BAB II Tinjauan Umum Tentang Izin Penebangan Pohon di Kota Medan
A. Pengertian Izin Izin merupakan salah satu instrumen yang paling banyak digunakan dalam hukum administrasi. Pemerintahan menggunakan ijin sebagai sarana yuridis untuk mengemudikan tingkah laku para warga. Izin juga suatu persetujuan dari penguasa berdasarkan undang-undang atau peraturan pemerintah, untuk dalam keadaan tertentu menyimpang dari ketentuan-ketentuan larangan perundangan. 11 Dengan memberi izin, penguasa memperkenankan orang yang memohonnya untuk melakukan tindakan-tindakan tertentu yang sebenarnya dilarang. Ini menyangkut perkenan bagi suatu tindakan yang demi kepentingan umum mengharuskan pengawasan khusus atasnya. 12 Izin juga dapat dilihat dari arti yang sempit yang tujuannya adalah mengatur tindakan-tindakan yang oleh pembuat undang-undang tidak seluruhnya dianggap tercela, namun dimana ia menginginkan dapat melakukan pengawasan sekedarnya. 13 Jadi, yang pokok pada izin adalah bahwa suatu tindakan dilarang, terkecuali diperkenankan, dengan tujuan agar dalam ketentuan-ketentuan yang disangkutkan dengan perkenan dapat dengan teliti diberikan batas-batas tertentu bagi tiap kasus. 14
11
Philipus Mandiri Hadjon, Pengantar Hukum Perizinan, Penerbit Yuridika,1993, hal 2 Ibid 13 Ibid 14 Ibid, hal 3 12
Universitas Sumatera Utara
B. Bagian dari Pohon Semua orang pasti tahu apa arti penting pohon bagi dunia dan bagi kehidupan kita, akan tetapi berapa banyak orang yang sadar apa sebenarnya arti pohon bagi kehidupan kita? Memberi oksigen, mencegah banjir, mencegah longsor dan sebagainya, itu sering terdengar dalam debat kita. Tetapi faktanya, saat semua tahu pohon itu pemberi oksigen bagi kita, masih banyak juga yang menebangnya, kita semua tahu bahwa pohon dapat mencegah banjir tetapi masih banyak juga pohon yang mengaliri sungai-sungai kita, semua tahu bahwa pohon bisa mencegah longsoran tetapi masih banyak juga yang tidak perduli terhadap kegunaan pohon di pinggiran sungai dan tebing. 15 Terlebih dahulu kita akan membahas mengenai pohon dan susunannya, agar dapat lebih memahaminya. Pohon itu terdiri dari batang pohon, yang artinya batang adalah bagian pohon dimulai dari pangkal akar sampai ke bagian bebas cabang. Menurut botani, batang termasuk pula cabang dan ranting. Batang berfungsi sebagai tempat tumbuh cabang dan ranting tunas, serta daun. Selain itu, batang berfungsi juga sebagai lalu lintas bahan makanan dari akar ke daun melalui kulit dalam, dan sebagai penyimpan bahan makanan cadangan. 16 Kemudian bagian-bagian batang pohon dan kegunaannya adalah dapat dilihat sebagai berikut:
15
Rioardi, arti penting pohon bagi kehidupan, http://rioardi.wordpress.com/tentang-pohon/artipenting-pohon-bagi-kehidupan/, diakses tanggal 26 Maret 2013 16 Prapmono, dkk, mengamati hasil pengolahan kayu hutan sebagai devisa, Penerbit Titian Ilmu, Bandung, 2008, hal 5
Universitas Sumatera Utara
a) Bagian pangkal umumnya tak bermata kayu, digunakan untuk kayu bangunan. b) Bagian tengah dan ujung memiliki mata kayu, digunakan untuk industri kayu atau pabrik kertas, papan buatan dan, lain-lain. c) Bagian percabangan dikhususkan untuk industri kayu. d) Bagian cabang dan ranting dimanfaatkan untuk kayu bakar. 17 Kemudian pohon itu juga terdiri dari kulit batang, yaitu kulit yang terdapat pada bagian terluar batang pohon. Ada dua bagian kulit batang pohon, yaitu: a) Kulit bagian luar yang mati, mempunyai ketebalan yang bervariasi menurut jenis pohon. b) Kulit bagian dalam yang bersifat hidup dan tipis. 18 Kulit batang pohon berfungsi sebagai pelindung bagian-bagian terdalam, terhadap kemungkinan pengaruh dari luar yang merusak, misalnya iklim, serangan serangga, hama, kebakaran, dan perusak-perusak kayu lainnya. Selain itu, kulit batang pohon berfungsi sebagai jalan bahan makanan dari daun ke bagian-bagian tanaman. 19 Penebangan adalah perbuatan menebang atau memotong pohon dengan cara apapun yang dapat mengakibatkan pohon tersebut rusak atau mati. 20 Mungkin kita belum mengerti sepenuhnya kegunaan pohon dalam kehidupan kita, oleh karena itu kita harus memahami pengertian pohon. Menurut batasan umum, pohon adalah tumbuhan yang batangnya berkayu dan bercabang.
17
Ibid, hal 6 Ibid, hal 7 19 Ibid 20 Hukum Jogjakota, http://hukum.jogjakota.go.id/data/10-038.pdf, diakses tanggal 28 Maret 2013 18
Universitas Sumatera Utara
Batang pohon utama berdiri dan berukuran lebih besar disbanding cabangcabangnya. Banyak tumbuhan yang berdaun, namun tidak masuk dalam kategori pohon. Ada juga tumbuhan berbatang kayu tapi tidak meninggi, tetapi cenderung menyebar menutupi tanah. 21 Menurut ekologist, yaitu orang yang ahli dalam bidang ekologi, definisi pohon adalah suatu organisme dari komponen ekosistem yang berinteraksi satu dengan yang lainnya, serta mampu beradaptasi dengan lingkungannya. Karenanya pohon yang tumbuh di satu tempat, berbeda dengan pohon yang tumbuh di tempat lainnya. Batang pohon yang ukurannya paling besar adalah penghubung utama antara akar dengan tajuk pohon. Dari akar tersebut, batang pohon dengan lapisan kulit bernama kambium menyalurkan air dan mineral ke tajuk pohon atau kanopi. Setelah diolah dari kanopi asupan dan air dan mineral yang telah diolah disebarkan ke seluruh bagian pohon melalui cabang-cabang. 22 Jadi, untuk dapat menebang pohon itu juga tidak dapat sembarangan. Harus tetap ada prosedur yang dijalankan, dan mendapatkan izin dari pihak yang berwenang mengeluarkan izin tersebut. Karena izin penebangan pohon tidak dapat dikeluarkan oleh pihak yang tidak berwenang, sehingga timbul syarat yang harus dipenuhi untuk dapat melakukan penebangan pohon.
C. Izin penebangan pohon Demikian juga dalam hal penebangan pohon, tidak dapat dilakukan secara sembarangan. Apabila akan melakukan penebangan terhadap pohon di Kota 21 22
Rioardi, Op.cit Op.cit, Rioardi
Universitas Sumatera Utara
Medan harus memenuhi syarat yang telah ditetapkan oleh Pemerintah Daerah Kota Medan sebagai berikut: 1. Syarat-syarat Permohonan Izin: 23 a) Foto copy KTP Pemohon. b) Surat Permohonan ditujukan kepada Walikota melalui Kepala Dinas Kebersihan Pertamanan dan Pemakaman. c) Foto lokasi pohon yang akan ditebang. d) Keterangan jumlah pohon yang akan ditebang. e) Surat Pernyataan bersedia mentaati semua peraturan yang berlaku diantaranya membayar retribusi, penggantian pohon mulai diameter terendah 0 s/d 50 cm keatas dengan pembayaran retribusi terendah Rp.500.000 dan tertinggi Rp.800.000,- sesuai besaran diameter pohon. f) Membayar biaya izin penebangan pohon bagi kepentingan tujuan tertentu. Izin penebangan pohon yang dikeluarkan oleh Kepala Dinas kepada Pemohon untuk melaksanakan penebangan pohon atas pohon yang dikuasai Pemerintah dengan alasan-alasan tertentu, diluar pohon-pohon yang keropos dan yang sangat membahayakan. Dasar Hukumnya adalah Peraturan Daerah No.7 Tahun 2006 tentang Izin Penebangan Pohon. SK Walikota No.8 tahun 2006 tentang tata Cara Persyaratan Pemberian Izin Penebangan Pohon. 24
23
perizinan, www.perizinan/iz, diakses tanggal 28 Maret 2013
Universitas Sumatera Utara
2. Instansi yang Memberi Izin Penebangan Pohon Kemudian Instansi yang berhak memberikan izin penebangan pohon di Kota Medan adalah Dinas Pertamanan Bidang Pertamanan. 25 Instansi Pemberi Pertimbangan: a) Aduan laporan masyarakat (RT/ RW/ Kelurahan) terhadap pohon yang keropos dan membahayakan umum. b) Permohonan dari instansi yang berkepentingan dengan alasanalasannya. Teknis pemrosesan: Yang bersangkutan/ berkepentingan menyampaikan surat permohonan kepada Walikota melalui Kepala Dinas Kebersihan Pertamanan dan Pemakaman. Bentuk Izinnya berupa Surat izin Penebangan Pohon, kemudian jangka waktu penyelesaian izin yaitu 6 (enam) hari tergantung lengkapnya persyaratan. Jangka waktu berlakunya izin adalah satu surat izin berlaku 1 kali kegiatan sesuai yang dimohon. Dalam hal ini dibahas mengenai Peraturan Daerah tentang Penertiban Penebangan Pohon, umumnya yaitu: 26 a) Setiap orang / badan yang akan melakukan penebangan pohon yang berada diluar kawasan hutan harus mendapat ijin dari Bupati atau pejabat yang ditunjuk;
24
Ibid Ibid 26 https://m.facebook.com/note.php?note_id=403562939697729&_ft_=fbid.403562939697729, diakses tanggal 20 Maret 2013 25
Universitas Sumatera Utara
b) Penebangan pohon diluar kawasan hutan wajib memperhatikan prinsipprinsip konservasi; c) Penebangan tersebut diatas harus dilaksanakan secara selektif dengan diikuti usaha-usaha konservatif sesuai petunjuk teknis instansi yang berwenang; d) Ijin dapat diberikan kepada perorangan atau badan, berlaku 1(satu) kali; e) Sebagai tanda legalitas, hasil tebangan yang memiliki ijin wajib ditandai dengan “Tok Kayu Rakyat”. 27 Hal yang harus diperhatikan dalam prosedur penebangan pohon yaitu: 1. Permohonan Penebangan 28 Permohonan disampaikan oleh pemohon secara tertulis yang dilengkapi dengan: -
Nama dan jenis pohon
-
Ukuran pohon (diameter dan tinggi)
-
Lokasi pohon (wilayah kota, kecamatan, kelurahan, nama jalan, peta lokasi yang menggambarkan titik pohon yang diusulkan
-
Permohonan dapat disampaikan kepada Dinas Pertamanan
2. Dinas Pertamanan 29 Menerima permohonan penebangan pohon yang disampaikan oleh pemohon maupun permohonan yang disampaikan Suku Dinas Pertamanan, kemudian
27
Ibid Sumber Dinas Pertamanan dan Pemakaman, Jakarta.go.id.prosedur pelayanan penebangan pohon.news, www.jakarta.go.id/web/news/2011/07, diakses tanggal 31 Mei 2013 29 Ibid 28
Universitas Sumatera Utara
Kepala Dinas Pertamanan dan Pemahaman memerintahkan TP4 untuk melakukan Pembahasan Awal permohonan dimaksud. 3. Suku Dinas Pertamanan 30 -
Menerima permohonan penebangan pohon yang disampaikan oleh pemohon maupun permohonan yang disampaikan melalui Seksi Dinas Pertamanan Kecamatan.
-
Menerima permohonan penebangan pohon yag disampaikan oleh pemohon maupun permohonan yang disampaikan melalui Seksi Dinas Pertamanan Kecamatan.
-
Setelah menerima permohonan penebangan pohon, Suku Dinas harus melakukan hal-hal sebagai berikut: a) Men survey pohon dimaksud baik jenis, umur, ukuran dan lokasi. b) Melakukan analisis untuk menyimpulkan tentang pohon dimaksud. c) Memberikan rekomendasi beserta surat permohonan penebangan pohon dari pemohon kepada Kepala Dinas Pemakaman dan Pertamanan d) Membuat surat pengantar kepada Kepala Dinas Pertamanan dan Pemakaman Dan kemudian kepala seksi pertamanan kecamatan dapat menerima surat
permohonan penebangan dan melakukan survey ke lapangan untuk mendata pohon yang diusulkan ditebang beserta lokasinya Hal selanjutnya yaitu mengenai Surat Izin:
30
Ibid
Universitas Sumatera Utara
4. Penertiban Surat Izin 31 -
Surat izin ditandatangani oleh Kepala Dinas Pertamanan dan Pemakaman setelah mempelajari Berita Acara rapat TP4.
-
Surat izin memuat dengan jelas hal-hal sebagai berikut: a) Jenis, jumlah, dimensi dan lokasi pohon b) Jenis, bentuk, waktu pelaksanaan kompensasi c) Besarnya
kompensasi
yang
harus
dibayarkan
dan
waktu
pemohon
setelah
pelaksanaannya. 5. Penyampaian Surat Izin 32 Surat
izin
penebangan
disampaikan
kepada
ditandatangani oleh Kepala Dinas Pertamanan dan Pemakaman dengan tembusan juga disampaikan kepada yang bersangkutan, pada hari yang sama. 6. Laporan Rencana Pelaksanaan 33 Sebelum pelaksanaan penebangan pemohon harus melaporkan rencana pelaksanaan
tersebut
kepada
pengelola
wilayah/
daerah
yang
bersangkutan, untuk mendapat petunjuk teknis dan diberikan Surat Tugas Pengawasan sebagai unsur pengawas yang mendampingi selama pengawasan. 7. Hal Pembahasan di TP4 34 Pembahasan tersebut akan dilakukan setalah menerima surat rekomendasi dari Kepala Dinas Pertamanan dan Pemakaman. Setelah itu akan dilakukan 31
Sumber Dinas Pertamanan dan Pemakaman, Op.cit Ibid 33 Ibid 34 Sumber Dinas Pertamanan dan Pemakaman, Op.cit 32
Universitas Sumatera Utara
pembahasan mengenai konsep awal penempatan dan pemilihan jenis pohon yang akan ditebang. Kemudian pembahasan rancangan survey yang akan dilakukan serta persiapan-persiapan survey lainnya. 8. Survey Lapangan dan Penilaian Fisik 35 Disini dibahas bagaimana cara melakukan analisis terhadap kondisi pohon dan lokasi (analisis kelayakan pohon untuk ditebang serta lingkungan fisik di sekitarnya). Kemudian akan dilakukan pertimbangan berbagai perizinan yang telah dikeluarkan terlebih dahulu, setelah itu membuat Berita Acara survey dan penilaian yang ditandatangani oleh unsur-unsur terkait (PNS), dan disetujui oleh Kepala Dinas dan Kepala Sub Dinas terkait serta diketahui oleh Ketua TP4. Setelah selesai maka Berita Acara dibuat berdasarkan hasil rapat pembahasan oleh TP4, dimana apabila pemohon penebangan disetujui harus diberikan alasan yang jelas. Begitu juga apabila permohonan penebangan pohon ditolak harus diberikan alasan yang jelas, serta bentuk-bentuk dan jenis kompensasi yang disyaratkan untuk dipenuhi serta waktu pelaksana kompensasi. Sedangkan di Tegal, Pemerintah Kota Tegal akan meminta ganti rugi 50 pohon ukuran sedang untuk tiap satu pohon berusia puluhan tahun yang ditebang tanpa izin. Urusan penebangan pohon ini juga diatur dalam Perda No06 Tahun 1999 Tentang Penebangan Pohon. Pada perda itu diatur pohon yang bagaimana yang bisa ditebang dan lainnya. Kalau sesuai bicara sanksi sesuai peraturan perundang-
35
Ibid
Universitas Sumatera Utara
undangan disebutkan membayar denda Rp1 juta jika melakukan penebangan pohon tanpa izin. Di Kota Medan belum terdapat sanksi yang tegas mengenai hukuman bagi orang yang melakukan penebangan pohon tanpa izin, tetapi di Banyuwangi-Jawa Timur Bupati lantas memaparkan aturan penebangan pohon, yang tertuang dalam Peraturan Daerah (Perda) Nomor 2 Tahun 1993 tentang Penyelenggaraan Kebersihan dan Keindahan Kota/Desa. Ada ketentuan, merusak berbagai jenis tanaman aset daerah di fasilitas umum dikenai sanksi kurungan penjara selamalamanya tiga bulan atau denda Rp 50.000. Perkecualian bila ada alasan tertentu yang dibenarkan Dinas Kebersihan dan Pertamanan (DKP) serta bupati, pohon aset pemerintah itu boleh juga ditebang asal mengikuti prosedur yang berlaku. 3. Fungsi Pohon Penebangan pohon secara liar menyebabkan hutan alam di Indonesia menjadi rusak. Dapat dilihat juga di alam telah terjadi proses hubungan timbal balik, seperti: 36 a) Produsen Ketergantungan antar komponen selalu melibatkan unsur tanaman. Baik secara langsung maupun tidak langsung. Rantai makanan dan piramida makanan, misalnya. Ketiganya menempatkan tanaman pada posisi strategis, yaitu sebagai penyedia makanan atau produsen. Oleh karena itu, bila tanaman yang bertindak sebagai produsen sampai terganggu keberadannya atau bahkan terancam
36
Rioardi, Op.cit
Universitas Sumatera Utara
kepunahan, dapat dipastikan semua makhluk hidup lain pun akan terancam kepunahan pula. b) Menahan Laju Air dan Erosi Fungsi pohon lainnya adalah untuk menahan laju air. Menurut penelitian, pohon mampu membuat lebih banyak air yang terserap ke dalam tanah 60-80 persen. Dengan kemampuan ini, keberadaan pohon dapat meningkatkan cadangan air tanah. Selain dapat menahan laju air, akar pohon berfungsi erosi tanah. Tanah yang terkikis akan masuk ke aliran sungai dan menyebabkan terjadinya endapan. c) Menjaga Kesuburan Tanah Air hujan yang langsung jatuh ke tanah dapat menyebabkan lapisan tanah bagian atas yang berhumus dan subur menjadi tergerus sehingga mengakibatkan menurunnya kesuburan tanah. Bila permukaan tanah banyak ditanami pohon, saat hujan turun, butir-butir airnya tidak langsung menimpa permukaan tanah, tetapi ditahan oleh daun, ranting, dan batang pohon, sehingga mengurangi gaya gerus air terhadap tanah. d) Menghasilkan Oksigen dan Mengurangi Karbondioksida Oksigen adalah gas yang diperlukan manusia dan hewan untuk bernapas. Sementara pohon, memiliki kemampuan untuk melakukan fotosintesis yang menghasilkan gas oksigen dan gula. Di saat bersamaan atau saat fotosintesis berlangsung, tanaman menghisap gas karbondioksida. Gas karbondioksida adalah gas yang sangat beracun. Bila dalam jumlah yang berlebihan, akan menimbulkan efek rumah kaca. Berdasarkan penelitian, setiap 1 hektar hutan tropis dapat mengubah 3,7 ton CO2 menjadi 2ton O2.
Universitas Sumatera Utara
e) Lingkungan Menjadi Nyaman Lingkungan yang rindang dan banyak ditumbuhi pepohonan akan terasa lebih nyaman, sejuk, mencegah kebisingan dan kepanasan, serta menambah indah pemandangan. Hal tersebut akibat proses evapotrenspirasi pada tanaman dapat menyebabkan suhu disekitarnya lebih rendah dan kadar kelembapannya meningkat. f) Mengurangi Zat Pencemar Udara Kegiatan pabrik banyak menghasilkan asap tebal yang pekat dan mengandung karbondioksida. Begitu pula, kegiatan pembakaran yang menggunakan bahan bakar minyak. Selain karbondioksida, asap tersebut mengandung sulfur dioksida dan asam sulfat. Zat-zat tersebut apabila bercampur dengan air hujan akan menghasilkan
hujan
asam
yang
membahayakan
kesehatan
kulit
serta
menimbulkan korosi. Disamping itu, kita dapat melihat suatu contoh dari nilai ekologis dari populasi pohon aren seperti konservasi lahan dan airnya. 37 Bumi Nusantara ini tersusun oleh daratan yang begitu luas dengan variasi relief permukaan yang sangat unik, dari yang datar, miring, jurang hingga lembahlembah dari yang mudah dicapai oleh manusia hingga sudut-sudut yang sangat sulit untuk dirambah tangan-tangan manusia. Namun, bumi yang begitu indah ini pada berbagai wilayah sering terancam bencana longsor dan erosi, terutama pada wilayah dengan kemiringan yang terjal. Bukan tidak mungkin kejadian tersebut mengancam keselamatan manusia yang hidup disekitarnya. Erosi yang 37
Nugraheni Widyawati, Sukses Investasi Masa Depan dengan Bertanam Pohon Aren, Penerbit Lily Publisher, Yogyakarta, 2011, hal 42
Universitas Sumatera Utara
berkepanjangan juga dapat menghasilkan lahan-lahan kritis dan tidak mampu menjadi lahan yang memproduksi berbagai kebutuhan manusia. Dalam hal ini perlu dilakukan upaya untuk meminimalkan kejadian tersebut melalui tindakan yang bersifat konservasi lahan. 38 Salah satu upaya konservasi lahan yang telah dikenal luas oleh masyarakat adalah secara vegetatif. Metode vegetatif ini sering dikatakan pula sebagai cara pengelolaan lahan miring dengan menggunakan tanaman sebagai sarana konservasi tanah (Seloliman, 1997). Jika air hujan yang deras mengenai permukaan tanah (top soil) yang strukturnya remah, maka erosi dapat terjadi. 39 Tidak dipungkiri bahwa keberadaan pohon aren sangat penting bagi konservasi lahan dan air di wilayah pegunungan. Secara keseluruhan, pohon aren memang sangat ideal bagi konservasi lahan dan air karena mudah diperbanyak dengan biji. Jumlah biji yang dihasilkan oleh setiap pohon juga sangat sulit dijangkau oleh manusia dengan bantuan musang, tahan terhadap penyakit dan kekeringan, mampu menahan partikel tanah, mampu melindungi top soil dari terpaan air hujan dan dapat menambah bahan organic serta berumur relatif panjang. 40 Pohon aren yang memiliki daun yang cukup lebat dan batang yang tertutup dengan lapisan ijuk sangat efektif untuk menahan turunnya air hujan langsung ke permukaan tanah. 41
38
Ibid Ibid, hal 43 40 Ibid 41 Ibid 39
Universitas Sumatera Utara
Partikel tanah akan terhindar dari jatuhan butir-butir air hujan yang deras sehingga mencegah terjadinya erosi. Selain itu, perakaran pohon aren cukup dalam dan melebar sehingga sangat bermanfaat untuk mengikat partikel-partikel tanah. Hal tersebut dapat mencegah terjadinya erosi dan tanah longsor. Peranan ini sangat penting untuk wilayah lereng-lereng dan tebing-tebing perbukitan. Bagianbagian pohon aren yang sudah melapuk juga sangat bermanfaat dalam menambah kandungan bahan organik tanah secara periodik sehingga menjaga keberlanjutan kesuburan tanah. 42 Selain berperan dalam konservasi lahan, keberadaan populasi aren di wilayah pegunungan juga sangat penting bagi konservasi air. Bahan organik tanah yang ditambahkan oleh populasi aren dapat berfungsi menyerap dan menahan air hujan dalam waktu yang lebih lama. Perakaran pohon aren yang dalam dan menyebar luas juga dapat membantu air hujan meresap ke lapisan tanah yang lebih dalam dan tertahan disana untuk waktu yang lama. Tajuk pohon aren juga menyebabkan air hujan gerakan air hujan secara lambat mengenai permukaan tanah sehingga diperlukan waktu lebih lama untuk meresap ke dalam tanah, tersimpan dalam pori-pori tanah, dan air tidak mengalir di permukaan tanah (run-off). 43 Meski kaya dengan beragam flora dan fauna, Indonesia juga memiliki tingkat keterancaman dan kepunahan spesies, termasuk kekayaan jenis palma ini. Kepunahan atau kelangkaan bisa terjadi karena bencana alam atau ulah masyarakat
melalui
eksploitasi
besar-besaran
tanpa
memperhatikan
keberlanjutannya. Yang justru paling mengancam keberlangsungan palma ini 42 43
Ibid, hal 44 Ibid, hal 45
Universitas Sumatera Utara
adalah eksploitasi besar-besaran oleh masyarakat melalui penebangan untuk mengambil pati pohon ini. Sementara itu dalam hal populasi, terdapat kaitan antara penyebaran pohon aren dengan musang (Paradoxirus fasciatus). Buah aren matang adalah makanan yang disukai musang. Hewan ini berperan sebagai agen penyebar alami populasi aren hingga ke wilayah-wilayah yang sulit dijangkau oleh manusia. 44 Selain musang, pohon aren juga bermanfaat untuk fauna lain. Batang pohon aren liar pada umumnya ditumbuhi oleh berbagai jenis epifit. Sebagai inang epifit, pohon aren mempunyai peran sangat penting karena memberikan tempat hidup nyaman bagi perkembangan spesies tersebut. 45 Berbagai jenis burung di alam ternyata juga memanfaatkan bagian dari pohon aren untuk mempertahankan siklus hidupnya. Berbagai jenis serangga pun hidup nyaman di pohon aren yang tumbuh liar di alam karena posturnya yang lebat dan batangnya yang dipenuhi dengan ijuk serta tumbuhan epifit. 46
D. Manfaat Penebangan Pohon Kumpulan pohon alami adalah hutan. Di dalamnya banyak sekali terdapat jenis pohon dan bisa mencapai hingga 4000 pohon. Sebelum tahun 2000, hutan Indonesia dianggap paru-paru dunia karena hutannya masih banyak. Konon, lebih dari 67% hutan dunia itu telah berada di wilayah Indonesia. Namun, karena ada
44
Ibid, hal 46 Ibid 46 Ibid, hal 47 45
Universitas Sumatera Utara
orang-orang yang tidak bertanggung jawab, hutan Indonesia banyak dihilangkan dalam kurun waktu yang begitu singkat. 47 Tetapi manfaat dari penebangan pohon tersebut yaitu untuk mengindari timbulnya korban akibat tertimpa ranting pohon. Karena pohon yang ditebang itu sudah cukup tua. Daunnya pun hampir tidak ada sehingga ditebang agar tidak tumbang mengenai orang. Sejumlah pohon dengan usia cukup tua memang banyak di Kota Medan, pohon-pohon tersebut ada di Lapangan Merdeka, Taman Teladan, Taman Ahmad Yani dan sejumlah ruas jalan. Pohon-pohon tersebut perlu perawatan agar tidak memakan korban lagi. Untuk pohon yang masih hijau tapi sudah tua, akan dipangkas dahannya. Sedangkan pohon yang tidak hijau lagi, akan ditebang dan menggantinya dengan pohon yang baru seperti peremajaan pohon. Hal tersebut juga mendapat respon yang baik dari masyarakat karena banyak yang mengaku was-was saat melintas di bawah pohon-pohon tua. Pohon-pohon itu memang sudah layak ditebang karena rawan tumbang sehingga bisa memakan korban, tetapi sebenarnya dalam hal penebangan pohon, tidak selamanya bersifat merugikan.
47
Rioardi, Op.cit
Universitas Sumatera Utara