19
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Tinjauan Teoritis 1. Pengertian Sistem Informasi Akuntansi Banyak ahli yang mencoba untuk mendefenisikan sistem informasi akuntansi, beberapa diantaranya adalah:
Wilkinson (2001:1),”an accounting
information system is unified structure within an entity, such as a business firm, that employees physical resource and other components to transform economic data into accounting information, with the purpose of satisfying the information needs of variety of user”. Menurut Bodnar dan Hopwood (2001:1),”an accounting information system is a collection of resources, such as people an equipment, design to transform financial and other data into information to a variety of decision makers according to their needs and entitlement “. Menurut Hall (2001:10),”sistem informasi akuntansi adalah sistem yang terdiri dari tiga sub sistem, yaitu transaction processing system, general ledger/financial reporting system, management reporting system”. Defenisi-defenisi tersebut menjelaskan bahwa sistem informasi akuntansi adalah kumpulan beberapa sub sistem yang sama-sama bekerja untuk melakukan dan memproses data ekonomi menjadi informasi akuntansi yang bertujuan untuk memuaskan kebutuhan para pemakain informasi.
20
2. Kinerja Sistem Informasi Akuntansi Khalil (1997) dalam Fung Jen mengukur efektifitas sistem informasi akuntansi dengan menggunakan kepuasan pemakai dan pemakaian sistem. Soegiharto (2001) mengukur kinerja sistem informasi akuntansi dari sisi pemakai dengan membagi kinerja sistem informasi akuntansi kedalam dua bagian yaitu kepuasan pemakai informasi dan pemakaian sistem informasi sebagai pengganti variabel kinerja sistem informasi akuntansi. Hamilton dan Chervany (1981), Ives dan Olson (1984) dalam Fung Jen (2002) menunjukkan sistem informasi yang banyak digunakan menunjukkan keberhasilan sebuah sistem informasi manajemen.
Sedangkan penelitian
dilakukan oleh Jahangir (2000) dalam Fung Jen (2002) menunjukkan perbedaan penentuan keberhasilan komputer tidak berdiri sendiri, sehingga pemakaian sistem digunakan untuk melakukan penelitian mengenai sistem informasi. Conrath dan Mignen (1990) dalam Fung Jen (2002) mengatakan kepuasan pemakai sistem informasi dapat diukur dari kepastian dalam mengembangkan apa yang mereka perlukan. Delone dan Mclean (1992)dalam Soegiharto (2001) mengemukakan ketika sebuah sistem informasi diperlukan, penggunaan sistem akan berkurang dan kesuksesan manajemen dengan sistem informasi dapat menentukan kepuasan pemakai.
21
3. Faktor-Faktor yang Berpengaruh pada Kinerja SIA Dari beberapa penelitian yang sudah dilakukan, ada beberapa faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja sistem informasi akuntansi: a. Keterlibatan pemakai dalam proses pengembangan sistem. Fung Jen (2002) berpendapat bahwa keterlibatan pemakai yang semakin sering akan meningkatkan kinerja sistem informasi akuntansi dikarenakan adanya hubungan yang positif antara keterlibatan pemakai dalam proses pengembangan sistem informasi dalam kinerja sistem informasi akuntansi. b. Kemampuan teknik personal dalam sistem informasi. Fung Jen (2002) berpendapat bahwa semakin tinggi kemampuan teknik personal sistem informasi akuntansi, akan meningkatkan kinerja sistem informasi akuntansi
dikarenakan
adanya
hubungan
yang
positif
antara
kemampuan teknik personal sistem informasi akuntansi dengan kinerja sistem informasi akuntansi. c. Ukuran organisasi. Fung Jen (2002) berpendapat bahwa semakin besar ukuran organisasi akan meningkatkan kinerja sistem informasi akuntansi dikarenakan adanya hubungan yang positif antara ukuran organisasi dengan kinerja sistem informasi akuntansi. d. Dukungan manajemen puncak. Fung Jen (2002) berpendapat, semakin besar
dukungan
yang
diberikan
manajemen
puncak
akan
meningkatkan kinerja sistem informasi akuntansi dikarenakan adanya hubungan yang positif antara dukungan manajemen puncak dalam
22
proses pengembangan dan pengoperasian sistem informasi akuntansi dengan kinerja sistem informasi akuntansi. e. Formalisasi pengembangan sistem informasi.
Fung Jen (2002)
berpendapat bahwa semakin tinggi tingkat formalisasi pengembangan sistem informasi di perusahaan akan meningkatkan kinerja sistem informasi akuntansi dikarenakan adanya hubungan yang positif antara formalisasi pengembangan sistem dengan kinerja sistem informasi akuntansi. f. Program pelatihan dan pendidikan pemakai. Fung Jen berpendapat bahwa kinerja sistem informasi akuntansi akan lebih tinggi apabila program program pelatihan dan pendidikan pemakai diperkenalkan. g. Keberadaan dewan pengarah sistem informasi.
Fung Jen (2002)
berpendapat bahwa kinerja sistem informasi akuntansi akan lebih tinggi apabila terdapat dewan pengarah. h. Lokasi dari departemen sistem informasi.
Fung Jen (2002)
mengemukakan kinerja sistem informasi akuntansi akan lebih tinggi apabila departemen sistem informasi terpisah dan berdiri sendiri.
B. Tinjauan Penelitian Terdahulu Soegiharto (2001) melakukan penelitian dengan objek perusahaan yang terdaftar pada ASX Data Disk di Australia dengan responden yang dipilih untuk menyampaikan penilaiannya terhadap kinerja sistem informasi akuntansi yang digunakan dalam perusahaan. Dalam penelitian yang bertajuk Influence Factors
23
Affecting The Performance of Accounting Information Systems, hasil penelitian Soegiharto (2001) menunjukkan hanya faktor keterlibatan pemakai yang berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap pemakaian sistem, sedangkan faktor ukuran organisasi dan formalisasi pengembangan sistem dengan pemakaian sistem dan faktor ukuran organisasi dengan kepuasan pemakai sistem informasi juga berhubungan secara signifikan tetapi memiliki korelasi negatif, dan faktor lainnya tidak terbukti memiliki hubungan dengan kinerja sistem informasi akuntansi. Fung Jen (2002) melakukan penelitian yang menguji kembali penelitian Soegiharto (2001). Hasil dari penelitian Fung Jen menunjukkan semakin tinggi tingkat formalisasi yang diterapkan perusahaan dalam proses pengembangan sistem informasinya, maka kepuasan pemakai akan semakin tinggi, tetapi pemakaian sistem akan semakin menurun. Hasil penelitian ini juga menunjukkan bahwa kepuasan pemakai pada perusahaan dan departemen sistem informasinya berada di departemen lain, akan lebih tinggi daripada perusahaan yang departemen sistem informasinya berdiri sendiri dan terpisah. Hasil penelitian Komara (2005) menunjukkan tidak ada perbedaan signifikan antara perusahaan yang memiliki program pelatihan dan pendidikan pengguna dengan perusahaan yang tidak memiliki faktor tersebut, dan antara perusahaan yang memiliki komite pengendali sistem informasi akuntansi dengan perusahaan yang tidak memiliki komite pengawas sistem informasi akuntansi, serta antara lokasi departemen sistem informasi yang independen dengan lokasi
24
sistem informasi akuntansi yang bersatu dengan departemen lain dalam perusahaan. Hasil penelitian terdahulu dapat dilihat dalam tabel berikut ini:
No
1
2
3
Tabel 1.1 Penelitian Terdahulu Nama Peneliti, Variabel penelitian, Hasil penelitian tahun, dan judul tahun data penelitian penelitian Soegiharto (2001), Variabel independen Faktor keterlibatan pemakai yang “Influence Factors adalah keterlibatan berpengaruh secara positif dan Affecting The pemakai dalam signifikan terhadap pemakaian Performance of pengembangan SIA, sistem. Faktor ukuran organisasi Accounting ukuran organisasi, dan formalisasi pengembangan Information formalisasi sistem dengan pemakaian sistem dan faktor ukuran organisasi Systems” pengembangan sistem, ukuran dengan kepuasan pemakai sistem organisasi. Variabel informasi berhubungan secara dependen adalah signifikan tetapi memiliki korelasi pemakaian sistem negatif. dan kepuasan pemakai. Fung Jen (2002), Variabel independen Hasil penelitian menunjukkan “Faktor-Faktor adalah formalisasi formalisasi pengembangan SIA yang pengembangan SIA, berpengaruh positif signifikan lokasi departemen terhadap kepuasan pemakai, dan Mempengaruhi Kinerja Sistem SIA. Variabel berpengaruh negatif terhadap Informasi dependen adalah pemakaian sistem. Faktor Akuntansi” pemakaian sistem departemen SIA yeng berdiri dan kepuasan sendiri kepuasan pemakai lebih pemakai. rendah daripada departemen SIA yang bergabung dengan dapartemen lain. Komara (2005), “Analisis FaktorFaktor yang Mempengaruhi Kinerja Sistem Informasi Akuntansi”
Variabel independen adalah program pelatian dan pendidikan pengguna SIA, keberadaan komite pengendali SIA, lokasi departemen SIA. Variabel dependen adalah
Tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara ada atau tidaknya program pelatihan dan pendidikan bagi pengguna SIA, ada atau tidaknya keberadaan komite pengendali SIA, serta terpisah atau tidaknya departemen SIA dengan departemen lain.
25
pemakaian sistem dan kepuasan pemakai. Sumber : Peneliti,2011
C. Kerangka Konseptual dan Hipotesis Penelitian 1. Kerangka Konseptual Kerangka konseptual merupakan sintesis atau ekstrapolasi dari kejadian teori yang mencerminkan keterkaitan antara variabel yang diteliti dan merupakan tuntunan untuk memecahkan masalah penelitian serta merumuskan hipotesis dan merupakan tempat penulis memberikan penjelasan tentang hal-hal yang berhubungan dengan variabel ataupun masalah yang ada dalam penelitian.
Keterlibatan pemakai dalam pengembangan (X1) Kemampuan teknik personal sistem informasi (X2) Dukungan manajemen puncak (X3) Formalisasi pengembangan sistem informasi (X4) Program pelatihan dan pendidikan pemakai (X5) Keberadaan dewan pengarah sistem (X5) Lokasi departemen sistem informasi (X6)
H9
Kinerja Sistem Informasi Akuntansi (Y)
26
Variabel X1,2,3....X8 berpengaruh positif terhadap variabel Y.Semakin sering keterlibatan pemakai dalam proses pengembangan sistem akan meningkatkan kinerja sistem informasi akuntansi. Semakin tinggi kapabilitas personal sistem informasi, akan meningkatkan kinerja sistem informasi akuntansi. Semakin besar ukuran organisasi akan meningkatkan kinerja sistem informasi akuntansi. Semakin besar dukungan manajemen puncak akan meningkatkan kinerja sistem informasi akuntansi. Semakin tinggi formalisasi pengembangan sistem informasi diperusahaan akan meningkatkan kinerja sistem informasi akuntansi. Semakin banyak program pelatihan dan pendidikan yang diikuti pemakai maka akan meningkatkan kinerja sistem informasi akuntansi. Dibentuknya dewan pengarah akan meningkatkan kinerja sistem informasi akuntansi. Dibangunnya lokasi departemen sistem informasi khusus akan meningkatkan kinerja sistem informasi akuntansi. 2.
H ipotesis Penelitian
Hipotesis menurut Kuncoro (2003;47) merupakan penjelasan sementara tentang perilaku, fenomena, atau keadaan tertentu yang telah terjadi atau akan terjadi. Dari kerangka konseptual dan uraian teoretis tersebut, maka hipotesis dalam penelitian ini adalah keterlibatan pemakai dalam pengembangan sistem, kemampuan teknik personal sistem informasi, ukuran organisasi, dukungan
27
manajemen puncak, formalisasi pengembangan sistem informasi, program pelatihan dan pendidikan pemakai, keberadaan dewan pengarah sistem informasi dan lokasi departemen sistem informasi berpengaruh secara parsial dan simultan terhadap kinerja sistem informasi akuntansi pada PT Bridgestone Sumatera Rubber Estate.