BAB II TINJAUAN UMUM PERUSAHAAN
2.1. Riwayat Singkat dan Perkembangan Perusahaan Perusahaan Roti Matahari Pasuruan berdiri pada tanggal 3 Maret 1955 dan berlokasi di jalan Raya (sekarang jalan Soekarno-Hatta) no. 42 – 44 Pasuruan. Lokasi usaha tersebut tidak pernah pindah sejak didirikan oleh Jacobus Laksmana beserta istrinya dan dibantu oleh 2 orang pegawainya. Bentuk usaha Perusahaan Roti Matahari adalah perusahaan perseorangan karena modal seluruhnya berasal dari keluarga pemilik perusahaan itu sendiri, karena itu Perusahaan Roti Matahari juga dapat dikatakan sebagai perusahaan
keluarga.
Menurut
Adikoesoemah
(1978),
perusahaan
perseorangan merupakan perusahaan yang dimiliki oleh seseorang, didirikan dengan modal milik pribadi dan beroperasi untuk kepentingan mendapatkan labanya. Perusahaan Roti Matahari Pasuruan merupakan salah satu industri makanan (roti) yang telah mendapat izin dari Departemen Perdagangan dalam bentuk HO atau Hinder Ordonantie yang merupakan suatu izin gangguan bagi orang atau badan hukum yang mengadakan kegiatan usaha dengan menggunakan tempat atau ruang tertentu dan dapat menimbulkan bahaya, kerugian, gangguan masyarakat, serta kelestarian lingkungan. Izin perdagangan HO ini dapat diperbaharui setiap lima tahun sekali. Disamping itu produk yang dipasarkan oleh Perusahaaan Roti Matahari juga telah mendapat izin dari Departemen Kesehatan RI dengan No. 07/13.07/87 yang berlaku untuk semua jenis roti yang diproduksi. Produk yang pertama kali diproduksi oleh Perusahaan Roti Matahari Pasuruan adalah roti sisir basah dan kemudian setelah ± 5 tahun, baru diproduksi jenis roti yang lain seperti blencong (kering), warmball (basah 4
5 putih, basah cokelat, basah darmo, dan basah kismis), kasur (basah), rounde (basah putih dan kering putih), sisir biasa (basah putih dan kering putih), dan sisir roombutter (basah cokelat, basah putih, kering cokelat, dan kering putih). Pada mulanya, proses pemasaran Perusahaan Roti Matahari hanya berorientasi di daerah Pasuruan saja dan pada waktu itu proses pemasaran roti dilakukan oleh pemilik dan istrinya. Kapasitas produksi pada awal mula berdirinya perusahaan masih belum terlalu besar, untuk memproduksi roti tersebut hanya membutuhkan sekitar 20 kg tepung gandum. Kemudian pada tahun 1960 daerah pemasaran Roti Matahari mulai berkembang dan mengalami peningkatan produksi sebesar 10% setiap tahunnya. Pada tahun 1996, terjadi pergantian pemimpin dari Bapak Jacobus Laksmana kepada putranya yaitu Bapak Soedarsono. Hal ini disebabkan karena Bapak Jacobus Laksmana telah meninggal dunia. Saat ini untuk memproduksi roti dibutuhkan sekitar 200 kg tepung gandum per hari dengan jumlah karyawan sekitar 50 orang. 2.2. Lokasi Perusahaan Lokasi perusahaan adalah tempat perusahaan melakukan kegiatan sehari-hari. Pemilihan lokasi perusahaan yang strategis sangat menentukan kelancaran aktivitas dan besarnya pendapatan perusahaan. Lokasi yang paling ideal bagi perusahaan adalah lokasi dengan biaya operasi paling rendah atau serendah mungkin (Swastha dan Sukotjo, 1995). Lokasi pabrik yang tepat dapat menghemat biaya produksi sehingga harga produk dapat bersaing di pasaran. Lokasi Perusahaan Roti Matahari Pasuruan adalah di Jalan Soekarno-Hatta 42 – 44, Kelurahan Karanganyar, Kecamatan Gading Rejo,
6 Kabupaten Pasuruan (Gambar 2.1). Beberapa pertimbangan penentuan lokasi Perusahaan Roti Matahari Pasuruan adalah : a.
Lokasi perusahaan merupakan daerah pemasaran yang baik karena berada di pusat kota dan terletak di sisi jalan utama sehingga distribusi produk menjadi lebih mudah, dengan demikian biaya distribusi lebih rendah.
b.
Tenaga kerja mudah didapat di daerah sekitar.
c.
Kemudahan mendapatkan bahan baku dan bahan pembantu, karena bahan-bahan tersebut dapat diperoleh disekitarnya.
d.
Kemudahan untuk dijangkau oleh konsumen.
Jl. Irian Barat
U
Dealer sepeda motor
Jl. Soekarno-Hatta
Ke Jember
KODIM
Ke Surabaya Jl. Timor Timur
Pasar
Perum KODIM
Pompa bensin
Perusahaan Roti Matahari
Gambar 2.1. Lokasi Perusahaan Roti Matahari Pasuruan 2.3. Tata Letak Perusahaan Tata letak perusahaan dapat menentukan efisiensi kerja suatu perusahaan sehingga tata letak perusahaan dapat ikut menentukan keberhasilan perusahaan tersebut, oleh karena itu pengaturan tata letak pabrik harus dilakukan dengan cermat. Menurut Reksohadiprodjo dan
7 Gitosudarmo (1999), pengaturan tata letak pabrik sebenarnya memiliki tujuan antara lain: a. Memaksimalkan jumlah peralatan pabrik yang dapat ditampung, b. Meminimumkan kebutuhan tenaga kerja, c. Mengusahakan agar aliran bahan dan produk itu lancar, sehingga meminimumkan usaha membawa bahan dan memaksimumkan hasil produksi, d. Meminimumkan hambatan pada kesehatan, e. Memudahkan komunikasi antar karyawan pada setiap bagian operasi degan menempatkan mesin dan proses secara benar, f. Meningkatkan efisiensi penggunaan ruang dan produksi Menurut Peter dan Timmerhause (1981), faktor-faktor penting yang diperhatikan dalam perencanaan tata letak pabrik adalah: a. Letak dan ruang penyimpanan b. Tata letak peralatan c. Keamanan d. Kemungkinan perluasan pabrik e. Luas dan jumlah ruangan f. Utilitas g. Bangunan h. Peralatan penanganan bahan (Material Handling) i. Plant Service j. Jalan kereta api dan jalan raya Dalam suatu pabrik, proses produksi merupakan aktivitas yang sangat penting untuk mencapai tujuan perusahaan, oleh karena itu harus ada tata letak fasilitas produksi yang mendukung. Menurut Anonim (2011), tata letak fasilitas produksi dapat digolongkan menjadi 3 macam, yaitu:
8 a. Tata letak produk/garis (product line layout) Tata letak produk adalah tata letak yang urutan mesin dan peralatan produksinya disusun berdasarkan urutan operasi yang diperlukan bagi produk yang dibuat. b. Tata letak proses/fungsional (process/functional layout) Tata letak proses adalah tata letak yang penempatan mesin-mesin dan peralatan produksinya dikelompokkan berdasarkan fungsi yang sama dalam ruangan tertentu. c. Tata letak stasioner (stationary layout) Tata letak jenis ini mendekatkan sumber daya manusia serta perlengkapan yang ada pada bahan baku untuk kegiatan produksi. Tata letak fasilitas produksi di Perusahaan Roti Matahari termasuk dalam tata letak proses/fungsional, seperti tiga buah mixer yang ditempatkan di dalam satu ruangan tertentu, yaitu ruang pencampuran adonan, dan juga tiga buah meja adonan yang ditempatkan pada ruang pencampuran dan pembentukan adonan. Adapun tata ruang dan tata letak fasilitas produksinya dapat dilihat pada Gambar 2.2. 2.4. Daerah Pemasaran dan Distribusi Pemasaran adalah suatu sistem keseluruhan dari kegiatan bisnis yang ditujukan untuk merencanakan, menentukan harga, mempromosikan dan mendistribusikan barang dan jasa yang memuaskan kebutuhan pembeli (Sumarni dan Soeprihanto, 1998). Daerah pemasaran Perusahaan Roti Matahari meliputi beberapa bagian berikut: a. Bagian Timur: daerah pemasarannya sampai Bali. b. Bagian Barat: daerah pemasarannya sampai Madiun dan Jakarta.
9 Pemasaran ke luar pulau Jawa seperti Bali, menggunakan alat tranportasi kapal laut sedangkan pemasaran di pulau Jawa dilakukan oleh salesman dengan menggunakan alat transportasi mobil atau truk. Salesman menjadi perantara kerjasama antara Perusahaan Roti Matahari dengan agenagen penjualan serta menangani permintaan dan pembayaran dari agen dan bertanggung jawab kepada Kepala Bagian Pemasaran Perusahaan Roti Matahari. Pendistribusian produk Perusahaan Roti Matahari dilakukan dengan cara: a. Saluran langsung, yaitu melalui toko milik Perusahaan Roti Matahari itu sendiri yang berlokasi di jalan Soekarno-Hatta no. 42 Pasuruan. b.
Produsen menjual barangnya kepada pedagang eceran yang berada di sekitar wilayah Pasuruan dan dari pedagang eceran ini produk dijual kepada konsumen.
c. Produsen menjual barangnya kepada agen roti yang berada di kota-kota tempat pemasaran dengan perantara salesman, kemudian agen menjual produk ke pedagang eceran dan akhirnya pedagang eceran menjual barang tersebut kepada konsumen. Sistem penjualan yang dilakukan oleh Perusahaan Roti matahari adalah: a. Sistem cash and carry, yaitu sistem penjualan secara tunai dan produk yang telah dibeli tidak dapat dikembalikan lagi kepada perusahaan. Sistem ini diperuntukkan bagi pembeli di Toko Roti Matahari ataupun agen-agen Roti Matahari yang masih baru. b. Sistem piutang, dalam sistem ini agen dapat menunda pembayaran kepada perusahaan dan bila ada produk yang sudah kadaluarsa, agen
10 dapat mengembalikannya kepada perusahaan untuk memperoleh kompensasi dari perusahaan.
13
11
c
b
13
9
b
c
8
b
c
c
c
7
7
8
Keterangan: Ruangan: 1. Mesh karyawan 2. Bengkel 3. Tempat penyimpanan loyang-loyang 4. Toilet 5. Ruang sortasi, pendinginan, dan pengemasan roti 6. Kamar proofing 7. Gudang roti 8. Ruang pencampuran dan pembentukan adonan 9. Ruang pencampuran adonan 10. Gudang bahan baku 11. Tempat roti tidak laku 12. Garasi 13. Kantor 14. Toko roti
12
a
a
12
14
10
10 6
5
6
a
3
4 4
4 4
a
Satuan : cm Skala 1 : 100
U
d
2
Gambar 2.2. Tata Ruang dan Tata Letak Alat di Perusahaan Roti Matahari Pasuruan
Peralatan: a. Oven b. Mixer c. Meja adonan d. Generator
a
d
1
11