BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Perawat 1. Pengertian Keperawatan adalah suatu bentuk pelayanan profesional yang merupakan bagian integral dari pelayanan kesehatan, didasarkan pada ilmu dan kiat keperawatan, berbentuk pelayanan bio-psiko-sosial-spriritual yang komprehensif, ditujukan pada individu, keluarga dan masyarakat baik sakit maupun sehat yang mencakup seluruh proses kehidupan manusia. (Kusnanto, 2006) Perawat (nurse) berasal dari bahasa latin yaitu kata nutrix yang berarti merawat atau memelihara. Menurut Kusnanto (2006), perawat adalah seseorang (seorang profesional) yang mempunyai kemampuan, tanggung jawab dan kewenangan melaksanakan pelayanan/asuhan keperawatan pada berbagai jenjang pelayanan keperawatan. Perawat menurut Wardhono (2008) adalah orang yang telah menyelesaikan
pendidikan
professional
keperawatan,
dan
diberi
kewenangan untuk melaksanakan peran serta fungsinya. 2. Peran Peran perawat adalah sebagai pelaksana pelayanan keperawatan, pengelola pelayanan keperawatan dan institusi pendidikan, sebagai pendidik dalam keperawatan, peneliti dan pengembangan keperawatan. atau peran perawat adalah cara untuk menyatakan aktivitas perawat dalam
6 http://repository.unimus.ac.id
7
praktek, dimana telah menyelesaikan pendidikan formalnya diakui dan diberi kewenangan oleh pemerintah untuk menjalankan tugas dan tanggung jawab keperawatan secara propesional, sesuai dengan kode etik profesinya (Asmadi, 2008; 76). a. Peran Pelaksana Memberikan pelayanan kesehatan kepada individu, keluarga dan masyarakat berupa asuhan keperawatan yang komprehensif meliputi pemberian asuhan pencegahan pada tingkat 1, ke 2 maupun yang ketiga, baik direct/indirect. b. Peran Educator Peran ini dilakukan untuk : 1) Meningkatkan tingkat pengetahuan kesehatan dan kemampuan klien mengatasi kesehatanya. 2). Perawat memberi informasi dan meningkatkan perubahan perilaku klien c. Peran Sebagai Koordinator Peran ini dilaksanakan dengan mengarahkan, merencanakan serta mengorganisasi pelayanan kesehatan dari tim kesehatan sehingga pemeberian pelayanan kesehatan dapat terarah serta sesuai dengan kebutuhan klien. d. Pengamat Kesehatan Melaksanakan monitoring terhadap perubahan yang terjadi pada individu, keluarga, kelompok dan masyarakat yang menyangkut
http://repository.unimus.ac.id
8
masalah kesehatan melalui kunjungan rumah, pertemuan, observasi dan pengumpulan data. Menurut Kusnanto, (2006: 82), peran perawat dapat dibagi menjadi 5 bagian yaitu : a. Peran sebagai pelaksana kesehatan Peran sebagai pelaksana yaitu keseluruhan kegiatan pelayanan masyarakat dalam mencapai tujuan kesehatan melalui kerjasama dengan tim kesehatan lainnya, dalam melaksanakan peran tersebut perawat perawat bertindak selaku : pemberi rasa nyaman, pelindung dsn pembela, communicator, mediator, rehabilitator. b. Peran sebagai pendidik Memberi pendidikan dan pemahaman kepada individu, keluarga, kelompok dan masyarakat baik dirumah,puskesmas dan masyarakat dilakukan secara terorganisir dalam rangka menanamkan perilaku sehat, seperti yang diharapkan dalam mencapai tigkat kesehatan yang optimal. c. Peran sebagai administrasi Perawat kesehatan masyarakat yang diharapkan dapat mengelola kegiatan pelayanan kesehatan puskesmas dan masyarakat sesuai dengan beban tugas dan bertanggung jawab terhadap suatu permasalahan, mengambil keputusan dalam pemecah masalah, pengelolaan
tenaga,
membuat
kualitas
mekanis
bersosialisasi dengan masyarakat.
http://repository.unimus.ac.id
kontrol,
dan
9
d. Peran sebagai konseling Perawat kesehatan yang dapat dijadikan sebagai tempat bertanya individu, kelompok dan masyarakat untuk memecahkan berbagai permasalahan dalam bidang kesehatan dan keperawatan yang dihadapi dan akhirnya dapat membantu memberikan jalan keluar dalam mengatasi
masalah kesehatan dan keperawatan
yang dengan
melibatkan sumber-sumber yang lain, misalnya keluarga. e. Peran sebagai peneliti Yaitu melakukan identifikasi terhadap fenomena yang terjadi di masyarakat yang dapat berpengaruh pada penurunan kesehatan bahkan mengancam kesehatan, selanjutlnya penelitin dilaksanakan dalam kaitannya untuk menemukan faktor yang menjadi pencetus atau penyebab terjadinya permasalah tersebut melalui kegiatan penelitian dalam praktek keperawatan.
3. Hak dan kewajiban perawat a. Hak-hak perawat: 1) Memperoleh perlindungan hukum dalam melaksanakan tugas sesuai dengan profesinya. 2) Mengembangkan diri melalui kemampuan spesialisasi sesuai latar belakang pendidikannya. 3) Menolak keinginan klien/pasien yang bertentangan dengan peraturan perundangan serta standar profesi dan kode etik profesi.
http://repository.unimus.ac.id
10
4) Mendapatkan informasi lengkap dari klien/pasien yang tidak puas terhadap pelayanannya. 5) Meningkatkan pengetahuan berdasarkan perkembangan IPTEK dalam bidang keperawatan/kebidanan/kesehatan secara terus menerus. 6) Diperlakukan adil dan jujur oleh rumah sakit maupun klien/pasien dan atau keluarganya. 7) Mendapatkan jaminan perlindungan terhadap risiko kerja yang berkaitan dengan tugasnya. 8) Diikutsertakan dalam penyusunan/penetapan kebijakan pelayanan kesehatan di rumah sakit 9) Diperhatikan privasinya dan berhak menuntut apabila nama baiknya dicemarkan oleh klien/pasien dan atau keluarganya serta tenaga kesehatan lain. 10) Menolak pihak lain yang memberi anjuran/permintaan tertulis untuk melakukan tindakan yang bertentangan dengan perundangundangan, standar profesi dan kode etik profesi. 11) Mendapatkan perhargaan imbalan yang layak dari jasa profesinya sesuai peraturan/ketentuan yang berlaku di rumah sakit. 12) Memperoleh kesempatan mengembangkan karir sesuai dengan bidang profesinya.
http://repository.unimus.ac.id
11
b. Kewajiban Perawat : 1) Mematuhi semua peraturan RS dengan hubungan hukum antara perawat dan bidan dengan pihak RS. 2) Mengadakan perjanjian tertulis dengan pihak rumah sakit 3) Memenuhi hal-hal yang telah disepakati / perjanjian yang telah dibuatnya. 4) Memberikan pelayanan atau asuhan keperawatan atau kebidanan sesuai dengan standar profesi dan batas kewenangannya atau otonomi profesi. 5) Menghormati hak-hak klien atau pasien. 6) Merujuk klien atau pasien kepada perawat lain atau tenaga kesehatan lain yang mempunyai keahlian atau kemampuan yang lebih baik. 7) Memberikan kesempatan kepada klien/pasien agar senantiasa dapat berhubungan dengan keluarganya dan dapat menjalankan ibadah sesuai dengan agama atau keyakinannya
sepanjang tidak
bertentangan dengan ketentuan pelayanan kesehatan. 8) Bekerjasama dengan tenaga medis/tenaga kesehatan lain yang terkait dalam memberikan pelayanan kesehatan/asuhan kebidanan kepada klien/pasien. 9) Memberikan informasi yang adekuat tentang tindakan keperawatan atau kebidanan kepada klien/pasien dan atau keluarganya sesuai dengan batas kewenangannya.
http://repository.unimus.ac.id
12
10) Membuat dokumen asuhan keperawatan atau kebidanan secara akurat dan berkesinambungan. 11) Meningkatkan mutu pelayanan keperawatan atau kebidanan sesuai standar profesi keperawatan atau kebidanan dan kepuasan kklien/pasien. 12) Mengikuti IPTEK keperawatan atau kebidanan secara terus menerus. 13) Melakukan pertolongan darurat sebagai tugas perikemanusiaan sesuai dengan batas kewenangannya. 14) Merahasiakan
segala
sesuatu
yang
diketahuinya
tentang
klien/pasien bahkan juga setelah klien/pasien tersebut meninggal, kecuali jika diminta keterangannya oleh yang berwenang.
B. Puskesmas 1. Pengertian Puskesmas Puskesmas
adalah
unit
pelaksana
teknis
dinas
kesehatan
kabupaten/kota yang bertanggung jawab menyelenggarakan pembangunan kesehatan di suatu wilayah kerja (Depkes, 2005). Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD) adalah unit organisasi di lingkungan Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota yang melaksanakan tugas teknis operasional (Depkes, 2006). Puskesmas rawat inap adalah Puskemas yang diberi tambahan ruangan dan fasilitas untuk menolong pasien-pasien gawat darurat, baik berupa
tindakan
operatif
terbatas
maupun
http://repository.unimus.ac.id
asuhan
keperawatan
13
sementara dengan kapasitas kurang lebih 10 tempat tidur (Depkes, 2007). Puskesmas dengan ruang rawat inap tersebut berfungsi sebagai pusat rujukan antara yang melayani pasein sebelum dirujuk ke institusi rujukan yang lebih mampu
atau dipulangkan
kembali ke rumahnya
dan
kemudian mendapat asuhan keperawatan tindak lanjut oleh petugas Perawatan Kesehatan Masyarakat dari Puskesmas yang bersangkutan di rumah pasein. Wilayah kerja adalah batasan wilayah kerja Puskesmas dalam melaksanakan
tugas
dan
fungsi
pembangunan
kesehatan,
yang
ditetapkan oleh Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota berdasarkan keadaan geografis, demografi, sarana transportasi, masalah kesehatan setempat keadaan sumber daya, beban kerja Puskesmas dan lain-lain, Selain itu juga harus memperhatikan upaya untuk meningkatkan koordinasi, memperjelas tanggung jawab pembangunan dalam wilayah kecamatan, meningkatkan sinergisme pembangunan dalam wilayah kecamatan, meningkatkan sinergisme kegiatan dan meningkatkan kinerja. Apabila dalam satu wilayah kecamatan terdapat lebih dari satu Puskesmas maka Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota dapat menunjuk salah satu Puskesmas sebagai koordinator pembangunan kesehatan di kecamatan. 2. Fungsi dan Peran Puskesmas Sesuai dengan Sistem Kesehatan Nasional Puskesmas sebagai fasilitas pelayanan kesehatan tingkat pertama mempunyai tiga fungsi sebagai berikut:
http://repository.unimus.ac.id
14
a. Pusat Penggerak Pembangunan Berwawasan Kesehatan Puskesmas
harus
mampu
membantu
menggerakkan
(motivator, fasilitator) dan turut serta memantau pembangunan yang
diselenggarakan
di
tingkat
kecamatan
agar
dalam
pelaksanaannya mengacu, berorientasi serta dilandasi oleh kesehatan sebagai faktor pertimbangan utama. b. Pusat Pemberdayaan Masyarakat dan Keluarga Pemberdayaan masyarakat adalah segala upaya fasilitas yang bersifat non instruktif guna meningkatkan pengetahuan dan kemampuan masyarakat agar mampu mengidentifikasi
masalah,
merencanakan dan melakukan pemecahannya dengan memanfaatkan potensi setempat dan fasilitas yang ada, baik dari lintas sektoral, LSM dan tokoh masyarakat. Pemberdayaan keluarga adalah segala upaya fasilitas yang bersifat non instruktif kemampuan
guna meningkatkan
pengetahuan
keluarga agar mampu mengidentifikasi
merencanakan
dan
mengambil
keputusan
untuk
dan
masalah, melakukan
pemecahannya dengan benar, tanpa atau dengan bantuan pihak lain. c. Pusat Pelayanan Tingkat Pertama Upaya diselenggarakan
pelayanan Puskesmas
kesehatan bersifat
tingkat holistic,
pertama
yang
komprehensif/
menyeluruh, terpadu dan berkesinambungan, Pelayanan kesehatan tingkat pertama adalah pelayanan bersifat pokok (basic helath
http://repository.unimus.ac.id
15
service) yang sangat dibutuhkan oleh sebagian besar masyarakat serta
mempunyai nilai
strategis
untuk
meningkatkan derajat
kesehatan masyarakat, Pelayanan kesehatan tingkat pertama meliputi pelayanan medik dan pada umumnya bersifat pelayanan rawat jalan (ambulatory/out patien service). Sebagai pusat pelayanan tingkat pertama di wilayah kerjanya Puskesmas merupakan sarana kesehatan pemerintah yang wajib menyelenggarakan pelayanan kesehatan secara bermutu, terjangkau, adil dan merata. Upaya pelayanan yang diselenggarakan meliputi: 1) Pelayanan kesehatan masyarakat yang lebih mengutamakan pelayanan
promotif
dan
preventif,
dengan
pendekatan
kelompok masyarakat serta sebagian besar dielenggarakan bersama masyarakat melalui upaya pelayanan dalam dan luar gedung di wilayah kerja Puskesmas. 2) Pelayanan medik dasar yang lebih mengutamakan pelayanan kuratif dan rehabilitative dengan pendekatan individu dan keluarga pada umumnya melalui upaya rawat jalan dan rujukan. Dalam
konteks
otonomi
daerah
saat
ini,
Puskesmas
mempunyai peran yang sangat vital sebagai institusi pelaksana teknis, dituntut memiliki kemampuan manajerial dan wawasan jauh ke depan untuk meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan. Peran tersebut ditunjukkan dalam bentuk ikut serta menentukan kebijakan
http://repository.unimus.ac.id
16
daerah melalui system perencanaan yang matang dan tata laksana kegiatan yang tersusun rapi, serta system evaluasi dan pemantauan yang akurat (Harnilawati,2013). 3. Organisasi Puskesmas Susunan organisasi Puskesmas terdiri dari: a. Unsur
pimpinan
yaitu
Kepala
Puskesmas
yang
mempunyai
tugas pokok dan fungsi memimpin, mengawasi dan mengkoordinir kegiatan Puskesmas. b. Unsur pembantu pimpinan yaitu urusan tata usaha c. Unsur pelaksana yang meliputi: 1) Unit I : melaksanakan kegiatan Kesejahteraan Ibu dan Anak (KIA), KB dan perbaikan gizi. 2) Unit II : melaksanakan kegiatan pencegahan dan pemberantasan penyakit,
khususnya
imunisasi,
kesehatan
lingkungan
dan
laboratorium. 3) Unit III : melaksanakan
kegiatan kesehatan
gigi dan mulut,
kesehatan tenaga kerja dan lansia (lanjut usia) 4) Unit
IV : melaksanakan
kegiatan
perawatan
kesehatan
masyarakat, jiwa, mata dan kesehatan khusus lainnya. 5) Unit V : melaksanakan kegiatan di bidang pembinaan dan pengembangan upaya kesehatan masyarakat dan penyuluhan kesehatan masyarakat,
http://repository.unimus.ac.id
17
6) Unit VI : melaksanakan kegiatan pengobatan
rawat jalan dan
rawat inap (Puskesmas Perawatan) 7) Unit VII : melaksanakan pengelolaan farmasi.
C. Fokus Penelitian
Peran perawat
1. 2. 3. 4. 5.
Indikator Pelayanan Peran pelaksana Peran Pendidik Peran administrasi Peran konseling Peran peneliti
http://repository.unimus.ac.id