BAB III ANALISIS KARYA Pada Bab ini akan dijelaskan beberapa elemen dan proses kreatif yang terdapat dalam “Sonata Electronica” perpaduan Patch dan Duet Gitar dalam komposisi Sonata. Bab analisis karya akan dibagi menjadi dua proses utama, yaitu: A. Pembuatan Patch Sub bab pembuatan patch berisi penjelasan tentang pembuatan patch dari empat buah bentuk gelombang, yaitu: sinus, segitiga, gigi gergaji dan persegi. B. Analisis Karya Sub bab analisis karya berisi penjelasan tentang elemen – elemen yang terdapat dalam komposisi “Sonata Electronica, yaitu: 1. Patch yang digunakan 2. Bentuk Komposisi 3. Teknik Komposisi A. Pembuatan Patch Empat buah patch akan dibuat menggunakan empat buah bentuk gelombang suara yang sudah disebutkan diatas dan akan ditambahkan dengan VST Effect (Reverb, Delay, Compressor dan lain – lain). Berikut adalah proses yang dilakukan penulis: 1. Sample suara dari keempat buah patch akan diambil dari VSTi yang bernama Mai Tai. Mai Tai adalah VSTi synthesizer produksi Presonus, yang bisa mensimulasikan beragam suara instrumen.
19
Gambar 3.1 VSTi Mai Tai 2. Langkah berikutnya adalah mengolah 4 sample suara tersebut dengan menambahkan beberapa VST effect sehingga menghasilkan 4 buah VSTi baru, yaitu: Melosine, Melangle, Harmooth, Perquare a) Melosine Melosine merupakan penggabungan dari kata melodi dan sine (gelombang
sinus).
Patch
Melosine
menggunakan
sample
gelombang sinus yang tidak diedit atau ditambahkan beberapa filter dan envelope di VSTi Mai Tai. Sample gelombang sinus tersebut kemudian diedit menggunakan beberapa VST effect, berikut adalah tabel dari VST effect dan pengaturannya: VST Effect
1
Pengaturan
Keterangan
Pro EQ
Low Freq, 313 Hz
Gain -7.06 dB
(Direct1)
Low Mid Freq, 619 Hz
Gain +11.76 dB
Mid Freq, 1.65 KHz
Gain +1.18 dB
Hi Mid Freq, 3.15 KHz
Gain -6.12 dB
Hi Freq, 11 Khz
Gain -24 dB
suara asli akan hilang dan hanya tinggal suara yang sudah diolah oleh VST effect tersebut. 20
Low Cut
140 Hz
High Cut
6.10 KHz
Analog Delay
Time
1/8 beat
(Send2)
Speed
1.25
Feedback
55%
Width
Stereo 16%
Saturation
48%
Send Level
-6.7 dB
Volume
+3.1 dB
Tabel 3.1 Pengaturan VST Effect Patch Melosine Pro EQ dan Analog Delay merupakan VST Effect bawaan yang sudah ada dari awal penginstalan software Studio One 3.
Gambar 3.2 VST Effect Pro EQ
Gambar 3.3 VST Effect Analog Delay
21
b) Melangle Melangle merupakan penggabungan dari kata melodi dan triangle (gelombang segitiga). Patch Melangel menggunakan sample gelombang segitiga yang tidak diedit atau ditambahkan beberapa filter dan envelope di VSTi Mai Tai. Sample gelombang segitiga tersebut kemudian diedit menggunakan beberapa VST effect, berikut adalah tabel dari VST effect dan pengaturannya: VST Effect
Pengaturan
Keterangan
Pro EQ
Low Freq, 32.1 Hz
Gain -12.47 dB
(Direct)
Low Mid Freq, 182 Hz
Gain +0.94 dB
Mid Freq, 961Hz
Gain -12.94 dB
Hi Mid Freq, 3.72 KHz
Gain -20.24 dB
Hi Freq, 6.33 Khz
Gain -24 dB
Low Cut
95.4 Hz
High Cut
7.68 KHz
Preset Zats Basser
Amplifier Bass
Ampire XT (Direct)
dan Stomps Box Chorus
Mixverb
Pre3
30 ms
(Send)
Size
60%
Damp4
30%
Width
100%
Mix
40%
Send Level
-6.2 dB
Volume
0 dB
Tabel 3.2 Pengaturan VST Effect Patch Melangel
2
Suara asli masih ada, berbunyi bersama – sama dengan suara yang telah di olah oleh VST Effect tersebut. 3 Parameter yang mengatur seberapa cepat gema akan berbunyi 4 Parameter yang mengatur Frekwensi tinggi yang akan berbunyi 22
Ampire XT dan Mixverb merupakan VST Effect bawaan yang sudah ada dari awal penginstalan software Studio One 3. Ampire XT merupakan VST effect yang berisi simulasi amplifier dan pedal efek untuk gitar elektrik. Mixverb adalah VST effect untuk mengolah gema.
Gambar 3.4 VST Effect Ampire XT
Gambar 3.5 VST Effect Mixverb c) Harmooth Harmooth merupakan penggabungan dari kata harmoni dan saw tooth (gelombang gigi gergaji). Patch Harmooth menggunakan sample gelombang gigi gergaji yang tidak diedit atau ditambahkan beberapa filter dan envelope di VSTi Mai Tai. Sample gelombang gigi gergaji tersebut kemudian diedit menggunakan beberapa VST effect, berikut adalah tabel dari VST effect dan pengaturannya:
23
VST Effect
Pengaturan
Keterangan
Pro EQ
Low Freq, 110 Hz
Gain 0 dB
(Direct)
Low Mid Freq, 536 Hz
Gain +5.18 dB
Mid Freq, 1.65 KHz
Gain -8.71 dB
Hi Mid Freq, 4.29 KHz
Gain -16.47 dB
Hi Freq, 7.03 Khz
Gain -10.59 dB
High Cut
9.06 KHz
Range Low
60.1 Hz
Range High
2.37 KHz
Beats
4 bars
Feedback
30.4%
Stages
14
Depth
100%
Analog Delay
Time
1/16 beat
(Send)
Speed
1.00
Beats
2 bars
Low Cut
39.7 Hz
High Cut
2.59 KHz
Feedback
62%
Width
Ping pong%
Saturation
91.5%
Send Level
-14.1 dB
Volume
0 dB
Phaser(Direct)
Tabel 3.3 Pengaturan VST Effect Patch Harmooth Phaser merupakan VST Effect bawaan yang sudah ada dari awal penginstalan software Studio One 3.
24
Gambar 3.6 VST Effect Phaser d) Perquare Perquare merupakan penggabungan dari kata perkusi dan square (gelombang persegi). Patch Perquare menggunakan sample gelombang persegi yang ditambahkan beberapa filter dan envelope di VSTi Mai Tai. penulis menambahkan filter cutoff pada frekwensi 38.55 Hz, Punch 75%, Resonance 28% dan Key 100%. Penulis juga menambahkan envelop, seperti: Decay 1.10s, Sustain -14.7 dB dan Release 144ms. Sample
gelombang
persegi
tersebut
kemudian
diedit
menggunakan beberapa VST effect, berikut adalah tabel dari VST effect dan pengaturannya: VST Effect
Pengaturan
Pro EQ
Low Freq, 83.6 Hz
(Direct)
Keterangan Gain +16.94 dB
Fat
Filter
Channel
Compressor
Low Mid Freq, 525
Gain -14.59
Hz
dB
Mid Freq, 2 KHz
Gain -24 dB
High Cut
1.72 KHz 77.70 Hz
25
Threshold
-18.52 dB
Ratio
2.0 : 1
Attack
0.20 ms
Release
245 ms
Equalizer
Low Freq, 130 Hz
5.85 dB
Low Mid Freq, 198.2
2.55 dB
Hz Groove Delay
Preset Bassreso64 +
(Send)
Filtered 8th Tabel 3.4 Pengaturan VST Effect Patch Perquare
Fat Channel dan Groove Delay merupakan VST Effect bawaan yang sudah ada dari awal penginstalan software Studio One 3. Fat Channel merupakan pengabungan beberapa VST Effect yang didalamnya terdapat Gate, Compressor, Equalizer dan Limiter. Groove Delay adalah VST effect yang dapat mengatur lebih dari satu gema agar muncul secara berurutan dan dapat memberi filter pada masing - masing gema sehingga menghasilkan suara yang berbeda - beda.
Gambar 3.7 VST Effect Fat Channel
Gambar 3.8 VST Effect Groove Delay 26
VSTi presence digunakan untuk memperindah dan memperkuat empat buah patch yang telah dibuat. VSTi presence memiliki berbagai preset instrumen, seperti: Strings, Piano, Bass, Brass, Guitar, Sfx, dan masih banyak lagi.
Gambar 3.9 VSTi Presence B. Analisis Karya Komposisi “Sonata Electronica” menggunakan bentuk komposisi Sonata yang memiliki 3 movement, yaitu: Sonata Form, Ternary form dan Rondo Form. Berikut adalah penjelasan setiap movement dalam komposisi “Sonata Electronica” 1. Sonata Electronica Allegro a) Patch yang digunakan 1) Melosine yang berperan sebagai patch melodi. 2) Harmooth yang berperan sebagai patch harmoni. 3) Presence menggunakan preset violin untuk memperkuat Harmooth dan preset piano untuk memperkuat Melosine
27
b) Bentuk Komposisi Bagian
Birama
Introduction Eksposisi
Keterangan
1-8
Tonalitas D minor
9 - 16
Tonalitas D minor
17 - 24
Repetisi Tema
Transisi
25 - 32
Jembatan menuju Subtema
Subtema
33 - 40
Tonalitas F mayor
41 - 48
Repetisi Subtema
49 - 52
Jembatan menuju Development
53 - 60
Tonalitas D mayor
61 - 68
Repetisi Tema
Transisi
69
Jembatan menuju Subtema
Subtema
70 - 78
Tonalitas D minor
79 - 86/1
Repetisi Subtema
86/2 - 89
Codetta menggunakan kadens I
Tema
Transisi Development Tema
I64 V I Rekapitulasi
Tema Subtema Transisi
Coda
90 - 97
Tonalitas D minor
98 - 105
Repetisi Tema
106 - 113
Tema dalam tonika
114 - 121
Repetisi Subtema
122
Jembatan menuju Coda
123 - 128
Menggunakan kadens otentik
Tabel 3.5 Struktur Sonata Electronica Allegro c) Teknik Komposisi Keseluruhan karya Sonata Electronica Allegro menggunakan sukat 4/4 dan menggunakan bentuk komposisi Sonata, berikut adalah penjelasan setiap bagiannya:
28
1) Introduction Bagian Introduction merupakan pembuka dari seluruh komposisi Sonata Electronica Allegro, Pada birama 1 – 4 hanya muncul Melosine yang berperan sebagai melodi dan Harmooth yang berperan sebagai iringan, patch tersebut membunyikan nada seperti gambar dibawah dengan dengan progresi akor Dm A Gm D-A7
Notasi 3.1 Melodi Introduction
Notasi 3.2 Pola Iringan Introduction Pada birama 5 – 8 muncul Gitar 2 memainkan teknik arpeggio yang berperan sebagai iringan dengan progresi akor yang sama.
Notasi 3.3 Pola Iringan Arpeggio Gitar 2 Bagian Introduction 2) Eksposisi
Notasi 3.4 Tema Bagian Eksposisi
29
Bagian ekposisi merupakan pengenalan tema yang akan diolah oleh penulis. Tema dibunyikan oleh Gitar 1 yang didalamnya tedapat ornamentasi acciaccatura dan teknik slur, sedangkan Gitar 2 membunyikan pola iringan dengan teknik arpeggio menggunakan progresi akor sama dengan bagian introduction. Harmooth berperan sebagai iringan filler. Kemudian tema akan direpetisi dan dibunyikan oleh Melosine yang didampingi iringan yang sama. Pada birama 24 yang merupakan akhir dari repetisi tema, penulis memunculkan sukat 6/4 untuk menggantikan fungsi tanda fermata dan ritardando. Bagian
ekposisi
akan
ditutup
oleh
transisi
untuk
menjembatani perpindahan tema ke subtema. Pada bagian transisi Gitar 1 dan Melosine membunyikan melodi yang bersahut-sahutan kemudian Gitar 2 dan Harmooth berfungsi sebagai iringan menggunakan progresi akor Dm F Bb C. Motif subtema berasal dari tema yang dimodulasikan ke relatif mayornya, yaitu F mayor. Subtema dibunyikan oleh Patch Melodi, Gitar 1 berperan sebagai fiiler melodi dan Gitar 2 berperan sebagai iringan menggunakan teknik arpeggio. Kemudian subtema direpetisi oleh Gitar 1, Gitar 2 masih memiliki peran yang sama sedangkan Melosine membunyikan filler melodi dan Harmooth berperan sebagai iringan dengan nada nada panjang. Transisi dibuat untuk mengakhiri bagian eksposisi. Penulis menggunakan rangkaian melodi yang diolah dengan teknik sekuen turun, seperti gambar dibawah.
Notasi 3.5 Melodi Transisi Bagian Eksposisi
30
Melodi tersebut dibunyikan oleh Melosine di iringi oleh Gitar 2 sedangkan Gitar 1 membunyikan 2 nada yang membentuk interval sebagai filler melodi dan Harmooth membunyikan nada panjang sebagai filler iringan. Bagian Transisi ini menggunakan progresi akor Bb Am Gm A7. 3) Development Development merupakan bagian pengembangan dari bagian
A. Notasi 3.6 Tema Bagian Development Tema baru muncul pada bagian Development yang akan dibunyikan oleh Gitar 2 sedangkan Melosine membunyikan melodi yang diolah dengan teknik kontrapung5 untuk memberi nuansa yang berbeda dari bagian eksposisi. Tema kemudian di repetisi dan Melodi tema dibunyikan oleh Gitar 2 dan Harmooth supaya lebih tajam. Kemudian Tema di modulasi ke Tonalitas D minor dan direpetisi yang disebut Subtema. Repetisi Subtema dibunyikan secara bergantian, pada birama 79 – 82 dibunyikan oleh Harmooth dan birama 83 – 86 dibunyikan oleh Gitar 1. Untuk menutup bagian development, penulis memunculkan codetta menggunakan kadens sempurna dengan progresi Dm – Dm/A A Dm.
5
Kontrapung, merupakan teknik komposisi dimana komponis memunculkan melodi baru untuk melawan melodi utama yang sudah ada. 31
4) Rekapitulasi Bagian Rekapitulasi merupakan bagian pengulangan tema bagian
development.
dimainkan
hanya
Pengulangan oleh
patch
tema dan
tersebut Gitar
1
akan akan
membunyikankan progresi chord Dm A Gm Dm - A dengan teknik rasgueado. Pada bagian repetisi tema, Gitar 2 akan membunyikan iringan dengan teknik arpeggio. Perbedaan bagian rekapitulasi dan eksposisi terletak pada Subtema, Subtema bagian rekapitulasi tetap dalam tonika sedangkan Subtema bagian ekposisi modulasi ke relatif mayornya.
Notasi 3.7 Pola Iringan Gitar 2 Bagian Rekapitulasi Gitar 2 akan membunyikan pola iringan seperti gambar diatas pada bagian repetisi Subtema. Pada birama 122 merupakan akhir dari bagian rekapitulasi, ditutup dengan tutty6 dan progresi akor Dm A yang membentuk half cadence.
Notasi 3.8 Tutty Bagian Rekapitulasi
32
5) Coda Bagian Coda merupakan repetisi dari bagian Introduction yang berfungsi sebagai akhir atau penutup dari komposisi Sonata Electronica Allegro. 2. Sonata Electronica Largo a) Patch yang digunakan: 1) Melangle yang berperan sebagai patch melodi. 2) Harmooth yang berperan sebagai patch harmoni. 3) Presence menggunakan preset violin untuk memperkuat Harmooth dan preset Marimba untuk memperkuat Melangle. b) Bentuk Komposisi Bagian Bagian A
Bagian B
Tema
Birama
Keterangan
1–8
Tonalitas C mayor
9
Transisi
10 – 17
Repetisi Tema
Episode
18 – 25
Jembatan menuju bagian B
Tema
26 – 33
Frase Antiseden, Tonalitas A minor
Bagian A'
34 – 41
Repetisi Frase Antiseden
42 – 49
Frase Konsekuen
50 – 57
Repetisi Frase Konsekuen
Episode
58 – 63
Jembatan menuju Bagian A'
Tema
64 – 72
Tonalitas C mayor
73 – 80
Repetisi Tema 1
81 - 82
Coda, Kadens V7 - I
Tabel 3.6 Struktur Sonata Electronica Largo 6
Tutty adalah memainkan melodi dan atau pola ritme yang sama secara serentak. 33
c) Teknik Komposisi Keseluruhan karya Sonata Electronica Largo menggunakan sukat 6/8 dan menggunakan bentuk komposisi Ternary, berikut adalah penjelasan setiap bagiannya: 1) Bagian A Bagian A merupakan pengenalan tema yang akan diolah oleh penulis. Tema muncul pada birama 1 - 8 ketuk ke 3 dan akan dibunyikan oleh Gitar 2 diiringi oleh Gitar 1 dengan irama Waltz. Pada bagian A, Patch Melangel dan Harmooth berperan sebagai filler.
Notasi 3.9 Tema Bagian A
Notasi 3.10 Pola Iringan Waltz Bagian A Progresi akor yang digunakan adalah C E F - G C, F - G - Em Am Dm G. Kemudian tema tersebut akan direpetisi dan dibunyikan satu oktaf lebih tinggi. 2) Bagian B Bagian B merupakan pengembangan yang sebelumnya muncul Episode sebanyak 8 birama. Pada birama 18 - 21 patch Melangel berperan sebagai melodi tunggal yang diiringi oleh Gitar 1 yang membunyikan Akor, Gitar 2 membunyikan bass dan patch Harmooth sebagai filler. Kemudian pada birama 22 34
25 Gitar 2 membunyikan melodi kontrapung untuk melawan melodi yang dibunyikan oleh patch Melangle.
Notasi 3.11 Episode Birama 18 - 21
Notasi 3.12 Episode Birama 22 - 25 Tema pada bagian B merupakan pengembangan ritme melodi dari bagian episode, tema tersebut terbagi menjadi 2 frase, yaitu: frase Antiseden dan Konsekuen. Frase Antiseden akan dibunyikan oleh Gitar 1 dan diiringin oleh Gitar 2 dengan teknik arpeggio yang kemudian akan direpetisi oleh patch Melangel dan patch Harmooth dengan sedikit perubahan melodi. Progresi akor yang digunakan adalah Am G F E. Frase Konsekuen akan dibunyikan oleh Patch Harmooth, Gitar 1 akan memainkan pola 35
iringan arpeggio dengan menggunakan progresi akor Dm C Dm E dan Gitar 2 memainkan improvisasi melodi. Kemudian frase Konsekuen akan direpetisi oleh Gitar 2.
Notasi 3.13 Tema Bagian B Frase Antiseden Gitar 1
Notasi 3.14 Tema Bagian B Frase Antiseden Patch Melangle
Notasi 3.15 Tema Bagian B Frase Konsekuen Episode sebanyak enam birama berfungsi sebagai penutup bagian B dan jembatan menuju bagian A'. Bagian Episode menggunakan progresi akor Am Em F D G G7. 3) Bagian A' Bagian A' merupakan pengulangan dari bagian A. Pembeda bagian A' dan bagian A adalah munculnya melodi filler mulai birama 64 - 81 yang akan dibunyikan oleh patch Melangle dan pola iringan Gitar 1 mulai birama 73.
Notasi 3.16 Pola Iringan Gitar 1 Bagian A' Sonata Electronica Largo ditutup menggunakan kadens V7 - I.
36
3. Sonata Electronica Allegretto a) Patch yang digunakan 1) Melangle dan Melosine yang berperan sebagai patch melodi. 2) Harmooth yang berperan sebagai patch harmoni. 3) Perquare yang berperan sebagai patch perkusi 4) Presence menggunakan preset Marimba untuk memperkuat Melangle, preset Piano untuk memperkuat Melosine, preset violin untuk memperkuat Harmooth dan sampling suara Bass Drum untuk memperkuat Perquare. b) Bentuk Komposisi Bagian Introduction Bagian A
Bagian B
Bagian A'
Tema
Birama 1-4
Keterangan Tonalitas A minor
5 - 12 13 - 20
Repetisi Tema
Transisi
21 - 28
Jembatan menuju bagian B
Tema
29 - 36
Tonalitas D minor
37 - 44
Repetisi Tema
Transisi
45 - 48
Menuju bagian A'
Tema
49 - 56
Tonalitas A minor
57 - 64
Repetisi Tema
Transisi
65 - 68 69 - 72
Tonalitas
A
mayor,
Bagian C Bagian C
Bagian A
Tema
73 - 80
Tonalitas F minor
81 - 88
Repetisi Tema
Subtema
89 - 96
Tonalitas A mayor
Transisi
97
Menuju bagian A
Episode
98 - 101
Repetisi Introduction
Tema
102 - 109
Tonalitas A minor
37
menuju
110 - 117 Coda
Repetisi Tema
118 - 119
Tabel 3.7 Struktur Sonata Electronica Allegretto c) Teknik Komposisi Keseluruhan karya Sonata Electronica Allegretto menggunakan sukat 4/4 dan menggunakan bentuk komposisi Rondo, berikut adalah penjelasan setiap bagiannya: 1) Introduction Bagian Introduction merupakan bagian pembuka dari seluruh komposisi Sonata Electronica Allegretto. Bagian Introduction memperkenalkan pola iringan arpeggio yang akan muncul disetiap bagian A dan pada bagian B, pola iringan tersebut akan dimainkan oleh Gitar 2 dengan menggunakan progresi akor Am F C G.
Notasi 3.17 Pola Iringan Arpeggio Gitar 2 Bagian Introduction 2) Bagian A
Notasi 3.18 Tema Bagian A Tema Bagian A muncul pada birama 5 - 8 ketuk ke 3 dan akan dibunyikan oleh Gitar 1. Gitar 2 membunyikan pola
38
iringan arpeggio yang sudah diperkenal di bagian Introduction. Bagian repetisi Tema, Patch Melosine mengambil alih peran Gitar 1 dengan membunyikan Tema dan Gitar 1 membunyikan melodi dengan teknik kontrapung. Bagian transisi merupakan jembatan menuju bagian B. Gitar 2 berperan sebagai instrumen perkusi dengan memainkan teknik golpe. Teknik golpe pada bagian transisi dibagi menjadi 2 jenis dan memiliki simbol yang berbeda, berikut adalah penjelasan simbolnya:
Notasi 3.19 Simbol
Notasi 3.20 Simbol Teknik
Teknik Golpe1
Golpe2
Notasi 3.19 dimainkan dengan cara memukul bodi gitar bagian depan dibawah soundhole menggunakan telunjuk dan Notasi 3.20 19 dimainkan dengan cara memukul bodi gitar bagian depan dibelakang bridge menggunakan pergelangan tangan bagian dalam. Teknik golpe tersebut akan muncul pada birama 21 - 28. Bagian transisi menggunakan progresi akor Am F Dm E A Dm Gm A. 3) Bagian B Tema bagian B dibuat berdasarkan pola ritme pada Tema bagian A dan disisipkan pola ritme triul besar agar berbeda dari Tema bagian A.
39
Notasi 3.21 Tema Bagian B Tema tersebut dibunyikan oleh Gitar 1 diiringi oleh Gitar 2 yang memainkan teknik tambora. Repetisi Tema dibunyikan satu oktaf lebih tinggi oleh patch Melosine. Progresi akor pada Bagian B adalah Dm Bb F C. Transisi muncul kembali untuk menjembatani perpindahan dari bagian B ke bagian A menggunakan progresi akor Dm F/C C E. 4) Bagian A' Perbedaan Bagian A dan A' terletak pada pola iringan Gitar 1 yang menggunakan teknik tambora dan golpe. Kemudian Tema dibunyikan oleh Gitar 2 dan pola iringan arpeggio dibunyikan oleh patch Melosine. Bagian repetisi Tema patch Melangel mengambil alih peran Gitar 2 sementara Gitar 2 memainkan bagian improvisasi melodi. Transisi menuju bagian C terdapat dua tonalitas, yaitu: A Minor dan A Mayor. Transisi dalam tonalitas A minor menggunakan progresi akor Am Dm G E sedangkan Transisi dalam tonalitas A Mayor menggunakan progresi akor A Bm C# F#m - C#. Transisi dalam tonalitas A Mayor memiliki melodi yang diolah dengan teknik sekuen yang dibunyikan oleh Gitar 2.
Notasi 3.22 Melodi Bagian Transisi A' menuju C
40
5) Bagian C Bagian C memperkenalkan Tema baru yang dibunyikan oleh Gitar 1. Repetisi Tema dibunyikan oleh Gitar 2 dan patch Harmooth secara bersama - sama.
Notasi 3.23 Tema Bagian C Tema dimodulasi ke relasi mayornya dan disebut Subtema. Subtema dibunyikan oleh Gitar 1 dan dilawan oleh Gitar 2 dengan melodi yang diolah menggunkan teknik kontrapung. Patch Melosine dan patch Melangle berperan sebagai pengiring sepanjang bagian C. Bagian C tidak
menggunakan patch
Perquare karena penulis menginginkan nuansa yang lebih sunyi dari bagian yang lain. Birama 97 merupakan bagian transisi menuju bagian A. Patch Melosine memainkan teknik glissando dan patch Perquare muncul kembali. 6) Bagian A Episode muncul untuk mengawali perpindahan dari bagian C menuju A. Episode merupakan repetisi dari bagian Introduction yang ditambahkan dengan patch Perquare yang membunyikan pola ritme seperti berikut:
Notasi 3.24 Pola Ritme Patch Perquare Bagian A
41
Pola ritme tersebut dimainkan mulai dari birama 98 - 108 dan pada 109 muncul fill in yang bergunakan sebagai tanda masuk kebagian repetisi Tema. Bagian repetisi Tema pola ritme patch Perquare berubah seperti gambar dibawah.
Notasi 3.25 Fill in Patch Perquare dan Pola Ritme Repetisi Tema Bagian A Pola iringan patch Melangel juga akan berubah saat masuk bagian repetisi tema. Perubahan tersebut dimaksudkan untuk mempertegas iringan patch Melangel agar selaras dengan pola ritme patch Perquare.
Notasi 3.26 Pergantian Pola Iringan Patch Melangel Bagian A
42