BAB II SEJARAH BERDIRINYA UNIVERSITAS HKBP NOMENSEN (1954-1975)
2.1 Sejarah berdirinya Universitas HKBP Nomensen di Sumatera Utara Dalam suatu masyarakat atau bangsa, pendidikan merupakan masalah yang sangat penting untuk diperhatikan. Pada zaman abad pertengahan di Eropa, pendidikan yang dilaksanakan merupakan pendidikan yang bercorak keagamaan. Demikian pula halnya di Indonesia pada umumnya. Pada zaman tradisional pendidikan yang dilaksanakan juga pendidikan yang bercorak keagamaan. Pendidikan pada masa itu biasanya diselenggarakan oleh misi keagamaan seperti pendidikan yang diselenggarakan oleh missionaries penyebar agama Kristen dan juga oleh para kaum ulama. Sebagian besar masyarakat Indonesia telah sadar akan pentingnya pendidikan untuk meningkatkan kualitas hidup yang lebih baik. Dimana-mana tampak orang bersaing atau pun berlomba untuk mendapatkan pendidikan, walaupun ada sejumlah kasus dimana orang tua menolak menyekolahkan anaknya dengan alas an tidak mempunyai biaya. Bagi masyarakat yang mampu, rata-rata berusaha untuk menyekolahkan anak-anak mereka setinggi mungkin. Jika anak mereka tidak dapat masuk dalam perguruan tinggi negeri, mereka berusaha memasukkan ke perguruan swasta. Berdasarkan kenyataan di atas, dapat dilihat bahwa kebutuhan akan
pendidikan swasta dewasa ini sangat meningkat. Kebutuhan akan pendidikan ini bukan saja meningkat di kota-kota besar tetapi juga sampai ke daerah desa. Medan merupakan kota metropolitan dan juga sebagai ibukota propinsi Sumatera Utara. Sebagai sebuah ibukota propinsi, Medan ikut serta dalam penyelenggaraan pendidikan tersebut. Meningkatnya kebutuhan akan pendidikan, jika dilihat dari naiknya jumlah anak usia sekolah, menyebabkan perlu untuk menambah sarana pendidikan baik swasta maupun negeri dari tingkat TK, SD, SLTP, SLTA dan perguruan tinggi. Perguruan tinggi sebagai wadah para mahasiswa memperoleh ilmu pengetahuan melalui pengajaran teori maupun secara praktik secara mendalam. Perguruan Tinggi merupakan suatu wadah atau tempat dimana para mahasiswa dan mahasiswa memperoleh ilmu pengetahuan melalui teori maupun melalui praktek. Dengan kata lain, perguruan tingi berfungsi untuk membentuk manusia yang berintelektual tinggi, mempunyai kepercayaan pada diri sendiri, bekerja keras dan mempunyai pengertian serta pandangan yang luas. Beberapa perguruan tinggi yang terdapat di Medan antara lain USU, UNIMED, UHN, UNIKA, UISU, UMSU, UDA, UMA, IAIN, STT, dan lain-lain. Dalam skripsi ini, penulis tidak akan membahas semua perguruan tinggi yang terdapat di Medan. Penulis hanya lebih memfokuskan kepada Universitas HKBP Nomensen (UHN) Medan sebagai universitas swasta yang berdiri di tahun 1954 yang memiliki dua kampus di Medan dan di Pematang Siantar. Dr. I.L. Nomensen, perintis kekristenan di tanah batak meskipun bukan misionaris yang pertama di tanah batak, namun sejak awal kehadirannya di tanah batak telah memberi perhatian yang amat besar terhadap masalah pendidikan. Hal ini
dapat kita lihat dari ucapannya yang berbunyi : “Bila kita menabur kerohanian saja, tidak mungkin kita menemui manusia seutuhnya”. Hal ini berarti untuk mencapai manusia seutuhnya tiada jalan lain selain mengembangkan pendidikan, agar masyarakat lebih pandai dan lebih matang dalam berpikir. Nomensen juga selalu mendesak orang-orang Kristen agar selain membangun gereja juga membangun sekolah 6. Atas desakan dan anjuran Nomensen, pada tahun 1868 didirikanlah sebuah sekolah zending pertama di Sipirok, karena suatu hal maka sekolah tersebut dipindahkan ke Tapanuli Utara pada tahun 1877. Pada tahun 1883 ditempat baru ini kemudian dibangun kembali sebuah sekolah pendeta , dan 18 tahun kemudian kedua sekolah ini dipindahkan lagi ke Sipoholon. Kenyataan membuktikan bahwa para lulusan perguruan tersebut dapat melayani masyarakat dan gereja dengan baik, bahkan umumnya menjadi tempat bertanya pada zamannya. Sejak saat itu, HKBP secara giat menyediakan sarana pendidikan (sekolah) untuk masyarakat di daerahdaerah pelayanannya. Sebelum Perang Dunia II, HKBP telah memiliki puluhan sekolah dibawah asuhannya, beberapa sekolah menengah kejuruan/umum dan sebuah seminarium. Jumlah dan jenis-jenis sekolah ini semakin bertambah setelah zaman kemerdekaan. Sekolah-sekolah tersebut didirikan bukan hanya sekedar menyediakan
6
Pasaribu, Patar, Dr. Ingwer Ludwig Nommensen Apostel di Tanah Batak, Medan : Universitas HKBP Nomensen Medan press. 2005 hal.197.
tenaga berpendidikan untuk memenuhi kebutuhan HKBP, melainkan untuk mencerdaskan masyarakat khususnya angkatan muda 7. Sebelum dekade 50-an telah banyak pemuda HKBP yang telah menamatkan pelajarannya dari sekolah-sekolah menengah tingkat atas dan banyak pula dari mereka untuk melanjutkan pendidikannya ke jenjang yang lebih tinggi ke perguruan tinggi. Akan tetapi pada saat itu semua perguruan tinggi yang ada di Indonesia berada di pulau Jawa dan kebanyakan warga HKBP khususnya dan mayarakat Sumatera Utara umumnya tidak mampu untuk mengirim anak-anak mereka ke Pulau Jawa untuk belajar di Perguruan Tinggi. Walaupun sejak 1952 dua universitas yakni USU dan UISU telah mulai beroperasi di Medan akan tetapi daya tampungnya masih terbatas. Selain dari masalah daya tampung, program-program perkuliahan yang tersedia pun masih sangat terbatas. Keadaan-keadaan seperti disebutkan diatas dan keinginan-keinginan para tokoh-tokoh gereja HKBP saat itu untuk menyediakan sarana pendidikan yang berlatar belakang kekristenan bagi penduduk Sumatera Utara adalah alasan-alasan yang terpenting untuk mendirikan suatu universitas milik HKBP. Diprakarsai oleh DR. Justin Sihombing sebagai Ephorus HKBP 8, rencana pendirian universitas ini dicetuskan dalam Sinode Godang HKBP tahun 1952 dan pada saat itu dibentuk panitia persiapan pendirian universitas yang diketuai langsung oleh DR. Justin
7
Yayasan Universitas HKBP Nomensen, Rencana Induk Pengembangan Universitas HKBP Nomensen, Medan, 1976. 8 Ephorus. Sebutan bagi pemimpin tertinggi gereja HKBP.
Sihombing9. Dalam kurun waktu dua tahun panitia pendirian universitas merampungkan tugasnya dan melaporkan hasil kerja pada Sinode Godang 1954. Dalam Sinode Godang ini diputuskan bahwa gereja HKBP akan mendirikan sebuah universitas. Adapun ketetapan yang diambil mengenai pendirian universitas tersebut adalah sebagai berikut : 1. Universitas yang akan didirikan tersebut diberi nama Universitas HKBP Nomensen, pemberian nama ini adalah sebagai penghargaan kepada DR. Ingwer Ludwig Nomensen atas jasanya dalam pengembangan agama Kristen di tanah Batak. 2. Universitas ini akan didirikan pada dua tempat yakni Medan dan Pematang Siantar. 3. Peresmian Universitas ini dilakukan di Pematang Siantar pada tanggal 07 Oktober 1954 dan ditetapkan sebagai tanggal berdirinya Universitas HKBP Nomensen. 4. Bahwa motto universitas adalah PRO DEO ET PATRIA yang berarti untuk Tuhan dan Tanah Air. 5. Universitas HKBP Nomensen adalah milik gereja HKBP. 6. Untuk penyelenggaraan universitas, gereja HKBP menyerahkan kepada satu yayasan yang disebut dengan Yayasan Universitas HKBP Nomensen.
9
Sinode Godang adalah rapat umum para pemimpin dan pengurus gereja HKBP seluruh Indonesia yang dilaksanakan setiap dua tahun sekali.
Adapun susunan pengurus Yayasan Universitas HKBP Nomensen adalah sebagai berikut : Ketua Dewan Pimpinan
: Ephorus HKBP
Sekretaris Dewan Pimpinan : Sekretaris Jenderal HKBP Bendahara
: Bendahara HKBP
Anggota
: 75%(11 orang) dipilih oleh Sinode Godang dan 25% lainnya dipilih oleh Dewan Pimpinan sendiri 10. Peraturan terbaru yang mengatur masalah pendirian atau pembentukan
sebuah universitas adalah UU No.22 tahun1961. Undang-undang ini berisikan hal-hal mengenai proyek peningkatan perguruan tinggi swasta yang diusahakan oleh Dirjen Pendidikan Tinggi yang lebih dikenal
dengan “Pedoman Persyaratan Pendirian
Badan Hukum Penyelenggara”. Berarti sebelum dibentuknya sebuah universitas para pendiriannya harus memiliki Badan Hukum Penyelenggara. Dalam pendirian badan hukum penyelenggaraan tersebut, para pendiri diharuskan memenuhi 4 syarat yang merupakan persyaratan pendirian Badan Hukum Penyelenggara 11. Adapun ke-4 syarat tersebut adalah sebagai berikut : 1. Harus legal, yang dimaksud dengan legal dalam hal ini adalah bahwa para pendiri memenuhi syarat hukum pendirian dan mendapat rekomendasi dari Kopertis setempat.
10
Statuta Universitas HKBP Nomensen, Pematang Siantar, 1954 hal.7 Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi, Tentang Pedoman Persyaratan Pendirian Badan Hukum Penyelenggara Perguruan Tinggi Swasta, Jakarta, 1989, hal. 55. 11
2. Harus mempunyai organisasi dan administrasi, hal ini berguna untuk memenuhi persyaratan dalam penyusunan anggaran dasar dan anggaran rumah tangga. 3. Harus memiliki finansial, maksudnya adalah memiliki modal yang meliputi lahan areal kampus, penyediaan bangunan, sarana dan prasarana, menyusun studi kelayakan pendidikan, rencana induk pengembangan dan statusnya serta membiayai kegiatan persiapan lainnya disamping itu juga melakukan jaminan bank. 4. Memiliki personalia, sarana dan prasarana yakni pemimpin, pengajar, tenaga teknis atau administrasi serta lahan gedung dan kampus. Demikianlah uraian mengenai pedoman persyaratan pendirian badan hukum penyelenggara perguruan tinggi swasta. Apabila suatu yayasan telah dapat memenuhi persyaratan tersebut diatas maka yayasan tersebut telah dapat mendirikan sebuah universitas atau perguruan tinggi swasta. Dari uraian diatas kita dapat mengetahui apakah badan hukum seperti yayasan Universitas HKBP Nomensen layak mendirikan sebuah universitas. Untuk mengetahuinya kita lihat apakah Yayasan Universitas HKBP Nomensen telah memenuhi persyaratan badan hukum penyelenggara, meskipun yayasan telah berdirisebelum UU No. 22 tahun 1961 ini disahkan. Dimulai dari persyaratan legalitas, yayasan Universitas HKBP Nomensen telah memenuhi persyaratan-persyaratan yang ditetapkan seperti persyaratan hukum pendirian universitas, dalam hal ini pihak Universitas HKBP Nomensen telah mempunyai badan hukum penyelenggara yang berbentuk Yayasan Universitas HKBP
Nomensen. Adapun bidang ilmu yang diselenggarakan yayasan Universitas HKBP Nomensen pada tahun pertama dibukanya adalah Ekonomi, Hukum, dan Theologi. Pihak yayasan juga telah memenuhi persyaratan umum seperti izin pendirian yang diberikan oleh koordinator Perguruan Tinggi Swasta dan persyaratan khusus seperti mempunyai gedung dan sarananya serta personil kepengurusan. Selanjutnya persyaratan kedua adalah masalah organisasi dan administrasi yang akan membantu pihak yayasan dalam menyusun anggaran dasar dan anggaran rumah tangga seperti masalah landasan hukum yang mencakup landasan hukum, konstitusional dan landasan operasional. Dengan demikian yayasan menyesuaikan landasan hukumnya dengan landasan hukum yang ditetapkan oleh pemerintah. Persyaratan yang ketiga yang telah dipenuhi oleh Yayasan Universitas HKBP Nomensen adalah menyangkut masalah finansial seperti modal awal, kesanggupan finansial dan jaminan bank. Modal awal yang dimaksud disini adalah lahan untuk pendirian bangunan kampus, dalam hal ini pihak yayasan telah memiliki lahan yaitu di jalan Asahan Pematang Siantar dan di jalan Sutomo Medan. Masalah penyediaan bangunan, sarana dan fasilitas juga telah dimiliki oleh pihak yayasan seperti bangunan, sarana dan fasilitas juga telah dimiliki oleh pihak yayasan seperti bangunan kampus dan sarana lain yang mendukung perkuliahan. Masalah studi kelayakan pendidikan, rencana induk pengembangan dan statusnya telah dilakukan dan dijalankan pihak yayasan. Hal ini dapat kita lihat dalam usaha untuk menaikkan status perguruan tinggi yang dibina oleh pihak yayasan tersebut. Persyaratan yang keempat adalah masalah personalianya, sarana dan prasarana. Personalianya yang dimaksudkan disini meliputi nama pemimpin tertinggi,
nama pengajar dan nama tenaga teknis atau administrasi. Sarana dan prasarana yang dimaksud disini meliputi lahan, gedung kampus, dan fasilitas-fasilitas lainnya yang diperlukan untuk mendukung terlaksananya proses belajar mengajar. Sarana dan prasarana ini sudah sebagian besar dimiliki oleh pihak yayasan. Pendirian Universitas HKBP Nomensen tidaklah terlepas dari dukungan jemaat gereja HKBP, hal ini dapat kita lihat dengan sumbangan pertama dari gereja HKBP kepada yayasan sebanyak sepuluh ribu rupiah sebagai dana awal operasional pendirian universitas serta tanah dan bangunan yang nantinya akan digunakan sebagai tempat berlangsungnya operasional universitas. Sesuai dengan ijin pemerintah melalui surat ketetapan Menteri Kehakiman No J.A. 7/1/5 tanggal 26 Januari 1955 Universitas HKBP Nomensen resmi pada awalnya membuka fakultas Theologi, Ekonomi, dan Hukum. Pada saat Universitas HKBP Nomensen diresmikan tepatnya tanggal 7 Oktober 1954 fakultas Ekonomi memiliki 16 orang mahasiswa, fakultas Hukum 18 orang mahasiswa. Sedangkan fakultas Theologia ini pada awalnya memiliki 2 orang mahasiswa. Dalam perkembangan selanjutnya, pada tahun 1975 fakultas Theologia ini dipisahkan dari Universitas HKBP Nomensen dan diasuh oleh HKBP. Fakultas Hukum pada tahun 1956 ditutup karena masalah sulitnya mendapatkan tenaga pengajar, dengan ditutupnya fakultas Hukum hal ini bukan berarti Universitas HKBP Nomensen mengalami kemunduran dan perkembangan. Yayasan Universitas HKBP Nomensen terus berusaha mengembangkan universitas dan memperluas pelayanan terhadap masyarakat, hal ini dapat kita lihat dengan dibukanya fakultas-fakultas yang baru yakni Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
tahum 1961, FKIP tahun 1962, Fakultas Teknik tahun 1975, Fakultas Peternakan tahun 1976, Fakultas Pertanian tahun 1984, Fakultas Bahasa dan Seni tahun 1987, Fakultas psikologi tahun 2001, dan Program Pasca Sarjana Magister Manajemen tahun 2003. Dengan pertimbangan yayasan bahwa bayak masyarakat terutama karyawan dan pejabat yang ingin menambah ilmu di bidang hukum serta tenaga pengajar yang sudah tersedia maka fakultas Hukum dibuka kembali. Dengan demikian sampai tahun 2003 Universitas HKBP Nomensen telah memiliki 10 fakultas, diluar fakultas Theologia yang telah diasuh langsung oleh HKBP sendiri. Pembukaan fakultas baru tersebut tidak terlepas dari jumlah atau keadaan mahasiswa yang menuntut ilmu disana.
2.2 Tantangan Yang dihadapi pada awal berdiri Sebagai sebuah universitas baru, pada awal berdirinya Universitas HKBP Nomensen mengalami kendala yang mempengaruhi proses belajar mengajar di kampus. Lokasi belajar yang masih meminjam gedung milik yayasan lain serta dana untuk kelengkapan lainnya yang sulit terpenuhi. Pengurus Yayasan Universitas HKBP Nomensen terus berusaha untuk mencari dana dengan cara meminta sumbangan dari jemaat HKBP dan kas gereja HKBP dengan persetujuan rapat pimpinan gereja. Universitas HKBP Nomensen Medan juga mendapat bantuan dari Kopertis Medan berupa penempatan beberapa dosen melalui Kopertis Wilayah I Medan. Hal ini disebabkan karena kurangnya tenaga pengajar di Universitas HKBP Nomensen.
Dosen-dosen tersebut digaji oleh pemerintah walaupun tenaganya dimanfaatkan oleh Universitas HKBP Nomensen 12. Penutupan fakultas Hukum pada dua tahun berdirinya Universitas HKBP Nomensen yang disebabkan kekurangan tim pengajar adalah merupakan pukulan dan beban yang sangat berat bagi yayasan, sebagai penanggung jawab atas pelaksanaan pendidikan yang berdampak negatif terhadap perkembangan Universitas HKBP Nomensen ini. 2.3 Letak dan Keadaan Kampus Universitas HKBP Nomensen adalah salah satu perguruan tinggi yang berada di Sumatera Utara. Perguruan tinggi ini lebih dikenal dengan nama Universitas Nomensen yang kampusnya terdapat pada dua tempat sekaligus yakni di jalan Asahan Pematang Siantar dan jalan Sutomo Medan dan dalam skripsi ini, penulis hanya meneliti kampus yang berada di Medan. Universitas HKBP Nomensen yang terletak di jalan Sutomo Medan ini meliputi fakultas Ekonomi yang terdiri dari Akuntansi, Manajemen, dan Ekonomi Pembangunan. Fakultas Hukum dengan jurusan hukum pidana, perdata dan juga hukum tatanegara, fakultas Aministrasi Niaga, fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik dengan jurusan Program Studi Administrasi Bisnis (S-1) Program Studi Administrasi Negara (S-1) Program Studi Sekretaris (D-3) Program Studi Public Relations (D-3) Program Studi Administrasi Perpajakan (D-3) Program Studi Manajemen Bisnis (D3) fakultas Teknik dengan jurusan Teknik Sipil, Teknik Mesin, dan Teknik Elektro. Fakultas Pertanian dengan jurusan Agroekoteknologi, Agribisnis dan Ilmu Teknologi 12
Amudi Pasaribu, Op. Cit, hal.21
Pangan. Fakultas Peternakan dengan jurusan Produksi Ternak, Nutrisi dan Makanan Ternak, dan Perikanan & Kelautan. Fakultas Bahasa dan Seni yaitu jurusan Seni Musik dan jurusan Bahasa Inggris. Dan fakultas Psikologi yang memiliki jurusan Ilmu Psikologi serta fakultas Pasca Sarjana yaitu jurusan Magister Manajemen. Pada tahun 1954 Universitas HKBP Nomensen yang berada di Medan pada awalnya melaksanakan perkuliahan tidak berada di jalan Sutomo, akan tetapi meminjam gedung milik Orange School dan Perguruan Prayatna. Hal ini terjadi karena pada lahan yang berada di jalan Sutomo sedang dilakukan pembangunan dan baru selesai dua tahun kemudian, jadi perkuliahan dengan menggunakan gedung baru, dilaksanakan pada tahun 1956 13. 2.4 Struktur Organisasi Dalam sebuah organisasi yang menjalankan suatu kegiatan tentunya mempunyai tujuan yang hendak dicapai dan dalam penacapaian tujuan tersebut, organisasi menggunakan berbagai cara atau usaha yang berkaitan dengan tujuan tersebut. Organisasi yang menjalankan suatu kegiatan sudah tentu memiliki struktur dalam kepengurusannya. Pada waktu berdirinya Universitas HKBP Nomensen 1954, Universitas ini memiliki struktur organisasi sebagai berikut. Pada tingkat paling atas diduduki oleh pemilik yakni jemaat HKBP, kemudian dalam yayasan universitas terdapat 3 struktur organisasi yakni Dewan Pimpinan, Dewan Kurator dan Dewan pelaksana Harian. Dewan Pimpinan adalah sebuah struktur yang diketuai oleh Ephorus (Pimpinan pusat Gereja HKBP) yang bertanggung jawab atas seluruh kegiatan yang berlangsung di 13
Statuta Universitas HKBP Nomensen, Medan, 1969 hal. 2.
universitas, sedangkan Dewan Kurator adalah pelaksana pengawasan terhadap kepentingan dan pelaksanaan kegiatan di universitas, dan Dewan Pengurus Harian adalah yang melaksanakan segala keputusan Dewan Pimpinan dan yang melakukan kegiatan harian. Struktur di tingkat universitas dipimpin oleh Presiden universitas yang memiliki wakil Presiden universitas yang bertanggung jawab sepenuhnya kepada yayasan universitas atas kelangsungan pelaksanaan pendidikan di Universitas HKBP Nomensen. Dibawah pimpinan presiden Universitas terdapat kepala tata usaha yang mengurusi bagian administrasi universitas yang bertanggung jawab kepada Presiden universitas, dan membawahi setiap kepala tata usaha di setiap fakultas. Kemudian pada tingkat fakultas dipimpin oleh ketua fakultas serta wakilnya, yang mana memiliki hubungan yang vertikal dengan presiden universitas. Pada tahun 1969 sesuai dengan hasil rapat Dewan Pimpinan dan disahkan oleh sinode agung Huria Kristen Batak Protestan maka diadakan perubahan anggaran dasar dan anggaran rumahtangga Universitas HKBP Nomensen, yang mana dalam perubahan tersebut struktur organisasi Universitas HKBP Nomensen juga turut mengalami perubahan. Adapun struktur organisasi yang baru pada Yayasan Universitas HKBP Nomensen secara garis besarnya terdiri dari pemilik, Dewan Pimpinan, Dewan Pengurus dan Dewan Pengawas. Kemudian di pihak universitas terdiri dari beberapa bagian yaitu pimpinan Universitas (rektor), senat universitas, pegawai rektorat yang mana setiap bagian terdiri lagi dari beberapa jabatan atau unit. Struktur organisasi Yayasan Universitas HKBP Nomensen yang baru tersebut akan diuraikan secara rinci. Dimulai dari pemilik yang merupakan pendiri sekaligus
penanggung jawab. Dalam hal ini pemilik adalah gereja HKBP. Di samping pemilik ada pula Dewan Pimpinan yang fungsinya menilai segala kebijakan dan membuat keputusan atas kebijakan yang dilakukan oleh yayasan. Dewan pimpinan ini diketuai oleh Ephorus HKBP. Kemudian ada Dewan Pengurus yang bertugas untuk melaksanakan tugas harian kepengurusan yayasan yang mana Dewan Pengurus ini diangkat oleh Dewan Pimpinan melalui rapat Dewan Pimpinan. Setelah Dewan Pimpinan, ada Dewan Pengawas yang bertugas melakukan pengawasan terhadap kegiatan yayasan, memberikan nasehat kepada yayasan atas kegiatan yang dilangsungkan yayasan tersebut, serta memberikan laporan dari hasil pengawasan kepada Dewan Pimpinan 14. Dalam pihak universitas sendiri terdapat struktur kepemimpinan yang baru yaitu : Rektor Purek I Purek II Purek III Purek IV Dekan masing-masing fakultas Pudek I Pudek II Pudek III KaBau 14
Yayasan Universitas HKBP Nomensen, Op. Cit, hal 27
KaBAAK Sekretaris Rektorat Kepala Perpustakaan
Sementara itu Biro Administrasi Umum dan Biro Administrasi Akademik dan Kemahasiswaan membawahi beberapa bidang yaitu : 1. Biro Administrasi Umum (BAU) terdiri dari : a. Kasubag Administrasi Umum b. Kasubag Kepegawaian c. Kasubag Peralatan d. Kasubag Keuangan e. Kasubag Perpustakaan 2. Biro Administrasi Akademik dan Kemahasiswaan (BAAK) terdiri dari : a. Kasubag Perencanaan/Akademik b. Kasubag Kemahasiswaan c. Kasubag Registrasi/Statistik d. Penghubung Kopertis Adapun hubungan atau kedudukan masing-masing jabatan tersebut ada yang berupa hubungan timbal balik dan adapula yang searah. Kedudukan tertinggi pada struktur organisasi Yayasan Universitas HKBP Nomensen dijabat oleh ketua Dewan Pimpinan yakni Ephorus HKBP. Semua konsekuensi yang ditimbulkan oleh Yayasan Universitas adalah tanggung jawab Ketua Dewan Pimpinan. Kedudukan dibawah Ephorus ditempati oleh Dewan Pimpinan, Dewan Pengurus, Dewan Pengawas.
Dibawah Dewan Pimpinan, Dewan Pengurus dan Dewan Pengawas ditempati oleh Rektor dan Senat universitas dimana keduanya mempunyai hubungan timbal balik (sejajar) dan keduanya di dalam menjalankan tugas bertanggung jawab kepada Yayasan Universitas HKBP Nomensen. Setelah Rektor, kedudukan selanjutnya adalah ditempati oleh BAU dan BAAK yang kedudukaannya sejajar. Kedua biro ini bertanggung jawab langsung kepada Rektor dan keduanya membawahi beberapa bagian yang telah disebutkan diatas yang berfungsi sebagai pelaksana semua tugas yang diemban oleh BAU dan BAAK. Bagian-bagian yang dibawahi oleh BAU dan BAAK bertanggung jawab kepadanya. Dalam melaksanakan semua kegiatan di lingkungan universitas, tugas lapangan diserahkan kepada para dekan yang memimpin setiap fakultas. Dekan mempunyai hubungan yang vertical dengan BAU dan BAAK. Semua urusan fakultas diproses di BAU dan BAAK yang kemudian masuk ke rektorat. Setiap Dekan membawahi ketua jurusan yang memimpin setiap jurusan dan bertanggung jawab terhadap dekan. 2.5 Dasar dan Tujuan Manusia sebagai ciptaan Tuhan yang diberi akal dan pikiran dalam kehidupan sehari-harinya memerlukan pendidikan yang digunakan untuk kepentingan pribadi maupun masyarakatnya. Pendidikan merupakan dasar dan pegangan hidup untuk menuju masa depan. Pendidkan juga merupakan alat yang akan membebaskan manusia tersebut dari penindasan, kemiskinan, dan kebodohan.
Dorongan yang paling mendasar dan tujuan dari pendirian sekolah Kristen pada umumnya adalah firman Tuhan yang terdapat dalam Alkitab yang berbunyi : “Kebodohan melekat pada hati orang muda tetapi tongkat didikan itu akan mengusir itu daripadanya” (Amsal 22 : 15). Kemudian diperkuat dengan apa yang tertulis dalam ayat sebelumnya (Amsal 22:6) yang berbunyi : “Didiklah orang muda itu menurut jalan yang patut baginya, maka pada usia tuanya pun ia tidak akan menyimpang dari jalan itu”. Berdasarkan kedua hal ini maka umat Kristen menitikberatkan penyebaran Injil itu melalui pendidikan dengan memmberikan pengetahuan umum dengan cara merawat, membina, dan mengajar 15. Penyebaran Injil dan pendidikan harus dijalankan seimbang sehingga penciptaan masyarakat yang memiliki keterampilan kerja, peningkatan, dan pengabdian kepada masyarakat dapat berjalan dengan baik. Hal ini memiliki arti bahwa pembebasan umat manusia itu harus dibebaskan secara total dan seutuhnya yakni dengan cara memberikan ajaran-ajaran agama dan ilmu pengetahuan yang diperoleh melalui pendidikan atau Universitas HKBP Nomensen yang sangat diperlukan nantinya di dalam kehidupan sehari-hari. Manusia sebagai makhluk individu, sosial dan budaya selain memerlukan ajaran-ajaran agama, juga memerlukan pendidikan dalam kehidupannya. Pemberian ajaran agama ini diikutkan dengan pendidikan dan perawatan akan menghasilkan manusia yang sehat jasmani dan rohani. Di samping dasar dan tujuan yang berlandaskan kepada firman Tuhan tersebut, pihak yayasan Universitas HKBP Nomensen dalam menyelenggarakan 15
Statuta Universitas HKBP Nomensen, Medan, 1969 hal.5
pendidikan juga memiliki dasar dan tujuan seperti yang dimiliki oleh perguruan tinggi negeri maupun swasta lainnya, yaitu sebagai berikut 16: 1. Mencerdaskan kehidupan bangsa 2. Mewujudkan Tri Dharma Perguruan Tinggi 3. Memberikan pengajaran kepada mahasiswa dalam menggunakan berbagai jenis displin ilmu pengetahuan 4. Menjadikan Universitas HKBP Nomensen sebagai pusat kajian strategis Dengan memperhatikan kedua dasar dan tujuan yang diterapkan oleh pihak yayasan berarti pihak yayasan bertanggung jawab kepada Tuhan serta bangsa dan negara, seperti yang tercantum dalam motto Universitas HKBP Nomensen yakni PRO DEO ET PATRIA yang berarti untuk Tuhan dan Tanah Air. Berdasarkan uraian tentang dasar dan tujuan yang pertama (berlandaskan firman Tuhan) dapat dikatakan bahwa perguran tinggi yang didirikan gereja HKBP adalah alat untuk membantu mewujudkan implikasi-implikasi Injil dalam kehidupan sehari-hari dan ini adalah satu-satunya alasan yang membuat universitas yang dimiliki gereja HKBP tersebut tetap eksis. 2.6 Sistem Pendidikan Universitas HKBP Nomensen menggunakan peraturan akademik yang bersifat umum di tingkat universitas dan berbagai peraturan yang bersifat khusus di fakultas, jurusan dan program studi. Kesemua peraturan yang berlaku mempunyai hierarki administrasi. Peraturan universitas berlaku di semua fakultas dan juga berlaku di semua jurusan atau program studi. Dengan adanya hierarki administrasi 16
Yayasan Universitas HKBP Nomensen, Op. Cit, hal.12
tersebut maka peraturan tingkat fakultas tidak boleh bertentangan dengan peraturan di tingkat universitas, dan peraturan tingkat jurusan tidak boleh bertentangan dengan peraturan di tingkat fakultas. Dalam
penyelenggaraan
pendidikan,
Universitas
HKBP
Nomensen
menerapkan Sistem Kredit Semester (SKS). Ini sesuai dengan SK Mendikbud RI No. 0124/U/1979 dan juga SK No. 0211/U/1982, serta Petunjuk Pelaksana Dirjen Pendidikan Tinggi tahun 1983. Dari penyelenggaraan pendidikan yang dilaksanakan Universitas HKBP Nomensen timbul beberapa pengertian yang juga berlaku umum di universitas-universitas lainnya. Yaitu pengertian Sistem Kredit Semester dan Satuan Kredit Semester. Untuk lebih jelasnya, arti kredit adalah satuan hitung untuk mengukur beban studi mahasiswa, dosen dan program. Sistem Kredit adalah sistem penyelenggaraan pendidikan yang berdasarkan pada satuan hitung kredit. Sementara arti semester adalah satuan waktu terkecil untuk menyatakan lamanya suatu program pendidikan satu jenjang lengkap dari awal sampai akhir dan dibagi-bagi dalam penyelenggaraan semester. Dengan demikian kita dapat menarik defenisi dari SKS adalah sistem penyelenggaraan dimana beban studi mahasiswa, beban kerja tenaga pengajar atau dosen dan beban penyelenggaraan program pendidikan dinyatakan dalam satuan kredit semester. Defenisi Satuan Kredit Semester adalah takaran penghargaan terhadap pengalaman belajar yang diperoleh melalui satu jam kegiatan terjadwal yang diiringi
oleh 2-4 jam per minggu oleh tugas lain yang terstruktur maupun yang mandiri selama satu semester ataupun tabungan pengalaman belajar lainnya setara. Penyelenggaraan pendidikan dengan memakai Sistem Kredit Semester mengandung arti bahwa pendidikan dan kegiatan akademik lainnya dalam setiap semester diselenggarakan dalam tiga kegiatan yaitu : -
Kegiatan tatap muka terjadwal
-
Kegiatan terstruktur
-
Kegiatan mandiri Besar kredit untuk tiap mata kuliah ditentukan oleh berbagai factor
diantaranya jumlah tatap muka tiap minggu keluasan dan pendalaman ilmu dan jenis perkuliahan (misalnya praktikum, tugas lapangan, pembahasan skripsi dan sebagainya). Adapun besar kredit untuk kuliah dalam bentuk ceramah di kelas, satu kredit terdiri dari 50 menit tatap muka, tetapi praktikum besarnya satu kredit terdiri dari 100 menit tatap muka, dan untuk tugas lapangan besar kredit mencapai 200 menit tatap muka. Pengertian Program Semester adalah program bagian dari suatu program pendidikan suatu jenjang. Artinya suatu program pendidikan satu jenjang lengkap dibagi-bagi dalam program semester (ganjil dan genap). Program semester sifatnya lengkap dan merupakan suatu kebulatan. Pengertian program belajar adalah suatu kebulatan program yang harus diambil mahasiswa dalam menyelesaikan satu jenjang pendidikan. Program belajar suatu jenjang pendidikan dapat dibagi-bagi ke dalam program belajar yang lebih
kecil, yaitu program belajar yang akan ditempuh oleh setiap mahasiswa setiap semester. Pengertian Program Pendidikan adalah metode atau cara melaksanakan proses belajar dalam satu jenjang. Program pendidikan yang diselenggarakan oleh Universitas HKBP Nomensen terdiri dari tiga jenjang pendidikan yaitu : -
Program Pendidikan Akademik adalah jenjang pendidikan untuk program S-2 di fakultas Ekonomi.
-
Program Pendidikan Akademik adalah jenjang pendidikan program S-1 di semua fakultas yang ada.
-
Program Pendidikan Profesional adalah jenjang pendidikan program D-3 khusus Program Studi Sekretaris (D-3) Program Studi Public Relations (D-3) Program Studi Administrasi Perpajakan (D-3) Program Studi Manajemen Bisnis (D-3). Pengertian Beban Belajar Semester adalah jumlah SKS yang harus
diselesaikan oleh mahasiswa dalam satu semester. Pendidikan dengan sistem SKS ini adalah pendidikan yang fleksibel, karena dengan sistem ini kita menyadari bahwa tiap manusia mempunyai kemampuan otak yang berbeda, memiliki jumlah waktu untuk belajar yang berbeda pula. Dengan demikian maka mahasiswa diberi kesempatan merencanakan dan menentukan jumlah kredit yang akan diambil (beban belajar) dalam satu semester.