UBP SURALAYA
ISO 9001:2000 ISO14001:2004 SMK3
BAB II TINJAUAN UMUM PLTU SURALAYA
2.1 Sejarah Berdirinya PLTU Suralaya PT. Indonesia Power merupakan salah satu anak perusahaan PT. PLN (Persero) yang dahulunya bernama PLN pembangkitan Tenaga Listrik Jawa dan Bali dan memasok sekitar 30%-40% dari kebutuhan tenaga listrik pada JawaBali. Pada waktu terjadinya krisis energi yang melanda dunia tahun 1973, terjadi embargo minyak oleh negara-negara arab terhadap Amerika Serikat dan negaranegara industri lainnya dan disusul keputusan OPEC (organisasi negara-negara pengeksor minyak) untuk menaikkan BBM lima kali lipat. Belajar dari pengalaman,
maka
pemerintah
mencari
sumber
energi
pengganti
BBM.Sehingga salah satu jalan yang ditempuh adalah pengalihan ke bahan bakar batubara. Dalam rangka memenuhi peningkatan kebutuhan akan tenaga listrik khususnya di pulau jawa sesuai dengan kebijaksanaan pemerintah serta untuk meningkatkan pemanfaatan sumber energi primer dan di ferifikasi sumber energi primer untuk pembangkit tenaga listrik, maka PLTU Suralaya dibangun dangan menggunakan batubara sebagai bahan bakar utama yang merupakan sumber energi primer kelima disamping energi air, minyak bumi dan panas bumi. Sejarah berdirinya PT Indonesia Power dimulai pada awal tahun 1990-an, pemerintah indonesia mempertimbangkan perlunya deregulasi pada sektor ketenagalistrikan. PT Indonesia Power merupakan salah satu anak perusahaan PT PLN (persero) yang dahulu bernama PLN Pembangkit Tenaga Listrik Jawa Bali (PJB I), menjalankan bisnis utama dibidang pembangkitan tenaga listrik Jawa dan Bali serta memasok sekitar 30-40% dari kebutuhan tenaga listrik Jawa-Bali. Diawali dengan berdirinya Paiton Swasta I, yang dipertegas dengan dikeluarkannya Kepres No. 37 tahun 1992, tentang pemanfaatan sumber dana swasta melalui pembangkit-pembangkit listrik swasta, kemudian pada Laporan Kerja Praktek Program Studi Teknik Mesin
1
UBP SURALAYA
ISO 9001:2000 ISO14001:2004 SMK3
akhir tahun 1993 Menteri Pertambangan dan Energi menerbitkan kerangka dasar kebijakan (sasaran dan kebijakan sub sektor ketenaga listrikan) yang merupakan pedoman jangka panjang restrukturisasi sektor ketenagalistrikan. Sebagai tahap awal, pada tahun 1994 PLN diubah statusnya dari perum menjadi persero. Setahun kemudian, tepatnya tanggal 3 Oktober 1995, PLN (persero) membentuk 2 anak perusahaan dengan tujuan untuk memisahkan misi sosial dan misi komersial dari Badan Usaha Milik Negara (BUMN), yaituPT Pembangkitan Tenaga Listrik Jawa-Bali yang berpusat di Surabaya yang dikenal dengan nama PT PLN PJB 1. Pada 3 oktober 2000, bertepatan dengan ulang tahunnya yang kelima mnajemen perusahaan secara resmi mengumumkan perubahan nama PLN PJB 1 menjadi PT. Indonesia Power. Perubahan ini merupakan upayauntuk menyikapi persaingan yang semakin ketat dalam bisnis ketenagalistrikan dan sebagai persiapan untuk privatisasi perusahaan yang akan dilaksanakandalam waktu dekat. PT. Indonesia Power memiliki sejumlah unit pembangkit dan fasilitasfasilitas
pendukungnya.
Pembangkit-pembangkit
tersebut
memanfaatkan
teknologi modern berbasis komputer dengan menggunakan beragam jenis enegi primer, air, minyak bumi, batubara, gas alam dan sebagainya. Namun demikian, dari pembangit-pembangkit tersebut adapula pembangkit yang termasuk paling tua di Indonesia seperti PLTA Plengan, PLTA Ubrug, PLTA Ketenger dan sejumlah PLTA lainnya yang dibangun pada tahun 1920-an dan sampai sekarang masih beroperasi. Dari sini dapat di pandang secara kesejarahan pada dasarnya usia PT. Indonesia Powersama dengan keberadaan listrik di Indonesia
Laporan Kerja Praktek Program Studi Teknik Mesin
2
UBP SURALAYA
ISO 9001:2000 ISO14001:2004 SMK3
Gambar 2.1 struktur organisasi PT.INDONESIA POWER Suralaya Sumber : HUMAS PLTU SURALAYA
Kapasitas daya yang dimiliki pembangkit-pembangkit PT. Indonesia Power adalah sebagai berikut: Tabel 2.1 Kapasitas Terpasang per–Unit Bisnis Pembangkit Unit Bisnis Pembangkitan
Kapasitas (MW)
Suralaya
3.400,00
Priok
1.444,08
Saguling
797,36
Kamojang
360,00
Mrica
306,44
Semarang
1.414,16
Perak Grati
864,08
Bali
335,07
Total Indonesia Power
8.921,19
Sumber: HUMAS PLTU SURALAYA
Sesuai dengan tujuan pembentukannya, PT. Indonesia Power menjalankan bisnis pembangkit tenaga listrik sebagai bisnis utama di jawa dan bali. Pada tahun
Laporan Kerja Praktek Program Studi Teknik Mesin
3
UBP SURALAYA
ISO 9001:2000 ISO14001:2004 SMK3
2004 PT, Indonesia Power telah memasok sebesar 44.417 GWh atau sekitar 46,51% dari produksisistem jawa Bali. Tabel 2.2 Daya mampu per-unit Bisnis Pembangkit Unit Bisnis
Tahun 2004
Tw 1 2005
Apr 2005
Pembangkit
(MW)
(MW)
(MW)
Suralaya
2.852
2.810
2.789
Priok
1.026
1.128
1.061
Saguling
697
770
791
Kamojang
333
332
330
Mrica
298
291
291
Semarang
1.098
1.055
1.002
Perak Grati
673
685
732
Bali
244
280
275
7.351
7.270
Total Indonesia Power 7.221
Sumber : HUMAS PLTU SURALAYA
2.1.1 Visi, Misi, dan Moto PT. Indonesia Power Visi Perusahaan: Menjadikan perusahaan publik dengan kinerja kelas dunia dan bersahabatdengan lingkungan. Misi Perusahaan: Melakukan usaha bidang ketenagalistrikan dan mengembangkan tenaga lainnya yang berkaitan, berdasarkan kaidah industry dan niaga yang sehat, guna menjamin keberadaan dan pengembangan perusahaan dalam jangka panjang. Moto: “Bersama Kita Maju” Untuk mewujudkan visi dan misinya tersebut, PT. Indonesia Power telah menetapkan 5 filosofi perusahaan yang harus dipegang. Kelima filosofi perusahaan tersebut yaitu: 1. Mengutamakan pasar dan pelanggan. 2. Menciptakan keunggulan untuk memenangkan persaingan. 3. Mempelepori pemanfaatan ilmu pengetahuan dan teknologi. Laporan Kerja Praktek Program Studi Teknik Mesin
4
UBP SURALAYA
ISO 9001:2000 ISO14001:2004 SMK3
4. Menjunjumg tinggi etika bisnis. 5. Memberi penghargaan atas prestasi. 2.1.2 Tujuh Nilai Perusahaan PT. Indonesia Power (IP-HaPPPI) a. Integritas Sikap moral yang mewujudkan tekad untuk memberikan yang terbaik kepada perusahaan. b. Profesional Menguasai pengetahuan, keterampilan, dan kode etik sesuai bidang. c. Harmoni Serasi, selaras, seimbang dalam: 1. Pengembangan kualitas pribadi. 2. Hubungan dengan stakeholder (pihak terkait). 3. Hubungan dengan lingkungan hidup. d. Pelayanan Prima Memberi pelayanan yang memenuhi kepuasan melebihi harapan stake holder. e. Peduli Peka-tanggap dan bertindak untuk melayani stake holder serta memelihara lingkungan sekitar. f. Pembelajar Terus-menerus meningkatkan pengetahuan dan keterampilan serta kualitas diri yang mencakup fisik, mental, social, agama an kemudian berbagi dengan orang lain. g. Inovatif Terus-menerus dan berkesinambungan menghasilkan gagasan baru dalam usaha melakukan pembaharuan untuk penyempurnaan baik proses maupun produk dengan tujuan peningkatan kerja.
Laporan Kerja Praktek Program Studi Teknik Mesin
5
UBP SURALAYA
ISO 9001:2000 ISO14001:2004 SMK3
Gambar 2.2 Lokasi Unit pembangkitan PT Indonesia Power Sumber : HUMAS PLTU SURALAYA
Dengan daya terpasang sebesar 8.921,19 MW, PT Indonesia Power menjadi pemasok listrik terbesar di Indonesia dan terbesar ketiga di Dunia.. Beroperasinya PLTU Suralaya diharapkan akan menambah kapasitan dan keadalan tenaga listrik di pulau Jawa-Bali yang terhubung dalam sistem interkoneksi se-Jawa dan Bali, dan juga untuk mensukseskan program pemerintah dalam rangka untuk penganekaragaman sumber energi primer untuk pembangkit tenaga listrik sehingga lebih menghemat BBM, juga meningkatkan kemampuan bangsa Indonesia dalam menyerap teknologi maju, penyediaan lapangan kerja, peningkatan taraf hidup masyarakat dan pengembangan wilayah sekitarnya sekaligus meningkatkan produksi dalam negeri. Berdirinya PLTU Suralaya melalui tiga tahap, yaitu diantaranya adalah: Tahap I: Membangun dua unit PLTU yaitu Unit 1 dan Unit 2 yang masingmasing berkapasitas 400 MW. Dimana pembangunannya dimulai pada bulan Mei 1980 sampai dengan Juni 1985 dan telah beroperasi sejak tahun 1984, tepatnya pada tanggal 4 April 1984 untuk Unit 1 dan 26 Maret 1985 untuk Unit 2. Tahap II: Membangun dua unit PLTU yaitu Unit 3 dan Unit 4 yang masingmasing berkapasitas 400 MW. Dimana pembangunannya dimulai pada bulan Juni 1985 sampai dengan Desember 1986 dan telah Laporan Kerja Praktek Program Studi Teknik Mesin
6
UBP SURALAYA
ISO 9001:2000 ISO14001:2004 SMK3
beroperasi sejak 6 Februari 1989 untuk Unit 3 dan 6 November 1989 untuk Unit 4. Tahap III:Membangun tiga PLTU, yaitu Unit 5, 6 dan 7 yang masing-masing berkapasitas 600 MW. Pembangunannya dimulai sejak bulan januari 1993 dan telah beroperasi pada Oktober 1996 untuk Unit 5, untuk Unit 6 pada April 1997 dan Oktober 1997 untuk Unit 7.
Tabel 2.3 periode pembangunan UBP Suralaya NO 1.
ITEM KONSTRUKSI DIMULAI
2.
PENYALAAN PERTAMA
3.
MASUK JARINGAN
4.
OPERASI KOMERSIAL
UNIT 1
UNIT 2
UNIT 3
1980
UNIT 4
UNIT 5
1984
UNIT 6
UNIT 7
1994
26-05-84
11-03-85
28-05-88
04-02-89
22-06-96
26-01-97
14-07-97
28-08-84
11-06-85
25-08-88
24-04-89
16-12-96
26-03-97
19-09-97
4-04-85
26-03-86
06-02-89
06-11-89
25-06-97
11-09-97
19-12-97
Sumber : HUMAS PLTU SURALAYA Dengan kapasitas terpasang 3.400 MW sebagai berikut : 1. Unit 1-4 = 4 X 400 MW
= 1.600 MW
2. Unit 5-7 = 3 X 600 MW
= 1.800 MW
Total
= 3.400 MW
Dalam pembangunannya secara keseluruhan dibangun oleh PLN Proyek Induk Pembangkit Termal Jawa Barat dan Jakarta Raya dengan konsultan asing dari Montreal Enginering Company (Monenco) Canada untuk Unit 1 sampai dengan 4sedangkan untuk Unit 5 sampai dengan Unit 7 dari Black & Veatch International (BVI) Amerika Serikat. Dengan melaksanakan pembangunan proyek PLTU Suralaya dibantu oleh beberapa kontraktor lokal dan kontraktor asing.
2.2 Lokasi dan Luas Wilayah PLTU Suralaya PLTU Suralaya terletak di Desa Suralaya, Kecamatan Pulau Merak, Banten, yaitu 20 km ke arah barat dari Jakarta menuju pelabuhan ferry Merak dan 7 km
Laporan Kerja Praktek Program Studi Teknik Mesin
7
UBP SURALAYA
ISO 9001:2000 ISO14001:2004 SMK3
ke arah utara dari pelabuhan Merak. Luas area PLTU Suralaya adalah ± 254 ha, yang terdiri : 1. Gedung sentral seluas 30 ha. 2. Ash Valley seluas 8 ha. 3. Komplek perumahan seluas 30 ha. 4. Coal yard seluas 20 ha. 5. Tempat penyimpanan alat-alat berat seluas 2 ha. 6. Switch yard seluas 6,3 ha. 7. Gedung kantor seluas 0,3 ha.
Gambar 2.3 Layout PLTU Suralaya Sumber : HUMAS PLTU SURALAYA
2.3 Proses Pembangkitan Listrik PLTU Suralaya Bahan bakar yang digunakan di PLTU Suralaya adalah batubara. Batubara dibawa menggunakan kapal kemudian dikeruk dengan menggunakan stacker reclaimer (1), dan selanjutnya diangkut dengan konveyor menuju penyimpan sementara (temporary stock) dengan melalui telescopic chute (2) untuk kemudian dikirim ke boiler. Selanjutnya batubara tersebut ditransfer melalui junction house (3) ke scrapper conveyor (4) lalu ke coal bunker (5). Diteruskan ke coal feeder (6) yang berfungsi mengatur jumlah aliran ke pulverizer (7) dimana batubar digiling sesuai kebutuhan menjadi serbuk yang sangat halus seperti tepung. Serbuk batubara ini dicampur dengan udara panas dari primary air fan (8) dan dibawa ke coal burner (9) yang menghembuskan batubara Laporan Kerja Praktek Program Studi Teknik Mesin
8
UBP SURALAYA
ISO 9001:2000 ISO14001:2004 SMK3
tersebut kedalam ruang bakar untuk proses pembakaran dan terbakar seperti gas untuk merubah air menjadi uap. Udara panas yang digunakan oleh P.A. Fan dipasok dari F.D. Fan (10) yang menekan udara panas setelah dilewatkan melalui air heater (11). F.D. Fan juga memasok udara ke Coal Burner untuk mendukung proses pembakaran. Hasil proses pembakaran yang terjadi menghasilkan limbah berupa abu dalam perbandingan 14:1. Abu yang jatuh kebagian bawah boiler secara periodik dikeluarkan dan disimpan. Gas hasil pembakaran dihisap keluar dari boiler oleh I.D. Fan (12) dan dilewatkan melalui electrostatic precipitator (13) yang menyerap 99,5% dari abu terbang dan debu dengan sistem electrode yang dihembuskan ke cerobong asap atau stack (14). Abu dan debu kemudian dikumpukan dan diambil dengan alat pneumatic gravity conveyor yang digunakan sebagai material bahan pembuatan jalan dan bahan bangunan (con block). Panas yang dihasilkan dari pembakaran bahan bakar diserap oleh pipa-pipa penguap atau water walls menjadi uap jenuh atau uap basah yang selanjutnya dipanaskan dengan super heater (15). Kemudian uap tersebut dialirkan ke turbin tekanan tinggi H.P. Turbine (16), dimana uap tersebut ditekan melalui nosel kesudu-sudu turbin. Tenaga dari uap menghantam sudu-sudu turbin dan membuat turbin berputar. Setelah melalui H.P. Turbine, uap dikembalikan ke Boiler untuk dipanaskan ulang di Reheater (17) sebelum uap tersebut digunakaan di I.P. Turbine (18) dan L.P. Turbine (19). Sementara itu, uap bekas dikembalikan menjadi air condensor (23) dengan sea water (26) yang dipasok oleh C.W. Pump (32). Air kondensasi akan digunakan kembali di Boiler. Air dipompakan dari kondensor dengan menggunkaan condensat extraction pump (24), dipanaskan lagi oleh L.P. Heater (25), dinaikkan ke Deaerator (27). Tangki pemanas kemudian dipompa oleh boiler feed pump (28) melalui H.P. Heater (29), dimana air tersebut dipanaskan lebih lanjut sebelum masuk ke Boiler pada economizer (30). Kemudian air masuk ke Steam Drum (31). Poros turbin tekanan rendah dikopel dengan rotor generator (20). Rotor elektromagnit berbentuk silinder ikut berputar apabila turbin berputar. Generator dibungkus dalam stator generator (21). Stator ini digulung dengan menggunakan batang tembaga. Listrik dihasilkan dalam batangan tembaga pada stator oleh elektromagnet rotor
Laporan Kerja Praktek Program Studi Teknik Mesin
9
UBP SURALAYA
ISO 9001:2000 ISO14001:2004 SMK3
melalui perputaran dari medan magnet. Tegangan listrik 23kv kemudian dinaikkan menjadi 500.000 volt dengan generator transformer (22).
Gambar 2.4 Proses Pembangkitan Listrik Sumber : PLTU SURALAYA
KETERANGAN: 1.Stacker Reclainmer
17. Reheater
2. Telescopic Chute
18. Intermediate pressure turbine
3. Junstion House
19.Low pressure turbine
4. Scraper Conveyor
20. Rotor generator
5. Coal Bunker
21. Stator generator
6. Coal feeder
22. Generator transformator
7. Pulverizer
23. Condenser
8. Primary air fan
24. Condensate excraction pump
9. Coal burner
25. Low pressure heater
10.Forced draft fan
26. Sea water
11.Air heater
27. Daerator
12.Induced draft fan
28. Boiller feed pump
13.Electrostatic precipitator 29.High pressure heater 14.Stack
30. Economizer
15.Superheater
31.Steam drum
16.High pressure turbine
32.Circulating water pump
Laporan Kerja Praktek Program Studi Teknik Mesin
10
UBP SURALAYA
ISO 9001:2000 ISO14001:2004 SMK3
2.4 Dampak Lingkungan Untuk menanggulangi dampak negatif terhadap lingkungan, PLTU Suralaya dilengkapi dengan sarana pengendalian dan pemantauan secara terus menerus agar memenuhi persyaratan yang ditentukan oleh pemerintah dalam hal ini Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup No. 02/MENLH/1988 tanggal 19 Januari 1988 tentang nilai ambang batas dan No. 13/MENLH/1995 tanggal 7 Maret 1995 tentang baku mutu emisi sumber tidak bergerak. Oleh karena itu PLTU Suralaya dilengkapi dengan peralatan: 1. Electrostatic Precipitator, yaitu alat penangkap abu hasil sisa pembakaran dengan efisiensi 99,5% 2. Cerobong asap setinggi 200 meter dan 275 meter agar kandungan debu dan gas sisa pembakaran sampai ground level masih dibawah ambang batas. 3. Sewage treatment dan neutralizing basin atau pegolahan limbah cair agar tidak mencemari lingkungan. 4. Peredam suara untuk mengurangi kebisingan yang ditimbulkan oleh suara mesin produksi. 5. Alat-alat pemantau lingkungan hidup 6. Condensate water discharge cannal sepanjang 1,8 km dengan volume aliran 1400 m3 per detik dan sistem saluran terbuka agar suhu air normal kembali 7. Pemasangan stack emission 8. Penggunaan low NOx burner
2.5 Komponen Utama dan Prinsip Kerja Komponen-komponen utama PLTU Suralaya adalah : 1. Boiler atau ketel uap 2. Turbin 3. Generator 4. Exciter 5. Condensor 6. Pemanas 7. Pompa air pengisi ketel (Boiler Feedwater Pump) Laporan Kerja Praktek Program Studi Teknik Mesin
11
UBP SURALAYA
ISO 9001:2000 ISO14001:2004 SMK3
Prinsip Kerja Boiler Prinsip kerja boiler secara umum adalah sebagai berikut : Air dialirkan dari kondensor ke pemanas awal tekanan rendah ( L.P. heater), oleh Condensate Extraction Pump. Selanjutnya air dialirkan ke pemanas awal tekanan tinggi ( H.P. Heater ), oleh pompa air pengisi (Boiler Fedwater Pump). Kemudian air masuk ke dalam ketel dan diubah menjadi uap kering di superheater. Uap kering inilah yang masuk dan memutar turbin tekanan tinggi ( H.P. Turbine ). Uap yang keluar H.P. Turbine akan masuk ke reheater, lalu masuk dan memutar turbine tekanan menengah ( I.P. Turbine ). Dari I.P. Turbine ini, uap akan langsung masuk dan memutar turbin tekanan rendah ( L.P. Turbine), tanpa mengalami pemanasan lagi. Selanjutnya uap masuk ke kondenser dan dikondensasikan dengan menggunakan pendingin air laut dan dipompakan kembali oleh pompa kondensat ke L.P. Heater.
1. Data Teknik Komponen Utama PLTU Suralaya a. Data teknik peralatan PLTU Suralaya Unit 1-4 1. Ketel (boiler) Pabrik Pembuat
: Babcock & Wilcox, Canada
Tipe
: Natural circulation single drum radiantwall out door
Kapasitas
: 1168 ton uap/jam
Tekanan uap keluar superheater: 174 kg/cm2 Suhu uap keluar superheater
: 540o C
Tekanan uap keluar reheater
: 39,9 kg/cm2
Bahan bakar utama
: batubara
Bahan bakar cadangan
: minyak residu
Bahan bakar penyalaan awal
: minyak solar
2.Turbin Pabrik pembuat Laporan Kerja Praktek Program Studi Teknik Mesin
:Mitsubishi Heavy Industries, Jepang 12
UBP SURALAYA Tipe
ISO 9001:2000 ISO14001:2004 SMK3
:Tandem Compound Double Exhaust
Kapasitas
: 400 MW
Tekanan uap masuk
: 169 kg/cm2
Temperatur uap masuk
: 538o C
Tekanan uap keluar
: 56 mmHg
Kecepatan putar
: 3000 rpm
Jumlah tingkat
: 3 tingkat
Turbin tekanan tinggi
: 12 sudu
Turbin tekanan menengah
: 10 sudu
Turbin tekanan rendah 1
: 2 * 8 sudu
Turbin tekanan rendah 2
: 2 * 8 sudu
3. Generator Listrik Pabrik pembuat
:Mitsubishi Heavy Industries, Jepang
Kecepatan putaran
: 3000 rpm
Jumlah fasa
:3
Frekuensi
: 50 Hz
Tegangan
: 23 kV
KVA keluaran
: 741 MVA
KW
: 400.350 kW
Arus
: 11.823 A
Faktor daya
: 0,85
Hubungan singkat
: 0,5
Media pendingin
: Gas Hidrogen
Tekanan gas
: 4 kg/cm2
Volume gas
: 80 cm3
Tegangan penguat medan
: 500 V
Rasio
:Y
4. Sistem Eksitasi a. Penguat medan tanpa sikat (brushless exciter) Pabrik pembuat Laporan Kerja Praktek Program Studi Teknik Mesin
:Mitsubishi Heavy Industries, Jepang 13
UBP SURALAYA
ISO 9001:2000 ISO14001:2004 SMK3
Tipe
: Total enclosed
Kecepatan putar
: 3000 rpm
Tegangan
: 500 V
Arus
: 4800 A
kW keluaran
: 2400 kW
b. Penyearah (rotating rectifier) Pabrik pembuat
: Mitsubishi heavy Industries, Jepang
Tipe
:Penyearah Silikon (Silicon Rectifier)
KW keluaran
: 2400 kW
Arus
: 500 A
Tegangan
: 400 V
c. Penguat Medan AC (AC Exciter) Pabrik pembuat
: Mitsubishi Heavy Industries, Jepang
Tipe
: Rotating Armature
KVA keluaran
: 2700 kVA
Tegangan
: 410 V
Jumlah fasa
:3
Frekuensi
: 250 Hz
d. Penguat Medan bantu (Pilot Exciter) Pabrik pembuat
: Mitsubishi Heavy Industries, Jepang
Tipe
: Permanent magnetic field
KVA keluaran
: 30 kVA
Tegangan
: 170 V
Jumlah fasa
:3
Frekuensi
: 400 Hz
Arus
: 102 A
Faktor daya
: 0,95
e. Lain-lain Dioda silikon
: SR 200 DM
Sekering
: 1200 A, 1 detik
Laporan Kerja Praktek Program Studi Teknik Mesin
14
UBP SURALAYA Kondensor
ISO 9001:2000 ISO14001:2004 SMK3
: 0,6 μF
5.Pulverizer (Penggiling batubara) Pabrik pembuat
: Babcok & Wilcox, Canada
Tipe
: MPS –89N
Kapasitas
: 63.000 kg/jam
Kelembaban Batubara
: 23,6 %
Kelembutan hasil gilingan
: 200 Mesh
Kecepatan putar
: 23,5 rpm
Motor penggerak
: 522 kW/6 kV/706 A/50Hz
6. Pompa Pengisi Ketel (Boiler Feed Pump) Pabrik pembuat
: Ingersollrand, Canada
Tipe
: 65 CHTA –5 stage
Kapasitas
: 725 Ton/Jam
NPSH
: 22,2 m
Tekanan
: 216 kg/cm2
Motor penggerak
: 6338,5 kW/6 kV/50Hz/3 Fasa
7.Pompa Air Pendingin (Condensate Water pump) Pabrik pembuat
: Mitsubishi Heavy Industries, Jepang
Tipe
: Vertical mixed flow
Kapasitas
: 31.500 m3/jam
Discharge Head
: 12,5 m
Tekanan
: 0,8 kg/cm2
Motor penggerak
: 1300 kW/6 kV/50Hz/3 Fasa
8.Transformator Generator Pabrik pembuat
: Mitsubishi Heavy Industries, Jepang
Tipe
: Oil immersed two winding out door
Daya semu
: 282.000/376.0000/470.000 kVA
Tegangan Primer
: 23 kV
Arus Primer
: 7080/9440/11800 A
Laporan Kerja Praktek Program Studi Teknik Mesin
15
UBP SURALAYA
ISO 9001:2000 ISO14001:2004 SMK3
Tegangan sekunder
: 500 kV
Arus sekunder
: 326/434/543 A
Frekuensi
: 50 Hz
Jumlah fasa
:3
Uji tegangan tinggi
: 1550 kV
Uji tegangan rendah
: 125 kV
Uji tegangan netral
: 125 kV
Prosentase Impedansi
: 11,66 %-11,69%
9.Penangkap Abu (Electrostatic Precipitator) Pabrik pembuat
: Wheelaborator, Canada
Jumlah aliran gas
: 1.347.823 m3/jam
Temperatur gas
: 1950C
Kecepatan aliran gas
: 1,47 m/s
Tipe electroda
: isodyne & star type-unit 1&2, coiltype- unit 3&4
Tegangan elektroda
: 55 kV DC
Efisiensi
: 99,5%
Jumlah abu tangkapan
: 11,2 ton/jam
10. Cerobong (Stack) Jumlah
: 2 buah (untuk 4 unit)
Tinggi
: 200 m
Diameter luar bagian bawah
: 22,3 m
Material Cerobong
:Beton
dan
dibagian
dalamnya
terdapat 2 aliran gas berdiameter 5,5 m Suhu gas masuk cerobong
: ± 1400C
Kecepatan aliran gas
: ± 2 m/s
Diameter luar bagian atas
: 14 m
Diameter pipa gas buang
: 5,5 m
Laporan Kerja Praktek Program Studi Teknik Mesin
16
UBP SURALAYA
ISO 9001:2000 ISO14001:2004 SMK3
b. Data teknik peralatan PLTU Suralaya Unit 5-7 1. Ketel (boiler) Pabrik Pembuat
: Babcock & Wilcox, Canada
Tipe
: Natural circulation single drum radiant wall out door
Kapasitas
: 1.953.866 kg uap/jam
Tekanan uap keluar superheater: 174 kg/cm2 Suhu uap keluar superheater
: 540o C
Tekanan uap keluar reheater
: 59 kg/cm2 (desain)
Bahan bakar utama
: batubara
Bahan bakar penyalaan awal
: minyak solar
2. Turbin Pabrik pembuat
: Mitsubishi Heavy Industries, Jepang
Tipe
:
Tandem
Compound
quadruple
exhaust condensing and reheat Kapasitas
: 600 MW
Tekanan uap masuk
: 169 kg/cm2
Temperatur uap masuk
: 538o C
Tekanan uap keluar
: 68 mmHg
Kecepatan putar
: 3000 rpm
Jumlah tingkat
: 3 tingkat
Turbin tekanan tinggi
: 10 sudu
Turbin tekanan menengah
: 7 sudu
Turbin tekanan rendah 1
: 2 * 7 sudu
Turbin tekanan rendah 2
: 2 * 7 sudu
3. Generator Listrik Pabrik pembuat
: Mitsubishi Heavy Industries, Jepang
Kecepatan putaran
: 3000 rpm
Jumlah fasa
:3
Laporan Kerja Praktek Program Studi Teknik Mesin
17
UBP SURALAYA
ISO 9001:2000 ISO14001:2004 SMK3
Frekuensi
: 50 Hz
Tegangan
: 23 kV
KVA keluaran
: 767 MVA
KW
: 651.950 kW
Arus
: 19.253 A
Faktor daya
: 0,85
Hubungan singkat
: 0,58 pada 706 MVA
Media pendingin
: Gas Hidrogen
Tekanan gas
: 5 kg/cm2
Volume gas
: 125 cm3
Tegangan penguat medan
: 590 V
Rasio
:Y
4. Sistem Eksitasi a. Penguat medan tanpa sikat (brushless exciter) Pabrik pembuat
: Mitsubishi Heavy Industries, Jepang
Tipe
: Total enclosed
Kecepatan putar
: 3000 rpm
Tegangan
: 590 V
Arus
: 5593 A
kW keluaran
: 3300 kW
b. Penyearah (rotating rectifier) Pabrik pembuat
: Mitsubishi heavy Industries, Jepang
Tipe
: Penyearah Silikon (Silicon Rectifier)
KW keluaran
: 3300 kW
Arus
: 550 A
Tegangan
: 590 V
c. Penguat Medan AC (AC Exciter) Pabrik pembuat
: Mitsubishi Heavy Industries, Jepang
Tipe
: Rotating Armature
KVA keluaran
: 3680 kVA
Tegangan
: 480 V
Jumlah fasa
:3
Laporan Kerja Praktek Program Studi Teknik Mesin
18
UBP SURALAYA Frekuensi
ISO 9001:2000 ISO14001:2004 SMK3
: 200 Hz
d. Penguat Medan bantu (Pilot Exciter) Pabrik pembuat
: Mitsubishi Heavy Industries, Jepang
Tipe
: Permanent magnetic field
KVA keluaran
: 20 kVA
Tegangan
: 125 V
Jumlah fasa
:3
Frekuensi
: 400 Hz
Arus
: 160 A
Faktor daya
: 0,95
e. Lain-lain Dioda silikon
: FD 500 DH 60
Sekering
: 800 A, 1 detik
Kondensor
: 0,6 μF
5. Pulverizer (Penggiling batubara) Pabrik pembuat
: Babcok & Wilcox, Canada
Tipe
: MPS –89N
Kapasitas
: 67.495 kg/jam
Kelembaban Batubara
: 28,3 %
Kelembutan hasil gilingan
: 200 Mesh
Kecepatan putar
: 23,5 rpm
Motor penggerak
: 522 kW/3,3 kV/158 A/50Hz
6. Pompa Pengisi Ketel (Boiler Feed Pump) Pabrik pembuat
:Mitsubishi Heavy Industries, Jepang
Tipe
:Horizontal, centrifugal double cage
Kapasitas
:1410 Ton/Jam
Head total
:2.670 m
Motor penggerak Turbin BFP
Laporan Kerja Praktek Program Studi Teknik Mesin
:5720 rpm
19
UBP SURALAYA Motor Listrik
ISO 9001:2000 ISO14001:2004 SMK3
:5960 kW/10 kV/50 Hz/3 Fasa/1480 rpm
7. Pompa Air Pendingin (Condensate Water pump) Pabrik pembuat
: Babcock & Wilcox, Canada
Kapasitas
: 180 m3/jam
Discharge Head
: 45,2 m
Tekanan
: 2 kg/cm2
Motor penggerak
: 1300 kW/10,5 kV/50Hz/3 Fasa
8. Transformator Generator Pabrik pembuat
: Mitsubishi Heavy Industries, Jepang
Tipe
: Oil immersed two winding out door
Daya semu
: 411.000/548.0000/685.000 kVA
Tegangan Primer
: 23 kV
Arus Primer
: 17.195 A
Tegangan sekunder
: 500 kV
Arus sekunder
: 791 A
Frekuensi
: 50 Hz
Jumlah fasa
:3
Uji tegangan tinggi
: 1550 kV
Uji tegangan rendah
: 125 kV
Uji tegangan netral
: 125 kV
Prosentase Impedansi
: 11,9 % pada 685 MVA
9. Penangkap Abu (Electrostatic Precipitator) Pabrik pembuat
: Lodge Cotrell, USA
Jumlah aliran gas
: 1.347.823 m3/jam
Temperatur gas
: 1950C
Kecepatan aliran gas
: 1,47 m/s
Tipe electroda
: Square twisted element
Tegangan elektroda
: 65 kV DC
Efisiensi
: 99,5%
Jumlah abu tangkapan
: 25 ton/jam
Laporan Kerja Praktek Program Studi Teknik Mesin
20
UBP SURALAYA Arus elektroda
ISO 9001:2000 ISO14001:2004 SMK3
: 1400 mA
10.Cerobong (Stack) Jumlah
: 3 buah (untuk 3 unit)
Tinggi
: 275 m
Diameter luar bagian bawah
: 25 m
Material Cerobong
: Beton dan dibagian dalamnya terdapat 2 aliran gas berdiameter 6,5 m
Suhu gas masuk cerobong
: ± 1400C
Kecepatan aliran gas
: ± 2 m/s
Diameter luar bagian atas
: 14 m
Diameter pipa gas buang
: 6,5 m
Laporan Kerja Praktek Program Studi Teknik Mesin
21