BAB II TINJ AUAN DAN LANDASAN TEO RI II.1
Tinjauan Umum II.1.1 Wisma Atlet Menur ut Kam us Besar Bah asa Indonesia, 2001, wism a adalah ban gun an tem pat tinggal, k antor, dan sebagainya; k um pulan r um ah, kom pleks
perum ahan,
perm ukim an.
Sedangkan
atlet
adalah
olahragawan, ter utam a yang mengik uti per lom baan atau pertan dingan (kekuatan, ketangk asan, dan kecepatan). Maka, wism a atlet adalah sarana h unian yan g dip er untukkan bagi para atlet untuk dapat beristirahat dan m engikuti kegiatan-kegiatan yang berh ubungan den gan keatletan, seperti pem binaan, pemusatan latihan, dan sebagainya, sebelum m enjalani p ertandin gan untuk lebih fok us menyiapkan
kon sentrasi, mental, tenaga,
pikiran,
strategi,
dan
sebagainya. Fasilitas y ang ada di wism a atlet, antara lain: h unian atlet, h unian pelatih, kantor pengelola, ruang makan, ruang ser baguna, hall of fam e, lapangan p emanasan, r uan g f isik, ruang r ekreasi serta beberap a fasilitas penduk ung dan servis.
Gamb ar 2.1 Wis ma Atlet di Palembang Sumb er: www .inilah.co m
9
Gamb ar 2.2 Wis ma Atlet di Palembang Sumb er: www .inilah.co m
II.1.2 Atlet Atlet, ber asal dari bah asa Yunani; athlo s y an g berarti “kontes” adalah oran g y ang ik ut serta dalam suatu kompetisi olahraga kom petitif. Atlet adalah orang yang menjadikan olahraga sebagai kegiatan profesional, kalan gan ini um umnya dibayar tin ggi, memerlukan latihan ekstensif (tidak hanya bakat alam tapi lebih pada bakat praktis yang didapat dari praktek dan p embim bingan). Seoran g atlet adalah in dividu yan g m em iliki keunikan tersendiri. Dalam beber apa cabang olahraga, atlet harus m elakukanny a secara berk elompok atau ber egu, pertimbangan bahwa seorang atlet sebagai individu y ang unik perlu dijadikan lan dasan p em ikiran. Karena, misalnya di dalam olahraga ber egu, kem am puan adaptif in div idu untuk m elakukan kerjasama kelompok san gat m enentukan perannya kelak di dalam kelompoknya. Adalah sesuatu hal yang mustahil untuk menyamaratakan kem am puan atlet satu dengan yan g lainnya, karena setiap in dividu memiliki bak at masing-masing. Bak at yang dimiliki atlet secara individual inilah y ang sesungguhnya layak untuk m em peroleh perhatian secara khusus agar para atlet dapat m emanfaatkan potensi-potensinya yang ada secara m aksimum.
10
II.1.3 Lingkungan Menur ut Monty P. Satiadarma, 2007, lin gk ungan mencak up situasi, kon disi, keadaan luar, interaksi atlet dengan atlet lain, dengan pelatih, den gan lawan tandin g, penonton, pelip ut olahraga, serta juga terkait den gan kon disi fisik perlengk apan, fasilitas dan lain-lain. Dalam ber bagai jenis olahraga, lingk un gan juga terkait dengan m asalah cuaca dan medan pertan din gan. Di sampin g itu, lin gkun gan juga mencak up keut uhan k elompok, kebersamaan k elom pok, sifat saling membantu di antara anggota kelom pok, perasaan ban gga, dan lain-lain. Lingk un gan memiliki aspek cakupan yan g luas, karenanya sejumlah aspek p enting serin gk ali luput dar i pengamatan. Duk un gan lin gkungan yan g besar m ungkin dapat memberi dam pak po sitif bagi performa atlet; sebaliknya kon disi lin gkun gan yang terlalu menekan cender un g m emberi dam pak negatif pada atlet. Oleh karen a it u, per an lingk un gan sekitar den gan pengo lahan secara maksim al dapat memberikan distribusi yan g baik terhadap pencahayaan dan pen gh awaan alami yan g dapat m asuk k e dalam ban gun an.
II.1.4 Ruang Immanuel Kant, berpendapat bah wa r uan g bukan lah sesuat u yang objektif atau nyata, tetapi merupakan sesuat u yan g subjektif sebagai hasil pikiran dan perasaan m anusia. Sedan gkan Plato berpen dapat bah wa ruan g adalah suatu k eran gka atau wadah dim ana objek dan kejadian tertentu berada. Den gan demikian dapat disimpulkan bahwa r uang adalah suatu wadah yan g tidak nyata tetapi dapat dir asakan oleh m anusia. Perasaan persep si m asing-masing in dividu melalui p en glih atan, pencium an, penden garan, dan penafsir annya. Ruang arsitektur m enyan gkut ruang dalam dan ruang luar. Pada umumnya dikatakan bah wa r uan g dalam (interior) dibatasi oleh tiga bidang, yait u alas/lantai, dinding, dan lan git-lan git/atap. Sedan gkan ruang
11
luar adalah r uan g yang terjadi den gan m embatasi alam hanya pada bidang alas dan din din gny a. Ruang
dapat m emberik an kontribusi yang baik terhadap
pencahayaan dan pen ghawaan alam i m elalui pen golahan r uang yang baik. Untuk mem udahkan pencapaian terhadap suatu ruan g, diperlukan karakteristik dari r uan g tersebut. Hal ini diperluk an untuk m endukung dan membedakan k egiatan-kegiatan yan g dilangsun gkan di dalamnya. Karakteristik dari tem pat dapat m em buat seseorang untuk ber satu atau berpisah (Zeisel, 1991). Karakteristik r uang meliputi: 1. Bent uk ruan g Ruang selalu memiliki bent uk. Men urut Zeizel (1991), bentuk merupakan bagian dari suatu keadaan yan g dapat m engubah pola interaksi m anusia. Bentuk memberik an pengaruh utama secara visual dan hubun gan persepsi. Jika diin ginkan, bent uk dapat m emberikan petunjuk yang mengan ggap area dalam satu bagian m enjadi bagian lain yan g terpisah. 2. Orientasi r uan g Menur ut Zeizel (1991), pen ggunaan r uan g untuk suatu kegiatan tertentu serin g kali terkait dengan bagaim ana r uang ter sebut ditemuk an. Orientasi r uan g dap at m em berikan peluan g agar ruang tersebut mudah ditemukan, dilihat, diawasi, dan dicapai. 3. Uk uran ruang Hubun gan kedekatan so sial antar man usia m enur ut Zeizel, 1991 (dalam FX Agus Jauh ari, 1999) dp at terlihat sebagai jarak sosial. Jarak tersebut diaran semen oleh uk uran r uang. Pada r uan g den gan ukuran lebih besar, or ang – or an g lebih m udah m elakuk an pem isahan dir i sedan gkan pada ruan g ukur an lebih kecil orang – orang akan ber ada dalam suat u keber samaan. 4. Pem batas r uan g Zeizel (1991) menyatakan bah wa pem batas r uan g adalah sem ua elem en fisik yang dap at mempersatukan atau mem isahkan m anusia
12
ke dalam suatu dim ensi. Pem batas juga menjelaskan perbedaan suatu kepemilikan, antara suatu tempat yang dip erbolehk an dan dilaran g. Den gan
dem ikian
unsur
pembatas
ini
san gat
m enentukan
pengam bilan keput usan tentang r uan g yang akan digunakan. Elem en fisik yang dim ak sud dapat ber upa din din g, pagar, tanaman, atau faslitas um um. 5. Kon disi ruang Kon disi r uan g terkait
den gan temperatur, polusi udara dan
kebisin gan. Pada r uan g dengan suhu atau kebisin gan yan g berlebihan, manusia cen der un g menghindar (Wirawan, 1992). Sebaliknya manusia ak an mem anfaatkan bila kon disi ruang menun jukkan kon disi teduh, nyam an, dan tidak polusif.
II.2
Tinjauan Khusus Sustainable d esign adalah suatu desain yan g m en gurangi pen gr usak an lin gkun gan, hemat ener gi, selaras den gan alam dan tidak m embahayak an kehidupan man usia. Terdapat
beberap a
cara
unt uk
menggam barkan
sebuah
desain
berk elan jutan. Salah satu proses pen dekatannya menekankan pada penggunaan istilah “4-R”, yait u: ‐
Reduce (m en guran gi)
‐
Reuse (menggunakan kem bali)
‐
Recycle ( daur ulan g)
‐
Regenerate (m em perbar ui) Selain cara diatas, adap un beberap a prinsip dasar sustainable design
yang um um diterim a adalah m elip uti asp ek-aspek: ‐
Lo w-im pact m aterial: memanfaatkan bahan non-toxic dan diproduksi secara ram ah lingkun gan (m isalnya: pem buatannya hanya m em butuhk an sedikit energi).
‐
Efisien si ener gi: m enggun akan atau m em buat produk yan g hanya membutuhkan sedikit ener gi.
13
‐
Kualitas dan day a tahan: pro duk yan g berf ungsi baik (mem ilik i um ur pakai) secara lam a berarti m enguran gi per awatan atau p en ggantian.
‐
Sehat: pro duk tidak ber bahaya bagi pen gguna/pengh uni dan lingk un gan sekitarnya, bahkan bisa m en unjan g aspek keseh atan secara luas. Menur ut W erner Lan g (2006), saat m erancan g k ulit ban gunan p erancang
harus m em en uhi empat aspek penting, yaitu f un gsi, kon struksi, bentuk dan ekologi. Nam un, kemajuan teknolo gi dan tuntutan m asy arakat terus berkembang dan selalu mengubah parameter ke-empat aspek pertimban gan di atas. Pada abad 21 ini, aspek f un gsi k ulit ban gunan sebagai aspek pertam a, sebagai pelindung elem en-elemen alam. Aspek kedua dan ketiga, pen em uan material, alat bant u dan metode produksi bar u dan penggabungannya den gan material dan m etode konstruksi konven sional m em buat pilihan konstr uksi dan bent uk kulit ban gun an sem akin beragam. Asp ek keempat adalah m engenai ekolo gi. Adanya peratur an dan pandangan p em erintah dan m asyarak at tentang p entingny a ban gun an menjadi ‘ ban gun an hijau’ ber dampak lan gsun g terhadap peran can gan k ulit ban gun an sebagai elem en integral ban gun an. Kulit ban gunan dihar apkan dap at memberikan dam pak positif dan meminimalkan penggunaan en er gi dalam proses kon struksi dan pen ggunaanny a. Di masa depan, k ulit ban gunan akan ter us dieksplorasi den gan mengacu pada korelasi yan g r elev an dan seimbang antara em pat asp ek pertimbangan dalam merancang k ulit ban gun an. Function
Construction
Form
Ecology
Gambar 2.3 Hubungan E mpat Aspek Perti mb angan dalam Merancang Kulit Bangun an Sumb er: Schittich 2006 , 29
14
II.2.1 Fungsi Kulit Bangunan Fun gsi dari k ulit ban gunan adalah m em pertahankan suhu dalam ban gun an tetap pada zona com fort. Unt uk iklim panas ber arti meminimalkan internal heat gain. Kem am puan k ulit bangunan unt uk mentransmisikan r adiasi matahari dalam bentuk ener gi panas dan cahaya adalah faktor yang san gat penting bagi keselur uhan konsep perhitun gan ener gi di sebuah ban gun an. Contoh penerapan yang dap at diterapkan pada k ulit ban gunan yaitu: 1.
Double glazing system atau sistem double layer gla ss façad e.
2.
Warna
m uda/cer ah
dan
material
yan g
cen der ung
reflektif
meminimalkan solar heat gain, terutam a pada atap dan sisi bar at ban gun an. 3.
Insulasi p anas secukupnya p ada atap dan kulit bangunan.
4.
Pilihan material den gan nilai Embodied Energy y ang ren dah (Lo w Em bodied Energy).
5.
Penggunaan vertical garden.
Gamb ar 2.4 Penerapan Green Skin pad a Kulit Bangunan Su mb er: www .slideshare.net
15
Gamb ar 2.5 Penerapan Green Skin pad a Kulit Bangunan Su mb er: www .slideshare.net
Gam bar-gambar di atas m erup akan penerapan g reen skin den gan memperhatikan pencahayaan dan sirk ulasi udara yan g baik.
II.2.2 Bentuk Kulit Bangunan Bent uk kulit ban gun an m empengaruhi v entilasi udara dan pencahayaan dalam bangunan. A. Ventilasi Udar a Ventilasi udara ada dua jenis yaitu na tura l ventilation ( NV) dan ventilasi silan g (cro ss
ventilation).
Natural ven tilation (NV)
ber gantung pada per gerakan udara unt uk mendin ginkan ban gunan, sedangk an cross ventilation adalah m etode desain dimana str ukturnya diatur sebisa m un gkin m em aksimalkan p ergerak an udara m elalui ban gun an. Berikut adalah sk em atik gambar cross ventilation dan natural ventilation.
16
Gamb ar 2.6 Sk ematik Cross Ventilation Su mber: Su mber: www.slideshare.n et
Gamb ar 2.7 Sk ematik Clear W ay – Blocked W ay Su mber: www.slideshare.net
Gamb ar 2.8 Sk ematik Pembelokan Angin Su mber: www.slideshare.net
Gamb ar 2.9 Sk ematik Natural Ventilation Su mber: www.slideshare.net
17
Menur ut Dinata (2007), syarat ventilasi y ang baik adalah sebagai ber ikut: 1. Luas luban g ventilasi tetap m inimal 5% dar i luas lantai r uangan, sedangk an luas luban g v entilasi in sidentil ( dapat dibuk a dan dit utup) m inim al 5% dar i luas lantai. Jumlah keduanya m enjadi 10% dar i luas lantai r uangan. 2. Udara yan g masuk har us bersih, tidak tercem ari asap dari sampah atau pabrik, knalpot kendar aan, debu dan lain-lain. 3. Alir an udara diusahak an cro ss ventilation den gan menem patkan lubang ventilasi berh adapan antar dua dinding. Aliran udara ini jan gan sam pai terhalang oleh bar ang- barang besar, misalnya lem ari, din din g, sek at, dan lain-lain. Dewasa ini banyak kulit ban gunan yan g tidak sejalan den gan ventilasi udara, dalam arti kulit ban gun an ber diri sen dir i tanpa memperhatikan ventilasi udara. Untuk itu, dalam penelitian ini, penulis ingin m em aksimalkan antara kulit bangunan den gan ventilasi udar a.
B. Pencahayaan Alam i dalam Bangunan Desain ban gunan dan jendela yan g mem anfaatkan pencah ayaan alam i m endapatkan keuntungan untuk menghem at penggunaan ener gi listrik dan men gurangi energi yan g dibutuhk an untuk mendin ginkan ban gun an. Adap un beberap a contoh sistem pencahayaan alami ber dasarkan k ulit ban gun an.
Gambar 2.10 Sk ematik Pencahayaan Alami Berdasarkan Kulit Bangunan Su mber: www.slideshare.net
18
Gambar 2.11 Sk ematik Pencahayaan Alami Berdasarkan Kulit Bangunan Su mber: www.slideshare.net
Jalan masuk cahaya (jendela) luasnya sekur ang-kuran gnya 15% sam pai 20% dari luas lantai yan g terdap at di dalam ruangan (Azwar, 1990). Pencahayaan alam i m enur ut Suryanto (2003), dian ggap baik jika besarnya antara 60-120 lux dan bur uk jika k uran g dari 60 lux atau lebih dar i 120 lux. Sistem pencahayaan pada gam bar di atas m enimbulkan banyak efek tergantung kebutuh an desain dan intensitas cah aya yan g diin ginkan. Cah aya yan g m asuk bersum ber dari cahaya terang lan git atau biasan dar i m atahari, sehin gga cahaya tidak terlalu terik. Sistem ini menim bulkan efek yan g m enyebar k e seluruh ruangan.
II.2.3 Konstruksi Kulit Bangunan Konstr uksi kulit bangunan ada dua m acam, yaitu konstr uksi kulit ban gun an yan g m enempel p ada ban gunan utam a dan ada yan g terpisah dar i ban gunan utama (secondary skin), tergant ung pada kebut uhan dan desain ban gunan itu sendir i.
19
Gambar 2.12 Secondary S kin y ang Men empel p ada Bangunan Utama Su mb er: astudioarchitect.co m
Gamb ar 2.13 Secondary S kin yang Terpisah dari Bangunan Utama Su mb er: www .homedesign fans.co m
II.2.4 Ekologi Kulit Bangunan Penerapan kulit ban gun an har us memperhatikan lingk un gan sekitar agar tidak member ikan dampak negatif bagi lin gk ungan. Untuk
20
itu, material yang digunak an pada kulit ban gunan dapat didaur ulan g dan tidak m enyebabkan polusi bagi lin gk ungan sekitarnya. Adapun contoh ban gun an yan g mener apkan eko logi k ulit ban gun an yan g baik, seperti pener apan vertica l garden pada k ulit ban gun an, penerapan fotovoltaik sebagai sumber ener gi unt uk ban gunan itu sen diri.
Gamb ar 2.14 Contoh bangun an deng an menerapkan vertical garden dan fotovoltaik Su mb er: www .slideshare.net
II.2.5 Ti pologi Fisik Bangunan Terdapat tiga sistem utama susunan denah, yaitu sistem linear (bentuk T, U, H, I), menyebar (com b-like) dan sentral/p usat. Susunan den ah ini dipengar uhi oleh tapak, per aturan pemerintah, desain ur ban lin gkun gan sekitar, program, tipe r uang dan servis. Pemilihan susunan den ah secara integral akan menentukan posisi r uan g-r uan g dan menentukan jar ak antar-r uang.
21
Gambar 2.15 Berb agai Macam Sistem Utama Susunan Denah Sumb er: research and technology buildings
II.3
Kelengkapan Data dan Relevansi Pustaka Pendukung II.3.1 Data Umum/G am baran Proyek • Kasus Proyek Kon disi wisma atlet di Senayan saat ini cuk up memprihatinkan, karena ban gunan yang tidak terawat dan luasan dari r uan gan di setiap unit kurang sesuai den gan kebutuhan par a atlet di jam an sekaran g ini. Desain wisma atlet ini awalny a diper untukk an sebagai mess bagi pegawai Singapur a di Jakarta. Namun den gan seirin g waktu, ban gun an in i berp indah tangan ke p ihak p engelola Gelora Senayan dan diubah fun gsinya menjadi wism a atlet sehingga susunan ruang dan layo ut denahnya tidak sesuai den gan k ebutuhan p ara atlet pada umumnya. Beberapa kam ar dengan
ukuran
3 x 3 meter memiliki
pencahay aan dan penghawaan yan g k uran g baik yan g diakibatkan dari bukaan yan g minim pada k ulit bangunan. Kondisi ini membuat kenyam anan dan keseh atan atlet berk ur an g. • Pem ilik Proyek Wisma atlet di kawasan Senayan ini dim iliki oleh Pen gelo la dan Pengem ban gan Komplek Gelor a Bun g Karno (PP GBK).
22
• Besar an Proyek Ber dasarkan p erhitun gan KLB proyek in i mem iliki luasan 2
m aksimum ± 10.891,18 m . • Lahan Tapak
U Gamb ar 2.16 Lokasi Tapak Sumb er: www .tatakota-jakartaku.net
2
Luas lahan
: 10.891,18 m
Kelilin g
: 477,74 m
GSB
: 10 m
KDB
: 20%
Luas lantai dasar yan g boleh diban gun
: 20% x 10.891,18 = 2.178,24 m
Maksimum lapis
: 24 lapis
KLB
: 2,5
2
Luas total ban gunan yan g boleh dibangun : 2,5 x 10.891,18 = 27.227,95 m
2
23
• Letak Proyek
U Gambar 2.17 Peta Lokasi Tapak Su mber: Google Maps
U Gambar 2.18 Lokasi Tapak D alam Satelit Su mb er: Google Earth
Letak proyek di Jln. Pintu Satu Senayan, Jakarta Pusat Lokasi tapak ber batasan den gan: -
Utara
: Jln. Pint u Satu Senay an 24
-
Selatan
: Jln. Man ila, Kebayoran Lam a
-
Barat
: Gedun g KONI P usat
-
Timur
: Hotel Athlete Century Park
II.3.2 Studi Lapangan → Wisma Atlet Fajar, Senayan Wisma Fajar, Senayan ini didirikan p ada tah un 1974 dan mulai digunakan p ada tah un 1980. Awalnya W ism a Fajar diper untukkan sebagai m ess bagi pegawai Sin gap ura di Jakarta. Nam un seir ing ber jalannya waktu, m ess tersebut akhirnya berp indah tangan ke pengelola Gelor a Bung Karno Senayan, sehin gga susunan ruan g dan layo ut den ahnya pun tidak seperti wism a atlet pada umumnya.
Luasan r uan g yang cuk up besar, n amun hanya memiliki bukaan yan g m inim .
Foto 2.1 Kondisi Ruang Bersama W isma Fajar Su mber: Surv ei L apangan
25
Bentuk bangunan massif, den gan m emiliki bukaan yang minim membuat kuran gny a pencahayaan dan sirkulasi udar a yang masuk ke dalam bangunan Foto 2.2 Kondisi W isma Faj ar Su mber: Surv ei L apangan
Fasilitas kantin yan g sangat jauh dari kon disi layak bagi para atlet Foto 2.3 Kondisi Kantin W isma Fajar Su mber: Surv ei L apangan
26
Wisma Fajar terdir i dari 3 to wer, pada masing-masing to wer memiliki 10 lantai dan di setiap lantai m emilik i 2 un it seh in gga p ada 1 towernya ter dap at 20 unit. Di setiap unit m em iliki 3 kam ar tidur, 2 kamar mandi/WC, 1 r uan g bersama, 1 dapur, 1 kam ar pem bantu dan 1 kam ar mandi/WC pem bantu. Di beber apa kamar dan loron g, kondisi pengudaraan alam inya terasa k uran g baik, term asuk kon disi pencahayaan alam inya.
Gambar 2.19 Den ah W is ma Fajar Sumb er: Surv ei L apangan
27
Lorong di dalam unit merupakan r uan g yang paling k ur ang m endapatkan cahaya dan sirk ulasi udara yang baik
Pada bagian tan gga dan lift mendapatkan cahaya dan sirkulasi udar a yan g m inim karena k uran gny a bukaan
Foto 2.4 Kondisi Ruang dalam Unit Wis ma Atlet Su mb er: Surv ei Lapangan
Selain itu, k antin dan fasilitas pen duk un g lainnya p un k uran g layak untuk p ara atlet sehin gga membuat beberap a atlet menjadi kurang nyaman bahkan stress dan menyebabkan p en urunan ber at
28
badan dan dapat p ula menyebabkan penur unan prestasi dan sem angat para atlet karena fasilitas yan g disediakan oleh negara tidak memenuh i kriteria y ang selay aknya. Kelebihan dari wism a atlet ini adalah lokasi tapak yan g strategis karen a ber dekatan
dengan
ban gunan- ban gunan yan g
berh ubungan dengan k egiatan par a atlet. Sedangk an kek uran gan dari wisma atlet ini adalah bent uk ban gun an yan g m asif, bukaan yan g m inim pada kulit ban gunan sehin gga m inimnya pencahayaan dan sirkulasi udaranya, fasilitasfasilitas yan g ada di wisma atlet ini tidak memadai bagi atlet itu sen diri.
II.3.3 Studi Literatur terkait Proyek → Wisma Atlet Jakabarin g, Palemban g Tahun ini, Palembang sedan g m empersiapkan ven ue untuk kancah SEA Games XXVI Tahun 2011. Pem bangunan wisma atlet direncan akan diban gun di k awasan olahraga terpadu, Jakabarin g. Pem ban gunan ditar getkan akan selesai pada Novem ber 2011. Wisma atlet berada di tengah kawasan o lahraga untuk mendukun g aktifitas para atlet
Gamb ar 2.20 Master Plan K awas an Olahraga, Palembang Su mber: www.in fosseag ames-su msel.com
29
Gambar 2.21 Wis ma Atlet Jak abaring, Pal embang Su mber: www.in fosseagames-sumsel.co m
Wisma atlet yang ber ada di Jak abarin ini m em iliki 5 tower, den gan kapasitas 1 to wer adalah 738 orang sehin gga total keselur uhan wism a atlet ini dap at m enampung 3.690 oran g. 1 to wer ban gun an wisma atlet ini memiliki 4 lantai. Luas total selur uh blok 2
2
mencapai 9.179 m , yang terdiri dari luas lantai dasar 2.333 m dan 2
luas lantai tipikal 6.846 m . Fasilitas yan g ada di wism a atlet ini yaitu: hunian atlet, hunian pelatih, kantor pengelo la, r uan g m akan, r uan g serbaguna, poliklin ik, lap an gan pemanasan, r uan g f isik, hall of fam e dan beberapa f asilitas pen duk ung lainnya. Kelebihan wisma atlet ini adalah lokasinya yang berada di titik tengah/p usat dalam kawasan o lahraga, view ke luar tapak yang mengarah pada setiap arah dan m em iliki f asilitas yang len gkap bagi para atlet itu sendir i.
30
→ Wisma Atlet Vancouv er
Gambar 2.22 Master Plan Kawasan Wis ma Atlet Vancouv er Su mber: inh abitat.co m
Wisma atlet ini adalah desa/perkam pun gan olimpiade yang terletak di ten ggara False Creek yang dibangun unt uk Olim piade Musim Dingin 2010 yan g diselenggar akan di Vanco uver, Kanada. Wisma atlet ini m emiliki lebih dari 600 unit yan g dapat m enampung 2.800 atlet, pelatih dan pejabat. Wisma atlet ini akam m emiliki 16 ban gun an yan g diban gun di atas lah an seluas 1,4 juta kaki p ersegi, dan m enjadi pusat komunitas. Sem ua ban gunan dibangun den gan standar Gold LEED dan pusat kom unitas diban gun untuk Platin um LEED. Fasilitas y an g ada di wism a atlet ini adalah hunian atlet, hunian pelatih, kantor pengelo la, r uan g m akan, r uan g serbaguna, lapangan p em anasan, poliklinik dan beberapa fasilitas pendukung lainnya.
31
Ban gun an terlihat ‘green’ pada bagian atap bangunan dan lin gkun gan sek itarnya Gambar 2.23 W isma Atlet Vancouver Sumber: inh abitat.co m
Mem iliki banyak bukaan, uk uran bukaan m aksimal, luasan yang cuk up besar dan bersih untuk r uan g kamar Gamb ar 2.24 Ruang Kamar Wis ma Atlet Vancouv er Sumber: inh abitat.co m
32
Semua ban gunan dilengk api dengan panel surya dan f itur atap hijau. Air h ujan dipanen dan digun akan kem bali untuk irigasi atap hijau dan lansekap. Selain itu, sy stem hydronic In-slab digunakan untuk pemanasan dan pendinginan gedun g dan panas laten pipa selokan akan dim anfaatkan oleh sistem pertukaran panas inovatif. Untuk m em udahkan pencapaian dan aksesibilitas, rencana penggabun gan dua wisma atlet yaitu Vanco uver Olympic dan Whistler Olym pic untuk Olimpiade 2010 di Kanada menggunakan teknologi terbaru unt uk m em udahkan perpin dah an antara wism a atlet yang satu ke yan g lainny a. Den gan adany a kemampuan teknolo gi dan konsep ar sitektur in i, diharapkan
dapat menjadi model
kehidupan yan g berkelanjutan. → Wisma Atlet London
Gamb ar 2.25 Tampak Bangunan Wis ma Atlet London Su mb er: buildipedia.co m
Perkam pun gan atlet ini lokasinya berdekatan dengan Tam an Olimpiade dan ak an meninggalkan war isan 2.818 unit rumah baru untuk Lon don. 1.380 unit diantaranya akan menjadi rumah yang san gat terjangk au oleh m asyarak at. Fasilitas poliklinik yan g ber ada di jantun g p usat perkampungan atlet awalny a digunakan untuk memenuhi kebutuhan atlet Olim piade dan Paralimpiade pada
33
Olim piade Lon don 2012, setelah it u fasilitas ini dapat menjadi rum ah m asyar akat yan g bar u di kota Lon don.
Memili ki bukaan dengan ukuran yang cukup besar sehingga cahaya dan sirkulasi udara masuk dengan maksimal. Gamb ar 2.26 Interior di Dalam Unit Wis ma Atlet London Su mber: buildipedia.com
34
II.3.4 Studi Literatur terkait Topik dan Tem a → The Terry Thomas, Seattle, W A
Gamb ar 2.27 Tampak The Terry Tho mas Building Su mber: www.aiatopten .org
Gedun g The Terry Thom as ini diran can g unt uk menyediakan lin gkun gan ker ja yan g sehat dan kreatif yan g akan menggambarkan kemun gkinan desain yan g berkelanjutan. Ban gun an 4 lantai ini 2
memiliki 37.434 ft ruang kantor.
Gamb ar 2.28 Potongan Skematik The Terry Tho mas Building Su mber: buildinggreen.co m
35
Tantangan dalam merancan g The Terry Thom as ini adalah merancan g tempat khusus y ang bertan ggung jawab terhadap lin gkun gan tempat kerja yang dapat m eningkatkan kesehatan pengguna ban gunan dan pro duktivitas den gan mencerminkan etos ram ah
lin gk ungan,
m enguran gi
keter gantungan
pada ener gi
ban gun an merupakan prioritas yang tinggi.
Gamb ar 2.29 Det ail Potongan Sk ematik The Terry Tho mas Building Su mber: www.aiatopten .org
Proses desain dilakukan den gan survei den gan staff penyewa ban gun an ini men genai prioritas yan g dibutuhk an untuk r uan g ker ja bar u m ereka. Fitur y an g diminta adalah mengenai pen cahayaan, ventilasi alam i dan ruang m eeting yang ditin gkatkan. Untuk menanggap i perm intaan mereka, diciptakan sebuah konsep desain yang dapat memperkuat prioritas ini.
36
Gambar 2.30 Daylightingi Ru ang The Terry Tho mas Building Sumb er: www .idlseattle.co m
Hal aman tengah ini berada di Ut ara dengan memperli hatkan t angga yang terbuka, jendel a dengan memakai tirai dan louver secara ot omati s. Gamb ar 2.31 Halaman Tengah The Terry Tho mas Building Sumb er: www .idlseattle.co m
37
Tampak Timur-B arat dari fit ur sunshades kaca yang didesai n khusus untuk mengurangi panas matahari t etapi dapat memasukan cahaya al ami ke dalam bangunan. Gamb ar 2.32 Det ail Jendel a Th e Terry Thomas Building Sumb er: www .idlseattle.co m
Gamb ar 2.33 Konektivitas Bangunan ke Jalanan Sumb er: www .idlseattle.co m
38
Gamb ar 2.34 Kualitas Pencahayaan Alami di Ruang Kerja Su mber: www.idlseattle.co m
Gamb ar 2.35 Ru ang Kon ferensi y ang Dirancang untuk Pencahayaan Alami dengan Ventilasi yang Optimal Su mb er: www .idlseattle.co m
39
Gamb ar 2.36 Ruang Perpustakaan d engan Cahaya yang Masuk secara Optimal Su mb er: www .idlseattle.co m
→ Nokia Ch ina Cam pus, Beijin g
Gamb ar 2.37 Tampak Bangun an Nokia China Campus Sumb er: worldinteriord esignnetwork .com
40
Nokia Ch ina Cam pus adalah bangunan komersial p ertama yang diban gun di China den gan men dap atkan award LEED. The HQ terdiri dari k antor dan ban gunan unt uk penelitian p engemban gan (R&D), p usat ener gi dan fasilitas lainnya. Sem ua dir ancan g den gan aspek berkelanjutan dan ef isiensi en ergi. Untuk penggunaan cahaya dan v entilasi alam i m elalui penerapan double façade yang ter buat dari kaca unt uk mencegah panas teriknya m atahari m asuk ke dalam bangunan dan hanya cahaya alaminya saja yan g m asuk ke dalam ban gunan.
Gamb ar 2.38 Penggunaan Doubl e Fa çade pada Nokia Chin a Campus Sumb er: worldinteriord esignnetwork .com
Selain itu, pen ggunaan skylight dan atrium besar memberikan cahaya alami yan g masuk secar a maksim al dan pen ggunaan v entilasi di selur uh ban gunan.
41
Atrium yang besar dan penggunaan skyli ght memungkinkan cahaya yang masuk ke dalam bangunan secara opti mal Gambar 2.39 Interior Noki a China Campus Su mb er: worldinteriord esignnetwork .com
Ban gun an ini didesain den gan m emberik an kontribusi aspek ram ah lingk un gan dan m engkon sum si sum ber daya yan g r endah untuk m enciptakan lin gkun gan so sial yan g h armonis.
Gambar 2.40 Interior Noki a China Campus Su mb er: worldinteriord esignnetwork .com
42
II.3.5 Kesimpulan Studi Banding (Studi Lapangan dan Studi Literatur) Wisma atlet adalah sebuah sarana hunian yan g diper untukkan bagi par a atlet untuk dapat beristirahat dan men gik uti kegiatan-kegiatan yang berh ubun gan dengan olahraga, seperti pem binaan, pem usatan latihan dan lain sebagainy a, sebelum m enjalan i pertan din gan agar para atlet dapat m enjadi lebih fok us dalam berkonsentrasi, m enyiapkan mental, tenaga, pikiran, strategi, seman gat dalam bertan din g dan lain sebagainya. No. 1.
Tinjauan
Standar
Keterangan
Tinjauan Um um
- Hunian Atlet
- Ber bentuk tower
(Wisma, Atlet,
- Hunian Pelatih
- Unit tipikal
Lingk un gan dan
- Kantor Pengelola
- Penataan
Ruan g)
- Ruang Mak an
lansekap untuk
- Ruang Ser baguna
m endukung
- Ruang Latihan
kebut uhan par a
- Ruang Rekreasi
atlet.
- Poliklinik - Dll (Fasilitas penduk ung lainnya) 2.
Tinjauan Kh usus
- Bukaan yang
- Bent uk dan
( Studi Lapan gan dan maksim al
uk uran y ang sesuai
St udi Literatur)
- Uk uran bukaan
untuk
- Ventilasi silan g
m endapatkan
- Skyligh t
pencahay aan dan
- Penggunaan
pengh awaan secara
sunshad ing
alami.
Tabel 2 .1 Tabel Kesi mpulan Studi Banding Sumb er: Pribadi
43