3. Sebagai pelengkap, penambah refrensi bagi kalangan akademisi dan peneliti yang tertarik untuk menganalisis pada penelitian yang berhubungan dengan penelitian ini
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1
Pengertian Suku Bunga Bank Indonesia (BI rate). Suku Bunga Bank Indonesia atau yang biasa disebut BI Rate adalah suku
bunga acuan Bank Indonesia dan merupakan sinyal dari kebijakan moneter Bank Indonesia. “ BI Rate adalah tingkat suku bunga instrumen yang berupa seperti sinyal oleh Bank Indonesia yang ditetapkan pada RDG (Rapat Dewan Gubernur) bulanan bahkan mingguan bila hal itu dimungkinkan untuk menjalani rapat minggguan. Dari pengertian tersebut terlihat jelas bahwa BI Rate berfungsi sebagai sinyal dari kebijakan moneter Bank Indonesia, dengan diadakannya rapat ini maka dapat diambil langkah konkret nyata/respon kebijakan moneter yang dinyatakan dalam penurunan/ kenaikan ( fluktuasi ) bahkan konstan dari bulan sebelumnya. 2.2
Mekanisme Penetapan BI Rate. Penetapan respons kebijakan moneter dilakukan setiap bulan melalui
mekanisme RDG Bulan dengan pembahasan bulanan. Penetapan respon kebijakan moneter (BI Rate) dilakukan dengan memperhatikan efek tunda kebijakan moneter
Universitas Sumatera Utara
(lag of monetary policy) dalam memengaruhi inflasi.
Dalam hal terjadi
perkembangan di luar prakiraan semula, penetapan stance Kebijakan Moneter dapat dilakukan sebelum RDG Bulanan melalui RDG Mingguan Pada dasarnya perubahan BI Rate menunjukkan penilaian Bank Indonesia terhadap prakiraan Inflasi ke depan dibandingkan dengan sasaran inflasi yang ditetapkan. Pelaku pasar dan masyarakat akan mengamati penilaian Bank Indonesia tersebut melalui penguatan dan transparansi yang akan dilakukan, antara lain dalam Laporan Kebijakan Moneter yang disampaikan secara triwulanan dan press release bulanan. Proses Penetapan respon kebijakan moneter dalam hal ini BI rate: 1. Penetapan respon kebijakan moneter dilakukan dalam RDG Bulanan. 2. Respon kebijakan moneter diharapkan untuk periode satu triwulan kedepan. 3. Penetapan respon kebijakan moneter dilakukan dengan memperhatikan efek tunda kebijakan moneter dalam mempengaruhi inflasi. Selain itu yang menjadi pertimbangan dalam penetapan respon kebijakan tersebu adalah: 1. BI rate merupakan respon bank sentral terhadap tekanan inflasi ke depan agar dapat tetap berada pada sasaran yang telah dirtetapkan. Perubahan BI Rate dilakukan terutama jika deviasi proyeksi inflasi terhadap targetnya dipandang telah bersifat permanen dan konsisten dengan informasi dan indikator lainnya. 2. BI rate ditetapkan oleh Dewan Gubernur secara diskresi dengan mempertimbangkan :
Universitas Sumatera Utara
a. Rekomendasi BI Rate yang dihasilkan oleh fungsi reaksi kebijakan dalam model ekonomi untuk pencapaian sasaran inflasi. b. Berbagai informasi lainnya seperti leading indocators, expert opinion, asesmen faktor resiko dan ketidakpastian serta hasil-hasil riset ekonomi dan kebijakan seperti adanya Tim Pengendali Inflasi( TPI ), Tim Pengendali Inflasi Daerah ( TPID ). 2.3
Perubahan BI Rate Respon kebijakan moneter dinyatakan dalam perubahan BI Rate (secara
konsisten dan bertahap dalam kelipatan 25 basis poin (bps). Ini dapat naik ataupun turun bahkan tetap sesuai dengan kebijakan yang dilakukan. 2.4
Strategi Komunikasi BI Rate. Sebagai bentuk transparasnsi Bank Indonesia kepada masyarakat, maka bank
Indonesia akan mengumumkan ke publik setiap kebijakn yang diambilnya yang mana dapat kita lihat di websitenya “ Publikasi “ melalui press release dan konferensi pers yang secara reguler mengumumkan keputusan RDG, penguatan strategi komunikasi tersebut dilakukan melalui penerbitan Laporan Kebijakan moneter secara triwulanan. Di dalamnya akan memuat assesmen menyeluruh Bank Indonesia mengenai perkembangan terkini makroekonomi, inflasi, kondisi moneter, prakiraan inflasi kedepan, dan respon kebijakan moneter yang diperlukan untuk membawa inflasi ke arah sasaran inflasi yang telah ditetapkan.
Universitas Sumatera Utara
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa strategi komunikasi yang dilakukan oleh Bank Indonesia adalah melalui: 1. Press Realease. 2. Laporan Kebijakan moneter secara triwulanan. 3. Publikasi dan penjelasan Dewan Gubernur. 4. Media elektronik. 5. Situs resmi Bank Indonesia. Selain strategi komunikasi terhadap masyarakat, juga diperlukan bauran kebijakan pemerintah dan BI agar kebijakan lebih efektif. 2.5
Pengertian Transaksi Berjalan Current Account meliputi transakasi yang berkaitan dengan ekspor impor
terhadap barang dan jasa. Melalui pos transaksi ini akan terlihat jelas apakah neraca perdagangan suatu negara surplus atau bahkan deficit. Meskipun dalam teori seyogyanya neraca perdagaangan seimbang karena ketentuan suatu negara untuk membiayai impor ditentukan oleh nilai ekspor, namun dalam kenyataanya tidaklah demikian. Ketidakstabilan ekspor atau sebaliknya impor merupakan salah satu penyebab mengapa demikian. Banyak faktor yang menentukan mengapa terjadi instability export, antara lain apakah disebabkan oleh harga barang atau factor lainnya. Selanjutnya dari current account ini yang merupakan Neraca Pembayaran Indonesia ( NPI ) juga merupakan salah satu indikator yang mempengaruhi sentiment
Universitas Sumatera Utara
para pelaku pasar, disamping itu sejumlah besaran yang ada didalamnya seperti transaksi ekspor dan impor barang dan jasa memiliki peranan yang penting 2.6
Komponen Transaksi Berjalan Transaksi berjalan (current account) telah mengalami beberapa kali
penyempurnaan untuk memberikan hasil yang lebih baik kepada masyarakat luas. Berikut komponen tampilan transaksi berjalan indonesia: Tabel 2.1 Contoh Komponen Standar Transaksi Berjalan
A. Barang dan jasa Barang Barang dagangan umum Barang untuk diproses Barang yang diperbaiki Barang yang diperoleh di pelabuhan oleh sarana pengangkut Emas nonmoneter
B. Jasa Transportasi Travel Lainnya Jasa komunikasi Jasa konstruksi Jasa asuransi Jasa financial Jasa komputer dan informasi Royalti dan imbalan lisensi Jasa bisnis lainnya Jasa personal, kultural, dan rekreasi Jasa pemerintah
C. Pendapatan Kompensasi tenaga kerja Pendapatan investasi Investasi langsung Investasi portofolio Investasi lainnya
D. Transfer Berjalan
Universitas Sumatera Utara
Pemerintah Remitansi tenaga kerja Transfer lainnya
Berjalan dengan beriringnya waktu, maka tampilan dari transaksi berjalan indonesia pun mengalami perubahan dan disempurnakan seperti yang ditampilkan di bawah ini: Tabel 2.2 Contoh Neraca Pembayaran Indonesia: Transaksi Berjalan TW I
TW II
TW III
TW IV
Total
Transaksi Berjalan
A. Barang (Neraca Perdagangan) Ekspor Nonmigas Migas Impor Nonmigas Migas
B. Jasa-jasa Transportasi Penumpang dan lainnya Perjalanan Penerimaan Pengeluaran Jasa-jasa Lainnya
C. Pendapatan Kompensasi Tenaga Kerja Pendapatan Investasi Investasi Langsung Investasi Portofolio Investasi Lainnya
D. Transfer Berjalan Pemerintah Sektor Lainnya
Universitas Sumatera Utara
Transfer dari Tenaga Kerja Transfer Lainnya Dari tabel 2.2 di atas menampilkan transaksi berjalan secara lebih rinci. Untuk keperluan analitis, ekspor impor barang dipisahkan antara ekspor impor migas dan nonmigas, serta informasi pembayaran bunga utang pemerintah. Dua komponen jasa terbesar (transportasi dan perjalanan). Jasa perjalanan ditampilkan secara gross untuk melihat peranan industry pariwisata domestik dalam menjaring devisa. Komponen jasa lainnya beserta pendapatan dan transfer berjalan tersaji secara neto. 2.6.1
Barang (Goods) Pengertian barang disini mengacu kepada komoditas yang diperjualbelikan
antara penduduk Indonesia dengan bukan penduduk. System of National Account (SNA) 1993 mendefinisikan barang sebagai ‘objek fisik di mana terdapat permintaan (demand) terhadap objek tersebut, dapat timbul hak kepemilikan atas barang tersebut, dan kepemilikannya dapat ditransfer dari satu unit institusional ke unit lainnya melalui transaksi di pasar’. Secara konseptual, transaksi barang dicatat dalam neraca pembayaran pada saat terjadi perpindahan kepemilikan antara penduduk dengan bukan penduduk. Komponen standar barang terdiri dari barang: 1. Dagangan umum (generalmerchandise) 2. Barang untuk diproses (goods for processing) 3. Barang yang diperbaiki (repairs on goods) 4. Barang yang diperoleh di pelabuhan oleh sarana pengangkut (goods procured in ports by carriers)
Universitas Sumatera Utara
5. Emas nonmoneter (non-monetary gold). 2.6.2
Jasa (Services) Komponen jasa dalam transaksi berjalan mencakup transaksi penyediaan
jasa oleh penduduk Indonesia kepada bukan penduduk (inflow) dan oleh bukan penduduk kepada penduduk Indonesia (outflow). Sesuai dengan BPM5, jasa terbagi atas 11 komponen, yaitu: transportasi (transportation), perjalanan (travel), jasa komunikasi (communication services), jasa konstruksi (construction services), jasa asuransi (insurance services), jasa finansial (financial sevices), jasa komputer dan informasi (computer and information services), royalti dan imbalan lisensi (royalty and license fees), jasa bisnis lainnya (other business services), jasa personal, kultural, dan rekreasi (personal, cultural and recreational services), dan jasa pemerintah (government services n.i.e.). 2.6.2.1 Jasa Transportasi Jasa transportasi dikelompokkan berdasarkan tipenya seperti: 1. Jasa penumpang (passenger service), 2. Jasa angkutan barang (freight service) 3. Jasa lainnya (other services) Dalam prakteknya, perhitungan jasa penumpang dilakukan sebagai berikut: Jasa penumpang inflow diperoleh dari orang bukan penduduk indonesia ke indonesia dan Jasa penumpang outflow diperoleh dari jumlah penduduk Indonesia yang bepergian ke luar negeri dengan menggunakan maskapai asing dikalikan dengan rata-rata tariff tiket internasional ke beberapa negara tujuan utama.
Universitas Sumatera Utara
Selanjutnya, jasa angkutan barang (freight service) mengacu pada pengangkutan atau transportasi barang dan hampir selalu terkait dengan kegiatan ekspor dan impor barang. Jasa angkutan barang mencakup pula biaya bongkar/muat barang dari/ke kapal pengangkut di pelabuhan.
2.6.2.2 Travel Jasa perjalanan (travel) mencakup seluruh barang dan jasa yang diperoleh wisatawan/turis (traveler) untuk konsumsi pribadi di negara yang dikunjunginya. Barang dan jasa yang umumnya masuk pada kelompok travel adalah penginapan, makanan dan minuman, hiburan, transportasi di dalam negara yang dikunjungi, hadiah dan cendera mata. Barang dan jasa tersebut dapat dibeli oleh wisatawan, diperoleh wisatawan secara cuma-cuma, atau berupa hadiah dari teman atau keluarga. 2.6.2.3
Jasa Komunikasi Jasa komunikasi (communication services) meliputi jasa telekomunikasi,
seperti transmisi suara, gambar, atau informasi lain melalui berbagai moda, seperti telepon, teleks, atau satelit; dan jasa pos dan kurir, seperti pengiriman surat dan paket. 2.6.2.4 Jasa Konstruksi Jasa konstruksi (construction services) meliputi pekerjaan yang dilakukan pada proyek konstruksi dan instalasi oleh pekerja suatu perusahaan di lokasi yang berada di luar teritori ekonomi perusahaan tersebut. Pekerjaan tersebut umumnya dilakukan dalam periode waktu yang singkat (kurang dari 1 tahun). 2.6.2.5 Jasa Asuransi
Universitas Sumatera Utara
Jasa asuransi (insurance services) meliputi penyediaan berbagai jenis asuransi oleh perusahaan asuransi domestik kepada bukan penduduk atau sebaliknya. Jasa tersebut terdiri dari asuransi pengangkutan barang (freight insurance), berbagai jenis asuransi langsung (direct insurance) lainnya, seperti asuransi jiwa dan asuransi kebakaran, dan reasuransi (reinsurance). 2.6.2.6 Jasa Komputer Dan Informasi Jasa komputer dan informasi (computer and information services) meliputi transaksi jasa terkait data komputer dan berita. Termasuk dalam jasa ini, yaitu database (seperti pengembangan, penyimpanan, dan on-line time series), pemrosesan data,
konsultansi
hardware,
implementasi
software,
pemeliharaan/perbaikan
komputer, jasakeagenan berita (penyediaan berita, fotografi, dan artikel ke media), serta jasa berlangganan langsung surat kabar dan terbitan berkala. 2.6.2.7 Royalti Dan Imbalan Lisensi Royalti dan imbalan lisensi (royalties and license fees) mencakup pembayaran atau penerimaan atas penggunaan aset-aset nonfinansial tak berwujud dan hak kekayaan intelektual (proprietary rights) (seperti paten, hak cipta, merek dagang, proses industri, waralaba dan sejenisnya) dan penggunaan berlisensi produk asli atau prototipe. 2.6.2.8 Jasa Personal, Kultural, Dan Rekreasi Jasa personal, kultural, dan rekreasi (personal, cultural, and recreational services) meliputi: (i) jasa audiovisual, yaitu jasa dan imbalan yang terkait dengan
Universitas Sumatera Utara
produksi film, program radio dan televisi, dan rekaman musik dan (ii) jasa kebudayaan dan rekreasi lainnya, seperti jasa terkait museum atau perpustakaan. 2.6.2.9 Jasa Pemerintah Jasa pemerintah (government services, n.i.e) meliputi semua jasa terkait dengan sektor pemerintah (misalnya pengeluaran Kedutaan Besar dan Konsulat) atau organisasi internasional dan regional yang tidak dapat diklasifikasikan dalam komponen jasa yang ada. 2.6.11
Jasa Bisnis Lainnya Other business services meliputi jasa bisnis lainnya selain disebutkan di atas
yang terdiri dari: Merchanting & other trade-related services: Merchanting & other trade-related services adlah mencakup komisi atas transaksi barang dan jasa yang diterima merchant, broker komoditas, dealer, dan agen komisi.. Merchanting merupakan kegiatan pembelian barang oleh penduduk suatu negara dari bukan penduduk yang diikuti dengan penjualan kembali (resale) barang tersebut kepada bukan penduduk lainnya, tanpa diikuti proses masuk atau keluarnya barang ke wilayah ekonomi penduduk tersebut Other trade-related services misalnya seperti (Miscellaneous business, professional and technical service mencakup jasa di bidang hukum, akuntansi, konsultasi manajemen, dan kehumasan; periklanan dan riset pasar; penelitian dan pengembangan; arsitektur, rancang bangun dan sejenisnya; pertanian, pertambangan, dan pemrosesan lapangan (on-site); dan jasa lainnya. 2.7
Pendapatan (Income)
Universitas Sumatera Utara
Pendapatan
(income)
merupakan
perolehan/hasil
yang
timbul
dari
penyediaan faktor produksi tenaga kerja dan modal finansial. Inflow pendapatan mengacu pada hasil yang diperoleh dari penyediaan tenaga kerja Indonesia atau modal finansial Indonesia kepada bukan penduduk; sementara outflow pendapatan merupakan biaya yang harus dibayar Indonesia karena memanfaatkan tenaga kerja atau modal finansial asing. Pendapatan yang diperoleh tenaga kerja dari majikannya dinamakan kompensasi tenaga kerja (compensation of employees), sedangkan pendapatan yang diperoleh dari modal finansial disebut pendapatan investasi (investment income). Pendapatan investasi terdiri dari tiga komponen, yaitu 1. Penerimaan/pembayaran atas hasil dari investasi langsung (direct investment income), 2. Investasi portofolio (portfolio investment income) 3. Investasi lainnya (other investment income) 2.7.1
Kompensasi Tenaga Kerja (Compensation of Employees) Kompensasi tenaga kerja mencakup upah, gaji, dan manfaat lainnya
(berbentuk tunai atau natura) yang diperoleh pekerja individual penduduk suatu negara karena bekerja untuk dan dibayar oleh penduduk negara lain tempatnya bekerja. Komponen lain yang termasuk dalam kompensasi pekerja adalah iuran yang dibayarkan oleh pemberi kerja atas nama pekerja untuk jaminan sosial atau asuransi pribadi atau dana pensiun untuk kesejahteraan pekerja. Pekerja dalam konteks compensation of employees adalah pekerja musiman, pekerja dengan jangka waktu pendek (kurang dari 1 tahun), dan pekerja di perbatasan. Dalam kompensasi tenaga
Universitas Sumatera Utara
kerja ini juga termasuk upah, gaji, dan manfaat lainnya yang diterima staf lokal dari kedutaan asing atau lembaga internasional tempatnya bekerja. Hal ini terkait dengan status residensi kedutaan asing atau lembaga Internasional yang dianggap bukan penduduk suatu negara di mana kedutaan/lembaga internasional tersebut berlokasi. Dengan demikian, pemberian kompensasi kepada staf lokal merupakan transaksi antara penduduk dan bukan penduduk. Ketika seseorang bekerja di luar negeri dalam jangka waktu 12 bulan atau lebih, orang tersebut sudah dianggap sebagai bukan penduduk di negara asalnya dan merupakan penduduk di negara tempatnya bekerja. Dengan demikian, balas jasa yang diterima pekerja tersebut dari majikannya merupakan transaksi antara penduduk dengan penduduk dan tidak dicatat dalam neraca pembayaran. Jika pada suatu saat pekerja tersebut mengirimkan dana kepada keluarga di tanah airnya, transfer dana tersebut akan dicatat dalam neraca pembayaran pada komponen transfer berjalan(current transfer) sebagai transfer dari tenaga kerja (workers’ remittances). Kompensasi tenaga kerja harus dicatat secara gross sebelum dipotong pajak penghasilan. Pajak penghasilan yang diterima pemerintah dari tenaga kerja asing (TKA) yang bekerja dalam jangka waktu kurang dari 12 bulan akan dicatat sebagai inflow transfer kepada pemerintah; sementara pajak penghasilan yang harus dibayar oleh tenaga kerja Indonesia (TKI) di luar negeri yang bekerja dalam jangka waktu kurang dari 12 bulan akan dicatat sebagai ouflow transfer sektor lainnya. 2.7.2
Pendapatan Investasi (Investment Income)
Universitas Sumatera Utara
Inflow pendapatan investasi mengacu pada pendapatan yang diperoleh penduduk Indonesia karena menyediakan modal finansial kepada bukan penduduk (yang dibuktikan dengan kepemilikan aset finansial luar negeri). Di sisi outflow, pendapatan investasi merupakan pendapatan yang diperoleh bukan penduduk karena menyediakan modal finansial kepada penduduk Indonesia (yang dibuktikan dengan kepemilikan mereka atas aset finansial Indonesia). Pendapatan investasi terutama diklasifikasikan menjadi pendapatan investasi langsung, pendapatan investasi portofolio, dan pendapatan investasi lainnya. Pengklasifikasian pendapatan investasi langsung sejalan dengan klasifikasi arah investasi (investasi langsung ke luar negeri dan investasi langsung di Indonesia); sementara pengklasifikasian pendapatan investasi portofolio dan investasi lainnya mencerminkan klasifikasi aset dan kewajiban yang digunakan dalam transaksi finansial (financial account) dan posisi investasi internasional. Standar yang berlaku secara internasional mengharuskan pencatatan investasi langsung dilakukan secara neto, dalam hal ini inflow merupakan pendapatan yang diperoleh investor langsung (direct investor) dari perusahaan investasi langsung di luar negeri (direct investment enterprise abroad) setelah dikurangi dengan pendapatan yang diperoleh perusahaan investasi langsung tersebut dari investor langsungnya; atau sebaliknya untuk outflow. Pendapatan investasi langsung inflow mencakup pendapatan yang diperoleh investor langsung Indonesia dari perusahaan investasi langsung di luar negeri ditambah dengan pendapatan yang diperoleh perusahaan investasi langsung di Indonesia
Universitas Sumatera Utara
(misalnya perusahaan PMA – Penanaman Modal Asing) dari investor langsungnya di luar negeri. Sementara
itu,
pendapatan
investasi
langsung
outflow
merupakan
pendapatan yang diperoleh investor langsung di luar negeri dari perusahaan investasi langsungnya di Indonesia (misalnya perusahaan PMA – Penanaman Modal Asing) ditambah dengan pendapatan yang diperoleh perusahaan investasi langsung di luar negeri dari investor langsungnya di Indonesia. Pendapatan investasi langsung dapat dirinci menjadi pendapatan atas ekuitas (income on equity) dan pendapatan atas utang (income on debt). Pendapatan atas ekuitas dapat dirinci lebih lanjut menjadi dividen dan profit kantor cabang yang didistribusikan (dividends and distributed branch profits) serta laba yang ditanam kembali dan profit kantor cabang yang tidak didistribusikan (reinvested earnings and undistributed branch profits). Pendapatan atas utang antara lain berupa bunga atas utang yang diterima perusahaan dari investor langsungnya di luar negeri. Pendapatan investasi portofolio terdiri dari pendapatan atas instrumen saham (ekuitas), yaitu berupa dividen dan pendapatan atas utang, dalam hal ini berupa bunga/kupon surat utang yang dimiliki. Pendapatan investasi lainnya umumnya berupa bunga yang diperoleh/dibayar atas simpanan, pinjaman, dan utang dagang (trade credit). 2.8
Transfer Berjalan (Current Transfers) Transfer dibedakan antara transfer berjalan yang menjadi bagian dari
transaksi berjalan dan transfer modal yang menjadi bagian dari transaksi modal (capital account). Transfer berjalan meliputi semua transfer yang tidak termasuk
Universitas Sumatera Utara
dalam transfer modal. Transfer berjalan secara langsung mempengaruhi tingkat pendapatan yang dapat dibelanjakan (disposible income) serta mempengaruhi konsumsi barang dan jasa. Pendapatan dan tingkat konsumsi pemberi transfer akan berkurang, sebaliknya pendapatan dan konsumsi penerima transfer akan meningkat.
Sementara itu, transfer modal meliputi: 1. Transfer kepemilikan aktiva tetap (fixed assets), termasuk pemberian uang yang dikaitkan dengan kewajiban membeli barang yang ditentukan oleh institusi pemberi bantuan, seperti investment grant; 2. Pembebasan atas kewajiban membayar pinjaman (debt forgiveness) yang diberikan kreditur kepada debitur berdasarkan persetujuan kedua belah pihak. Jika terjadi keraguan dalam mengklasifikasikan suatu transfer, transfer tersebut dianggap sebagai transfer berjalan. 2.8.1
Klasifikasi Transfer berjalan terutama diklasifikasikan menurut sektor institusional yang
menerima (dalam hal inflow) atau memberi transfer (outflow), yaitu sektor pemerintah (general government) dan sektor lainnya (other sectors). Transfer sektor lainnya dipecah menjadi remitansi tenaga kerja (workers’ remittances) dan transfer lainnya. Transfer berjalan pemerintah mencatat antara lain bantuan yang diterima Pemerintah Indonesia dalam bentuk bukan barang modal untuk penanggulangan bencana alam, bantuan perlengkapan persenjataan, penerimaan pajak, denda, serta bantuan tunai untuk keperluan belanja pemerintah.
Universitas Sumatera Utara
Transfer berjalan sektor lainnya terdiri dari: 1. Remitansi tenaga kerja (workers’ remittances), yaitu transfer dari tenaga kerja migrant kepada keluarga di negara asal (misalnya transfer dari Tenaga Kerja Indonesia (TKI) di luar negeri). 2. Transfer lainnya (other transfers) mencakup premi neto (premi bruto dikurangi service charges) dan klaim asuransi non-life3, sumbangan untuk organisasi sosial atau keagamaan, pembayaran iuran keanggotaan, atau bantuan bencana alam, dan pembayaran pajak pendapatan. 2.9
Pertumbuhan Ekonomi Pertumbuhan ekonomi adalah proses perubahan kondisi perekonomian suatu
negara secara berkesinambungan menuju keadaan yang lebih baik selama periode tertentu. Pertumbuhan ekonomi dapat diartikan juga sebagai proses kenaikan kapasitas produksi suatu perekonomian yang diwujudkan dalam bentuk kenaikan pendapatan nasional. Adanya pertumbuhan ekonomi merupakan indikasi keberhasilan pembangunan ekonomi. Banyak ahli ekonomi yang merumuskan teori tentang pertumbuhan ekonomi, misalnya saja seperti: 1. Teori Pertumbuhan Ahli Ekonomi Klasik, seperti Adam Smith, Ricardo dan Malthus, John Stuart Mill, Schumpeter, 2. Teori Pertumbuhan Ekonomi Neo Klasik seperti Keynes Robert Solow, Harrord Domar
Universitas Sumatera Utara
Dan dari analisis yang mereka lakukan, dapat disimpulkan bahwa pada intinya mereka menelaah salah satu atau kedua persoalan berikut: ( i ) factor – factor yang menentukan pertumbuhan ekonomi; dan ( ii ) corak proses ekonomi. dari analisis faktor – faktor yang menentukan pertumbuhan ekonomi dapat disimpulkan bahwa tingkat dan laju pertumbuhan suatu perekonomian ditentukan oleh empat factor: ( i ) luas tanah ( termasuk kekayaan alam yang terkandung didalamnya; ( ii ) jumlah dan perkembangan penduduk; ( iii ) jumlah stok modal dan perkembangannya dari tahun ke tahun; dan ( iv ) tingkat teknologi dan perbaikannya dari tahun ke tahun. Sedangkan dari corak proses pertumbuhan, kaum klasik berpandangan pesimis terhadap pertumbuhan ekonomi dalamjangka panjang karena merea berpikir, kelebihan penduduk akan menyebabkan masyarakat mengalami kemunduran kembalai dalam pembangunannya. 2.10
Nilai Tukar Nilai tikar mata uang merupakan perbandingan nilai dua mata uang yang
berbeda atau yang dikenal dengan sebutan kurs. Nilai tukar didasari dua konsep. Pertama, konsep nominal, merupakan konsep untuk mengukur perbedaan harga mata uang yang menyatakan jumlah mata uang suatu negara diperlukan guna memperoleh sejumlah mata uang suatu negara yang dipergunakan untuk mengukur daya saing komoditi ekspor suatu negara di pasaran internasional. Nilai tukar spot adalah tingkat nilai tukar di mana penyerahan barang dilakukan bersamaan dengan saat transaksi disetujui. Nilai tukar forward adalah
Universitas Sumatera Utara
tingkat nilai tukar yang dipakai di mana penyerahan barang dilakukan kemudian setelah transaksi tetapi harga yang dipakai adalah saat terjadi transaksi. Nilai tukar spot juga dibedakan antara tingkat nilai tukar atau kurs jual dan kurs beli “ spread. “. Besar kecilnya “ spreas “ ditentukan oleh efisiensi dan aktivitas dan lembaga perantara di pasaer valuta asing
2.11
Kerangka Konseptual Suku Bunga Bank Indonesia ( BI Rate )
Pertumbuhan
Transaksi Berjalan
Ekonomi
Nilai Tukar
2.12
Hipotesis Hipotesis adalah jawaban sementara terhadap permasalahan penelitian yang
kebenarannya harus diuji secara empiris. Berdasarkan Berdasarkan uraian teori di atas, maka Penulis membuat hipotesis sebagai berikut:
Universitas Sumatera Utara
1. Ada pengaruh yang negatif antara tingkat Suku Bunga Bank Indonesia ( BI rate ) terhadap Transaksi Berjalan Indonesia. 2. Ada pengaruh yang positif ( Pertumbuhan Ekonomi ) dan Negatif ( Nilai Tukar dan Inflasi ) dalam mempengaruhi transaksi berjalan Indonesia. 2.13
Penelitian Terdahulu Sari, ( 2012 ) di dalam penelitiannya yang berjudul “ Analisis Dinamis
Keterkaitan Variabel Yang Mempengaruhi Neraca Transaksi Berjalan Indonesia Tahun 2012 “ menyimpulkan bahwa variabel – variabel seperti Nilai Tukar, Suku Bunga Libor dan Pertumbuhan ekonomi tidak mempengaruhi signifikan terhadap transaksi berjalan bahkan berdasarkan metode VAR transaksi berjalan itu segnifikan terhadap transaksi berjalan itu sendiri, sedangkan TB itu hanya mempengaruhi sedikit terhadap variabel lain. Ardiansyah, ( 2006 ) di dalam penelitiannya yang berjudul “ analisis pengaruh neraca pembayaran terhadap nilai tukar rupiah “ menyimpulkan persamaan jangka pendek menunjukkan bahwa ternyata variabel yang signifikan mempengaruhi nilai tukar Rupiah hanya capital account satu triwulan yang lalu, current account satu triwulan yang lalu, tingkat suku bunga dua triwulan yang lalu, Hasil estimasi persamaan jangka panjang untuk nilai tukar Rupiah menunjukkan bahwa ternyata variabel yang dapat mempengaruhi nilai tukar Rupiah adalah capital account, produk domestik bruto, current account.
Universitas Sumatera Utara