement Ketiga Bagian C Eksposisi (G Mayor) Episode I Tema di Episode II (birama 106/2 s.d. 110/1). Tangganada yang digunakan adalah A Mayor.
Notasi 3.37. Movement Ketiga Bagian C Eksposisi (passing ke A Mayor) Episode II Tema di Episode III (birama 110/2 s.d. 114/1). Tangganada yang digunakan adalah B Mayor.
Notasi 3.38. Movement Ketiga Bagian C Eksposisi (passing ke B Mayor) Episode III Jembatan (birama 114/2 s.d. 118/1). Tangganada yang digunakan adalah E Minor harmonis.
43
Notasi 3.39. Movement Ketiga Bagian C Eksposisi (E Minor harmonis) Jembatan ii). Development, dimulai pada birama 118 ketukan kedua dan diakhiri di ketukan pertama birama 144. Melodi utama terdapat dibagian sopran pada birama 118 ketukan kedua dalam tangganada E Minor harmonis. Terdapat extension of figure saat melodi utama berada di sopran. Selanjutnya, melodi utama pindah ke alto pada birama ke 128 ketukan kedua dalam tangganada B Minor harmonis. Kemudian melodi utama pindah ke bass pada birama 136 ketukan kedua dalam tangganada D Mayor. Tabel 3.16 Garis besar Movement Ketiga Bagian C Development (birama 118/2 s.d. 144/1) Bagian
Birama
Tonalitas
Tema di sopran
118/2 s.d. 128/1
E Minor harmonis
Tema di alto
128/2 s.d. 136/1
B Minor Harmonis
Tema di bass
136/2 s.d. 144/1
D Mayor
Tema di sopran (birama 118/2 s.d. 128/1) terdapat 10 birama. Tangganada yang digunakan adalah E Minor harmonis.
44
Notasi 3.40. Movement Ketiga Bagian C Development (E Minor harmonis) tema di sopran Tema di alto (birama 128/2 s.d. 136/1) terdapat 8 birama. Tangganada yang digunakan adalah B Minor harmonis.
Notasi 3.41. Movement Ketiga Bagian C Development (B Minor harmonis) tema di alto Tema di bass (birama 136/2 s.d. 144/1) terdapat 8 birama. Tangganada yang digunakan adalah D Mayor.
Notasi 3.42. Movement Ketiga Bagian C Development (D Mayor) tema di bass iii). Rekapitulasi, dimulai pada birama 144 ketukan kedua dan diakhiri pada birama ke 153 ketukan pertama. Pada bagian ini, melodi utama berada di sopran dan tangganada berada di G Mayor.
45
Tabel 3.17 Garis besar Movement Ketiga Bagian C Rekapitulasi (birama 144/2 s.d. 153/1) Bagian
Birama
Tonalitas
Tema
144/2 s.d. 153/1
G Mayor
Tema ada di birama 144/2 s.d. 153/1) terdapat 9 birama. Tangganada yang digunakan adalah G Mayor.
Notasi 3.43. Movement Ketiga Bagian C Rekapitulasi (G Mayor) tema di sopran d.
Coda8 (birama 230 s.d. 238) Coda pada Movement Ketiga karya ini mempunyai delapan birama. Coda dimulai pada birama 230 s.d. 238. Tangganada yang digunakan adalah tangganada C Mayor. Tabel 3.18 Tabel Garis besar Movement Ketiga Bagian C Coda Bagian
Birama
Tonalitas
Coda
230 s.d. 238
C Mayor
Bagian ini merupakan penutup pada Movement Ketiga.
Notasi 3.44. Movement Ketiga Bagian C Rekapitulasi (C Mayor) Coda
8 Coda: bagian penutup (biasanya pada akhir bagian sonata), merupakan bagian perpanjangan dari bagian yang sebelumnya.
46