BAB II TINJAUAN UMUM
II.1
Terminologi Judul
II.1.1 Pengertian Interior Designing for Interior Design Department of Binus University Bila diartikan kedalam Bahasa Indonesia Interior Designing for Interior Design Department of Binus University adalah Perancangan Interior untuk Jurusan Desain Interior di Universitas Binus. Dan ditinjau dari segi bahasa memiliki pengertian antara lain : 1. Perancangan
: Proses, cara, perbuatan merancang1
2. Interior
: (1) bagian dalam gedung (ruang dsb); (2) tatanan perabot
(hiasan dsb) di dalam ruang dalam gedung dsb2 3. Untuk
: Kata depan untuk menyatakan bagi... 3
4. Jurusan
: (3) bagian dari suatu fakultas atau sekolah tinggi yang
bertanggung jawab untuk mengelola dan mengembangkan suatu bidang studi, misal jurusan akuntansi, jurusan manajemen4 5. Desain
: 1. Kerangka bentuk; rancangan. 2. Motif; pola; corak. 5
6. Di
: Kata depan untuk menandai tempat6
7. Universitas
: Perguruan tinggi yang terdiri atas sejumlah fakultas yang
menyelenggarakan pendidikan ilmiah dan/atau profesional dalam sejumlah disiplin ilmu tertentu. 7 8. Binus
: Binus yang dimaksudkan adalah salah satu nama universitas
swasta di Jakarta 1
5
2
6
3
7
Kamus Bahasa Indonesia, terbitan 2008 halaman 1164 Kamus Bahasa Indonesia, terbitan 2008 halaman 560 Kamus Besar Bahasa Indonesia, edisi X halaman 1594
Kamus Besar Bahasa Indonesia, edisi X halaman 346 Kamus Bahasa Indonesia, terbitan 2008 halaman 350 Kamus Bahasa Indonesia, terbitan 2008 halaman 1592
4
www.KamusBahasaIndonesia.org
8
Berdasarkan tinjauan pengertian judul di atas dapat diambil suatu pengertian bahwa Perancangan Interior untuk Jurusan Desain Interior di Universitas Binus adalah proses merancang tatanan ruang dalam untuk sebuah jurusan yang mempelajari bidang Desain Interior yang berada di bawah naungan Universitas Binus
II.2
Tinjauan Terhadap Seni dan Desain
II.2.1 Pengertian Seni dan Desain Seni merupakan proses dari manusia, dan oleh karena itu merupakan sinonim dari ilmu. Dewasa ini, seni bisa dilihat dalam intisari ekspresi dan kreatifitas manusia. Seni sangat sulit untuk dijelaskan dan juga sulit dinilai, bahwa masing-masing individu memilih sendiri peraturan dan parameter yang menuntunnya. Masih bisa dikatakan bahwa seni. Adapun beberapa teori seni menurut beberapa tokoh : 1. Ki. Hadjar Dewantara Seni adalah segala perbuatan manusia yang tinbul dan bersifat indah, menyenangkan dan dapat menggerakan jiwa manusia. 2. Herbert Read Seni adalah aktivitas menciptakan bentuk-bentuk yang menyenangkan 3. Ahdiat Karta Miharja Kegiatan rohani yang merefleksi pada jasmani dan mempunyai daya yang bisa membangkitkan perasaan/jiwa orang lain. Sedangkan kata “desain” menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia memiliki arti : 1. Kerangka bentuk; rancangan. 2. Motif; pola; corak. Didalam perkembangannya pengertian desain ditafsirkan oleh berbagai kelompok dan beberapa pengertian yang perlu diingat adalah :
9
1. Desain adalah keterampilan, pengetahuan dan medan pengalaman manusia yang tercermin dalam apresiasi serta penyesuaian hidup terhadap kebutuhan spiritualnya (Analogous with Humanities, science) 2. Desain adalah kegiatan kreatif yang membawa pembaruan (Reswick, 1965) Penggunaan istilah design bermula dari gambar teknik arsitektur (gambar potong untuk bangunan) serta di awal perkembangan, istilah desain awalnya masih berbaur dengan seni dan kriya. Dimana, pada dasarnya seni adalah suatu pola pikir untuk membentuk ekspresi murni yang cenderung fokus pada nilai estetis dan pemaknaan secara privasi. Sedangkan desain memiliki pengertian sebagai suatu pemikiran baru atas fundamentas seni dengan tidak hanya menitik-beratkan pada nilai estetik, namun juga aspek fungsi dan latar industri secara massa, yang memang pada realitanya pengertian desain tidak hanya digunakan dalam dunia seni rupa saja, namun juga dalam bidang teknologi, rekayasa, dll.
II.2.2 Jenis Seni Berdasarkan Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, jenis dan bentuk kesenian dibagi menjadi 2 diantaranya : 1. Kesenian Tradisional Yaitu suatu bentuk seni yang bersumber dan berakar, serta telah dirasakan sebagai milik oleh masyarakat di lingkungannya. Pengolahan didasarkan atas cita rasa masyarakat pedukung dan diterima sebagai tradisi. 2. Kesenian Modern Yaitu merupakan seni yang penggarapannya didasarkan atas cita rasa masyarakat
pendukungnya.
Cita
rasa
baru
umumnya
merupakan
pembaharuan atau penemuan sebagai akibat dari pengaruh luar.
10
II.3
Tinjauan Terhadap Pendidikan
II.3.1 Edukasi Informal 1. Cara Tradisional Masih dilakukan di desa-desa yang berpotensi adatnya menonjol, contoh : Bali,kota Jepara. Edukasi ini dimulai dari usia anak-anak. Latihan biasanya dilakukan di pendopo atau pusat-pusat pelatihan. Pada edukasi cara tradisional ini cenderung tidak terjadi perubahan teknik dari tahun ke tahun. 2. Kursus-kursus Seni Umumnya kursus seni terdapat di kota dimana murid atau pesertanya beragam, mulai dari menggunakan teknik daerah (tradisional) hingga ke teknik modern. II.3.2 Edukasi Formal Pendidikan seni melalui jalur formal di Indonesia dapat diperoleh di : 1. Pendidikan Menengah (Sekolah Menengah Kejuruan/SMK Jurusan Seni). Yang meliputi 60% kelas praktek,40% kelas teori dengan 2 jalur studi : a. Studi Vocational, yaitu menghasilkan seniman untuk masyarakat, b. Studi Akademis, menghasilkan calon mahasiswa pendidikan tinggi seni 2. Pendidikan Tinggi Pendidikan tinggi seni di Indonesia dapat diperoleh di Sekolah Tinggi Seni, seperti : Lasalle College, atau Universitas, seperti : Universitas Institute Teknologi Bandung – Fakultas Seni Rupa dan Desain, Universitas Bina Nusantara – School of Design. Universitas negeri dan swasta merupakan wadah penyelenggaraan program diploma dan sarjana di lingkungan Direktorat Jenderal Perguruan Tinggi Departemen Pendidikan Nasional. Disamping itu, penyelenggaraan program diploma dan sarjana pada
11
perguruan tinggi negeri dan swasta dapat diwadahi dalam bentuk akademi dan
sekolah
tinggi,
dengan
ketentuan
bahwa
akademi
dapat
menyelenggarakan program studi setinggi-tingginya hanya sampai dengan jenjang D III, sedangkan sekolah tinggi hanya sampai dengan jenjang D IV.
II.4
Tugas Jurusan Desain Interior Sebuah Jurusan Desain Interior mempunyai tugas untuk mengkoordinasikan dan
memfasilitasi penyelenggaraan akademik agar dihasilkan sarjana yang : 1. Memiliki keahlian seni dan desain yang memadai serta mampu menerapkannya secara profesional dan bertanggung jawab pada bidang desain interior. 2. Mampu menyelesaikan berbagai permasalahan desain interior yang kompleks dengan sikap analitis dan kreatif. 3. Mampu bekerja dalam tim dalam menangani berbagai masalah desain.
II.5
Persyaratan Penyelenggaraan Program Studi / Jurusan Sama dengan jurusan/program studi lainnya, untuk mendirikan Jurusan Desain
Interior, sebuah perguruan tinggi atau sekolah tinggi baru diperkenankan membuka program studi tersebut jika telah memenuhi persyaratan yang dicantumkan pada KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PENDIDIKAN TINGGI DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA Nomor : 108.DIKTI/Kep/2001 Tentang PENDOMAN PEMBUKAAN PROGRAM STUDI DAN / ATAU JURUSAN BERDASARKAN KEPUTUSAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL NOMOR 234/U/2000 TENTANG PENDIRIAN PERGURUAN TINGGI. Beberapa point penting yang harus diingat bagi Universitas atau Perguruan Tinggi yang hendak membuka Program Studi / Jurusan baru antara lain :
12
1. Adanya prospek pekerjaan yang nyata bagi lulusan program studi tersebut sehingga tidak menimbulkan penggangguran baru. 2. Pembukaan Jurusan baru dapat menjanjikan peningkatan pemanfaatan sumberdaya pendidikan tinggi yang ada dan meningkatkan layanan penyelenggaraan pendidikan tinggi. 3. Harus mempunyai daftar Sarana dan Prasarana antara lain : a.
Ruang Kuliah
b.
Ruang Dosen
c.
Ruang Seminar
d.
Laboratorium
e.
Perpustakaan
f.
Fasilitas Komputasi
g.
Fasilitas teknologi informasi
h.
Perlengkapan pendukung perkuliahan
i.
Daftar peralatan laboratorium
j.
Daftar buku-buku/dokumen yang mendukung
4. Harus mempunyai daftar fasilitas pendukung antara lain : a.
Ruang administrasi
b.
Ruang pertemuan/rapat
c.
Ruang fasilitas umum pendukung lainnya
d.
Peralatan pendukung administrasi, dll
13
Semuanya itu berpedoman kepada Keputusan Menteri Pendidikan Nasional No. 234/U/2000. Yang terpenting di antara persyaratan-persyaratan tersebut yang berkaitan dengan tanah dan sarana terdapat di pasal 12 : (1) Tanah tempat mendirikan perguruan tinggi dimiliki dengan bukti sertifikat sendiri atau disewa/kontrak untuk sekurang-kurangnya 20 (dua puluh) tahun dengan hak opsi, yang dinyatakan dalam perjanjian. (2) Sarana dan prasarana lainnya dimiliki sendiri atau disewa/kontrak untuk sekurangkurangnya 5 tahun yang dibuktikan dengan sertifikat atau perjanjian meliputi fasilitas fisik pendidikan dengan ketentuan minimal : a. Ruang kuliah : 0.5 m2 per mahasiswa; b. Ruang dosen tetap : 4 m2 per orang; c. Ruang administrasi dan kantor 4 m2 per orang; d. Ruang perpustakaan dengan buku pustaka : i. Program Diploma dan Progaram S1 ii. Program S2 untuk setiap program studi e. Ruang laboratorium dan unit komputer serta sarana untuk praktikum dan/atau penelitian sesuai dengan ketentuan yang diatur oleh Direktur Jenderal;
II.6
Pedoman Desain Sebuah Institusi Pendidikan Berdasarkan buku Designing Spaces for Effective Learning, sebuah bangunan
institusi pendidikan merupakan sumber daya jangka panjang yang mahal. Desain dari setiap ruangnya harus :
14
•
Flexible – untuk mengakomodasi pedagogi (ilmu pendidikan) saat ini dan yang sedang berkembang.
•
Future-proofed – untuk memungkinkan merealokasi dan mengatur ulang ruang tersebut.
•
Bold / berani – untuk melampaui teknolgi dan ilmu pendidikan yang sudah teruji.
•
Creative – untuk memberi energi dan inspirasi kepada siswa dan pengajar.
•
Supportive – untuk membangun potensi dari seluruh siswa.
•
Enterprising – untuk membuat setiap ruang mampu mendukung keperluan pengguna yang berbeda-beda. Nuansa sebuah institusi pendidikan harus mampu memotivasi dan memacu kegiatan
belajar, mendukung sistem pengajaran kolaboratif ataupun kelas formal, menyediakan lingkungan yang pribadi/tertutup dan umum/terbuka, dan harus fleksible dalam menghadapi kebutuhan yang berubah suatu saat. Teknologi turut mengambil peran dalam pencapaian tujuan ini.
15