Bab II Tinjauan Teoritis
BAB II
TINJAUAN TEORITIS
2.1
Tinjauan Pustaka Router adalah perangkat yang akan melewatkan IP dari suatu jaringan ke
jaringan yang lain, menggunakan metode addressing dan protocol tertentu untuk melewatkan paket data tersebut. Router memiliki kemampuan melewatkan paket IP dari satu jaringan lain yang mungkin memiliki banyak jalur diantara keduanya.
Cisco tentunya bukan nama yang asing lagi dalam dunia router, yaitu
perangkat yang berfungsi untuk mengarahkan alamat di internet. Namun, selain
cisco terdapat router lain yang lebih murah yaitu Mikrotik Error! Reference source not found.]. Pada buku karya Kustanto & Daniel T Saputro yang berjudul “Membangun Server Internet dengan MikrotikOS” terbitan Gava Media pada tahun 2008 disebutkan bahwa MikrotikOS cukup murah, handal dan stabil tanpa harus mengurangi bahkan meninggalkan dari kualitas sebuah router. Pada buku ini banyak sekali aplikasi yang dapat dibuat dengan menggunakan Mikrotik, diantaranya: mikrotik sebagai router, web- proxy, http proxy, DHCP server dll Error! Reference source not found.]. Pada proyek akhir yang dibuat oleh Imam Munawar Karoma pada tahun 2011 menggunakan PC router dengan menggunakan sistem operasi Mikrotik RouterOS Error! Reference source not found.]. Kelebihan pada PC router yang menggunakan sistem operasi Mikrotik RouterOS yaitu mudah dalam konfigurasi karena menggunakan winbox dan dapat dilakukan melalui remote, namun terdapat kelemahan yaitu PC router ini tidak tahan lama karena harus terus dihidupkan. Oleh karena itu PC router mikrotik ini cepat rusak. Pada proyek akhir yang dibuat oleh Dwi Asprilia Hidayati pada tahun 2011 menggunakan Mikrotik RB1100 Error! Reference source not found.]. Kelebihan pada Mikrotik RB1100 ini lebih tahan lama daripada PC yang dijadikan router, namun terdapat keterbatasan pada mikrotik RB1100 yang digunakan pada proyek akhir ini yaitu tidak memiliki default DNS sehingga tidak bisa terkoneksi ke jaringan publik.
Tanjung Biru, 091331061 Laporan Proyek Akhir Tahun 2012
5
Bab II Tinjauan Teoritis
Mikrotik memiliki banyak fitur- fitur yang diantaranya yaitu address list,
asynchronous, bonding, bridge, data rate management, DHCP, firewall, NAT,
hotspot, IPsec, ISDN, M3P, MNDP, monitoring, NTP, PPTP, Proxy, Routing, SNMP, synchronous, VLAN, VoIP, Winbox.
Berdasarkan studi literatur yang telah dilakukan, penulis tertarik untuk
menyempurnakan proyek akhir dengan menggunakan Mikrotik RB1100. Penulis mencoba memodifikasi topologi jaringan dan menyempurnakan konfigurasi Mikrotik RB1100 yang belum diselesaikan sehingga hasil dari proyek akhir ini digunakan di Laboratorium Telekomunikasi POLBAN. dapat
2.2
Jaringan Komputer Jaringan komputer adalah sebuah sistem teridiri atas komputer dan
perangkat jaringan lainnya yang bekerja bersama- sama untuk mencapai suatu tujuan yang sama. Agar dapat mencapai tujuan yang sama, setiap bagian dari jaringan komputer meminta dan memberikan layanan (service). Pihak yang meminta layanan disebut client dan yang memberikan layanan disebut pelayan (server) Error! Reference source not found.]. 2.3
Router Router merupakan perangkat yang dikhususkan untuk menangani koneksi
antara dua atau lebih jaringan yang terhubung melalui perangkat switching. Router bekerja dengan melihat alamat asal dan alamat tujuan dari paket yang melewatinya dan memutuskan rute yang akan dilewati paket tersebut untuk sampai ke tujuan Error! Reference source not found.]. Router mempunyai fungsi sebagai penghubung dua atau lebih jaringan untuk meneruskan data dari satu jaringan ke jaringan lainnya. Router tidak sama dengan switch, yaitu penghubung beberapa alat untuk membentuk suatu Local Area Network (LAN). Router sering digunakan dalam jaringan berbasis teknologi protokol TCP/ IP yang disebut dengan IP Router Error! Reference source not found.]. 2.3.1 Jenis Router Ada dua jenis router yang digunakan dalam jaringan komputer, yaitu: 1.
Router PC
Tanjung Biru, 091331061 Laporan Proyek Akhir Tahun 2012
6
Bab II Tinjauan Teoritis
Router PC adalah komputer dengan sistem operasi yang memiliki fasilitas
untuk berbagi dan men-sharing IP address. Jadi suatu perangkat (PC) yang
terhubung ke komputer tersebut akan dapat menikmati IP address atau koneksi internet yang disebarkan oleh sistem operasi tersebut. Contoh sistem operasi berbasis client- server, semisal Windows NT, Windows NT 4.0, Windows 2000
server, Windows 2003 server, Mikrotik (Berbasis Linux), dan lain- lain Error! Reference source not found.].
2.
Router Hardware Router Hardware adalah merupakan hardware yang memiliki kemampuan
router sehingga dari hardware tersebut dapat memancarkan atau membagi seperti
IP Address dan men-sharing IP Address. Pada prakteknya, Router hardware ini digunakan untuk membagi koneksi internet pada suatu ruang atau wilayah Error! Reference source not found.]. 2.3.2
Metode Routing Routing adalah suatu protokol yang digunakan untuk mendapatkan rute
dari satu jaringan ke jaringan yang lain. Rute ini, disebut dengan route dan informasi route secara dinamis dapat diberikan ke router yang lain ataupun dapat diberikan secara statis ke router lain. Suatu router membuat keputusan berdasarkan IP Address yang dituju oleh paket. Semua router menggunakan IP Address tujuan untuk mengirim paket. Agar keputusan routing tersebut benar, router harus belajar bagaimana untuk mencapai tujuan. Ada dua metode routing yaitu: 1.
Static Routing Router meneruskan paket dari sebuah network ke network lainnya
berdasarkan rute yang ditentukan oleh administrator. Rute pada static routing tidak berubah, kecuali jika diubah secara manual oleh administrator. Static routing dikonfigurasi secara manual. Routing tablenya diset manual dan disimpan dalam router. Tidak ada infromasi sharing diantara sesama router Error! Reference source not found.]. 2.
Dynamic Routing
Tanjung Biru, 091331061 Laporan Proyek Akhir Tahun 2012
7
Bab II Tinjauan Teoritis
Router mempelajari sendiri rute yang terbaik yang akan ditempuhnya
untuk meneruskan paket dari sebuah network ke network lainnya. Administrator
tidak menentukan rute yang harus ditempuh oleh paket- paket tersebut. Administrator hanya menentukan bagaimana cara router mempelajari paket, dan kemudian router mempelajarinya sendiri. Rute pada dynamic routing berubah,
sesuai dengan pelajaran yang didapatkan oleh router. Dynamic routing mampu membuat routing tabelnya sendiri dengan berbicara ke sesama router. Dynamic router bisa membuat keputusan pada route yang mana sebuah paket mencapai Error! Reference source not found.]. tujuan
2.4
Mikrotik RouterOS Mikrotik adalah sistem operasi independen berbasiskan Linux khusus
untuk komputer yang difungsikan sebagai Router. Berikut adalah logo dari Mikrotik yang ditunjukan pada Gambar 1.
Gambar 1. Logo Mikrotik
Mikrotik dibuat oleh Mikrotik sebuah perusahaan di kota Riga, Latvia. Latvia adalah sebuah negara yang merupakan “pecahan” dari negara Uni Soviet dulunya atau Rusia sekarang ini. Dengan nama merek dagang Mikrotik mulai didirikan pada tahun 1995 yang pada awalnya ditujukan untuk perusahaan jasa layanan internet (PJI) atau Internet Service Provider (ISP) yang melayani pelanggannya menggunakan teknologi nirkabel atau wireless. Saat ini Mikrotik memberikan layanan kepada banyak ISP nirkabel untuk layanan akses internet dibanyak negara di dunia dan juga sangat populer di Indonesia Error! Reference source not found.]. Mikrotik
bukanlah
perangkat
lunak
yang
gratis
jika
ingin
memanfaatkannya secara penuh, dibutuhkan lisensi dari Mikrotik untuk dapat menggunakannya. Mikrotik dikenal dengan istilah Level pada lisensinya. Tersedia
Tanjung Biru, 091331061 Laporan Proyek Akhir Tahun 2012
8
Bab II Tinjauan Teoritis
mulai dari level 0 kemudian 1, 3 hingga 6, untuk level 1 adalah versi demo
mikrotik dapat digunakan secara gratis dengan fungsi- fungsi yang sangat
terbatas. Tentunya setiap level memiliki kemampuan yang berbeda- beda sesuai dengan harganya, Level 6 adalah level tertinggi dengan fungsi yang paling lengkap. Secara singkat dapat dijelaskan sebagai berikut:
1.
Level 0 (gratis); tidak membutuhkan lisensi untuk menggunakannya dan penggunaan fitur hanya dibatasi selama 24 jam setelah instalasi dilakukan.
2.
Level 1 (demo); pada level ini dapat digunakan sebagai fungsi routing
standar saja dengan 1 pengaturan serta tidak memiliki limitasi waktu untuk
menggunakannya.
3.
Level 3; sudah mencakup level 1 ditambah dengan kemampuan untuk manajemen segala perangkat keras yang berbasiskan kartu jaringan atau ethernet dan pengelolaan perangkat wireless tipe klien.
4.
Level 4; sudah mencakup level 1 dan 3 dengan kemampuan untuk mengelola perangkat wireless tipe akses point.
5.
Level 5; mencakup level 1, 3 dan 4 ditambah dengan kemampuan mengelola jumlah pengguna hotspot yang lebih banyak
6. 2.4.1 1.
Level 6; mencakup semua level tidak memiliki limitasi apapun. Fitur- Fitur Mikrotik Address List Pengelompokan IP address berdasarkan nama.
2.
Asynchronous Mendukung serial PPP dial- in/ dial- out, dengan otentikasi CHAP, PAP, MSCHAPv1 dan MSCHAPv2, Radius, dial on demand, modem pool hingga 128 ports.
3.
Bonding Mendukung dalam pengkombinasian beberapa antarmuka ethernet ke dalam 1 pipa pada koneksi yang cepat
4.
Bridge Mendukung fungsi bridge spanning tree, multiple bridge interface, bridge firewalling.
5.
Data Rate Management
Tanjung Biru, 091331061 Laporan Proyek Akhir Tahun 2012
9
Bab II Tinjauan Teoritis
QoS berbasis HTB dengan penggunaan burst, PCQ, RED, SFQ, FIFO
queue, CIR, MIR, limit antar peer to peer.
6.
DHCP
Mendukung DHCP tiap antarmuka; DHCP relay; DCHP client, multiple
network DHCP; static and dynamic DHCP leases.
7.
Firewall and NAT Mendukung pemfilteran koneksi peer to peer, source NAT dan destination
NAT. Mampu memfilter berdasarkan MAC, IP address, range port,
protokol IP, pemilihan opsi protokol seperti ICMP, TCP flags dan MSS.
8.
Hotspot Hotspot gateway dengan otentikasi RADIUS. Mendukung limit data rate,
SSL, HTTPS. 9.
IPSec Protokol AH dan ESP untuk IPSec; MODP Diffie- Hellman groups 1, 2, 5; MD5 dan algoritma SHA1 hashing; algoritma enkripsi menggunakan DES, 3DES, AES-128, AES-192, AES- 256; perfect Forwarding Secresy (PFS) MODP groups 1, 2, 5.
10. ISDN Mendukung ISDN dial- in/ dial- out. Dengan otentikasi PAP, CHAP, MSCHAPv1 dan MSCHAPv2, Radius. Mendukung 128K bundle, Cisco HDLC, x751, x75ui, x75bui line protokol. 11. M3P Mikrotik Protokol Paket Packer untuk wireless links dan ethernet. 12. MNDP Mikrotik Discovery Neighbor Protocol, juga mendukung Cisco Discovery Protocol (CDP). 13. Monitoring/ Accounting Laporan traffic IP, log, statistik graphs yang dapat diakses melalui HTTP. 14. NTP Network Time Protokol untuk server dan client; sinkronisasi menggunakan system GPS. 15. Point to Point Tunneling Protocol
Tanjung Biru, 091331061 Laporan Proyek Akhir Tahun 2012
10
Bab II Tinjauan Teoritis
PPTP, PpoE dan L2TP Access Concentrators; protokol otentikasi
menggunakan PAP, CHAP, MSCHAPv1, MSCHAPv2; otentikasi dan laporan RADIUS; enkripsi MPPE; kompresi untuk PpoE; limit data rate.
16. Proxy
proxy untuk DNS dan HTTP; mendukung protokol SOKCS; mendukung
Cache untuk FTP dan HTTP proxy server; HTTPS proxy; transparent
parent proxy; statik DNS. 17. Routing
Routing statik dan dinamik; RIP v1/ v2, OSPF v2, BGP v4.
18. SDSL
Mendukung Single Line DSL; mode pemutusan jalur koneksi dan jaringan. 19. Simple Tunnels Tunel IPIP dan EoIP (Ethernet over IP). 20. SNMP Mode akses read- only. 21. Synchronous V.35, V.24, E1/ T1, X21, DS3 (T3) media types; sync- PPP, Cisco HDLC; Frame Relay line protocol; ANSI- 617d (ANDI atau annex D) dan Q933a (CCITT atau annex A); Frame Relay jenis LMI. 22. Tool Ping; traceroute; bandwidth test; ping flood; telnet; SSH; packet sniffer; Dinamik DNS update. 23. UPnP Mendukung antarmuka universal Plug and Play 24. VLAN Mendukung Virtual LAN IEEE802.1q untuk jaringan ethernet dan wireless; multiple VLAN; VLAN bridging. 25. VoIP Mendukung aplikasi voice over IP. 26. VRRP Mendukung Virtual Router Redudant Protocol. 27. WinBox
Tanjung Biru, 091331061 Laporan Proyek Akhir Tahun 2012
11
Bab II Tinjauan Teoritis
Aplikasi mode GUI untuk meremote dan mengkonfigurasi Mikrotik
2.5
RouterOS. Proxy Server
Sebuah fasilitas untuk menghubungkan diri ke internet secara bersama-
Memenuhi permintaan user untuk layanan Internet (http, FTP, Telnet) dan sama.
mengirimkannya sesuai dengan kebijakan. Mewakili paket data dari dalam dan dari luar. Menangani semua komunikasi internal- eksternal. Bertindak sebagai gateway antara mesin internal dan eksternal. Proxy server mengevaluasi dan
mengontrol permintaan dari client, jika sesuai policy dilewatkan jika tidak di drop. deny/
2.6
NAT (Network Address Translation) Network Address Translation (NAT) adalah suatu metode untuk
menghubungkan lebih dari satu komputer ke jaringan internet menggunakan satu alamat IP. NAT merupakan teknologi yang memungkinkan IP private dapat membagi koneksi akses internet jaringan yang didesain untuk menyederhanakan IP address, dan berperan juga untuk melindungi jaringan dan kemudahan serta fleksibilitas dalam administrasi jaringan. Banyaknya penggunaan metode ini disebabkan karena ketersediaan alamat IP address yang terbatas. 2.7
DNS (Domain Name Server) Domain Name Server (DNS) atau disebut dengan Name Server (NS)
adalah nama untuk webserver yang disediakan untuk mengarahkan sebuah domain ke server yang ingin dituju Error! Reference source not found.]. Cara kerja DNS adalah sebagai berikut: 1.
Ketika kita merequest suatu alamat, misalnya www.facebook.com dari host kita, maka host kita akan mengontak name server lokal untuk menanyakan dimanakan www.facebook.com berada.
2.
Name server akan mencari request tersebut di database lokal. Karena tidak ada, maka name server akan mengontak root DNS servernya, siapa yang memegang domain untuk .com.
Tanjung Biru, 091331061 Laporan Proyek Akhir Tahun 2012
12
Bab II Tinjauan Teoritis
3.
Beberapa daftar Top Level Domain (TLD) yang ada sekarang adalah : com, net, biz, info, name, museum, dan tv. Sedangkan Country Code Top Level Domain (ccTLD) adalah : us, uk, fr, es, de, it, jp, ie, dll.
4.
Root server akan memberitahu IP address dari server DNS dari
www.facebook.com. Kemudian DNS server lokal akan mengontak server DNS yang mengelola www.facebook.com. Baru host kita merequest
www.facebook.com dengan IP address tersebut.
2.8
DHCP (Dynamic Host Configuration Protocol)
Dynamic Host Configuration Protocol (DHCP) adalah suatu layanan yang
otomatis memberikan alamat IP kepada komputer yang meminta ke DHCP secara
server. Dengan demikian, sebagai seorang administrator jaringan, tidak perlu lagi mengatur alamat IP address pada komputer klien yang dikelolanya. DHCP juga dapat mengurangi resiko duplikat IP address atau invalid IP address. Sebuah server DHCP dapat diatur dengan pengaturan yang sesuai untuk keperluan jaringan tertentu. Seperti pengaturan Default Gateway, Domain Name Server, Subnet Mask, dan rentang alamat IP yan bisa diambil oleh komputer klien. Komputer yang menyediakan layanan ini disebut dengan DHCP server, sedangkan komputer yang meminta disebut dengan DHCP client Error! Reference source not found.].
Tanjung Biru, 091331061 Laporan Proyek Akhir Tahun 2012
13