BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Definisi Air Air adalah: zat organik yang terdiri dari 1 atom oksigen dengan 2 atomhidrogen berikatan dengan sebuah atom oksigen melalui ikatan kovalen tersebut, sebesar 11,02 kal/mol. Ikatan kovalen tersebut, merupakan dasar bagi sifat air yang penting misal: kemampuan air sebagai pelarut. (FG, Winarno., 1986). Adanya sifat fisik dan kimia air yang berkaitan dengan adanya daya larut dan mudahnya mengikat unsur-unsur lain, yang menyebabkan komposisi air tidak hanya terdiri dari unsur hidrogen dan oksigen tetapi terdapat unsur-unsur lain seperti kalsium, nitrogen, dan magnesium yang merupakan kontaminasi dari unsur-unsur tanah, pembusukan tanaman dan limbah industri yang mempengaruhi mutu air. (D, Fardiaz., 1992). 1. Sumber Air Berdasarkan sumber atau asalnya air dapat dibedakan atas: air hujan, embun/salju yang didapat dari angkasa karena terjadinya proses prespitasi dari awan, atmosfer yang mengandung uap air. Air permukaan tanah dapat berupa air yang tergenang atau yang mengalir seperti danau, sungai, laut dan air sumur yang dangkal. Air dalam tanah yaitu: air permukaan tanah yang meresap dalam tanah yang telah mengalami penyaringan oleh tanah ataupun batu-batuan. Air angkasa: air yang asal pengambilannya berasal dari air hujan.
2. Pencemaran Air Air merupakan substrat yang paling parah terutama akibat pencemaran, pencemaran air melalui masuknya makhluk hidup, zat atau energi serta komponen lain dalam lingkungan yang mengakibatkan berubahnya warna tatanan lingkungan menjadi kurang dan tidak dapat berfungsi lagi kegunaannya.(Depkes RI, 1994) Kontaminasi yang mencemari air digolongkan ke dalam tiga kategori yaitu: kimiawi, fisik dan hayati. Kontaminan tertentu dalam setiap kategori ini dapat mempunyai pengaruh nyata terhadap kualitas air, karena mempunyai potensi untuk berlakunya sebagai pembawa mikroorganisme patogenik, air dapat membahayakan kesehatan dan kehidupan. Patogen yang paling sering dipindah sebarkan kesehatan dan kehidupan melalui air antara lain: yang menyebarkan infeksi pada saluran pencernaan yaitu demam tifoid dan paratifoid, disentri, kolera dan virus enterik. Organisme penyebab penyakit-penyakit ini disebabkan oleh mikroorganisme yang berada di air dan tanah. (S, Fardiaz., 1992).
B. LIMBAH Limbah cair adalah: kumpulan air bekas yang telah dipakai oleh masyarakat atau industri yang terdiri dari. 1. Limbah domestik (rumah tangga) yang berasal dari air kotoran manusia dan air cucian. Semua air yang mengalir dari saluran pembuangan perumahan dan kota ke dalam sistem pembuangannya.
2. Limbah industri yang berasal dari asam,minyak, sisa hewan, sayur-sayuran yang dibuang oleh pabrik.
C. LIMBAH TAHU
Limbah cair tahu adalah bahan cairan yang berasal dari proses pembuatan tahu. Yang terdiri dari protein,sistein,metionin yang ada pada dasarnya protein mengandung sulfur yang menguraikan protein yang lengkap akan melepaskan sulfur sebagai sulfid,,merkaptan.indol,yang menyebabkan bau busuk serta menghasilkan H2S yang menyebabkan air berbau dan berwarna. Pembuatan tahu dibuat dengan cara penggumpalan protein kedelai bukan dengan cara fermentasi, tetapi melalui proses rendaman dengan air dingin agar menjadi lunak lalu dibersihkan dari kulitnya. Cara membersihkannya dengan cara diinjak-injak, tahu mengandung kadar protein yang cukup tinggi (12,9 gram untuk setiap 100 gram bahan) yang bahan dasarnya merupakan kedelai.
D. ENZIM PROTEOLITIK Enzim proteolitik adalah suatu protein biokatalis yang diproduksi oleh sel-sel hidup termasuk mikroorganisme. Protein adalah molekul sangat besar yang disusun dari asam amino yang dikaitkan dengan ikatan peptida, langkah pertama dalam penggunaan protein mengharuskan protein diuraikan menjadi masing-masing asam amino yang dikaitkan dengan ikatan peptida. Langkah pertama dalam penggunaan protein mengharuskan protein diuraikan menjadi proteolik atau dinamakan protease yang menghidrolisis ikatan peptida hingga dapat melepaskan masing-masing asam
amino kemudian asam amino dapat diserap kedalam sel yang dipakai sumber karbon sumber nitrogen bakteri. (Fardiaz., 1992) Dan pada dasarnya protein mengandung systein, metionin, asam amino yang mengandung sulfur, menguraikan protein yang lengkap akan melepaskan suful sebagai sulfit, merkaptan, indol, yang menyebabkan bau busuk pada air (Volk dan Wheeler, 1989).
E. Proteus sp 1. Morfologi Proteus sp termasuk dalam famili Enterobacteriaceae bakteri bentuk batang, gram negatif, tidak berspora, tidak berkapsul, berflagel peritrik, kuman ini berukuran 0,4 – 0,8 x 1,0 – 3,0 mm. Proteus sp termasuk dalam bakteri non laktosa fermenter, bersifat fakultatif aerob/anaerob. 2. Sifat Biakan Merupakan bakteri aerob/anaerob fakultatif, Proteus sp mengeluarkan bau khas dan swarming pada media BAP. Proteus sp menunjukan pertumbuhan yang menyebar pada suhu 370C. Proteus sp membentuk asam dan gas dari glukosa sifatnya khas antara lain mengubah fenil alanin menjadi asam fenil alanin piruvat atau PAD dan menghidrolisa urea dengan cepat karena adanya enzim urease pada TSIA bersifat alkali asam dengan membentuk H2S. 3. Patogenitas
Proteus sp termasuk kuman patogen, menyebabkan infeksi saluran kemih atau kelainan bernanah seperti abses, infeksi luka, Proteus sp ditemukan sebagai penyebab diare pada anak-anak dan menimbulkan infeksi pada manusia. (Jawetz., 1992).
F. Penularan Penyakit oleh Proteus sp Penularan penyakit oleh Proteus sp,Escherecia coli,Enterobacter, Basillus melalui air sumur.air sumur yang digunakan oleh penduduk untuk mandi, mencuci, makan dan minum yang kemungkinan bakteri ini untuk masuk ke tubuh yang masuk melalui luka serta menyebabkan kelainan pada saluran kemih, saluran pencernaan, yang dapat menyebabkan diare terutama pada anak-anak.